• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini merupakan studi content analysis. Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang mencetuskan teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi. Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai teknik/metode penelitian. Sejalan dengan kemajuan teknologi, selain secara manual kini telah tersedia komputer untuk mempermudah proses penelitian analisis isi, yang dapat terdiri atas dua macam, yaitu perhitungan kata-kata dan “kamus” yang dapat ditandai dan sering disebut general inquirer program.

Berikut adalah keterangan mengenai penelitian yang dilakukan:

1. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 s/d Desember 2012 di Jakarta, bertempat di sebuah pusat kebugaran ternama di daerah Permata Hijau.

(2)

2. Objek dan Subjek Penelitian

Objek penelitian adalah fokus atau sasaran penelitian. Dalam skripsi ini yang menjadi fokus penelitian adalah 5 wanita berbadan besar di tempat fitness, dengan judul penelitian yaitu “Respon Khalayak Jakarta Terhadap Tayangan Extreme Makeover : Weight Loss Edition di ABC TV. ( Studi Kasus pada 5 Anggota Pusat Kebugaran di Jakarta ) “.

Sedangkan subjek penelitian ini adalah individu, yang dijadikan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Dalam penelitian kualitatif, istilah subjek penelitian sering disebut sebagai informan, yaitu pelaku yang memahami objek penelitian. Informan yang dimaksudkan di sini adalah orang yang memberi informasi tentang data yang

dibutuhkan oleh peneliti, berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

Penelitian mempunyai batasan sendiri seperti dibawah ini :

• Jenis Kelamin : Wanita

• Umur : 20 – 30 th

• Berat badan : 90 kg keatas

3. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen penelitian yang dimaksud adalah alat yang dipakai oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam hal ini

(3)

alat yang dipakai antara lain satu buah dvd berisikan 3 episode Extreme Makeover : Weight Loss Edition, dan komputer berapplikasi yahoo messenger untuk melakukan wawancara. Berikut adalah episode yang diberikan kepada informan berupa dvd : 1. Rachel, 21th, Guru TK Berat awal : 167 kg Berat akhir : 94kg Total penurunan : 73kg 2. La Rhonda, 24 th, Guru Berat awal : 196 kg Berat akhir : 104 kg Total penurunan : 91 kg

3. Ashley, 20 th, Fashion Student, Make Up Artist

Berat awal : 146 kg

Berat akhir : 70 kg

(4)

3.1.1 Gambaran Umum Informan

Informan yang telah setuju di wawancarai dengan nama disamarkan terdiri dari 5 wanita anggota member salah satu pusat kebugaran di Permata Hijau. Berikut adalah sekilas gambaran umum dari informan :

1. Informan 1 ( RT, 20 th, Mahasiswi , 91kg )

Seorang mahasiswi universitas di Jakarta merasa plus size itu tidak masalah selama masih sehat. Ia mempunyai kebiasa ngemil dari kecil sehingga membuat ia menjadi seorang plus size untuk sekarang ini, namun ia mempunyai keinginan untuk diet. Saat ini RT menjadi member aktif di salah satu pusat kebugaran untuk menjalani keinginannya itu, dan mempunyai motivasi untuk menurunkan berat badan untuk mencari jodoh. RT bersedia untuk di wawancarai karena ia tertarik dengan acara Extreme Makeover ini untuk menjadikan motivasi lainnya.

2. Informan 2 ( SHW, 25 th, Karyawati, 113kg )

Seorang karyawati yang sudah berkarier selama 2 tahum ini mempunyai kehidupan yang menyenangkan sehingga ia tidak memperhatikan berat badannya. SHW mempunyai motivasi yang berbeda untuk menurunkan berat badannya. Ia seorang member aktif juga di salah satu pusat kebugaran di Jakarta dan motivasi utamanya adalah untuk tampil lebih baik di tempat ia bekerja.

(5)

3. Informan 3 ( KZ, 21 th, Mahasiswi, 98kg )

KZ adalah seorang mahasiswi yang mengaku mempunyai keturunan plus size di dalam darah keluarganya, yang tidak bisa di hindari. Itu adalah latar belakang ia menjadi seorang plus size. KZ adalah seorang anak tunggal dan ia mempunyai orang tua yang sangat supportive untuk soal menjadi member fitness dan diet. Ia merasa tidak mempunyai masalah dalam soal fashion walaupun plus size, namun ia juga mempunyai keinginan untuk menurunkan berat badan untuk alasan kesehatan. Setelah di tanya untuk di wawancarai, yang pada saat itu bersama Ibunya, KZ sangat antusias untuk mengikuti penelitian ini karena ia pernah menonton tentang acara Extreme Makeover dan ia ingin tau lebih jauh lagi.

4. Informan 4 ( MLD, 24 th, Mahasiswi Kedokteran, 93kg )

Menjadi seorang mahasiswi kedokteran sangat berat dan membawa dampak yang kurang baik terhadap tubuhnya karena setiap masa ujian MLD akan banyak makan makanan ringan yang ia sukai untuk mengurangi kegugupan menghadapi ujian, menurut MLD faktor terbesar menjadi plus size yaitu makanan ringan setiap malam. MLD menjadi plus size semenjak masuk kuliah, kebiasaan makanan ringan tersebut yang membuat tubuhnya menjadi tidak berkontrol. Namun ia mempunyai keinginan untuk menurunkan berat badan sebelum bekerja aktif menjadi dokter, sekarang selagi waktunya.

(6)

5. Informan 5 ( RR, 28th, Ibu Rumah Tangga, 103kg )

Ibu RR adalah seorang ibu muda yang baru saja melahirkan anak pertamanya, ia menyebut dirinya plus size semenjak hamil hingga sekarang melahirkan. Namun ia tidak ada rasa menyesal karena kehamilannya membuat ia menjadi plus size, ia mempunyai target dalam 1 tahun untuk mengembalikan berat badannya seperti sebelum hamil.

3.2. Pendekatan Penelitian

Data penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang menunjukkan kualitas atau mutu dari suatu yang ada, berupa keadaan, proses, kejadian/peristiwa dan lain-lain yang dinyatakan dalam bentuk perkataan. Sedangkan bentuk operasional data penelitian ini ialah melalui pendekatan kualitatif deskriptif yaitu berupa narasi, cerita, pengaturan informan, dokumen-dokumen pribadi seperti foto, catatan pribadi, perilaku, gerak tubuh dan banyak hal yang tidak didominasi angka-angka sebagaimana penelitian kuantitatif. Menurut Smith 1978 (Miles & Huberman, 1992: 1), penemuan-penemuan dari penelitian kualitatif mempunyai “mutu yang tak dapat disangkal”. Kata-kata, khususnya bilamana disusun ke dalam bentuk cerita atau peristiwa, mempunyai kesan yang lebih nyata, hidup, dan penuh makna, seringkali jauh lebih meyakinkan pembacanya, peneliti lainnya, pembuat kebijakan, praktisi daripada halaman-halaman yang penuh dengan angka-angka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud menggunakan penelitian bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis pendekatan induktif.

(7)

Penelitian deskriptif kualitatif berusaha menggambarkan suatu gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Metode kualitatif ini memberikan informasi yang lengkap sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai masalah. Metode penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode ini menuturkan, menganalisa, dan mengklasifikasi ; menyelidiki dengan teknik survey, interview, angket, observasi. Bisa disimpulkan bahwa metode deskriptif ini ialah metode yang menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang menampak, atau tentang satu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang menampak, pertentangan yang meruncing, dan sebagainya.

Pelaksanaan metode-metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. Karena itulah maka dapat terjadi sebuah penyelidikan deskriptif, membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil bentuk studi komperatif ; atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, test, interview, dan lain-lain. Ciri-ciri metode deskriptif itu sendiri adalah memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah yang aktual, kemudian data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan, dan kemudian dianalisa karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik. (Winarno, 1994)

(8)

Sesuai dengan judul penelitian adanya metode studi kasus yaitu metode yang dipergunakan dengan tujuan untuk mempelajari sedalam-dalamnya salah satu gejala yang nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Obyeknya adalah keadaan kelompok-kelompok dalam masyarakat, lembaga-lembaga masyarakat, maupun individu-individu dalam masyarakat. (Sri W. dan Sutapa Mulya, 2007)

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data terhadap kasus yang diteliti akan dilakukan dengan cara wawancara langsung terhadap 5 wanita berbadan besar di salah satu tempat fitness ternama di daerah Permata Hijau.. Penulis akan mengahampiri langsung dan tentu dengan persetujuan calon partisipan untuk menjadi salah satu orang yang diteliti. Sepuluh orang partisipan akan mendapatkan minimal 3 episode Extreme Makeover : Weight Loss Edition dan diberikan waktu satu minggu lamanya untuk menonton kemudian akan di wawancari sesuai dengan waktu yang ditetapkan. Wawancara akan dilakukan via online yahoo messenger, untuk mempersingkat waktu dan efisiensi pengumpulan data yang akan diolah. Dan melakukan studi kepustakaan, yaitu proses mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mencari dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan obyek penelitian, baik dari buku pustaka, literatur-literatur, serta sumber-sumber lainnya yang diperlukan dalam perancangan.

(9)

3.2.1.1 Sumber Data

Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu:

• Data Primer

Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perorangan (Husein Umar, 2002, 130). Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh responden dan juga hasil observasi oleh peneliti.

• Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain (Husein Umar, 2002,130). Data sekunder umumnya

berupa data dokumentasi, buku-buku, internet yang

berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

Data yang digunakan oleh penulis dalam penulisan ini adalah data primer yang di dapat dari hasil wawancara dengan informan. Namun pada saat penelitian berjalan, ada kekurangan yakni hanya 5 orang yang bersedia untuk di wawancara. Dan juga tidak menutup kemungkinan bagi penulis untuk mencari data menggunakan website dari acara tersebut sendiri dan website lainnya yang mendukung penulisan ini.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Field research adalah sumber data yang diperoleh dari lapangan penelitian yaitu mencari data terjun langsung ke obyek penelitian untuk memperoleh data yang kongret

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan bahwa daun gamal

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Diceriterakan, konon, sudah lama beliau mengembara mencari putra beliau itu tidak juga dijumpai, sampai akhirnya tiba di kawasan Tohlangkir pengembaraan beliau Setibanya di

Sebagai perbandingan bangunan fasilitas cottage, ada beberapa kawasan wisata dengan fasilitas akomodasinya yang memanfaatkan lingkungan sekitarnya sehingga fasilitas wisata

Berfungsi mengatur dan mengendalikan kegiatan bagian pelayanan keperawatan sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit Roemani menuju terwujudnya pelayanan keperawatan yang prima.

 Pemain yang ketahuan pertama adalah calon sebagai penjaga pada permainan selanjutnya, kalau dalam permainan tersebut tidak kebentengan (benteng atau pos jaga

Orang Kelantan, walau pun yang berkelulusan PhD dari universiti di Eropah (dengan biasiswa Kerajaan Persekutuan) dan menjawat jawatan tinggi di Kementerian atau di Institusi