PERANCANGAN WEBSITE PEMBELAJARAN MEDIA INTERAKTIF E-LEARNING Rahayu Lestari1, Sri Melvani Hardi2, Ihsan lubis3
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 2Dosen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia rlrahayulestari@gmail.com
ABSTRAK
Metode E-learning menyediakan kemudahan dan kelancaran proses belajar mengajar bagi mahasiswa dan dosen. Dengan metode e-learning, guru dapat meningkatkan intensitas komunikasi interaktif dengan siswa di luar jam kelas resmi. Metode E-learning memberikan fleksibilitas untuk fakultas untuk menyediakan akses ke siswa untuk mendapatkan referensi ilmiah yang berkaitan dengan kursus yang mungkin tidak diperoleh selama jam kegiatan kuliah dan praktikum. Referensi ini mungkin karya ilmiah, artikel populer atau jurnal elektronik. Hal ini akan sangat berguna bagi siswa, karena selain memperkuat pemahaman siswa untuk setiap mata pelajaran tentu saja, referensi dari jurnal internasional akan sangat membantu untuk memperluas “students knowledge” tersebut, serta memperbaiki bahasa Inggris mereka. Jadi mudah-mudahan di masa depan, STT Harapan, terutama mereka yang berpenghasilan saja Bahasa Pemrograman, akan memiliki daya saing tinggi dalam persaingan global yang semakin diisi oleh lulusan dari universitas luar negeri.
Kata Kunci : E-Learning, Online, Kursus, Metode Belajar. ABSTRACT
E-learning method provides the ease and smoothness of the teaching-learning process for both students and lecturers. With e-learning methods, teachers can increase the intensity of interactive communication with students outside of official class hours. E-learning methods provide flexibility to the faculty to provide access to students to gain scientific references related to the course that may not be obtained during the hours of lecture and lab activities. These references may be scientific papers, popular articles or electronic journals.
This would be particularly useful for students, because in addition to strengthening the understanding of students for each subject of the course, a reference of the international journals will greatly help to expand the students’knowledge, as well as improve their English. So hopefully in the future, STT Harapan, especially those who earn Programming Language course, will have high competitiveness in the global competition which is increasingly filled by graduates of foreign universities.
Keywords : e-learning, online, course, learning methods.
1. Pendahuluan
Seperti yang diketahui bahwa kemajuan suatu bangsa salah satu indikatornya, dapat dilihat dari perkembngan dunia pendidikan pada bangsa tersabut. Kemajuan pendidikan juga menggambarkan tingkat tingginya kebudayaan suatu bangsa. Upaya penerapan teknologi khususnya teknologi informasi komunikasi dibidang pendidikan salah satunya ditandai dengan hadirnya situs belajar ban mengajar dengan menggunakan web dan internet (E-learning). Diharapkan dengan diadakannya e-learning yang juga sebagai salah satu media pendidikan jarak jauh (distance learning) akan menjadi sebuah solusi alternative untuk meningkatkan mutu pendidikan anak-anak sekolah di Indonesia.
Untuk itu, penulis termotivasi untuk membuat suatu sistem web aplikasi yang berguna untuk pengajar dan pelajar. Dimana pelajar dapat mencari kategori ilmu pengetahuan apa yang dibutuhkannya. Juga pengajar dapat membuat materi yang lebih terarah pada pelajar yang memang membutuhkan ilmu pengetahuan tersebut. Mereka dapat saling berkomunikasi untuk
pembahasan ilmu pengetahuan yang lebih dalam lagi.
E-learning yang khusus diadakan pada sebuah sekolah di purwokerto. Sedangkan pada penelitian e-learning ini adalah global, ditujukan untuk berbagai kalangan yang ingin terus belajar dan mengajar[4].
Setiap pelajar mempunyai motivasi dalam dirinya untuk belajar. Namun, sebagian dari mereka sering kali merasa takut untuk bergabung dalam proses belajar, seperti takut selalu tertinggal dalam mempelajari suatu topik atau tema pembelajaran. Agar pelajar mempunyai motivasi dalam proses belajar, maka metode yang digunakan dalam proses belajar pun harus diperbaharui disesuaikan dengan minat, kecerdasan dan gaya belajar pelajar. Salah satu cara dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat agar siswa lebih aktif atau banyak berperan dalam proses belajar.
Hakekat e-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Oleh karena itu mengembangkan sistem ini tidak sekedar menyajikan materi pelajaran ke dalam internet tetapi perlu dipertimbangkan secara logis dan
memegang prinsip pembelajaran. Begitu pula desain pengembangan yang atraktif, usefull, responsive, personal dan cepat, serta unsur hiburan akan menjadikan peserta didik betah belajar di depan internet.
2. Metode Penelitian
Dalam merancang sistem perancangan website pembelajaran media interaktif e-learning, maka penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah:
a.Metode Pengamatan
Pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung di lapangan baik secara fisik (alat-alat yang dipakai) maupun konsep (cara kerja sistem yang digunakan).
b.Metode Wawancara
Pengumpulan data dengan cara mengadakan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang bekaitan dan terlibat lagsung dengan sistem yang akan dianalisis guna memperoleh data yang tepat dan akurat. c.Studi Pustaka
Dengan membaca dan meneliti dokumen-dokumen, buku-buku, referensi yang berkenaan dengan masalah yang diteliti guna mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
2. Tahap Pembuatan Website
Teknik analisis data dalam perancangan website pembelajaran media interaktif e-learning dengan melakukan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).
Adapun analisis kebutuhan fungsional yang dilakukan baik dalam aliran data ataupun informasi yang digambarkan dalam analisis terstruktur yaitu sebagai berikut:
2.1. Use Case Diagram
Tahap analisis kebutuhan bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan dari sistem yang dikembangkan. Dalam menganalisis kebutuhan sistem yang akan dikembangkan, maka dalam penelitian ini penulis menggunakan permodelan use
case. Use case yang di bangun digambarkan pada
gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1. Use Case Diagram Operasi Gambar 1 di atas menjelaskan tentang jumlah aktor sistem pada use case diagram operasi ada dua yaitu admin dan guru. Setiap aktor mempunyai hak masing-masing di dalam sistem e-learning yang digambarkan menggunakan anak panah.
Gambar 2. Use Case Diagram User Pada gambar 2 menjelaskan tentang jumlah aktor pada use case diagram user ada tiga yaitu admin, guru, siswa dimana setiap user (admin, guru, siswa) mempunyai hak yang sama dalam sistem e-learning. Hak akses tersebut adalah cari dan lihat profile, edit username, edit password, memilih forum, menambah topik dan posting.
Gambar 3. Use Case Diagram Guru dan Siswa Pada gambar 3 menjelaskan tentang jumlah aktor dalam use case diagram guru-siswa ada dua yaitu guru dan siswa. Setiap aktor mempunyai hak masing-masing yaitu siswa dapat mengerjakan ujian, upload tugas, dan download materi.
2.2. Class Diagram
Gambar 4. Class Diagram Sistem
Gambar 4 menerangkan hirarki class diagram entity yang diadopsi dari tabel-tabel pemetaan tabel.
2.3. Rancangan Database
Gambar 5. Rancangan Database
Gambar 5 di atas merupakan gambar rancangan database website E-learning.
3. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari perancangan pada sistem perancangan website pembelajaran media interaktif e-learning adalah sebagai berikut.
1. Halaman Pembuka
Gambar 6. Tampilan Halaman Utama Gambar 6 merupakan tampilan halaman utama dari sistem e-learning. Tampilan ini berisikan area
login yang ditujukan bagi seluruh user yaitu untuk
admin, pengajar dan juga pelajar yang akan masuk kedalam sistem. Ketika user berhasil login dan masuk ke dalam sistem, tampilan otomatis langsung masuk ke halaman beranda. Pada bagian tengah halaman utama ini yaitu sekilas pelajaran yang dapat diikuti, seperti update berita pada situs-situs pada umumnya. Bagian panel ini bertujuan agar pelajar yang belum bergabung dapat melihat terlebih dahulu pelajaran apa yang ada di dalam halaman sistem, sebelum masuk menjadi member sistem.
2. Halaman Beranda Admin
Gambar 7. Tampilan Halaman Beranda Admin Gambar 7 merupakan tampilan halaman beranda setelah admin login dan masuk ke dalam sistem. Pada halaman ini, terdapat kolom bagian panel untuk opsi atau pilihan menu yang dapat diakses oleh admin. Opsi yang terdapat pada halaman ini semuanya memiliki fungsi dan halaman-halaman tujuannya tersendiri yang ketika di klik, akan masuk ke halaman tersebut.
3. Halaman Beranda Pengajar
Gambar 8. Tampilan Halaman Beranda Pengajar Tampilan gambar 8 merupakan tampilan halaman admin beranda pengajar. Sama seperti gambar 13, tampilan halaman ini merupakan tampilan halaman beranda setelah pengajar login dan masuk ke dalam sistem. Pada halaman ini, terdapat kolom bagian panel untuk opsi atau pilihan menu yang dapat diakses oleh admin. Opsi yang terdapat pada halaman ini semuanya memiliki fungsi dan halaman-halaman tujuannya tersendiri yang ketika di klik, akan masuk ke halaman tersebut. Namun pada halaman ini opsi yang terdapat pada panel berbeda jumlahnya dengan halaman admin. Karena fungsi dan tugas admin yang memantau proses kegiatan pengajar dan pelajar yang masuk ke dalam sistem. Pada bagian kanan panel juga sama dengan beranda halaman admin, dimana terdapat juga tampilan pengumuman mengenai pelajaran yang diikuti oleh pengajar terdaftar. Dan dibawahnya terdapat juga panel kalender.
4. Halaman Membuat Pelajaran
Gambar 9. Tampilan Halaman Membuat Pelajaran Gambar 9 merupakan tampilan dari pembuatan halaman pelajaran dengan akses member pengajar. Pada halaman ini, pengajar dapat melakukan pengaturan langsung dimana pelajaran tersebut dapat bersifat gratis atau berbayar.
5. Halaman Pengaturan Pengguna Pelajaran
Gambar 10. Tampilan Halaman Pengaturan Pengguna Pelajaran
Gambar 10 menjelaskan lanjutan dari gambar 10, dimana setelah melakukan pengaturan pelajaran, pengajar dapat memasukkan pelajar secara khusus untuk dapat mengikuti pelajaran atau kelas yang dibuat oleh pengajar.
6. Halaman Pembuatan Isi Pelajaran
Gambar 11. Tampilan Halaman Pembuatan Isi Pelajaran
Gambar 11 adalah halaman pembuatan isi pelajaran yang dibuat oleh para pengajar. Halaman ini merupakan lanjutan isi dari gambar 16, setelah membuat informasi pelajaran. Halaman inputan ini adalah tampilan perhalaman pelajaran, simulasinya seperti buku, jadi akan dibuat halaman kedua dan seterusnya. Terdapat field-field untuk judul, pola
pelajaran, opsi dimunculkan atau tidak, dan text area untuk isinya.
7. Tampilan Membuat Topik Forum
Gambar 12. Tampilan Membuat Topik Forum Gambar 12 merupakan tampilan halaman ketika membuat suatu topik baru didalam forum. Terdapat juga field untuk membuat judul topik dan isi pembahasan forum.
8. Tampilan Halaman Pesan
Gambar 13. Tampilan Halaman Pesan Gambar 13 adalah halaman pesan untuk para pengajar dan pelajar yang dapat mengirim pesan secara pribadi ataupun pesan banyak. Pesan yang dibuat dapat langsung dipilih untuk di kirimkan ke user mana pun.
9. Tampilan Profile Pengguna
Gambar 14. Tampilan Halaman Profil Pengguna
Gambar 14 merupakan halaman profile pengguna yang dapat digunakan untuk mengisi biodata para penggunanya. Field-field yang dibuat berdasarkan informasi yang dibutuhkan sistem untuk kejelasan pengguna agar sistem menjadi lebih layak dan lebih jelas.
4. Kesimpulan
Setelah melakukan tahapan-tahapan dalam perancangan website pembelajaran media interaktif
e-learning, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Model sistem e-learning yang dirancang bersifat melengkapi sistem yang sudah berjalan saat ini, namun memberikan nilai tambah dan keuntungan seperti kemudahan akses, efisiensi prasarana fisik, konsistensi bahan ajar dan dengan cepat diperbarui, mendukung keanekaragaman dan volume member yang besar, pengurangan biaya, fleksibilitas serta menciptakan lingkungan pembelajaran yang bebas.
2. Arsitektur logis menunjukkan proses-proses yang terjadi pada model sistem e-learning hampir sama dengan sistem yang sudah berjalan, namun ada beberapa perbedaan yang merupakan pengembangan akumulatif dari sistem yang berjalan.
5. Daftar Pustaka
[1] AS, Rosa dan Shalahuddin M, 2013, Rekayasa Perangkat Lunak, Bandung, Informatika. [2] E, Darin, Hartley, 2011, E-learning, Konsep &
Aplikasi, Andi, Yogyakarta.
[3] Effendi, Empy, & Zhuang Hartono (2005),
E-learning, Konsep & Aplikasi, Andi,
Yogyakarta.
[4] H, Numiek Sulistyo, 2013, Keefetifan E-Learning sebagai Media Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto), Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan PPs Universitas Negeri Yogyakarta. [5] R.E, Andi Wahyu, W. Timotius,
T.H.W.Bambang, 2011, Membangun Situs E-Learning, Graha Ilmu, Yogyakarta.
[6] Rosen, Anita, 2012, e-Learning 2.0 : Proven Practices and Emerging Technologies to Achieve Real Results, Edisi 1, New York: AMACOM.
[7] Saputra, Agus, 2012, CSS3 Panduan Praktis dan Trik Jitu, Cirebon, Jasakom
[8] Saputra, Agus, 2012, WebTips : PHP, HTML5 dan CSS3, Cirebon, Jasakom