• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche pada Siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor yang Berhubungan dengan Usia Menarche pada Siswi SMP Negeri 3 Sumbul Tahun 2013"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Menarche 2.1.1. Pubertas

Pubertas merupakan suatu periode perkembangan transisi dari anak menuju dewasa dimana terjadi proses pematangan seksual dengan hasil tercapainya kemampuan reproduksi.

Pubertas pada wanita dimulai dengan awal berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium sudah berfungsi mantap dan teratur. Durasi pubertas adalah jarak waktu antara usia awitan pubertas dan datangnya menarche.

22

Hormon estrogen memegang peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri

kelamin sekunder, pertumbuhan organ genitalia, pertumbuhan fisik dan perkembangan

psikologi kewanitaan. Perkembangan ini dirangsang oleh peningkatan FSH. Interaksi

FSH dan estrogen akan memacu kepekaan reseptor LH sehingga terjadi peningkatan LH

yang mempercepat perkembangan folikel yang menghasilkan estrogen.

23

2.1.2. Defenisi Menarche

24

(2)

wanita, pertumbuhan bulu,tumbuh-kembang uterus dan endometrium).25

masuknya seorang perempuan dalam masa reproduksi.

Menarche

merupakan tanda awal

Menarche terjadi akibat peningkatan FSH (foccille stimulating hormone

releasing hormone) dan LH (luteinizing hormone-releasing hormone) yang

merangsang sel target ovarium. FSH dan LH berkombinasi dengan reseptor FSH dan LH yang selanjutnya akan meningkatkan laju kecepatan sekresi, pertumbuhan dan proliferasi sel. Hampir semua perangsangan ini dihasilkan dari pengaktifan sistem second messenger adenosine-monophosphate cyclic dalam sitoplasma sel ovarium sehingga menstimulus ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Estrogen dan progesteron akan menstimulus uterus dan kelenjar payudara agar kompeten untuk memungkinkan terjadinya ovulasi. Ovulasi yang tidak dibuahi akan memicu terjadinya menstruasi.

2.1.3. Usia Menarche

24

Umur tercapainya menarche tidak sama bagi semua remaja wanita.9 Menarche atau yang disebut juga dengan menstruasi pertama pada umumnya terjadi pada remaja yang berusia 13 – 14 tahun, namun pada beberapa kasus dapat juga terjadi pada usia ≤ 12 tahun (cepat) atau > 14 tahun (terlambat).

Menarche mengacu kepada menstruasi pertama hanyalah merupakan salah satu tanda pubertas. Usia menarche semakin lama semakin menurun, dimana usia rata-rata menarche adalah antara 12 sampai 13 tahun, tetapi pada sebagian kecil anak perempuan yang tampaknya normal, menarche terjadi paling cepat pada usia 10 tahun atau paling lambat di usia 16 tahun.

26

(3)

Secara nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5 persen anak Indonesia. Rata-rata usia menarche 11-12 tahun terjadi pada 30,3 persen pada anak-anak di DKI Jakarta, dan 12,1 persen di Nusa Tenggara Barat. Rata-rata usia menarche 17-18 tahun terjadi pada 8,9 persen anak-anak di Nusa Tenggara Timur, dan 2,0 persen di Bengkulu, 2,6 persen anak-anak di DKI Jakarta sudah mendapatkan menarche pada usia 9-10 tahun, dan terdapat 1,3 persen anak-anak di Maluku dan Papua Barat yang baru mendapatkan menarche pada usia 19-20 tahun. Umur menarche 6-8 tahun sudah terjadi pada sebagian kecil (<0,5%) anak-anak di 17 provinsi, sebaliknya umur menarche 19-20 tahun merata terdapat di seluruh provinsi.

Dalam keadaan normal, menarche biasanya diawali dengan periode pematangan yang dapat memakan waktu sekitar 2 tahun. Pada awalnya, sebagian besar anak perempuan mengalami menstruasi yang tidak teratur, tetapi setelah ovarium memproduksi estrogen siklik yang adekuat menstruasi pada seorang perempuan akan lebih menjadi teratur.

14

2.1.4. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Menarche 6

Kejadian menarche dan menstruasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempunyai sistem tersendiri,yaitu sebagai berikut :

1. Perubahan susunan saraf pusat dengan pancaindranya. 2. Sistem hormonal : aksis hipotalamo-hipofisis-ovarial 3. Perubahan yang terjadi pada ovarium

(4)

5. Rangsang estrogen dan progesteron pada pancaindra, langsung pada hipotalamus, dan melalui perubahan emosi.

2.1.4.1 Status Gizi

28

Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi 3 kategori yaitu ; status gizi kurang, gizi normal dan gizi lebih.

Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup. Makanan merupakan kebutuhan pokok untuk hidup dan beberapa zat makanan penting sekali bagi kesehatan. Kebutuhan nutrisi individu bervariasi sesuai dengan perbedaan genetik dan metabolik. Nutrisi yang tepat sangat penting bagi pertumbuhan dan kesejahteraan manusia.

29

30

Nutrisi merupakan proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat makanan. Penggunaan makanan meliputi cara pemakaian gizi oleh proses-proses dalam tubuh seperti pertumbuhan, penggantian jaringan yang sudah aus, pemeliharaan kegiatan dalam tubuh secara keseluruhan dan bekerja sebagai bahan bakar untuk menghasilkan panas dan energi.

Masa remaja adalah suatu masa terjadinya peningkatan kebutuhan energi dan nutrien yang berarti. Remaja menjadi tanda periode siklus kehidupan yang mempunyai kebutuhan nutrisi total tertinggi dan periode pertumbuhan fisik kedua selama tahun pertama kehidupan. Nutrisi memengaruhi dan dipengaruhi oleh siklus menstruasi.

31

(5)

Kekurangan berat badan dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan makanan. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi.

Menarche yang merupakan salah satu perkembangan reproduksi

dipengaruhi status gizi. Status tinggi badan yang pendek akan mempengaruhi perkembangan reproduksinya. Remaja putri yang bergizi baik mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi pada masa sebelum pubertas (prapubertas) dibandingkan dengan remaja yang kurang gizi. Remaja yang kurang gizi tumbuh lebih lambat untuk waktu yang lebih lama karena itu menarche juga tertunda. Dibandingkan dengan remaja yang terlambat, anak-anak perempuan yang lebih cepat dewasa lebih pendek dan gemuk, sementara anak-anak perempuan yang dewasa lebih lambat lebih tinggi dan langsing.

33

Gizi mempengaruhi kematangan seksual pada remaja yang mendapat menarche lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya, pada remaja yang menstruasinya terlambat, beratnya lebih ringan daripada yang sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan mereka sama. Pada umumnya, mereka yang menjadi matang lebih dini akan memiliki Indeks Masa Tubuh yang lebih tinggi dan mereka yang matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.

34

Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh) dengan membandingkan berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m

35

2

(6)

Berdasarkan hasil penelitian Siti Astari tahun 2013 dari 146 responden terdapat usia menarche yang normal sebanyak 88 siswi (60,3 %) dan usia menarche yang tidak normal sebanyak 58 siswi (39,7 %). Kemudian dari 146 responden terdapat 74 siswi yang mempunyai status gizi normal dengan persentase 50,7 % dan 72 siswi yang mempunyai status gizi tidak normal dengan persentase 49,3 %.

Hasil penelitian Sarah pada tahun 2012 menunjukkan rata-rata usia menarche di SD adalah 10,63 ± 0,72 dan SMP adalah 11,34 ± 1,35. Berdasarkan hasil uji X2 (pearson Chi Square) diperoleh nilai X2 = 68,742 dengan p = 0,000. Hasil ini menyatakan terdapat hubungan yang sangat bermakna antara IMT dan usia menarche (p < 0,01).

37

2.1.4.2. Usia Menarche Ibu 19

Riwayat kesehatan keluarga sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan anggota keluarga itu sendiri dan merupakan faktor resiko yang sangat mendukung terjadinya suatu penyakit yang sama di lingkungan keluarga tersebut.

Usia menarche ibu berperan penting sebagai faktor penentu usia menarche remaja put ri. Menurunnya usia menarche menandakan adanya perbaikan faktor-faktor yang berhubungan dengan kesehatan dimana kondisi ini tampak pada usia menarche anak yang lebih cepat dari ibunya. Umur menarche ibu dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan badan anak sehingga mempengaruhi waktu menarchenya.

38

Penelitian yang dilakukan Putri pada tahun 2009 menyatakan bahwa terdapat hubungan genetik (usia menstruasi pertama ibu) dengan usia menarche pada anak.

39

(7)

2.1.4.3. Aktivitas Fisik

Selama 40 tahun, para ahli epidemiologi telah meneliti hubungan aktivitas yang teratur dan tidak teratur terhadap kesehatan. Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot-otot rangka yang dihasilkan sebagai salah satu pengeluaran tenaga (dinyatakan dalam kilo kalori) meliputi pekerjaan, waktu senggang dan aktivitas sehari-hari. Aktifitas fisik tersebut memerlukan usaha ringan, sedang dan berat yang dapat menyebabkan perbaikan kesehatan jika dilakukan secara teratur.

Macam dan frekuensi olahraga berbeda menurut usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan kondisi kesehatan. Kegiatan fisik dan olahraga yang teratur dan cukup dapat membantu mempertahankan derajat kesehatan yang optimal bagi yang bersangkutan. Upayakan agar aktivitas fisik dan olahraga selalu seimbang.

41

Aktivitas fisik yang kurang akan mempercepat terjadinya menarche. 42

43

Penurunan usia menarche yang terjadi saat ini sangat berkaitan dengan aktifitas fisik. Penelitian di Iran yang menunjukkan penurunan usia menarche dibandingkan usia menarche ibu sebesar 3-4 bulan. Penurunan tersebut dikarenakan sejak usia 10,8 tahun melakukan latihan dengan rata-rata waktu 6,5 jam (aktifitas ringan dan sedang). Ada hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik berat dengan lambatnya remaja putri memperoleh menarche ± 5 bulan.

Olahraga pada aktivitas responden mengatakan jarang melakukan olahraga, jarang melakukan olahraga sebelum mengalami menarche mendukung analisis faktor untuk menjadikan olahraga sebagai salah satu variabel yang dominan pada kejadian menarche dini. Olahraga yang berlebihan bisa mengakibatkan

(8)

menurunkan produksi hormon estrogen, sehingga waktu untuk menstruasi bisa lambat.

Menurut WHO/FAO 2004 besarnya aktivitas fisik yang dilakukan seseorang selama 24 jam dinyatakan dalam Physival Activity Level (PAL). PAL merupakan besarnya energi yang dikeluarkan (kkal) per kilogram berat badan dalam 24 jam. Nilai Physical Activity Rate (PAR) untuk berbagai jenis aktivitas fisik.

Tabel Rasio Aktivitas Fisik Setiap Kegiatan dalam Sehari-hari 45

No Aktivitas Fisik PAL

1 Tidur 1,0

2 Aktivitas Santai (menonton, mengobrol) 1,4

3 Makan, duduk 1,5

4 Memasak 2,1

5 Berkebun 4,1

6 Mengendarai motor, mobil 1,2

7 Berjalan 3,2

8 Menyapu, mencuci piring dan baju tanpa mesin, mandi

2,3

9 Menggunakan kendaraan yang dilakukan sambil duduk

1,2

(9)

PAL ditentukan dengan rumus :

���=∑(�����)

24 ���

Keterangan :

PAL : Physical Activity Level PAR : Physical Activity Ratio W : alokasi waktu dalam 24 jam

Kategori tingkat aktivitas fisik berdasarkan nilai PAL: a) Ringan (sedentary lifestyle) = 1.40-1.69

b) Sedang (active or moderately active lifestyle) = 1.70-1.99

c) Berat (vigorous or vigorously active lifestyle) = 2.00-2.40

Aktivitas Fisik adalah jumlah waktu yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan oleh sampel selama 24 jam yang dikelompokkan menjadi aktivitas ringan, aktivitas sedang dan aktivitas berat sesuai dengan pedoman CDC. Aktivitas fisik dibagi dalam 3 kategori yaitu berat, sedang dan ringan.

Aktivitas fisik ringan antara lain : duduk, naik motor, naik angkutan, antar jemput , les di sekolah, les di luar sekolah, les bahasa inggris, mengasuh adik, mencuci piring, aktivitas nonton TV, aktivitas main play station, main komputer, belajar di rumah.

46

(10)

bola volli remaja, tennis meja, mencuci pakaian, mencuci mobil, memasak, menyapu, menyiram tanaman, membersihkan tempat tidur, setrika.

Aktivitas fisik berat antara lain : menari, drum band, bela diri, aero

modeling, sepak bola, basket, renang, badminton, tennis lapangan, taekwondo,

aerobik, lari, skipping, sit up, kasti, mengepel, menimba air.

2.1.4.4. Kesehatan Umum

Badan yang lemah atau penyakit yang diderita seorang anak gadis seperti penyakit kronis, terutama yang mempengaruhi masukkan makanan dan oksigenasi jaringan dapat memperlambat menarche.

2.1.4.5. Faktor ras atau suku bangsa 47

Sebagai contoh, di Amerika Serikat usia menarche paling cepat pada ras

Hispanics, lebih lambat pada kulit hitam dan paling lambat pada Caucasian.

2.1.4.6. Faktor iklim

Menarche timbul lebih lambat di daerah pedesaan dibandingkan dengan

perkotaan. Menarche lebih cepat di daerah dataran rendah. 2.1.4.7. Cara hidup

Olahraga atau latihan fisik yang berat dapat memperlambat menarche dan mengganggu fungsi menstruasi.

2.1.4.8. Lingkungan

(11)

Kemudian diteruskan melalui striae terminalis menuju pusat yang disebut pubertas inhibitor. Rangsangan yang terus menerus ini dilanjutkan menuju hipotalamus lalu menuju hipofisis pars anterior, melalui sistem portal. Hipofisis anterior mengeluarkan

hormon yang merangsang ovarium untuk mensekresikan hormon spesifik berupa estrogen dan progesteron.48

2.1.5. Menarche Dini sebagai Faktor Resiko

Menarche dini dapat menjadi faktor resiko yang dapat menimbulkan masalah:

2.1.5.1 Kanker Payudara

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bias menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain.

Faktor –faktor yang dapat meningkatkan jumlah siklus menstruasi berhubungan dengan meningkatnya resiko kejadian kanker payudara. Usia

menarche dini dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara, karena pada

(12)

2.1.5.2. Kanker Ovarium

Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga dermoblast (ektodermal, endodermal, mesodermal) dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam. Resiko kanker ovarium meningkat pada wanita yang belum memiliki anak dan pada wanita yang mengalami menstruasi dini atau terlambat menopause.

Teori gonadotropin menjelaskan bahwa stimulasi terus menerus dari ovarium oleh gonadotropin lalu ditambak dengan efek lokal dari hormon endrogen mengakibatkan kenaikan permukaan epitel proliferasi dan aktivitas mitos berikutnya. Dengan demikian kemungkinan kanker ovarium berhubungan dengan jumlah siklus ovulasi dan kondisi yang menekan siklus ovulasi mungkin memainkan peran protektif.

2.1.5.3 Mioma Uteri

Mioma uteri merupakan suatu pertumbuhan jinak (neoplasma) dari sel-sel otot polos rahim. Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya, sehingga dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma, leimioma, ataupun fibroid.

(13)

2.1.5.4. Nikah Muda

Pernikahan usia muda merupakan pernikahan di bawah usia yang seharusnya belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Dalam batasan usia pernikahan yang normal, berdasarkan pernikahan usia sehat yang dibuat BKKBN adalah usia 25 tahun untuk laki-laki dan 20 tahun untuk perempuan. Tujuan dari pernikahan adalah memperoleh keturunan yang baik.

Terjadinya perkawinan usia muda disebabkan oleh: 1. Masalah ekonomi keluarga,

Bahwa dengan adanya perkawinan anak-anak tersebut, maka dalam keluarga gadis akan berkurang satu anggota keluarganya yang menjadi tanggung jawab (makanan, pakaian, pendidikan, dan sebagainya)

2. Faktor orang tua, Orang tua khawatir kena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan laki-laki yang sangat lengket sehingga segera mengawinkan anaknya.

3. Media massa, Gencarnya ekspose seks di media massa menyebabkan remaja modern kian Permisif terhadap seks.

4. Faktor adat, Perkawinan usia muda terjadi karena orang tuanya takut anaknya dikatakan perawan tua sehingga segera dikawinkan.

Dan dari alasan diatas, hal yang utama untuk seorang gadis siap menikah jika sudah mengalami menarche.

(14)

1. Pernikahan usia muda dapat meningkatkan terjadinya komplikasi berupa obstructed labour serta obstetric fistula disebabkan anatomi tubuh anak belum siap untuk proses mengandung maupun melahirkan.

2. Berisiko untuk melahirkan bayi prematur dan BBLR.

3. Wanita yang menikah muda mempunyai waktu yang lebih panjang untuk hamil sehingga berdampak pada peningkatan angka kelahiran.

4. Rendahnya kualitas keluarga karena ketidaksiapan secara psikis dalam menghadapi persoalan sosial maupun ekonomi rumah tangga sehingga rentan untuk kekerasan dalam rumah tangga.

5. Risiko pengguguran kehamilan yang dilakukan secara ilegal dan tidak aman secara medis yang berakibat komplikasi aborsi.

6. Meningkatkan risiko penyakit menular seksual ,penularan infeksi HIV, dan Ca. serviks.

7. Pendidikan semakin rendah 2.2. Menstruasi

2.2.1. Defenisi Menstruasi

Menstruasi adalah suatu keadaan yang normal, terjadi pengeluaran darah, dan sisa-sisa sel secara berkala fisiologik yang berasal dari mukosa uterus, dan terjadi dengan interval yang kurang lebih teratur mulai dari menarche sampai dengan menopause, kecuali pada masa hamil dan laktasi.

Menstruasi merupakan siklus yang kompleks meliputi psikologis, pancaindra, korteks serebri, hipofisis (ovarial aksis), dan endorgan (uterus-endometrium, dan alat seks sekunder,

52

(15)

seseorang wanita, dimana terjadi perubahan siklik dari alat kandungannya sebagai persiapan untuk kehamilan. Menstruasi adalah siklus yang dipengaruhi secara hormonal yang menyebabkan pelepasan dinding endometrium, berlaku diantara masa pubertas dan menopause dikuti dengan keluarnya darah dari vagina.

2.2.2. Fisiologi menstruasi

3

Menstruasi merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan yang terkait dengan saluran reproduksi.

a. FSH-RH yang meransang hipofisis untuk mengeluarkan FSH.

Didalam hipotalamus sendiri terdapat releasing hormones dalam jumlah yang sedikit sekali. Zat-zat ini adalah polipeptida yang kecil sekali,terdiri atas sejumlah asam amino tertentu,

b. LH-RH yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan LH.

c. PIH (proclatine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin

d. Beberapa RH untuk somatotropin, TSH (thyroid stimulating hormone dan ACTH (adronocorticotrophic hormone).

Masa proliferasi, yaitu adanya estrogen yang menekan produksi FSH, sehingga lobus anterior hipofisis dapat mengeluarkan hormon gonadotropin yang kedua, yaitu LH. FSH dan LH adalah dibawah pengaruh RH (Releasing Hormone) yang disalurkan dari hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH ini sangat dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terdapat hipotalamus. Bila penyaluran RH normal dan berjalan baik, maka produksi gonadotropin akan baik pula, sehingga folikel de Graaf selanjutnya makin lama makin menjadi matang dan makin banyak

(16)

berisi likuor follikuli yang mengandung estrogen. Estrogen mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang dapat mengakibatkan endometrium tumbuh atau berproliferasi.

Progesteron ini mempunyai pengaruh terhadap endometrium yang telah berproliferasi dan menyebabkan kelenjarnya berkeluk – keluk dan bersekresi dan selanjutnya bila tidak ada pembuahan korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan menurunnya kadar estrogen dan progesteron. Kondisi ini menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk – keluk di endometrium. Tampak dilatasi dan statis dengan hyperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi degenerasi dan perdarahan serta pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses inilah yang dinamakan menstruasi.

2.2.3. Siklus Menstruasi

6

Siklus menstruasi adalah lamanya periode dari mula timbulnya suatu periode menstruasi normal ke mula timbulnya periode normal berikutnya; pada umumnya berkisar dari 21-37 hari.

Proses siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang sangat kompleks, karena pengaruh hormonal dan keadaan mikrointra folikel bersumber autokrine serta parakrine. Sistem koordinasinya harus diketahui. Siklus menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan.

53

Pengaturan siklus menstruasi ditentukan oleh faktor psikologis dan umpan balik (feedback loop) estrogen dan progesteron. Long feedback loop adalah .umpan balik steroid hormon terhadap hipotalamus dan hipofisis. Short feedback

(17)

looplangsung ke hipofisis untuk pengeluaran gonadotropin. Ultrashort feedback

loop adalah pengaturan pengeluaran sendiri releasing hormone factor.

a. Fase Regenerasi

25

Selama beberapa hari pertama fase ini, endometrium uterus mengelupas sampai lamina basalis, dan mula-mula kenaikan kadar estrogen menghambat hormon pemacu folikel (FSH)

Glandula pituitari anterior kemudian melepaskan hormon pemacu folikel (FSH) yang menyebabkan beberapa folikel de Graaf terisi cairan dan bertambah besar ukurannya. Hal ini menyebabkan kenaikan kadar estrogen yang beredar didalam aliran darah. Perubahan dalam keseimbangan hormon ini menyebabkan tumbuhnya endometrium baru pada uterus. Pada kejadian normal,semua folikel, kecuali satu, tidak bisa matur dan akan mengalami degenerasi.

b. Ovulasi

Pada waktunya ketika folikel de Graaf pecah sebaggai akibat kenaikan ukurannya, walaupun pecahnya tersebut lebih menyerupai kebocoran cairan secara perlahan dan bukan merupakan pengempisan yang mendadak. Relaksin membantu pemecahan dengan cara melunakkan membran folikel. Dengan kenaikan kadar estrogen, LH dilepaskan dari glandula pituitari anterior yang menyebabkan lonjakan kenaikan baik FSH maupun LH pada pertengahan siklus menstruasi. Dengan pecahnya folikel, ovum akan dilepaskan (ovulasi) dan kadar estrogen turun.

c. Fase Sekretoris

(18)

bersamaan). Sekarang corpus luteum mulai membesar dan menghasilkan progesteron dengan jumlah yang makin meningkat. Perubahan keseimbangan hormon lebih lanjut ini merangsang uterus guna menyiapkan dinding dalamnya untuk dapat menerima ovum yang telah mengalami fertilisasi dan uterus mengalami pertumbuhan sekretoris. d. Menstruasi

Apabila ovum tidak mengalami fertilisasi, maka ovum tersebut akan mati dalam waktu 12-24 jam, dan glandula pituitari anterior akan mengadakan penarikan hormon luteinisasi (LH) setelah 14-15 hari. Persipan untuk kehamilan berhenti dan endometrium dilepaskan bersama darah menstruasi, pembuluh-pembuluh darah menyempit karena adanya jaringan endometrium yang mengalami kongesti (pembengkakan).

2.3. Kerangka Konsep 3,6,11.

Adapun kerangka konsep pada penelitian tentang faktor yang berhubungan dengan usia menarche pada siswi di SMP Negeri 3 Sumbul tahun 2014.

Variabel Independen Variabel Dependen

1. Status gizi

2. Usia menarche ibu 3. Aktivitas fisik

Gambar

Tabel Rasio Aktivitas Fisik Setiap Kegiatan dalam Sehari-hari

Referensi

Dokumen terkait

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyeleng- garakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem

Dalam suasana otonomi daerah terasa begitu banyak permasalahan yang melingkupi daerah sehingga seakanakan daerah bebas berkehendak untuk mengatur dan menetapkan apa

Analisis kandungan COD digunakan sebagai cerminan dari kualitas lumpur hasil reduksi cacing, karena nilai COD dapat menunjukkan kandungan zat organik yang terdapat di dalam

Pajak pada tanggal 28 Oktober 2013 karena penggunaan Nomor Seri faktur yang.. tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku, maka Faktur

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa Desa Mau Besi yang berbahasa Pada dikelilingi oleh daerah yang juga berbahasa Pada di sebelali tiniur dan utara, daerah berbahasa Ba'a

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa perlakuan penambahan myoinositol 50 mg/l tanpa arang aktif memberikan pertambahan jumlah daun terbanyak (Tabel 3). Peningkatan jumlah

Panitia BIMTEK Pengolahan data Atmosfer Berbasis Satelit Bidang Teknologi Atmosfer, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

2) Strategi proaktif: salah satu strategi pengasuhan ialah secara proaktif mencegah atau menghindarkan anak dari perbuatan yang salah sebelum hal itu terjadi