PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN
PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG
WAJIB BELAJAR MEMBACA AL-QURAN BAGI PELAJAR
BERAGAMA ISLAM DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
ABSTRAK
Tidak ada catatan yang rinci untuk memastikan kapan perda-perda yang bernuansa syariah itu muncul di Indonesia. Namun melihat perkembangannya Perda syariah mulai tumbuh ketika perdebatan panjang tentang perubahan UUD 1945, 1999, 2002 yang juga terjadi perdebatan tentang berlakunya syariah islam di Indonesia. Lahirnya Perda bernuansa Syariah bisa dimaklumi, apalagi, dengan munculnya kebijakan Otonomi Daerah, di mana kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penulis tertarik mengangkat tesis penelitian dengan judul “PROSES PERENCANAAN HINGGA PENGESAHAN PERATURAN DAERAH NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG WAJIB BELAJAR MEMBACA AL-QURAN BAGI PELAJAR BERAGAMA ISLAM DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI”.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini di maksudkan dapat memberikan gambaran sebenarnya mengenai proses asal-usul munculnya hingga tahap pengesahan Perda nomor 19 tahun 2012 tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai, Penelitian ini dilaksanakan di kantor DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, yang merupakan lembaga yang merancang dan menerbitkan peraturan daerah di Kabupaten Serdang Bedagai. Situasi sosial sekaligus objek penelitian dalam peneltian ini adalah proses perjalanan dimulai dari masih ranperda hingga menjadi perda nomor 19 tahun 2012 tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan peneliti mengenai proses perencanaan hingga pengesehan Perda nomor 19 tahun 2012 tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut:
Bedagai yang menciptakan masyarakat Serdang Bedagai sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Serdang Bedagai yaitu. Pancasilais, Religius, Modern, Kompetitif, dan Berwawasan Lingkungan.
2) Berdasarkan teori budaya politik menurut Gabriel Almond (1956) dan hasil penelitian di ketahui bahwa budaya politik yang ada dan dijalankan oleh para elit politik Islam di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai tercerminkan dari partai yang membawa para elit politik di DPRD tersebut untuk dapat duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, maksudnya adalah partai pengusung para elit tersebut adalah partai Islam seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangikitan Bangsa (PKB) yang notabene merupakan partai yang melambangkan dirinya sebagai partai Islam, hal ini tentu berdampak dari kader anggota partai tersebut yang duduk di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai yang terbawa nuansa KeIslamannya sehingga melatar belakangi munculnya ide untuk membuat Ranperda tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai, dan dengan kekuasaan elit politik yang ada padanya menjadikan Ranperda tersebut menjadi Perda Kabupaten Serdang Bedagai menjadi Perda No. 19 tahun 2012 tentang tentang wajib belajar membaca Al-Quran bagi pelajar beragama Islam di Kabupaten Serdang Bedagai.
PLANNING AND APPROVAL PROCESS OF LOCAL REGULATION NO 19 2012 ABOUT COMPULSORY EDUCATION FOR RECITE IN AL-QURAN
FOR MOSLEM STUDENTS AT SERDANG BEDAGAI DISTRICT
ABSTRACT
No detailed records to ensure that when the local regulations sharia nuances appeared in Indonesia. But seeing the development of sharia regulation began to grow when a long debate about changes to the 1945, 1999, 2002 which is also a debate about the enactment of Islamic sharia in Indonesia. Birth of Regulation shades of Sharia can be understood, moreover, with the advent of regional autonomy policy, in which the obligations given to autonomous regions to set up and manage their own affairs and interests of local communities according to the aspirations of the community to improve the efficiency and effectiveness of governance in the context of service to community development and implementation in accordance with the legislation. Authors interested raised research thesis entitled "PLANNING PROCESS TO RATIFICATION OF REGULATION NUMBER 19 YEAR 2012 CONCERNING MUST LEARN TO READ AL-QURAN ISLAMIC RELIGIOUS STUDENTS IN Bedagai Serdang". The research design used in this study was a descriptive study using a qualitative approach. This study intended to provide an overview truth about the origin of emergence up to the stage of passage of the law number 19 of 2012 on compulsory reading the Koran to students Moslems in Serdang Bedagai, research was conducted in the office of Parliament Serdang Bedagai, which is institutions designing and issuing regulations in Serdang Bedagai area. Social situation at once the object of study in this research is the journey begins on the still ranperda to be regulation number 19 of 2012 on compulsory reading the Quran for Muslim students in Serdang Bedagai. Based on the results of research and analysis conducted by researchers of the planning process until pengesehan Regulation No. 19 of 2012 on compulsory reading the Quran for Muslim students in Serdang Bedagai are as follows: