• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN DATA DI SPSS SEKOLAH TINGGI I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGOLAHAN DATA DI SPSS SEKOLAH TINGGI I"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN DATA DI SPSS

Oleh Indri Agustin

11142013534

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BINA HUSADA

PALEMBANG

2014

(2)

Kegiatan analisis data, baik menggunakan bantuan software seperti SPSS, akan meliputi tahapan dasar sebagai berikut :

1. Proses Editing Data.

2. Proses Coding Data (pemberian kode atau kategorisasi ). 3. Proses Input Data.

Tahapan yang pertama :

1. Proses Editing Data

Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah

dikumpulkan dari hasil survei di lapangan. Proses ini bertujuan untuk melengkapi, mengakuratkan agar dapat melakukan proses selanjutnya.

Proses Editing dapat dibagi menjadi :

a. Field Edit

Pada dasarnya Field Edit dilakukan saat pengumpulan data (seperti pembagian kuesioner kepada sekelompok responden), yang dibagikan di lapangan.

b. Central Office Edit

Edit ini dilakukan setelah Field edit dan dilakukan tidak di lapangan, namun biasanya data tersebut akan diedit dirumah, seperti dari 14 pertanyaan mungkin ada 3 atau 4 pertanyaan yang tidak terisi, atau pengisian ada yang salah atau tidak pada tempat yang semestinya. Beberapa perlakuan yang mungkin dilakukan pada proses editing ini adalah mengabaikan jawaban yang meragukan atau melakukan analisis terhadap data-data yang tidak terisi lengkap (Missing Value Analysis).

2. Proses Coding Data

(3)

coding (pengkodean). Proses ini sebenarnya sederhana yaitu mengubah sebuah data kualitatif atau yang berupa kata (huruf), menjadi sebuah angka.

Tahapan-tahapan coding dalam SPSS : a. Buka SPSS di bagian Variable view

b. Lalu masukkan data, contoh : jenis kelamin

Name. Klik ganda pada sel tersebut dan ketik Jen _Kel.

Type. Type data untuk jenis kelamin adalah numeric .Secara default, SPSS memberi type numeric.

Width. Pilihan ini menyediakan masukan antara 1 sampai 40 digit untuk isian data bertipe numeric. Ketik 1, Hal ini berarti gender hanya dapat dimasukkan sebanyak 1 digit saja.

Decimal. Oleh karena type data adalah numeric dengan kode maka, ketik 0

yang berarti tidak ada decimal.

Label. Untuk keseragaman klik ganda pada sel tersebut dan ketik Jenis Kelamin Responden.

Values. Pilihan ini untuk proses pemberian kode.

(4)

Pengisian :

Value -> diisi dengan angka = 1

Label -> diisi dengan “laki-laki”

 Klik tombol Add

Value -> diisi dengan angka = 2

Label -> diisi dengan “perempuan”

 Klik tombol Add

(5)

Missing. Tidak ada data missing, abaikan bagian ini.

Column. Untuk keseragaman, ketik 8 (default).

Bagian ini tentu saja dapat diisi 1, yang berarti tampilan dilayar menjadi sangat kecil.

Align. Untuk keseragaman pilih Right (sudah default).

Measure. Pilih Ordinal.

Jenis data jenis kelamin,walaupun type data adalah nominal, namun dengan adanya kodifikasi 1 dan 2, SPSS secara otomatis menganggap sebagai data type ordinal atau scale.

3. Proses Input Data / Entering Data

a. Buka aplikasi SPSS versi 16, lalu akan terbuka lembar kerja baru. Sekarang kita akan menamakan variabel. Pastikan bahwa halaman yang terbuka

(6)

b. Menamakan Variabel

Variabel nama. Letakkan pointer di kolom pertama, tulis variabel Nama. Ganti type numeric dengan string dengan character 16. Kemudian OK.

- Variabel Gender. Ketik variabel Gender di baris keempat. Pilih type

(7)

lagi dengan angka 2 di Value dan Wanita pada Label, lantas klik Add. Kemudian klik OK.

(8)

c. Mengisi Data

 Untuk mengisi data sebaiknya buka dibagian data view. Setelah pengisian nama variabel selesai dilakukan, langkah berikut adalah mengisi data.

 Untuk mengisi kolom nama, tk_ssblm, tk_ssdh, dan usia, letakkan pointer sesuai dengan data yang ada. Kemudian ketika nama atau angka.

 Untuk mengisi kolom jen_kel (jenis kelamin), masukkan angka 1 atau 2 kemudian Enter.

 Untuk mengisi kolom tk_blm (tingkat kecemasan sebelum terapi dalam coding), dan tk_sdh (tingkat kecemasan sesudah terapi dalam coding), masukkan angka 1 atau 2 atau 3 bahkan 4 kemudian Enter.

(9)

Menyimpan Data

Data diatas dapat disimpan, dengan prosedur berikut :

1. Dari menu utama SPSS, pilih menu file, kemudian pilih submenu Save as…

(10)

ANALISA UJI STATISTIK PAIRED SAMPLE T-TEST

Uji perbedaan rata-rata dua sampel berpasangan atau Uji Paired Sample T Test

digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel bebas (independen) yang berpasangan.

Adapun yang dimaksud berpasangan adalah data pada sampel kedua merupakan perubahan atau perbedaan dari data sampel pertama atau dengan kata lain sebuah sampel dengan subjek sama mengalami dua perlakuan. Dengan menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian terhadap sampel tersebut dilakukan dua kali (contoh : sebelum terapi bermain dan sesudah terapi bermain) dalam waktu yang berbeda atau dengan interval waktu tertentu.

Syarat Uji T Paired Sample T-Test adalah perbedaan dua kelompok data berdistribusi normal. Maka harus dilakukan terlebih dahulu dengan uji

normalitas pada perbedaan kedua kelompok tersebut.

Cara melakukan Uji Normalitas Data menggunakan SPSS yaitu : 1. Untuk penelitian minimal harus 30 responden

(11)
(12)

4. Lalu paste ke Data Editor di SPSS.

(13)

6. Masukkan baik variabel tk_sblm dan tk_ssdh (sebelum terapi dan sesudah terapi) ke Kotak Dependent List, Lalu Klik Statistic. Pastikan Descriptive tercentang.

(14)

8. Klik Continue. Kemudian Klik OK.

9. Tabel yang dibaca :

10. Ketentuannya :

a. Jika Responden > 50, maka membacanya pake Kolmogorov-Smirnov

b. Jika Responden ≤ 50, maka membacanya pake Shapiro-Wilk

(15)

Apabila data tersebut jelas berdistribusi dengan normal, maka dilakukanlah uji statistik paired sample t-test. Cara melakukan Uji statistik paired sample t-test

menggunakan SPSS yaitu :

1. Klik Analyze -> compare means -> paired sample t-test

(16)

3. Sehingga muncul output seperti berikut :

(17)

a. Dapat dilihat dari rata-rata (mean) tingkat kecemasan sebelum dan sesudah terapi, apabila mengalami penurunan nilai artinya ada pengaruh / hubungan yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan terapi.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini dapat di kemukakan yaitu responden yang sangat sering berpacaran di sekolah 40%, responden yang sering berpacaran di sekolah 30%, responden yang

masukan dari para narasumber maupun pelaku industri mengenai strategi-strategi yang diperlukan dalam rangka revitalisasi modal ventura di Indonesia agar dapat

Deskripsi Data Tentang Proses Komunikasi Interpersonal yang dilakukan Pasangan Suami Istri Warga Kelurahan Dupak Kecamatan Krembangan dalam Penyelesaian Konflik ………...

Di dalam melakukan penelitian diperlukan metode penelitian yang di sesuaikan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti untuk mendapatkan data dan informasi dalam mendukung

Rataan pertambahan bobot badan ayam yang diberi perlakuan ransum basal ditambah rayap 1,5% (R3) lebih tinggi yaitu 742 g, dengan bobot badan akhir 783.5 g, tidak berbeda nyata

Perbandingan Jumlah Kuman, ph dan Kadar Sisa Klor Sebelum dan Sesudah ada Pengguna pada Kolam Berdasarkan gambar 1 dan 2 dapat diketahui bahwa rata-rata jumlah

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan aktivitas dan perhatian (gangguan hiperkinetik) adalah suatu gangguan psikiatrik yang cukup banyak ditemukan dengan

Eko Waskito Wibowo, yang selalu dengan sabar dan penuh pengertian, mendampingi dengan penuh cinta dan kasih sayang yang tulus dalam suka dan duka, juga kepada kedua saudara