• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PEDOMAN PENGHITUNGAN TUNJANGAN KINERJA

Sumber yang dijadikan acuan :

1. Perka BMKG nomor 10 tahun 2013 tentang Jabatan, Kelas Jabatan dan Tunjangan Kinerja di Lingkungan BMKG

2. Perka BMKG nomor 11 tahun 2014 tentang Kehadiran Pegawai dan Pemberian Tunjangan Kinerja di Lingkungan BMKG

3. Identifikasi jabatan

4. Data absensi pegawai di portal absensi 5. Dokumen pendukung absensi

A. PEMOTONGAN TUNJANGAN KINERJA

Data kehadiran dan ketidakhadiran yang dipotong adalah : a. Keterlambatan (TL)

b. Pulang sebelum waktunya (PSW) c. Lupa absen

d. Tidak hadir dengan atau tanpa keterangan e. Hukuman disiplin

f. Cuti g. CPNS

h. Tugas Belajar

i. Sertifikasi profesi dosen

j. Diberhentikan sementara dari jabatan fungsional B. TUNJANGAN KINERJA TIDAK DIBAYARKAN

Tunjangan kinerja tidak dibayarkan apabila :

a. Menjalani cuti di luar tanggungan negara (CTLN) b. Diperbantukan/dipekerjakan pada instansi lain

c. Diberhentikan dari jabatan organiknya dengan diberikan uang tunggu d. Diberhentikan sementara (dinonaktifkan)

e. Tidak mempunyai jabatan tertentu Pemotongan tunjangan kinerja

1. KETERLAMBATAN

Setiap keterlambatan kehadiran masuk kerja dikenakan pemotongan. Penghitungan keterlambatan berdasarkan absensi sidik jari dan jam masuk dinas kantor yang telah ditentukan.

Jam masuk pegawai dinas reguler : pukul 7.30

Jam masuk pegawai dinas shift : sesuai jam masuk dinas yang diambil

UPT yang menerapkan sistem 6 hari kerja reguler, keterlambatan dihitung berdasarkan jam masuk kantor sesuai ketentuan yang telah diatur.

Toleransi penggantian ketelambatan hanya berlaku untuk pegawai BMKG Pusat dan UPT yang berlokasi di wilayah DKI Jakarta.

(2)

2. PULANG SEBELUM WAKTUNYA

Setiap pulang kerja sebelum waktunya dikenakan pemotongan. Penghitungan pulang sebelum waktunya berdasarkan absensi sidik jari dan jam pulang dinas kantor yang telah ditentukan.

Jam pulang pegawai dinas reguler : pukul 16.00 (khusus Jumat pukul 16.30) Jam pulang pegawai dinas shift : sesuai jam pulang dinas yang diambil

Untuk UPT yang menerapkan sistem 6 hari kerja reguler, pulang sebelum waktunya dihitung berdasarkan jam pulang kantor sesuai ketentuan yang telah diatur

No Kategori Keterangan Pemotongan

5 PSW 1 Pulang Cepat 1 s/d 30 menit 0,5% 6 PSW 2 Pulang Cepat 31 s/d 60 menit 1% 7 PSW 3 Pulang Cepat 61 s/d 90 menit 1,25 % 8 PSW 4 Pulang Cepat > 91 menit 2,5 %

Contoh kasus :

Pada hari Kamis 2 Januari 2014, pegawai X dinas reguler datang pukul 8.01 (TL 2, potongan 1%) dan pulang pukul 15.30 (PSW 1, potongan 0,5%), total potongan keterlambatan dan pulang sebelum waktunya pada tanggal 2 Januari 2014 adalah jumlah dari 1% + 0,5% = 1,5%

 Persentase potongan TL dan PSW dihitung setiap 1 hari kerja

 Toleransi penggantian keterlambatan 1-30 menit dengan penggantian pulang ditambah 30 menit hanya berlaku untuk pegawai di wilayah unit kerja dalam propinsi DKI Jakarta

3. LUPA ABSEN (TIDAK MENGISI DAFTAR HADIR ELEKTRONIK)

Pegawai yang lupa/lalai tidak mengisi daftar hadir elektronik (absensi sidik jari) dikenakan pemotongan sesuai dengan jenis alasannya.

No Kategori Keterangan Pemotongan

1 TL 1 Terlambat 1 s/d 30 menit 0,5% 2 TL 2 Terlambat 31 s/d 60 menit 1% 3 TL 3 Terlambat 61 s/d 90 menit 1,25 % 4 TL 4 Terlambat > 91 menit 2,5 %

(3)

No Kategori Keterangan Pemotongan 9 Lupa Absen Datang Tidak mengisi dafar hadir elektronik

Datang

1% 10 Lupa Absen Pulang Tidak mengisi dafar hadir elektronik

Pulang

1%

4. TIDAK HADIR DENGAN ATAU TANPA KETERANGAN

Setiap ketidakhadiran masuk kantor dikenakan pemotongan tunjangan kinerja berdasarkan kategori berikut :

No Kategori Keterangan Pemotongan

11 Izin Alasan Penting Izin tidak hadir dibuktikan dengan surat

2,5 % 12 Izin Sakit Izin tidak hadir karena sakit

dibuktikan surat keterangan dokter

0 % untuk 2 hari pertama, selanjutnya dikenakan 2,5 % 13 Izin Meninggalkan Pekerjaan

Meninggalkan pekerjaan/kantor pada jam kerja dengan alasan yang sah dibuktikan dengan SPT dan surat undangan antara lain : Rapat, Tugas Operasional/Administrasi, Seminar, Workshop, Perjalanan Dinas, Diklat, Training/Kursus, Menghadiri

Undangan

0%

14 Meninggalkan Pekerjaan

Meninggalkan pekerjaan/kantor pada jam kerja tanpa izin (alasan yang sah)

2 %

15 Tidak hadir tanpa keterangan

Tidak hadir tanpa keterangan / alasan yang sah (bolos, mangkir)

3 %

5. HUKUMAN DISIPLIN

Berdasarkan PP no.53 tahun 2010 tentang Hukuman Disiplin PNS setiap pegawai yang melakukan pelanggaran disiplin dapat dikenakan sanksi hukuman disiplin pegawai sesuai dengan jenis/tingkat pelanggarannya. Sedangkan tunjangan kinerjanya dikenakan pemotongan berdasarkan tabel berikut :

No Kategori Keterangan Pemotongan

16 Hukuman Disiplin Ringan 1

Dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran lisan

15 % selama 1 bulan 17 Hukuman Disiplin

Ringan 2

Dijatuhi hukuman disiplin berupa teguran tertulis

15 % selama 2 bulan 18 Hukuman Disiplin

Ringan 3

Dijatuhi hukuman disiplin berupa pernyataan tidak puas secara tertulis

15 % selama 3 bulan 19 Hukuman Disiplin

Sedang 1

Dijatuhi hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun

50 % selama 1 bulan 20 Hukuman Disiplin

Sedang 2

Dijatuhi hukuman disiplin berupa penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun

50 % selama 2 bulan

(4)

No Kategori Keterangan Pemotongan 21 Hukuman Disiplin

Sedang 3

Dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun

50 % selama 3 bulan

22 Hukuman Disiplin Berat 1

Dijatuhi hukuman disiplin berupa penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun

90 % selama 1 bulan

23 Hukuman Disiplin Berat 2

Dijatuhi hukuman disiplin berupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

90 % selama 2 bulan

24 Hukuman Disiplin Berat 3

Dijatuhi hukuman disiplin berupa pembebasan dari jabatan

90 % selama 3 bulan

25 Hukuman Disiplin Berat 4

Dijatuhi hukuman disiplin

pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri,

pemberhentian tidak hormat dan mengajukan banding administratif

100%

6. CUTI

Selama menjalani cuti, tunjangan kinerja dikenakan pemotongan sesuai ketentuan dihitung setiap hari kerja.

No Kategori Keterangan Pemotongan

26 Cuti Tahunan Menjalani cuti tahunan 0% 27 Cuti Karena Alasan

Penting

Paling lama 3 hari kerja karena orang tua, istri/suami, anak dan / atau saudara kandung meninggal dunia

0%

Paling lama 2 hari kerja karena mertua dan / atau menantu meninggal dunia

0%

Melebihi ketentuan tersebut diatas pada hari berikutnya dikenakan pengurangan tunjangan

2,5 %

Diluar alasan tersebut diatas dikenakan pengurangan tunjangan kinerja per hari seperti karena pernikahan pertama, anggota keluarga sakit, dll

2,5 %

28 Cuti Sakit Menjalani rawat inap di puskesmas atau rumah sakit dibuktikan dengan surat keterangan rawat inap dan fotocopy rincian biaya rawat inap selama maksimal 25 hari kalender

0%

> 25 hari maka pada hari berikutnya dikenakan pengurangan tunjangan

2,5 %

Menjalani rawat jalan setelah selesai rawat inap yang di buktikan dengan keterangan dokter

(5)

Bagi pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan namun tidak mengalami rawat inap yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter paling lama 5 hari

0 %

> 5 hari maka pada hari berikutnya dikenakan pengurangan tunjangan

2,5 %

29 Cuti Bersalin Persalinan pertama sampai ketiga sejak CPNS selama 5 hari

0% > 5 hari maka pada hari berikutnya dikenakan pengurangan tunjangan

2,5 %

Persalinan keempat dan seterusnya sejak cpns

2,5 % 30 Cuti Besar Menjalani cuti besar 2,5 % 31 Cuti di Luar

Tanggungan Negara

Menjalani Cuti di Luar Tanggungan Negara (CTLN)

100 %

7. CPNS

Pegawai yang statusnya masih menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil mendapatkan tunjangan kinerja sebesar 80 % dari tunjangan kinerja yang semestinya didapatkan sesuai dengan kelas jabatannya.

8. TUGAS BELAJAR

Pegawai yang sedang menempuh tugas belajar (kuliah dengan biaya dinas) mendapatkan tunjangan kinerja sebesar selisih antara tunjangan tugas belajar yang diperoleh dengan tunjangan kinerja yang seharusnya diterima sesuai kelas jabatannya terakhir sebelum kuliah.

Contoh kasus : Pegawai A dengan jabatan PMG Pelaksana, kelas jabatan 6, dengan tunjangan kinerja Rp 2.095.000 mengikuti tugas belajar D3 di STMKG mulai 1 Maret 2014, selama tugas belajar memperoleh tunjangan Rp 1.000.000. Tunjangan kinerja yang akan diterima pada bulan Januari - Februari masih 100 %, sedangkan mulai Maret akan dibayarkan sebesar Rp 2.095.000 dikurangi Rp 1.000.000 = Rp 1.095.000.

9. PEGAWAI DENGAN TUNJANGAN SERTIFIKASI

Pegawai fungsional tertentu yang telah menerima tunjangan sertifikasi profesi dengan jumlahnya lebih besar dari tunjangan profesinya, maka pegawai ybs tidak mendapatkan tunjangan kinerja ( nol persen). Di lingkungan BMKG, dalam hal ini adalah pegawai dengan jabatan fungsional dosen / lektor yang sudah mempunyai sertifikat dosen / mengajar.

10. DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU Pegawai yang diberhentikan sementara dari jabatan fungsional karena tidak dapat mengumpulkan angka kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka tunjangan kinerja akan dibayarkan sebesar 75 % sampai dengan ybs diangkat kembali dalam jabatan tersebut.

(6)

C. PANDUAN PENGGUNAAN DATA ABSENSI DARI PORTAL ABSENSI

1. Cara penghitungan keterlambatan (TL) dan pulang sebelum waktunya (PSW) a. Pegawai dinas Reguler 5 hari kerja (Senin - Jumat)

Berpedoman pada absensi sidik jari harian jam dinas  Senin - Kamis : 7.30 - 16.00

 Jumat : 7.30 - 16.30

 Jumlah TL dan PSW sudah otomatis tercatat di portal (menu per pegawai > gabung/harian/detil/koreksi)

 Dari daftar ini bisa dilihat jumlah keterlambatan dan PSW yang dapat diisikan di Formulir 1

b. Pegawai dinas Reguler 6 hari kerja (Senin - Sabtu)

Berpedoman pada jam kerja yang telah diatur UPT atau pemda setempat Operator wajib menyusun jadwal dinas pegawai reguler seperti halnya pegawai dinas shift

c. Pegawai dinas Shift

 Berpedoman pada jadwal akhir dinas bulanan setelah ada tukar dinas disandingkan dengan data absensi elektronik harian (menu per pegawai > gabung/harian/detil/koreksi)

 Sistem absensi akan menghitung otomatis jumlah TL dan PSW berdasarkan jadwal dinas harian pegawai yang telah disusun oleh masing-masing operator dan data absensi sidik jari pegawai (menu per pegawai > harian)  Setiap ada pertukaran dinas operator wajib mengedit jadwal dinas di portal

sesuai dengan kondisi riilnya (absen sidik jari)

 Pastikan jadwal dinas yang sudah diinput benar. Apabila operator salah dalam menginput jadwal dinas akan berakibat pada kesalahan perhitungan TL dan PSW

 Dalam hal terjadi kesalahan penghitungan karena kendala sistem dan kelalaian dalam menginput jadwal dinas, maka penghitungan dilakukan secara manual

2. Fungsi menu-menu di Portal Absensi No Menu / Sub Menu Fungsi

1 Shift *) - Input dan edit jadwal dinas shift bulanan tiap unit kerja

- Melihat jadwal dinas shift 2 Tidak hadir > Input

standar *)

Input data ketidakhadiran, data yang diinput yaitu: - Cuti : cuti tahunan, cuti besar, cuti sakit, cuti bersalin, CTLN

- Izin karena alasan penting : izin dengan surat - Istirahat tanpa sertifikat dokter : ijin sakit tidak ada surat dokter

- Istirahat dengan sertifikat dokter : ijin sakit dengan surat dokter

- Diklat : diklat, tugas belajar, training, kursus, pelatihan, seminar di luar kota dengan mendapat

(7)

uang lumpsum

- Perjalanan dinas : perjalanan dinas dalam dan luar negeri, workshop dengan mendapat uang lumpsum

3 Input Absen > Input Kehadiran *) dan Input Absen > Input Kehadiran di Luar Kantor *)

Input data ketidakhadiran apabila pegawai tidak melakukan absen datang dan atau pulang karena bertugas keluar kantor dan tidak mendapatkan uang lumpsum dibuktikan dengan :

- KPPN : SPT/surat tugas dari KUPT - Mengajar : jadwal mengajar

- Undangan rapat : undangan, SPT, disposisi - Undangan sosialisasi : undangan, SPT, disposisi - Urusan adm di instansi lain : SPT, surat

keterangan

- Tugas adm di luar kantor : SPT, surat keterangan - Tugas operasional di luar kantor : SPT, surat keterangan

- Seminar : SPT (seminar/kursus dalam kota) 4 Per Pegawai > Harian *)

Per Pegawai > Detil *)

Per Pegawai > Koreksi*)

Per Pegawai > Gabung*)

Melihat jam datang / pulang harian berikut durasi jam kerja, jumlah menit keterlambatan (TL) dan pulang cepat (PSW)

Melihat seluruh rekaman absen sidik jari

Mengedit kedatangan (I =Input) dan kepulangan (O=Output) apabila terjadi kesalahan dalam menekan tombol F1 / datang dan F2 / pulang

Menampilkan seluruh rekaman absen termasuk yang sudah diedit

5 Hari Libur *) Melihat hari libur nasional

6 Mastershift *) Melihat pola jam dinas tiap unit kerja 7 Password Mengubah password

8 Tipe Absen Melihat jenis ketidakhadiran dan kodenya 9 Akses Melihat dan membuat hak masuk portal 10 Pengumuman Melihat informasi/pengumuman 11 Laporan > Statistik

Pegawai

Laporan > Daftar Hadir

Melihat laporan bulanan absensi tiap unit kerja. Data berdasarkan gabungan antara absensi sidik jari, data kehadiran dan ketidakhadiran yang telah diinput

Melihat daftar hadir absensi sidik jari tiap tanggal tertentu dalam satu unit kerja

12 Tunjangan Kinerja > Tunjangan Tunjangan Kinerja > Kelas Jabatan Tunjangan Kinerja > Laporan Tunjangan Kinerja> Laporan2

Melihat daftar kelas / grade jabatan dan besar tunjangannya

Melihat daftar jenis jabatan, eselon, nama jabatan dan kelas jabatan

Melihat jumlah keterlambatan, pulang cepat dan jumlah potongan tunkin hanya berdasarkan absensi sidik jari saja (tidak termasuk dari input

ketidakhadiran dan input kehadiran)

Melihat jenis pengurang/potongan hanya dari absensi sidik jari saja

Keterangan : Menu bertanda*) dan dicetak tebal adalah menu yang dipakai untuk perhitungan tunjangan kinerja

(8)

Contoh Lupa absen / Terlambat / Pulang Cepat ( Menu Per Pegawai )

Contoh Susunan Jadwal Dinas ( Menu Shift )

(9)

Contoh Data Ketidakhadiran ( Menu Tidak Hadir )

Contoh Data Kehadiran Di Luar Kantor ( Menu Input Absen )

(10)

3. Dokumen-dokumen pendukung absensiyang dikirimkan a. Print out Laporan per pegawai :

Per pegawai > Harian

Per pegawai > Gabung (jika tidak tampil record absensinya dilihat di menu Per Pegawai > Harian)

b. Print out Laporan ketidakhadiran dari menu Tidak Hadir

c. Print out Laporan kehadiran di luar kantor dari menu Input Absen > Input Kehadiran dan menu Input Absen > Input Kehadiran di Luar Kantor d. Dokumen ketidakhadiran :

 Surat ijin cuti

 Surat ijin / pemberitahuan tidak masuk kerja (Lampiran II Perka KBMKG nomor 11 tahun 2013)

 Surat keterangan (Lampiran III Perka KBMKG nomor 11 tahun 2013)  Surat keterangan dokter / rawat inap

 dokumen lain yang serupa dan sah e. Dokumen kehadiran :

 SPT perjalanan dinas

 SPT urusan operasional / administrasi ke luar kantor dll  Surat undangan : rapat di luar kantor, workshop dll  Daftar nominatif peserta kegiatan yang riil

 Surat keterangan (Lampiran III Perka KBMKG nomor 11 tahun 2013)  dokumen lain yang serupa dan sah

f. Jadwal dinas pegawai

g. Absensi manual jika terjadi keadaan khusus (Perka KBMKG no.11 tahun 2013 Pasal 6) dengan mengetahui Kepala UPT. Contoh formulir daftar hadir secara manual terdapat di Lampiran I Perka KBMKG no.11 tahun 2013

h. Surat Keterangan dari Kepala UPT yang menyatakan bahwa mesin terjadi kerusakan jika mesin rusak. Dalam surat disebutkan kondisi kerusakan mesin dan waktunya

4. Ketentuan dalam keadaan khusus

Apabila absensi sidik jari tidak terekam di portal absensi yang diakibatkan bukan dari kelalaian pegawai dan terjadi kendala teknis mesin maka petugas setempat dapat menghubungi tim administrator absensi Bagian SDM

Contact person masalah teknis mesin absensi (administrator): 1. Achmad Supandi : 0818 0847 6618 2. Munanta : 0838 6803 999 3. Boni Ardi : 0856 4130 1690 4. Andja Prasetyo : 0838 7932 3930 Email : absensibmkg@gmail.com Telepon : 021 - 4246321 ext. 1168, 1173

(11)

Tujuan pedoman ini adalah untuk mempermudah penghitungan, digunakan mengacu pada Peraturan Kepala BMKG Nomor 10 dan Nomor 11 Tahun 2013.

Task Force Pembayaran Tunjangan Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Memberikan Insentif Follow Up berupa Voucher Belanja sebesar Rp 25.000,- kepada member yang melakukan follow up kepada downlinenya untuk berbelanja minimal 500 PV

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, praktik akad bagi hasil pemeliharaan sapi di Desa Sebangau Permai merupakan sistem kerja sama bagi hasil berupa anak sapi bila

Untuk menentukan nilai modulus Young digunakan dua metode, yang pertama dengan mengamati perubahan panjang kawat pada panjang kawat mula-mula tetap, dengan massa diubah,

1) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat. 2) ASI mudah dicerna oleh bayi. 4) Nutrisi

Pompa perpindahan positif dimana energi ditransmisikan dari mesin penggerak ke cairan dengan menggunakan elemen yang berputar di dalam rumah (casing).Pompa rotari

Atas rahmat dan ridho Tuhan yang Maha Kuasa, PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Daerah Jawa Timur akan kembali hadir dalam menyelenggarakan kegiatan rutin

Variabel dependen Y adalah jumlah total arus lalulintas dalam periode 1 jam pada arus minor baik yang belok kiri maupun belok kanan, sedangkan variabel. independen XI adalah