• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah selama bulan September 2016 hingga bulan Juni 2017. Penelitian ini dilakukan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan industri logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX) dengan periode

2013-2015 sebagai objek dalam penelitian ini.

Dalam menyusun penelitian ini, peneliti mengadakan penelitian di Jakarta. Lokasi penelitian merupakan sebuah obyek penelitian yang diambil oleh peneliti dengan data sekunder di Bursa Efek Indonesia. Untuk pengumpulan data sekunder yang dibutuhkan oleh peneliti diperoleh dari Website Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id yang mana untuk mendapatkan data laporan keuangan, ringkasan kinerja tercatat dan factbook perusahaan industri logamdansejenisnya dari tahun

2013 – 2015.

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal, yaitu tipe hubungan yang menjelaskan hubungan sebab akibat atau pengaruh variable dependen (Sekaran, 2006). Penelitian kausal adalah penelitian

(2)

terhadap variabel tertentu (dependent variabel). Dalam penelitian ini yang diteliti

adalah pengaruh DER, ROE, dan Size (independent variabel) terhadap nilai

perusahaan (dependent variabel).

C. Definisi dan Operasional Variable a. Identifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2014), mendefinisikan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini variabel yang diamati terdapat dua variabel, yaitu variabel independent dan variabel dependent.

a. Variabel Independent

Menurut Sugiyono (2014), pengertian variabel independent adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau

variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi.

b. Variabel Dependent

Menurut Sugiyono (2014), pengertian variabel dependent adalah variabel

(3)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent adalah Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE), dan Size sedangkan yang menjadi

variabel dependent ialah Nilai Perusahaan.

b. Definisi Operasional Variabel a. Debt to Equity Ratio (X1)

Syafri (2013) menyatakan bahwa DER merupakan rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik yang dapat menutupi hutang – hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Rasio ini disebut juga leverage ratio.

b. Return on Equity (X2)

ROE adalah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya (Martono dan Harjito, 2010).

c. Ukuran Perusahaan / Size (X3)

Ukuran perusahaan dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan (Prasetya et al.,

2016).Ukuran perusahaan (Size) diukur dengan log natural dari total aktiva.

d. Nilai Perusahaan (Y)

Nilai perusahaan diukur dengan melihat rasio Price to Book Value (PBV),

(4)

2015, yang dinyatakan sebagai berikut (dalam satuan rasio) : PBV = Nilai Pasar Ekuitas / Nilai Buku Ekuitas.

Memaksimumkan nilai perusahaan disebut sebagai memaksimumkan kemakmuran pemegang saham (stakeholder wealth maximation) yang dapat

diartikan juga sebagai memaksimumkan harga saham biasa dari perusahaan. Adapun pengukuran operasionalisasi dari masing-masing variabel yang terdapat dalam tabel berikut

(5)

e. Operasional Variabel

Tabel 3. Operasional Variabel dan Skala Pengukuran

No Variabel Definisi Rumus Skala

1. PBV

Nilai perusahaan ialah nilai laba di masa yang akan datang yang diekspetasi yang dihitung kembali dengan suku bunga yang tepat.

Ratio

2. DER

Debt to Equity Ratio adalah rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik yang dapat menutupi hutang – hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang

Ratio

3. ROE

Return on Equity ialah rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri

Ratio

4. SIZE

Ukuran perusahaan ialah perusahaan yang berskala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang daripada perusahaan kecil karena terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaan-perusahaan besar.

Size = ln of total aktiva Ratio

(6)

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2014), pengertian populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas proyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan industry logam dan sejenisnya yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) padatahun 2013– 2015. Dengan populasi sebanyak 16 perusahaan.

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014), pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive Sampling adalah

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini paling cocok digunakan dalam penelitian kualitatif yang tidak melakukan generalisasi (Sugiyono, 2011). Dalam penelitian ini sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI setidaknya tahun 2013-2015 atau selama periode pengamatan.

b. Perusahaan tersebut secara periodik mengeluarkan laporan keuangan tiap tahunnya dan memiliki kelengkapan data selama periode pengamatan.

(7)

Dari populasi yang berjumlah 16 Perusahaan, sebanyak 14 Perusahaan yang memenuhi syarat menjadi sampel dalam penelitian ini. Berikut ini tabel 4 perusahaan yang menjadi sampel Penelitian :

Table 4. Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sample

No. Nama Perusahaan KodeEmiten

1 Alakasa IndustrindoTbk. ALKA

2 Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI

3 Beton Jaya Manunggal Tbk. BTON

4 Citra TubindoTbk. CTBN

5 Gunawan Dianjaya Steel Tbk. GDST

6 Indal Aluminium Industry Tbk. INAI

7 Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. JKSW

8 Jaya Peri Steel Tbk. JPRS

9 Krakatau Steel (Persero) Tbk. KRAS

10 Lion Metal Works Tbk. LION

11 Lionmesh Prima Tbk. LMSH

12 Pelangi Indah CanindoTbk. PICO

13 Pelat Timah Nusantara Tbk. NIKL

(8)

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data laporan keuangan, ringkasan kinerja tercatat, dan factbook perusahaan

industry logam dan sejenisnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015. Data sekunder menurut Sugiyono (2012) adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen perusahaan atau sumber data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data.

Adapun sumber data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah Laporan keuangan, ringkasan kinerja perusahaan tercatat dan factbook perusahaan sub

sektor Logam dan Sejenisnya yang terdaftar di BEI. Laporan keuangan, ringkasan kinerja perusahaan tercatat dan factbook diambil dari tahun 2013-2015 melalui

situs www.idx.co.id

F. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2014) yang dimaksud dengan analisis data ialah kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

(9)

1. Analisis Statitik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2014) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini mencakup karakteristik perusahaan pertambangan batubara yang menjadi sampel penelitian ini. Selain itu juga dilakukan penggambaran variabel yang mencakup rata-rata, maksimum, minimum, dan deviasi standar dari masing-masing variabel yang digunakan dalam analisis.

2. Analisis Kelayakan Data

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data panel (Panel Pooled Data), karena kelebihan dari pengguna data panel, salah satunya adalah dapat

memberikan data yang lebih informatif, dan lebih baik dalam mendeteksi dan mengukur efek yang tidak dapat diamati dalam data cross section dan time series

(Agus, 2007).

a. Uji Stasioner Data

Uji stasioner data dilakukan untuk melihat apakah data stasioner atau tidak. Data yang tidak stasioner bila diregresikan akan mudah menyebabkan referensi lancung. Data dikatakan stationer bila memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Rata-rata dan variannya konstan sepanjang waktu.

(10)

2. Kovarian antara dua data runtut waktu tergantung pada kelambanan antara dua periode tersebut. Oleh karenanya data yang tidak stasioner harus dijadikan stasioner terlebih dahulu.

Untuk menjadikan data tidak stasioner menjadi data stasioner biasanya data cukup di difrensi saja. Pada tingkat difrensi pertama, biasanya data sudah menjadi stasioner, kalau ternyata belum, kemungkinan besar pada diferensi kedua sudah stasioner (Gujarati, 2012).

3. Analisis Regresi Data Panel

Dalam analisis regresi data panel ada beberapa keunggulan Wibisono (2015), antara lain :

1. Panel data mampu memperhitungkan heterogenitas individu secara eksplisit dengan mengijinkan variabel spesifik individu.

2. Kemampuan mengontrol heterogenitas ini selanjutnya menjadikan data panel data digunakan untuk menguji dan membangun model perilaku lebih komplek. 3. Data panel mendasarkan diri pada Observasi Cross-Section yang

berulang-ulang (Time Series), sehingga metode data panel cocok digunakan sebagai study of dynamic adjustman.

4. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, lebih variatif, dan kolinearitas (multiko) antara data semakin berkurang, dan derajat kebebasan (Degree of freedom / DF) lebih tinggi

sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien.

5. Data panel dapat digunakan untuk mempelajari model-model perilaku yang kompleks.

(11)

6. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin ditimbulkan oleh agregasi data individu.

Kemudian dalam permodelan dengan menggunakan teknik Regresi data panel dapat dilakukan dengan 3 Pendekatan Alternatif metode pengolahannya, yaitu :

a. Metode Common Effect (Pooled Least Square)

Model ini merupakan model paling sederhana dibandingkan dengan kedua model lainnya. Model ini tidak dapat membedakan varians antara silangtempat dan titik waktu karena memiliki intercept yang tetap, dan bukanbervariasi secara random (Kuncoro, 2014).

Persamaan untuk common effect ditulis dengan persamaan sebagai berikut :

Yit = α+βXit + εit untuk i = 1,2,...,N dan t = 1,2,....,T

Dimana N adalah jumlah unit cross section (individu) dan T adalah jumlah periode waktunya. Dengan mengasumsi komponen eror dalam pengolahan kuadrat terkecilbiasa dapat melakukan proses estimasi secara terpisah untuk setiap unit cross section.

b. Metode Fixed Effect (FE)

Pengertian model Fixed Effect adalah model dengan intercept

berbeda-beda untuk setiap subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah

seiring waktu (Gujarati, 2012). Model ini mengasumsikan bahwa intercept adalah berbeda setiap subjek sedangkan slope tetap sama antarsubjek. Dalam

(12)

(Kuncoro, 2014). Model ini sering disebut dengan model Least Square Dummy Variables (LSDV).

Secara matematis model panel data yang menggunakan fixed effect adalah

sebagai berikut :

Yit = α+βXit +γ2W2t + γ3W3t +....+ γnWnt + σ2Zit+ σ3Zi3....+ σtZit+ εit

Dimana :

Yit = variabel terikat untuk individu ke-i dan waktu ke-t

Xit = variabel bebas untuk individu ke-i dan waktu ke-t

Wit = merupakan variabel boneka (dummy) dimana Wit = 1 untuk individu i, i= 1,2,...N dan bernilai 0 untuk lainnya.

Zit = merupakan variabel boneka (dummy) dimana Zit = 1 untuk periode t, t =1,2,...T dan bernilai 0 untuk lainnya.

Pada Fixed Effects Approach terdapat beberapa kemungkinan persamaan regresi yang tergantung pada asumsi yang digunakan :

1. Intercept dan slope dari koefisien tetap atau konstan sepanjang waktu dan error term menangkap perbedaan – perbedaan sepanjang waktu dan individu.

2. Slope dari koefisien konstan tetapi intersep individual bervariasi

3. Slope dari koefisien konstan tetapi intersep bervariasi berdasarkan individu maupun pada waktu.

4. Seluruh koefisien bervariasi pada individual

5. Intersep dan juga slope dari koefisien berbeda pada individu maupun waktu. Model fixed effect memiliki beberapa kelemahan yaitu:

(13)

1. Terlalu banyak variabel boneka (dummy)

2. Terlalu banyak variabel didalam model sehingga ada kemungkinan terjadi multikoliniaritas.

3. Tidak mampu mengidentifikasi dampak variabel – variabel time invariant seperti jenis kelamin, warna dan etnik.

4. Harus berhati-hati dalam memikirkan error term Uit

c. Metode Random Effect (RE)

Random effect disebabkan variasi dalam nilai dan arah hubungan antar subjek diasumsikan random yang dispesifikasikan dalam bentuk residual (Kuncoro, 2012). Model ini mengestimasi data panel yang variabel residual diduga memiliki hubungan antar waktu dan antar subjek.

Menurut Widarjono (2007) model random effect digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel dummy. Metode analisis data panel dengan model random effect harus memenuhi persyaratan yaitu jumlah cross section harus lebih besar daripada jumlah variabel penelitian. Berikut ini persamaan random effect :

Yit = α+βXit + εit ; εit = ut + vt + wit

Dimana :

ut = komponen cross section error vt = komponen time series error wit = komponen error kombinasi

(14)

Untuk menguji permodelan Regresi data panel ketiga estimasi model regresi dengan melakukan uji Chow dan uji Hausman yang ditujukan untukmenentukan apakah model data panel dapat diregresi dengan metode

Common Effect , metode Fixed Effect atau metode Random Effect (Widarjono,

2007).

4. Pemilihan Model Regresi Data Panel

Pertama yang harus dilakukan adalah melakukan uji F untuk memilih model mana yang terbaik diantara ketiga model tersebut adalah dengan melakukan uji chow dan uji hausman.

a. Uji Chow

Uji Chow merupakan uji untuk membandingkan model common effect

dengan fixed effect (Widarjono, 2007). Chow test dalam penelitian ini

menggunakan Eviews 8. Hipotesis yang dibentuk dalam Chow Test ini adalah sebagai berikut :

Ho = Model Common Effect

Ha = Model Fixed Effect

Uji Chow digunakan untuk menentukan apakah model data panel diregresi dengan metode Common Effect atau dengan metode Fixed Effect apabila

dari hasil uji tersebut ditentukan bahwa metode Common Effect yang digunakan,

maka tidak perlu diuji kembali dengan Uji Hausman. Namun apabila dari hasil Uji Chow tersebut ditentukan bahwa metode Fixed Effect yang digunakan, maka

(15)

atau metode Random Effect yang digunakan untuk mengestimasi regresi data

panel. Pertimbangan pemilihan pendekatan yang digunakan ini didekati dnegan menggunakan statistik F yang berusaha memperbandingkan antara nilai jumlah kuadrat dari error dari proses pendugaan dengan metode kuadrat terkecil dan efek tetap adalah :

Dimana :

RRSS = Restricted Residual Sum Square

URSS = Unrestricted Residual Sum Square

N = Jumlah data Cross Section

T = Jumlah data Time Series

K = Jumlah variabel penjelas

Hipotesis :

H0 = Model menggunakan pendekatan Common Effect

Ha = Model menggunakan pendekatan Fixed Effect

Pengujian yang dilakukan dengan menggunakan Chow Test atau

Likelihood Ratio Test dengan asumsi :

Ho ditolak jika ρ-value lebih kecil dari α.

Ha diterima jika ρ-value lebih besar dari α. Nilai α yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.

(16)

b. Uji Hausman

Pengujian ini membandingkan model fixed effect dengan metode random effect dalam menentukan model yang terbaik untuk digunakan sebagai model

regresi data panel (Gujarati, 2012). Hausman Test menggunakan program yang serupa dengan Chow Test yaitu program Eviews. Hipotesis yang dibentuk dalam Hausman test adalah sebagai berikut :

Ho = Model Random Effect

Ha = Model Fixed Effect

Model Uji Hausman yang digunakan adalah sebagai berikut :

W = X2 [k-1] = [b – 𝛃] [b – 𝛃]

Sementara itu hipotesis yang digunakan dalam pengujian ini adalah : Ho = W memiliki distribusi chi-square yang terbatas dengan derajat kebebasan

(k-1)

Ha = W memiliki distribusi chi-square yang tidak terbatas dengan derajat

kebebasan (k-1)

Uji menggunakan chi-square dimana jika probabilitas dari hausman lebih

kecil dari α (hasil hausman test signifikan) maka Ho ditolak dan model fixed effect

digunakan.

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila ρ value > 0,05 atau bila signifikansi >α = 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak atau fit untuk

(17)

2. Ho ditolak dan Ha diterima apabila ρ value < 0,05 atau bila signifikansi <α = 0,05 berarti model regresi dalam penelitian ini layak atau fit untuk digunakan

dalam penelitian.

c. Uji Lagrange Multiplier – Test (LM Test)

Lagrange Multiplier (LM) adalah uji untuk mengetahui apakah model Random Effect atau model Common Effect (OLS) yang paling tepat digunakan

(Widarjono,2007). Uji signifikasi Random Effect ini dikembangkan oleh Breusch

Pagan. Metode Breusch Pagan untuk uji signifikasi Random Effect didasarkan

pada nilai residual dari metode OLS.

Hipotesis yang dibentuk dalam Uji LM ini adalah sebagai berikut : Ho = Model Common Effect

Ha = Model Random Effect

Dimana,

Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi-squares dengan degree of freedom

sebesar jumlah variabel independen. Sehingga kriterianya adalah sebagai berikut : H0 ditolak jika probabilitas lebih kecil dari α. Sebaliknya H0 diterima jika probabilitasnya lebih besar dari α. Nilai α yang digunakan adalah 5% atau 0,05.

5. Pengujian Model Regresi Data Panel a. Uji Model Regresi Data Panel (Uji F)

Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung> dari Ftabel, (Ho ditolak dan Ha diterima) maka model signifikan atau bisa

(18)

Uji Regresi dengan metode Enter / Full Model). Model signifikan selama kolom signifikansi <α dan sebaliknya jika Fhitung< Ftabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai dengan nilai kolom signifikansi akan lebih besar dari alpha. Rumus yang dapat digunakan untuk dapat melakukan pengujian ini adalah :

Dimana :

k = jumlah variabel independen n = jumlah anggota sampel

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Ho diterima atau Ha ditolak jika probabilitas tingkat signifikansi Fhitung>α = 0,05 Ho ditolak atau Ha diterima jika probabilitas tingkat signifikansi Fhitung<α = 0,05

Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya. Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen.

b. Uji Koefisien Regresi Data Panel (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil

Uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance). Jika

probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat

(19)

Namun jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

Hipotesis Uji t :

Ho : diterima jika Sig >α Ha : diterima jika Sig <α

Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis (Uji t) penelitian ini adalah

:

Dimana :

t = nilai uji t

b = koefisien regresi

Sb = standard error dari variabel independen

Apabila Ho diterima, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen dan sebaliknya. Apabila Ho ditolak, maka hal ini menunjukkan bahwa variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. Dalam memudahkan dan mempercepat proses pengolahan data, penulis menggunakan komputerisasi dengan menggunakan program Eviews 9.

Gambar

Tabel 3. Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
Table 4. Daftar Nama Perusahaan yang Menjadi Sample

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumsi minyak kelapa murni (VCO) secara signifikan dapat berpengaruh penurunan kadar gula darah, dimana kandungan asam

Penelitian ini didasari bahwa belum pernah dilakukan pengujian terhadap model jaringan syaraf tiruan, khususnya pada kombinasi fungsi aktivasi yang dibutuhkan untuk

Sedangkan terjadi pelemahan pada indeks Dow Jones (-0,09%), perdagangan hari Selasa (08/6) masih diwarnai sentimen positif yang datang dari angka pengangguran bulan

Dalam rangka untuk mengevaluasi efektivitas metode yang diusulkan untuk identifikasi wajah maka hasil deteksi otomatis bibir digunakan sebagai masukan dari metode

(2011) menyatakan perusahaan dengan pelanggan yang puas memiliki kesempatan yang baik untuk mengkonversi pelanggan tersebut menjadi loyal yang diharapkan membeli barang atau

Untuk mendukung optimalnya pekerjaan petugas gudang dalam penyimpanan bahan mentah tersebut maka dilakukannya usulan perancangan sistem informasi pendukung yang berfungsi

Arwana berasal dari perairan dengan kesadahan rendah, oleh karena itu direkomendasikan untuk memeliharanya pada selang kesadahan ini (GH 8°). Arwana silver dapat hidup pada kisaran

Politik penjajahan belanda dalam memnghambat pendidikan Islam di Indonesia dilakukan dengan membuat kebijaka-kebijkan yang merugikan pendidikan Islam dengan membentuk