• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kadar Nitrat (NO3 -) Dan Nitrit (NO2 -) Untuk Pengujian Air Limbah Industri Dengan Metode Spektrofotometri varian secomam pada Btklpp Kelas 1 Medan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

manusia dan makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak

akan dapat digantikan oleh senyawa lainnya. Hampir semua kegiatan yang

dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari menyiapkan diri (mandi),

membersihkan ruangan tempat tinggalnya, menyiapkan makanan dan minuman

sampai dengan aktivitas – aktivitas lainnya.

Dalam jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan

proses ekskresi. Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun

hewan termasuk manusia.Tubuh manusia terdiri dari 60-70% air. Transportasi zat

– zat makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air.

Juga hara – hara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk

larutannya.

Kimia air (Aquatic Chemistry), merupakan ilmu yang berhubungan dengan

air sungai, danau dan lautan, juga air tanah dan air permukaan, yang meliputi

distribusi dan sirkulasi dari bahan – bahan kimia dalam perairan alami serta reaksi

(2)

2.1.1 Sumber air

Air yang berada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai

sumber. Ber dasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa

(hujan), air permukaan dan air tanah.

a. Air Angkasa

Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air dibumi.Walaupun

pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung

mengalami pencemaran ketika berada diatmosfer.Pencemaran yang berlangsung

di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme dan

gas.Misalnya, karbondioksida, nitrogen dan ammonia.

b. Air Permukaan

Air permukaan yang meliputi badan – badan air semacam sungai, danau,

telaga, waduk, rawa, terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air

hujan yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan

mengalami pencemaran baik oleh tanah,sampah maupun lainnya.

c. Air Tanah

Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh kepermukaan bumi yang

kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan kedalam tanah dan mengalami

proses filtrasi secara alamiah. Proses – proses yang telah dialami air hujan

tersebut, didalam perjalanannya kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih

baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki beberapa

(3)

kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penyernihan.

Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim kemarau

sekalipun (Chandra, 2005).

2.1.2 Sifat air

Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak memiliki oleh senyawa kimia

yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:

1 Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0°C (32°F) - 100°C

(132°F), air berwujud cair. Suhu 0°C merupakan titik beku (freezing point) dan

suhu 100°C merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut, air

yang terdapat didalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat

dilaut, sungai, danau dan badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas atau

padatan ; sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi, karena sekitar 60

% - 90 % bagian sel makhluk hidup adalah air.

2 Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai

penyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi

panas atau pun dingin seketika. Perubahan suhu air yang lambat mencegah

terjadinya stress pada makhluk hidup karena adanya perubahan suhu yang

mendadak dan memelihara suhu bumi agar sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini

juga menyebabkan air sangat baik sebagai pendingin mesin.

3 Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan

(evaporasi) adalah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini memerlukan

(4)

menjadi cairan (kondensasi) melepaskan energi panas yang besar.Pelepasan

energi ini merupakansalah satu penyebab mengapa kita merasa sejuk pada saat

berkeringat.Sifat ini juga merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan

terjadinya penyebaran panas secara baik di bumi.

4. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis

senyawa kimia. Air hujan mengandung senyawa kimia dalam jumlah yang sangat

sedikit, sedangkan air laut dapat mengandung senyawa kimia hingga 35.000

mg/liter. Sifat ini memungkinkan unsur hara (nutrient) terlarut diangkut ke

seluruh jaringan tubuh makhluk hidup dan memungkinkan bahan – bahan toksik

yang masuk kedalam jaringan tubuh makhluk hidup dilarutkan untuk dikeluarkan

kembali. Sifat ini juga memungkinkan air digunakan sebagai pencuci yang baik

dan pengencer bahan pencemar (polutan) yang masuk kebadan air.

5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakanmemiliki

tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul cairan tersebut tinggi.

Tegangan permukaan yang tinggi menyebabkan air memiliki sifat membasahi

suatu bahan secara baik. Tegangan permukaan yang tinggi juga memungkinkan

terjadinya sistem kapiler, yaitu kemampuan untuk bergerak dalam pipa kapiler

(pipa dengan lubang yang kecil). Dengan adanya sistem kapiler dan sifat pelarut

yang baik, air dapat membawa nutrient dari dalam tanah ke jaringan tumbuhan

(akar, batang, dan daun). Adanya tegangan permukaan memungkinkan beberapa

organisme, misalnya jenis – jenis insekta, dapat merayap di permukaan air.

(5)

Pada saat membeku, air merenggang sehingga es memiliki nilai densitas

(massa/volume) yang lebih rendah daripada air. Dengan demikian, es

akanmengapung di air. Sifat ini mengakibatkan danau –danau didaerah yang

beriklim dingin hanya membeku pada bagian permukaan (bagian di bawah

pemukaan masih berupa cairan) sehingga kehidupan organisme akuatik tetap

berlangsung.Sifat ini juga dapat mengakibatkan pecahnya pipa air pada saat air di

dalam pipa membeku. Densitas (berat jenis) air maksimum sebesar 1 g/cm3

terjadinya pada suhu 3,95 °C. Pada suhu lebih besar maupun lebih kecil dari 3,95

°C, densitas air lebih kecil dari satu (Effendi, 2003).

2.1.3 Pencemaran air

Defenisi pencemaran air menurut Surat Keputusan Menteri Negara

Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor : KEP-02/MENKLH/I/1998

tentang Penetapan Baku Mutu Lingkungan adalah : masuk atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat energi dan ataupun komponen lain dalam air dan atau

berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga

kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi

kurang atau sudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (pasal 1)

Dalam pasal 2, air pada sumber kegunaan/ peruntukkannya digolongkan menjadi :

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat dipergunakan sebagai air baku untuk

(6)

3. Golongan C, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan perikanan

dan peternakan.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian,

dan dapat dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik negara.

Menurut defenisi pencemaran air tersebut bila suatu sumber air yang termasuk

dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk kemudian

mengalami pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair dari suatu industri

maka kategori sumur tadi bukan golongan A lagi, tapi sudah turun menjadi

golongan B karena air tadi sudah tidak dapat dipergunakan langsung sebagai air

minum tanpa melalui pengolahaan terlebih dahulu. Dengan demikian air sumur

tersebut menjadi kurang / tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya

(Moore,J.2007).

2.4. Kualitas Air Untuk Kehidupan

Sesuai dengan ketentuan badan dunia (WHO) maupun badan setempat

(Departemen Kesehatan) serta ketentuan/peraturan lain yang berlaku seperti

APHA (American Public Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat

AS), layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan berdasarkan

persyaratan kualitas secara fisik, secara kimia, dan secara biologis.

2.2.1. Kualitas Air Secara Fisik

1. Kekeruhan

(7)

anorganik, seperti lumpur dan buangan dari permukiman tertentu yang

menyebabkan air sungai menjadi keruh. Air yang mengandung kekeruhan

tinggi akan mengalami kesulitan kalau diproses untuk sumber air bersih.

Kesulitannya antara lain dalam proses penyaringan. Hal lain yang tidak

kalah pentingnya adalah bahwa air dengan kekeruhan tinggi akan sulit

untuk didisinfeksi, yaitu proses pembunuhan terhadap kandungan

mikrobayang tidak diharapkan.

2. Temperatur

Kenaikan temperatur atau suhu di dalam badan air, dapat menyebabkan

penurunan kadar oksigen terlarut (DO atau Dissolved Oxygen) air. DO

yang terlalu rendah, dapat menimbulkan bau yang tidak sedap akibat

terjadinya degradasi atau penguraian bahan-bahan organik ataupun

anorganik di dalam air secara anaerobik. Selain itu dengan adanya kadar

residu/sisa yang tinggi di dalam air menyebabkan rasa yang tidak enak

serta dapat mengganggu pencernaan makanan (Suriawiria, 2005).

Naiknya suhu air akan menimbulkan akibat sebagai berikut:

a. Menurunnya jumlah oksigen terlarut di dalam air

b. Meningkatkan kecepatan reaksi kimia

c. Mengganggu kehidupan ikan dan hewan air lainnya

d. Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air

(8)

3. Warna

Warna air berubah bergantung kepada warna buangan yang memasuki

badan air.

4. Bau dan rasa

Bau dan rasa yang terdapat di dalam air baku dapat dihasilkan oleh

kehadiran organisme seperti mikroalga dan bakteri. Dari segi estetika, air

yang berbau, apalagi bau busuk, ataupun air yang berasa secara alami,

tidak dikehendaki dan tidak dibenarkan oleh peraturan dan ketentuan

yangberlaku.

2.2.2. Kualitas Air Secara Kimia

1. pH

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH

berkisar antara 6,5 – 7,5 (Wardhana, 1995).

2. Kandungan senyawa kimia di dalam air

Contoh : logam berat seperti Hg (air raksa) dan Pb (timbal) merupakan zat

kimia berbahaya jika masuk ke dalam air.

3. Kandungan residu atau sisa

Contoh : residu pestisida, deterjen, kandungan senyawa toksin atau racun,

dan sebagainya.

2.2.3. Kualitas Air Secara Biologis

1. Parameter mikroba pencemar

(9)

kalau air tersebut untuk kepentingan kehidupan manusia (rumah tangga).

Untuk air minum, Escherisia.Coli harus kurang dari satu atau tidak ada

sama sekali, kalau kualitas air tersebut termasuk yang betul-betul

memenuhi syarat.

2. Patogen

Banyak jenis bakteri patogen (penyebab penyakit) berkembang dan

menular melalui badan air, misalnya penyebab penyakit tifus (Salmonella),

disentri (Shigella), kolera (Vibrio), dan difteri (Corynebacterium).

3. Penghasil toksin

Contoh : Clostridium, Pseudomonas, Vibrio (Suriawiria, 2005).

2.2 Nitrogen

Nitrogen dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer.Lapisan

atmosfer bumi mengandung sekitar 78 % gas nitrogen.Bebatuan juga mengandung

nitrogen.Pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan sebagai

penyusun dan klorofil. Meskipun ditemukan dalam jumlah yang melimpah

dilapisan atmosfer, akan tetapi nitrogen tidak dapat dimanfaatkan oleh makhluk

hidup secara langsung. Nitrogen harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi

NH3, NH4, dan NO3.Meskipun demikian, bakteri Azetobacter dan Clostridium

serta beberapa jenis algae hijau – biru, misalnya Anabaena, dapat memanfaatkan

gas N2 secara langsung dari udara sebagai sumber nitrogen (Effendi, 2003).

Nitrogen dalam air limbah pada umumnya terdapat dalam bentuk organik dan

oleh bakteri berubah menjadi amonia.Dalam kondisi aerobik dan dalam

(10)

dapat digunakan oleh algae dan tumbuh – tumbuhan lain untuk membentuk

protein tanaman dan oleh hewan untuk membentuk protein hewan. Perusakan

protein tanaman dan hewan oleh bakteri menghasilkan amonia (Harry, 2008).

2.2.1 Nitrogen Organik dan Anorganik

Nitrogen anorganik terdiri dari gas ammonia (NH3), ammonium (NH4), nitrit

(NO2), nitrat (NO3) dan molekul nitrogen (N2) dalam bentuk gas.Nitrogen organik

berupa protein, asam amino, dan urea.Bentuk – bentuk nitrogen tersebut

mengalami transformasi sebagai dari siklus nitrogen.Transformasi nitrogen dapat

melibatkan atau pun tidak melibatkan makrobiologi dan mikrobiologi. Adapun

tranformasi nitrogen mikrobiologis mencakup hal – hal sebagai berikut:

1. Asimilasi nitrogen anorganik (ammonium dan nitrat) oleh tumbuhan dan

oleh mikroorganisme untuk membentuk nitrogen organik, misalnya asam

amino dan protein. Diperairan, proses ini terutama dilakukan oleh bakteri

autotrof dan tumbuhan.

2. Fiksasi nitrogen menjadi amoniak dan nitrogen organik oleh

mikroorganisme. Fiksasi nitrogen secara langsung dapat dilakukan oleh

beberapa jenis Cynophyta (blue green algae) dan bakteri.

3. Nitrifikasi, yaitu oksidasi ammonia menjadi nitrit dan nitrat. Proses

oksidasi dilakukan oleh bakteri aerob. Nitrifikasi berjalan secara optimal pada

pH 8 dan pada pH < 7 berkurang secara nyata.Bakteri nitrifikasi bersifat

mesofilik, menyukai suhu 30°C.

(11)

prosesdekomposisi bahan organik. Proses ini banyak dilakukan oleh

mikroba dan jamur. Autolisis sel dan eksresi amonia oleh zooplankton dan

ikan juga berperan sebagai pemasok amonia.

6. Denitrifikasi, yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit, denitrogen oksida (N2O),

dan molekul nitrogen (N2). Proses reduksi nitrat berjalan optimum pada

kondisi anoksik (tidak ada oksigen). Proses ini juga melibatkan bakteri dan

jamur. Dinitrogen oksida adalah produk utama yang dihasilkan dari

denitrifikasi pada perairan dengan kadar oksigen yang sangat rendah,

sedangkan molekul nitrogen adalah produk utama dari proses denitrifikasi

pada perairan dengan kondisi anaerob.

Nitrogen organik merupakan bentuk nitrogen yang terikat pada senyawa

organik, terutama nitrogen bervalensi tiga yang biasanya berupa partikulat yang

tidak larut dalam air.Nitrogen organik biasanya disebut amino atau albuminoid

nitrogen.Senyawa ini mencakup protein, polipeptida, asam amino, dan senyawa

lainnya.

Sumber nitrogen organik di perairan berasal dari proses pembusukan

makhluk hidup yang telah mati, karena protein dan polipeptida terdapat pada

semua organisme hidup. Sumber antropogenik nitrogen organik adalah limbah

industri dan limpasan dari daerah pertanian, terutama urea (Effendi, 2003).

2.2.2 Nitrat dan Nitrit

Nitrat dan nitrit merupakan bentuk nitrogen yang teroksidasi, dengan tingkat

(12)

merupakan keadaan sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrat, yang

dapatterjadi pada instalasi pengolahan air buangan. Nitrit yang ditemui pada air

minum dapat berasal dari bahan inhibitor korosi yang dipakai dipabrik yang

mendapatkan air dari sistem distribusi PAM. Nitrit sendiri membahayakan

kesehatan karena dapat bereaksi dengan hemoglobine dalam darah, hingga darah

tersebut tidk dapat mengangkut oksigen lagi. Di samping itu, NO2 menimbulkan

nitrosamin (RR’N – NO) pada air buangan tertentu, nitrosamin tersebut dapat

menyebabkan kanker.

Nitrat adalah bentuk senyawa nitrogen yang merupakan sebuah senyawa yang

stabil. Nitrat merupakan salah satu unsur penting untuk sintesa protein tumbuh –

tumbuhan dan hewan, akan tetapi nitrat pada konsentrasi yang tinggi dapat

menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tidak terbatas, sehingga air kekurangan

oksigen terlarut yang menyebabkana kematian ikan. Nitrat dapat berasal dari

buangan industri pabrik peledak, piroteknik, pupuk, cat dan sebagainya. Kadar

Nitrat secara alamiah biasanya agak rendah, namun kadar nirat dapat menjadi

tinggi sekali pada tanah di daerah – daerah yang di beri pupuk yang mengndung

nitrat. Kadar nitrat tidak boleh melebihi 10 mg/L (di Indonesia dan A.S) atau 50

(MEE) mg NO3 mg/L. Di dalam usus manusia nitrat direduksi menjadi nitrit yang

dapat menyebabkan metamoglobin, terutama pada bayi (Alaerts.G,1987).

2.3. Limbah

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai

(13)

berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang dinyatakan sebagai bahan dalam

jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk merusak lingkungan hidup dan

sumber daya.Bila ditinjau secarakimiawi, bahan – bahan ini terdiri dari bahan

kimia organik dan anorganik.Tingkat bahaya keracunan yang disebabkan oleh

limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.

2.3.1 Kualitas Limbah

Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah

kandungan bahan pencemar didalam limbah.Kandungan pencemar didalam

limbah terdiri dari beberapa parameter.Semakin kecil jumlah parameter dan

semakin kecil konsentrasinya, hal itu menunjukkan semakin kecilnya peluang

untuk terjadinya pencemaran lingkungan. Beberapa kemungkinan yang akan

terjadi akibat masuknya limbah kedalam lingkungan:

- Lingkungan tidak mendapat pengaruh yang berarti. Hal ini disebabkan karena

volume limbah kecil, parameter pencemar yang terdapat dalam limbah sedikit

dengan konsentrasi yang kecil.

- Adanya pengaruh perubahan, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran.

- Memberikan perubahan dan menimbulkan pencemaran.

Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :

- Volume limbah

- Kandungan bahan pencemar

(14)

2.3.2. Karakteristik Limbah Cair

Berdasarkan nilai ekonominya, limbah dibedakan menjadi limbah yang

mempunyai nilai ekonomis dan limbah yang tidak memiliki nilai

ekonomis.Limbah yang memiliki nilai ekonomis yaitu limbah di mana dengan

melalui suatu proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah. Limbah non

ekonimis adalah suatu limbah walaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara

apapun tidak akan memberikan nilai tambah kecuali sekedar untuk mempermudah

sistem pembuangan. Limbah jenis ini sering menimbulkan masalah pencemaran

dan kerusakan lingkungan.Terdapat beberapa kerancuan dalam mengidentifikasi

limbah cair, yaitu buangan air yang digunakan untuk mendinginkan mesin suatu

pabrik.

Limbah air bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air

dalam proses produksinya. Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan

partikel, baik yang larut maupun yang mengendap.Bahan ini ada yang kasar dan

ada yang halus.Kerap kali air buangan pabrik berwarna keruh dan bersuhu

tinggi.Air limbah yang telah tercemar mempunyai ciri yang dapat diidentifikasi

secara visual dari kekeruhan, warna, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi

lainnya.Sedangkan identifikasi secara laboratorium ditandai dengan perubahan

sifat kimia air. Jenis industri yang menghasilkan limbah cair di antaranya adalah

industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, besi dan baja, kertas, minyak

(15)

2.4 Spektrofotometer

Spektrofotometersesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri

darispektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum

denganpanjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat untuk pengukur

intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi.Jadi spektrofotometer

digunakan Untuk mengukur energi secara reaktif jika tersebut ditransmisikan,

direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan

spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar

putih dapat lebih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,

grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh

panjang gelombang yang benar – benar monokromatis, melainkan suatu trayek

panjang gelombang 30 – 40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang

gelombang yang benar – benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat

pengurai cahaya seperti prisma.Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber –

sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk

larutan sampel atau blanko ataupun pembanding.

2.4.1. Peralatan (instrumentasi) 1. Sumber Cahaya

Sumber cahaya yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah

lampu wolfram. Arus cahaya tergantung pada tegangan lampu, i = K Vn = arus

cahaya, V = tegangan, n = eksponen ( 3- 4 pada lampu wolfram), variasi tegangan

masih dapat diterima 0,2 % pada suatu sumber DC, misalkan : baterai. Lampu

(16)

lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak bervariasi pada

berbagai panjang gelombang.Untuk memperoleh tegangan yang stabil dapat

digunakan transformator.

2. Monokromator

Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokomatis.Alatnya

dapat berupa prisma ataupun grating.Untuk mengarahkan sinar monokromatis

yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan celah.Jika celah

posisinya tetap, maka prismaatau gratingnya yang dirotasikan untuk m prisma

yaitu susunan Cornu dan susunan Littrow. Secara umum tipe Cornu

menggunakan sudut 60°, sedangkan tipe Littrow menggunakan prisma dimana

pada sisinya tegak lurus dengan arah sinar yang berlapis aluminium serta

mempunyai sudut optis 30°.

3. Sel absorpsi

Pada pengukuran didaerah tampak kuvet kaca atau kuvet kaca corex

dapat digunakan, tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus

menggunakan sel kuarsa karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah

ini.Umumnya tebal kuvet adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun yang

lebih besar dapat digunakan.Sel yang biasa yang digunakan berbentuk persegi,

tetapi bentuk silinder juga dapat digunakan.Kita harus menggunakan kuvet yang

tertutup untuk pelarut organik.Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil

(17)

4. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya

pada berbagai panjang gelombang.Pada spektrofotometer, tabung pengganda

elektron yang digunakan prinsip kerjanya telah diuraikan (Khopkar, 2003).

2.4.2.Kesalahan-Kesalahan Pada Spektrofotometer

Kesalahan- kesalahan dalam spektrofotometer, dapat dicegah dengan

memperhatikan:

1. Sel-sel contoh harus bersih

2. Sidik jari dapat menyerap radiasi ungu

3. Penempatan sel dalam sinar harus dapat ditiru kembali

4. Gelembung gas tidak boleh ada dalam lintasan optik

5. Penerapan panjang gelombang dari alat harus diteliti kadang-kadang

6. Penyimpangan atau ketidakstabilan di dalam sirkuit harus diperbaiki

7. Ketidaktetapan contoh dapat menyebabkan kesalahan-kesalahan jika

pengukuran tidak direncanakan dengan hati- hati (Day & Underwood,

Referensi

Dokumen terkait

Using the initial seven PCA components instead of the twenty original topographic attributes does not significantly change identification accuracy but reduce computational

Pola-pola ketrampilan gerak yang dianjurkan untuk mengembangkan aktivitas jasmani melalui kegiatan permainan bagi anak usia 8 dan 9' tahun dapat disusun dalam bentuk keterampilan

(1) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya menanggung seluruh biaya pendidikan untuk BHPP dan BHPPD dalam menyelenggarakan pendidikan dasar

1.14 Mensyukuri nilai-nilai dalam sistem hukum dan peradilan di Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk pengabdian

ketidakhadiran / hadir tetapi telah melampaui waktu undangan ini dengan tanpa pemberitahuan apapun kepada Panitia Pengadaan, maka badan usaha Saudara akan digugurkan

Apabila ada peserta lelang yang merasa keberatan atas hasil Pelelangan Umum tersebut diatas diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan kepada Panitia Pengadaan

bidang pekerjaan sesuai bidang  pekerjaan dengan  memerhatikan  struktur dan  kebahasaan baik  secara lisan maupun  tulis. 3.46

4.24 Menyelesaikan masalah  kontekstual kontekstual yang berkaitan dengan