ABSTRAK Ayu Ulina Siahaan*
Liza Erwina
Alwan
Skripsi ini menguraikan tentang status dan kondisi anak di Indonesia yang bersifat paradoks. Secara ideal, anak adalah pewaris dan pelanjut masa depan bangsa. Secara real, situasi anak Indonesia masih dan terus memburuk. Dunia anak yang seharusnya diwarnai dengan bermain, belajar, dan mengembangkan minat serta bakatnya untuk masa depan, realitanya diwarnai kelam dan menyedihkan. Anak Indonesia masih dan terus mengalami kekerasan. Kekerasan terhadap anak seringkali diidentikkan dengan kekerasan kasat mata, seperti kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Maka dari itu penulis ingin menguraikan Tinjauan Yuridis Kekerasan Seksual Terhadap Anak Dibawah Umur Dari Sudut Kriminologi (Studi Kasus Putusan No : 95/Pid.B./2013/PN/MDN), dimana didasarkan pada keadaan masyarakat kita yang pada akhir-akhir ini banyak mengalami tindakan kekerasan fisik maupun seksual khususnya terhadap anak perempuan. Tindakan kekerasan ini pada dasarnya adalah gejala yang sangat kompleks, mengakar dalam hubungan kekuasaan yang berbasis gender, seksualitas, identitas diri serta dipengaruhi oleh pranata sosial yang berkembang di komunitas itu.
Yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bahwa kekerasan seksual ini dalam banyak hal dipahami dan dianggap sebagai suatu perpanjangan kontinum keyakinan yang memberi hak kepada laki-laki untuk mengendalikan perilaku anak-anak (perempuan), membuat anak (perempuan) tersebut tidak memiliki kebebasan terhadap kehidupan seksual dan peran reproduksinya sendiri. Walaupun kekerasan seksual sering terjadi namun jarang diangkat ke pengadilan. Hal ini bisa dikarenakan korban dan pelaku merupakan keluarga ataupun orang yang dikenal sangat dekat. Tetapi ketika kasus tersebut diangkat ke pengadilan, korban sering kali dirugikan dan dikecewakan karena penjatuhan putusan hukuman yang dijatuhkan kepada pelaku cukup ringan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan yuridis normatif dan yuridis empiris. Penelitian yurdis normatif yaitu mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan norma-norma hukum yang ada dalam masyarakat. Sementara penelitian yuridis empiris adalah penelitian permasalahan mengenai hal-hal yang bersifat yuridis dan didasarkan atas fakta-fakta yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mengacu kepada pola-pola perilakku masyarakat yang nyata di lapangan.
*Mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Pembimbing I/Staf Pengajar Fakultas Hukum
Pembimbing II/Staf Pengajar Fakultas Hukum
Hasil penelitian ini menganjurkan proses antisipasi agar jangan sampai terjadi tindakan demikian yang dapat merugikan korban dan keluarga korban dibuatlah Undang-Undang Perlindungan Anak yang khusus untuk menangani tindak pidana kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur agar tidak semakin berkembang.
Kata Kunci : Kekerasan seksual, pranata sosial, Perlindungan anak