KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP...0.41..TAEUN..20L7
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL
PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 139-11
[ADVISORY CIRCULAR CASR PART 139-11),
LISENSI DAN/ATAU RATING PERSONEL BANDAR UDARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
Menimbang
:
a. bahwa dalam Sub Bagian 139 B.2 angka 139.033 ayat 1
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 tahun
2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139)
tentang
Bandar
Udara
[Aerodrome)
telah
mengatur
Penyelenggara bandar udara dan penyedia jasa terkait
bandar udara wajib memperkerjakan personel bandar
udara yang memiliki kemampuan dan kualifikasi yang
sesuai dengan bidangnya;
b. bahwa dalam Sub Bagian 139 C angka 139.103 ayat 1
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 55 tahun
2015 tentang Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
bagian 139 (Civil Aviation Safety Regulations Part 139)
tentang
Bandar
Udara
[Aerodrome)
telah
mengatur
Penyelenggara bandar udara beregister termasuk heliport
dan water aerodrome wajib memperkerjakan personel
bandar udara yang memiliki kemampuan dan kualifikasi
c. bahwa dalam Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 21 Tahun 2015 tentang petunjuk dan
tata cara peraturan keselamatan penerbangan sipil
bagian 139-11 (Advisory Circular CASR Part 139-11), Lisensi Personel Bandar Udara masih terdapat kekurangan dan belum mengatur mengenai fungsi pengendalian dan pengawasan lisensi dan/ atau rating
personel bandar udara antara Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Kantor Otoritas
Bandar Udara;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Pedoman Teknis
Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil Bagian 139-11 (Advisory Circular CASR Part 139-11),
Lisensi dan/atau Rating Personel Bandar Udara;
Mengingat
:
1. Undang-undang
Nomor
1
Tahun
2009
tentang
Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4956);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar
Udara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5295);
3. Peraturan
Presiden
Nomor 7
Tahun
2015
tentang
Organisasi
Kementerian
Negara
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 5);4. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015
tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 31 Tahun
2006 tentang Pedoman dan Proses Perencanaan di
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 25 Tahun 2009 tentang Pendelegasian Kewenangan Menteri Perhubungan Kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara di Bidang Penerbangan;
7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 41 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara;
8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1046); 9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun
2014 tentang Tata Cara dan Prosedur Penetapan Lokasi
Bandar Udara;
10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 22 Tahun 2015 tentang Peningkatan Fungsi Pengendalian dan Pengawasan Oleh Kantor Otoritas Bandar Udara;
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 30 Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanki Administratif Terhadap
Pelanggaran Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang
Penerbangan;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 86 Tahun 2016;
13. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 459 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas
Bandar Udara;
14. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
KP. 123 Tahun 2016 tentang Perubahan Pedoman Teknis
Operasional Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil
Bagian 139-11 (Advisory Circular CASR Part 139-11),
Lisensi dan/ atau Rating Personel Bandar Udara;MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN
UDARA TENTANG PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN
139 - 11 (ADVISORY CIRCULAR CASR PART 139-11),
LISENSI DAN/ ATAU RATING PERSONEL BANDAR UDARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi, yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.
2. Heliport adalah suatu lapangan terbang atau suatu daerah tertentu di darat atau di perairan atau di suatu
struktur, terdiri dari bangunan atau fasilitas (peralatan)
yang dipakai sebagian atau seluruhnya untuk melakukan pendaratan, keberangkatan, dan pergerakan pesawat helikopter.
3. Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari
reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara
terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk
penerbangan.
4. Helikopter adalah pesawat udara yang lebih ringan dari udara, dapat terbang dengan sayap berputar dan
5. Personel Bandar Udara adalah Personel yang terkait
langsung dengan pelaksanaan pengoperasian dan/atau
pemeliharaan fasilitas bandar udara.
6. Pengoperasian adalah rangkaian kegiatan menyiapkan,
menghidupkan dan/atau menjalankan, memantau kinerja operasi dan mematikan suatu peralatan.
7. Pemeliharaan adalah rangkaian kegiatan pemeriksaan, analisa dan perencanaan serta pelaksanaan kegiatan pemeliharaan fasilitas bandar udara dalam rangka mempertahankan kemampuan, kapasitas, kualitas
fasilitas bandar udara.
8. Penguji Personel Bandar Udara adalah personel yang telah memiliki kemampuan dan kualifikasi di bidangnya untuk melakukan pengujian lisensi dan/atau rating personel bandar udara.
9. Pemeriksaan adalah rangkaian kegiatan melihat, menguji, serta mencatat kondisi suatu fasilitas bandar udara sesuai dan/atau berdasarkan persyaratan standar teknis operasional bandar udara dan/atau standar teknis operasional lain yang relevan.
10. Sertifikat Kompetensi adalah tanda bukti seseorang telah memenuhi persyaratan pengetahuan, keahlian, dan kualifikasi di bidangnya.
11. Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di bidangnya dalam jangka
waktu tertentu.
12. Kartu Lisensi adalah tanda pengenal personel bandar udara yang mencantumkan lisensi dan rating yang
dimiliki.
13. Rating adalah batasan kewenangan seseorang pemegang lisensi pada suatu bidang pekerjaan sesuai dengan lisensi yang dimiliki.
14. Garbarata adalah fasilitas berupa lorong yang
menghubungkan pesawat udara dengan gedung terminal bandara, yang dipergunakan untuk naik turunnya penumpang ke dan dari pesawat udara atau
ke dan dari gedung terminal bandar udara.
15. Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground
Support Equipment/ GSE) adalah peralatan bantu yang
dipersiapkan untuk keperluan pesawat udaradi darat pada saat kedatangan dan/atau keberangkatan,
termasuk untuk pemuatan dan/atau penurunan
penumpang, kargo, pos, serta keperluan operasional
pesawat udara lainnya.
16. Otoritas Bandar Udara adalah adalah lembaga
pemerintah yang diangkat oleh Menteri dan memiliki
kewenangan untuk menjalankan dan melakukan
pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjamin
keselamatan, keamanan, dan pelayanan penerbangan. 17. Penyelenggara Bandar Udara adalah Unit Penyelenggara
Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara, dan/atau Badan Hukum Indonesia yang mengoperasikan bandar
udara khusus.
18. Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan adalah lembaga yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi Personel bandar udara diantaranya lembaga dari unsur pemerintahan atau badan usaha yang berbadan hukum Indonesia yang telah mendapat izin dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
19. Admin atau Local Admin CAT (Computer Asissted Test) adalah Petugas yang ditunjuk oleh Direktur Bandar Udara dan/atau Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara untuk mengelola dan bertanggung jawab terhadap sistem ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted
Test) pada Direktorat Bandar Udara dan pada
masing-masing Kantor Otoritas Bandar Udara.
20. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.
21. Direktur adalah Direktur Bandar Udara.
22. Kepala Sub Direktorat adalah Kepala Sub Direktorat
Standardisasi Bandar Udara
23. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar
Udara
BAB II
PERSONEL BANDAR UDARA
Pasal 2
(1) Personel Bandar Udara yang diatur dalam Peraturan ini, yaitu:
a. Personel teknik bandar udara; b. Personel elektronika bandar udara; c. Personel listrik bandar udara; d. Personel mekanikal bandar udara;
e. Personel pengatur pergerakan pesawat udara (Apron
Movement Control/ AMQ;
f. Personel peralatan pelayanan darat pesawat udara
(Ground Support Equipment operator/ GSE operator);
g. Personel pemandu parkir pesawat udara (Aircraft
Marshaller);
h. Personel pelayanan garbarata (aviobridge operator);
dani.
Personel
pelayanan
pendaratan
helikopter
(Helicopter Landing Officer/ HLO).(2) Personel teknik bandar udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan personel bandar
udara
yang
memiliki
lisensi
dan
rating
untuk
mengoperasikan dan/atau memelihara fasilitas teknik
(3) Personel
elektronika
bandar
udara
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan personel
bandar udara yang memiliki lisensi dan rating untuk
mengoperasikan
dan/atau
memelihara
fasilitas
elektronika bandar udara
(4)
Personel listrik bandar udara sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c, merupakan personel bandar
udara
yang
memiliki
lisensi
dan
rating
untuk
mengoperasikan dan/atau memelihara fasilitas listrik
bandar udara.
(5)
Personel
mekanikal
bandar
udara
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d, merupakan personel
bandar udara yang memiliki lisensi dan rating untukmengoperasikan
dan/atau
memelihara
fasilitas
mekanikal bandar udara.
(6) Personel pengatur pergerakan pesawat udara (Apron
Movement Control/AMQ sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e, merupakan personel bandar udara yang memiliki lisensi dan rating untuk melaksanakan pengawasan terhadap ketertiban, keselamatan pergerakan lalu lintas di apron, penentuan parkir pesawat udara serta pengaturan pesawat udara yang
akan masuk atau keluar apron.
(7) Personel peralatan pelayanan darat pesawat udara
(Ground Support Equipment operator/GSE operator) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, merupakan personel bandar udara yang memiliki lisensi dan rating untuk melaksanakan pengoperasian peralatan pelayanan darat pesawat udara.
(8)
Personel
pemandu
parkir
pesawat
udara
(Aircraft
Marshaller) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
g, merupakan personel bandar udara yang memiliki
lisensi dan rating untuk melaksanakan pemanduan
parkir pesawat udara bersayap tetap (fixed wing) dan
bersayap putar (rotary wings).
(9) Personel pelayanan garbarata (aviobridge operator)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h, merupakan personel bandar udara yang memiliki
lisensi dan rating untuk melaksanakan pengoperasian peralatan garbarata.
(10) Personel pelayanan pendaratan helikopter (Helicopter
Landing Officer/ HLO) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf i, merupakan personel bandar udarayang memiliki lisensi dan rating untuk mengawasi, mengatur dan bertanggung jawab terhadap kegiatan di heliport yang berhubungan dengan pendaratan, keberangkatan dan pergerakan helikopter.
Pasal 3
Personel yang melakukan kegiatan di sisi udara selain personel bandar udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, wajib memiliki kompetensi di bidangnya dan mengikuti pembekalan pengetahuan tentang human factor atau safety
awareness, yang diselenggarakan oleh Penyelenggara Bandar Udara (Badan Usaha Bandar Udara/Unit Penyelenggara Bandar Udara), diawasi serta dikendalikan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara dan selanjutnya dilaporkan oleh Penyelenggara Bandar Udara (Badan Usaha Bandar Udara/Unit Penyelenggara Bandar Udara) kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.
BAB III
KETENTUAN LISENSI DAN/ATAU RATING
Bagian Kesatu
Bidang dan Tingkatan Lisensi
Pasal 4
(1)
Setiap personel bandar udara yang terkait langsung
dengan
pelaksanaan
pengoperasian
dan/atau
pemeliharaan fasilitas bandar udara wajib memiliki
lisensi yang sah dan/atau rating yang masih berlaku.
(2)
Lisensi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1),
diterbitkan untuk setiap bidang pekerjaan bandarudara, yaitu sebagai berikut:
a. bidang fasilitas teknik bandar udara;
b. bidang fasilitas elektronika bandar udara;
c. bidang fasilitas listrik bandar udara; d. bidang fasilitas mekanikal bandar udara;
e. bidang pengatur pergerakan pesawat udara (Apron
Movement Control/AMQ;
f. bidang peralatan pelayanan darat pesawat udara
(Ground Support Equipment/GSE);
g. bidang pemanduan parkir pesawat udara (Aircraft
Marshaller);
h. bidang pelayanan garbarata (aviobridge); dan
i. bidang pelayanan pendaratan helikopter (Helicopter Landing Officer/HLO).
Pasal 5
Bidang lisensi dan batasan kewenangan (rating) Personel Bandar Udara dalam melaksanakan pekerjaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tercantum dalam Lampiran I peraturan ini.
Pasal 6
Lisensi Personel bandar udara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf
d dibedakan berdasarkan tingkat keahlian atau kualifikasi,meliputi:
a. tingkat terampil; dan b. tingkat ahli.
Bagian Kedua
Buku Lisensi
Pasal 7
(1) Setiap Personel Bandar Udara hanya dapat memiliki
paling banyak 2 (dua) buku lisensi dengan bidang yang
berbeda.
(2) Setiap Personel Bandar Udara dapat memiliki paling banyak 3 (tiga) rating untuk setiap buku lisensi.
(3) Khusus Personel peralatan pelayanan darat pesawat udara (Ground Support Equipment operator/ GSE operator) dapat memiliki paling banyak 4 (empat) rating
untuk setiap buku lisensi.
Pasal 8
(1) Buku lisensi Personel Bandar Udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), sekurang-kurangnya
harus memenuhi ketentuan dan memuat informasi
sebagaimana tercantum pada Lampiran II.A Peraturan
ini.
(2) Contoh bentuk buku lisensi Personel Bandar Udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran II.B Peraturan ini.
Bagian Ketiga
Kartu Lisensi
Pasal 9
(1) Kartu Lisensi diberikan kepada personel bandar udara
sesuai dengan rating yang sah dan masih berlaku yang dimiliki oleh personel bandar udara bersangkutan.
(2)
Kartu lisensi personel bandar udara harus memenuhi
ketentuan dan memuat informasi paling sedikit:
a. nama;
b. nomor lisensi; c. unit kerja; d. jenis rating;
e. masa berlakunya; dan
f. kode batang dan/atau kode matriks dan/atau kode jenis lainnya (barcode).
Pasal 10
(1) Kartu lisensi personel bandar udara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 harus sesuai dengan ketentuan kartu lisensi personel bandar udara sebagaimana tercantum pada Lampiran III.A peraturan
ini.
(2) Contoh bentuk kartu lisensi personel Bandar Udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran III.B peraturan ini.
Bagian Keempat
Permohonan Lisensi dan/ atau Rating
Pasal 11
(1) Setiap Personel Bandar Udara mengajukan permohonan kepada Direktur Bandar Udara untuk melakukan:
a. penerbitan lisensi dan rating; b. penambahan rating;
c. perpanjangan rating, apabila disertai dengan
penambahan rating d. peningkatan lisensi;
e. penggantian lisensi dan/atau rating; dan
f. validasi lisensi dan/atau rating.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diajukan oleh :
a. Lembaga Pendidikan dan/ atau Pelatihan yang telah mendapatkan Akreditasi Lembaga Pendidikan dan/
atau Pelatihan Personel Bandar Udara; atau
b. Instansi Pemerintah atau Badan Hukum Indonesia
tempat pemohon bekerja.
Pasal 12
(1)
Setiap Personel Bandar Udara mengajukan permohonan
perpanjangan rating kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara berdasarkan wilayah kerja.(2)
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diajukan oleh: a. Perseorangan; atau
b. Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan yang telah
mendapatkan Akreditasi Lembaga Pendidikan dan/atau Pelatihan Personel Bandar Udara; atauc. Instansi Pemerintah atau Badan Hukum Indonesia tempat pemohon bekerja.
(3)
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dapat diajukan kepada Kepala Kantor apabila :
a. mengajukan
permohonan
perpanjangan
rating
setelah habis masa berlakunya (expired); dan
b. mengajukan
permohonan
perpanjangan
rating
disertai/
bersamaan dengan penambahan rating
dan/atau sebaliknya.
(4)
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
disampaikan kepada Direktur Bandar Udara.
Bagian Kelima
Persyaratan Dan Tata Cara
Penerbitan Lisensi dan Rating
Pasal 13
(1) Direktur
Jenderal
memberikan
kewenangan
kepada
Direktur untuk menerbitkan lisensi dan rating atas nama Direktur Jenderal berdasarkan permohonan
penerbitan lisensi dan rating sebagaimana dimaksud
dalam pasal 11 ayat (1) huruf a, setelah memenuhi:a. persyaratan administrasi; dan
b. lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted
Test) dan praktek.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) huruf a, terdiri dari:
a. surat permohonan penerbitan lisensi dan rating sebagaimana contoh format surat permohonan pada Lampiran IV.A peraturan ini;
b. surat keterangan (asli) sehat jasmani dan tidak buta warna dari dokter Pemerintah;
c. salinan (copy) Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/ Ijazah terakhir untuk penerbitan lisensi dan rating:
1) tingkat terampil atau lisensi tanpa tingkat keahlian atau kualifikasi minimal SMA/sederajat dengan jurusan yang terkait dengan bidang pekerjaannya, kecuali untuk bidang lisensi Teknik Bandar Udara, bidang lisensi Elektronika Bandar Udara, bidang lisensi Listrik Bandar Udara, bidang lisensi Mekanikal Bandar Udara dan bidang lisensi Helicopter Landing Officer
(HLO), minimal pendidikan SMA jurusan IPA/SMK bidang Teknik semua jurusan;
2) tingkat ahli, minimal:
a) Diploma III bidang Teknik semua jurusan, Matematika dan IPA, Fisika, Kimia, Komputer, sesuai dengan bidang pekerjaannya;
b) Sarjana/S-1 Bidang Teknik/ Matematika dan IPA/ Fisika/ Kimia/ Komputer.
d. salinan (copy) sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan dan/ atau pelatihan yang telah mendapatkan akreditasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Approved Training) sesuai ketentuan bidang lisensi dan/atau rating yang
dimohonkan;
e. salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk/ KTP yang masih berlaku dengan persyaratan usia pemegang 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 58 (lima puluh delapan) tahun atau Paspor yang masih berlaku (bagi warga negara asing) yang disertai dengan surat ijin bekerja/menetap yang dikeluarkan
dari instansi terkait;
f. salinan (copy) Tanda Izin Mengemudi/ TIM yang masih berlaku sesuai dengan bidang rating yang
dimohonkan atau Surat Izin Mengemudi/ SIM bagi bandar udara yang belum menerbitkan Tanda Izin Mengemudi/ TIM (khusus untuk Personel Ground
yang mengoperasikan Ground Support Equipment/
GSE portable dan Ground Support System/ GSS;
g. salinan (copy) rating BTT/ BCS/ GTL/ FLT/ PBS/
GPS/ ACS/ ASS/ LSS/ WSS/ RDT/ HCT/ IPL/
LLD/ /MUV yang dimiliki minimal selama 12 (dua
belas) bulan, khusus untuk permohonan rating ATT
Personel Ground Support Equipment /GSE;
h. pas photo berwarna terbaru berukuran 2 x 3 cm
sebanyak 3 (tiga) lembar dengan memakai kemeja
putih berkerah dan latar belakang warna:1) biru untuk lisensi tingkat terampil/tanpa tingkat
keahlian atau kualifikasi; dan
2) merah untuk lisensi tingkat ahli.
(3)
Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dimasukkan ke dalam map atau sampul dan
disusun dengan rapi secara berurutan sesuai checklist
pemeriksaan
persyaratan
administrasi
penerbitan
lisensi dan/atau rating pada Lampiran V.A peraturan
ini.
Pasal 14
(1)
Direktur menunjuk Penguji Personel Bandar Udara
untuk melakukan verifikasi persyaratan administrasi dan melaksanakan pengujian, setelah menerima
permohonan sebagaimana tercantum dalam Pasal 13.
(2) Hasil verifikasi persyaratan administrasi oleh Penguji
Personel Bandar Udara dituangkan dalam berita acara
verifikasi persyaratan administrasi penerbitan lisensi
dan rating.
(3) Berita acara verifikasi persyaratan administrasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus ditandatangani oleh tim atau petugas Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk.
(4)
Berita
acara
verifikasi
persyaratan
administrasi
penerbitan lisensi dan rating sebagaimana format padaLampiran V.A. Peraturan ini.
Pasal 15
(1) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b dilakukan setelah persyaratan
administrasi dinyatakan lengkap dan memenuhi
ketentuan.
(2) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) untuk mendapatkan lisensi dan rating berisi materi yang sesuai dengan ketentuan standar kompetensi yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3) Ujian praktek untuk mendapat lisensi dan rating
meliputi kegiatan pengoperasian fasilitas sesuai dengan ketentuan standar kompetensi yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
(4) Ketentuan terkait teknis pengujian dan standar
kelulusan untuk memperoleh lisensi dan/atau rating Personel bandar udara terdapat pada Lampiran VI
Peraturan ini.
(5) Berita acara pengujian penerbitan lisensi dan rating sebagaimana format pada Lampiran VII Peraturan ini.
Pasal 16
Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk harus menyampaikan berita acara/laporan hasil pengujian kepada Direktur secara berjenjang pada saat pelaksanaan pengujian
teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek berakhir.
Pasal 17
(1) Setelah pemohon dinyatakan lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek berdasarkan berita acara/laporan dari Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk, pemohon harus membayar PNBP sesuai Peraturan perundang-undangan dan mendapatkan bukti pembayaran PNBP.
(2) Buku lisensi dan kartu lisensi diterbitkan oleh Direktur atas nama Direktur Jenderal paling lama 5 (lima) hari kerja setelah PNBP dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penolakan penerbitan lisensi dan rating harus disampaikan kepada pemohon paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah pemohon dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administrasi atau tidak lulus pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek, dengan disertai alasan penolakan.
Bagian Keenam
Persyaratan Dan Tata Cara Penambahan Rating
Pasal 18
(1) Direktur Jenderal memberikan kewenangan kepada Kepala Subdirektorat untuk menambah rating didalam buku lisensi personel bandar udara berdasarkan permohonan penambahan rating sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) huruf b, setelah
a. persyaratan administrasi; dan
b. lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted
Test) dan praktek.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari:
a. surat permohonan penambahan rating sebagaimana contoh format surat permohonan pada Lampiran IV.A peraturan ini;
b. surat keterangan (asli) sehat jasmani dan tidak buta warna dari dokter Pemerintah;
c. salinan (copy) sertifikat kompetensi dari lembaga pendidikan dan/ atau pelatihan yang telah mendapatkan akreditasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Approved Training) sesuai ketentuan bidang lisensi dan/atau rating yang
dimohonkan;
d. salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk/ KTP yang
masih berlaku dengan persyaratan usia pemegang 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 58 (lima puluh delapan) tahun atau Paspor yang masih berlaku (bagi warga negara asing) yang disertai dengan surat ijin bekerja/menetap yang dikeluarkan
dari instansi terkait;
e. salinan (copy) Tanda Izin Mengemudi/ TIM yang masih berlaku sesuai dengan bidang rating yang dimohonkan atau Surat Izin Mengemudi/ SIM bagi
bandar udara yang belum menerbitkan Tanda Izin Mengemudi/ TIM (khusus untuk Personel Ground
Support Equipment/ GSE) kecuali untuk personel
yang mengoperasikan Ground Support Equipment/
GSE portable dan Ground Support System/ GSS;
f. salinan (copy) rating BTT/ BCS/ FLT/ PBS/ GPS/ ACS/ ASS/ LSS/ WSS/ RDT/ HCT/ IPL/ LLD/ MUV yang dimiliki minimal selama 12 (dua belas) bulan, khusus untuk permohonan rating ATT Personel
(3) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dimasukkan ke dalam map atau sampul dan disusun dengan rapi secara berurutan sesuai checklist pemeriksaan persyaratan administrasi penambahan rating pada Lampiran V.A peraturan ini.
Pasal 19
(1) Direktur menunjuk Penguji Personel Bandar Udara untuk melakukan verifikasi persyaratan administrasi dan melaksanakan pengujian, setelah menerima permohonan sebagaimana tercantum dalam Pasal 18.
(2) Hasil verifikasi persyaratan administrasi oleh Penguji Personel Bandar Udara dituangkan dalam berita acara verifikasi persyaratan administrasi penambahan (penerbitan) rating.
(3) Berita acara verifikasi persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus ditandatangani oleh tim atau petugas Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk.
(4) Berita acara verifikasi persyaratan administrasi penambahan rating sebagaimana format pada Lampiran
V.A. Peraturan ini.
Pasal 20
(1) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf b dilakukan setelah persyaratan administrasi dinyatakan lengkap dan memenuhi
(2) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) untuk mendapatkan penambahan rating berisi materi yang sesuai dengan ketentuan standar kompetensi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3) Ujian praktek untuk mendapatkan penambahan rating meliputi kegiatan pengoperasian fasilitas sesuai dengan ketentuan standar kompetensi yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal.
(4) Ketentuan terkait teknis pengujian dan standar kelulusan untuk memperoleh rating Personel bandar udara terdapat pada Lampiran VI Peraturan ini.
(5) Berita acara pengujian penambahan (penerbitan) rating
sebagaimana format pada Lampiran VII Peraturan ini.
Pasal 21
Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk harus
menyampaikan berita acara/laporan hasil pengujian kepada Direktur secara berjenjang pada saat pelaksanaan pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan
praktek berakhir.
Pasal 22
(1) Setelah pemohon dinyatakan lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek
berdasarkan berita acara/laporan dari Penguji Personel
Bandar Udara yang ditunjuk, pemohon harusmembayar
PNBP
sesuai
Peraturan
perundang-undangan dan mendapatkan bukti pembayaran PNBP.
(2) Penambahan rating disahkan oleh Kepala Subdirektorat paling lama 5 (lima) hari kerja setelah PNBP dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3)
Penolakan
penambahan
rating
harus
disampaikan
kepada pemohon paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah
pemohon
dinyatakan
tidak
memenuhi
persyaratan administrasi atau tidak lulus pengujian
teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek, dengan disertai alasan penolakan.Bagian Ketujuh
Persyaratan Dan Tata Cara Perpanjangan Rating
Pasal 23
(1)
Direktur Jenderal memberikan kewenangan kepada
Kepala Kantor untuk memproses perpanjangan masa berlaku rating personel Bandar udara berdasarkan permohonan perpanjangan rating pada saat masa berlaku rating belum berakhir sesuai dengan wilayah kerja Kantor Otoritas Bandar Udara masing-masing,setelah memenuhi:
a. Persyaratan administrasi; dan
b. Lulus ujian teori berbasis komputer (Computer
Asissted Test).
(2) Permohonan perpanjangan rating sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Kepala Kantor sebelum habis masa berlakunya rating
dan ditembuskan ke Direktur Bandar Udara.
(3) Pengajuan perpanjangan rating setelah habis masa berlakunya akan diberlakukan proses penerbitan sebagaimana dimaksud pada bagian kelima peraturan
(4) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, terdiri dari:
a. surat permohonan perpanjangan rating sebagaimana contoh format surat permohonan pada Lampiran IV.B Peraturan ini;
b. surat keterangan (asli) sehat jasmani dan tidak buta
warna dari dokter Pemerintah;
c. salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk/ KTP yang
masih berlaku dengan persyaratan usia pemegang
18 (delapan belas) tahun sampai dengan 58 (lima
puluh delapan) tahun atau Paspor yang masih
berlaku (bagi warga negara asing) yang disertai dengan surat ijin bekerja/menetap yang dikeluarkan
dari instansi terkait;
d. buku lisensi (asli) yang dimiliki atau surat
keterangan kehilangan dari pihak berwenang
apabila buku lisensi hilang/ rusak disertai dengan surat pernyataan dari pimpinan pusat/ cabang perusahaan/ instansi tempat personel bandar udara pemohon perpanjangan bekerja atau perorangan; e. surat pernyataan dari pimpinan pusat/ cabang
perusahaan/ instansi tempat personel bandar udara
pemohon perpanjangan bekerja, yang menyatakan
bahwa pemohon perpanjangan telah dan masih aktif
bekerja sesuai rating dalam 1 (satu) tahun terakhir
dari pimpinan instansi/ perusahaan;
f. salinan (copy) sertifikat telah mengikuti kegiatan penyegaran/ refreshment course yang terkait dengan
bidang pekerjaannya dalam jangka waktu 1 (satu)
tahun terakhir;
g. salinan (copy) Tanda Izin Mengemudi/ TIM yang
masih berlaku sesuai dengan bidang rating yang
dimohonkan atau Surat Izin Mengemudi/ SIM bagibandar udara yang belum menerbitkan Tanda Izin
Mengemudi/ TIM, kecuali untuk personel yang
mengoperasikan Ground Support Equipment/ GSE
h. sertifikat telah mengikuti penyegaran/ Refreshment
Course sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf
g
sekurang-kurangnya
memuat
materi
tentang
standar kompetensi dan kompetensi personelBandar udara sesuai bidang lisensi/ rating yang di ajukan dan dapat diterbitkan oleh:
1) lembaga Diklat Personel Bandar Udara yang
telah mendapatkan akreditasi penyelenggaraan Diklat dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Approved Training); atau
2) perusahaan/ instansi tempat personel bandar
udara pemohon perpanjangan bekerja, dengan melampirkan bukti pelaksanaan yang berupa absensi dan dokumentasi kegiatan.
i. Sertifikat telah mengikuti penyegaran/Refreshment paling sedikit memuat:
1) Nama peserta; 2) NIP/ NIK peserta;
3) Instansi/ Perusahaan peserta; 4) Bidang Diklat yang diikuti;
5) Jenis Diklat (rating) yang diikuti; 6) Tanggal pelaksanaan;
7) Tempat pelaksanaan;
8) Materi dan Total jam pelaksanaan;
9) Tempat dan tanggal penerbitan sertifikat; dan 10) Tanda tangan pejabat yang mengeluarkan.
(5) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dimasukan ke dalam map atau sampul dan disusun dengan rapi secara berurutan sesuai checklist verifikasi persyaratan administrasi perpanjangan rating pada Lampiran V.B Peraturan ini.
Pasal 24
(1)
Kepala Kantor menunjuk sebanyak-banyaknya 2 (dua)
personel untuk menjadi Local Admin ujian teori berbasis
komputer (Computer Asissted Test).
(2)
Local Admin ujian teori berbasis komputer (Computer
Asissted Test) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
bertanggung jawab terhadap sistem ujian teori berbasis
komputer (Computer Asissted Test) pada masing-masing
Kantor Otoritas Bandar Udara dan dapat berkoordinasi
langsung dengan Admin ujian teori berbasis komputer
(Computer Asissted Test) Direktorat Bandar Udara.
(3)
Local Admin ujian teori berbasis komputer (Computer
Asissted
Test)
mempunyai
kompetensi
sekurang-kurangnya :
a. berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS)
b. pendidikan
formal
minimal
Diploma
II
atau
sederajat;
c.
mampu mengoperasikan Sistem Operasi Komputer;
dand. menguasai dasar teknologi informasi.
Pasal 25
(1)
Kepala Kantor menunjuk Penguji
Personel Bandar
Udara untuk melakukan verifikasi persyaratan administrasi dan melaksanakan pengujian, setelah
menerima permohonan sebagaimana tercantum dalam
Pasal 23 ayat (4).
(2) Jika tidak tersedia Penguji Personel Bandar Udara pada
Kantor Otoritas Bandar Udara yang kompetensinya
sesuai dengan bidang lisensi/rating yang akan diujikan, Kepala Kantor mengajukan permintaan kepada Direktur
untuk penugasan Penguji Personel Bandar Udara dari
Direktorat Bandar Udara.
(3) Hasil verifikasi persyaratan administrasi oleh Penguji
Personel Bandar Udara dituangkan dalam berita acara
verifikasi persyaratan administrasi perpanjangan rating.
(4)
Berita
acara
verifikasi
persyaratan
administrasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(3)
harus
ditandatangani oleh Penguji Personel Bandar Udara
yang ditunjuk.
(5)
Berita
acara
verifikasi
persyaratan
administrasi
perpanjangan
rating
sebagaimana
format
pada
Lampiran V.B Peraturan ini.
Pasal 26
(1) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf b
dilakukan setelah persyaratan administrasi dinyatakan lengkap dan memenuhi ketentuan.
(2) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test)
untuk memperpanjang masa berlaku rating berisi
materi yang sesuai dengan ketentuan standar
kompetensi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3) Ketentuan terkait teknis pengujian dan standar kelulusan untuk memperoleh lisensi dan/atau rating Personel bandar udara terdapat pada Lampiran VI
Peraturan ini.
(4) Berita acara pengujian perpanjangan rating sebagaimana format pada Lampiran VII Peraturan ini.
Pasal 27
Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk harus menyampaikan berita acara/laporan hasil pengujian kepada Kepala Kantor secara berjenjang pada saat pelaksanaan pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test)
berakhir.
Pasal 28
(1) Setelah pemohon dinyatakan lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) berdasarkan berita acara/laporan dari Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk, pemohon harus membayar PNBP sesuai Peraturan perundang-undangan dan mendapatkan bukti pembayaran PNBP.
(2) Perpanjangan masa berlaku rating disahkan oleh Kepala Kantor paling lama 5 (lima) hari kerja setelah PNBP dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1).
(3) Penolakan perpanjangan masa berlaku rating harus disampaikan kepada pemohon paling lama 5 (lima) hari kerja setelah pemohon dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administrasi atau tidak lulus pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test),
dengan disertai alasan penolakan.
Pasal 29
Direktur Jenderal memberikan kewenangan kepada Kepala
Subdirektorat untuk memproses perpanjangan masa berlaku rating personel Bandar udara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 sampai dengan Pasal 28 apabila
permohonan perpanjangan rating disertai dengan penambahan rating
Bagian Kedelapan Persyaratan Dan Tata Cara
Peningkatan Lisensi
Pasal 30
(1)
Direktur Jenderal memberikan kewenangan kepada
Direktur untuk meningkatkan lisensi personel bandar udara berdasarkan permohonan peningkatan lisensi
dari tingkat terampil ke tingkat ahli, setelah memenuhi:
a. persyaratan administrasi; dan
b. lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek.
(2) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 30 ayat (1) huruf a terdiri dari:
a. surat permohonan peningkatan lisensi Personel bandar udara sebagaimana contoh format surat
permohonan pada Lampiran IV.C Peraturan ini;
b. surat keterangan (asli) sehat jasmani dan tidak buta
warna dari dokter Pemerintah;
c. salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk/ KTP yang masih berlaku dengan persyaratan usia pemegang 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 58 (lima puluh delapan) tahun atau Paspor yang masih berlaku (bagi warga negara asing) yang disertai dengan surat ijin bekerja/ menetap yang dikeluarkan dari perusahaan/ instansi terkait;
d. salinan (copy) Surat Tanda Tamat Belajar (STTB)/ ijazah terakhir, minimal:
1) SMU jurusan IPA/ SMK bidang Teknik sesuai bidang pekerjaannya dengan masa kerja minimal 10 (sepuluh) tahun bekerja dan memiliki lisensi tingkat terampil di bidang terkait; atau
2) Diploma
1/
D-I
Teknik
sesuai
bidang
pekerjaannya, masa kerja minimal 8 Tahun dan
memiliki lisensi tingkat terampil di bidangterkait; atau
3) Diploma
11/
D-II
Teknik
sesuai
bidang
pekerjaannya, dengan masa kerja minimal 6
Tahun dan memiliki lisensi tingkat terampil di bidang terkait; atau
4) Diploma III/D-III atau Strata I/S-l Teknik sesuai
bidang pekerjaannya, dan memiliki lisensi tingkat terampil di bidang terkait.e. pas photo berwarna terbaru berukuran 2x3 cm sebanyak 3 (tiga) lembar dengan memakai kemeja
putih berkerah dengan latar belakang warna merah.
f. buku lisensi tingkat terampil (asli) yang dimilikiatau surat keterangan kehilangan dari pihak berwenang apabila buku lisensi hilang/rusak disertai dengan surat pernyataan dari pimpinan pusat/cabang perusahaan /instansi tempat personel
bandar udara pemohon bekerja atau perorangan;
dan
g. kartu lisensi tingkat terampil (asli) yang dimiliki
atau surat keterangan kehilangan dari pihak
berwenang apabila buku lisensi hilang/rusak
disertai dengan surat pernyataan dari pimpinan
pusat/cabang perusahaan/instansi tempat personel
bandar udara pemohon bekerja atau perorangan.
(3) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan dimasukan ke dalam map atau sampul disusun dengan rapi secara berurutan sesuai checklist verifikasi persyaratan administrasi peningkatan lisensi pada Lampiran V.C Peraturan ini.
Pasal 31
(1)
Direktur menunjuk Penguji Personel Bandar Udara
untuk melaksanakan verifikasi persyaratanadministrasi dan pengujian, setelah menerima
permohonan sebagaimana tercantum dalam Pasal 30
ayat (2).
(2)
Hasil verifikasi persyaratan administrasi oleh Penguji
Personel Bandar Udara dituangkan dalam berita acara
verifikasi persyaratan administrasi peningkatan lisensi.
(3)
Berita
acara
verifikasi
persyaratan
administrasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
harus
ditandatangani oleh Penguji Personel Bandar Udarayang ditunjuk.
(4)
Berita
acara
verifikasi
persyaratan
administrasi
peningkatan lisensi sebagaimana format pada LampiranV.C Peraturan ini.
Pasal 32
(1) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test)
dan praktek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf b dapat dilakukan setelah persyaratan administrasi dinyatakan lengkap dan memenuhi
ketentuan.
(2) Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek untuk peningkatan lisensi berisi materi yang sesuai dengan ketentuan standar kompetensi yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3) Ketentuan terkait teknis pengujian dan standar kelulusan untuk memperoleh lisensi dan/atau rating personel bandar udara terdapat pada Lampiran VI peraturan ini.
(4) Berita acara pengujian peningkatan lisensi sebagaimana format pada Lampiran VII Peraturan ini.
Pasal 33
Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk harus menyampaikan berita acara/laporan hasil pengujian kepada Direktur secara berjenjang pada saat pelaksanaan pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek berakhir.
Pasal 34
(1) Setelah pemohon dinyatakan lulus ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek berdasarkan berita acara/laporan dari Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk, pemohon harus membayar PNBP sesuai Peraturan perundang-undangan dan mendapatkan bukti pembayaran PNBP.
(2) Peningkatan lisensi disahkan oleh Direktur paling lama 5 (lima) hari kerja setelah PNBP dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penolakan peningkatan lisensi disampaikan kepada pemohon paling lama 5 (lima) hari kerja setelah pemohon dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administrasi atau tidak lulus pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test) dan praktek, dengan disertai alasan penolakan.
Bagian Kesembilan Persyaratan Dan Tata Cara
Penggantian Buku Lisensi dan/ atau Kartu Lisensi
Pasal 35
(1) Personel Bandar Udara dapat mengajukan permohonan penggantian buku lisensi dan/atau kartu Lisensi
apabila buku lisensi dan/atau kartu lisensi yang
dimilikinya: a. rusak; atau b. hilang.
(2) Permohonan penggantian buku lisensi dan/atau kartu
lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Direktur dengan dilengkapi persyaratan administrasi sebagai berikut:
a. surat permohonan penggantian buku lisensi dan/ atau kartu lisensi sebagaimana contoh format surat permohonan pada Lampiran IV.D Peraturan ini. b. surat keterangan (asli) sehat jasmani dan tidak buta
warna dari dokter Pemerintah;
c. salinan (copy) Kartu Tanda Penduduk/ KTP yang masih berlaku dengan persyaratan usia pemegang 18 (delapan belas) tahun sampai dengan 58 (lima puluh delapan) tahun atau Paspor yang masih berlaku (bagi warga negara asing) yang disertai dengan surat ijin bekerja/menetap yang dikeluarkan dari instansi terkait;
d. pas photo berwarna terbaru berukuran 2 x 3 cm sebanyak 3 (tiga) lembar dengan memakai kemeja putih berkerah dengan latar belakang warna:
1) biru untuk lisensi tingkat terampil/tanpa tingkat keahlian atau kualifikasi; dan
2) merah untuk lisensi tingkat ahli.
e. salinan (copy) buku lisensi dan/atau kartu lisensi yang rusak atau hilang;
f. surat keterangan kehilangan buku dan/atau kartu lisensi dari pihak kepolisian dan instansi pemohon bagi buku dan/atau kartu lisensi yang hilang disertai dengan surat pernyataan dari pimpinan pusat/cabang perusahaan/instansi tempat personel bandar udara pemohon bekerja atau perorangan; g. surat keterangan /pernyataan kerusakan buku
dan/atau kartu lisensi dari instansi tempat personel bandar udara pemohon bekerja atau perorangan bagi buku dan/atau kartu lisensi yang rusak; dan h. surat pernyataan masih aktif bekerja sesuai dengan
rating yang dimiliki dalam 1 (satu) tahun terakhir dari pimpinan pusat/cabang perusahaan/instansi tempat personel bandar udara pemohon bekerja.
(3) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dimasukkan ke dalam map atau sampul dan disusun dengan rapi secara berurutan sesuai checklist pemeriksaan persyaratan administrasi penggantian buku lisensi dan/atau kartu lisensi pada Lampiran V.D
Peraturan ini.
Pasal 36
(1) Direktur atas nama Direktur Jenderal menerbitkan penggantian buku lisensi dan/atau kartu lisensi,
setelah dilakukan pemeriksaan terhadap persyaratan
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (2).
(2) Setelah persyaratan administrasi permohonan
penggantian buku lisensi dan/atau kartu lisensi dinyatakan memenuhi, pemohon harus membayar PNBP sesuai Peraturan perundang-undangan dan mendapatkan bukti pembayaran PNBP.
(3)
Penggantian
buku
lisensi
dan/atau
kartu
lisensi
disahkan oleh Direktur paling lama 5 (lima) hari kerja setelah PNBP dibayarkan sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
(4) Penolakan terhadap permohonan penggantian buku
lisensi dan/atau kartu lisensi disampaikan paling lama lama 5 (lima) hari kerja setelah pemohon dinyatakan tidak memenuhi persyaratan administrasi penggantian buku dan/atau kartu lisensi dengan disertai alasan penolakan.
Bagian Kesepuluh Persyaratan Dan Tata Cara Validasi Lisensi Dan/Atau Rating
Pasal 37
(1) Lisensi dan/atau rating Personel bandar udara yang diterbitkan oleh negara lain dinyatakan sah dan berlaku di wilayah Indonesia setelah mendapatkan
validasi dari Direktur Jenderal.
(2) Direktur Jenderal memberikan kewenangan kepada Direktur untuk memvalidasi lisensi dan/atau rating personel bandar udara yang diterbitkan oleh negara lain berdasarkan permohonan validasi lisensi dan/atau rating, setelah memenuhi:
a. persyaratan administrasi; dan
b. lulus ujian teori (Computer Asissted Test).
(3) Permohonan validasi lisensi dan/atau rating sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Direktur dengan dilengkapi persyaratan administrasi sebagai berikut:
a. surat permohonan validasi lisensi dan/atau rating
sebagaimana contoh format surat permohonan pada
Lampiran IV.E Peraturan ini;
b. surat keterangan bukti kewenangan dari negara lain
(Letter of Authorization/ LOFA) atau salinan (copy)
dokumen lisensi dan/ atau rating yang telah dilegalisir oleh perwakilan negara yangmengeluarkan dokumen lisensi dan/ atau rating di
Indonesia;
c. surat izin bekerja/ menetap di Indonesia dari
Instansi berwenang.
d. surat keterangan dari perusahaan tempat pemohon
bekerja;
e. surat keterangan (asli) sehat jasmani dan tidak buta
warna dari dokter pemerintah;
f. salinan (copy) Paspor yang masih berlaku;
g. pas photo berwarna terbaru berukuran 2 x 3 cm
sebanyak 3 (tiga) lembar dengan memakai kemeja
putih berkerah dengan latar belakang warna:1) biru untuk lisensi tingkat terampil/ tanpa tingkat keahlian atau kualifikasi; dan
2) merah untuk lisensi tingkat ahli.
(4) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dimasukkan ke dalam map atau sampul dan
disusun dengan rapi secara berurutan sesuai checklistpemeriksaan persyaratan administrasi validasi lisensi
dan/atau rating pada Lampiran V.E Peraturan ini.Pasal 38
(1) Direktur menunjuk Penguji Personel Bandar Udara
untuk verifikasi persyaratan administrasi dan melaksanakan pengujian, setelah menerima
permohonan sebagaimana tercantum dalam Pasal 37
(2) Hasil verifikasi persyaratan administrasi oleh Penguji
Personel Bandar Udara dituangkan dalam berita acara
verifikasi persyaratan administrasi validasi lisensi dan/
atau rating.
(3) Berita
acara
verifikasi
persyaratan
administrasi
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(2)
harus
ditandatangani oleh Penguji Personel Bandar Udara
yang ditunjuk.
(4)
Berita
acara
verifikasi
dokumen
persyaratan
administrasi validasi lisensi dan/ atau rating yang
diterbitkan oleh negara lain sebagaimana format pada
Lampiran V.E Peraturan ini.Pasal 39
(1)
Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (2) huruf b
dapat
dilakukan
setelah
persyaratan
administrasi
dinyatakan lengkap dan memenuhi ketentuan.
(2)
Ujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test)
untuk validasi lisensi dan/ atau rating berisi materi
yang sesuai dengan ketentuan standar kompetensi yang
ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
(3)
Ketentuan
terkait
teknis
pengujian
dan
standar
kelulusan untuk memperoleh lisensi dan/ atau rating
Personel bandar udara terdapat pada Lampiran VI
Peraturan ini.
(4)
Berita acara pengujian validasi lisensi dan/ atau rating
sebagaimana format pada Lampiran VII Peraturan ini.
Pasal 40
Penguji
Personel
Bandar
Udara
yang
ditunjuk
harus
menyampaikan berita acara/laporan hasil pengujian kepada
Direktur secara berjenjang pada saat pelaksanaan pengujian teori berbasis komputer (ComputerAsissted Test) berakhir.Pasal 41
(1)
Setelah pemohon dinyatakan lulus ujian teori berbasis
komputer (Computer Asissted Test) berdasarkan berita
acara/laporan dari Penguji Personel Bandar Udara yang ditunjuk, pemohon harus membayar PNBP sesuai Peraturan perundang-undangan dan mendapatkanbukti pembayaran PNBP.
(2) Validasi lisensi dan/ atau rating disahkan oleh Direktur paling lama 5 (lima) hari kerja setelah PNBP dibayarkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(3) Penolakan validasi lisensi dan/ atau rating harus disampaikan kepada pemohon paling lama 5 (lima) hari kerja setelah pemohon dinyatakan tidak memenuhi
persyaratan administrasi atau tidak lulus pengujian teori berbasis komputer (Computer Asissted Test)
dengan disertai alasan penolakan.
Pasal 42
(1) Validasi lisensi dan/ atau rating yang diterbitkan oleh
negara lain berbentuk pengesahan langsung oleh Direktur atas nama Direktur Jenderal pada dokumen lisensi dan/atau rating.
(2) Masa berlaku validasi lisensi dan/ atau rating yang diterbitkan oleh negara lain adalah 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang.
(3)
Setiap lisensi dan/ atau rating yang diterbitkan negara
lain setelah divalidasi dapat diberikan kartu lisensi.
Bagian Kesebelas
Masa Berlaku Rating
Pasal 43
(1)
Lisensi personel bandar udara hanya diterbitkan 1
(satu) kali sesuai dengan bidang pekerjaannya.(2)
Lisensi personel bandar udara berlaku jika minimal 1
(satu) rating didalamnya berlaku.
(3) Masa berlaku rating adalah 2 (dua) tahun sejak
diterbitkan, dan dapat diperpanjang.
(4) Lisensi dan/atau rating berlaku untuk seluruh wilayah Negara Republik Indonesia dan luar wilayah Negara Republik Indonesia sepanjang diakui oleh negara yang bersangkutan.
BAB IV
KEWAJIBAN PEMEGANG LISENSI DAN/ ATAU RATING
Pasal 44
Personel Bandar Udara yang telah memiliki Lisensi dan/atau Rating wajib:
a. mematuhi/memenuhi peraturan keselamatan penerbangan;
b. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan di bidangnya atau lisensi dan/atau rating yang dimilikinya;
c.
mempertahankan dan meningkatkan kompetensi yang
dimiliki; dan
d.
membawa buku lisensi dan/atau kartu lisensi Personel
Bandar Udara sewaktu bekerja dan menunjukkankepada inspektur bandar udara atau petugas yang
ditunjuk oleh Direktur, jika diminta.BAB V
SANKSI ADMINISTRATE
Pasal 45
(1)
Personel bandar udara yang tidak memenuhi kewajiban
sebagaimana dalam Pasal 44, akan diberikan sanksi
administratif berupa:
a. peringatan tertulis; b. pembekuan;
c. pencabutan; atau
d. denda administratif.
(2) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a diberikan oleh pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan harus ditindaklanjuti dengan langkah perbaikan yang diharapkan atau pemenuhan persyaratan oleh Personel yang bersangkutan dalam jangka waktu 14 (empat belas)
hari.
(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang bersangkutan tidak dapat melakukan pemenuhan persyaratan, maka pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang membidangi dapat menjatuhkan sanksi berupa pembekuan lisensi.
(4)
Pembekuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan
harus ditindaklanjuti dengan langkah perbaikan yangdiharapkan atau pemenuhan persyaratan oleh Personel
yang bersangkutan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh)
hari.
(5)
Personel bandar udara yang lisensinya dibekukan tidak
dapat melaksanakan tugas dan wewenangnya.
(6)
Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
pada
ayat
(4)
yang
bersangkutan
tidak
dapat
melakukan pemenuhan persyaratan, maka Direkturdapat
menjatuhkan
sanksi
berupa
pencabutan
pencabutan lisensi.
Pasal 46
Lisensi dan/atau Rating dapat dibekukan oleh Direktur
tanpa melalui proses peringatan, apabila pemegang Lisensi
dan/atau Rating:
a. terbukti melakukan kelalaian yang menyebabkan incident accident di Bandar Udara; atau
b. terbukti melaksanakan pekerjaan dalam pengaruh minuman keras, narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.
Pasal 47
(1) Lisensi dan/atau Rating dapat dicabut oleh Direktur
atas nama Direktur Jenderal tanpa melalui proses
peringatan dan/atau pembekuan, apabila pemegang
Lisensi dan/ atau Rating:
a. dengan sengaja meminjamkan/
memindahtangankan lisensi dan/atau rating yang dimilikinya untuk dipergunakan oleh orang lain; b. memalsukan lisensi dan/ atau rating;
c. terkena hukuman disiplin pegawai dengan tingkat
hukuman disiplin berat;
d. melakukan
tindakan
yang
membahayakan
keamanan negara; dan
e. melakukan tindakan dan/atau kegiatan yang
membahayakan
keamanan
dan
keselamatan
penerbangan.
(2) Personel
bandar
udara
yang
Lisensi
dan/atau
Ratingnya telah dicabut, tidak dapat mengajukan
permohonan
penerbitan
Lisensi
dan/atau
Rating
personel bandar udara pada bidang yang sama.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 48
(1) Persyaratan administrasi sebagaimana tertuang pada
Pasal 13 ayat (2) huruf berlaku bagi penerbitan lisensi.
(2) Personel bandar udara bidang teknik bandar udara,
teknik listrik bandar udara, elektronika bandar udara
dan mekanikal bandar udara, helicopter landing officer/
HLO yang masih memiliki rating dan masih berlaku
tetap dapat mengajukan permohonan perpanjangan
rating selama memenuhi ketentuan yang tertuang pada
Pasal 23 ayat (4).
(3) Personel bandar udara bidang teknik bandar udara,
teknik listrik bandar udara, elektronika bandar udara dan mekanikal bandar udara sebagaimana dimaksud
pada
ayat
(2)
di
atas
tidak
dapat
mengajukan
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 49
Pada saat peraturan ini mulai berlaku maka Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP 21 Tahun
2015 tentang petunjuk dan tata cara peraturan keselamatan
penerbangan sipil bagian 139-11 (Advisory Circular CASR
Part 139-11), Lisensi Personel Bandar Udara dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 50
Direktur
dan
Kepala
Kantor
mengawasi
pelaksanaan
peraturan ini.
Pasal 51
Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : JAKARTA
pada tanggal :
14 FEBRUARI 2017
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
TTD
SUPRASETYO
SALINAN Peraturan ini disampaikan kepada: 1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan;
5. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
6. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
7. Para Kepala Dinas Perhubungan Provinsi;8. Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara;
9. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;
10. Para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di lingkungan Ditjen
Perhubungan Udara;
11. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero); 12. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero); 13. Direktur Utama Perum LPPNPI.
jsuai dengan aslinya IAN HUKUM,
I (iv/b) 199403 1 001
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : TENTANG
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 139-11 [ADVISORY CIRCULAR CASR PART 139-11), LISENSI DAN/ ATAU RATING PERSONEL BANDAR UDARA
TANGGAL : 14 FEBRUART 2017 KP 041 TAHUN 2017
BIDANG LISENSI DAN RATING PERSONEL BANDAR UDARA
NO BIDANG
LISENSI
NAMA
RATING
KODE FASILITAS YANG DITANGANI 1 Lisensi Personel Bidang Teknik Bandar Udara 1. Fasilitas Sisi Darat
FSD a. Bangunan terminal penumpang;
b. Bangunan terminal kargo; c. Bangunan operasi;
d. Bangunan VIP;
e. Jalan masuk (access road); f. Bangunan administrasi/
perkantoran;
g. Fasilitas bangunan operasional dan pelayanan umum lainnya di
bandar udara.
2. Fasilitas Sisi Udara
FSU a. Landas pacu (runway);
b. Penghubung landas pacu
(taxiway);
c. Tempat parkir pesawat (apron); d. Runway strip;
e. Runway End Safety Area (RESA);
f. Stop way;
g. Clear way; h. Obstacle control;
i. Gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK);
j. Marka dan rambu;
k. Fasilitas operasional sisi udara lainnya. 2 Lisensi Personel Bidang Elektronika Bandar Udara 1. Information System
IFS a. Flight Information Display and
Software;
b. Passenger Information System;
c. Master Clock System;
d. Master Television;
e. Airport Information Technology f. Airport Operational Database;
g. Wiring and Backbone System; h. Network System; i. Gateway 2. Building Automation System (BAS) dan Fire Alarm System
BAF a. Building Automation Sistem
(BAS); *
b. Building Management Sistem
(BMS); c. Detector (smoke,thermal); d. Trunked sistem; e. CCTV sisi udara 3. Public Address System (PAS), Building Amenities (BA) danCheck in System
PBC a. Airport Communication System;
b. Public Address System / PAS
(Mixer, Amplifier, Speaker);
c. Building Amenities (PABX,
Intercommunication System);
d. Passenger Check in and Boarding
system (Computer Software,
Weight Scale Electronic, Multi User Check in System / MUCS);
3 Lisensi Personel Bidang Listrik Bandar Udara 1. Airfield Lighting System
ALS a. Airfield Lighting Control System
(AFL-CS);
b. Peralatan Airfield Lighting :
Precision Approach Patch
Indicator (PAPI), Rotating Beacon, Gun Light, Approach Lighting System, Lead in Light System, Runway Edge Light, Runway
Threshold Light, Wing Bar Light, Runway Center Line Light, Stop Way Light, Taxiway Edge Light, Taxiway Center Line Light, Taxiway Guidance System, Stop Bars Light, Guard Light, Wind Directional Indicator Light, Landing Direction Indicator (Landing T), Sirine Warning System, Apron Flood Light, Ostruction Light, Sequence Flashing Light (SQFL), Runway Threshold Identification Light
(RTIL), Hazard Beacon.
2. Constant
Current Regulator
CCR Constant Current Regulator
Guidance (ADGS)
System (ADGS)
4. Generator Set GNS a . Generator Set;
dan Automatic b. Automatic Change Over Switch
Change Over (ACOS).
Switch(ACOS)
5. Transmisi 86 TRD a . Power Control System (PCS);
Distribusi b.
c .
d.
e .
f.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM);
Jaringan Tegangan Rendah (JTR);
Electrical Installation;
Sistem Proteksi;
Sistem Pentanahan.
6. Uninterruptible PSS a . Uninterruptible Power Supply
Power Supply (UPS);
(UPS) danSo/ar b. Solar Cell. Cell
4 Lisensi 1. Traction TQM a . Elevator;
Personel Equipment b. Escalator;
Bidang c . Travelator;
Mekanikal d. Baggage Handling System
Bandar Udara
e .
(Conveyor Belt and Gravity
Roller);
Peralatan garbarata (khusus pemeliharaan).
2. Air Conditioning ACS AC System; System
3. Water and WPS a . Water Treatment and Supply;
Pump System b.
c .
d.
e .
Sistem Pompa Air dan Sistem Kontrol;
Sistem Pompa Banjir;
Sistem Pemipaan (air kotor dan air bersih).
Sistem Pencegah Kebakaran (Hidran, Splingker, Alat Pemadam Api Ringan/APAR)
4. Alat-alat besar A2B a . Wheel Tractor;
(A2B) b. c . d. e . Rotary Mower; Grass Collector; Runway Sweeper; Dump Truck;
r Lisensi Personel Bidang Pengatur Pergerakan Pesawat Udara (Apron Movement Control/AMC) Lisensi Personel Bidang Peralatan Pelayanan Darat Pesawat Udara (Ground Support Equipment/ GSE) Apron Movement Control 1. Aircraft Towing Pushback Tractor AMC ATT f. Pick Up;
g. Water Tank Car;
h. Mini Vibrating Roller;
i. Mini Back Hoe;
j. Mini backhoe louder;
k. Bucket trailler;
1. Ridding Mower;
m. High Pressure Water Car;
n. Peralatan ringan pemeliharaan :
Handy Mower, Water jet cleaner,
Vacuum cleaner, Workshop
Equipment and Tools, dll
a. melakukan pengaturan dan pengawasan kegiatan pergerakan di apron.
b. melaksanakan pelayanan manajemen apron (apron
management service) dan
melakukan komunikasi radio
telephony serta penggunaan
fasilitas komunikasi radio
telephony apabila sudah
mempunyai kompetensi terkait (khusus pada Bandar Udara yang mempunyai unit AMS)
a. Tow Bar Less Tractor Narrow
Body;
b. Towing / Push Back Tractor
Narrow Body.
c. Tow Bar Less Tractor Wide Body;
d. Towing / Push Back Tractor Wide
Lisensi Personel Bidang Pemandu Parkir Pesawat Udara (Marshaller) 2 Maintenance Unit Vehicle 3. Lift Loader 4. Passenger Boarding Stair 5. Ground Power Unit 6. Air Starter System 7. Air Conditioning Unit Truck 8. Water Service System 9. Lavatory Service System 10. Belt Conveyor Loader 11. High Lift Catering Truck 12. Refueling and Defueling Truck 13. Baggage Towing Tractor 14. Forklift 15. Incapacitated Passenger Loading Vehicle Fixed Wing M U V LLD PBS G P U A S R A C T
Maintenance Unit Vehicle
a. High Lift Loader; b. Low Lift Loader.
Passenger Boarding Stair Motorized
Ground Power
Air Starter System
Air Conditioning Unit Truck
WSS Water Service System
LSS BCL HCT RDT BTT FLT IPL FRM
Lavatory Service System
Belt Conveyor Loader
High Lift Catering Truck
Refueling and Defueling Truck
Baggage Towing Tractor
Forklift Ambulift
Fixed Wing
8 Lisensi Personel Bidang Pelayanan Garbarata (Aviobridge) Lisensi Personel Bidang Pelayanan Pendaratan Helikopter (Helicopter Landing Officer/HLO) Pelayanan Garbarata Helicopter Landing Officer PPG HLO
Peralatan Garbarata (khusus mengoperasikan)
bidang pelayanan pendaratan helikopter
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,
TTD SUPRASETYO j^dengan aslinya HUKUM, S.H., M.H.
'<&%/ (IV/b)
8 199403 1 001LAMPIRAN II. A.
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
NOMOR : RP 041 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN TEKNIS OPERASIONAL PERATURAN KESELAMATAN PENERBANGAN SIPIL BAGIAN 139-11
[ADVISORY CIRCULAR CASR PART 139-11), LISENSI DAN/
ATAU RATING PERSONEL BANDAR UDARA
TANGGAL : 14 FEBRUARI 2017
KETENTUAN BUKU LISENSI PERSONEL BANDAR UDARA
1. Berukuran 11 cm x 8,5 Cm dengan warna sampul buku yang disesuaikan dan terdiri atas 14 halaman.
2. Sampul buku terbuat dari karton yang tidak mudah rusak.
3. Halaman buku terbuat dari bahan kertas yang tidak mudah rusak.
4. Tulisan dalam bentuk ketikan.
5. Warna sampul buku harus berbeda untuk setiap buku Lisensi, yaitu: a. hijau, diberikan untuk:
1) lisensi personel fasilitas teknik bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna emas dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi ahli; dan
2) lisensi personel fasilitas teknik bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna silver dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi terampil.
b. coklat, diberikan untuk:
1) lisensi personel fasilitas elektronika bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna emas dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi ahli;
2) lisensi personel fasilitas elektronika bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna silver dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi terampil;
3) lisensi personel fasilitas listrik bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna emas dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi ahli; dan
4) lisensi personel fasilitas listrik bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna silver dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi terampil.
c. ungu, diberikan untuk:
1) lisensi personel fasilitas mekanikal bandar udara dengan 1 (satu) garis berwarna emas dibawah tulisan bidang lisensi untuk tingkat lisensi ahli; dan