• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR JAMBI

PERATURAN GUBERNUR JAMBI

NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI

NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jambi

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jambi, maka perlu menyusun Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jambi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan

Gubernur tentang Perubahan Kedua Peraturan

Gubernur Jambi Nomor 30 Tahun 2008 tentang Uraian

Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang

Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 75)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1646);

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 6. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 7 Tahun 2008

tentang Urusan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 7);

7. Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 14) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 14 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Dinas Daerah Provinsi

Jambi (Lembaran Daerah Provinsi Jambi Tahun 2014 Nomor 6).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN

KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR JAMBI

NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jambi Nomor 30 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Provinsi Jambi (Berita Daerah Provinsi Jambi Tahun 2008 Nomor 30), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jambi Nomor 30 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Porvinsi Jambi (Berita Daerah Provinsi Jambi Tahun 2012 Nomor 8), diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 90 sampai dengan Pasal 93 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

BIDANG PERHUBUNGAN UDARA Pasal 90

(1) Bidang Perhubungan Udara mempunyai tugas menyiapkan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan serta pembinaan dan bimbingan teknis di bidang perhubungan udara.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1), Bidang Perhubungan

Udara menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan pemantauan kegiatan angkutan udara;

(3)

c. pelaksanaan pemantauan kegiatan pembangunan Bandar udara dan operasional kebandarudaraan;

d. pemberian usul rekomendasi izin di bidang perhubungan udara; e. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan bidang perhubungan

udara; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(3) Bidang Perhubungan Udara, terdiri dari :

a. Seksi Angkutan Udara;

b. Seksi Kebandarudaraan; dan c. Seksi Keselamatan Penerbangan:

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Paragraf 1

Seksi Angkutan Udara Pasal 91

(1) Seksi Angkutan Udara mempunyai tugas memantau kegiatan angkutan

udara, jaringan dan rute penerbangan serta pembinaan dan pengendalian usaha di bidang angkutan udara.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman ayat (1) Seksi Angkutan Udara

mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan pemantauan kegiatan izin angkutan udara niaga berjadwal, jaringan dan rute, penambahan atau pengurangan kapasitas angkutan udara, pelaksanaan tarif personil petugas pengamanan operator penerbangan dan pasasi, general sales agent (GSA);

b. penyiapan bahan rekomendasi pemberian persetujuan izin terbang perusahaan angkutan udara tidak berjadwal antar kabupaten/kota dalam Provinsi dengan pesawat udara di atas 30 tempat duduk;

c. penyiapan bahan rekomendasi pemberian izin, pemantauan, pengawasan dan pengendalian kegiatan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) serta penunjang angkutan udara;

d. pemantauan terhadap pelaksanaan tarif angkutan udara (batas atas) dan tarif referensi angkutan udara dan melaporkan ke Pemerintah; e. pengusulan Bandar udara yang terbuka untuk melayani angkutan

udara ke/dari luar negeri dan pemantauan penetapan bandar udara internasional;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Angkutan Udara;

g. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas sesuai dengan tugas dan an fungsinya.

(4)

Seksi Kebandarudaraan Pasal 92

(1) Seksi Kebandarudaraan mempunyai tugas melaksanakan kewengan

desentralisasi, pemantauan pelaksanaan kegiatan operasional

kebandarudaraan dan pelaksanaan pembangunan Bandar udara.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi

Kebandarudaraan mempunyai fungsi :

a. pemberian rekomendasi izin penetapan lokasi, pertimbangan teknis, pemantauan pelaksanaan izin bandar udara umum yang melayani

pesawat udara ≥ 30 (tiga puluh) tempat duduk;

b. pemantauan terhadap penetapan/izin pembangunan bandar udara

khusus yang melayani pesawat udara ≥ 30 (tiga puluh) tempat duduk

dan melaporkan kepada Pemerintah;

c. pemberian izin pembangunan bandar udara khusus yang melayani

pesawat udara dengan kapasitas ≥ 30 (tiga puluh) tempat duduk dan

ruang udara sekitarnya tidak dikendalikan dan terletak dalam 2 (dua) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi;

d. pemberian rekomendasi penetapan lokasi Bandar udara umum;

e. pemantauan terhadap pelaksanaan keputusan penetapan lokasi bandar udara umum dan melaporkan ke pemerintah, pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

f. pengusulan bandar udara diwilayah kerjanya yang terbuka untuk

angkutan udara ke/dari luar negeri disertai alasan dan data dukung yang memadai serta mengusulkan penetapan tersebut kepada pemerintah;

g. pemantau terhadap penetapan/izin pembangunan bandar udara

umum yang melayani pesawat udara ≥ 30 (tiga puluh) tempat duduk

dan melaporkan ke pemerintah pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

h. pemantau terhadap pelaksanaan penetapan bandar udara

internasional dan melaporkan ke pemerintah pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

i. pelaksanaan pengusulan menjadi anggota Komite Fasilitasi

(KOMFAL) apabila bandar udara berdekatan dengan wilayah kerjanya;

j. pemberian arahan dan petunjuk pelaksanaan kepada penyelenggara

bandar udara serta kantor yang terkait lainnya dengan tatanan kebandarudaraan dan memberikan perlindungan hukum terhadap lokasi tanah dan/atau perairan serta ruang udara untuk penyelenggaraan bandar udara umum serta pengoperasian bandar udara dalam bentuk Peraturan Daerah;

k. pelaksanaan analisa dan evaluasi kinerja operasional bandara;

l. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi

Kebandarudaraan; dan

m. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas sesuai dengan tugas dan an fungsinya.

(5)

Seksi Keselamatan Penerbangan Pasal 93

(1) Seksi Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang keselamatan penerbangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Keselamatan

Penerbangan mempunyai fungsi :

a. pemantauan terhadap personil fasilitasi/peralatan elektronika dan listrik penerbangan dan melaporkan ke pemerintah, pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

b. pemantauan terhadap sertifikasi fasilitasi/peralatan elektronika dan listrik penerbangan dan melaporkan ke pemerintah, pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

c. pemantauan terhadap kegiatan dan personil GSE dan melaporkan ke pemerintah, pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

d. pelaksanaan evaluasi dan memberikan rekomendasi mendirikan bangunan pada kawasan keselamatan operasi penerbangan (KKOP) pada bandar udara pusat penyebaran dan bandar udara bukan pusat penyebaran yang ruang udara disekitarnya dikendalikan;

e. pemantau terhadap pelaksanaan standar operasi prosedur yang terkait dengan pengamanan bandar udara dan melaporkan ke pemerintah pada bandar udara yang belum terdapat kantor otoritas bandara;

f. pelaksanaan pembantuan kelancaran tim investigasi dalam

pemeriksaan pendahuluan kecelakaan pesawat udara dan koordinasi dengan unit terkait dan membantu kelancaran keimigrasian tim investigasi warga asing;

g. pelaksanaan pembantuan kelancaran dalam tugas monitor pesawat udara milik pemerintah dalam melaksanakan koordinasi dengan unit terkait;

h. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;

i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi Keselamatan

Penerbangan; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atas sesuai dengan tugas

dan an fungsinya.

2. Ketentuan diantara Pasal 364 dan Pasal 365 disisipkan Pasal 364 A sampai dengan Pasal 364 V, sehingga berbunyi sebagai berikut :

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pasal 364 A

(1) Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan

sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang komunikasi

berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(6)

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan informatika; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan pelayanan umum

di bidang komunikasi dan informatika;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang komunikasi dan informatika;

d. pengelolaan administrasi kesekretariatan; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Dinas Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :

a. Kepala Dinas; b. Sekretariat;

c. Bidang Pos dan Telekomunikasi; d. Bidang Aplikasi Telematika;

e. Bidang Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi,

f. Bidang Informasi Publik;

g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD

(4) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, masing-masing Bidang

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Kepala Pasal 364 B Kepala Dinas mempunyai tugas :

a. melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 364 A ayat (1);

b. memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan Sekretariat, Bidang, Kelompok Jabatan Fungsional dan UPTD.

Sekretariat Pasal 364 C

(1) Sekretariat mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan

administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Sekretariat

menyelenggarakan fungsi:

a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;

b. pengelolaan urusan kepegawaian; c. pengelolaan urusan keuangan;

d. pengelolaan urusan umum dan perlengkapan;

e. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan Dinas Komunikasi dan Informatika ; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

(7)

(3) Sekretariat, terdiri dari :

a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Penyusunan Program; dan c. Subbagian Keuangan.

(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 364 D

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan

pengelolaan urusan persuratan, rumah tangga, tata usaha pimpinan,

hubungan masyarakat dan kepegawaian dilingkungan Dinas

Komunikasi dan Informatika.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Sub Bagian Umum

dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan urusan surat menyurat, pengetikan, penggandaan, pengiriman dan pengelolaan arsip dan dokumentasi dilingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika;

b. pelaksanaan urusan dalam, pengamanan dan administrasi

perjalanan dinas;

c. pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, keprotokolan dan hubungan masyarakat;

d. penyiapan bahan penyusunan formasi, pendataa dan pengembangan pegawai dilingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika;

e. pengelolaan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan;

f. pengelolaan administrasi jabatan fungsional dilingkungan Dinas

Komunikasi dan Informatika;

g. penyiapan bahan penetapan pengangkatan, kepangkatan,

penggajian, pemindahan dan mutasi pegawai lainnya, serta penetapan pemberhentian dan pension pegawai dan pemberian tanda

penghargaan pegawai dilingkungan Dinas Komunikasi dan

Informatika;

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sub Bagian Penyusunan Program Pasal 364 E

(1) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan koordinasi dan penyusunan rencan, program dan anggaran, pengelolaan, penyajian serta evaluasi dan penyusunan laporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) Sub Bagian

Penyusunan Program mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggran;

b. penyiapan pengelolaan dan penyajian data;

c. penyiapan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(8)

Sub Bagian Keuangan Pasal 364 F

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan

urusan keuangan dan pengelolaan urusan barang milik daerah dilingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika.

(2) Untuk melaksaanakan tugas sebagaimana ayat (1) Sub Bagian

Keuangan mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan urusan anggaran, pembuatan daftar gaji dan pembayaran gaji pegawai;

b. pelaksanaan urusan pembendaharaan dan tata usaha keuangan, serta pembukuan, perhitungan dan penyusunan laporan keuangan; c. pengelolaan urusan barang milik daerah;

d. pengelolaan urusan barang persediaan

e. penyiapan bahan inventarisasi, penerimaan, penyaluran,

pemeliharaan dan penghapusan barang milik daerah;

f. penyiapan bahan penerimaan, penyaluran, penyimpanan dan

pengeluran barang persediaan; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG POS DAN TELEKOMUNIKASI Pasal 364 G

(1) Bidang Pos dan Telekomunikasi mempunyai mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di Bidang Pos dan Telekomunikasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Bidang Pos dan

Telekomunikasi mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;

b. pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan terhadap

penyelenggaraan pos dan telekomunikasi;

c. pemberian rekomendasi ijin usaha penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;

d. pelaksanaan pemantauan, pengawasan, dan pengendalian terhadap penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;

e. penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Pos dan Telekomunikasi terdiri dari :

a. Seksi Pos;

b. Seksi Telekomunikasi; dan

c. Seksi Pengawasan Standar Teknis Pos dan Telekomunikasi.

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(9)

Seksi Pos Pasal 364 H

(1) Seksi Pos mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan

pembinaan dan pelayanan jasa usaha pos.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaiman ayat (1) Seksi Pos mempunyai

fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

penyelenggaraan jasa pos;

b. penyiapan bahan ketentuan pesyaratan ijin usaha penyelenggaraan jasa pos, titipan dan filateli;

c. pemeriksaan kelengkapan bahan persyaratan dan menganalisis data data persyaratan ijin usaha penyelenggaraan jasa pos, titipan dan filateli;

d. penyiapan bahan usulan pemberian rekomendasi ijin usaha penyelenggaraan jasa pos, titipan dan filateli;

e. penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan jasa pos, titipan dan filateli;

f. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

penyelenggaraan jasa pos, titipan dan filateli; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Telekomunikasi Pasal 364 I

(1) Seksi Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan pembinaan dan pelayanan jasa usaha telekomunikasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Telekomunikasi

mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

penyelenggaraan jasa telekomunikasi;

b. penyiapan bahan ketentuan pesyaratan ijin usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi;

c. pemeriksaan kelengkapan bahan persyaratan dan menganalisis data data persyaratan ijin usaha penyelenggaraan jasa telekomunikasi; d. penyiapan bahan usulan pemberian rekomendasi ijin usaha

penyelenggaraan jasa telekomunikasi;

e. penyiapan bahan pembinaan dan petunjuk teknis penyelenggaraan jasa telekomunikasi;

f. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

penyelenggaraan jasa telekomunikasi; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Pengawasan Standar Teknis Pos dan Telekomunikasi Pasal 364 J

(1) Seksi Pengawasan Standar Teknis Pos dan Telekomunikasi mempnyai

tugas melaksanakan penyiapan bahan pengawasan penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi.

(10)

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Pengawasan Standar Teknis Pos dan Telekomunikasi mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan standarisasi teknis dibidang

penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;

b. penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;

c. penyiapan bahan pengendalian terhadap dampak penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi;

d. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan jasa pos dan telekomunikasi; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BIDANG APLIKASI DAN TELEMATIKA

Pasal 364 K

(1) Bidang Aplikasi dan Telematika mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian

bimbingan teknis dan evaluasi di bidang aplikasi dan telematika.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Bidang Aplikasi dan

Telematika mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis pembangunan dan

pengembangan infrastruktur aplikasi telematika, sistem informasi dan kemitraan telematika;

b. pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan dalam

pembangunan dan pengembangan infrastruktur aplikasi telematika, sistem informasi dan kemitraan telematika;

c. penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur aplikasi telematika, sistem informasi dan kemitraan telematika; dan

d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Aplikasi dan Telematika terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Aplikasi; b. Seksi Sistem Informasi; dan c. Seksi Kemitraan Telematika.

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Seksi Pengembangan Aplikasi

Pasal 364 L

(1) Seksi Pengembangan Aplikasi Seksi Pengembangan Aplikasi

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pembangunan dan pengembangan perangkat lunak/aplikasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Pengembangan

Aplikasi mempunyai fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis pembangunan dan

pengembangan infrastruktur perangkat lunak/aplikasi;

(11)

b. penyiapan bahan kebutuhan pembangunan perangkat lunak/aplikasi;

c. penyiapan bahan perekayasaan pengembangan perangkat

lunak/aplikasi;

d. penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama dalam rangka

pengembangan perangkat lunak/aplikasi;

e. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan dan pengembangan infrastruktur perangkat

lunak/aplikasi; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Sistem Informasi Pasal 364 M

(1) Seksi Sistem Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

bahan pembangunan dan pengembangan sistem informasi.

(2) Untuk melaksanakn tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Sistem Informasi

mempunyai fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis pembangunan dan

pengembangan sistem informasi;

b. penyiapan bahan kebutuhan pembangunan sistem informasi; c. penyiapan bahan perekayasaan pengembangan sistem informasi;

d. penyiapan bahan pelaksanaan kerja sama dalam rangka

pengembangan sistem informasi;

e. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur sistem informasi; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Kemitraan Telematika Pasal 364 N

(1) Seksi Kemitraan Telematika mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan penyusunan hubungan kemitraan dan kerjasama pengembangan telematika.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Kemitraan Telematika mempunyai fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis pembangunan dan

pengembangan hubungan kemitraan telematika;

b. penyiapan bahan penyusunan hubungan kemitraan dengan lembaga komunikasi pemerintah;

c. penyiapan bahan penyusunan hubungan kemitraan dengan

kalangan profesi;

d. penyiapan bahan penyusunan hubungan kemitraan dengan lembaga pemantau media/lembaga konsumen media;

e. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga terkait dalam rangka pemberdayaan jaringan komunikasi pemerintah, masyarakat dan pengembangan pelayanan publik;

f. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan dan pengembangan infrastruktur kemitraan

telematika; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(12)

BIDANG SARANA KOMUNIKASI DAN DISEMINASI INFORMASI Pasal 364 O

(1) Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sarana komunikasi diseminasi informasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis penyusunan standarisasi penyiaran dan media, pelayanan usaha jasa penyiaran dan pengembangan sarana teknologi komunikasi;

b. pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan mengenai standarisasi penyiaran dan media, usaha penyiaran dan sarana teknologi komunikasi;

c. penyebarluasan informasi melalui media elektronik, cetak dan luar ruang;

d. pengembangan, penerapan, pembinaan, penyediaan petunjuk

operasional infrastruktur;

e. pemberian pertimbangan pemilihan penggunaan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

f. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan penyelenggaraan usaha

jasa penyiaran media;

g. penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan penyiaran dan media, pelayanan usaha jasa penyiaran dan pengembangan sarana teknologi komunikasi; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Sarana Komunikasi dan Desiminasi Informasi terdiri dari: a. Seksi Standarisasi Penyiaran dan Media;

b. Seksi Usaha Penyiaran; dan

c. Seksi Sarana Teknologi Komunikasi.

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Seksi Standarisasi Penyiaran dan Media Pasal 364 P

(1) Seksi Standarisasi Penyiaran Media mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan monitoring penyiaran media, penyebarluasan informasi, diseminasi informasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat(1) Seksi Standarisasi Penyiaran Media mempunyai fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis standarisasi penyiaran dan media;

b. penyiapan bahan monitoring standarisasi penyiaran dan media;

(13)

c. penyiapan bahan penyebarluasan informasi melalui media elektronik, cetak dan luar ruang;

d. penyiapan bahan diseminasi informasi melalui sarana komunikasi; e. penyiapan bahan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dalam

rangka mendapatkan bahan sajian pelayanan informasi;

f. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

penyiaran dan media; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Usaha Penyiaran Pasal 364 Q

(1) Seksi Usaha Penyiaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pemberian layanan usaha jasa penyiaran.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Usaha Penyiaran mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan pelayanan usaha jasa penyiaran;

b. penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian penyelanggaraan usaha jasa penyiaran;

c. penyiapan bahan bimbingan dan petunjuk teknis penyelenggaraan usaha jasa penyiaran;

d. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan usaha jasa penyiaran; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Seksi Sarana Teknologi Komunikasi Pasal 364 R

(1) Seksi Sarana Teknologi Komunikasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengembangan, penerapan dan pembinaan sarana teknologi komunikasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Teknologi Komunikasi mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan penerapan dan pembinaan sarana teknologi komunikasi;

b. penyiapan bahan pengembangan, penerapan dan pembinaan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

c. penyiapan bahan petunjuk operasional pelaksanaan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

d. penyiapan bahan pertimbangan penggunaan/pemilihan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

e. penyiapan bahan uji coba hasil pengembangan infrastruktur jaringan teknologi informasi dan komunikasi;

f. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan

sarana teknologi komunikasi; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(14)

BIDANG INFORMASI PUBLIK Pasal 364 S

(1) Bidang Informasi Publik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dan evaluasi di bidang layanan in formasi publik.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Bidang Informasi Publik menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan opini publik dan penyediaan informasi politik, hukum dan keamanan serta kesejahteraan rakyat dan perekonomian;

b. pelaksanaan bimbingan dan pelayanan dibidang pengelolaan opini publik dan penyediaan layanan informasi politik, hukum dan keamanan serta kesejahteraan rakyat dan perekonomian;

c. pelaksanaan kesekretariatan komisi informasi publik;

d. penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan opini publik dan penyediaan layanan informasi politik, hukum dan keamanan serta kesejahteraan rakyat dan perekonomian; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(3) Bidang Informasi Publik, terdiri dari : a. Seksi Pengelolaan Pendapat Umum; b. Seksi Informasi POLHUKAM; dan

c. Seksi Informasi Kesra dan Perekonomian.

(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Seksi Pengelolaan Pendapat Umum

Pasal 364 T

(1) Seksi Pengelolaan Pendapat Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pengelolaan pendapat umum.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Pengelolaan Pendapat Umum mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan opini publik;

b. penyiapan bahan pelayanan komuniksi publik;

c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama kelembagaan mengenai layanan komunikasi publik;

d. pelaksanaan monitoring media masa;

e. penyiapan bahan dialog dan fasilitasi komunikasi publik;

f. penyiapan bahan sosialisasi kebijakan pemerintah;

g. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan opini publik; dan

h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(15)

Seksi Informasi POLHUKAM Pasal 364 U

(1) Seksi Informasi POLHUKAM mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan pemberian layanan informasi masyarakat di bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Informasi POLHUKAM mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyediaan informasi publik di bidang politik, hukum dan keamanan;

b. penyiapan bahan penyediaan sarana teknologi informasi dan komunikasi di bidang politik, hukum dan keamanan;

c. penyiapan bahan penyebarluasan informasi publik di bidang politik, hukum dan keamanan;

d. penyiapan bahan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait, pengawasan, pembinaan, pengendalian informasi publik di bidang politik, hukum dan keamanan;

e. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan informasi publik dibidang politik, hukum dan keamanan; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Seksi Informasi Kesra dan Perekonomian Pasal 364 V

(1) Seksi Informasi Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pemberian layanan informasi masyarakat di bidang Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian.

(2) Untuk melaksanakn tugas sebagaimana ayat (1) Seksi Informasi Kesra dan Perekonomian mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis penyediaan informasi publik di bidang Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian;

b. penyiapan sarana teknologi informasi dan komunikasi di bidang Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian;

c. penyiapan bahan penyebarluasan informasi publik di bidang Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian;

d. penyiapan bahan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait, pengawasan, pembinaan, pengendalian informasi publik di bidang Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian;

e. penyiapan bahan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan penyediaan informasi publik dibidang di bidang Kesejahteraan Rakyat dan Perekonomian; dan

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

(16)

Pasal II

Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan

Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jambi.

Ditetapkan di Jambi

pada tanggal 25 Agustus 2014

GUBERNUR JAMBI

ttd

H. HASAN BASRI AGUS

Diundangkan di Jambi

pada tanggal 25 Agustus 2014

Plt. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAMBI, ttd

KAILANI

Referensi

Dokumen terkait

Sambungan mekanis ini berbentuk tabung logam penuh dimana terdapat suatu keran/lubang sebagai tempat pengisian, adapun jenis material pengisinya adalah logam cair

Dan penelitian yang dilakukan oleh Abdul Qoyum pada tahun 2017 dengan judul penelitian ‘’The impact of good corporate governance company size and Corporate social

Untuk pengembangan mutu, spesifikasi dan desain dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan merupakan hak penuh pengembang. Ilustrasi yang ditampilkan

Adaptasi nelayan Pulau Panjang dengan mengubah daerah penangkapan ikan dapat dikatakan sebagai tindakan penyesuaian (adaptasi) yang gagal jika tidak diimbangi

Adalah bentuk hambatan langsung yang merupakan bentuk yang paling ekstrim dari segala hambatan impor. Meskipun secara umum.. perdagangan luar negeri memberikan

Perlakuan kolkisin juga mempengaruhi fenotip tanaman cabe keriting yang dilihat dari karakter morfologi, seperti tinggi tanaman, diameter batang, ukuran daun dan

LEMBAR EV VAL ALUASI K UASI KINERJA DAN RENCANA KERJA MINGGUAN INERJA DAN RENCANA KERJA MINGGUAN  NAMA.  NAMA : : ACEP ACEP TEGUH

Buku kumpulan abstrak tesis ini memuat abstrak tesis/disertasi dari Program Studi Magister dan Doktor yang ada di lingkungan Sekolah Pascasarjana ITB, lulusan periode Wisuda