• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pendukung pengambilan keputusan penentuan paket resepsi pernikahan - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Sistem pendukung pengambilan keputusan penentuan paket resepsi pernikahan - USD Repository"

Copied!
172
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PENENTUAN PAKET RESEPSI PERNIKAHAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

Ni Putu Feronika Darmayanti NIM : 055314123

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

ii

DECISION SUPPORT SYSTEM

TO CHOOSE WEDDING RECEPTION PACKAGES

A THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain The Sarjana Teknik Degree

In Informatics Engineering Study Program

By :

Ni Putu Feronika Darmayanti Student Id : 055314123

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan limpah

kasih-Nya sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Paket Resepsi Pernikahan”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu baik pikian bahkan dorongan kepada penulis. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Y. Agung Cahyanta, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingannya selama proses penulisan skripsi.

3. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun.

4. Ibu A. Rita Widiarti, S.Si., M.Kom. selaku dosen penguji atas pengarahan dan bimbingannya bagi kesempurnaan skripsi ini.

5. Para staff sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi atas bantuan yang diberikan selama ini.

6. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, SJ. beserta staff dan teman-teman mitra perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas dorongan, kebersamaan dan kesempatan untuk bergabung dalam mitra perpustakaan.

7. Keluarga yang selalu memberi dukungan yang luar biasa kepada penulis. 8. Sahabatku Yohana Sinta Dewi Sari, Cicilia Saraswati, Putri Ratnawati,

Yuvenalis Andarwati dan Fransiskus Rai Purnama atas dukungan serta persahabatan yang tulus selama ini.

(8)

viii

10.Sahabatku Floriska Nuhan, Maria Yesse G, Maria Endah Sari Palupi, Bhernadet Megaria, serta sahabat-sahabat TI 2005 yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu atas kesetiaan dan dukungan selama tugas akhir hingga ujian berlangsung.

11.Sahabatku di Flamboyan 217 atas semangat, dukungan dan canda tawanya kepada penulis selama ini.

Penulis menyadari adanya kekurangan dalam penyelesaian skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan yang sifatnya membangun. Akhir kata semoga penelitian skripsi yang dilakukan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(9)

ix ABSTRAK

Bukan hal yang mudah untuk memilih suatu paket pernikahan bagi para pengguna jasa baru. Banyaknya tawaran dari para wedding organizer dapat memberi pengaruh bagi para pengguna jasa untuk dapat lebih pintar dalam memilih paket yang sesuai kebutuhan.

Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Paket Resepsi Pernikahan dibuat untuk pengguna jasa dalam mendapatkan rekomendasi paket pernikahan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sistem ini dibangun dengan menggunakan Metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Metode ini merupakan salah satu cara pengambilan keputusan yang memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi objektif dan multi kriteria, dimana faktor logika, pengalaman, emosi dan rasa dioptimasikan dalam suatu proses sistematis. Adapun kriteria yang dipergunakan dalam sistem ini adalah : dekorasi, dokumentasi, katering, pakaian dan tempat. Kriteria tersebut tidak dapat ditambahkan lagi namun pengguna jasa dalam hal ini dapat dengan bebas menentukan pilihan kategori paket baik paket pernikahan reguler maupun paket pernikahan kombinasi.

(10)

x ABSTRACT

It is not easy to choose a wedding package for new customers. Many offers from wedding organizer could affect the customers to choose the package they need cleverly.

Decision Support System to Choose Reception Packages is a decision support system to help customers in getting recommendation of wedding package that are suitable with their needs. This system was built using Analytical Hierarchy Process (AHP) method. This method is one of the ways to make a decision which has an ability to solve multi objective and multi criterion problems, in which logical factor, experience, emotion and feeling are optimized in a systematic process. The criterion applied in this system are : decoration, documentation, catering, clothes and place. The criterion cannot be modified. However, customers could freely choose the package they want to compare, either regular wedding package or the combination one.

(11)
(12)

xii DAFTARISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN BAHASA INGGRIS ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ...x

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... xi

DAFTARISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR TABEL ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Batasan Masalah ...3

1.4 Tujuan Penelitian ...4

1.5 Metodologi Penelitian ...4

1.6 Sistematika Penulisan ...5

BAB II LANDASAN TEORI ...7

2.1 Sistem Informasi ...7

2.2 Pengambilan Keputusan ...7

2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan ...8

2.2.2 Bentuk Struktur Sistem ...9

2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ...9

(13)

xiii

2.3.2 Komponen SPPK ...9

2.4 Proses Hirarki Analitik (PHA) ...13

2.4.1 Manfaat Model PHA ...13

2.4.2 Kelebihan dan kekurangan model PHA ...14

2.4.3 Prinsip Dasar PHA ...16

2.4.4 Langkah- langkah PHA ...18

2.5 PHP ...27

2.6 Mysql ...27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ...30

3.1 Identifikasi Masalah ...30

3.2 Analisis Sistem ...31

3.2.1 Gambaran Sistem Lama ...31

3.2.2 Orang yang Terlibat Dalam Sistem ...32

3.2.3 Use Case Diagram ...32

3.3.4 Narasi Use Case ...35

3.3.5 Gambaran Sistem Baru ...45

3.3 Perancangan Sistem ...46

3.3.1 Perancangan Proses ...46

3.3.2 Desain Subsistem Manajemen Data ...50

3.3.3 Desain Subsistem Manajemen Model ...59

3.3.4 Desain Subsistem Manajemen Dialog ...80

BAB IV IMPLEMENTASI ...96

4.1 Implementasi Subsistem Manajemen Data ...96

4.2 Implementasi Subsistem Manajemen Model ...102

4.2.1 Koneksi Database ...102

4.2.2 Implementasi Sisi Pengguna Jasa ...103

(14)

xiv

4.3 Implementasi Subsistem Manajemen Dialog ...111

4.3.1 Implementasi Sisi Pengguna Jasa ...111

4.3.2 Implementasi Sisi Super Administrator ...119

4.3.3 Pesan – pesan kesalahan ...127

BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI ...128

5.1 Pengumpulan Data ...128

5.3 Sasaran Penyebaran Kuesioner ...128

5.4 Form Kuesioner ...129

5.5 Analisis Hasil Pembahasan Kuesioner ...129

5.5 Analisis Hasil Black Box Testing ...132

5.6 Analisis Hasil Perangkat Lunak ...133

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...135

6.1 Kesimpulan ...135

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Skematik SPPK ...12

Gambar 2.2 Bagan keuntungan PHA ...15

Gambar 3.3 Hirarki permasalahan penentuan paket ...31

Gambar 3.4 Use Case Diagram (Super Administrator) ...33

Gambar 3.5 Use Case Diagram (Admin) ...34

Gambar 3.6 Use Case Diagram (Pengguna Jasa) ...34

Gambar 3.7 Diagram Konteks ...46

Gambar 3.8 DFD Level 1 ...47

Gambar 3.9 DFD Level 2 ...48

Gambar 3.10 Flowchart Pengambilan Keputusan ...49

Gambar 3.11 ER Diagram Paket Pernikahan ...51

Gambar 3.12 Logical Design ...52

Gambar 3.13 Hirarki permasalahan penentuan paket resepsi pernikahan ...62

Gambar 3.14 Halaman Menu Utama Pengguna...82

Gambar 3.15 Pemilihan kategori (paket reguler dan paket kombinasi) ...83

Gambar 3.16 Halaman pemilihan paket reguler ...83

Gambar 3.17 Halaman hasil paket reguler ...84

Gambar 3.18 Halaman paket kombinasi ...84

Gambar 3.19 Halaman pemilihan paket kombinasi ...85

Gambar 3.20 Halaman hasil paket kombinasi ...85

Gambar 3.21 Halaman input matriks kriteria ...86

Gambar 3.22 Halaman input matriks paket ...86

Gambar 3.23 Halaman hasil rekomendasi paket ...87

Gambar 3.24 Halaman Login Admin ...87

Gambar 3.25 Halaman Menu utama Admin ...88

Gambar 3.26 Halaman ubah password Admin ...88

Gambar 3.27 Halaman penambahan Admin ...89

(16)

xvi

Gambar 3.29 Halaman ubah pengelola WO ...90

Gambar 3.30 Halaman penambahan dekorasi...90

Gambar 3.31 Halaman ubah dekorasi ...91

Gambar 3.32 Halaman penambahan dokumentasi ...91

Gambar 3.33 Halaman ubah dokumentasi ...92

Gambar 3.34 Halaman penambahan katering ...92

Gambar 3.35 Halaman ubah katering ...93

Gambar 3.36 Halaman penambahan pakaian ...93

Gambar 3.37 Halaman ubah pakaian ...94

Gambar 3.38 Halaman penambahan tempat ...94

Gambar 3.39 Halaman ubah tempat ...94

Gambar 3.40 Halaman penambahan paket reguler ...95

Gambar 3.41 Halaman ubah paket reguler...95

Gambar 4.42 Database wedding ...96

Gambar 4.43 Tabel admin ...98

Gambar 4.44 Tabel pengelola ...98

Gambar 4.45 Tabel daerah ...99

Gambar 4.46 Tabel kriteria ...99

Gambar 4.47 Tabel dekorasi ...99

Gambar 4.48 Tabel dokumentasi ...100

Gambar 4.49 Tabel katering ...100

Gambar 4.50 Tabel pakaian ...101

Gambar 4.51 Tabel tempat ...101

Gambar 4.52 Tabel tempat reguler ...101

Gambar 4.53 Tabel hubungi ...102

Gambar 4.54 Halaman menu pengguna jasa ...111

Gambar 4.55 Halaman penentuan kriteria ...112

Gambar 4.56 Halaman penentuan paket reguler ...112

Gambar 4.57 Halaman hasil paket reguler ...113

Gambar 4.58 Halaman penentuan kriteria ...113

(17)

xvii

Gambar 4.60 Halaman hasil paket kombinasi ...115

Gambar 4.61 Halaman proses perbandingan kriteria ...116

Gambar 4.62 Halaman proses perbandingan paket per kriteria ...117

Gambar 4.63 Halaman hasil paket akhir ...117

Gambar 4.64 Halaman print preview ...118

Gambar 4.65 Halaman awal admin ...119

Gambar 4.66 Halaman ubah password admin ...120

Gambar 4.67 Halaman administrator ...120

Gambar 4.68 Halaman penambahan admin ...120

Gambar 4.69 Halaman pengelola wedding organizer ...121

Gambar 4.70 Halaman tambah pengelola ...121

Gambar 4.71 Halaman ubah pengelola ...122

Gambar 4.72 Halaman isi paket kombinasi ...122

Gambar 4.73 Halaman daftar per kriteria ...123

Gambar 4.74 Halaman tambah per kriteria ...123

Gambar 4.75 Halaman ubah per kriteria ...124

Gambar 4.76 Halaman Paket Reguler ...124

Gambar 4.77 Halaman Paket Reguler ...125

Gambar 4.78 Halaman Paket Reguler ...125

Gambar 4.79 Halaman buku tamu ...126

Gambar 4.80 Peringatan jika pengguna tidak memilih kriteria ...127

Gambar 4.81 Peringatan jika pengguna memilih kurang dari 3 ...127

Gambar 4.82 Peringatan jika jumlah paket tidak sesuai ...127

Gambar 4.83 Peringatan jika pengisian nilai matriks tidak lengkap...127

Gambar 4.84 Peringatan jika nilai konsistensi kurang dari 0.1 ...127

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh matriks perbandingan berpasangan ...19

Tabel 2.2 Skala perbandingan berpasangan 1- 9 ...19

Tabel 2.3 Contoh banding kriteria dengan kriteria kebahagiaan ...21

Tabel 2.4 Contoh jumlahkan nilai setiap kolom pada matriks ...21

Tabel 2.5 Contoh bagi nilai dan jumlah baris ...22

Tabel 2.6 Vektor prioritas ...22

Tabel 2.7 Nilai Indeks Random ...23

Tabel 2.8 Contoh perkalian kolom dengan prioritas kedua ...24

Tabel 2.9 Contoh penjumlahan tiap baris ...24

Tabel 3.10 Tabel Admin ...53

Tabel 3.11 Tabel Kriteria ...53

Tabel 3.12 Tabel Dekorasi ...54

Tabel 3.13 Tabel Tempat ...54

Tabel 3.14 Tabel Katering ...55

Tabel 3.15 Tabel Dokumentasi ...55

Tabel 3.16 Tabel Pakaian ...56

Tabel 3.17 Tabel Pengelola Wedding ...56

Tabel 3.18 Tabel Daerah ...57

Tabel 3.19 Tabel Hubungi ...57

Tabel 3.20 Tabel Paket Reguler ...58

Tabel 3.21 Perbandingan prioritas kriteria terhadap fokus ...63

Tabel 3.22 Perhitungan jumlah kolom (kepentingan level 1) ...63

Tabel 3.23 Pembagian entri setiap kolom (kepentingan level 1) ...63

Tabel 3.24 Penjumlahan tiap baris (kepentingan level 1) ...64

Tabel 3.25 Vektor prioritas (level 1) ...64

Tabel 3.26 Perkalian vektor prioritas dari kriteria ...64

Tabel 3.27 Penjumlahan baris (konsistensi tingkat 1) ...65

(19)

xix

Tabel 3.29 Perhitungan jumlah kolom (dekorasi dengan alternatif paket) ...66

Tabel 3.30 Pembagian entri setiap kolom (dekorasi dengan alternatif paket) ...67

Tabel 3.31 Tabel penjumlahan tiap baris (dekorasi dengan alternatif paket) ...67

Tabel 3.32 Vektor prioritas (berdasar kriteria dekorasi) ...67

Tabel 3.33 Perkalian kriteria dekorasi dengan alternatif paket ...67

Tabel 3.34 Penjumlahan baris hasil kriteria dekorasi dengan alternatif paket perkalian ...68

Tabel 3.35 Perbandingan prioritas alternatif berdasarkan dokumentasi ...69

Tabel 3.36 Perhitungan jumlah kolom (dokumentasi dengan alternatif paket) ...69

Tabel 3.37 Pembagian entri setiap kolom (dokumentasi dengan alternatif paket) 69 Tabel 3.38 Tabel penjumlahan tiap baris (dokumentasi dengan alternatif paket) .69 Tabel 3.39 Vektor prioritas (berdasar kriteria dokumentasi) ...70

Tabel 3.40 Perkalian kriteria dokumentasi dengan alternatif paket relatif ...70

Tabel 3.41 Penjumlahan baris hasil kriteria dokumentasi dengan alternatif paket 70 Tabel 3.42 Perbandingan prioritas alternatif berdasarkan katering ...71

Tabel 3.43 Perhitungan jumlah kolom (katering dengan alternatif paket) ...71

Tabel 3.44 Pembagian entri setiap kolom (dokumentasi dengan alternatif paket) 72 Tabel 3.45 Tabel penjumlahan tiap baris (katering dengan alternatif paket)...72

Tabel 3.46 Vektor prioritas (berdasar kriteria katering) ...72

Tabel 3.47 Perkalian kriteria katering dengan alternatif paket ...72

Tabel 3.48 Penjumlahan baris hasil kriteria katering dengan alternatif paket ...73

Tabel 3.49 Perbandingan prioritas alternatif berdasarkan pakaian ...74

Tabel 3.50 Perhitungan jumlah kolom (pakaian dengan alternatif paket)kolom ...74

Tabel 3.51 Pembagian entri setiap kolom (dokumentasi dengan alternatif paket) 74 Tabel 3.52 Tabel penjumlahan tiap baris (pakaian dengan alternatif paket) ...74

Tabel 3.53 Vektor prioritas (berdasar kriteria pakaian) ...75

Tabel 3.54 Perkalian kriteria pakaian dengan alternatif paket ...75

Tabel 3.55 Penjumlahan baris hasil kriteria pakaian dengan alternatif paket ...75

Tabel 3.56 Perbandingan prioritas alternatif berdasarkan tempat...76

(20)

xx

Tabel 3.59 Tabel penjumlahan tiap baris (tempat dengan alternatif paket) ...77

Tabel 3.60 Vektor prioritas (berdasar kriteria tempat) ...77

Tabel 3.61 Perkalian kriteria tempat dengan alternatif paket ...77

Tabel 3.62 Penjumlahan baris hasil kriteria tempat dengan alternatif paket ...78

Tabel 3.63 Perkalian prioritas alternatif dengan alternatif paket ...79

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

(22)

biasanya. Akibat semakin maraknya tawaran dari para wedding organizer, hal ini kemudian dapat memberi pengaruh terutama terhadap para pengguna jasa wedding organizer untuk dapat lebih pintar dalam memilih paket mana yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas para pengguna jasa sendiri.

Memilih suatu kriteria-kriteria paket tidaklah cukup mudah bagi pengguna jasa baru. Pertimbangan demi pertimbangan terus menjadi fokus untuk mendapatkan hasil yang terbaik demi terciptanya tujuan yang tepat. Melalui sistem pendukung pengambilan keputusan penentuan paket resepsi pernikahan, diharapkan dapat membantu pengguna jasa dalam menentukan tujuan dari pencarian data dari paket yang dimiliki oleh masing-masing wedding organizer secara tepat dan sesuai dengan keinginan para pengguna jasa tersebut. Sistem pendukung pengambilan keputusan penentuan paket resepsi pernikahan terbagi menjadi beberapa kriteria yang dapat dijadikan acuan dalam memilih paket yang sesuai dengan kebutuhan dari pengguna jasa, antara lain :

 Dekorasi  Dokumentasi  Pakaian  Katering  Tempat

(23)

diimplementasikan bentuk perbandingan paket pernikahan. Selanjutnya, pengguna jasa sendiri dapat menggunakan sistem dengan memberikan nilai yang disesuaikan dengan kebutuhan para pengguna jasa akan paket resepsi pernikahan yang mereka perlukan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan rumusan

masalah ” bagaimana membangun sebuah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Penentuan Paket Resepsi Pernikahan yang dapat membantu pengguna jasa menimbang dalam mengambil keputusan pemilihan paket resepsi pernikahan yang sesuai kebutuhan”.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan sistem ini diletakkan beberapa batasan masalah sebagai berikut :

1. Tidak dilakukan proses penambahan data kriteria. Adapun kriteria yang dipakai antara lain :

(24)

2. Jumlah minimal input matrik baik kriteria maupun paket adalah 3 dan maksimal adalah 5. Data kriteria-kriteria wedding organizer diinputkan oleh administrator.

3. Hasil keputusan yang ditampilkan hanya berfokus pada paket yang telah dipilih dan disesuaikan jumlah data kriteria yang diambil oleh pengguna jasa.

4. Tidak menangani keamanan jaringan.

5. Metode yang digunakan adalah Proses Hirarki Analitik (PHA).

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) Penentuan Paket Resepsi Pernikahan.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam tugas akhir ini antara lain : 1. Fase identifikasi kebutuhan

Pada tahap ini akan dilakukan proses perancangan masalah dan identifikasi kebutuhan dalam Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penentuan Paket Resepsi Pernikahan.

2. Fase analisis

a. Studi pustaka dengan topik Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan atau sering dikatakan Decision Support Systems (DSS). b. Observasi berbagai tempat wedding organizer yang berkepentingan

(25)

c. Mengambil sampel (brosur, data) yang berhubungan dengan paket resepsi yang disediakan.

3. Fase perancangan (design)

Pada tahap ini terdapat beberapa komponen untuk perancangan SPPK antara lain :

a. Perancangan Basis Data. b. Perancangan Model. c. Perancangan Dialog. 4. Fase implementasi

Pada tahap ini akan dilakukan proses implementasi desain.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika ini dibagi menjadi 6 bab dengan masing-masing bab berisikan pembahasan :

BAB I Pendahuluan

Berisi penjelasan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

(26)

BAB III Analisis dan Perancangan Sistem

Menjelaskan secara umum sistem yang akan dibuat mulai dari identifikasi kebutuhan, analisis, perancangan basis data, perancangan model dan perancangan dialog.

BAB IV Implementasi

Bagian ini berisikan penerapan analisis dan perancangan yang dibuat dalam suatu program.

BAB V Analisis Hasil Implementasi

Pada bab ini memuat hasil analisis hasil implementasi sistem berdasarkan kuisioner.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

(27)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan susunan dari orang, data, proses serta teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan suatu informasi yang diperlukan untuk mendukung organisasi.

Berikut terdapat kelompok dari sistem informasi berdasarkan dari fungsi yang dilayaninya antara lain :

- Transaction Processing Systems (TPS). - Management Information Systems (MIS). - Decision Support Systems (DSS).

- Executive Information System (EIS). - Expert Systems.

- Office Information Systems.

- Communication and Workgroups Information Systems.

2.2 Pengambilan Keputusan

(28)

merupakan sebuah proses memilih tindakan (di antara berbagai alternatif) untuk mencapai suatu tujuan atau beberapa tujuan (Turban, 1995).

2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan perlu dilakukan karena berbubungan dengan kegiatan pengambilan keputusan. Proses dalam mengambil keputusan meliputi tiga fase utama yaitu fase identifikasi masalah, fase perancangan dan fase pilihan (Simon,1997). Namun terdapat satu tambahan fase lagi yaitu implementasi. Prosesnya antara lain :

1. Fase Identifikasi masalah (Inteligence)

Tahap ini pengambilan keputusan mempelajari kenyataan yang terjadi sehingga bisa mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari sistem ke subsistem pembentuknya.

2. Fase Perancangan (Design)

Tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangkan dan menganalisis semua pemecahan yang mungkin yaitu melalui pembuatan model yang mewakili kondisi nyata masalah.

3. Fase Pilihan (Choice)

(29)

dipandang sebagai aksi yang paling tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

4. Fase Implementasi (Implementation)

Tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahan yang dipilih di tahap pilihan (choice).

2.2.2 Bentuk Struktur Sistem

Struktur sistem dibagi menjadi tiga bagian yang berbeda yaitu input, proses dan output. Sebuah input merupakan elemen yang masuk ke dalam sistem, dengan proses yang merupakan semua elemen yang diperlukan untuk mengkonversi atau mentransformasi input ke dalam output. Kemudian output merupakan produk finish atau konsekuensi yang ada pada sistem, yang kemudian ketiga hal tersebut baik input, proses dan output memiliki keterkaitan satu sama lain.

2.3 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

2.3.1 Pengertian SPPK

Secara khusus definisi awalnya menunjukan sistem pendukung pengambilan keputusan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur dengan memberi informasi ataupun usulan menuju pada keputusan tertentu.

2.3.2 Komponen SPPK

(30)

 Manajemen data.

Manajemen data memasukkan satu basis data yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh sistem manajemen basis data (DBMS). Manajemen data dapat terdiri dari elemen yaitu :

- Basis data sebagai kumpulan data yang saling terkait yang diorganisasi untuk memenuhi kebutuhan dan struktur sebuah organisasi yang dapat digunakan lebih dari satu orang.

- Database Management Systems (DBMS) merupakan

sistem yang dibuat, diakses dan dipengaruhi oleh DBMS. Database Management Systems memiliki tiga fungsi dasar yaitu penyimpanan, pencarian dan pengendalian.

- Direktori data merupakan katalog dari semua data dalam basis data. Direktori data mengandung definisi data dengan fungsi utamanya yaitu menjawab pertanyaaan tentang ketersediaan data, sumber data. - Fasilitas Query memiliki kewajiban membangun dan

menggunakan sistem keputusan untuk akses, manipulasi dan query data.

 Manajemen model.

(31)

untuk digambarkan secara tepat dan karena banyak dari kompleksitas tersebut secara aktual tidak relevan untuk memecahkan masalah khusus. Model-model dalam pendukung keputusan kemudian dikelompokan menjadi tujuh kelompok kategori, meliputi :

1. Optimalisasi masalah dengan sedikit alternatif

Menemukan solusi terbaik dari sejumlah kecil alternatif. 2. Optimalisasi via algoritma

Menemukan solusi terbaik dari sejumlah besar alternatif dengan menggunakan proses pendekatan langkah demi langkah.

3. Optimalisasi via rumusan analitik

Menemukan solusi terbaik dalam satu langkah dengan menggunakan satu rumus.

4. Simulasi

Menemukan satu solusi yang cukup baik atau yang terbaik diantara berbagi alternatif yang dipilih dengan menggunakan eksperimen.

5. Heuristik

Menemukan satu solusi yang cukup baik dengan menggunakan aturan-aturan.

6. Model-model prediktif

(32)

7. Model-model prediktif lainnya

Memecahkan kasus bagaimana jika dengan menggunakan sebuah rumus.

 Manajemen dialog.

Manajemen dialog merupakan satu-satunya bagian dari sistem yang dilihat oleh pengguna karena menyediakan user interface untuk dapat berkomunikasi dengan sistem.

 Manajemen berbasis-pengetahuan.

Manajemen berbasis pengetahuan menyediakan keahlian yang diperlukan untuk pemecahan beberapa masalah. Subsistem ini dapat mendukung subsistem lain atau dapat berdiri sendiri (independen).

Manajemen data

Manajemen model

Manajemen pengetahuan

Manajemen Dialog

Manajer / pengguna

Data ekternal

dan internal

Sistem lainnya yang berbasis komputer

(33)

2.4 Proses Hirarki Analitik (PHA)

Model merupakan representasi atau abstraksi sederhana dari realitas. Dalam SPPK Penentuan Paket Resepsi Pernikahan menggunakan model dengan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) sebagai metode penyelesaian untuk pengambilan keputusan. Proses Hirarki Analitik (PHA) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an. Metode ini adalah salah satu model pengambilan keputusan multikriteria yang dapat membantu kerangka berpikir manusia dimana faktor logika, pengalaman pengetahuan, emosi dan rasa dioptimasikan ke dalam suatu proses sistematis. Pada dasarnya, Proses Hirarki Analitik (PHA) merupakan metode yang digunakan dalam menyelesaikan persoalan yang kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam kelompok-kelompoknya, dengan mengatur kelompok tersebut ke dalam suatu hirarki, kemudian memasukkan nilai numerik sebagai pengganti persepsi manusia dalam perbandingan relatif. Dengan suatu sintesa kemudian dapat diketahui elemen mana yang nantinya memiliki proritas tertinggi.

2.4.1 Manfaat Model PHA

Proses Hirarki Analitik (PHA) memiliki beberapa manfaat dalam peggunaanya antara lain :

a. Memadukan intuisi pemikiran, perasaan dan penginderaan dalam menganalisis pengambilan keputusan.

(34)

c. Memudahkan pengukuran dalam elemen. d. Memungkinkan perencanaan ke depan.

2.4.2 Kelebihan dan kekurangan model PHA

Model Proses Hirarki Analitik (PHA) dapat memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam aplikasinya.

Kelebihan PHA antara lain :

1. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih, sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.

Selain itu, metode ini pun memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi-objektif dan multi-kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari setiap elemen dalam hirarki.

(35)

Meskipun memiliki kelebihan, namun metode PHA juga memiliki kekurangan antara lain :

Gambar 2.2 Bagan keuntungan PHA

PHA

Kesatuan :

PHA memberi satu model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk aneka ragam persoalan tak terstruktur.

Kompleksitas :

PHA memadukan rancangan deduktif dan rancangan berdasarkan sistem dalam

memecahkan persoalan kompleks

Saling ketergantungan :

PHA dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam suatu sistem dan tidak memaksakan pemikiran linier.

Penyusunan hierarki :

PHA mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan

mengelompokkan unsur yang serupa pada setiap tingkat.

Pengukuran :

PHA memberi suatu skala untuk mengukur hal-hal dan wujud suatu metode penetapan prioritas.

Konsistensi :

PHA melacak konsistensi logis dari pertimbangan – pertimbangan yang digunakan dalam

menetapkan berbagai hal.

Sintesis :

PHA menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang kebalikan setiap alternatif.

Tawar menawar :

PHA mempertimbangkan prioritas-prioritas alternatif dari berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.

Penilaian dan Konsensus :

PHA tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang

representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda.

Pengulangan proses :

PHA memungkinkan orang memperhalus definisi mereka pada suatu persoalan dan

memperbaiki pertimbangan dan

(36)

1. Orang yang dilibatkan adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan ataupun banyak pengalaman yang berhubungan dengan hal yang akan dipilih dengan menggunakan metode PHA. 2. Untuk melakukan perbaikan keputusan, harus dimulai lagi dari

tahap awal.

2.4.3 Prinsip Dasar PHA

Dalam proses hirarki analitik terdapat tiga prinsip analitik yaitu menyusun hirarki, menetapkan prioritas dan konsistensi logis. Berikut merupakan bahasan tentang prinsip dasar dari PHA antara lain :

2.4.3.1 Menyusun Hirarki

Hirarki merupakan alat mendasar dari pilihan manusia yang melibatkan pengidentifikasian elemen-elemen suatu permasalahan dengan mengelompokan elemen-elemen itu ke dalam beberapa kumpulan yang homogen dan menata pada tingkat yang berbeda.

(37)

dimulai dari tingkat dasar dengan menderetkan semua alternatif. Kemudian pada tingkat berikutnya harus terdiri dari kriteria-kriteria guna mempertimbangkan berbagai alternatif tadi dan yang menjadi fokus yaitu pada tingkat puncak yang hanya terdiri dari satu elemen saja.

2.4.3.2 Menetapkan Prioritas Hirarki

Prioritas dalam PHA memiliki kegunaan yakni sebagai kunci pilihan mana yang harus diutamakan atau didahulukan. Sebelum menetapkan prioritas, terlebih dahulu yang harus dilakukan adalah menyatukan pertimbangan-pertimbangan untuk mendapatkan suatu himpunan prioritas. Selain itu diperlukan juga cara untuk memutuskan apakah faktor-faktor itu punya pengaruh yang sama terhadap hasil atau sebagian dari faktor-faktor itu dominan sedangkan yang lain tidak.

Matriks merupakan alat sederhana yang dapat membantu penyelesaian masalah dengan jalan membuat segala perbandingan yang mungkin dan menganalisis kepekaan prioritas menyeluruh terhadap perubahan dalam pertimbangan.

2.4.3.3 Konsistensi Logis

(38)

kriteria tertentu. Kemampuan untuk menetapkan relasi antar objek sedemikian hingga koheren, artinya objek saling terkait dengan baik dan menunjukan konsistensi.

2.4.4 Langkah- langkah PHA

Beberapa langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk model PHA antara lain :

Langkah pertama :

 Menyusun hirarki dari permasalahan yang ada. Dimulai dari tingkat dasar dengan menderetkan semua alternatif, kemudian pada tingkat selanjutnya terdiri dari kriteria-kriteria yang dipakai dan hingga pada tingkat puncak yang merupakan tujuan dari permasalahan.

Misalnya: ambil seorang yang ingin membeli sebuah motor sport dari tiga jenis motor yang ditawarkan. Sedangkan kriteria yang dinilai meliputi kecukupan gaji, kebutuhan dasar dan kenyamanan. Arah fokus hirarki yaitu kebahagiaan orang tersebut secara umum.

Langkah kedua :

(39)

kriteria yang ditentukan. Bilangan ditempatkan pada tempat yang semestinya dan tempat lain nilai kebalikannya.

 Setelah data perbandingan diperoleh, masukkan angka 1 di setiap deret diagonalnya. Sebagai contoh matriks perbandingan:

Fokus hirarki memilih kriteria kebahagiaan orang dengan diambil elemen gaji, kebutuhan dasar, kenyamanan dan disusun dalam matriks.

 Selalu bandingkan elemen di kolom kiri matriks dengan elemen di baris puncak kemudian hitung nilai bobot kepentingannya.  Gunakan skala pengukuran relatif 1 sampai 9 yang telah

ditetapkan bagi pertimbangan dalam perbandingan berpasangan antar elemen sejenis. Sekaligus mempermudah dalam menjelaskan elemen yang mendominasi atau didominasi.

Intensitas Kepentingan

Definisi Penjelasan

1 Kepentingan sama Dua aktifitas memiliki kepentingan yang sama Kebahagiaan

orang

Gaji Kebutuhan

dasar

Kenyamanan

Gaji 1 ... ...

Kebutuhan dasar ... 1 ...

Kenyamanan ... ... 1

(40)

3 Kepentingan moderat Pengalaman dan

pertimbangan cenderung sedikit memilih satu aktifitas daripada yang lain

5 Kepentingan kuat Pengalaman dan

pertimbangan cenderung sedikit memilih satu aktifitas daripada yang lain

7 Lebih kuat Satu aktifitas memberi

kontribusi lebih kuat daripada aktifitas lainnya.

9 Kepentingan mutlak Satu aktifitas memiliki kepentingan-kepentingan yang ekstrem daripada aktifitas lainnya. 2,4,6,8 Nilai tengah diantara

dua nilai keputusan yang berdekatan.

Dipilih ketika kompromi dibutuhkan.

Nilai kebalikan (resiprokal) dari nilai di atas (bukan nol)

Jika aktivitas i memiliki satu nilai diatas tidak nol jika dibandingkan dengan aktivitas j, maka j

memiliki nilai kebalikannya.

(41)

Hasil matriks perbandingan nya dengan skala perbandingan berpasangan 1-9 :

Kebahagiaan orang

Gaji Kebutuhan

dasar

Kenyamanan

Gaji 1 0.50 0.25

Kebutuhan dasar 2 1 0.25

Kenyamanan 4 4 1

 Setelah mengukur lakukanlah tahap untuk memperoleh peringkat prioritas dengan melakukan proses sintesis yang akan menghasilkan vektor prioritas setiap elemennya. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

- Jumlahkan nilai dari setiap kolom pada matriks.

- Lakukan pembagian nilai pada setiap masukan kolom dengan jumlah pada kolom tersebut.

- Jumlahkan nilai dari setiap baris.

- Lakukan penghitungan rata-rata pada setiap barisnya dengan jumlah elemen pada tingkat kedua untuk mendapatkan vektor prioritas.

Hasil memperoleh matriks peringkat prioritas :

Kebahagiaan orang

Gaji Kebutuhan

dasar

Kenyamanan

Gaji 1 0.50 0.25

(42)

Kebutuhan dasar 2 1 0.25

Kenyamanan 4 4 1

Jumlah 7 5.5 1.5

Kebahagiaan orang

Gaji Kebutuhan dasar

Kenyamanan Jumlah Baris

Gaji 0.14 0.09 0.16 0.40

Kebutuhan dasar

0.28 0.18 0.16 0.63

Kenyamanan 0.57 0.72 0.66 1.96

Kebahagiaan orang Rata-rata baris (vektor prioritas)

Gaji 0.40/3 = 0.13

Kebutuhan dasar 0.63/3 = 0.21 Kenyamanan 1.96/3 = 0.66

Langkah ketiga :

 Setelah menyelesaikan tahapan pada langkah kedua, selanjutnya lakukan untuk menentukan konsistensi. Rasio konsistensi tersebut tidak lebih dari 0.1, jika lebih dari 0.1 maka mutu informasi harus diperbaiki. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

- Kalikan setiap masukan kolom pertama matriks dengan prioritas relatif elemen pertama, dan begitu seterusnya.

Tabel 2.5 Contoh bagi nilai dan jumlah baris

(43)

- Lakukan penjumlahan tiap barisnya, kemudian juga lakukan pembagian jumlah perbaris dengan prioritas relatif.

- Lakukan jumlah hasil bagi dari proses diatas dibagi banyaknya data. Hasil ini disebut nilai  maks yang merupakan bobot maksimum dalam matriks.

- Hitung Indeks Konsistensi (CI) dengan :

 

/ 1

n n

CI  ...(2.1) Keterangan :

CI = Indeks Konsistensi

 = bobot maksimum dalam matriks n = banyak elemen yang dibandingkan

- Hitung Indeks Konsistensi Rasio (CR) dengan : 1

/R CI

CR ...(2.2)

Keterangan :

CR = Konsistensi Rasio CI = Indeks Konsistensi RI = Nilai Indeks Random.

Ukuran Matriks Indeks Random

1,2 0.00

3 0.58

(44)

4 0.90

5 1.12

6 1.24

7 1.32

8 1.41

9 1.45

10 1.49

11 1.51

12 1.48

13 1.56

14 1.57

15 1.59

Hasil langkah-langkah untuk penentuan konsistensi :

Kebahagiaan orang

Gaji (0.13)

Kebutuhan dasar (0.21)

Kenyamanan (0.66)

Gaji 1 0.50 0.25

Kebutuhan dasar

2 1 0.25

Kenyamanan 4 4 1

Kebahagiaan orang

Gaji Kebutuhan dasar

Kenyamanan Vektor Prioritas

Gaji 0.13 0.10 0.16 0.39

Tabel 2.8 Contoh perkalian kolom dengan prioritas kedua

(45)

Kebutuhan dasar

0.26 0.21 0.16 0.64

Kenyamanan 0.52 0.84 0.66 2.02

Hasil vektor prioritas dipakai untuk proses pembagian dengan prioritas yang bersesuaian.

                               06 . 3 04 . 3 00 . 3 66 . 0 21 . 0 13 . 0 : 02 . 2 64 . 0 39 . 0

Hasil di atas digunakan untuk menghitung nilai  maks yaitu jumlah nilai hasil pembagian dibagi oleh banyaknya data.

maks = 3.03

3 1 . 9 3 06 . 3 04 . 3 00 .

3  

Hitunglah CI.

CI =

1 3 3 03 . 3  

CI =

 

2 0.015

03 .

0

Hitunglah CR. Dalam tabel 2.7, untuk n3 nilai R.I nya 0.58 maka :

CR =

 

 

RI CI

CR =

0.58

015 . 0

=0.025

Kesimpulan :

(46)
(47)

2.5 PHP

PHP dikenal sebgai sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML, dieksekusi di sisi server, dan digunakan untuk membuat halaman WEB yang dinamis seperti hal nya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages (JSP).

Beberapa hal keuntungan menggunakan PHP :

1. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.

2. Cross platform, PHP dapat dipakai di hampir semua web server yang ada di pasaran (Apache, AOLServer, phttpd, Microsoft IIS, dan lain-lain) yang dijalankan pada berbeda sistem operasi.

3. PHP mendukung banyak paket basis data baik yang komersil maupun non komersil, seperti postgreSQL, Msql, MySQL, Oracle, Infomix, Microsft SQL Server dan banyak lagi.

2.6 Mysql

(48)

lunak Mysql di lingkungan windows dipasang pada directori c:\mysql, sedangkan modul-modul executable dari perangkat lunak Mysql diletakkan pada direktori c:\mysql\bin. Secra default file-file basis data di simpan pada direktori c:\mysql\data.

Pengelolaan basis data menggunakan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) yaitu bahasa yang khusus digunakan untuk melalukan akses basis data relasional. Perintah SQL dapat dikelompokkan menjadi :

a. DDL (Data Definition Language).

Sekelompok perintah yang digunakan untuk membuat tabel, mengubah strukturnya, menghapus tabel, membuat indeks untuk tabel dan lain-lain.

b. DML (Data Manipulation Language).

Perintah (statement) SQL digunakan untuk manipulasi data dalam basis data, menambahkan (insert), mengubah (update), menghapus (delete), mengambil dan mencari data (query).

c. DCL (Data Control Language).

(49)

29 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Identifikasi Masalah

Dalam penulisan bab ini dibahas tahap pengindentifikasian masalah dan keperluan akan kebutuhan sistem. Permasalahan yang kerap kali dihadapi pengguna jasa saat ini adalah belum adanya sistem yang secara otomatis membantu mengambil keputusan dalam menentukan paket pernikahan yang dibutuhkan pengguna jasa tersebut. Banyak pertimbangan-pertimbangan yang menjadi faktor dalam menentukan paket pernikahan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa. Beberapa kendala yang sering terjadi seperti contoh banyaknya vendor pernikahan yang menawarkan jasa mereka mulai dari penawaran harga yang murah hingga harga yang mahal, sampai pada beragamnya paket yang disediakan wedding organizer untuk kebutuhan pengguna jasa dalam persiapan pernikahan. Kendala lain pun terjadi ketika para pengguna jasa hendak melakukan modifikasi terhadap paket pernikahan yang telah ada ataupun hanya memerlukan beberapa dari kebutuhan paket tersebut, walaupun akhirnya tawaran yang datang dari beberapa vendor pernikahan cukup menarik untuk diperhatikan.

(50)

pemilihan paket resepsi pernikahan yang sesuai kebutuhan serta menyediakan informasi lokasi para vendor pernikahan yang ada.

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Gambaran Sistem Lama

Sebelumnya para pengguna jasa tersebut melakukan proses pencarian data-data paket yang dimiliki vendor pernikahan melalui rekan terdekat yang dipercaya atau dapat juga melalui media tertulis seperti surat kabar, brosur, pamflet bahkan sebagian besar mencari melalui media terkomputerisasi yaitu internet.

Kecenderungan yang terkadang dilakukan para pengguna jasa untuk membantu mereka dalam mencari data paket adalah seperti melalui rekan terdekat yang dianggap telah dipercaya mampu dibidang tersebut, namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk mencoba lebih bebas memodifikasi paket yang ada. Kualitas yang diberikan pun sebanding jika kita dapat memberi yang terbaik dalam memilih paket. Banyak nya alternatif yang ditawarkan tiap wedding organizer dapat pula membuat para pengguna jasa menguras waktu dan tenaga, sehingga mereka tidak merasa terbebani akan sibuknya mengurus persiapan pernikahan ketika disaat hari pernikahan itu tiba.

(51)

menggunakan prinsip PHA, maka dapat dibuatkan hirarki permasalahan proses penentuan paket-paket yang akan dipakai.

Fokus :

Penentuan Paket Resepsi

Kriteria :

Dekorasi

Dokumentasi

Konsumsi

Pakaian

Tempat

Alternatif :

Paket 1

Paket 2

Paket 3

Penjelasan akan keterangan gambar hirarki permasalahan diatas :

- Fokus yaitu sebagai tingkat tertinggi yang berguna memilih alternatif yang terdapat ditingkat dasar yaitu paket resepsi.

- Kriteria yaitu sebagai tingkat kedua yang memiliki lima elemen yang dipakai sebagai penentu kriteria-kriteria paket resepsi.

- Alternatif yaitu sebagai tingkat pemilihan yang dipakai sebagai pertimbangan untuk memilih paket resepsi yang sesuai kebutuhan.

(52)

3.2.2 Orang yang Terlibat Dalam Sistem

a. Super Administrator

Orang yang akan menggunakan sistem secara keseluruhan baik dalam hal update (menambah, mengedit dan menghapus) data-data antara lain data-data admin, wedding organizer, paket kombinasi, paket reguler, buku tamu dan ubah password admin.

b. Admin

Orang menggunakan sistem yang tepat berada di bawah super admin. Admin hanya dapat melakukan proses update (menambah, mengedit dan menghapus) data-data yaitu data wedding organizer, paket kombinasi, paket reguler, buku tamu dan ubah password admin.

c. Pengguna Jasa

Orang yang akan menggunakan sistem untuk melakukan proses penentuan paket meliputi proses membuat paket dan membandingkan paket.

3.2.3 Use Case Diagram

(53)

Super administrator login

<<depe

nds on>> <<depends on>>

<<d epen

ds on >>

<<de pend

s on>>

<<depend s on>>

Update data buku tamu Update data Admin

Update data Wedding Organizer

Update paket kombinasi Ubah password admin

<< depend

s on>>

Update data paket reguler

Gambar use case diagram di atas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Super Administrator.

Deskripsi :

Use case ini mendeskripsikan tentang wewenang yang dimiliki super administrator secara penuh untuk update (menambah, mengedit dan menghapus) data yang meliputi data ubah password admin, data admin baru, data wedding organizer baru, data paket kombinasi meliputi update dekorasi,dokumentasi, katering, pakaian dan tempat, data paket reguler dan data buku tamu.

(54)

Admin

login

<<depends on>>

<<depends on>>

<<de pend

s on>> <<depend

s on>>

Update data buku tamu Update data Wedding Organizer

Update paket kombinasi

Ubah password admin << dep

end s on>>

Update data paket reguler

<<depends on>>

Gambar use case diagram di atas merupakan aktivitas yang dilakukan oleh Admin.

Deskripsi :

Use case ini mendeskripsikan tentang wewenang yang dimiliki admin sebagi level dibawah kewenangan yang dimiliki super administrator untuk update (menambah, mengedit dan menghapus) data yang meliputi ubah password admin, data wedding organizer baru, data paket kombinasi, data paket reguler dan data buku tamu. Dalam hal ini yang membedakan super administrator dengan admin yaitu tidak dapat melakukan update terhadap data admin dan hanya mampu mengubah password yang dimiliki masing-masing administrator.

Gambar 3.5 Use Case Diagram (Admin)

Gambar 3.6 Use Case Diagram (Pengguna Jasa)

Pengguna Jasa

Buat paket

Bandingkan paket

(55)

Gambar use case diatas merupakan use case diagram yang dilakukan oleh pengguna jasa.

Deskripsi :

Dalam hal ini pengguna jasa adalah actor yang berkepentingan terhadap jasa pernikahan yang ditawarkan oleh pihak wedding organizer. Aktivitas yang dilakukan pengguna jasa ada dua yaitu membuat paket baru dari hasil pilihan kriteria yang diinginkan, kemudian membandingkan hasil paket baru tersebut dalam sebuah model PHA yaitu dalam bentuk matriks berpasangan.

3.3.4 Narasi Use Case

a) Narasi tambah data wedding organizer baru

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Menambah data wedding organizer baru

Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-001

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat

Admin Pihak Lain yang

Berkepentingan -

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data baru wedding organizer.

Kondisi Awal: Super administrator memilih menu kelola wedding organizer. Pemicu: Use case ini digunakan apabila super administrator maupun

admin ingin menambah data wedding organizer baru. Urutan Normal

Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator memilih link tambah pengelola pada tampilan awal.

(56)

Langkah 3: super administrator maupun admin memasukkan data pribadi baru untuk membuat data wedding organizer yang baru.

Langkah 4: Sistem

menyimpan data-data wedding organizer baru ke dalam basis data.

Aktifitas lain: Langkah Lain 1 : super administrator maupun admin memilih menu yang lain .

Langkah Lain 2 : Kembali ke tampilan utama.

Langkah Lain 3 : super administrator maupun admin tidak jadi memasukkan data wedding organizer dengan menekan

tombol “BATAL”.

Langkah Lain 4 :Sistem kembali ke tampilan utama.

Langkah Lain 5: Jika penyimpanan data gagal maka sistem memunculkan pesan kesalahan.

Kesimpulan: Sistem dapat menyimpan data wedding organizer sesuai dengan masukan dari aktor terkait.

Kondisi Akhir:  Data wedding organizer baru tersimpan dalam basis data.

 Data wedding organizer baru tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

b) Narasi ubah data wedding organizer

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Mengubah data wedding organizer

Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-002

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat

Admin Pihak Lain yang

(57)

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses pengubahan data wedding organizer.

Kondisi Awal: - Super administrator maupun admin telah login - Sudah memilih menu ubah data wedding organizer

Pemicu: Use case ini digunakan apabila super administrator maupun admin ingin mengubah data wedding organizer yang sudah ada.

Urutan Normal Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator maupun admin mengubah data pada daftar wedding organizer.

Langkah 2: super

administrator maupun admin

menekan tombol “UPDATE” Langkah 3: Sistem

menyimpan data pengubahan wedding organizer

Aktifitas lain: Langkah Lain 2 : Super administrator maupun admin menekan tombol “BATAL”

Langkah Lain 3 :Sistem kembali ke tampilan utama

Langkah Lain 4 : Jika pengubahan data gagal maka sistem memunculkan pesan kesalahan.

Kesimpulan: Sistem dapat mengubah daftar wedding organizer sesuai dengan masukan dari aktor.

Kondisi Akhir:  Data perubahan wedding organizer baru tersimpan dalam basis data.

 Data perubahan wedding organizer baru tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

c) Narasi tambah data paket kombinasi

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Menambah data paket kombinasi

(58)

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat

Admin Pihak Lain yang

Berkepentingan -

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data oleh super administrator maupun admin.

Kondisi Awal: - Super administrator maupun admin telah melakukan login. - Super administrator maupun admin sudah memilih menu isi paket kombinasi.

Pemicu: Use case ini digunakan apabila super administrator maupun admin ingin menambah data paket kombinasi.

Urutan Normal Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator maupun admin memilih menu isi paket kombinasi

Langkah 3: super

administrator maupun admin memasukkan data paket kombinasi meliputi 5 kriteria yaitu dekorasi, dokumentasi, pakaian, katering dan tempat.

Langkah 2: Sistem menampilkan antarmuka form paket kombinasi yang meliputi pilihan untuk memasukkan data dekorasi, dokumentasi, pakaian, katering dan tempat.

Langkah 4: Sistem

menyimpan data-data paket kombinasi ke dalam basis data.

Aktifitas lain: Langkah Lain 1: Super administrator maupun admin memilih menu yang lain .

Langkah Lain 2 : Kembali ke tampilan utama.

Langkah Lain 3 : Super administrator maupun admin tidak jadi memasukkan data kriteria dengan menekan tombol

“BATAL”.

Langkah Lain 4 :Sistem kembali ke tampilan utama.

(59)

Kesimpulan: Sistem dapat menyimpan data paket kombinasi sesuai dengan masukan dari aktor terkait.

Kondisi Akhir:  Data kriteria tersimpan dalam basis data.

 Data kriteria tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

d) Narasi ubah data paket kombinasi

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Mengubah data paket kombinasi

Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-004

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat

Admin Pihak Lain yang

Berkepentingan -

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses pengubahan data paket kombinasi.

Kondisi Awal: - Super administrator maupun admin telah login

- Super administrator maupun admin sudah memilih menu isi paket kombinasi

Pemicu: Use case ini digunakan apabila admin ingin mengubah data paket kombinasi yang sudah ada.

Urutan Normal Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator maupun admin mengubah data pada paket kombinasi yang meliputi dekorasi, dokumentasi, pakaian, katering, tempat.

Langkah 2: super

administrator maupun admin

menekan tombol “SIMPAN”

Langkah 3: Sistem

(60)

Aktifitas lain: Langkah Lain 2 : Super administrator maupun admin menekan tombol “BATAL”

Langkah Lain 3 :Sistem kembali ke tampilan utama

Langkah Lain 4 : Jika pengubahan data gagal maka sistem memunculkan pesan kesalahan.

Kesimpulan: Sistem dapat mengubah paket kombinasi sesuai dengan masukan dari aktor.

Kondisi Akhir:  Data perubahan paket kombinasi tersimpan dalam basis data.

 Data perubahan paket kombinasi tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

e) Narasi tambah data reguler

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Menambah data paket reguler Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-003

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat

Admin Pihak Lain yang

Berkepentingan -

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data oleh super administrator maupun admin.

Kondisi Awal: - Super administrator maupun admin telah melakukan login. - Super administrator maupun admin sudah memilih menu isi paket reguler.

Pemicu: Use case ini digunakan apabila super administrator maupun admin ingin menambah data paket reguler.

Urutan Normal Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator maupun admin memilih menu isi paket

(61)

reguler.

Langkah 3: super

administrator maupun admin memasukkan paket reguler.

reguler.

Langkah 4: Sistem

menyimpan paket reguler ke dalam basis data.

Aktifitas lain: Langkah Lain 1: Super administrator maupun admin memilih menu yang lain .

Langkah Lain 2: Kembali ke tampilan utama.

Langkah Lain 3 : Super administrator maupun admin tidak jadi memasukkan data paket reguler dengan menekan tombol

“BATAL”.

Langkah Lain 4 :Sistem kembali ke tampilan utama.

Langkah Lain 5: Jika penyimpanan data gagal maka sistem memunculkan pesan kesalahan.

Kesimpulan: Sistem dapat menyimpan data paket reguler sesuai dengan masukan dari aktor terkait.

Kondisi Akhir:  Data kriteria tersimpan dalam basis data.

 Data kriteria tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

f) Narasi ubah paket reguler

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Mengubah data paket reguler Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-004

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat

Admin Pihak Lain yang

Berkepentingan -

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses pengubahan paket reguler.

(62)

- Super administrator maupun admin sudah memilih menu isi paket reguler.

Pemicu: Use case ini digunakan apabila admin ingin mengubah paket reguler yang sudah ada.

Urutan Normal Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator maupun admin mengubah data pada data paket reguler.

Langkah 2: super

administrator maupun admin

menekan tombol “SIMPAN” Langkah 3: Sistem

menyimpan data pengubahan paket reguler.

Aktifitas lain: Langkah Lain 2 : Super administrator maupun admin menekan tombol “BATAL”

Langkah Lain 3 :Sistem kembali ke tampilan utama

Langkah Lain 4 : Jika pengubahan data gagal maka sistem memunculkan pesan kesalahan.

Kesimpulan: Sistem dapat mengubah data paket reguler sesuai dengan masukan dari aktor.

Kondisi Akhir:  Data perubahan kriteria tersimpan dalam basis data.

 Data perubahan kriteria tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

g) Narasi ubah password admin

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Mengubah password admin Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-007

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

(63)

yang Terlibat Pihak Lain yang Berkepentingan

-

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses pengubahan password yang dimilki oleh masing-masing admin.

Kondisi Awal: - Super administrator maupun admin telah melakukan login. - Super administrator maupun admin sudah memilih menu ubah password admin.

Pemicu: Use case ini digunakan apabila super administrator maupun admin ingin mengubah password yang sudah ada.

Urutan Normal Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator maupun admin mengubah data baik username maupun password lama menjadi data baru.

Langkah 2: Super

administrator maupun admin

menekan tombol “UPDATE” Langkah 3: Sistem

menyimpan data pengubahan data username maupun password admin.

Aktifitas lain: Langkah Lain 2 : Super administrator maupun admin

menekan tombol “BATAL”

Langkah Lain 3 :Sistem kembali ke tampilan utama

Langkah Lain 4 : Jika pengubahan data gagal maka sistem memunculkan pesan kesalahan.

Kesimpulan: Sistem dapat mengubah data username maupun password sesuai dengan masukan dari aktor.

Kondisi Akhir:  Data perubahan username dan passoword tersimpan dalam basis data.

 Data perubahan username dan password tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator maupun admin harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator maupun admin.

(64)

h) Narasi tambah data admin

Penulis : Ni Putu Feronika. D Tanggal: 16 Agustus 2010 Versi : 1.0

Nama Use-case: Menambah data paket Jenis Use-Case Kebutuhan Bisnis:  ID Use-case: SPPKR-008

Prioritas: High

Sumber: -

Pelaku Bisnis Utama:

Super administrator Pelaku Lain

yang Terlibat - Pihak Lain yang Berkepentingan

-

Deskripsi: Use case ini menggambarkan proses penambahan data admin oleh super administrator.

Kondisi Awal: - Super administrator telah melakukan login.

- Super administrator sudah memilih menu isi administrator. Pemicu: Use case ini digunakan apabila super administrator ingin

menambah data admin baru. Urutan Normal

Aktifitas:

Actor Action System Response

Langkah 1: super

administrator memilih menu isi administrator.

Langkah 3: super

administrator memasukan data admin seperti username, password dan level.

Langkah 2: Sistem menampilkan antarmuka form data input admin.

Langkah 4: Sistem

menyimpan data-data admin ke dalam basis data.

Aktifitas lain: Langkah Lain 1 : Super administrator memilih menu yang lain .

Langkah Lain 2: Kembali ke tampilan utama.

Langkah Lain 3: Super administrator tidak jadi memasukkan data paket baru dengan menekan tombol “BATAL”.

Langkah Lain 4 :Sistem kembali ke tampilan utama.

(65)

Kesimpulan: Sistem dapat menyimpan data admin baru sesuai dengan masukan dari aktor terkait.

Kondisi Akhir:  Data input admin baru tersimpan dalam basis data.

 Data input admin baru tidak tersimpan dalam basis data.

Prosedur Bisnis: Super administrator harus memasukkan data yang sesuai dengan sistem.

Batasan Implementasi dan Spesifikasi

 Harus dapat diakses setiap saat

 Dapat diakses hanya oleh pengguna yang memiliki username dan password sebagai super administrator.

3.3.5 Gambaran Sistem Baru

(66)

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Perancangan Proses

Setelah melakukan proses analisis diperlukan juga proses perancangan terhadap sistem yang akan dibuat. Berikut penulis menuangkan analisis sistem ke dalam perancangan sistem ke dalam Diagram Alir Data (Data Flow Diagram). DFD digunakan untuk menggambarkan jalannya data dalam sistem yang akan dikembangkan yang terdapat pada gambar 3.7 berikut ini.

3.3.1.1 DFD (Data Flow Diagram)

0

SPPK Penentuan Paket Resepsi Pernikahan

Pengguna Jasa

Data pengelola wedding organizer

Admin

Kriteria dekorasi, dokumentasi, katering, pakaian, tempat

Username dan password (hak superadmin atau admin)

Data pengelola wedding organizer

Keputusan Nilai kriteria

Pesan kesalahan Nilai paket Nama kriteria

Nama paket

Pesan login Data paket reguler

Gambar diagram konteks diatas menggambarkan aliran data penentuan paket resepsi secara umum. Diagram dilihat dari tiga sisi yang terdapat masukan dan keluaran data. Untuk memperjelas gambaran diagram konteks, di bawah ini ditampilkan DFD level 1.

(67)

Paket reguler 2 Subsistem Admin 3 Subsistem Pengguna Jasa Data Pengelola Tempat Dekorasi Katering Pakaian Dokumentasi

Data pengelola wedding organizer

Data pengelola Data pengelola Data tempat Data dekorasi Data katering Data pakaian Data dokumentasi

Data pengelola wedding organizer

Pesan login Data tempat Data dekorasi Data katering Data pakaian Data dokumentasi Nilai kriteria-kriteria Keputusan Pesan kesalahan Nilai kriteria Nilai paket Nilai kriteria Nilai kriteria Nilai kriteiria Nillai kriteria

Kriteria dekorasi, dokumentasi, katering, pakaian, tempat

Nillai paket Data paket reguler

Data paket reguler

1

Validasi

Username dan password

Login valid (sebagai superadmin atau admin)

Nama paket Nama kriteria

Data Admin Data admin

Data admin

Data paket reguler

Gambar diagram alir diatas merupakan diagram alir level 1 yang merupakan penjabaran dari diagram konteks SPPK Penentuan Paket Resepsi Pernikahan. Diagram diatas dibagi menjadi dua proses yaitu Subsistem Admin dan Subsistem Pengguna Jasa.

Proses admin berisikan masukan dan keluaran dari wedding organizer meliputi data admin, data pengelola beserta data kriteria tempat, dokumentasi, pakaian, dekorasi dan katering dan paket reguler. Proses pengguna jasa merupakan subsistem dari pengguna jasa yang membaca nilai dari masing-masing sesuai kriteria yang dipilih.

(68)

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Skematik SPPK
Gambar 2.2 Bagan keuntungan PHA
Tabel 2.9 Contoh penjumlahan tiap baris
Gambar 3.3 Hirarki permasalahan penentuan paket
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga berpengaruh nyata dalam penelitian ini dimana perbedaan harga yang mencolok akan mempengaruhi minat belanja

- Ketua Sidang membacakan Surat Keputusan Sidang dan memberitahukan hal-hal yang perlu segera diperbaiki dengan batas waktu, perbaikan disertasi dilakukan selambat

Dasar hukum pembatalan Sertipikat Hak Pakai Nomor 765, sebagai berikut adalah alasan-alasan yang disampaikan oleh Pemko Medan dan BPN Kota Medan tidak dapat dibenarkan,

Tanah sebagai bagian dari bumi yang sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4 ayat 1 UUPA, yaitu: “Atas dasar hak menguasai dari negara sebagai yang dimaksud dalam

Peneliti memilih negara Belanda dan Amerika Serikat untuk dibandingkan karena berdasarkan penelitian melalui internet yang telah dilakukan oleh peneliti, ternyata kedua

 Pada bagian pesisir hingga bagian tengah kabupaten Labuhanbatu Utara memiliki kestabilan lereng yang tinggi karena merupakan wilayah dengan kemiringan yang

Setelah dilakukan perhitungan waktu dan biaya untuk proses loadout jacket structure, maka didapatkan waktu untuk pengerjaan proses loadout Jacket C24-P3 dengan

Untuk itu, salah satu bidang kegiatan yang mendesak untuk sesegera mungkin dilaksanakan oleh BP2U Al-Muhaymin Kota Palopo adalah Pembangunan Asrama dan Ruang Belajar bagi