• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO

TERHADAP ALOKASI DANA KREDIT BANK UMUM MILIK PEMERINTAH PERIODE

2011-2013

FATIMAH AT-THOHIROH

Mahasiswa jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Email :

fatimahatthohiroh@gmail.com

Pebimbing

Tony S. Chendrawan, ST., SE., M.Si

ABSTRACT

The Purpose of this research is to analyze determine money supply and interest rates on deposits

to fund the allocation of government -owned commercial bank credit. The first independent

variable is the amount of money in circulation. Broadly speaking, the money supply has two

types of money that is money in the narrow sense and money in the broad sense. writers

interested in researching the money in the narrow sense (m1) because it has a direct relationship

with the community so that the amount of money that is in the grasp of society can explain how

much money is in circulation. deposit rate is the second independent variable in this study, the

authors are interested because of deposits or savings deposits is one of the sources of funds used

to conduct banking credit. bank loans granted to customers used to invest. The data the

researchers used a total of 36 data for 3 years. according to independent institutions Indonesian

bank each month in the money supply has increased by fluctuating and deposit rates are slowly

starting to decline and the allocation of bank credit funds are increasing every month The

research money supply and deposit rates overall significant effect on the allocation of credit

funds bank but still no shortage of test results that impact on biased data.

Keyword : Money Supply, Interest rate deposits, and Allcation of credit bank

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perekonomian suatu Negara tidak bisa di lepaskan dari kegiatan Perbankan. Karena sektor moneter tidak bisa bekerja sendiri tanpa dengan sektor riil. Perbankan merupakan lembaga Independen yang menghimpun dana

(tabungan) dan menyalurkan dana ke masyarakat (kredit). Dalam peran nya perbankan memiliki tugas mengatur jumlah uang beredar serta pengelolaan asset.

(2)

bentuk lain sesuai dengan tujuan dan kebutuhannya. Semakin banyak nasabah yang menghimpun dana nya maka semakin besar tingkat kepercayaan bank tersebut.

Namun keadaan perekonomian yang tidak stabil membuat keuangan di rumah tangga pemerintahan maupun swasta mengalami defisit sehingga harus melakukan pinjaman dari perbankan yang merupakan lembaga penyalur dana. Dalam penyaluran dana tersebut bank juga memiliki kriteria serta persyaratan khusus. Berdasarkan data Bank Indonesia alokasi dana kredit yang di miliki bank umum milik pemerintah memiliki peningkatan yang cukup signifikan dari awal tahun 2011 sebesar Rp.1.773.889 triliun menjadi Rp. 3.319.842 triliun pada Desember 2013.

Semakin banyak bank memberikan pinjaman atau mengalokasikan dana nya dalam bentuk kredit semakin banyak pula uang yang beredar di masyarakat, jika tidak di seimbangi dengan produktivitas barang maka bisa mengalami inflasi.

Oleh karena itu penulis ingin meneliti seberapa besar “Pengaruh jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah”.

1.2 Identifikasi Masalah

Perekonomian suatu Negara sangat di pengaruhi dari kinerja perbankan. Fungsi perbankan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana ke masyarakat bisa di jadikan alat untuk mengetahui kondisi keuangan dari Negara itu. Seperti banyak masyarakat yang menghimpun dana bisa dikatakan masyarakat tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhannya sehingga memiliki surplus untuk di simpan. Jika masyarakat nya masih banyak yang melakukan kredit untuk memenuhi kebutuhannya maka

dapat dikatakan masyarakat tersebut mengalami defisit dalam keuangan.

Namun tidak bisa di simpulkan seluruhnya melakukan kredit itu memiliki defisit keuangan, melainkan juga adanya kerja sama antara si pihak nasabah dengan bank untuk memperoleh profit. Banyaknya jenis alokasi dana kredit perbankan yang cukup beragam seperti alokasi kredit investasi akan mempengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian jurnal ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Alokasi Dana Kredit Bank Umum milik Pemerintah

2. Bagaimana pengaruh tingkat suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

3. Bagiaman pengaruh simultan dari jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis pengaruh jumlah uang beredar terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

2. Menganalisis pengarurh tingkat suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

3. Menganalisis pengaruh simultan dari ke dua variable independen terhadapa variable dependen

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Alokasi Dana Kredit pada Bank Umum milik Pemerintah

Bank umum menurut peraturan Bank Indonesia No. 9/7/pbi/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank komersial.

Sedangkan bank pemerintah adalah bank dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia dan Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I da tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng, dan sebagainya

Namun pada intinya bank memiliki tugas utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana ke masayarakat dalam bentuk kredit. Tujuan bank selain menjalankan tugasnya juga mencari keuntungan yang maksimal dalam setiap kegiatan transaksi yang dilakukan di bank tersebut. Contohnya pembayaran melalui transfer dan bekerjasama dengan perusahaan lain untuk melayani jasa keuangan. Kegiatan bank yang paling memberikan keuntungan yang cukup signifikan yaitu penyaluran dana kredit yang memberikan bunga sebagai keuntungan bank tersebut.

Kata kredit berasal dari bahasa Yunani, yaitu”credere” yang berarti percaya. Jika seseorang mendapat lredit, berarti orang tersebut

telah diberi kepercayaan (trust). Atau dengan kata lain, kredit merupakan bentuk pemebrian kepercayaan dari seorang atau lembaga, bahwa orang yang di beri kepercayaan tersebut pada waktunya nanti akan memenuhi segala kewajibannya atas apa yang telah dipercayakan sesuai apa yang telah di sepakati (Budiawan, 2008)

Menurut teguh Pudjo Mulyono (2001), kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembeloan atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan ditangguhkan pada jangka waktu yang telah disepakati. Sedangkan menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998, kredit adalah paenyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan desngan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Ketika bank memberikan pinjaman kepada nasabah, bank tentu saja mengharapakan uangnya kembali. Karenanya untuk memperkecil resiko, dalam memberikan kredit bank harus memiliki kriteria dan persyaratan yang harus dilakukan nasabah peminjam.

Adapun persyaratan kredit yang harus dilakukan nasabah peminjam yaitu :

1. Karakter : Debitur harus memiliki karakter yang baik dan tidak memiliki karakter yang tercela

2. Kapasitas : debitur harus mempunyai kemampuan untuk melunasi pinjaman uang yang deberikan oleh bank

(4)

4. Jaminan : kreditur melakukan kegiatan berjaga-jaga jika debiturnya melakukan hal yang tidak diinginkan dengan menahan suatu benda yang berharga dan senilai dengan uang yang diberikan krediturnya 5. Kondisi ekonomi : keadaan perkonomian di sekitar tempat tinggal calon debitur juga harus

diperhatikan untuk

memperhitungkan kondisi ekonomi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kondisi

ekonomi yang perlu

diperhatikan antara lain masalah daya beli masyarakat,luas pasar, persaingan, perkembangan teknologi, bahan baku, pasar modal, dan lain sebagainya.

Alokasi adalah suatu cara untuk menetapkan sesuatu sesuai dengan tempatnya, adapun alokasi dana kredit yaitu menjual kembali dana yang sudah didapatkan dari nasabah yg memiliki surplus uang kepada nasabah yang defisit uang. Sehingga bank juga memutar uang yang dimiliki dalam kas bank dan mendapatkan keuntungan dari hasil transaksi tersebut

Dapat disimpulkan alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah yaitu dana kredit yang diberikan bank umum kepada nasabah untuk melakukan kegiatan investasi. Pihak bank sebagai debitur akan mendapatkan keuntungan dari kegiatan transaksi tersebut dan perputaran uang di bank tersebut berjalan baik.

2.1.2 Jumlah Uang Beredar

Konsep jumlah uang beredar ditinjau dari 2 sisi yaitu permintaan dan penawaran. Uang yang beredar dimasyarakat tidak hanya di pengaruhi oleh Bank Sentral namun dipengaruhi oleh bank bank umum dan masyarakat. Kedua

pelaku ini juga dapat menentukkan jumlah uang beredar, namun tetap penentu uang beredar adalah otoritas moneter.

Jumlah uang beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat. Namun definisi ini terus berkembang, seiring dengan perkembangan perekonomian suatu Negara. Cakupan definisi jumlah uang beredar di Negara maju umumnya lebih luas dan kompleks di bandingkan Negara sedang berkembang.

Pengertian paling sempit atau biasa di kenal dengan istilah narrow money adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran atau dapat diperluas mencakup alat-alat pembayaran yang mendekati “uang” (deposito berjangka dan tabungan).

Kewajiban yang menjadi komponen uang beredar terdiri dari uang kartal yang di pegang masyarakat dan uang giral (diluar bank Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi yang dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat berharga selain saham yang diterbitkan oleh system moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

Uang beredar dapat didefinisikan dalam arti sempit (M1) dan dalam arti luas (M2). M1 merupakan uang yang dipegang masyarakat uang kartal dan giral, sedangkan M2 meliputi M1, uang kuasi, dan surat berharga yang diterbitkan oleh system moneter yang dimiliki sektor swasta domestic dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.

(5)

penduduk, kewajiban segera diantaranya berupa transfer dan remittance, tabungan, dan simpanan berjangka yang telah jatuh tempo. Dalam hal ini termasuk giro yang di blokir

Uang kuasi adalah simpanan milik sektor swasta demostik pada Bank Indonesia dan Bank Umum yang setiap saat dapat ditarik dan ditukarkan dengan uang kartal sesuai dengan nominalnya.

Hubungan Jumlah Uang Beredar dalam arti sempit atau M1 terhadap Alokasi dana kredit Bank Umum Milik Pemerintah

Jumlah uang beredar dalam arti sempit atau M1 digunakan oleh bank dalam memberikan pinjaman untuk nasabah debitur. Dengan meningkatnya jumlah uang beredar dalam bentuk kartal maupun giral, maka bank akan mengurangi alokasi dana kredit di masyarakat karena dapat menyebabkan inflasi yang disebabkan meningkatnya jumlah uang beredar di masyarakat. Dengan demikian dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

H1 : Jumlah Uang beredar berpengaruh negatif terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

2.1.3 Suku Bunga Deposito

Pengertian bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa cipal. Presentasi dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu

Menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman dalam bentuk presentasi pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun di bagi dengan jumlah pinjaman.

Pengertian suku bunga menurut Sunariyah (2004:80) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai presentase uang

pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayawkrka kepada kreditur.

Suku bunga bank Kamsir (2003: 133) menyatakan bunga bank merupakan balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensioal kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank. Jenis suku bunga bank ada 2 yaitu :

1. Bunga simpanan merupakan harga beli yang harus dibayar bank kepada nasabah pemilik simpanan. Sebagai contoh jasa giro, bunga tabungan, dan bunga deposito

2. Bunga pinjaman (suku bunga kredit) merupakan bunga yang dibebankan kepada para peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Disebut juga bunga kredit, suku bunga simpanan dan pinjmana bank merupakan komponen biaya dan pendapatan bagi bank.

Deposito adalah sejenis produk investasi atau tabungan yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat. Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku bunga bank yang diberikan lebih besar daripada produk tabungan biasa namun uang yang telah disimpan hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito biasa dikenal juga sebagai deposito berjangka.

(6)

pengurangan dari sebelumnya yang dikarenakan pergerakkan suku bunga dan bentuk obligasi tergantung pada kondisi pasar. Namun dalam deposito berjangka investasi akan aman dari penurunan nilai pokok, walaupun suku bunga berubah. Perubahan suku bunga dalam investasi ini hanya berpengaruh terhadap pendapatan bunga yang nasabah terima bukan penurunan ataupun kenaikan investasi pokok.

Deposito itu ada 2 macam, yaitu deposito dalam jangka panjang dan deposito dalam jangka pendek. Serta memiliki pilihan dalam menentukkan jatuh tempo ada satu, tiga, enam, dua belas atau dua puluh empat bulan. Jika mengambil daposito tidak sesuai waktunya maka akan dikenakan denda (penalty) dengan tidak mendapat hasil apapun. Suku bunga tabungan lebih kecil dari suku bunga deposito bank.

Kesimpulan dari suku bunga deposito adalah pemberian imbalan sebagai tanda balas jasa bank kepada nasabah yang sudah berinvestasi di bank nya tersebut.

Hubungan suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

Berdasarkan tugas dan fungsinya bank dalam memberikan pinjaman. Lembaga independen tersebut menggunakan dana simpanan sebagai sumber dana untuk transaksi kredit dan mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut. Salah satu sumbernya adalah investasi deposito, sehingga dapat disimpulkan jika suku bunga deposito yang diberikan bank kepada nasabah meningkat maka semakin banyak pula kredit yang di alokasikan karena semakin banyak nasabah yang tertarik dengan investasi deposito tersebut. Dengan demikian dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H1 : suku bunga deposito berpengaruh positif terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

Kerangka Pemikiran teoritis

H1

H2 +

Hipotesis Penilitian dan Statistik

Menurut pola umum metode ilmiah, setiap penelitian terhadap suatu object hendaknya memiliki acuan hipotesis, yang berfungsi sebagai jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenaran atau kasihahannya dengan menggunakan data hasil observasi (Husein Umar,2000 )

Hipotesis Penelitian

1. Jumlah uang beredar berpengaruh negatif terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

2. Suku bunga deposito berpengaruh positif terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah

Hipotesis Statistik

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis uji dua arah yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Jumlah

Uang beredar ((M1)

Suku Bunga

Deposito

(7)

1. Hipotesis pertama

H0:β0= 0 maka, tidak terdapat hubungan signifikan Jumlah uang beredar terhadap alokasi dana kredit bank

H1:β0≠0 maka, terdapat hubungan signifikan jumlah uang beredar terhadap alokasi dana kredit bank

2. Hipotesis kedua

H0:β0= 0 maka, tidak terdapat hubungan signifikan suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank

H1:β0≠0 maka, terdapat hubungan signifikan suku bunga deposito terhadap alokasi dana kredit bank

3. Hipotesis ketiga

H0:β0= 0 maka, tidak terdapat hubungan signifikan secara simultan terhadap alokasi dana kredit bank H1:β0≠0 maka, terdapat hubungan signifikan secara simultan terhadap alokasi dana kredit bank

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan definisi operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variable penelitian menurut Sugiyono (2011:60-64) adalah suatu atribut atau sifat yang atau nilai dari orang obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dilihat dari hubungan variable yang satu dengan variable yang lain. Maka macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi variabel independen dan variabel dependen.

Variabel bebas (Independen)

Variabel bebas (independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebasnya adalah :

a. Jumlah Uang Beredar

Seiring dengan perkembangan peranan bank dan perekonomian, maka pengertian dari jumlah yang beredar tidak hanya sekedar uang kartal. Karena semakin banyak masyarakat yang menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro maupun rekening koran demi kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga mudah di cairkan untuk dibelanjakan. Maka seharusnya giro maupun rekening Koran mempunya kedudukan yang sama dengan uang currency sebagai uang beredar JUB dalam pengertian sempit dan luas.

Dalam arti sempit (Norraw Money)

M1 = kartal + Demand deposito

M1= C + D

Jumlah uang beredar merupakan seluruh uang kartal (uang tunai) yang dipegang anggota masyarakat dan uang giral (demand deposits) yang dimiliki oleh perseorangan pada bank-bank umum. Uang giral dalam pengertian ini hanya yang dapat digunakan transaksi yang cepat dan langsung.

b. Suku Bunga Deposito

Dana pihak ketiga (simpanan) yang dijelaskan dalam UU Perbankan RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dalam bentuk giro, deposito, setifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

(8)

luas yang merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini.

Dapat disimpulkan suku bunga deposito adalah imbalan jasa yang diberikan bank kepada nasabah sebagai tanda terimakasih atas partisipasinya dalam menyimpa di bank tersebut.

Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat (dependen) sering merupakan variabel terikat karena setiap variabel independen akan mempengaruhi variabel terikat (independen). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alokasi dana kredit bank umum milik Pemerintah.

Tabel 3.1 situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id)

(9)

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Metode ini disebut juga dengan metode discovery dikarenakan metode jenis ini bisa dikembangkan dan ditemukan berbagai iptek baru, karena datanya berupa angka dan analisis menggunakan statistik. Uji yang digunakan adalah uji dua arah dengan tingkat kepercayaannya 0,025.

Data yang digunakan dalam penetian ini adalah Jumlah uang beredar M1, suku bunga deposito, dan alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah. Adapun objek penelitian yang diteliti adalah jumlah uang beredar, suku bunga deposito, dan alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah periode tahun 2011-2013. Metode analisis yang di gunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda membangun persamaan regresi atau melihat hubungan antara satu dependen variabel dengan beberapa variabel independen (Dr. Edy Supriadi,MBA, 2014:58)

Analisis regresi linear berganda dipilih dengan tujuan membangun persamaan regresi linear berganda, dan pertimbangan untuk mengetahui pengaruh secara pasrsial maupun simultan dari variabel independen dan variabel dependen. Untuk menguji hipotesis digunakan persamaan sebagai berikut :

Y = β0+β1x1+ β2 x2 ε; 5%

Keterangan :

Y = Nilai dari variabel Dependen (Alokasi dana kredit bank umum milik Pemerintah

β0 = Nilai Otonomus pada persamaan, atau

sebagai nilai dasar yang berupa konstanta β1x1 = koefisien regresi variabel independen x1

(Jumlah uang beredar M1)

β2 x2 = koefisien regresi variabel independen x2

(Suku bunga deposito) ε = eror terms

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

3.2.1 Uji Asumsi klasik

Pengujian asumsi klasik digunakan untuk menjawab asumsi-asumsi yang dilakukan dari peneliti serta menjadikan bukti bahwa adanya hubungan serta mengetahui berapa signifikankah variabel yang diteliti.

3.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang di regresi berdistribusi normal atau tidak. Dilihat dari metode grafik yang di lihat dari plotting data antara expected cumm dengan observed cumm. Jika hasil plotting menyebar dari garis regresi maka dikatakan data residual menyebar normal

Keterangan :

Berdasarkan data histogram berbentuk lonceng dan berdasarkan data p-p plot gelembung kecilnya mendekat dari garis p-p plot sehingga dapat disimpulkan datanya normal

3.2.1.2 Uji Multikolinearitas

(10)

Keterangan :

Berdasarkan data diatas nilai VIF sebesar 1,317 < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa datamya tidak rusak.

Namun berdasarkan data R2 memiliki

nilai 0,97 hal tersebut menandakan bahwa adanya hubungan yang kuat dari variabel independen terhadap variabel dependen yang menyebabkan bahwa data ini termasuk data bias

3.2.1.3Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali,2005).

Berdasarkan data tabel dw nya sebesar 1,638 dan nilai dL 1.3537. dL < dw<4- dL => 1,3537<1,638<2,6463. Sehingga kesimpulannya adalah tidak ada autokorelasi dari variabel independen terhadap variabel dependen

3.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas

Asumsi yang melandasi model regresi linear yang klasik adalah varians komponen error ei bersifat homogen atau lebih dikenal istilah homoskedastisitas. Cara mendeteksinya salah satu dengan metode grafik. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan membuat grafik antara variabel estimasi variabel dependen biasa

Y estimate (sebagai sumbu datar) dengan nilai variabel sisaan atau residual (sebagai sumbu tegak) (Dr. Edy Supriadi,MBA, 2014:75)

Berdasarkan data scatterplot data menyebar dan tidak berkumpul disatu tempat yang menandakan tidak adanya data yang heteroskedastisitas.

3.2.2 Uji Hipotesis

Asumsi klasik selanjutnya yaitu melakukan pengujian regresi secara parsial dan simultan

3.2.2.1 Uji Pengaruh simultan ( F-hitung)

Uji asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari keseluruhan variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan melihat tabel F-hitung > F-tabel dalam kolom ANOVA

Berdasarkan data diatas nilai F-hitung sebesar 608,8769 > 3.259446 f-tabel. Maka H0 ditolak, H1 diterima dan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa JUB dan Suku bunga deposito berpengaruh secara simultan adalah dapat diterima.

3.2.2.2 Uji Parsial (t-hitung)

(11)

Dengan melihat tabel t-hitung dan nilai signifikansi < 0,025

1. Nilai t-hitung JUB lebih besar dari pada t-tabel atau 32,459 > 2,339061 maka H0 ditolak, H1 diterima dan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh negatif terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah adalah tidak dapat diterima karena berdasarkan uji-t terdapat hubungan yang signifikan dan berpengaruh positif (dapat di katakan signifikan secara statistik). 2. Nilai t-hitung suku bunga deposito lebih

besar dari pada t-tabel atau 4,760 > 2,339061 maka H0 ditolak, H1 diterima dan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa suku bunga deposito berpengaruh terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah adalah dapat diterima (dapat di katakan signifikan secara statistik )

Berdasarkan data diatas tingkat signifikansi : 1. Pengaruh JUB terhadap Alokasi dana

kredit bank sebesar 0,00 < 0,025 yang berarti menolak H0 dan menerima H1. Artinya terdapat hubungan signifikan antara JUB dengan alokasi kredit 2. Pengaruh SBD terhadap Alokasi dana

kredit bank sebesar 0,00 < 0,025 yang berarti menolak H0 dan menerima H1. Artinya terdapat hubungan signifikan antara suku bunga deposito dengan alokasi dana kredit

Sehingga dari penelitian diatas dapat persamaan regresi sebagai berikut:

Y= -1872486+ 5,069128 x1+ 90564,25 x2+5%

Interpretasi :

Berdasarkan hasil nilai konstanta – 1872486 yang berarti jika variabel independennya 0 maka nilai Y nya sebesar nilai konstanta, nilai β1 5,069128 yang berarti jika naik satu kesatuan maka nilai dari variabel x1 akan meningkat kan variabel Y sebesar nilai dari β1, dan nilai β2 90564,25 yang berarti jika naik satu kesatuan maka nilai dari variabel x2 akan meningkatkan variabel Y sebesar nilai dari β2.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, baik Uji-t maupun Uji F, diketahui bahwa variabel jumlah uang beredar dan variabel tingkat suku bunga deposito berpengaruh terhadap alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah dan pengaruhnya bersifat positif (nilai koefisien regresinya sebesar 5,069128 untuk jumlah uang beredar dan 90564,25 untuk tingkat suku bunga deposito) artinya jika jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga deposito semakin tinggi maka akan meningkatkan alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah (dan sebaliknya)

Untuk nilai r (korelasi) adalah sebesar 0,987 dan koefisien determinasi (r kuadrat) sebesar 0,974, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel independen (jumlah uang beredar dan suku bunga deposito) dengan variabel dependen (alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah mempunyai hubungan yang kuat karena nilai r sebesar 98,7 % tersebut sangat mendekati nilai 100 %.

Sedangkan berdasarkan nilai r kuadrat sebesar 97,4% menggambarkan bahwa sumbangan variabel independen ( jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga deposito) terhadap naik turunnya variabel dependen (alokasi dana kredit bank umum milik pemerintah) sebesar 97,4 % sedangkan sisanya merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model.

(12)

lebih kecil dari 0,05, terdeteksi bahwa peningkatan atau penurunan pertumbuhan alokasi dana kredit dapat dijelaskan dari hubungan variabel independen yaitu JUB dan tingkat suku bunga deposito. Sehingga dari hal tersebut H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat hubungan yang simultan dari kedua variabel independen terhadap variabel dependen

Nilai t-hitung dari variabel independen pertama (jumlah uang beredar) sebesar 32,459 dengan p-value sebesar 0,000 < 0,025 dan t-hitung variabel independen kedua sebesar 4,760 dengan p-value sebesar 0,000< 0,025.

Berdasarkan nilai R2 memiliki nilai

sebesar 0,97 yang berarti kemampuan model dalam menerangkan alokasi dana kredit bank umum ini sangatlah kuat. Nilai R2 yang

mendekati 1 dapat disimpulkan bahwa data ini bias, walaupun variabel independen signifikan terhadap variabel dependen.

Adanya data bias yang terjadi karena ketarkaitan dari variabel dependen dengan variabel independen sangat kuat. Sehingga diharapakan penelitian selanjutnya memiliki sumber dan refrensi lebih banyak mengenai teori dari variabel yang diteliti.

Saran untuk Pemerintah :

Ada baiknya pemerintah lebih memperhatikan tingkat JUB ketika memiliki keinginan untuk melakukan kredit di Bank Umum sehingga Uang yang beredar di masyarakat tidak terlalu berlebihan karena jika berlebihan akan terjadi inflasi

BAB VI

REFERENSI

1http://www.bi.go.id

2http://www.academia.edu/9077833/Jur

nal_ekonomi_moneter_original

3https://dawaisimfoni.wordpress.com/ka

rya-tulis-ilmiah-2/metodologi-penelitian/analisis-regresi-2/ 4

http://fkip-ekonomiakuntansi.blogspot.com/2012/0

6/jumlah-uang-beredar-jub-dengan.html#.VXXJ2lJqPIU

5http://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terk ini/moneter/Contents/Default.aspx

6Gujarati, Damodar, 1995.

Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Bagi kegiatan SBSV, secara umum upaya publikasi dilakukan selain melalui media cetak, berdasarkan data dan hasil wawancara peneliti menganalisa bahwa Departemen CSR

tingkat risiko yang mungkin akan dihadapinya dengan cara melakukan diversifikasi dalam portofolio dengan harapan apabila nilai saham pada suatu perusahaan jatuh sedangkan nilai

Universitas Kristen Maranatha PT Honda Istana Bandung Raya Motor (PT IBRM) yang merupakan salah satu dealer resmi untuk penjualan dan servis untuk mobil Honda khususnya

Konten-konten yang terdapat dalam media pembelajaran ini juga masih sangat tergantung dari buku-buku yang biasa digunakan siswa untuk belajar, sehingga apabila memungkinkan,

dan mematuhi serta melaksanakan kewenangan pemerintah, tunduk terhadap penuntutan apabila mereka melakukan kesalahan yang melanggar hukum nasional atau hukum

difficulties in comprehending texts adopted from Hello Magazine faced by the second year students of SMK Diponegoro Salatiga. The model

Sekalipun kedua kelompok memberikan skor rata-rata berbeda, tetapi secara akademik menunjukkan akan keperluan kelompok mahasiswa PGSD dalam meningkatkan kemampuan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa praktik pengungkapan informasi strategis pada website perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta menguji apakah ukuran