• Tidak ada hasil yang ditemukan

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Penetapan Nominasi dan

Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi

sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik

PIAGAM KOMITE

NOMINASI DAN

REMUNERASI

(2)
(3)

BAB I PENDAHULUAN 5

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Maksud dan Tujuan 5

1.3 Landasan Hukum 5 1.4 Definisi 5 BAB II KEANGGOTAAN 7 2.1 Struktur Keanggotaan 7 2.2 Masa Jabatan 7 2.3 Persyaratan Keanggotaan 8 2.3.1 Persyaratan Umum 8 2.3.2 Persyaratan Khusus 8

BAB III TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 9

3.1 Tugas dan Tanggung Jawab 9

3.1.1 Fungsi Nominasi 9

3.1.2 Fungsi Remunerasi 9

3.2 Kode Etik Kerahasiaan 10

BAB IV RAPAT, PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN 11

4.1 Rapat Komite 11

4.2 Pengungkapan dan Pelaporan 11

BAB V LARANGAN 12

BAB VI PENUTUP 13

(4)
(5)

BAB I PEND AHUL U AN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka meningkatkan penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik, PT Elnusa Tbk (“Perseroan”) sebagai salah satu Emiten wajib memenuhi peraturan perundang-undangan dalam bidang pasar modal yang telah diatur. Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten Atau Perusahaan Publik.

Emiten atau perusahaan Publik wajib memiliki fungsi Nominasi dan Remunerasi dimana pelaksanaan fungsi tersebut wajib dilaksanakan oleh Dewan Komisaris dengan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi (“Komite”).

Hal ini merupakan bentuk transparansi proses Nominasi dan Remunerasi serta bentuk peningkatan kualitas, kompetensi dan tanggung jawab Direksi serta Dewan Komisaris Perseroan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini bertujuan untuk : 1. Membantu pengawasan Dewan Komisaris

3. Memberikan batasan mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang Anggota Komite. Menerapkan ketentuan terkait prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik sebagaimana yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

1.3 Landasan Hukum

Peraturan yang menjadi dasar penyusunan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini adalah: 1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas. 3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. 6. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite

Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.

9. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia tahun 2006 dari Komite Nasional Kebijakan

Governance.

1.4 Definisi

1. Komite Nominasi dan Remunerasi adalah komite yang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan fungsi dan tugas Dewan Komisaris terkait Nominasi dan Remunerasi terhadap Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris.

3. Nominasi adalah pengusulan seseorang untuk diangkat dalam jabatan sebagai Anggota Direksi atau Anggota Dewan Komisaris.

7. Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris karena kedudukan dan peran yang diberikan sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenang Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris.

13. Perusahaan atau Perseroan dengan huruf P kapital adalah PT Elnusa Tbk, sedangkan perusahaan atau perseroan dengan huruf p kecil menunjuk kepada perusahaan secara umum.

(6)

BAB I PEND

AHUL

U

AN

15. Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

17. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

19. Komisaris Independen adalah Anggota Dewan Komisaris yang berasal dari luar Perusahaan dan memenuhi persyaratan sebagai Komisaris Independen.

6

Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Panduan Penetapan Nominasi dan sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

(7)

BAB II KE ANGGO TAAN

BAB II

KEANGGOTAAN

2.1 Struktur Keanggotaan

3. Anggota Komite paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang Anggota yaitu :

a. Ketua Komite merangkap Anggota yang merupakan Komisaris Independen dan wajib memenuhi persyaratan sbb:

Tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan.

Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi Perusahaan ini dalam waktu 6 (enam) bulan sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.

Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ke-3, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Anggota Dewan Komisaris lainnya atau dengan Anggota Direksi.

c. Anggota Komite lainnya dapat berasal dari :

Anggota Dewan Komisaris

Pihak yang berasal dari luar Perusahaan

Pihak yang menduduki jabatan manajerial dibawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia 6. Anggota Komite lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf b di atas sebagian besar tidak dapat berasal

dari pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi yang membidangi Sumber Daya Manusia. 3. Anggota Direksi Perusahaan tidak dapat menjadi Anggota Komite.

2.2 Masa Jabatan

1. Setiap Anggota Komite diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.

2. Masa jabatan setiap Anggota Komite tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar yakni 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal pengangkatan dan berakhir sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang ke-3 setelah tanggal pengangkatannya.

3. Setiap Anggota Komite dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.

4. Keanggotaan Komite dapat berakhir sewaktu-waktu sebelum masa jabatan berakhir sesuai Keputusan Dewan Komisaris.

7. Penggantian Anggota Komite yang bukan berasal dari Dewan Komisaris dilakukan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak Anggota Komite dimaksud tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya.

10. Perusahaan wajib mendokumentasikan keputusan pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite.

(8)

BAB II KE

ANGGO

TAAN

2.3 Persyaratan Keanggotaan 2.3.1 Persyaratan Umum

1. Memiliki integritas, dedikasi, kemampuan, pendidikan, independensi dan pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu mengkomunikasikan secara lisan maupun tertulis semua hasil pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris sesuai prosedur yang berlaku. 2. Memiliki pengetahuan yang cukup untuk dapat memahami prinsip dan proses penetapan

Nominasi dan Remunerasi serta mampu mengkomunikasikan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Dewan Komisaris.

3. Memiliki pengetahuan yang memadai tentang Anggaran Dasar Perusahaan, peraturan perundang-undangan dan peraturan lainnya terkait penetapan Nominasi dan Remunerasi. 4. Memiliki pengetahuan mengenai Nominasi dan Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai

dengan kegiatan usaha Perusahaan sejenis dan skala usaha dari Perusahaan dalam industrinya. 5. Sekurang-kurangnya salah satu Anggota Komite harus memiliki latar belakang dan kompetensi

dalam pendidikan atau memiliki keahlian dalam bidang Sumber Daya Manusia.

2.3.2 Persyaratan Khusus

Selain persyaratan umum yang telah disebutkan di atas, khusus bagi Anggota Komite yang berasal dari luar Perusahaan juga harus memenuhi persyaratan yakni tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perusahaan, Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi atau pemegang saham utama Perusahaan.

8

Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Panduan Penetapan Nominasi dan sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

(9)

BAB III TUGAS D AN T ANGGUNG J AW AB

BAB III

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam menetapkan Nominasi dan Remunerasi Pengurus Perusahaan. Setiap Anggota Komite wajib bertindak independen dalam melaksanakan tugasnya.

3.1 Tugas dan Tanggung Jawab

Komite Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan tanggung jawab paling kurang :

3.1.1 Fungsi Nominasi :

1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

a. Komposisi jabatan Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

b. Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

c. Kebijakan evaluasi kinerja bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

(Alur proses nominasi calon Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris dimuat dalam Lampiran 1 Piagam Komite).

2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.

3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

4. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

3.1.2 Fungsi Remunerasi :

1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :

a. Struktur Remunerasi bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris. b. Kebijakan atas Remunerasi bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris. c. Besaran atas Remunerasi bagi Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

(Alur proses remunerasi Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris dimuat dalam Lampiran 2 Piagam Komite).

2. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.

(10)

BAB III TUGAS D

AN T

ANGGUNG J

AW

AB

3. Struktur Remunerasi sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1 di atas dapat berupa : a. Gaji

b. Honorarium c. Insentif dan /atau

d. Tunjangan yang bersifat tetap dan/atau variable

4. Penyusunan struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi harus memperhatikan :

a. Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai dengan kegiatan usaha Perusahaan sejenis dan skala usaha dari Perusahaan dalam industrinya.

b. Tugas, tanggung jawab dan wewenang Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan kinerja Perusahaan.

c. Target kinerja atau kinerja masing-masing Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris. d. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan bersifat variable.

5. Struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi sebagaimana dimaksud pada angka 4 di atas harus dievaluasi oleh Komite paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

3.2 Kode Etik Kerahasiaan

1. Anggota

Komite yang masih atau yang sudah tidak menjabat lagi sebagai Anggota Komite, wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Anggota Komite, baik dari pihak internal maupun pihak eksternal dan hanya digunakan untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.

2. Anggota Komite dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan kepentingan Perusahaan untuk kepentingan pribadi.

3. Anggota Komite dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya wajib mentaati Kode Etik Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perusahaan selain honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya.

10

Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Panduan Penetapan Nominasi dan sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

(11)

BAB IV RAP AT , PENGUNGKAP AN D AN PELAPORAN

BAB IV

RAPAT, PENGUNGKAPAN DAN PELAPORAN

4.1 Rapat Komite

1. Rapat Komite diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. 2. Rapat Komite hanya dapat diselenggarakan apabila :

a. Dihadiri oleh mayoritas dari jumlah Anggota Komite

b. Salah satu dari mayoritas jumlah Anggota Komite sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas merupakan Ketua Komite

3. Keputusan Rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.

4. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

5. Jika dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan cara pemungutan suara terjadi suara yang sama banyaknya, maka Ketua Rapat yang akan memutuskan.

6. Dalam hal proses pengambilan keputusan terdapat perbedaan pendapat, perbedaan pendapat tersebut wajib dimuat dalam risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat tersebut.

7. Hasil rapat komite wajib dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan secara baik oleh Perusahaan. 8. Risalah rapat komite wajib disampaikan secara tertulis kepada Dewan Komisaris.

4.2 Pengungkapan dan Pelaporan

1. Komite menyampaikan laporan pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan prosedur kepada Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun atau atas permintaan Dewan Komisaris. Laporan Komite tersebut merupakan bagian dari laporan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Pelaksanaan fungsi Komite wajib diungkapkan dalam laporan tahunan dan situs web Perusahaan paling kurang memuat:

a. Pernyataan bahwa Perusahaan telah memiliki Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi. b. Uraian singkat pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite dalam tahun buku.

(12)

BAB V LARANGAN

BAB V

LARANGAN

1. Anggota Komite dilarang untuk mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak langsung dari Perusahaan selain penghasilan yang sah.

2. Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua atau Anggota Komite tidak diberikan penghasilan tambahan selain penghasilan sebagai Anggota Dewan Komisaris.

12

Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Panduan Penetapan Nominasi dan sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

(13)

BAB VI PENUTUP

BAB V

LARANGAN

BAB VI

PENUTUP

1. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini akan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

2. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi ini dapat ditinjau secara berkala untuk penyempurnaannya atau dilakukan pemutakhirannya apabila dianggap perlu dengan tetap memperhatikan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jakarta, 22 Mei 2015 Dewan Komisaris

PT Elnusa Tbk

Komisaris Utama Syamsu Alam (Tanda Tangan)

Komisaris Independen Pradana Ramadhian (Tanda Tangan)

Komisaris Independen Rinaldi Firmansyah (Tanda Tangan)

Komisaris Budhi Himawan (Tanda Tangan)

Komisaris Hadi Budi Yulianto (Tanda Tangan)

(14)

BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN 1:

PROSES PENETAPAN NOMINASI CALON ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU DEWAN KOMISARIS

LAMPIRAN 2:

PROSES REMUNERASI DIREKSI DAN/ATAU DEWAN KOMISARIS

PROPOSAL SELEKSI DAN REKOMENDASI

Proposal kandidat calon Anggota Direksi dan/ atau Dewan Komisaris. Diajukan oleh Pemegang Saham Pengendali/Dewan Komisaris/Direksi Penyampaian proposal kandidat calon Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris kepada Komite Nominasi dan Remunerasi

1. Kenaikan besaran Remunerasi dapat melalui : • Usulan Direksi dan/atau Dewan Komisaris. • Evaluasi oleh Komite Nominasi dan Remunerasi

2. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan survei dan/atau studi banding serta melakukan pengkajiannya atas penetapan besaran Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai dengan kegiatan usaha Perusahaan sejenis dan skala usaha dari Perusahaan dalam industrinya. Jika dibutuhkan Komite Nominasi dan Remunerasi dapat menunjuk konsultan atau pihak luar yang independen untuk mendapatkan data yang lebih valid. *

3. Pengkajian kinerja Perusahaan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai refleksi kinerja Direksi dan Dewan Komisaris. * Komite Nominasi dan Remunerasi dapat menunjuk konsultan atau pihak luar yang independen untuk membantu Komite

dengan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dan atas beban Perusahaan yang dialokasikan dari anggaran biaya Dewan Komisaris.

4. Berdasarkan hasil survei dan/atau studi banding serta kinerja Perusahaan, Komite Nominasi dan Remunerasi akan memberikan rekomendasi besaran Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris kepada Pemegang Saham Pengendali. 5. Persetujuan Pemegang Saham Pengendali atas besaran Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris.

6. Penyampaian rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham

7. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atas besaran Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris.

Penyampaian hasil Fit & Proper Test kepada Pemegang Saham Pengendali Penyampaian rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris atas kandidat calon Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atas Komposisi Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Proses seleksi kandidat calon

Anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris oleh Komite Nominasi dan Remunerasi: 1. Analisa rekam jejak dan

kompetensi 2. Wawancara

3. Fit & Proper Test oleh Independent Assessor Persetujuan Pemegang Saham Pengendali atas kandidat calon Anggota Direksi dan/atau dewan Komisaris Persetujuan Pemegang Saham Pengendali atas kandidat calon Anggota Direksi dan/atau dewan Komisaris Penyampaian rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi oleh Dewan Komisaris kepada Rapat Umum Pegang Saham

REvIEW SELEKSI DAN REKOMENDASI KEPUTUSAN KEPUTUSAN

14

Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Panduan Penetapan Nominasi dan sesuai Tata Kelola Perusahaan yang Baik

PIAGAM KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

(15)
(16)

PT Elnusa Tbk

Graha Elnusa 16th Floor

Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560, Indonesia Tel. +62 21-78830850 (Hunting) Fax. +62 21-78830907 corporate@elnusa.co.id www.elnusa.co.id

Referensi

Dokumen terkait

probabilitas komponen, peralatan, mesin, atau sistem tetap beroperasi dengan baik sesuai dengan fungsi yang diharapkan dalam interval waktu dan kondisi tertentu [1]

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, telah dinyatakan bahwa segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan

Selalu hubungan/kegiatan dari dalam ke luar, harus melewati firewall. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memblok/membatasi baik secara fisik semua akses terhadap jaringan lokal,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh faktor persepsi dan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku persepsian terhadap

Fakta lain yaitu dari tujuh naskah yang dikirimkan oleh penulis dari tujuh universitas yang berbeda sebagaimana termuat dalam edisi kali ini.. Tentu saja sangat

Perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya tidak mensyaratkan adanya Analisa Harga Satuan yang harus.. Segera setelah suatu tahun anggaran dimulai (1 Januari), maka DIPA harus

1. Dapat membaca satu paragraf tentang kegiatan sehari-hari. Jika warga belajar mampu membaca satu paragraf tentang kegiatan sehari-hari dengan lafal, jeda, dan

Raya Maninjau - Ambun Pagi Kelok 32 Jorong Kuok III Koto Nagari Matua Mudiak Kab.. Matur