• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 26/05/14/Th. XIV , 6 Mei 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU

FEBRUARI 2013

1. ANGKATAN KERJA, PENDUDUK YANG BEKERJA , DAN ANGKA PENGANGGURAN

Keadaan ketenagakerjaan di Riau pada Februari 2013 mulai menunjukkan arah yang lebih baik, paling tidak jika dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2012. Di sisi lain jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2013 bertambah 211.597 orang menjadi 2.699.454 orang dibanding Februari 2012 sebanyak 2.487.857 orang. Sementara itu, jumlah angkatan kerja pada Februari 2013 mencapai 2.815.864 orang, yang jika dibandingkan dengan Februari 2012 sebesar 2.623.496 orang, dan itu berarti ada penambahan sebesar 192.368 orang.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Riau pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen

Jumlah angkatan kerja di Riau pada Februari 2013 mencapai 2.815.864 orang, atau bertambah 192.368 orang (7,33 persen) dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2012 sebesar 2.623.496 orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Riau pada Februari 2013 sebesar 2.699.454 orang atau bertambah

211.597 orang (7,86 persen) dibandingkan dengan keadaan pada Februari 2012.

Tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2013 sebesar 4,13 persen, lebih rendah dibandingkan keadaan pada Februari 2012 (5,17 persen).

Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja di Provinsi Riau. Pada periode Februari 2013, penduduk yang bekerja bekerja di sektor pertanian sebesar 44,8 persen, meningkat 1,17 persen dibandingkan dengan kondisi Februari 2012 sebesar 43,65 persen.

Penduduk bekerja paling banyak berstatus buruh/karyawan sebesar 37,8 persen sedangkan yang paling kecil adalah penduduk yang bekerja dengan status pekerja bebas di non pertanian, yaitu sebesar 2,4 persen.

Jumlah penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal, yaitu yang bekerja kurang dari 35 jam/minggu, pada Februari 2013 sebesar 46,28 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Angka ini lebih tinggi dari keadaan pada bulan Februari 2012 sebesar 44,80 persen.

Pada Februari 2013, pekerja pada jenjang pendidikan SD ke bawah masih tetap mendominasi yaitu sebesar 1.043.022 orang (38,64 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan Diploma sebesar 92.043 orang (3,41 persen) dan pekerja dengan pendidikan Sarjana hanya sebesar 205.297 orang (7,61 persen).

(2)

Fenomena terus bertambahnya jumlah penduduk yang bekerja disebabkan oleh bertambahnya jumlah penduduk usia kerja juga karena dorongan ekonomi, yaitu tuntutan untuk menambah penghasilan, juga disebabkan semakin terbukanya kesempatan kerja. Seperti telah disinggung sebelumnya, tingkat penganggur terbuka pada periode Februari 2013 (4,13 persen) terus menurun dibanding periode Februari 2012 (5,17 persen).

Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama Februari 2012 - Februari 2013

Kegiatan Utama Februari 2012 Februari 2013

(1) (2) (3)

1. Angkatan Kerja (jiwa)

2.623.496

2.815.864

a. Bekerja

2.487.857

2.699.454

b. Penganggur

135.639

116.410

2. Pekerja Tidak Penuh (jiwa)

1.001.104

1.065.936

a. Pekerja Paruh Waktu

620.211

825.016

b. Setengah Penganggur

380.893

240.920

3. Bukan Angkatan Kerja (jiwa)

1.297.166

1.234.888

4. Tingkat Partisiapasi Angkatan Kerja/

TPAK (%)

66,91

69,51

5. Tingkat Pengangguran Terbuka/TPT (%)

5,17

4,13

2. LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA

Pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Pada Februari 2013, penyerapan sektor pertanian meningkat sebesar 1,48 persen, yaitu dari 44,8 persen menjadi 46,28 persen dari jumlah penduduk yang bekerja. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan turun sebesar 0,62 persen dari 15,80 pada Februari 2012 menjadi 15,18 persen pada Februari 2013.

Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2012-Februari 2013, jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan di beberapa sektor, seperti sektor listrik, gas, dan air turun 0,03 persen, perdagangan turun 0,94 persen, serta industri turun 1,12 persen. Secara keseluruhan, perubahan persentase penduduk yang bekerja di masing-masing sektor, lapangan pekerjaan utama, dapat dilihat pada Tabel 2.

(3)

Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2012 - Februari 2013 (%)

Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2012 Februari 2013

(1) (2) (3)

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

44,80

46,28

2 Pertambangan dan Penggalian

1,11

1,63

3 Industri

5,99

4,87

4 Listrik, Gas dan Air Minum

0,26

0,23

5 Konstruksi

3,87

4,76

6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

21,51

20,57

7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi

3,98

3,56

8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan

2,69

2,94

9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan

15,80

15,18

Total

100,00

100,00

3. STATUS PEKERJAAN

Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi, maka pada Februari 2013 sebesar 45,9 persen bekerja pada kegiatan formal dan 54,1 persen bekerja pada kegiatan informal.

Dari 2.699.454 orang yang bekerja pada Februari 2013, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan sebanyak 1.123.344 orang (41,61 persen) diikuti berusaha sendiri sebanyak 579.288 (21,46 persen), sedangkan yang terkecil adalah pekerja bebas non pertanian sebanyak 47.952 orang (1,78 persen).

Dalam periode satu tahun terakhir (Februari 2012 – Februari 2013) terdapat perubahan persentase pekerja dengan status buruh/karyawan naik sebesar 3,81 persen, berusaha dibantu dengan buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar turun 3,48 persen, berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar turun sebesar 1,55 persen dan pekerja tidak dibayar turun sebesar 0,53 persen.

(4)

Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama Februari 2012 - Februari 2013 (%)

Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2012 Februari 2013

(1) (2) (3)

1 Berusaha Sendiri

20,72

21,46

2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar

14,17

10,69

3 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar

5,85

4,29

4 Buruh/Karyawan/Pegawai

37,80

41,61

5 Pekerja Bebas di Pertanian

3,91

5,56

6 Pekerja Bebas di Non Pertanian

2,40

1,78

7 Pekerja Keluarga

15,15

14,61

Total

100

100

4. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT JUMLAH JAM KERJA

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Pada Februari 2013, pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 8 jam perminggu porsinya relative kecil yaitu hanya 1,91 persen dari total penduduk yang bekerja di Provinsi Riau. Sementara itu penduduk yang bekerja penuh waktu, yaitu pekerja pada kelompok 35 jam keatas jumlahnya mencapai 60,51 persen.

Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu

Februari 2012 - Februari 2013 (%)

Jumlah Jam Kerja

Perminggu Februari 2012 Februari 2013

(1) (2) (3) 1 - 7

1,82

1,91

8 - 14

7,30

6,71

15 - 24

14,35

15,42

25 - 34

16,78

15,45

0 *) dan 35 +

59,76

60,51

Total

100

100

(5)

5. PENDUDUK YANG BEKERJA MENURUT PENDIDIKAN

Pada Februari 2013, persentase penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan untuk beberapa golongan pendidikan mengalami kenaikan jika dibandingkan keadaan Februari 2012. Kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok pekerja dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah universitas, bertambah sebesar 1,09 persen, dan penurunan tertinggi adalah Sekolah Menengah Atas sebesar 1,22 persen.

Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan

Februari 2012 - Februari 2013 (%)

Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan Februari 2012 Februari 2013

(1) (2) (3)

SD ke bawah

38,06

38,64

Sekolah Menengah Pertama

21,35

21,13

Sekolah Menengah Atas

21,85

20,63

Sekolah Menengah Kejuruan

8,93

8,59

Diploma I/II/III

3,29

3,41

Universitas

6,52

7,61

Total

100

100.00

6. TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA MENURUT PENDIDIKAN

Jumlah pengangguran pada Februari 2013 mencapai 116.410 orang atau 4,13 persen dari total angkatan kerja. Jika dibandingkan keadaan Februari 2012, TPT pada hampir semua tingkat pendidikan cenderung turun, penurunan tertinggi pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama yaitu sebesar 2,74 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada lulusan diploma yaitu sebesar 7,15 persen dan universitas sebesar 2,86 persen.

Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Februari 2012 - Februari 2013 (%) Pendidikan Tertinggi yang

ditamatkan Februari 2012 Februari 2013

(1) (2) (3)

SD ke bawah

3,60

2,23

Sekolah Menengah Pertama

5,15

2,40

Sekolah Menengah Atas

8,60

8,00

Sekolah Menengah Kejuruan

7,52

5,72

Diploma I/II/III

1,33

8,48

Universitas

0,69

3,56

Gambar

Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama  Februari 2012 - Februari 2013
Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan   Pekerjaan Utama Februari 2012 - Februari 2013 (%)
Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama  Februari 2012 - Februari 2013 (%)
Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan   Tertinggi yang ditamatkan

Referensi

Dokumen terkait

Hiposa dalam penelitian ini yaitu ada hubungan yang signifikan antara umur, tingkat pendidikan, status kesehatan, ststus gizi, kejadian anemia dengan produktivitas kerja

Sebagai wujud sila keempat yaitu Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang Demokratis. Demokrasi Sebuah kata yang setiap Negara/ bangsa selalu mengagungkannya. kata tersebut

Kesimpulannya, walaupun motivasi tidak berpengaruh secara signifikan namun hasil pengukuran kinerja menunjukan kinerja karyawan tinggi, menunjukan bahwa motivasi dari

Indeks mitosis dihitung dengan metode yang digunakan oleh Aihara M dkk., dimana sediaan tumor yang dilakukan pengecatan dengan Hematoxylin- Eosin dihitung jumlah

Dari hasil evaluasi administrasi terhadap 6 (enam) peserta yang mengupload dokumen penawaran dinyatakan 3 (tiga) peserta memenuhi persyaratan yaitu PT.. KUALITA

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan SC13 belum menguasai soal nomor 1 karena tidak mencermati soal sehingga menggunakan data yang tidak tepat meskipun

Metode proyek merupakan pengajaran yang melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan bersosialisasi dengan temannya, kemampuan sosial anak sangat

Rencana Kerja yang selanjutnya disebut Renja adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat kebijakan program dan kegiatan pembangunan