1
TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016
Mutiara Kusumawardani Maghfiroh
Universitas Slamet Riyadi, Jl. Sumpah Pemuda No. 18 Surakarta e-mail: mutiara_kusumawardanee@yahoo.com
ABSTRAK: Peranan Role Playing Melalui Layanan Informasi untuk Mengurangi Perilaku Bullying pada Siswa Kelas VIIIE SMP Negeri 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2015/2016. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan metode role playing melalui layanan informasi untuk mengurangi perilaku bullying pada kelas VIII E SMP N 1MOJOLABAN tahun ajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan sumber data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sumber data berupa data primer dan data sekunder. Subjek penelitian adalah kelas VIII E SMP N 1 MOJOLABAN yang berjumlah 3 siswa yang berperilaku bullying. Sementara obyek penelitian berupa role playing melalui layanan informasi. Keabsahan data menggunakan trianggulasi teknik. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data kemudian kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role playing dapat mengurangi perilaku bullying.
Kata kunci : metode role playing, layanan informasi, perilaku bullying
ABSTRACT: Mutiara Kusumawardani Maghfiroh. THE ROLE OF ROLE PLAYING IN INFORMATION SERVICE TO ALLEVIATE BULLYING BEHAVIOR ON VIII E CLASS STUDENT OF SMP NEGERI 1 MOJOLABAN IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015/2016. Thesis, Surakarta. Teacher Training and Education Faculty Slamet Riyadi University Surakarta. March 2016.
The aim of this research is to know the role of role playing method through information service to alleviate bullying behavior on VIII E class student of SMP Negeri 1 Mojolaban in the academic year of 2015/2016.
The method of this research is qualitative research with descriptive strategy. Technique of collecting the data used in this research are interview, observation and documentation. The source of the data used are primary data and secondary data. The primary data is earned from interview with the contemporary friend and counceling teacher. While secondary data are students’ book, counceling teacher documentation through interview. Subject of this research is VIII E class of SMP Negeri 1 Mojolaban which numbers 3 bullying behavior student. Object of this research is role playing through information service. The researcher uses triangulation technique to get the valid data. The techniqu of analyzing the data used is discriptive qualitative analysis which covers data reduction, data presentation and conclusion.
The research result shows that role playing method can alleviate bullying behavior. This success can be seen through interview and observation result. Based on the changes on each student has proven that role playing method is effective to alleviate bullying behavior on VIII E class student of SMP Negeri 1 Mojolaban in the academic year of 2015/2016
Keywords: Role Playing Method, Information Service, Bullying Behavior.
PENDAHULUAN
Sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar justru menjadi tempat yang mencekam bagi beberapa siswa, Salah satunya yang terjadi di SMA Don Boscho Pondok Indah
Jakarta Selatan, seperti yang dilansir dalam situs pemberitaan online Tempo (2012), dimana siswa berinisial A, 15 tahun mengaku dipukuli dan disundut rokok oleh kakak kelasnya saat MOS, kejadian ini dibuktikan dari hasil visum
dimana A mengalami luka pada beberapa bagian tubuh akibat sundutan rokok dan pukulan, serta ditemukan pula luka memar dan luka bakar ditengkuk leher.
Salah satu metode mengajar yang dapat membawa siswa kepada keadaan di atas adalah metode bermain peran.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “Peranan Role Playing dalam Layanan Informasi untuk Mengurangi Perilaku Bullying pada Kelas VIII E SMP N 1 Mojolaban Tahun Pelajaran 2015/2016”
METODE
Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Sugiyono (2009: 243) menegaskan bahwa “dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal”.
Sedangkan untuk strategi penulis adalah memberikan treatment dengan
menggunakan metode bermain peranan (role playing). Dalam penelitian ini subyek yang digunakan adalah 3 orang siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Mojolaban yang melakukan bullying. Obyek dalam penelitian ini adalah peranan teknik role playing untuk mengurangi perilaku bullying.
Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu: (1) wawancara; (2) observasi; dan (3) dokumentasi. Menurut Moleong (2005)
“pengertian wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu” (Haris Herdiansah, 2013: 29). Menurut Sukardi (2003:78) observasi adalah instrumen lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Sukardi (2003:81) menambahkan “peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinya”.
Dalam penelitian ini validitas atau keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong (2004:178) menjelaskan
bahwa “triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data tersebut”.
HASIL PENELITIAN
a. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Setelah diteliti lebih lanjut permasalahan akan dibuktikan secara empirik. Terdapat tiga siswa yang terbukti melakukan bullying kepada temannya di lingkungan sekolah yang di tandai adanya ciri-ciri perilaku bullying diantaranya: (1) sering mencemooh (2) sering berkata kotor (3) sering menghina (4) sering mengancam dan mengintimidasi (5) dan melakukan kekerasan secara fisik.
Bullying tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah
adanya keinginan ingin berkuasa, ingin meningkatkan popularitas di kalangan teman sekitarnya dan sikap tempramental yang mereka miliki.
b. Temuan Studi yang di Sekolah dan di Lapangan
1. Kondisi Realitas Anak di Sekolah Pertama, kondisi siswa sebelum melakukan kegiatan role playing, kedua kondisi siswa setelah melakukan kegiatan role playing. Dua kondisi tersebut ditemukan dan di peroleh melalui metode pengumpulan data yaitu metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Kegiatan penelitian dilakukan selama dua bulan mulai bulan Januari sampai Februari 2016. a. Hasil observasi sebelum di
lakukan kegiatan role playing
Observasi sebelum di lakukan role playing di lakukan oleh peneliti selama tiga hari yaitu pada tanggal 25-27 Januari 2016. Dari hasil observasi yang di lakukan oleh peneliti di peroleh informasi bahwa: 1)Ada tiga siswa di kelas VIIIE
yang terbukti melakukan bullying. 2)Siswa sering mencemooh
temannya.
3)Siswa mempunyai keinginan untuk menguasai teman di sekitarnya.
4)Siswa sering menghina temannya yang mempunyai kekurangan. 5)Siswa mudah marah bahkan
mengajak berkelahi.
6)Dalam bergaul siswa cenderung mempunyai sifat yang tempramental.
b. Hasil wawancara sebelum role playing
1) Hasil wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling
Wawancara dengan guru BK ini laksanakan pada hari, Kamis, 28 Januari 2016 Pukul 09.00-10.00 WIB di ruang BK. Guru BK membenarkan bahwa ada tiga siswa di kelas VIIIE yang sering melakukan tindakan bullying. Guru BK juga menginformasikan bahwa dua siswa yang melakukan bullying tersebut berasal dari keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke atas, dan satu diantaranya berasal dari menengah kebawah, sehingga dimungkinkan mereka dengan mudah dapat memperoleh fasilitas yang dia inginkan dari keluarganya dan ingin menjadi pusat perhatian oleh
teman-temannya, berbeda dengan teman yang lain di sekelilingnya.
2) Hasil wawancara dengan teman sebaya
Wawancara dengan teman sebaya di laksanakan pada hari Jum’at, 29 Januari 2016, pukul 08.30-09.30 WIB. Dari wawancara dengan teman sebaya di peroleh informasi bahwa di kelas VIII E SMP N 1 Mojolaban memang ada tiga siswa yang sering melakukan bullying, dan bentuk perilaku bullying yang sering di lakukan adalah berkata kotor kepada temannya, mengumpat temannya, mencemooh temannya, dan yang paling parah mengajak berkelahi temannya apabila dia sudah merasa tersinggung. Perilaku ini di tunjukan kepada semua teman
di sekitarnya tanpa ada rasa takut sedikitpun.
Dari hasil observasi dan wawancara, maka peneliti merasa perlu untuk memberikan role playing dalam layanan informasi agar lebih efektif dalam
membentuk karakter
pribadi/sosial siswa yang baik dan tentunya bertujuan untuk
mengurangi bahkan
menghilangkan perilaku bullying pada tiga siswa tersebut.
Dalam penelitian ini sesuai jadwal akan dilaksanakan 3 kali bimbingan dan konseling yaitu penyampaian layanan informasi tentang perilaku bullying melalui metode role playing yang akan diuraikan sebagai berikut :
a) Pertemuan Ke-1 (Perkenalan dan pemberian layanan informasi)
(1) Perencanaan
Pertemuan yang pertama ini adalah untuk pengenalan, merencanakan, menjadwalkan dan menentukan siswa yang akan di jadikan pemain dalam kegiatan role playing.
(2) Pelaksanaan
Pada hari Senin, 1 Februari 2016 di ruang kelas VIIIE, Peneliti menyampaikan tujuan dari dilaksanakan kegiatan role playing sehingga peserta didik mendapat informasi, pemahaman dan manfaat. (3) Penutup
Di akhir pertemuan pertama ini peneliti membuka sesi tanya jawab, bagi siswa yang kurang paham dengan materi yang di sampaikan.
b) Pertemuan ke- 2 sampai ke- 4 (Role Playing pertama- Role Playing ketiga) (1) Perencanaan
Pertemuan pertama akan di laksanakan kegiatan role playing oleh siswa yaitu dengan tema “Perilaku Bullying Individu”.
Role playing kedua ini siswa akan memerankan cerita dengan tema “bullying kelompok terhadap individu.
Role playing yang ketiga ini siswa akan memerankan cerita dengan tema “Bullying guru terhadap siswa”.
(2) Pelaksanaan
Role playing pertama di
laksanakan pada hari selasa, 2 Februari 2016.
Role playing kedua di
laksanakan pada hari Rabu, 3 Februari 2016.
Role playing yang ketiga ini di laksanakan pada hari Selasa, 9 Februari 2016.
(3) Penutup
Peneliti menjelaskan dan menyimpulkan isi dan amanat yang dapat di ambil dari cerita yang telah di perankan oleh siswa tersebut.
c) Pertemuan Ke-5 (Penutup dan Evaluasi)
Pada hari Selasa 16 Februari 2016, peneliti mengadakan evaluasi akhir dengan dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3: Hasil Bimbingan melalui Role Playing
No Subyek Kondisi Sebelum Kondisi Sesudah 1 RA a. Belum memahami tentang
perilaku bullying
b. Belum mengetahui jenis-jenis
a. Sudah memahami tentang perilaku bullying
perilaku bullying
c. Sering menghina teman sebaya d. Sikap tempramen
e. Belum mengetahui dampak negatif dari tindakan bullying
perilaku bullying
c. Intensitas menghina teman sebaya sudah berkurang
d. Sikap tempramen berkurang e. Sudah mengetahui dampak
negatif dari tindakan bullying 2 YU a. Belum memahami tentang
perilaku bullying
b. Belum mengetahui jenis-jenis perilaku bullying
c. Beberapa kali melakukan bullying fisik (memukul)
d. Sikap tempramen
e. Belum mengetahui dampak negatif dari bullying
a. Sudah memahami tentang perilaku bullying
b. Sudah mengetahui jenis-jenis perilaku bullying
c. Tidak pernah melakukan bullying fisik (memukul) d. Sikap tempramen berkurang e. Sudah mengetahui dampak
negatif dari tindakan bullying 3 ZA a. Belum memahami tentang
perilaku bullying
b. Belum mengetahui jenis-jenis perilaku bullying
c. Sering cek-cok dengan temannya d. Sikap tempramen
e. Belum mengetahui dampak negatif dari bullying
a. Sudah memahami tentang perilaku bullying
b. Sudah mengetahui jenis-jenis perilaku bullying
c. Sudah tidak sering cek-cok dengan temannya
d. Sikap tempramen berkurang e. Sudah mengetahui dampak
negatif dari tindakan bullying
2. Kajian Teori yang dihubungkan dengan Studi di Lapangan
a. Upaya bimbingan dan konseling lebih lanjut
1) Meningkatkan komunikasi antar guru, siswa, dan orang tua.
2) Adanya alokasi waktu untuk bimbingan pribadi/sosial di sekolah.
3) Adanya keterbukaan dengan guru BK
4) Selalu mengajarkan bagaimana mengendalikan diri.
5) Mengedepankan komunikasi serta menerima alasan anak dan membantu anak saat menemui permasalahan yang dihadapinya.
b. Faktor Penyebab Siswa melakukan tindakan bullying
1) Faktor Internal
a) Dendam atau iri hati. b) Ingin menguasai korban. c) Untuk meningkatkan
popularitas.
d) Sikap dan perilaku temperamental.
2) Faktor Eksternal
a) Perbedaan kelas (senioritas), ekonomi, agama, jender, etnisitas atau rasisme.
b) Tradisi senioritas.
c) Keluarga yang tidak rukun. d) Situasi sekolah yang tidak
harmonis atau diskriminatif.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Setelah melakukan
pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara maupun dokumentasi, maka dapat disimpulkan bahwa: sebelum diberikan metode role playing dalam layanan informasi, siswa sering melakukan tindakan bullying kepada teman sebayanya, seperti: menghina (mengejek), berkata kasar serta mengintimidasi/ mengancam bahkan memukul. Setelah diberikan metode
role playing dalam layanan
informasi, maka ada perubahan pada siswa menuju kearah yang lebih baik, yaitu: intensitas menghina (mengejek) siswa mengalami penurunan, siswa yang biasanya berkata kasar, mengintimidasi dan
memukul juga mengalami penurunan.
B.Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut kepada :
1. Siswa
a. Menerima dan menghargai segala bentuk perbedaan. b. Membangun sistem belajar
kelompok.
c. Membiasakan budaya sopan santun dan tegur sapa.
2. Orang Tua
a. Membekali anak dengan pengetahuan agama.
b. Mengajarkan anak untuk memiliki rasa empati dan menghargai.
c. Membuka komunikasi yang seluas-luasnya terhadap anak.
3. Guru
a. Memberikan dukungan/suport sosial kepada siswanya dalam rangka penyesuaian diri.
b. Memberikan pemahaman yang tepat mengenai bullying terhadap siswa.
4. Sekolah (Penyelenggara Pendidikan)
a. Membuat sebuah sistem sanksi/ hukuman yang tegas bagi pelaku tindakan bullying di sekolah
b. Meningkatkan inovasi-inovasi untuk melakukan tugas-tugas perlindungan anak/siswa di sekolah.
c. Membangun jejaring komunikasi yang aktif dengan para orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Haris Herdiansyah, 2013. Wawancara, Observasi dan Focus Groups. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Lexy J Moleong, 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Tempo.co Metro, 2012. Orientasi Murid Baru SMA Don Boscho Makan Korban. (Online).Tersedia:http://www.tempo.co/infosehat/info/read/2012/07/26/06441951 0/Orientasi-Murid-Baru-SMA-Don-Bosco-Makan-Korban. Diakses 4 Januari