• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandu Dwi Winoto; Andika; Hasan Basri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pandu Dwi Winoto; Andika; Hasan Basri"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DATA WAREHOUSE WISATAWAN

MANCANEGARA DALAM MEMBANTU

EKSEKUTIF PADA PROSES

PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERKAIT

PROFIL DEMOGRAFI, POLA

PERJALANAN, DAN POLA PENGELUARAN

PADA BAGIAN PUSAT DATA DAN

INFORMASI DI KEMENTERIAN

PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF

Pandu Dwi Winoto; Andika; Hasan Basri

School of Information System, Binus University

Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat 11480 Telp. (62-21) 534 5830, 535 0660 Fax. (62-21) 530 0244

pandudwa@ymail.com; andika.lavanica@ymail.com; hasanneri@gmail.com; m_aryuni@yahoo.com

Abstract

Tourism has an important role in the country's foreign exchange. So

moreover, the development of tourism in Indonesia need a good management and

handling. The Data and Information Center at the Ministry of Tourism and Creative

Economy (Parekraf) has some weaknesses in getting information to analyze foreign

tourists, so it requires a data warehouse to support decision-making by providing

historical data and summary data to perform analysis. The purpose of this research

is to analyze and design the data warehouse at the Data Center and information

(Pusdatin) in the Ministry of Tourism and Creative Economy (Parekraf), to support

decision making and present information for the Executive. Design of methods that

we use is the design of data warehouse dimensional modeling approach using

introduced by Kimball. The results achieved in the design of the data warehouse on

Ministry of Tourism and Creative Economy (Parekraf) are the data become concise

and can be viewed from several dimension. Which help usesrs in analyzing existing

data strategic decision making for fast and precise

(2)

ABSTRAK

Pariwisata mempunyai peranan penting dalam devisa negara. Sehingga perlu

penanganan dan pengaturan yang baik pada perkembangan kepariwisataan di Indonesia.

Pada bagian Pusat Data dan Informasi di Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

(Parekraf) mempunyai beberapa kelemahan dalam mendapatkan informasi untuk kebutuhan

analisis mengenai data wisatawan mancanegara, sehingga memerlukan data warehouse

untuk medukung pengambilan keputusan dengan menyediakan data historikal dan data yang

bersifat summary untuk melakukan analisis. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis

dan merancang data warehouse pada bagian Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di

Kementrian Parekraf, untuk mendukung pengambilan keputusan dan menyajikan informasi

bagi pihak eksekutif. Metode perancangan yang kami gunakan adalah perancangan data

warehouse menggunakan pendekatan model dimensional yang dikenalkan oleh Kimball.

Hasil yang dicapai dalam perancangan data warehouse pada Kementrian Parekraf

menjadikan data menjadi ringkas dan dapat dilihat dari beberapa dimensi yang bertujuan

membantu pengguna untuk menganalisis data yang ada untuk pengambilan keputusan yang

bersifat strategis secara cepat dan tepat.

Kata Kunci : Demografi, data warehouse, wisatawan mancanegara, parekraf

PENDAHULUAN

Latar belakang

Di era saat ini, teknologi informasi semakin memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, perkembangan teknologi informasi telah memberikan pengaruh besar terhadap berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah data warehouse yang merupakan sebuah teknologi informasi yang sedang berkembang ditengah – tengah ketatnya persaingan dalam hal menjawab masalah penyediaan informasi strategis.

Kemenparekraf (Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) merupakan salah satu instansi pemerintah dalam pelayanan bidang pariwisata di Indonesia. Kementrian ini mempunyai tugas untuk mewujudkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dengan menggerakan kepariwisataan dan ekonomi kreatif. Kemenparekraf juga mempunyai tugas mengembangkan kepariwisataan berkelas dunia, berdaya saing dan berkelanjutan serta mampu mendorong pembangunan daerah.

Sistem yang digunakan saat ini di pusdatin belum dapat memenuhi kebutuhan laporan yang diminta oleh pihak eksekutif. Dilatarbelakangi akan hal tersebut, maka bagian pusdatin memilki gagasan untuk membangun suatu data warehouse yang dapat membantu proses analisis data dalam mendapatkan informasi strategis guna mendukung pengambilan keputusan agar berjalan lebih efektif dan efisien.

Kajian pustaka

Didalam jurnal (Rudy, 2012) Pemanfaatan Data Warehouse Pada Institusi Pemerintahan dibahas Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah salah satu dari sistem informasi manajemen yang tujuan utamanya adalah untuk mendukung pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen. Kekuatan SPK terletak dalam mendukung pengambilan keputusan dalam situasi di mana dua hal perlu diperhatikan, yaitu penilaian manusia dan kekuatan dari komputer.

(3)

Menurut Conolly dan Begg (2010, p1196), OLTP merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menangani transaksi dengan jumlah yang tinggi, dengan transaksi yang pada umumnya membuat perubahan kecil bagi data operasional organisasi, yaitu data yang membutuhkan organisasi untuk menangani operasinya sehari-hari.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p1250-1251) juga menjelaskan bahwa OLAP memungkinkan pengguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dan pengetahuan mengenai berbagai aspek dari data perusahaan mereka dengan cepat, konsisten, serta akses yang interaktif ke berbagai kemungkinan pandangan data. OLAP memungkinkan pengguna untuk melihat data perusahaan sedemikian rupa bahwa itu adalah model yang lebih baik dari dimensi perusahaan yang sebenarnya.

Tujuan penelitian

(1) Menganalisis dan merancang data warehouse pada Bagian Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengitergrasikan berbagai data tentang wisatawan macanegara dan menyediakan trend dari data wisatawan macanegara saat berada di Indonesia dalam mendukung pegambilan keputusan agar lebih baik. (2) Menyediakan informasi dari data warehouse wisatawan mancanegara terkait profil demografi, pola perjalanan dan pola pengeluaran di Kementerian Parekraf yang mudah diakses oleh para eksekutif.

Manfaat penelitian

(1) Dapat membantu penyediaan berbagai data historis yang lengkap, terintegrasi dan berkualitas mengenai data wisatawan mancanegara berupa laporan data tren yang akurat serta mudah dipahami untuk kepentingan Sekretariat Jendral Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam rangka penyusunan kebijakan, strategi, dan program. (2) Mempermudah para eksekutif dalam memperoleh data terkait profil demografi, pola perjalanan dan pola pengeluaran di Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga pihak eksekutif dapat menggali informasi sesuai kebutuhannya.

METODE PENELITIAN

(1) Mengumpulkan data dan informasi melalui wawancara dan observasi terhadap sistem informasi yang saat ini berjalan serta basis data operasional yang digunakan; (2) Melakukan analisis terhadap kebutuhan informasi yang akan disajikan kepada pihak manajemen; (3) Melakukan perancangan data warehouse dengan menggunakan pendekatan dimensional model yang dikenalkan oleh Kimball (Kimball’s Business Dimensional Lifecycle). Serta melakukan perancangan dashboard untuk menampilkan informasi yang dihasilkan oleh data warehouse.

Pada tahap perancangan terdiri atas beberapa proses yaitu sebagai berikut:

Modeling Menurut Kimball dan Ross, (2010:211), dimensional modeling dapat dilakukan melalui sembilan langkah sebagai berikut:

Choose the process (memilih proses)

Menurut Kimball dan Ross (2010:211), langkah pertama dalam dimensional modeling adalah pemilihan proses, dimana proses merupakan aktivitas operasional tertentu. Proses bisnis pada area subjek yang harus dipilih adalah yang paling bersentuhan dengan masalah keuangan. Proses yang dibuat juga harus menjawab pertanyaan bisnis yang penting dan paling banyak diakses dari sudut pandang ekstraksi data.

Choose the grain (memilih grain)

Menurut Kimball dan Ross (2010:211), memilih grain berarti menentukan secara pasti apa yang akan diwakili oleh tiap record pada tabel fakta.

Identify and conform the dimensions (mengidentifikasi dan menyesuaikan dimensi)

Menurut Kimball dan Ross (2010:211), dimensi merupakan sumber bagi constraint pada query dan baris header pada laporan bagi pengguna. Dimensi memuat kamus perusahaan bagi pengguna. Dimensi yang dibuat dengan baik akan membuat model mudah dimengerti dan mudah digunakan.

Choose the facts (memilih fakta)

Menurut Kimball dan Ross (2010:213), grain dari tabel fakta menentukan fakta mana yang dapat digunakan untuk proses bisnis tertentu. Semua fakta harus diekspresikan pada tingkatan yang sama.

(4)

Menurut Kimball dan Ross (2010:213), setelah tabel fakta telah dibuat, perlu dilakukan pengujian ulang untuk masing-masing fakta, apakah ada kemungkinan melakukan prekalkulasi. Fakta hasil kalkulasi sebaiknya disimpan ke dalam tabel fakta untuk meningkatkan kinerja hasil query. Round out the dimension tables (melengkapi tabel dimensi)

Menurut Kimball dan Ross (2010:214), pada titik ini tabel fakta telah lengkap, dan peran tabel dimensi dalam menyediakan dukungan bagi tabel fakta melalui constraint pada atribut dimensional dapat dipahami. Pada tahap ini dapat ditambahkan deskripsi berbentuk teks sebanyak mungkin ke dalam dimensi.

Choose the duration of database (memilih durasi database)

Menurut Kimball dan Ross (2010:215), durasi mengukur seberapa jauh waktu yang akan digambarkan dalam tabel fakta. Dalam banyak bisnis, perlu melihat periode waktu yang sama seperti tahun sebelumnya.

Determine the need to track slowly changing dimensions (menentukan kebutuhan untuk melacak perubahan dari dimensi secara perlahan)

Menurut Kimball dan Ross (2010:215), deskripsi yang tepat dari produk dan pelanggan lama harus digunakan untuk histori transaksi lama. Data warehouse harus menetapkan key yang digeneralisasi pada dimensi yang penting ini dengan tujuan untuk menghilangkan snapshot berulang dari pelanggan dan produk selama rentang waktu tersebut.

Decide the physical design (menetapkan rancangan fisik)

Menurut Kimball dan Ross (2010:211), setelah melakukan delapan langkah sebelumnya, dan melengkapi logical design, berikutnya perlu dilakukan physical design. Pada tahap ini dilakukan proses seperti mengurutkan tabel fakta dalam media penyimpanan, serta menampilkan rangkuman dan agregasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Proses ETL (Extract - Transform - Load)

(1) Extraction, Menurut Connolly dan Begg (2010, p1208), extraction adalah sebuah tahapan dimana mengambil data dari sumber data bagi EDW (Environment Data Warehouse), sumber ini biasanya terdiri dari database OLTP dan juga bisa terdapat beberapa sumber lainnya seperti database pribadi, data ERP, dan data penggunaan dari web. (2) Transformation, Menurut Connolly dan Begg (2010, p1208), transformation adalah tahapan yag menggunakan beberapa peraturan atau fungsi dari data yang sudah diambil dan mengukur bagaimana data tersebut dapat digunakan untuk analisis dan dapat meliputi transformasi seperti penjualan data, encoding data, penggabungan data, pemisahan data, penghitungan data, dan pembuatan surrogate keys. (3) Load, Menurut Connolly dan Begg (2010, p1209), loading adalah tahapan untuk memasukkan data yang sudah mengalami proses transformasi ke dalam data warehouse.

HASIL DAN BAHASAN

Setelah melakukan survey, penelitian dan wawancara yang kami lakukan di Bagian Pusat Data dan Informasi, berikut penjelasan sistem yang berjalan pada Bagian pusat data dan informasi :

(5)

Activity diagram Pada Activity Diagram diatas dapat dijelaskan :

Penyusunan program pengolahan

Pada saat penyusunan kuesioner selesai, maka bersamaan dengan pelaksanaan lapangan disusun program pengolahan. Karena pengolahan menggunakan media scanner Lembar Jawaban Komputer (LJK), maka dibuat program LJK untuk pengolahan data. Kemudian data yang diperoleh dalam format *.txt dikonversi untuk dapat diselaraskan dengan program tabulasi. Dalam pengolahan menggunakan media scanner sering tidak jelas hasil konversi karena penulisan pada LJK yang kurang jelas. Kemudian dilakukan validasi akhir dengan menggunakan program validasi untuk menentukan konsistensi antar isian sebelum dimasukan ke program tabulasi.

Penyusunan program tabulasi

Setelah data diperoleh dalam format .txt maka disusunlah tabel-tabel yang akan digunakan dalam analisis untuk penyusunan program tabulasi.

Batching dokumen

Setelah kuesioner diterima, dilakukan batching dokumen. Batching dokumen yaitu memisahkan dokumen dokumen menurut pintu ke luar dan diberikan nomor urut dokumen untuk memudahkan dalam mengidentifikasi dokumen seandainya terjadi kesalahan dalam memasukkan data. Editing/coding pra computer

Sebelum data dimasukkan dalam media komputer dilakukan pemberian kode dalam bentuk numerik, yaitu dengan cara memberikan kode primary key pada tiap data yang ada di database. Selain

(6)

itu juga dilakukan pemeriksaan kelengkapan isian serta konsistensi antar isian secara manual agar data yang dimasukkan dalam media komputer sudah benar.

Entry data

Untuk mempercepat proses pengolahan dalam melakukan penghitungan maka data hasil lapangan dientry dengan menggunakan media scanner.

LJK (Lembar Jawaban Komputer)

Editing pasca komputer walaupun pada saat entry dokumen sudah sekaligus dilakukan validasi secara interaktif, masih sering didapatkan data “outliers” yang akan mengakibatkan hasil survei ini menjadi tidak relevan. Untuk itu dilakukan editing kembali ke dalam kuesioner dengan tidak melakukan perubahan isian yang asli, tetapi mencoretnya dan mengganti isian tersebut dengan yang lebih relevan.

Tabulasi

Hasil akhir dari proses pengolahan adalah memasukan data kedalam database. Proses tabulasi ini dilakukan berulang untuk mendapatkan hasil yang benar-benar valid dan ada keterbandingan dengan data sebelumnya.

ERD (Entity Relationship Diagram) Pusat Data dan Informasi

Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2005, p93) berpendapat bahwa, ERD adalah representasi grafis dari entity-relationship model. Entity Relationship Model adalah representasi logical dari data untuk sebuah organisasi atau untuk sebuah area bisnis.

Berdasarkan sistem yang berjalan dibagian pusat data dan informasi didapat: Analisa Kebutuhan Informasi

Data informasi yang dibutuhkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah berupa data yang akurat, terintegrasi, dan bersifat historis maka diperlukan pengambilan keputusan agar sesuai dengan kualitas dan kuantitas data yang dibutuhkan. Untuk dapat melakukan pengambilan keputusan yang baik, diperlukan beberapa informasi untuk mendukung keputusan tersebut, antara lain:

(1) Kementerian Parekraf membutuhkan data dan informasi mengenai dengan Profil Demografi wisatawan mancanegara berdasarkan negara, tujuan kunjungan, pekerjaan, umur, dan jenis kelamin

(7)

dalam periode tahunan. (2) Kementerian Parekraf membutuhkan data dan informasi mengenai Pola Perjalanan wisatawan mancanegara sejak keberangkatannya sampai kembali ke tempat tinggal semula, antara lain: maksud kunjungan, mitra kunjungan, frekuensi kunjungan dan aktifitas yang dilakukan selama di Indonesia dalam periode tahunan, (3) Kementerian Parekraf membutuhkan data dan informasi mengenai Pola Pengeluaran wisatawan mancanegara berdasarkan akomodasi yang ada selama berada di Indonesia yang di sajikan dalam periode tahunan.

Masalah yang Dihadapi

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kami memberikan kesimpulan bahwa ada beberapa masalah pada pengelolaan data Wisatawan Mancanegara, berikut beberapa permasalahan yang ditemukan, yaitu:

(1) Pusat Data dan Informasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif belum memiliki sistem penunjang keputusan untuk dapat menyimpan seluruh historical data yang memiliki rentan waktu jangka 5 tahun berkaitan dengan data Wisman. (2) Pusat Data dan Informasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tidak bisa menampilkan laporan data terkait wisman secara multidimensional yang dapat memperlihatkan data tren Wisman untuk memudahkan eksekutif menentukan kebijakan strategi pengembangan kepariwisataan secara nasional. (3)Pusat data dan Informasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sulit memberikan informasi secara dengan cepat dan tepat kepada eksekutif terkait data wisman dikarenakan eksekutif sering melakukan perjalanan dinas.

Pemecahan Masalah

Berdasarkan analisis permasalahan yang dihadapi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, maka diberikan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi, dengan cara:

(1) Membuat data warehouse pada bagian Pusat Data dan Informasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang berguna sebagai penampung data historical jangka 5 tahun yang berkaitan dengan data wisman. (2) Membuat laporan untuk pihak eksekutif Pusat Data dan Informasi pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bersifat multi dimensional terkait dengan data wisman yang dapat memberikan informasi secara cepat, tepat, dan berkesinambungan. (3) Membuat laporan yang berasal dari data warehouse yang ditampilkan pada web Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkaitan dengan data wisman yang dapat diakses dan disajikan eksekutif di mana saja dan kapan saja untuk pengambilan keputusan yang bersifat strategis terkait profil demografi, pola perjalanan, dan pola pengeluaran wisatawan mancanegara.

Berikut adalah beberapa hasil rancangan UI

(8)

Tampilan UI Home

Tampilan UI Demografi (Umur)

(9)

Tampilan UI Drill Down Demografi (Umur) Negara dan Gender

Tampilan UI Perjalanan (Pintu Masuk)

(10)

Tampilan UI Pengeluaran (Total Pengeluaran)

Tampilan UI Pengeluaran (Total Pengeluaran) per Negara

(11)

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Adapun kesimpulan yang kami tarik dari penulisan skripsi data warehouse adalah sebagai berikut :

(1) Data warehouse ini dapat membantu top management pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam memperoleh informasi yang diiginkan dan memberikan ringkasan informasi yang berupa data profil demografi, data pola perjalanan, dan pola pengeluaran dalam bentuk tabel dan chart.

(2) Laporan yang berasal dari data warehouse yang di tampilkann pada web Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat memberikan informasi kapan saja dan dimana saja tentang data wisman secara tepat dan cepat sehingga membantu eksekutif pada proses pengambilan keputusan terkait profil demografi, pola perjalanan, dan pola pengeluaran.

SARAN

Dari perancangan data warehouse yang dilakukan, adapun saran-saran yang selayaknya dapat diperhatikan dan dipertimbangkan agar implementasi data wrehouse pada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dapat bermanfaat dimasa depan adalah sebagai berikut :

(1) Memperluas ruang lingkup data warehouse, sehingga menghasilkan informasi yang lebih menyeluruh terhadap kepariwisataan, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam membangun kepariwisataan nasional.

(2) Perlunya dilakukan pemeliharaan dan pengawasan data warehouse terutama terhadap proses transformasi agar kualitas data dalam data warehouse terjamin keakuratannya dan juga diikuti dengan perawatan terhadap hardware dan software secara teratur sehingga kinerja sistem menjadi optimal. Serta, mengembangkan sistem penunjang keputusan lainnya yang berhubungan dengan data warehouse seperti membangun data mining supaya analisis data lebih menunjang pengambilan keputusan yang lebih strategis.

REFERENSI

Kimball, Ralph and Ross, Margy (2010). The Kimball Group Reader: Relentlessly

Practical Tools For Data Warehousing and Business Intelligence. First

Edition. Indianapolis: Wiley.

Connolly, Thomas M. and Begg, Carolyn E. (2010). Database Systems: A Practical

Approach to Design, Implementation, And Management. Fifth Edition. Boston:

Pearson Education.

Hoffer, Jeffrey A., Prescott, Mary B., and Topi, Heikki. (2009). Modern

DatabaseManagement. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

RIWAYAT PENULIS

Pandu Dwi Winoto lahir di kota Jakarta pada 5 Februari 1992. Penulis menamatkan

pendidikan S1 di universitas bina nusantara dalam bidang sistem informasi pada 2014.

Andika lahir di kota Jakarta pada 6 Desember 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1

di universitas bina nusantara dalam bidang sistem informasi pada 2014.

Hasan Basri lahir di kota Bekasi pada 5 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan

S1 di universitas bina nusantara dalam bidang sistem informasi pada 2014.

Referensi

Dokumen terkait

• 17-24 Juni diadakan Kongres yang ketiga di Bandung ini dinamakan kongres (S.I) Nasional yang pertama 80 SI daerah mengirimkan utusan dengan jumlah anggota 360.000 jumlah

Kepastian hukum serta peraturan kewenangan daerah otonom dalam melakukan kerjasama luar negeri juga tercantum dalam Undang-undang Nomor 37 tahun 1999 Pasal 1 ayat

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis tentang peran pertumbuhan ekonomi dalam menurunkan kemiskinan di tingkat provinsi di Indonesia tahun 2004–2012, maka diperoleh

Di berbagai hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dapat diambil asumsi bahwa keberadaan dari komite audit dan eksternal auditor yang bekerja independen, dan dapat ditarik

Mata kuliah Etika Profesi memberikan pemahaman dan ketrampilan kepada mahasiswa mengenai Konsep Profesionalisme, etika sebagai seorang professional dan isu-isu yang

di Lembar Kerja Kelompok. Setelah selesai dua siswa perwakilan kelompok akan ke depan untuk mempresentasikan jawabannya. Guru memilih siswa yang masih kurang percaya

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi perancangan dan pembuatan aplikasi tentang informasi lokasi wisata yang ada di kota batu dengan

Berdasarkan nilai rata-rata Wilingness to Pay (WTP) pengunjung, harga tiket maksimum yang bersedia dibayarkan kawasan wisata Musiduga adalah sebesar Rp 3.000.