• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL PUBLIKASI. Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL PUBLIKASI. Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL PUBLIKASI

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN STRATEGI PICTURE AND PICTURE DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL

BELAJAR IPA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS

KARTASURA TAHUN 2015/2016

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Diajukan Oleh: Muhammad Sucahyo

A510120235

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET, 2016

(2)
(3)
(4)

1

KOMPARASI STRATEGI PICTURE AND PICTURE DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS II

Muhammad Sucahyo dan Muhroji

PGSD, FKIP, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Sucahyo210794@gmail.com

Abstract

This study aims to determine (1) the difference influence strategy picture and picture to make a match on learning outcomes IPA Class II MIM PK Kartasura, (2) a better effect between use of strategy picture and picture to make a match to obtain the results to learn science class II MIM PK Kartasura. This type of research is quantitative research experiment. The subject of this research class II B and class II C in MIM PK Kartasura year 2015/2016. The technique of collecting data is test and documentation.. Technique were analyzed using t tests were preceded by the prerequisite test analysis, the homogeneity test and test for normality. Based on the results of data analysis with significance level of 5% obtained ttest> t table, namely 2,213> 2,000 with the average value of learning outcomes of class II B is greater than class II C MIM PK Kartasura, ie 89.02> 82.16. The conclusion of this study are as follows: (1) There are differences in the effect of the strategy picture and picture to make a match the learning outcomes of class II IPA Muhammadiyah Islamic Elementary School Special Program Kartasura year 2015/2016. (2) Implementation of the strategy picture and picture greater influence than the strategy make a match the learning outcomes of class II IPA Muhammadiyah Islamic Elementary School Special Program Kartasura year 2015/2016.

Keywords: strategy picture and picture, make a match, the result of learning

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan pengaruh strategi picture and picture dengan make a match terhadap hasil belajar IPA Kelas II MIM PK Kartasura, (2) pengaruh yang lebih baik antara penggunaan strategi picture and picture dengan make a match untuk memperoleh hasil belajar IPA kelas II MIM PK Kartasura. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif eksperimen. Subyek penelitian ini siswa kelas II B dan kelas II C di MIM PK Kartasura tahun 2015/2016. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji t yang sebelumnya didahului dengan uji prasyarat analisis, yaitu uji homogenitas dan uji normalitas. Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5% diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,213 > 2,000 dengan nilai rata-rata hasil belajar kelas II B lebih besar dibandingkan dengan kelas II C MIM PK Kartasura, yaitu 89,02 > 82,16. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh penggunaan strategi picture and picture dengan make a match terhadap hasil belajar IPA kelas II Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura tahun 2015/2016. (2) Penerapan strategi picture and picture lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan strategi make a match terhadap hasil belajar IPA kelas II Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura tahun 2015/2016.

(5)

2

Pendahuluan

Di negara kita ada banyak sekali aspek kegiatan. Salah satu aspek yang paling peting dan harus ada adalah aspek pendidikan, karena aspek pendidikan ini bertujuan untuk memajukan negara Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 terdapat salah satu tujuan negara Indonesia, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bagus tidaknya pendidikan ditentukan oleh desain pembelajaran. Desain pembelajaran adalah prosedur yang terorganisi yang meliputi langkah langkah penganallisisan, perancangan, pengembangan, pengaplikasian dan penilaian pembelajaran (Yaumi 2014: 17).

Di dalam desain pembelajaran terdapat sebuah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru harus tepat dengan materi yang akan disampaikan oleh guru, guru juga harus melihat situasi dan kondisi siswa dalam menentukan strategi pembelajaran, sudah mampukah siswa belajar dengan strategi pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru. Apabila guru tidak memperhatikan berbagai hal tersebut dalam memilih strategi pembelajaran, pasti pembelajaran tidak akan efektif dan efisien.

Apabila strategi pembelajaran yang digunakan berlangsung monoton, seperti strategi ceramah justru membuat siswa menjadi jenuh dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu cara meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan mengguanakan strategi pembelajaran yang tepat dan bervariasi. Yaumi (2014: 232) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran mencangkup cara yang direncanakan oleh pengembang pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran”. Dengan adanyanya variasi strategi pembelajaran maka siswa akan menjadi lebih semangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar yang baik salah satunya didukung dengan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai.

Strategi pembelajaran yang dibahas di sini adalah strategi picture and picture dan make a match. Kedua strategi tersebut merupakan strategi yang dapat dikategorikan mudah digunakan dan menyenangkan yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Make a match (memasangkan) adalah strategi yang cukup menyenangkan yang digunakan untuk meengulang materi yang telah

(6)

3

diberikan sebelumnya. Namun demikian materi barupun dapat diajarkan dengan strategi ini dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu, sehingga ketika masuk kelas mereka sudah memiliki bekal pengetahuan (Zaini 2008: 67). Sedangkan picture and picture merupakan strategi pembelajaran yang kooperatif atau menggunakan adanya kelompok kelompok dengan menggunakan media gaambar yang dipasangkan atau di urutkan menjadi urutan yang logis (Kurniasih 2015: 44).

Strategi pembeajaran yang baik dan tepat akan sangat mempengaruhi hasil belajar. Strategi yang disebutkan diatas sangat cocok digunakan untuk pelajaran IPA terutama untuk peserta didik kelas II. Sehingga di dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah hasil belajar IPA. Ilmu pengetahuan alam atau sains (dalam arti sempit) sebagai disiplin ilmu terdiri atas physical sciences dan life sciences. Termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, minerologi, meteorologi, dan fisika; sedangkan life science meliputi zoologi dan fisiologi. Menurut Sumaji (2007:31), “Sains (IPA) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh rahasia yang tak ada habis-habisnya”. Sehingga dengan adanya IPA akan membuat manusia mengerti akan keadaan alam dan cara bersikap kepada alam. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan physical sciences yang merupakan salah satu dari bagian ilmu IPA. Physical sciences memiliki pengertian ilmu pengetahuan alam yang mempelajari mengenai bentuk fisik. Lebih khususnya penelitian ini mempelajari mengenai benda padat, benda cair dan perubahanya

Hasil pembelajaran IPA dengan kedua metode tersebut tentunya akan berbeda. Walaupun berbeda, diharapkan dengan kedua metode tersebut juga tetap meningkatkan hasil belajar siswa dari sebelumnya. Untuk mengetahui perbedaan pencapaian hasil belajar antara strategi picture and picture dan make a match tersebut, maka perlu diadakan sebuah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus (MIM PK) Kartasura. Terutama kelas II dengan menerapkan strategi picture and picture dan make a match.

(7)

4

Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui (Darmawan, 2013: 37). Sedangkan desain kuantitaf dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif eksperimen semu. Desain eksperimen semu berupaya mengungkap hubungan sebap akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi pemilihan kedua kelompok tersebut tidak dilakukan secara acak (Darmawan, 2013: 51).

Penelitian ini dilakukan dengan memberi sebuah perlakuan yang berbeda kepada masing masing kelompok. Untuk kelas II B (kelompok 1) akan dikenai strategi make a match, sedangkan kelas II C (kelompok 2) akan dikenai dengan strategi picture and picture. Penelitian ini dilakukan sebuah kegiatan di dalam kelas yang melibatkan peneliti dan peserta didik dimana kegiatan pembelajaran dilakukan di dalam kelas dengan strategi and picture dan make a match di masing masing kelas. Kemudian dari masing masing strategi pembelajaran yang diterapkan dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II B yang berjumlah 30 siswa dan kelas II C yang berjumlah 31 siswa Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji prasyarat analisis (uji homogenitas dan uji normallitas) dan uji hipotesis . uji homogenitas menggunakan uji F, uji normalitas menggunakan uji liliefors, dan uji hipotesis menggunakan uji t .

Hasil Penelitian dan Pembahasan.

Sebelum analisis data dilakukan sebelumnya harus dilakukan uji prasyarat, apabila uji prasyarat sudah terpenuhi baru bisa dilakukan analisis data. Uji prasyarat yang digunakan yaitu uji homogenitas yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan dan uji normalitas setelah pembelajaran selesai yang manggunakan hasil belajar siswa . Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas 2B MIM PK Kartasura (kelas eksperimen I dengan strategi picture and

(8)

5

picture) dan siswa kelas 2C MIM PK Kartasura (kelas eksperimen II dengan strategi make a match) sebelum diberikan perlakuan kedua kelas eksperimen tersebut memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Hasil dari uji homogenitas dapat dilihat ditebel berikut ini:

Tabel 1 Rangkuman Uji Homogenitas

Kelas N Mean S2 Fhitung 𝐹0,05;29;31 Keterangan Eksperimen I 30 80,74 366,133

1,329 1,865 Homogen Eksperimen II 32 70,68 275,359

Dari tebel 1 dapat diketahui bahwa kedua kelas eksperimen tersebut memiliki nilai rata rata IPA yang hampir sama. Berdasarkan uji F yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung < Ftabel yaitu 1,329 < 1,865, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas eksperimen tersebut mempunyai kemampuan awal yang sama (homogen)

Setelah keadaan dari masing masing kelompok (kelas eksperimen) terbukti memiliki kemampuan awal yang sama, selanjutnya yaitu melakukan penelitian. Kegiatan penelitan dilakukan dengan cara mengajar dengan strategi yang sudah ditentukan. Penelitian dilakukan pada kelas II B pada tanggal 2 februari 2016 dengan menggunakan strategi picture and picture selama 2x30 menit pada jam pembelajaran ke 3-4. Kemudian penelitian untuk kelas II C dilakukan pada tanggal 4 februari 2016 dengan meggunakan strategi make a match selama 2x30 menit pada jam pembelajaran ke 1-2. Setelah pembelajaran selesai, kedua kelas tersebut diberikan soal post-test yang sama. Hasil belajar pada ranah kognitif disajikan dalam bentuk histogram seperti gambar 1 dan 2 dibawah ini,

(9)

6

Gambar 2 Grafik Histogram Hasil Belajar Muatan IPA Kelas Eksperimen II

Data hasil belajar ini akan dijadikan bahan dalam melakukan analisis data. Sebelum dilakukan analisis data, data hasil belajar tersebut harus dilakukan uji normalitas. Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors. Data yang diuji berasal dari nilai post-test kelas II B sebagai kelas eksperimen I dan kelas II C sebagai kelas eksperimen II . Rangkuman hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 2 berikut.

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar IPA antar Strategi

Kelas Lhitung Ltabel Keterangan

Eksperimen I 0,137 0,161 Normal

Eksperimen II 0,111 0,159 Normal

Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa Lhitung dari masing-masing kelas lebih kecil daripada Ltabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Setelah data hasil belajar siswa tersebut terbukti normal, maka dilakukan analisis data. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahu perbedaan antar kelompok/populasi. Sehingga uji t dalam analisis data ini berguna untuk mengetahui bahwa kelas II B yang diberi perlakuan pembelajaran dengan strategi picture and picture dan kelas II C yang diberi perlakuan

(10)

7

pembelajaran dengan menggunakan strategi make a match memiliki perbedaan hasil belajar IPA atau tidak. Berdasarkan perhitungan uji t yang sudah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3 Hasil Uji t dari Hasil Belajar IPA antar Strategi

Kelas Rata-rata thitung t0,05;59 Keterangan Eksperimen I 89,02

2,213 2,001 Ho ditolak

Eksperimen II 82,16

Dari tabel 3 yang telah diberikan diatas dapat diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 2,213 > 2,001 sehingga dengan demikian H0 ditolak. Berarti penerapan strategi picture and picture yang diterapkan di kelas II B dengan strategi pembelajaran make a match di kelas II C ada perbedaan dalam memperoleh hasil belajar IPA. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatakan Djudin ((2013: 22) bahwa jika thitung > ttabel maka H0 ditolak sedangkan H1 diterima, H0: Tidak ada pengaruh antara penggunaan strategi picture and picture dengan make a match terhadap hasil belajar IPA. Sedangkan H1: Ada perbedaan pengaruh antara penggunaan strategi picture and picture dengan make a match terhadap hasil belajar IPA

Dari nilai rata rata dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen I lebih besar dari pada nilai rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 89,02 > 82,16. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi picture and picture lebih baik pengaruhnya dibandingkan dengan strategi make a match terhadap hasil belajar IPA kelas II Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura tahun 2015/2016. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2014)

yang menyatakan bahwa strategi picture and picture lebih besar pengaruhnya

dibandingkan dengan strategi example non example terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV MI Muhammadiyah Bloran.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh strategi picture and picture yang diungkapkan oleh Kurniasih (2015:45-46) antara lain guru bisa dengan mudah mengetahui kemampuan masing masing siswa, model picture and picture ini melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis, membantu berpikir berdasarkan sudut pandang suatu sobjek bahasan dengan memberikan kebebasan siswa berargumen terhadap gambar yang diperlihatkan, dapat memunculkan motivasi belajar ke arah

(11)

8

yang lebih baik, siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas. Setiap strategi pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Di kelas II MIM PK Kartasura tahun 2015/2016 ini sangat cocok menggunakan startegi picture and picture dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal tersebut terbukti dari angka angka data statistik yang sudah diperoleh dalam penelitian

Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

ditarik sebuah kesimpulan bahwa ada perbedaan pengaruh penggunaan strategi

picture and picture dengan make a match terhadap hasil belajar IPA kelas II Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura tahun 2015/2016. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel, yaitu 2,213 > 2,001. Perbedaan pengaruh tersebut juga terbukti dari rata-rata kelas eksperimen I > rata-rata kelas eksperimen II, yaitu 89,02 > 82,16. Sehingga dengan demikian penerapan strategi picture and picture lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan strategi make a match terhadap hasil belajar IPA kelas II Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Program Khusus Kartasura tahun 2015/2016. Berdasarkan

Daftar Pustaka

Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Djudin. 2013. Statistika Parametrik, Dasar Pemikiran dan Penerapan dalam Penelitian. Yoyakarta: Tiara Wacan

Herawati, Astri. 2014. Studi komparasi strategi picture and picture berbasis gambar kartun dan example non example terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV MI Muhammadiyah Bloran tahun 2013/2014. Skripsi. PGSD FKIP Universitas Muhmmadiyah Surakarta

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2015. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Surakarta: Kata Pena

Sumaji, dkk. 2007. Pendidikan Sains yang Humanis.Yoyakarta: Kanisius

Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran Disesuaikan dengan Kurikulum 2013. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Zaini, Hisyam. dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktf. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1 Grafik Histogram Hasil Belajar Muatan IPA Kelas Eksperimen I
Gambar 2 Grafik Histogram Hasil Belajar Muatan IPA Kelas Eksperimen II

Referensi

Dokumen terkait

dan sisi barat depan Kantor Bappeluh, waktu kegiatan usaha sejak pukul 16.30 WIB sampai dengan pukul 22.30 WIB, berkapasitas paling banyak 10 (sepuluh) PKL dengan

Kerapatan tertinggi bedasarkan jenis tumbuhan air pada tiga stasiun selama penelitian adalah Eicchornia crassipes dengan kerapatan antara 54 – 82 individu/m 2 dan

Pengumuman Calon Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Projotamansari Terpilih akan dilaksanakan pada tanggal 16 Februari 2021 di papan pengumuman

Taman Apkasi, Taman Dwarekerta, juga Taman Tanjung Puri. Taman Tanjung Puri yang berada di Jalan Lingkar Timur, Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo juga merupakan taman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Hasil penilaian menunjukkan bahwa kriteria context berada pada kategori Sangat baik (91,67 %), kriteria Input berada pada kategori Baik (78,13

Dalam menyikapi kemunculan mazhab dan aliran yang diakibatkan oleh pluralitas interpretasi terhadap agama yang satu, beberapa pemikir mengatakan bahwa

Dari kelima skripsitersebut terdapat perbedaan dengan fokus kajian yang dibahas oleh peneliti yakni peneliti akan membahas mengenai pengalihan pembiayaan

yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG, maka secara