• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF T (10)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF T (10)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMPN 2

LUBUK SIKAPING TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nia Deswati, Renny Risdawati, Nurhadi

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Jurusan Biologi Universitas Padang

ABSTRACT

The research was motivated by the low yields studying biology class VII semester at Junior High School 2 Lubuk Sikaping on the material organization of life. One of the efforts that teachers do is to use model study of cooperative type of Jigsaw on the learning outcomes of students in class VII biology Junior High School 2 Lubuk Sikaping. The study was a randomized experimental research Design Only Control-Group Design. The population in this study were all students of class VII Junior High School 2 Lubuk Sikaping school year 2011/2012 consisting of VII3 class as the experimental class and the control class VII4 class.

Intake of sampel use technique of Purposive Sampling. Data analysis techniques in this study using a t-test, the results of experimental studies have shown that the class average is 68.58 higher than the control class is 54.15. The results the data analysis which has been conducted, obtained thitung the ttable is 6.87 and 1.64. Therefore thitung > ttable, then the hypothesis is

accepted at the level of 95% (α = 0.05). Thus, it can be concluded that the learning outcomes of students in the material life of the organization using the Jigsaw cooperative learning model type a positive impact on increasing learning outcomes Biology class Junior High School VII 2 Lubuk Sikaping.

Key Word: Jigsaw, Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Mutu pendidikan akan menentukan mutu generasi muda sebagai warga dan masyarakat. Mutu pendidikan ini tergantung pada pendidikan yang diperoleh terutama melalui pendidikan formal yang diterima di sekolah. Dalam pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar menjadi hal yang penting karena benar tidaknya pendidikan sangat bergantung pada kegiatan belajar mengajar.

Dalam mempelajari biologi di sekolah, sering kita temui kendala atau hambatan seperti

adanya kecendrungan siswa memiliki motivasi belajar yang rendah dan juga ditandai dengan kurang seriusnya sebagian siswa belajar di kelas yang akhirnya berdampak buruk pada hasil belajarnya, khususnya pada mata pelajaran biologi kelas VII pada SMPN 2 Lubuk Sikaping.

Rendahnya nilai ulangan harian siswa antara lain disebabkan oleh siswa itu sendiri karena kurangnya minat baca, motivasi, kurang bersemangat, dan cenderung tidak aktif. Selain itu, dalam proses pembelajaran juga

(2)

siswa terhadap pertanyaan yang diajukan guru sangat rendah serta perhatian terhadap

pelajaran yang diberikan kurang terpusat. Dalam hal ini, guru sudah berusaha memberikan agar siswa dapat memahami dan mengerti pelajaran yang telah diberikan, seperti mengulang pelajaran sebelum memulai pelajaran, memberikan tugas di rumah namun masih banyak juga siswa yang belum tuntas dan kurang aktif khususnya dalam proses pembelajaran biologi. Salah satunya dapat dilihat dari materi organisasi kehidupan.

Proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sangat diperlukan agar penalaran terhadap materi mudah tercapai dan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut guru harus mampu menyusun dan merencanakan program pembelajaran dengan baik sehingga siswa

mudah memahami materi pelajaran dan termotivasi untuk belajar. Menurut Faturrohman (2007) dalam (Sulastri dkk, 2009) dalam penyajian materi seorang guru harus pandai memilih model, pendekatan, strategi dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi siswa agar siswa tidak merasa bosan tapi justru malah tertarik untuk belajar. Menurut Nur (2005) salah satu metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan merangsang minat belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dengan

membentuk kelompok-kelompok belajar dan melibatkan siswa secara aktif dan proses

belajar. Pembelajaran kooperatif mempunyai nilai tambah, diantaranya dapat memotivasi siswa untuk belajar dan saling membantu belajar satu sama lain.

Salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah

Jigsaw. Dalam Jigsaw, siswa belajar dalam tim heterogen. Siswa ditugasi mempelajari bahan-bahan lainnya untuk dibaca dan diberikan lembaran diskusi yang berisi topik yang berbeda untuk setiap tim agar pada saat membaca mereka akan terfokus pada topik tersebut. Apabila setiap orang telah selesai membaca, siswa dari tim berbeda dengan topik yang sama bertemu dalam sebuah kelompok ahli untuk membahas topik mereka. Jadi, dalam Jigsaw ini tetap kelompok ahli untuk menguasai bahan

tertentu saja. Setelah selesai, para ahli ini kembali ke tim asal mereka dan menjelaskan kepada kelompok untuk memberikan informasi tentang topik-topik keahlian mereka. Kemudian siswa diberi kuis secara individual tentang materi pelajaran.

(3)

Jigsaw pada materi Ekosistem dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa

kelas X semester 2 di SMAN 2 Lengayang tahun pelajaran 2008/2009. Selain itu, Fettriwanti (2010) tentang upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPA Terpadu kelas IX.3 SMPN 1 Batang Kapas Pesisir Selatan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw juga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, sehingga terjadi interaksi baik antar guru dan siswa maupun siswa dengan siswa lain dan gurupun dapat termotivasi untuk menggunakan model-model pembelajaran yang bervariasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw terhadap hasil belajar pada kelas VII SMPN 2 Lubuk Sikaping.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan pada 2 kelas yaitu kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

sedangkan kelas kontrol menggunakan metode ceramah (konvensional). Desain penelitian yang digunakan adalah

Randomized Control Group-Only Design.

Pengambilan sampel menggunakan teknik

Purposive Sampling.

Penelitian ini dilakukan dalam 4 kali pertemuan, dimana 1 kali prapenelitian dan 3

kali penelitian. Prosedur penelitian terdiri atas tiga yaitu:

1. Tahap persiapan yaitu Membuat perangkat pembelajaran dan skenario pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran tipe

Jigsaw dan mempersiapkan bahan ajar,

mengelompokkan siswa secara acak menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5 orang siswa dengan kemampuan heterogen, menentukan pokok meteri pembelajaran yang akan dibahas tiap-tiap kelompok, merencanakan setiap anggota kelompok yang mendapat tugas yang sama berkumpul dan diskusi. Kelompok ini disebut kelompok ahli, menyiapkan meja yang akan dipakai oleh kelompok awal dan kelompok ahli dalam diskusi 2. Tahap pelaksanaan terdiri dari

Pendahuluan meliputi apersepsi, motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdiri dari Guru menginformasikan cara pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

(4)

berdiskusi membahas bahan yang didapat, Setelah berdiskusi anggota kelompok ahli

kembali kekelompok asal dan menginformasikan informasi yang diperolehnya tadi kepada anggota kelompoknya, guru memotivasi kelompok yang kurang aktif, guru memberikan kuis secara individu tentang seluruh topik yang sudah dibahas dalam kelompok. Penutup guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi yang dibahas, guru memberikan PR kepada siswa

3. Tahap akhir dilakukan tes untuk melihat hasil belajar biologi pada kedua sampel. Data yang diperoleh dianalisis dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas dan selanjutnya dilakukan uji hipotesis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap hasil belajar biologi kelas VII SMPN 2 Lubuk Sikaping tahun pelajaran 2011/2012, dapat dilihat pada Tabel 1 :

Tabel 1. Deskripsi Hasil Penelitian

Parameter Eksperimen Kontrol Keterangan

Nilai rata-rata 68,58 54,15 Eksp > kont

Uji

normalitas

L0 = 0,0853 Lt = 0,0161

L0 = 0,3043 Lt = 0,0161

L0 < Lt Normal

Uji

homogenitas

Fh = 1,11 < Ft = 1,92 Homogen

Uji hipotesis Th = 6,87 > Tt = 1,64 H1 terima

Berdasarkan analisis data yang telah didapat terlihat bahwa ada perbedaan hasil belajar

siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan kelas kontrol yang diberikan pembelajaran dengan metode konvensional pada materi organisasi kehidupan. Hal ini dapat dilihat dari nilai tes akhir hasil belajar biologi yang diperoleh dari kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dimana nilai rata-rata kelas eksperimen 68,58 dan kelas kontrol 54,15, disamping itu juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kemudian setelah dilakukan uji hipotesis dengan uji-t diperoleh harga thitung > ttabel

dengan demikian hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar pada mata pelajaran biologi kelas VII SMPN 2 Lubuk Sikaping. Hal ini disebabkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

(5)

dalam suasana gotong royong upaya menggali informasi dan meningkatkan

kemampuan berkomunikasi untuk meningkatkan pemahaman terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari. Menurut Johson (1989) dalam (Lie, 2002) bahwa suasana belajar kooperatif tipe Jigsaw

menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologi yang lebih baik daripada suasana belajar yang penuh persaingan. Selain itu, bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengembangkan hubungan yang positif diantara siswa yang memiliki kemampuan berbeda, menerapkan bimbingan sesama teman, rasa harga diri siswa lebih tinggi, memperbaiki kehadiran, menerima terhadap perbedaan individu lebih besar, pemahaman materi lebih mendalam dan meningkatkan

motivasi belajar (Lie 2003). Bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan diri seseorang seperti perubahan sikap seperti meningkatkan aktivitas siswa dan pengetahuan pada tiap individu.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Selain itu, perubahan tersebut senantiasa merupakan penambahan, yakni diperolehnya sesuatu yang baru (pemahaman dan keterampilan baru) yang lebih baik daripada apa yang telah ada sebelumnya. Adapun perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan

sendirinya seperti karena proses kematangan, tetapi itu karena usaha siswa sendiri (Syah.

1999). Hasil pembelajaran ini akan terlihat dari proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

Di dalam pembelajaran koopertif tipe Jigsaw

kerja sama dan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri maupun pembelajaran siswa lain dalam kelompok maupun di luar kelompoknya juga akan tercipta. Siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi sendiri tetapi juga dituntut untuk dapat menjelaskan pada siswa lain dalam kelompoknya, sebab secara umum siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan konsep-konsep ini dengan temannya.

Menurut Reber (1988) dalam (Syah, 1999)

melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

(6)

pada akhirnya berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar biologi kelas VII SMPN 2 Lubuk Sikaping.

DAFTAR PUSTAKA

Fettriwati. 2010. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

dalam Pembelajaran IPA Terpadu Kelas IX.3 SMPN 1 Batang Kapas Pesisir Selatan (Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hasni, Yessi Yuni. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X Di SMA Negeri 2 Lengayang Tahun Pelajaran 2008/2009 (Skripsi). Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nur, Muhammad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika Sekolah.

Sulastri, Yeti dan Rochintaniawati, Diana. 2009. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Dalam Pembelajaran Biologi Di SMPN 2 Cimalaka. Pdf(Diakses April 2011).

Suryabrata, Sumadi. 2004. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Kita sebagai manusia yang memiliki akal dan berpegang teguh dalam ajaran islam, kita. harus meluruskan niat kita dalm mencari ilmu dan mengamalkannya nanti agar

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan sampel tujuan atau purposive sample, yaitu dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FPBS UPI Bandung Semester IV dapat memahami tashrif

Volume tersebut dikurangi dengan pergerakan menerus atau trough traffic sehingga dapat diketahui berapa jumlah kendaraan yang merupakan tarikan guna lahan di

Dalam penelitian ini ekstraksi serbuk batang ashitaba dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut diklorometana, pemisahan dengan metode kromatografi cair

“Pengaruh Model Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Operasi Hitung Nilai Mata Uang Bagi Anak Tunagrahita Ringan Kelas V di

Maka, barangsiapa yang hendak memasukkan suatu anggapan kepada manusia, bahwa kebenaran (al haq) itu tidak hanya terbatas pada satu jalan saja, berarti dia adalah syetan.. Dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) rumah sakit bidang farmasi yang meliputi: lama waktu tunggu pelayanan