BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dengue adalah penyakit yang disebabkan virus melalui gigitan nyamuk yang
menyebar paling cepat di dunia, dalam 50 tahun terakhir, kejadiannya meningkat
hingga 30 kali lipat. Diperkirakan 50 juta infeksi dengue terjadi setiap tahunnya
dan sekitar 2,5 miliar orang hidup di negara-negara endemik dengue.1 Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) di Negara-negara tropis seperti di kawasan Asia
Tenggara dan Pasifik Barat merupakan masalah kesehatan masyarakat. Penyakit
Demam Berdarah (DBD) ini semula hanya di temukan di kota-kota besar, namun
beberapa tahun terakhir terdapat pula di daerah sub urban dan pedesaan yang
mulai padat penduduknya.2 Di Indonesia, jumlah penderita dan luas daerah
penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya mobilitas dan
kepadatan penduduk dan demam berdarah dengue pertama kali ditemukan di kota
Surabaya pada tahun 1968 dengan Angka Kematian (AK) 41,3 %. Dan sejak saat
itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia termasuk kota Medan.3
Sis
wa Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah masa dimana sedang memasuki
masa transisi dari masa kanak-kanak dan menjelang dewasa. Remaja mulai
berani untuk mengemukakan pendapat dan pemikirannya sendiri. Sehingga,
siswa SMP sudah matang pemikirannya untuk mengerti dan memahami suatu
hal. 3,7 Seseorang yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi lebih berorientasi
pada tindakan preventif, mengetahui lebih banyak tentang masalah kesehatan dan
memiliki status kesehatan yang lebih baik.4 Pengetahuan dan perilaku memiliki
hubungan terhadap pencegahan dan pemberantasan demam berdarah.5,6 Semakin
tinggi pendidikan seseorang akan semakin memudahkan mereka menyerap dan
memahami kesehatan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Aedes
aegypti.7 Oleh karena itu, upaya pencegahan dengan cara melakukan promosi
kesehatan di sekolah mempunyai arti yang sangat strategis berupa pengetahuan
anak sekolah sehingga habitat perkembangbiakan vektor dapat dihambat.8
Dari data Kelurahan Titi Kuning didapatkan data yang menderita DBD dalam
waktu Januari-April 2016 tercatat 15 orang. Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Harapan Mandiri memberikan perkiraan data murid yang menderita demam
berdarah dengue sekitar 25 orang. Risiko tertular virus dengue dapat terjadi tidak
hanya di sekolah, namun studi Sujariyakul menunjukkan di sekolah banyak
habitat-habitat perkembangan nyamuk Aedes aegypti.9 Berdasarkan pengamatan
peneliti, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Harapan Mandiri jika dilihat tampak
seperti sekolah yang bersih. Namun, jika ditelaah dari sekitar lingkungannya
terlihat bahwa sampah-sampah tampak bertumpuk-tumpuk di pinggir jalan setiap
5 meter. Walaupun dinas kebersihan terlihat terkadang mengangkut sampah
sekitar namun, tetap saja tumpukan sampah di sekitar lingkungan SMP Harapan
Mandiri hanya terbuka begitu saja tanpa ditutup ataupun tanpa berada dilubang
khusus sampah. Hal ini yang menimbulkan tempat perkembangbiakan nyamuk
dimana jika hari hujan sampah kaleng atau plastik yang disekitarnya pasti akan
menyebabkan air tertampung. Kemudian dari air bak mandi di SMP Harapan
Mandiri telihat adanya jentik jentik nyamuk di setiap bak kamar mandi. Di
halaman sekolah ada parit yang tampak bersih namun tidak mengalir, dan ada
pohon-pohon bamboo yang dapat menampung air jika hujan. Hal-hal ini lah yang
dapat menyebabkan perkembangbiakan nyamuk dapat meningkat dan terlebih
bukan tidak mungkin untuk pembiakan nyamuk Aedes aegypti.
Peranan keluarga terutama pendidikan yang diteruskan dengan pendidikan di
sekolah dan kebiasaan hidup bersih akan mempengeruhi pemahaman anak
terhadap suatu penyakit dan penularannya. Sejauh mana pemahaman siswa
tentang DBD yang dikaitkan dengan angka kejadian DBD yang sering terjadi di
sekolah ataupun disekitar lingkungan mereka tersebut menjadi dasar pemikiran
penelitian ini. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana tingkat pengetahuan anak
SMP Harapan Mandiri terhadap Demam Berdarah Dengue.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan anak SMP Harapan Mandiri Terhadap
Demam berdarah Dengue?
1.3Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh anak SMP
Harapan Mandiri tentang penyakit demam berdarah dengue.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Tingkat pengetahuan anak SMP Harapan Mandiri tentang cara
penularan penyakit demam berdarah dengue.
2. Tingkat pengetahuan anak SMP Harapan Mandiri tentang tanda dan
gejala penyakit demam berdarah dengue.
3. Tingkat pengetahuan anak SMP Harapan Mandiri tentang tindakan
awal demam berdarah dengue.
4. Tingkat pengetahuan anak SMP Harapan Mandiri tentang
pencegahan demam berdarah dengue.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan,
khususnya tentang pengetahuan siswa SMP Harapan Mandiri mengenai
demam berdarah dengue.
1.4.2 Bagi masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama murid SMP mengenai
upaya pencegahan serta bahaya akibat penyakit DBD sejak dini.
Sehingga diharapkan dengan informasi ini murid SMP bisa turut serta
dalam upaya menurunkan angka kejadian DBD.