• Tidak ada hasil yang ditemukan

ENTREPREUNEUR DAN STRATEGI PEMASARAN Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ENTREPREUNEUR DAN STRATEGI PEMASARAN Pen"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ENTREPREUNEUR DAN STRATEGI PEMASARAN

(Pengaruh Iklan di Media Sosial terhadap Minat Beli)

Rahmad Doni Febriansyah

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Univeritas Komputer Indonesia Email: rdonifebriansyah@gmail.com

Abstract

Advertising in social media is one of the marketing strategies to attract willingness to buy of consumers. Because advertising in social media is a very simple means and low cost for promotion the products. The social media such as facebook, Instagram, youtube, etc. can be used to promote products and this is the company's strategy to enticing willingness to buy. This study intend to determine the effect of advertising on social media to enticing willingness to buy. Using descriptive method, library method and discussion method. The result of this research is the influence of advertisement in social media to consumer willingness to buy.

Keywords: marketing strategies, willingness to buy, advertising, social media. 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menjadi seorang pebisnis tidak selalu berbicara tentang perusahaan besar atau mempunyai modal yang besar. Di era milenial seperti saat ini hampir semua orang bisa menjadi seorang entrepreneur tergantung dengan keinginan dan niat seseorang tersebut. Era digital merupakan kemajuan yang sangat baik bagi pelaku usaha di bidang apapun, karena di era digital seperti saat ini setiap orang dengan mudahnya memasarkan ataupun membeli produk-produk yang mereka inginkan.

Kemajuan teknologi saat ini sudah mulai dimanfaatkan bagi pelaku-pelaku usaha untuk memasarkan produk mereka dan mengiklankan produk atau jasa di dunia internet. Kemajuan seperti ini yang seharusnya dapat dijadikan peluang bagi pengusaha-pengusaha muda yang sadar akan kemajuan teknologi dan menjadikannya usaha yang dapat menghasilkan keuntungan bagi dirinya maupun orang lain, karena bila mana orang tersebut menjadi pelaku bisnis maka dia berperan serta membangun lapangan

kerja bagi orang lain. Menurut Naveen et al. (2016) minat beli mengacu pada kemungkinan konsumen membeli dari situs jual beli online manapun sebagai hasil kunjungan situs web.

Salah satu kemajuan teknologi adalah media sosial yang sangat digandrungi oleh semua kalangan terutama oleh anak muda. Media sosial sangatlah banyak dan terus bergenerasi, akan tetapi ada beberapa media sosial yang sangat digandrungi saat ini seperti media sosial facebook, Instagram, youtube, dll. dan media sosial ini dijadikan sebuah peluang oleh para pelaku usaha. Media sosial sudah menjadi sarana yang kerap kali

digunakan kosumen untuk

menghabiskan waktu senggangnya secara online, oleh karena itu promosi di media social akan sangat mudah untuk mempromosikan produk dan akan menarik minat pembeli lebih mudah.

(2)

digital ini karena kemudahan yang dirasakan baik bagi pembeli maupun penjualnya. Transaksi jual beli yang banyak peminatnya secara online tidak hanya dari pengguna media sosial saja akan tetapi banyak juga yang menggunakan market place sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli secara online.

Transaksi secara online yang terus meningkat menyebabkan berkembang dan bertambahnya market place yang menjadi salah satu tempat favorit orang untuk berbelanja. Sangat banyak market place yang tersedia dengan berbagai program promosi yang mereka tawarkan bagi konsumennya. Market place sangat di minati karena kemudahan dalam bertransaksi dan konsumen tidak perlu harus bepergian bila ingin mencari barang dan membanding bandingkan harga di satu tempat berbelanja dengan temat yang lainnya. Calon konsumen hanya perlu melihat kelayar gadget mereka untuk mencari barang barang yang mereka inginkan.

Media sosial juga dapat dijadikan sarana untuk berkomunikasi antara produsen dengan konsumennya. Oleh karena itu pelaku-pelaku usaha sekarang ini lebih berusaha meningkatkan pemasaran di dunia maya. Seperti yang dikatakan oleh Sigala (2011) dalam jurnal Bowen and MC Cain (2015) “Moreover, the current technological advances, the networking and communication affordances of the social media lead to substantial changes in consumer behaviour, which in turn are revolutionalising the ways in which customer relationships can and should be managed.

Strategi pemasaran atau marketing strategy merupakan upaya yang dapat dilakukan dalam kegiatan berbinis. Strategi pemasaran merupakan aktivitas mengenai

perencanaan, pelaksanan, dan pengendalian. Dimana hal ini merupakan hal yang penting bilamana seseorang ingin membangun usaha yang baik. Strategi ini akan memberikan hasil yang sangat baik apa bila dapat dilaksanakan dengan baik pula.

Strategi pemasaran yang digunakan untuk memasarkan produk/jasa harus benar-benar direncanakan dengan matang agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Contohnya dengan mengiklankan produk dengan menggunakan media sosial. Mengiklankan produk di media sosial tidak membutuhkan biaya yang banyak bahkan dapat tidak membayar sedikitpun. Daya tarik iklan juga akan mempengaruhi pada tingkat penjualan perusahaan. Efektivitas dari pemasaran dengan melalui periklanan di media sosial bisa dilihat dari ada tidaknya dampak dari iklan yang disebarkan. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh iklan di media social terhadap minat beli.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Pengertian iklan menurut para ahli?

2. Pengertian minat beli menurut para ahli?

3. Apakah iklan di media sosial berpengaruh terhadap minat beli konsumen?

4. Seperti apakah pengimplemetasian iklan dalam media social untuk menarik minat beli konsumen?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian

iklan menurut para ahli.

(3)

3. Untuk mengetahui pengaruh

iklan terhadap minat beli

konsumen.

4. Untuk

mengetahui

pengimplemetasian iklan dalam media social untuk menarik minat beli konsumen

1.4 Tinjauan Pustaka

Pemasaran menurut DR.Ir. Eddy Soeryanto Soegoto dalam bukunya “Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung” (2014; 162) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan perukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus.

Menurut N. Chilliya, G. Herbst and and M. Roberts-Lombard menjelaskan tentang pengertian strategy pemasaran dalam journalnya yang berjudul “The impact of marketing strategies on profitability of small grocery shops in South African townships” (2009;1) yaitu marketing strategy is a method by which a firm attempts to reach its target markets. Marketing strategy starts with market research, in which needs and attitudes and competitors' products are assessed and continues through into advertising, promotion, distribution and where applicable, customer servicing, packaging, sales and distribution. Marketing strategy must focus on delivering greater value to customers and the firm at a lower cost”. Sedangkan menurut Chandra (2002:93) (dalam jurnal Dimas, Zainun dan Sunarti; 2015), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Jadi strategi

pemasaran adalah suatu metode

untuk mencapai target pasar yang

diinginkan. Untuk mencapai target

yang diinginkan dapat melalui iklan

untuk mempromosikan produk dan

menarik minat calon pembeli.

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani yang artinya kurang lebih adalah ‘menggiring orang pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu” (Durianto, 2004 dalam Ambar Lukitaningsih, 2013).

Menurut Remziye Terkan menjelaskan tentang fungsi iklan untuk menarik minat beli konsumen yang dipaparkan dalam journalnya yang berjudul “Importance of Creative Advertising and Marketing According to University Students’ Perspective” (2014; 239) adalah “Advertising is a form of communicative activation. It can be informative and persuasive in nature; utilizing the mass or new media to persuade the consumers to purchase goods and services. Advertising may be targeted at promoting a new product or designed to promote existing ones.”

Pemasaran melalui media sosial (social media marketing) adalah bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung untuk membangun kesadaran, dan tindakan untuk sesuatu merek, bisnis, orang, atau badan lain dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari web sosial, seperti blogging, mikroblogging, jejaring sosial, bookmark sosial, dan konten (Gunelius, 2011:10).

(4)

eksternal maupun internal dimana sebelumnya dilkukan evaluasi terhadap produk atau jasa yang akan dibeli, sedangkan “Sutisna dan Pawitra (dalam Nih Lah Julianti, 2014)” mengemukakan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.

Tidak ada definisi secara spesifik tentang media social. Menurut Kaplan, A & Haenlein, M., (2010, p . 61) “Social Media is a group of Internet based applications that build on the ideological foundations of Web 2.0, and that allow the creation and exchange of User Generated Content”. Semakin berkembangnya zaman mendorong individu untuk menjadikan internet sebagai kebutuhan. Di masa sekarang internet sudah bisa dipakai untuk berkomunikasi, menonton, mempromosikan produk, bahkan berbelanja tanpa harus keluar rumah. Seperti yang dikemukakan oleh Kietzmann (2011, p. 241). “Traditionally, consumers used the Internet to simply expend content: they read it, they watched it, and they used it to buy products and services. Increasingly, however, consumers are utilizing platforms – such as content sharing sites, blogs, social networking, and wikis”.

Media sosial/ social media atau yang dikenal juga dengan jejaring social merupakan bagian dari media baru. Ardianto dalam buku Komunikasi 2.0 mengungkapkan, bahwa media sosial online, disebut jejaring social online bukan media massa online karena media sosial memiliki kekuatan sosial yang sangat mempengaruhi opini publik yang berkembang di masyarakat.

2. Metode Penulisan

a. Metode deskriptif

Menurut Sugiyono (2008; 105) menyatakan definisi metode deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.

Penulis mencoba untuk mendeskripsikan gejala, dan peristiwa yang di ada pada penulisan karya ilmiah ini. Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.

b. Metode pustaka

Menurut Sugiyono (2012) studi pustaka adalah kajian teoritis, referensi serta literature ilmiah lainnya yang berkaitan dengan budaya, nilaidan norma yang berkembang pada situasi social yang diteliti. Penulis menggunakan metode pustaka untuk memperkuat karya ilmiah dimana metode ini menggunakan cara mempelajari, dan mengumpulkan data dari pustaka, baik berupa buku dan informasi melalui internet searching. Dari buku referensi tersebut penulis

dapat memecahkan masalah

berdasarkan teori yang sudah diuji kebenarannya dan sudah diakui secara umum.

c. Metode diskusi

(5)

yang   bisa   berupa   pernyataan   atau

pertanyaan   yang   bersifat

problematik   untuk   dibahas   dan

dipecahkan   bersama,   sehingga

terjadi   interaksi   antara   dua   atau

lebih individu yang terlibat, saling

tukar   menukar   pengalaman,

informasi,   memecahkan   masalah

(Djamarah, 2006: 99).

Metode ini penulis sebagai salah satu acuan untuk menyelesaikan karya ilmiah. Penulis melakukan diskusi dengan teman sejawat yang memahami permasalahan tentang karya ilmiah yang dibuat oleh penulis, kemudian penulis juga melakukan diskusi dengan orang-orang yang dianggap menguasai atau mengerti tentang apa yang sedang penulis bahas dalam karya ilmiah ini.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Pengertian iklan menurut para ahli

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani yang artinya kurang lebih adalah ‘menggiring orang pada gagasan’. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu” (Durianto, 2004 dalam Ambar Lukitaningsih, 2013)

Menurut Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, dan William Wells (2011:6) iklan adalah jenis komunikasi pemasaran yang merupakan istilah umum yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan pemasar untuk menjangkau dan menyampaikan pesan kepada konsumennya.

Iklan merupakan salah satu cara perusahaan dalam membangun komunikasi efektif. Keefektifan komunikasi merupakan kemudahan mendapatkan informasi yang benar

dan tepat. Respon atau tanggapan Konsumen sebagai komunikan yang diharapkan oleh pemasar menurut Kotler, 1992 (dalam Laksana, 2008).

Berdasarkan definisi iklan menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah salah satu jenis teknik komunikasi pemasaran yang digunakan pemasar untuk mempromosikan ide, barang atau jasa agar konsumen mendapatkan informasi yang tepat dan memberikan respon yang diharapkan oleh pemasar.

3.2 Pengertian minat beli

Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana (2004:44) minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.

Pengertian minat beli menurut Sciffman dan Kanuk (2007; 228) adalah suatu model sikap seseorang terhadap objek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa, atau merk tertentu. Sedangkan Simamaro (2011:106), mengatakan bahwa “Minat beli (niat beli) terhadap suatu produk timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang diiringi dengan kemampuan untuk membeli produk.

(6)

3.3 Pengaruh iklan terhadap minat beli

Menurut Ade Winata dan I Ketut Nurcahya (2017) pesan iklan dalam iklan akan berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Jika iklan tersebut dapat menyampaikan pesan iklan itu dengan baik dan menarik maka iklan tersebut akan berpengaruh meningkatkan minat beli pada konsumen. Menurut hasil penelitian Veronika dengan judul “Pengaruh Iklan dan Brand Image terhadap minat beli konsumen dengan brand image sebagai variable mediasi” adalah semakin menarik suatu iklan maka akan semakin tinggi pula minat beli konsumen pada suatu produk. Hal ini membuktikan bahwa dengan iklan dapat menimbulkan minat beli konsumen secara langsung tanpa harus melewati perantara dari brand image. Sesuai dengan teori dari Peter dan Olson (dalam Veronika, 2016) yang menyatakan bahwa iklan ikut menentukan tingkat minat, kepercayaan dan keyakinan konsumen terhadap produk. Minat masyarakat terhadap produk tumbuh karena iklan yang menarik atau sebaliknya tidak tertarik bahkan tidak yakin akan kualitas prooduk yang diiklankan.

Dari sumber-sumber diatas dapat disimpulkan bahwa pesan yang disampaikan oleh iklan akan tersampaikan dengan baik bila iklan tersebut dibuat semenarik mungkin. Efek suara, gambar dan warna yang ada di iklan dan di iklankan di sosial media akan menjadi daya tarik tersendiri untuk calon konsumen melihat sebuah iklan tersebut dan tertarik untuk melihat produk yang sedang diiklankan. Jika pesan iklan tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada calon konsumen dan pemasar menggunakan media yang tepat untuk beriklan maka iklan tersebut dapat mempengaruhi minat beli calon konsumen.

3.4

Pengimplementasian iklan dalam

media social untuk menarik minat beli konsumen

Menurut Mila Setiawati (2015) minat beli dapat diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

a. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

b. Minat refrensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

(7)

Menurut Vigyan Dananjaya beberapa unsur yang terdapat pada iklan dapat disingkat menjadi 5 M:

 Mission (misi) yaitu tujuan dari periklanan

 Money (uang) yaitu besarnya pengeluaran untuk periklanan

 Message (pesan) yaitu pesan apa yang akan disampaikan.

 Media (media) yaitu media apa yang seharusnyadigunakan.

 Measurement (pengukuran) yaitu bagaimana seharusnya hasil periklanan itu dievaluasi.

Beberapa unsur diatas merupakan hal-hal yang sebaiknya terdapat di dalam sebuah iklan, agar sebuah iklan dapat tersampai dengan baik kepada calon konsumennya. Jika pesan dalam iklan dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen, maka iklan tersebut dapat menarik minat beli calon konsumen dan ini akan berdampak pada peningkatan

penjualan produsen

(penjual/perusahaan).

4. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan

tentang pengaruh iklan di media

sosial terhadap minat beli dapat

disimpulkan bahwa iklan adalah

salah satu jenis komunikasi pemasaran untuk mempromosikan barang atau jasa agar konsumen mendapatkan informasi yang tepat. Pengertian minat beli adalah suatu rencana konsumen untuk membeli barang atau jasa yang sangat cocok karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk tersebut. Media sosial adalah sarana yang tepat untuk mengiklankan suatu produk, karena di era millennial seperti saat ini hampir setiap orang mempunyai media sosial sendiri. Selain mudah, beriklan di media social juga akan menekan biaya untuk iklan itu sendiri. Iklan

yang dibuat secara menarik akan menimbulkan daya tarik bagi konsumen dan calon konsumen untuk membeli produk yang di iklankan.

Pesan yang disampaikan oleh iklan akan tersampaikan dengan baik bila iklan tersebut dibuat semenarik mungkin. Efek suara, gambar dan warna yang ada di iklan dan di upload di sosial media akan menjadi daya tarik tersendiri untuk calon konsumen melihat sebuah iklan tersebut dan tertarik untuk melihat produk yang sedang diiklankan. Jika pesan iklan tersebut dapat tersampaikan dengan baik kepada calon konsumen maka iklan tersebut dapat mempengaruhi minat beli calon konsumen.

Unsur 5M merupakan hal-hal yang sebaiknya terdapat di dalam sebuah iklan, agar sebuah iklan dapat tersampai dengan baik kepada calon konsumennya. Jika pesan dalam iklan dapat tersampaikan dengan baik kepada konsumen, maka iklan tersebut dapat menarik minat beli calon konsumen dan ini akan berdampak pada peningkatan penjualan produsen (penjual/perusahaan).

Di dalam iklan sebaiknya membuat sebuah upaya yang dapat menarik konsumen untuk melihat iklan tersebut, seperti mencantumkan harga produk yang murah yang menjadi keunggulan produk tersebut dari produk lain. Iklan dibuat agar calon konsumen menyadari bahwa produk itu ada. Sebuah iklan harus menampilkan sisi keunggulan dari produk yang di iklankan dimana hal tersebut bertujuan untuk lebih menarik minat dari calon konsumen.

Dengan upaya-upaya diatas akan dipastikan bahwa iklan yang telah dibuat akan tepat sasaran sehingga menimbulkan daya tarik bagi calon konsumen terhadapr produk yang telah diiklankan. Sebuah iklan dapat dikatakan berhasil bila dapat

menimbulkan efek yang

(8)

ini dapat disimpulkan bahwa iklan di social media berpengaruh tehadap minat beli konsumen dan akan meningkatkan penjualan bagi produsen (penjual).

5. Referensi

Andri SE, MM., Gus. 2012. Strategi Pemasaran dan Efektivitas Periklanan dengan Menggunakan Metoda Komunikasi, Empati, Persuasi dan Dampak pada Perusahaan PT. Bhineka Lestari Ltd. Volume 3, Nomor 2, Mei 2012. Fakultas Ekonomi Universitas Tamansiswa. Padang.

Febe. Widyastuti, Dhyah Ayu Retno. 2013. Pengaruh Daya Tarik Pesan Iklan di Jejaring Sosial terhadap Minat Beli pada Perempuan . Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kaplan A. & Haenlein M. (2010). Users of the world, unite! The challenges and opportunities of social media. Business Horizons 53, 59-68.

Kietzmann, J., Hermkens, K., McCarthy, I & Silvestre, B. (2011). Social media? Get serious! Understanding the functional building blocks of social media. Business Horizons 54, 241–251.

Kurniawati, Dewi. Arifin, Nugraha. 2015. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial dan Minat Beli Mahasiswa. Universitas Sumatera Utara.

Lukitaningsih, Ambar. 2013. Vol. 13, No. 2, Oktober 2013: 116 – 129.Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta M. Nick Hajli Birkbeck. 2013. A study of the

impact of social media on consumers. University of London. London.

N. Chiliya1, G. Herbst and M. Roberts-Lombard. 2006. The impact of marketing strategies on profitability of small grocery shops in South African townships. South Africa.

NST, MHD Sukri Helmi. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen pada CV. Master Pasir pengaraian Kabupaten Rokan Hulu. Universitas Pasir Pangaraian.

Peter R. Dickson & James L. Ginter. 1987 Market Segmentation, Product Differentiation, and Marketing Strategy, Journal of Marketing , Vol. 51, No. 2. This content downloaded from 143.107.252.158 on Wed, 05 Oct 2016. Putri, Mahesi Andani. Triyaningsih, Sri

Lestari. 2013. Pengaruh Strategi Pemasaran (Promotion Mix) Iklan terhadap Peningkatan Pengguna Jasa Layanan Periklanan di PT Radio Indah Asri Sragen. Universitas Slamet Riyadi. Surakarta.

Soegoto, DR. Ir. Eddy Soeryanto. 2014. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Jakarta : PT Gramedia.

Terkan, Remziye. 2014. Importance of Creative Advertising and Marketing According to University Students’ Perspective. Vol. 4, No. 3, 2014, pp.239-246. Girne American University. Northern Cyprus.

Veronika. 2016. Pengaruh Iklan dan Brand Image terhadap minat beli konsumen, dengan brand image sebagai variable mediasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Watie, Errika Dwi Setya. 2011. Komunikasi dan Media Sosial. Universitas Semarang. Semarang

Wibowo, Dimas Hendika. Arifin, Zainul. Sunarti. 2015. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi Pada Batik Diajeng Solo). Universitas Brawijaya. Malang.

Winata, Ade. Nurcahya, I Ketut. 2017. Pengaruh Iklan pada Media Televisi terhadap Minat Beli (Studi pada Calon Konsumen Bukalapak.com di kota Denpasar). Vol. 6, No. 10, 2017: 5660-5692. Universitas Udayana. Bali; E-Jurnal Manajemen Unud.

Zeite, Natascha. 2014. Social Media and its Effects on Individuals and Social Systems. Austria; edu Ute Tat Management Center Innsbruck

https://idtesis.com/metode-deskriptif.

(9)

http://webcache.googleusercontent.com/search

?q=cache:UiVSST-tiLsJ:elib.unikom.ac.id/files/disk1/435/jbptuni

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 - Agustus 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dengan peng-umpulan data primer

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan di kabupaten Minahasa dan kota Tomohon, nilai signifikan untuk setiap pernyataan adalah < alpha yaitu 0,05 maka dapat

Pada siklus 1 dapat dilihat KBM guru yaitu dari beberapa point yang disajikan pada data tersebut ternyata guru belum melaksanakan beberapa point yang penting

Analisis regresi merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan. Dengan demikian analisis regresi sering disebut

Untuk melihat kinerja instruktur maka diperlukan suatu sistem evaluasi dimana sistem ini menilai kinerja instruktur dan menghasilkan prioritas instruktur terbaik

Secara umum, tujuan pembelajaran bahasa berdasarkan pendekatan komunikatif adalah mempersiapkan pembelajar untuk melakukan interaksi yang bermakna dengan cara

Pada proses perhitungan selanjutnya R/C yang digunakan adalah R/C atas biaya tunai ubi jalar Kuningan sehingga rekomendasi harga dan produksi ubi jalar Jepang yang

Adalah perbedaan ketinggian antara permukaan cairan teratas setelah keluar dari pipa discharge dengan ketinggian permukaan cairan yang diisap oleh pompa ( pada suction reservoir ),