• Tidak ada hasil yang ditemukan

SAP ASI Eksklusif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SAP ASI Eksklusif"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

SAP ASI Eksklusif

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pemberi Materi : Novi Arisa Vera O.Abas

NIM : 010071 010089

Meteri Pokok : ASI Eksklusif

Sub Materi Pokok : 1. Definisi ASI Eksklusif 2. Komposisi ASI

3. Keuntungan ASI bagi bayi 4. Keuntungan ASI bagi ibu 5. Tips menyusui yang benar

6. Langkah-langkah dalam menyusui 7. Tanda bayi cukup ASI

Hari/Tanggal :

Waktu : 30 Menit

Peserta/Sasaran : Ibu-ibu hamil dan menyusui

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti pertemuan ini, diharapkan peserta mampu menjelaskan tentang ASI Eksklusif.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti pembelajaran ini pesrta mampu : 1. Menyebutkan Definisi ASI Eksklusif

2. Menyebutkan Komposisi ASI

3. Menyebutkan 3 dari 6 Keuntungan ASI bagi Bayi 4. Menyebutkan 2 dari 4 Keuntungan ASI bagi Ibu 5. Menyebutkan 2 dari 4 Tips Menyusui yang benar 6. Mengulang Langkah-langkah dalam Menyusui

(2)

7. Menyebutkan 4 dari 8 Tanda Bayi Cukup ASI

III. Langkah Kegiatan

NO. URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU

1. Pendahuluan

1. Pemberi materi memberikan salam

2. Pemberi materi memberikan apersepsi tentang materi yang akan disampaikan

3. Pemberi materi menjelaskan tujuan penyuluhan Ceramah Tanya Jawab Leaflet Poster 5 menit 2. Penyaji Materi

1. Menjelaskan Definisi ASI Eksklusif

2. Menjelaskan Komposisi ASI 3. Menjelaskan Keuntungan

ASI bagi Bayi

4. Menjelaskan Keuntungan ASI bagi Ibu

5. Menjelaskan Tips Menyusui yang benar

6. Menjelaskan Langkah-langkah dalam Menyusui 7. Menjelaskan Tanda Bayi

Cukup ASI Ceramah Tanya Jawab Leaflet Poster 20 menit 3. Penutup

1. Melakukan evaluasi secara lisan melalui pertanyaan

Ceramah Tanya awab

Leaflet Poster

(3)

2. Menyimpulkan materi

bersama-sama dengan peserta 3. Menutup penyuluhan dengan

salam

IV. Evaluasi

Butir Soal

1. Sebutkan definisi ASI Eksklusif ! 2. Sebutkan 3 keuntungan ASI bagi bayi ! 3. Sebutkan 4 tanda bayi cukup ASI !

V. Daftar Pustaka

Prihandini. 2008. Cara Pintar Merawat Bayi dan Balita. Genius Publisher; Yogyakarta

Grifford, H. 2008. Bagaimana Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh Anak Anda. Prestasi Pustaka Raya; Jakarta.

Kissanti, A. 2007. 9 Bulan Yang Penuh Keajaiban. Araska. http://bayidananak.com/2010/03/29/posisi-menyusui-yang-benar/ http://pkugombong.blogspot.com/2009/07/teknik-menyusui-yang-benar.html http://nutrieshare123.blogspot.com/ http://www.clubnutricia.co.id/new_mum/breastmilk_breastfeeding/benefits/article/Breastmilk_c omposition www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126490-S-5801...ASI-Literatur... http://keluargasehat.wordpress.com/2008/03/15/penyimpanan-asi/ http://www.infobunda.com/pages/articles/artikelshow.php?id=168&catid=3 Lampiran Materi ASI EKSKLUSIF

(4)

ASI Eksklusif adalah hanya memberikan ASI tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir sampai bayi berumur 6 bulan, kecuali obat dan vitamin. (DEPKES 2004) (WHO 2001)

ASI Ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim. (Roesli 2004)

2. Komposisi ASI

Kandungan ASI nyaris tak tertandingi. ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya. Komposisi zat utama dalam ASI:

1. Laktosa 7gr/100ml. 2. Lemak 3,7-4,8gr/100ml. 3. Oligosakarida 10-12 gr/ltr. 4. Protein 0,8-1,0gr/100ml.

Perbedaan komposisi dengan susu formula secara garis besar yaitu kandungan lemak, energi, laktosa, vitamin C pada ASI jauh lebih banyak daripada susu formula. (Sumber : Diah Krisnatuti, 2000)

3. Keuntungan ASI Bagi Bayi

1. ASI adalah makanan bayi alamiah yang disediakan untuk bayi anda, dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi yang sehat.

2. ASI mudah dicerna oleh bayi sehingga jarang menyebabkan konstipasi 3. Nutrisi yang dikandung dalam ASI sangat mudah diserap oleh bayi

4. ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya.

5. ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.

6. Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi.

(5)

1. Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi pendarahan.

2. Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil. 3. Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. 4. Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangatlah

rendah.

5. Tips Menyusui Yang Benar (Perinansia, 1994)

1. Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.

2. Posisi perlekatan mulut bayi mulut bayi saat menyusu adalah memasukan puting beserta areola mamae (daerah hitam pada payudara) ke dalam mulut bayi, bukan hanya putingnya saja sehingga tidak membuat puting ibu menjadi lecet.

3. Waktu menyusui paling tepat adalah saat bayi selesai dimandikan. Dalam kondisi tersebut bayi merasa segar dan akan meminum susu lebih banyak.

4. Belai dan dekap bayi anda pada saat menyusui.

5. Bersihkan puting dan hindari dari bau-bauan yang tajam yang dapat membuat pusing bayi anda.

6. Langkah- Langkah Menyusui Yang Benar

4 Langkah Menyusui yang Benar Gambar

(6)

2. Perah sedikit ASI dan oleskan disekitar putting.

susui bayi dengan posisi duduk dan berbaring dengan santai.

3. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.

4. Dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.

7. Tanda Bayi Cukup ASI 1. Bayi tampak tenang.

2. Badan bayi menempel pada perut ibu. 3. Mulut bayi terbuka lebar.

(7)

4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk. 6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

7. Puting susu tidak terasa nyeri. 8. Kepala bayi agak menengadah.

Manajemen ASI bagi Ibu Bekerja 1. Memeras dengan tangan Cara memeras ASI dengan tangan :

1. Siapkan cangkir, gelas atau mangkuk yang sangat bersih.

2. Cuci dengan air sabun keringkan dengan tissue/lap yang bersih. Tuangkan air mendidih ke dalam cangkir dan biarkan selama beberapa menit. Bila sudah siap untuk memeras ASI, buang air dari cangkir.

3. Cuci tangan dengan seksama

4. Letakan cangkir di meja atau pegang dengan satu tangan lain untuk menampung ASIP. 5. Badan condong ke depan dan sangga payudara dengan tangan

6. Letakan ibu jari sekitar areola di atas puting susu dan jari telunjuk pada areolandi bawah puting susu.

7. Pijat ibu jari dan telunjuk ke dalam menuju dinding dada.

8. Sekarang pijat areola di belakang puting susu di antara jari dan ibu jari. Ibu harus memijat sinus lakteferus di bawah areola.

9. Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada mulanya tidak ada ASI yang keluar, tetapi setelah diperas beberapa kali, ASI mulai menetes. ASI bisa juga memancar bila refleks pengeluaran aktif.

10. Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar yakin ASI diperas dari semua segmen payudara.

11. Jangan memijat puting susu itu sendiri. Jangan mengerakkan jari sepanjang puting susu. Menekan atau menarik puting susu tidak dapat memeras ASI. Ini merupakan hal yang sama terjadi bila bayi mengisap dari puting susu saja.

(8)

2. Pompa Listrik atau Manual

Pompa Listrik ASI memberikan hasil yang lebih efisien dan cocok bagi pemakaian di Rumah Sakit. Tetapi, semua pompa mudah membawa infeksi hal ini sangat berbahaya bila lebih dari satu ibu yang menggunakan satu pompa yang sama.

3. Teknik Botol hangat

Cara memerah ASI dengan teknik botol hangat yaitu :

1. Cara botol besar ( misalnya berukuran 1 liter, 700 ml atau 3 liter) dengan leher lebar ( bila mungkin).

2. Mintalah keluarga untuk memanaskan sejumlah air dan isilah botol dengan air hangat, biarkan beberapa menit, untuk menghangatkan kaca botol.

3. Bungkus botol dengan kain dan buang air panas.

4. Dinginkan leher botol dan masukkan ke dalam puting susu sampai menyentuh kulit sekelilingnya dengan ketat.

5. Pegang kuat botol tersebut, setelah beberapa menit botol mendingin dan menimbulkan hisapan lembut maka akan menarik puting susu

6. Rasa hangat membantu refleks pengeluaran, dan ASI mulai mengalir dan menghisap botol. 7. Setelah beberapa saat, nyeri pada payudara berkurang dan memeras dengan tangan atau hisapan

sudah bisa dilakukan.

ASI yang telah diperah tahan disimpan di dalam suhu ruangan sampai 6 jam. Jika disimpan di thermos yang diberi es batu, bisa tahan hingga 24 jam. Bahkan, kalau disimpan di kulkas ketahanannya meningkat hingga 2 minggu dengan suhu kulkas yang bervariasi. Jika disimpan di frezeer yang tidak terpisah dari kulkas, dan sering dibuka, ASI tahan 3-4 bulan. Sedangkan pada freezer dengan pintu terpisah dari kulkas dan suhu bisa dijaga dengan konstan, maka ketahanan ASI mencapai 6 bulan.

Cara menyajikan ASI yang telah diperah yaitu jangan panaskan ASI di atas api yang bisa membuat enzim penyerapan mati kepanasan. Cukup letakkan ASI ke dalam mangkuk berisi air hangat (± 82o C) supaya suhu ASI mendekati suhu tubuh Bunda.

Disarankan untuk memberikan ASI perah dengan menggunakan sendok, bukan botol susu. Hal ini untuk menghindari bayi bingung puting. Bingung puting adalah keadaan di mana bayi merasa bingung karena sebelumnya ia menyusu lewat payudara dan tiba-tiba harus menyusu

(9)

dengan botol susu. Selain itu, karena ASI yang keluar dalam botol lebih mudah dibanding payudara, si kecil bisa malas mengisap saat menyusu kembali di payudara Bunda.

(10)

http://pusspitaa27.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-sap-asi.html

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) ASI Eksklusif + Leaflet

Diposkan oleh mdfy erna puspitasari di 18:58

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : 1. ASI eksklusif 2. Cara menyusui yang benar Tempat :XXX

Sasaran : Ibu yang memiliki balita di dusun Patihan desa Patihan Hari / tanggal :XXX / XXX 2011

Waktu : XXX - selesai I. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta dapat memahami dan mampu melaksanakan ASI eksklusif dan cara menyusui yang benar.

II. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta penyuluhan dapat : 1. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif

2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi 3. Menjelaskan kandungan (isi) ASI

(11)

5. Menjelaskan dan mempraktikkan langkah-langkah menyusui yang benar III. Materi

1. Pengertian ASI eksklusif

2. Manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi 3. Kandungan (isi) ASI

4. Persiapan menyusui

5. Langkah-langkah menyusui yang benar IV. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode

1. 2. Pembukaan Inti 2.1 Ceramah 5 menit 20 menit 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan

umum dan tujuan khusus

Memberi pengertian

ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif bagi ibu dan bayi, kandungan

(isi) ASI, persiapan

menyusui,

langkah-langkah menyusui yang benar.

Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta.

Menyimpulkan semua penyuluhan yang telah

Menjawab salam, memperhatikan dan mendengarkan. Mendengar, melihat dan memperhatikan. Ceramah Ceramah

(12)

3. 2.2 Tanya Jawab 2.3Kesimpulan Penutup 10 menit 5 menit 5 menit dilaksanakan.

Salam penutup. Bertanya.

Mendengar. Menjawab salam. Ceramah, Tanya jawab Ceramah V. Metode1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Demonstrasi VI. Media 1. Leaflet 2. Flipchart 3. Alat Peraga VII. Pengorganisasian 1. Moderator : XXX

Tugas : Mengatur jalannya penyuluhan. 2. Penyaji : XXX

Dian Fatmawati

Tugas : Menyajikan materi penyuluhan dan memperagakannya.

(13)

Tugas : Mengamati dan menilai proses penyuluhan. 4. Fasilitator : XXX

Tugas : - Menyiapkan peralatan yang diperlukan. - Menstimulasi peserta yang tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyaan).

VIII. Kegiatan Evaluasi 1. Struktural :

1) Peserta hadir di tempat penyuluhan. 2) Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di

3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 2 hari sebelumnya.

4) Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai. 2. Proses:

1) Masing – masing anggota tim bekerja sesuai tugas.

2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan 50 % dari yang hadir.

3. Hasil:

Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat :

1) Mengetahui tentang ASI eksklusif dan manfaatnya serta bagaimana cara menyusui yang benar, 2) Bersedia untuk melaksanakan ASI eksklusif, dan

3) Mampu menerapkan cara menyusui yang benar. 4. Antisipasi Masalah:

1) Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan ( tidak ada pertanyaan ) fasilitator dapat menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas materi yang sedang diberikan.

2) Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya dilakukan konfirmasi pada anggota pengorganisasian lainnya.

MATERI PENYULUHAN

ASI EKSLUSIF DAN CARA MENYUSUI YANG BENAR

I. Pengertian ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004).

Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ).

Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001)

(14)

II. Manfaat 1. Bagi Bayi

1) ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi anda. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat.

2) ASI mudah dicerna oleh bayi. 3) Jarang menyebabkan konstipasi.

4) Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi.

5) ASI kaya akan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya..

6) ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium.

7) Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas. Hal ini diduga karena ASI mengandung DHA/AA. Hal ini ditunjukkan anak-anak yang tidak diberi ASI mempunyai IQ (Intellectual Quotient) lebih rendah tujuh sampai delapan poin dibandingkan dengan anak-anak yang diberi ASI eksklusif.

8) Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bln akan menurunkan resiko sakit jantung bila mereka dewasa.

9) ASI juga menurunkan resiko diare, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak.

10) Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. 2. Bagi Ibu

1) Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan.

2) Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil. 3) Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat.

4) Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara pada wanita menyusui sangat rendah. 5) Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan berikutnya

6) Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat besi sebanyak ketika mengalami menstruasi

(dr. Suririnah,2009) III. Kandungan (Isi) ASI ASI mengadung:

1. Laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan. Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk:

1) Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.

2) Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.

3) Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.

4) Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral, seperti calsium, magnesium.

2. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4, Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus,

(15)

Lactoferrin.

3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi. Komposisi ASI tiap 100ml dan perbandingannya dengan susu sapi.

KADAR ZAT GIZI ASI SUSU SAPI

PROTEIN LEMAK LAKTOSA KALORI VITAMIN A VITAMIN B1 VITAMIN C KALSIUM BESI 12 gr 3,8 gr 7,0 gr 75,0 Kal 53,0 KI 0,11 mgr 43,0 mgr 30,0 mgr 0,15 mgr 3,3 gr 3,8 gr 4,8 gr 66,0 Kal 34,0 KI 0,42 mgr 1,8 mgr 125,0 mgr 0,1 mgr

Perbedaan antara ASI dengan susu formula

Perbedaan ASI Susu Formula

Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara

lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terutama DHA, dalam kadar tinggi. ASI juga mengandung whey (protein utama dari susu yang berbentuk cair) lebih banyak daripada kasein (protein utama dari susu yang berbentuk gumpalan)

Tidak seluruh zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap oleh tubuh bayi. Misalnya, protein susu sapi tidak mudah

diserap karena

mengandung lebih banyak

(16)

dengan perbandingan 65:35. whey: casein susu sapi adalah 20:80.

Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya

akan DHA (asam lemak tidak polar yang berikat banyak) yang dapat membantu bayi menahan infeksi serta membantu perkembangan otak dan selaput mata.

Protein yang dikandung oleh susu formula berguna bagi bayi lembu tapi kegunaan bagi manusia sangat terbatas lagipula immunoglobulin dan gizi yang ditambah di susu

formula yang telah

disterilkan bisa berkurang ataupun hilang.

Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang

lebih mudah dicerna selain itu ada sejenis unsur lemak ASI yang mudah diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur elektronik dan zat besi yang dikandung ASI lebih rendah dari susu formula tetapi daya serap dan guna lebih tinggi yang dapat memperkecil beban ginjal bayi. Selain itu ASI mudah dicerna bayi karena mengandung enzim-enzim yang dapat membantu proses pencernaan antara lain lipase (untuk menguraikan lemak), amilase (untuk menguraikan karbohidrat) dan protease (untuk menguraikan protein).

Tidak mudah dicerna:

serangkaian proses

produksi di pabrik

mengakibatkan

enzim-enzim pencernaan tidak berfungsi. Akibatnya lebih banyak sisa pencernaan

yang dihasilkan dari

proses metabolisme yang membuat ginjal bayi harus

bekerja keras. Susu

formula tidak

mengandung posporlipid

ditambah mengandung

protein yang tidak mudah

dicerna yang bisa

membentuk sepotong

susu yang membeku

sehingga berhenti di perut lebih lama oleh karena itu taji bayi lebih kental dan

keras yang dapat

menyebabkan susah BAB dan membuat bayi tidak nyaman.

Kebutuhan Dapat memajukan pendirian hubungan

ibu dan anak. ASI adalah makanan bayi,

Kekurangan menghisap

(17)

dapat memenuhi kebutuhan bayi, memberikan rasa aman kepada bayi yang dapat mendorong kemampuan adaptasi bayi.

ASI yang menyebabkan

kesusahan bayi

menyesuaikan diri atau makan terlalu banyak,

tidak sesuai dengan

prinsip kebutuhan.

Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya

alat-alat, makanan, dll yang berhubungan dengan pemeliharaan, mengurangi beban perekonomian keluarga.

Biaya lebih mahal: karena menggunakan

alat,makanan, pelayanan

kesehatan, dll. Untuk

memelihara sapi. Biaya ini

sangat subjektif yang

menjadi beban keluarga.

Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias

menghindari penyucian botol susu yang tidak benar ataupun hal kebersihan lain yang disebabkan oleh penyucian tangan yang tidak bersih oleh ibu. Dapat menghindari bahaya karena pembuatan dan penyimpanan susu yang tidak benar.

Polusi dan infeksi:

pertumbuhan bakteri di dalam makanan buatan sangat cepat apalagi di dalam botol susu yang hangat biarpun makanan yang dimakan bayi adalah

makanan bersih akan

tetapi karena tidak

mengandung anti infeksi, bayi akan mudah mencret

atau kena penularan

lainnya.

Ekonomis Tidak perlu disterilkan atau lebih

mudah dibawa keluar, lebih mudah diminum, minuman yang paling segar dan suhu minuman yang paling tepat untuk bayi.

Penyusuan susu formula dan alat yang cukup untuk menyeduh susu.

Penampilan Bayi mesti menggerakkan mulut untuk

menghisap ASI, hal ini dapat membuat gigi bayi menjadi kuat dan wajah menjadi cantik.

Penyusuan susu formula dengan botol susu akan mengakibatkan

penyedotan yang tidak puas lalu menyedot terus yang dapat menambah

beban ginjal dan

(18)

gemuk.

Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat

menghindari alergi karena susu formula seperti mencret, muntah, infeksi saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya.

Bagi bayi yang

alergiterhadap susu

formula tidak dapat

menghindari mencret,

muntah,infeksi saluran

napas, asma, kemerahan, pertumbuhan terganggu dan gejala lainnya yang

disebabkan oleh susu

formula. Kebaikan bagi

ibu

Dapat membantu kontraksi rahim ibu, lebih lambat datang bulan sehabis melahirkan sehingga dapat ber-KB alami. Selain itu dapat menghabiskan

kalori yang berguna untuk

pengembalian postur tubuh ibu.

Berdasarkan biodata statistik, ibu yang

menyusui ASI lebih rendah

kemungkinan menderita kanker

payudara, kanker rahim dan keropos tulang.

Tidak dapat membantu

kontraksi rahim yang

dapat membantu

pengembalian tubuh ibu jadi rahim perlu dielus sendiri oleh ibu. Tidak

dapat memperlambat

waktu datang bulan yang dapat menghasilkan cara KB alami. Berdasarkan biodata statistik, ibu yang menyusui susu formula lebih tinggi kemungkinan

menderita kanker

payudara.

(19)

http://dewot.blogspot.com/2011/10/sap-asi-eksklusif.html

SAP ASI EKSKLUSIF

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) ASI EKSKLUSIF

A. Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang ASI eksklusif

berhubungan dengan kurang informasi tentang ASI eksklusif.

B. Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang ASI eksklusif. C. Penyuluh : Dewi Maryatul Qivia

D. Sasaran : Pasien dan keluarga pasien (3 orang) E. Waktu : 1 x 30 menit

F. Pertemuan Ke : 1

G. Hari/ Tanggal : 3 November 2011

H. Tempat : Bangsal Rahma 4B RS PKU Muhammadiyah Gombong

I. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti tentang ASI eksklusif.

(20)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu mengetahui :

a) Pengertian ASI eksklusif.

b) Menyebutkan kembali 3 dari 5 manfaat ASI eksklusif. c) Menyebutkan kembali cara memberikan ASI eksklusif. d) Menyebutkan kembali masalah dalam menyusui. III. POKOK MATERI : Terlampir

IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Metode : Ceramah, tanya jawab.

V. STRATEGI PELAKSANAAN

WAKTU TAHAP RESPON

5 menit Orientasi

1. Memberi salam, memperkenalkan

diri, Mengingatkan kontrak 2. Menjelaskan maksud dan tujuan

3. Menanyakan kesiapan

4. Apersepsi

- pasien dan keluarga menjawab salam

- pasien mengenal perawat - pasien mengingat kontrak - pasien mengerti tujuan - pasien dan keluarga sudah siap

(21)

ASI eksklusif

20 menit Kerja

1. Menjelaskan pengertian ASI

eksklusif

2. Menjelaskan manfaat ASI eksklusif.

3. Menjelaskan cara memberikan ASI

eksklusif.

4. Menjelaskan masalah dalam

menyusui.

- pasien dan keluarga

mengetahui tentang pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, cara memberikan ASI eksklusif, dan masalah dalam memyusui.

5 menit Terminasi

1. Melakukan evaluasi

Menanyakan kembali pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, cara memberikan ASI eksklusif, dan masalah dalam memyusui.

2. Memberikan reward

3. Memberi salam penutup

- pasien dan keluarga mampu

menjelaskan kembali tentang pengertian ASI eksklusif, manfaat ASI eksklusif, cara memberikan ASI eksklusif, dan masalah dalam memyusui. - Pasien merasa senang

- Pasien dan keluarga menjawab

salam

VI. MEDIA

Lembar balik dan leaflet VII. EVALUASI

a. Persiapan :

(22)

2) Media sudah siap 1 hari sebelum penkes

3) Undangan untuk peserta sudah disampaikan 1 hari sebelum penkes

4) Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes

5) SAP sudah siap 1 hari sebelum penkes

b. Proses :

1) Peserta datang tepat waktu

2) Peserta memperhatikan penjelasan perawat

3) Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat

4) Media dapat digunakan secara efektif

c. Hasil :

1) Pasien dan keluarga dapat menjelaskan kembali pengertian ASI eksklusif

2) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali manfaat ASI eksklusif

3) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan cara memberikan ASI eksklusif

4) Pasien dan keluarga dapat menyebutkan kembali masalah dalam menyusui

(23)

A. Pengertian

Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi

baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Menurut laporan tahun 2000 WHO,  15 % bayi di seluruh dunia diberi ASI eksklusif selama 4 bulan

dan seringkali pemberian makanan pendamping ASI tidak sesuai dan tidak aman sehingga menyebabkan

 1, 5 juta anak meninggal karena pemberian makanan yang tidak benar.

Pada tahun 2000, survei kesehatan demografi WHO menemukan bahwa pemberian ASI eksklusif selama 4 bulan pertama sangat rendah terutama di Afrika Tengah dan utara, Asia dan Amerika Latin. Oleh karena itu, WHO menganjurkan agar bayi diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama sebab terbukti bahwa menyusu eksklusif selama 6 bulan menurunkan angka kematian dan kesakitan pada umumnya dibandingkan menyusu selama 4 bulan.

B. Manfaat ASI eksklusif

1. Ditinjau dari aspek gizi

a) Kandungan gizi lengkap

b) Mudah dicerna dan diserap

c) Mengandung lipase untuk pencernaan lemak

d) Mempertinggi penyerapan kalsium

e) Mengandung zat kekebalan tubuh (imunitas) 2. Ditinjau dari aspek psikologis

a) Mendekatkan hubungan ibu dan bayi

b) Menimbulkan rasa aman bagi bayi

c) Mengembangkan dasar kepercayaan (Basic sence of trust) 3. Ditinjau dari aspek KB

a) Menunda kembalinya kesuburan

(24)

4. Bagi ibu

a) Mengurangi insiden kanker leher rahim dan kanker payudara

b) Mengurangi insiden HPV (Human Papilo Virus)

c) Mempercepat involusi uterus 5. Bagi keluarga

a) Aspek Ekonomi : hemat karena tidak membeli susu formula dan bayi jarang sakit sehingga biaya

pengobatan dapat dihemat

b) Aspek kemudahan : tidak perlu mengganggu orang lain 6. Bagi bangsa dan negara

a) Menurunkan angka kematian dan kesakitan anak

b) Mengurangi subsidi rumah sakit untuk perawatan ibu dan anak

c) Meningkatkan kualitas generasi penerus C. Cara Pemberian

Dalam memberikan ASI Eksklusif, sebaiknya memperhatikan hal – hal di bawah ini :

1.

Teknik menyusui

Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI

2. Posisi ibu menyusui

a) Duduklah dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan

lengan

b) Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara

3. Memasukkan putting susu

a) Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan

(25)

b) Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan

bayi

c) Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya,

tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae ) d) Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu

e) Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar

f) Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam

4. Melepaskan hisapan bayi

Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara : a) Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi atau

b) Dengan menekan dagu bayi kebawah

c) Dengan menutup lubang hidung bayi

d) Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya

5. Menyendawakan bayi

Setelah hisapan bayi dilepaskan . sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :

a) Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa

b) Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

6. Tanda-tanda menyusui yang benar

a) Bayi cukup tenang

b) Mulut bayi terbuka lebar

(26)

d) Mulut dan dagu bayi menempel betul pada payudara ibu

e) Seluruh areola tertutup mulut bayi

f) Bayi nampak pelan-pelan menghisap dengan kuat

g) Putting susu ibu tidak terasa nyeri

h) Kuping dengan lengan bayi berada pada satu garis

i) Posisi ibu menyusui duduk, berbaring, berdiri dan digendong 7. Hal-hal yang perlu diingat

a) Susukanlah bayi dengan kedua payudara secara bergantian

b) Sebelum menyusui minumlah 1 gelas air putih / teh

c) Selama menyusui berikanlah perhatian yang penuh pada bayi

D. Masalah Dalam Menyusui 1. Asi Kurang

Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya seing menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.

Penanggulangannya :

a) Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi

b) Menyusuilah dengan sabar

c) Menyusui secara bergantian antara kedua payudara

d) Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi

rangsangan untuk memproduksi ASI 2. Bayi Bingung Putting

Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.

(27)

Penanggulangan :

a) Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif

b) Menyusui dengan cara yang benar

c) Menyusui lebih lama dan sering 3. Payudara Bengkak

Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.

Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah : a) Susui bayi segera setelah bayi lahir

b) Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan

c) Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar

d) Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa

Penanggulangan :

a) Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan

b) Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri

c) Lakukan pengurutan atau massage payudara

4. Putting Susu Nyeri Atau Lecet

Rasa nyeri timbul karena waktu menyusui hanya putting susu yang masuk ke dalam mulut bayi sedangkan areola tidak masuk mulut. Disamping itu juga disebabkan karena perawatan yang tidak benar pada payudara.

Penanggulangan :

(28)

b) Menyususi pada payudara yang tidak lecet

c) Jangan membersihkan putting dengan sabun atau alcohol

5. Mastitis

Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.

Penanggulangan : a) Kompres air hangat

b) Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi

c) Cukup istirahat

d) Minum air putih minimal 2 liter/hari

e) Minum anti biotik

f) Lakukan perawatan payudara

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2002, Asuhan Keperawatan Ibu Hamil, Modul Diklat Jarak Jauh, Jakarta Doengoes, E. Marilyn, Rencana Perawatan Maternal/Bayi, Edisi 2, 2001, EGC,

Jakarta.

FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.

FKUI, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, 2000, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta. FKUI, Obstetri Fisiologi, 2001, E. Leman: Bandung.

(29)

Persis Mary Hamilton, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, 2005, EGC, Jakarta.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, 2003, Panduan Pengajaran Asuhan Kebidanan Fisiologi Bagi Dosen

(30)

Asi Eksklusif

Asi eksklusif susu yang Sempurna

ASI Eksklusif (menyusui dengan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan) merupakan nutrisi bagi

bayi berupa air susu ibu tanpa memberikan makanan tambahan, cairan, ataupun makanan lainnya, hingga berumur 6 bulan. Manfaat ASI Eksklusif adalah memberikan perlindungan yang diperlukan oleh bayi.Sebaiknya kita ibunya yang mengusahakan produksi ASI bisa meningkat dan mencukupi si bayi.

ASI eksklusif Syaratnya adalah :

1. Hanya memberikan ASI saja sampai enam bulan 2. Menyusui dimulai 30 menit setelah bayi lahir

3. Tidak memberikan cairan atau makanan lain selain ASI, kepada bayi yang baru lahir 4. Menyusui sesuai kebutuhan bayi

5. Berikan kolustrum (ASI yang keluar pada hari pertama yang mempunyai nilai gizi tinggi) 6. Cairan lain yang boleh diberikan hanya vitamin, mineral obat dalam bentuk drop atau sirup Hal pertama yang seorang ibu perlu ketahui adalah kandungan dari susu manusia dan susu sapi itu berbeda. Pada susu sapi kadar proteinnya lebih tinggi yaitu 3,4 persen, sedangkan susu manusia hanya 0,9 persen. Kadar laktosa di dalam susu manusia lebih besar yaitu 7 persen sedangkan di dalam susu sapi sebesar 4,8 persen.Karena itu ASI untuk otak dan susu formula untuk otot.

Laktosa sangat penting dalam proses pembentukan myelin otak. Myelin ini berfungsi untuk mengantarkan rangsangan yang diterima oleh bayi. Saat menyusu rangsangan yang diterima oleh si kecil seperti mencium bau ibunya serta mendengar dan merasakan napas sang ibu.

Sedangkan pada susu sapi kandungan yang paling tinggi adalah protein yang berfungsi membantu pembentukan otot karena sapi memang membutuhkan otot yang kuat seperti untuk bergerak atau membajak sawah.

Laktosa yang tinggi pada bayi yang baru lahir kadang bisa menyebabkan diare. Tapi kondisi ini merupakan suatu hal yang normal atau fisiologis sehingga ibu tidak perlu menghentikan

(31)

Selain itu AA dan DHA yang terkandung di dalam ASI juga dilengkapi dengan enzim lipase sehingga bisa dicerna oleh tubuh bayi. Sedangkan pada susu formula memang ada AA dan DHA tapi tidak ada enzimnya. Hal ini karena enzim lipase baru dibentuk saat bayi berusia 6-9 bulan. Manfaat lain dari ASI yang tidak didapatkan dari susu formula adalah kandungan kolostrum yang keluar di awal-awal bayi menyusu. Kolostrum yang keluar saat bayi menyusu mengandung 1-3 juta leukosit (sel darah putih) dalam 1 ml ASI.

Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi2 yang dilahirkan dengan cara caesar. Bayi “caesar” mengalami intensitas kesakitan yang sangat tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise dalam proses kelahiran sebelum khirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan dunia luar. Dengan memberikan Asi eksklusif, maka dapat membantu mencegah infeksi dan mengurangi rasa sakit yang diderita bayi.

Penelitian terbaru menunjukkan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan tumbuh menjadi anak yang lebih pintar dalam membaca, menulis dan matematika.

Dilansir Daily Mail, penelitian tersebut dibuat oleh Oxford University dan

Institute for Social and Economic Research. Ada lebih dari 10 ribu anak yang menjadi responden penelitian itu.

Dalam penelitian itu, peneliti melihat skor tes murid-murid yang dulu

mendapatkan Asi eksklusif sampai usia mereka 4 minggu dan dibandingkan dengan murid-murid yang diberi susu formula sejak baru lahir.

Menurut hasil penelitian tersebut, bayi yang mendapatkan Asi eksklusif akan tumbuh menjadi anak yang lebih pintar. IQ bayi ASI lebih tinggi 3-5 poin ketimbang yang tidak disusui. Begitu hebatnya Asi eksklusif, efeknya langsung terlihat pada bayi yang baru empat minggu disusui ibu. Berdasarkan penelitian tersebut efek bayi Asi eksklusif terlihat saat anak duduk di sekolah dasar. Anak yang waktu bayi mendapat ASI eksklusif, lebih pintar membaca, menulis dan matematika di usia 5, 7, 11 dan 14 tahun.

Salah satu peneliti, Maria Iacovou menjelaskan, asam lemak rantai panjang (long-chain fatty acids) yang terkandung di dalam ASI membuat otak bayi berkembang. Tak hanya itu, menyusui juga membuat ikatan antara ibu dan anak lebih kuat.

Tak hanya untuk bayi, menyusui juga berguna untuk para ibu. Dengan menyusui, ibu bisa lebih terlindungi dari ancaman kanker ovarium dan payudara. Mengapa? Karena dengan menyusui memiliki efek pada keseimbangan hormon wanita.

Selain efek kesehatan, menyusui membantu ibu menurunkan berat badan usai melahirkan. Saat menyusui, 500 kalori terbakar setiap harinya.

(32)

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-asi-eksklusif.html

KONSEP ASI EKSKLUSIF

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP ASI EKSKLUSIF

 Akhir-akhir ini, kebanyakan wanita di Indonesia, khususnya para ibu muda, gencar menggalakkan ASI Eksklusif. Tentunya, hal ini merupakan kecenderungan yang sangat positif, karena kebutuhan makanan bayi pada 6 bulan pertama setelah kelahiran memang diperoleh dari ASI. Sayangnya, fakta menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif masih belum maksimal. Bahkan, sebagian ayah belum mengetahui pengertian ASI Eksklusif, padahal ia adalah figur utama yang memberi dukungan kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif bagi bayinya (Dwi Sunar Prasetyono:2009).

Pengertian ASI Eksklusif

 Adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman pendamping (termasuk air jeruk, madu, air, gula), yang dimulai sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan (Sulityawati:2009)

 Sedangkan menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) sesungguhnya yang dimaksud dengan pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin, mineral, dan obat.

Pengelompokkan ASI ASI stadium I

 ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke 1 sampai hari ke 4. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar (pembersih usus bayi) yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI.

ASI stadium II

 ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke 4 sampai hari ke 10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi dan jumlah volume ASI semakin meningkat.

(33)

ASI stadium III

 ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke 10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan (Purwanti: 2004).

Manfaat ASI Eksklusif

 Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) menyusui bayi mendatangkan keuntungan bagi bayi, ibu, keluarga, masyarakat, dan negara.

Manfaat ASI Bagi Bayi

 Ketika bayi berusia 6-12 bulan, ASI bertindak sebagai makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi. Setelah berumur 1 tahun, meskipun ASI hanya bisa memenuhi 30% dari kebutuhan bayi, pemberian ASI tetap dianjurkan.

 Para dokter menyepakati bahwa pemberian ASI dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit, serta alergi.

 Bayi yang diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit ketimbang bayi yang tidak memperoleh ASI.

 ASI selalu siap sedia ketika bayi menginginkannya.

 Apabila bayi sakit, ASI adalah makanan yang terbaik untuk diberikan kepadanya.

 Bayi yang lahir prematur lebih cepat tumbuh jika diberi ASI.

 IQ pada bayi yang memperoleh ASI lebih tinggi 7-9 poin ketimbang bayi yang tidak diberi ASI.

Manfaat ASI Bagi Ibu

 Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi risiko perdarahan.

 Lemak disekitar panggul dan pada yang ditimbun pada masa kehamilan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali.

 Risiko terkena kanker rahim dan kanker payudara lebih rendah.

 Menyusui bayi lebih menghemat waktu.

 ASI lebih praktis.

 ASI lebih murah.

 ASI selalu bebas kuman.

 ASI dalam payudara tidak pernah basi.

(34)

 Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula dan peralatannya.

 Jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedkit biaya guna perawatan kesehatan dan menghemat waktu keluarga.

 Penjarangan kehamilan lantaran efek kontrasepsi MAL dari ASI eksklusif.

 Menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu siap tersedia.

 Keluarga tidak perlu repot membawa botol susu, dan lain sebagainya ketika bepergian.

Manfaat ASI Bagi Negara

 Menghemat devisa negara lantaran tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan lainnya.

 Bayi sehat membuat negara lebih sehat.

 Penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya sedikit.

 Memperbaiki kelangsungan hidup anak dengan menurunkan angka kematian.

 Melindungi lingkungan lantaran tidak ada pohon yang digunakan sebagai kayu bakar untuk merebus air, dan peralatannya.

 ASI merupakan sumber daya yang terus menerus diproduksi.

Kiat Memperbanyak Pasokan ASI

 Menurut (Jane Moody,dkk:2006) kekhawatiran besar yang muncul di minggu-minggu dan bulan-bulan awal menyusui adalah:”Apakah bayi saya mendapatkan cukup susu?” atau “Apakah ia mengalami kenaikan berat yang cukup?”.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, kiatnya antara lain:

1. Makan sebanyak yang anda butuhkan untuk memuaskan rasa lapar. Sering makan selama 24 jam dan makan makanan kecil ketika bayi menyusu.

2. Minum untuk memuaskan dahaga, tetapi jangan memaksakan diri untuk minum lebih banyak dari yang anda inginkan, karena ini justru bisa mengurangi pasokan air susu. 3. Memeriksa posisi bayi di payudara anda. Jika terasa nyeri, carilah bantuan.

4. Hubungi konselor menyusui dan mintalah bantuannya.

5. Meluangkan waktu untuk memusatkan perhatian dan memberi respons terhadap kebutuhan mengisap dari bayi: menyusui berdasarkan permintaan bayi.

6. Berikan pula sesi menyusu yang tidak diminta oleh bayi. Mungkin ada baiknya membangunkan bayi untuk menyusu di malam hari jika ia sudah tidur terlalu lama. 7. Kurangi sumber isapan lainnya: termasuk dot atau botol berisi sari buah atau air. 8. Untuk sementara waktu jangan mengadakan pesta-pesta besar dirumah anda. 9. Pilah-pilah tugas rumah tangga dan terimalah semua bantuan yang ditawarkan.

10. Jangan gunakan perisai puting atau memberikan susu formula, karena ini akan mengganggu pasokan air susu anda.

11. Matikan telepon selama beberapa jam dan istirahat.

(35)

13. Memompa keluar air susu untuk meningkatkan rangsangan pada payudara.

Faktor Terkait Pemberian ASI Eksklusif

Menurut (Dwi Sunar Prasetyono:2009) ibu perlu mengetahui berbagai aspek yang mengharuskannya untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak 6 bulan pertama kelahirannya.

Aspek-aspek tersebut adalah sebagai berikut: Aspek pemahaman dan Pola pikir

 Rendahnya tingkat pemahaman tentang pentingnya ASI selama 6 bulan pertama kelahiran bayi dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki oleh para ibu mengenai segala nilai plus nutrisi dan manfaat yang terkandung dalam ASI. Selain itu, kebiasaan para ibu yang bekerja, terutama yang tinggal di perkotaan, juga turut mendukung rendahnya tingkat ibu menyusui. Adapun mitos tentang pemberian ASI bagi bayi, misalnya ibu yang menyusui anaknya dapat menurunkan kondisi fisik dirinya merupakan suatu mitos yang sulit diterima oleh akal sehat.

Aspek Gizi

 ASI mengandung nutrisi lengkap yang dibutuhkan oleh bayi hingga 6 bulan pertama kelahirannya. ASI pertama yang diberikan kepada bayi, yang sering disebut kolostrum, banyak mengandung zat kekebalan, terutama Ig A yang berfungsi melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare.

 Kadar protein yang dikandung dalam kolostrum lebih tinggi daripada ASI matang atau mature. Adapun kandungan lemak dan laktosanya (gula darah) lebih rendah daripada ASI mature. Kolostrum juga mengandung vitamin, seperti vitamin A, B6, B12, C, D, dan K, serta mineral, terutama zat besi dan kalsium sebagai zat pembentukan tulang. Sama halnya dengan ASI mature, kolostrum juga mengandung enzim-enzim pencernaan yang belum mampu diproduksi oleh tubuh bayi, seperti protease (untuk menguraikan protein), lipase (untuk menguraikan lemak), dan amilase (untuk menguraikan karbohidrat). Itulah yang membuat kolostrum mudah sekali dicerna oleh sistem pencernaan bayi yang belum sempurna. Jadi dapat disimpulkan bahwa menyusui pada sejam pertama setelah kelahiran bayi, yang dilanjutkan dengan menyusui secara eksklusif selama 6 bulan, akan menyelamatkan lebih dari satu juta bayi.

Aspek Pendidikan

 Memberikan ASI eksklusif kepada bayi pada awal kehidupannya (ketika otak masih bersifat plastis) merupakan hal yang sangat penting. Komposisi ASI yang sarat nutrisi

(36)

lengkap, termasuk DHA dan AA, harus diketahui oleh semua ibu hamil dan menyusui, sehingga bayi mendapatkan nutrisi terbaik sejak awal kehidupannya.

 Terkait hal itu, perlu diketahui bahwa 80% kecerdasan anak ditentukan saat anak berumur 0-6 bulan dengan pemberian ASI guna membangun sel-sel saraf.

Aspek Imunologik

 Para ahli berpendapat bahwa ASI mengandung zat anti-infeksi yang bersih dan bebas kontaminasi. Kadar IgA dalam kolostrum cukup tinggi, zat ini berfungsi melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.

 Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bakteri), yang berpengaruh terhadap faktor pertumbuhan Laktobasilus bifidus yang cepat tumbuh dan berkembang biak dalam saluran pencernaan bayi yang mendapatkan ASI. Lysosim yang diproduksi makrofag berfungsi melindungi bayi dari bakteri E.coli dan salmonella, serta virus

Aspek Psikologis

 Saat menyusui, terjalinlah ikatan psikologis antara ibu dan bayi, yang tidak diperoleh dari pemberian susu formula. Proses ini disebut perlekatan (bonding). Secara psikologis, menyusui mengandung tiga hal penting.

 Pertama, menyusui dapat membangkitkan rasa percaya diri bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi kebutuhan bayi.

 Kedua, interaksi antara ibu dan bayi. Kasih sayang ibu dapat memberikan rasa aman dan tenang, sehingga bayi bisa lebih agresif menyusui.

 Ketiga, kontak langsung ibu dan bayi melalui sentuhan kulit mampu memberikan rasa aman dan puas.

Aspek Kecerdasan

 Para ahli gizi sependapat bahwa ASI mengandung DHA dan AA yang dibutuhkan bagi perkembangan otak. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran bayi mempunyai dua dampak positif.

 Pertama, dengan asupan gizi yang optimal, ASI dapat membantu perkembangan sistem saraf otak yang berperan meningkatkan kecerdasan bayi.

 Kedua, berdasarkan hasil penelitian di Denmark, bahwa bayi yang diberi ASI hingga lebih dari 9 bulan akan tumbuh cerdas.

 Inilah yang diungkapkan oleh seorang konsultan neonatology RSCM di Jakarta, Prof. Rulina Suradi, Sp.A(K) IBCLC.

(37)

 Dengan meminum ASI, koordinasi saraf pada bayi yang terkait aktivitas menelan, mengisap, dan bernafas semakin sempurna.

Aspek Biaya

 Ditinjau dari sudut biaya, maka dapat disimpulkan bahwa menyusui secara eksklusif dapat mengurangi biaya tambahan, yang diperlukan untuk membeli susu formula beserta peralatannya.

Aspek Penundaan Kehamilan

 Menyusui secara eksklusif dapat menunda datang bulan dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal sebagai metode amnore laktasi (MAL).

Faktor Lain Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif Pengaruh sosial budaya yang negatif

 Kebiasaan membuang kolostrum (cairan yang keluar pertama dari susu ibu setelah melahirkan) karena kolostrum dianggap kotor disebabkan karena warnanya kekuning-kuningan, padahal kolostrum memberikan zat kekebalan tubuh bayi terhadap berbagai penyakit.

 Memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau makanan lain pada waktu bayi baru lahir beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian makanan atau minuman selain ASI akan menyebabkan bayi kenyang sehingga mengurangi keluarnya ASI. Selain itu, bayi menjadi malas menyusui karena sudah mendapat minuman atau makanan tersebut terlebih dahulu.

 Berbagai tahayul untuk berpantangan makanan yang seharusnya tidakk dimakan oleh ibu yang sedang menyusui seperti ikan dengan anggapan ASI akan berbau amis sehingga bayi tidak menyukainya. Anggapan tersebut tidak tepat karena ikan mengandung banyak ptotein dan akan mempengaruhi rasa pada ASI.

Peran petugas

 Peran tenaga kesehatan sangat berpengaruh dalam proses pemberian ASI kepada bayi. Bidan, perawat atau dokter adalah orang yang mebantu pertama ibu bersalin di tempat pelayanan kesehatan ataupun di rumah sakit. Petugas kesehatan di kamar bersalin harus memahami tatalaksana laktasi yang baik dan benar, petugas kesehatan harus mempunyai sikap yang positif terhadap penyusuan dini. Petugas kesehatan diharapkan meluangkan waktu untuk memotivasi dan membantu ibu habis bersalin untuk memberikan ASI eksklusif.

(38)

Keluarga

 Seorang ibu yang tidak pernah mendapat nasehat atau penyuluhan tentang ASI dari keluarga dapat mempengaruhi sikapnya pada saat ibu tersebut harus menyusui sendiri bayinya. Hubungan yang harmonis akan mempengaruhi lancarnya proses laktasi. Timbulnya stress pada saat kritis dapat menghentikan produksi ASI.

Masyarakat

 Banyak masyarakat yang mangartikan salah bahwa menyusui dapat merusak payudara sehingga dapat mengganggu kecantikan ibu dan sebagian beranggapan bahwa menyusui merupakan perilaku yang kuno. Bila ibu ingin disebut modern ibu yang menggunakan susu formula (DEPKES RI, 2005).

Informasi

 Kurangnya informasi kepada ibu yang menyusui juga mempengaruhi dalam pemberian ASI eksklusif kepada bayi. Banyak ibu yang merasa bahwa susu formula itu sama baiknya atau malah lebih baik dari ASI sehingga cepat menambah susu formula bila merasa bahwa ASI kurang. Petugas kesehatanpun masih banyak yang tidak memberikan informasi pada saat pemeriksaan kehamilan atau saat memulangkan bayi (DEPKES RI, 2005).

Kelainan ibu

Kelainan ibu yang sering dijumpai pada saat menyusui adalah: Puting susu lecet atau puting luka

 Kelainan ini merupakan salah satu kendala dalam proses menyusui. Penyebab yang paling utama dari puting lecet ini adalah perlekatan yang kurang baik. Bila bayi tidak melekat dengan baik, bayi akan menarik puting, menggigit dan menggesek kulit payudara. Sehingga menimbulkan rasa sangat nyeri dan bila bayi terus menyusui akan merusak kulit puting dan menimbulkan luka maupun retak pada puting. Puting susu yang lecet dan luka dapat berakibat ibu menghentikan pemberian ASI sebelum waktunya.

Payudara penuh dan bengkak

 Payudara terasa penuh biasanya terjadi pada beberapa hari setelah persalinan, yaitu saat ASI sudah mulai diproduksi, dan payudara terasa nyeri berat, keras, tapi ASI masih dapat mengalir keluar, ibu tidak merasa demam. Bila ibu merasakan payudara penuh tugas

(39)

tenaga kesehatan sebaiknya meyakinkan ibu bahwa payudara penuh mmerupakan suatu hal yang normal dan usahakan ibu menyusui sesering mungkin sehingga payudara terasa lebih nyaman, rasa berat akan berkurang dan payudara menjadi lebih baik.

 Payudara bengkak bila payudara tampak merah, mengkilat, dan sangat nyeri, hal ini terjadi karena bendungan pada pembuluh darah dan limfe, sekresi ASI sudah mulai banyak, dan ASI tidak dikeluarkan sempurna. Payudara bengkak dapat dicegah dengan menyusukan bayi segera setelah lahir, menyusui bayi tanpa jadwal, dan jangan memberi minuman lain pada bayi.

Mastitis dan abses

 Mastitis merupakan reaksi peradangan payudara yang disertai infeksi atau tidak. Abses payudara merupakan suatu komplikasi dari mastitis berupa kumpulan nanah yang terlokalisir diantara jaringan payudara. Mastitis memperlihatkan gejala klinis payudara nampak merah, bengkak keras, terasa panas dan nyeri sekali. Mastitis bisa terjadi mengenai kedua payudara atau satu payudara. Penyebab mastitis antara lain karena puting susu lecet atau saluran ASI tersumbat yang tidak ditatalaksana dengan baik. Mastitis dapat di tatalaksana dengan mengistirahatkan ibu, ASI tetap harus dikeluarkan, berikan antibiotik, kompres, dan minum obat pengurang rasa sakit.

 Abses memperlihatkan gejala klinis berupa tonjolan, kemerahan, panas, bengkak, dan terasa sangat nyeri. Pada benjolan terasa sangat nyeri dan teraba fluktuasi, suhu tubuh meningkat. Bila dijumpai keadaan ini, ibu harus istirahat, ASI tetap dikeluarkan, berikan antibiotik, insisi abses dan kompres atau minum obat pengurang rasa sakit.

Produksi ASI kurang

 Ibu merasa ASInya kurang padahal sebenarnya cukup. Payudara makin sering dihisap menyebabkan ASI akan makin sering dikeluarkan dan produksi ASI makin bertambah.

Ada dua hal yang diyakini sebagai tanda ASI kurang, yaitu:

1. Pada bulan pertama berat badan bayi meningkat kurang dari 300 gram (dalam 1 minggu pertama kelahiran bayi berat badan bayi masih boleh turun sampai 10% dan dalam kurun waktu 2 minggu sudah kembali ke berat badan semula). Sedangkan pada bulan kedua sampai bulan keenam kurang dari 500 gram perbulan, atau bayi belum mencapai berat lahirnya pada usia 2 minggu.

2. Bayi mengeluarkan urine (air seni) yang pekat, baunya tajam atau menyengat, dengan kekerapan kurang dari 6 kali per hari.

(40)

Menyusui eksklusif adalah salah satu cara kontrasepsi, sehingga biasanya ibu jarang hamil lagi selama menyusui maka dianjurkan:

 Bila bayi belum berusia 6 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan makanan tunggal.

 Bila bayi berusia 6-12 bulan, terus menyusui karena ASI masih merupakan makanan utama.

 Bila bayi sudah berusia lebih dari 12 bulan, boleh disapih. Bila menyusui tetap diteruskan, maka perlu diperhatikan untuk ibu yang menyusui bahwa volume ASI dapat berkurang karena pengaruh hormon ibu hamil, puting susu akan lecet, atau ibu akan mengalami keletihan, rasa ASI berubah kearah kolostrum, dan terjadi kontraksi rahim karena hormon ibu hamil

Relaksasi

 Relaksasi merupakan suatu keadaan ibu yang telah berhenti menyusui ingin mulai menyusui kembali. Biasanya setelah tidak menyusui beberapa lama, produksi ASI akan berkurang, dan bayi akan malas menyusui dari ibunya apalagi bila bayi sudah diberikan minuman melalui botol.

Kondisi bayi

 Bayi yang menderita sakit, sering menangis, bingung puting susu, BBLR, dan kelainan kongenital ini bisa mengganggu proses menyusui. Kelainan tersebut perlu ditatalaksana dengan benar agar keadaan tersebut tidak menjadi penghambat dalam proses menyusui (IDAI, 2008)

Perundangan ASI Eksklusif

 WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Dalam rekomendasi tersebut, dijelaskan bahwa untuk mencapai pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang optimal, bayi harus diberi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Selanjutnya, demi tercukupinya nutrisi bayi, maka ibu mulai memberikan makanan pendamping ASI dan ASI hingga bayi berusia 2 tahun atau lebih (Dwi Sunar Prasetyono:2009).

DAFTAR PUSTAKA

(41)

2. Depkes RI. 2005. Manajemen Laktasi. Jakarta

3. Moody, Jane, dkk. 2006. Menyusui Cara Mudah, Praktis, & Nyaman. Jakarta: Arcan 4. Nadhiroh, Siti R. 2008. Menanti Perda ASI Eksklusif. Surabaya: FKM-UNAIR 5. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

6. Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

7. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 8. Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta 9. Prasetyono, DS. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Jogjakarta: DIVA Press

10. Poerwodarminto. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Alfabeta 11. Purwanti, Sri. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta: EGC

12. Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda 13. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Kesehatan. Bandung: Alfabeta

14. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta

15. Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Perawatan. Jakarta: EGC

16. Sulistyawati, Ari. 2009. Buku ajar Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Penerbit Andi

17. Suradi R, dkk. 2003. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta: Perkumpulan Perinatalogi Indonesia

18. Zulfajri, EM. 2001. Kamus Bahasa Indonesia Difa Publizer. Jakarta

19. Wikipedia bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org. diakses tanggal 13-04-2010, written by Henny Zainal, dr . http://www.petitiononline.com. created by Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI). diakses tanggal 03-05-2010

20. . 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka 21. . 2008. Bedah ASI Kajian dari Berbagai Sudut Pandangan Ilmiah. Jakarta: IDAI

(42)

KONSEP DASAR ASI (AIR SUSU IBU)

Dr. Suparyanto, M.Kes

KONSEP DASAR ASI(AIR SUSU IBU) Pengertian

 ASI adalah makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi yang bersifat alamiah, dan mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi (Prasetyo, 2008)

Pembagian ASI menurut stadium laktasi yaitu : Kolostrum

 Merupakan cairan kental dengan warna kekuning-kuningan yang petama kali disekresi oleh kelenjar payudara dari hari pertama sampai hari ke 3 – 4

 Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekanium dari usus bayi bagi makanan yang akan datang

 Lebih banyak mengandung anti body disbanding dengan ASI matur, yang dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai umur 6 bulan

 Mengandung protein, vitamin, mineral yang tinggi dan mengandung karbohidrat serat lemak dalam kadar yang rendah bila disbandingkan dengan ASI matur sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran

 Bila dipanaskan akan menggumpal

ASI transisi/peralihan

 Mempunyai ASI perlaihan dari kolostrum sampai menjadi ASI matur

 Disekresi dari hari ke-4 sampai ke-10, tetapi ada pula pendapat yang mengatakan bahwa ASI matur bayu terjadi pada minggu ke-3 sampai minggu ke-5

 Kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi

 Volume juga akan makin meningkat

ASI matur

 Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 kompesisi relative konstan (ada pula yang menyatakan bahwa komposisi ASI relative konstan baru mulai minggu ke 3 – 5

 Merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan

 Merupakan cairan yang berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari garam ca-caseinat, riboflavesi dan karaten yang terdapat didalamnya

(43)

 Terdapat antomikrobial factor

Manfaat ASI

Manfaat ASI untuk bayi

 Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi

 Lemak

 Merupakan sumber kalori pertma dalam ASI ( + 50 ) walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi ( 3,5 – 4,5%) tetapi mudah disertap oleh bayi karena triglisenda dalma ASI lebih dulu pecah menjadi lemak dan gliresol oleh enzim lipase yang terdapat dalam ASI, kolesterol ASI lebih tinggi dari pada ASI yang diperkirakan berfungsi dalam

pembentukan enzim untuk metabolisme kolesterol, yang akan mengendalikan kadar kolesterol dikelak kemudian hari (mencegah anteriosklarosis pada usia muda) selain itu juga mengandung asam lemak esensial yang asam linoleat (omega 6) dan asam linoleat (omega 3) yang merupakan procerfer (pembentuk) decasahexanoic acid (DHA) dan archidonic acid (AA) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak optimal

Karbohidrat

 Karbohidrat utama dalam ASI adalah lactose, aktose mudah diurai menjadi glukosa dan galaktosa dengan bantuan enzim lactose yang sudah ada dalam mukosa sel, pencernaan sejak lahir, lactose mempunyai manfaat lain yaitu mempertinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilun bifidus

Protein

 ASI mengandung protein lebih rendah dari air susu sapi (ASS) tetapi protein ASI ini mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi 9lebih mudah dicerna)

Vitamin

 ASI mengandung vitamin A, B, C, D (terutama terdapat di colostrom) dan vitamin K yang berfungsi sebagai kataliafus pada proses pembekuan darah

Garam dan Mineral

 Kadar garam dan mineral ASi lebih rendah disbanding susu sapi, tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan, kadar Fe dan Ce paling stabil tidak dipengaruhi oleh diit ibu

(44)

Lactobacillus Bifidus

 Lactobacillus bifidus berfungsi mengubah lakrosa menjadi asam laktat dan asam asetat, kedua asam ini menjadi saluran pencernaan bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan mikro organisme, ASI mengandung zat faktor pertumbuhan lactobacillus bifidus susu sapi tidak mengandung faktor ini

Lactoferin

 Lactoferin adalah protein yang berkaitan dengan zat besi, dengan mengikat zat besi, maka laktoferin bermanfaat menghambat pertumbuhan kuman tertentu, yaitu staphylococcus, E. coli dan entaomega hystolytica yang juga memerlukan zat besi untuk pertumbuhannya, selin menghambat pertumbuhan bakteri tersebut, lactoferin dapat pada pula menghambat pertumbuhan jamur landida

Lisozim

 Lisozim adalah enzim yang dapat memecah dinding bakteri (bakterisidal) dan anti inflamasi, bekerja bersama peroksida dan askorbat untuk menyerang bakteri E. coli dan sebagian keluarga salmonella, keaktifan lisozim ASI beberapa ribu kali lebih tinggi disbanding susu sapi, keunikan lisozim lainnya adalah bila faktor protektif lain menurun kadarnya sesuai tahap lanjut ASI, maka lisosim justru meningkat pada 6 bulan pertama setelah kelahiran. Hal ini merupakan keuntungan karena setelah 6 bulan bayi mulai mendapatkan makanan padat dan lisozim merupakan faktor protektif terhadap kemungkinan serangan bakteri pathogen dan penyakit diare pada periode ini

Komplek C3 dan C4

 Kedua kompenen ini, walaupun kadar dalam ASI rendah, mempunyai daya opsonik, anafilak toksik, dan kemotaktik, yang bekerja bila diaktifkan oleh Ig A dan Ig E yang juga terdapat dalam ASI

Faktor Antistreptokokus

 Dalam ASI terdapat faktor antistreptokokus yang melindungi bayi terhadap infeksi kuman streptokokus

(45)

 Secara elektrogoretik, kramatografik dan radio immunoassay terbutik bahwa ASI

terutama kolostrum mengandung immunoglobulin, yaitu Ig A sekretotik ( SIg A) Ig E, Ig M dan Ig G, dari semula imunoglobulen, adalah SIg A. antibody dalam ASI dapat

bertahan dalam saluran pencernaan bayi karena tahan terhadap asam dan enzim

proteolitik saluran pencernaan dan membuat lapisan dalam mukosanya sehinga mencegah bakteri pathogen dan enterovirus masuk kedalam mukosa usus.

Imunitas Seluler

 ASI mengandung sel-sel sebagian besar (90%) sel tersebut berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfogositosis mikroorganisme, membentuk C3 dan C4 lisozim dan laktoferin.

 Konsentrasi faktor anti infeksi tinggi dalam kolostrum, kadar SIgA, laktoferin, lisozim, dan sel seperti makrofag, neutrofil, dan limfosit lebih tinggi pada ASI premature

dibanding ASI matur, perbedaan status gizi pada ibu tidak mempunyai konsentrasi faktor anti infeksi dalam ASI

Tidak menimbulkan Alergi

 Pada bayi baru lahir system Ig E belum sempurna, pemberian susu formula akan merangsang aktifitas system ini dan dapat menimbulkan alergi ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian protein Asing yang ditunda sampai usia 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi lain.

Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan

 Waktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, kontak kulit yang dini ini akan sangat besar pengaruhnya pada perkembangan bayi kelak. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih sayang dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberi efek psikologis yang besar.

Mempunyai pertumbuhan yang baik

 Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas, ibu-ibu yang diberi penyuluhan tentang ASI dan Laktasi, turunnya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan.

Referensi

Dokumen terkait

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan ideal untuk bayi sebagai sumber nutrisi yang sempurna 

  Keywords: berat badan, ASI Eksklusif, susu formula 

Mulai 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya.1 ASI merupakan makanan bayi yang terbaik dan setiap bayi berhak

ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik pada bayi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama.ASI merupakan makanan alamiah yang pertama dan utama bagi

ASI adalah hadiah terindah dari ibu kepada bayi yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan

Jika tidak sempat menurunkan asi dari freezer pada malam harinya, bisa gunakan cara alternatif lain, yaitu dengan cara mengaliri botol asi di bawah air keran

Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain.. ( www.tabloid- nakita.com,

Bagi Bayi  Komposisi dan kandungan zat gizi pada ASI sesuai dengan fisiologi organ tubuh bayi  Mengandung zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi  ASI mudah dicerna dan diserap