• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N. Nomor. 554/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N. Nomor. 554/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG

P U T U S A N

Nomor . 554/PDT/2017/PT.BDG.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

Oey Sien Eng, Pekerjaan Wiraswasta, alamat Kampung Bantar Peuteu, RT.001 RW.001 Kelurahan Tajur Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, selanjutnya disebut sebagai PEMBANDING semula PENGGUGAT;

M E L A W A N

Brandon Tjayaindera, pekerjaan Wiraswasta, beralamat di jalan Kingkilaban No.38 RT. 005 RW. 014 Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur Kota Bogor, selanjutnya disebut sebagai TERBANDING semula TERGUGAT ;

D A N

PT. Bank CIMB Niaga, Tbk, berkedudukan dan beralamat di Jakarta Selatan, Jalan Prof. Soepomo No.47 Tebet, Jakarta Selatan, dalam perkara ini member kuasa kepadaPaltiada Saragi,S.H M.H, Samekto, S.H, Rasyidi,S.H dan Zer Teguh Saputra, S.H, Advokat dari SSB& Law Firm, beralamat di Palma One Building, Lt.6 Suite 678, Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-2 No. 4, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12 Oktober 2017, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING I semula TURUT TERGUGAT I;

PT. Citra Lelang Nasional, berkedudukan dan beralamat di Jakarta Selatan, Plaza Kalibata, unit Ruko No.13, jalan Raya Kalibata, Jakarta Selatan 12750, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING II semula TURUT TERGUGAT II;

Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL), beralamat di Jalan Veteran No. 45 Bogor, selanjutnya disebut sebagai TURUT TERBANDING III semula TURUT TERGUGAT III;

(2)

Halaman 2 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Pengadilan Tinggi tersebut .

Setelah membaca berkas perkara maupun surat-surat lain yang berkenaan dengan perkara ini sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat dalam Surat Gugatannya tertanggal 10 Januari 2017, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 11 Januari 2017 di bawah Register Perkara Nomor: 10/Pdt.G/2017/PN Bgr, yang selengkapnya sebagai berikut:

1. Bahwa antara Penggugat dan Tergugat mempunyai hubungan hukum hutang Piutang dimana Tergugat mempunyai hutang kepada Penggugat sebesar Rp. 450.000.000, ( empat ratus lima puluh juta rupiah) pada bulan Januari 2016;

2. Bahwa hutang piutang yang diberikan oleh Penggugat kepada Tergugat se-besar Rp.450.000.000,- adalah dalam rangka renovasi rumah yang terletak di Blok Anyelir No.31, Desa/Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor sebesarRp. 250.000.000,- (Duaratus lima puluh juta rupiah) dan sisanya Rp.200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah) diperuntukkan Tergugat untuk menambah modal usahanya;

3. Bahwa selama pinjaman berlangsung Tergugat baru mengembalikan uangnya kepada Penggugat sebesar Rp. 80.000.000,- (Delapan puluh juta rupiah) yang terakhir dibayarkan pada bulan April 2016;

4. Bahwa sejak pembayaran terakhir tersebut Tergugat tidak pernah membayar lagi cicilan kepada Penggugat dan Tergugat selalu beralasan serta menghindar untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar hutang kepada Penggugat;

5. Bahwa terakhir Penggugat bertemu dengan Tergugat pada bulan November 2016 yang menyatakan bahwa Tergugat mengalami kesulitan keuangan akibat ditipu oleh Pihak Ketiga sehingga usahanya mengalami kebangkrutan / pailit;

6. Bahwa alasan Tergugat sebagaimana diuraikan dalam posita angka 5 di atas adalah tidak beralasan dan haruslah dikesampingkan mengingat Penggugat mempunyai bukti terhadap Tergugat atas tagihan hutang yang belum dilunasi oleh pihakTergugat;

(3)

Halaman 3 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG 7. Bahwa Penggugat telah bersabar cukup lama dan oleh karenanya Penggugat hendak menuntut hak Penggugat kepada Tergugat atas piutang Penggugat sebesar Rp. 370.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) beserta bunganya sebesar 1,5% perbulan;

8. Bahwa perbuatan Tergugat yang tidak memenuhi pembayaran kepada Penggugat terhadap hutang Tergugat sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) adalah jelas perbuatan Wanprestasi sebagaimana diatur dalam Pasal 1234 KUHPerdata Juncto Pasal 1236 KUHPerdata;

Pasal 1234 KUHPErdata yang mengatakan:

“Perikatan ditujukan untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu”.;

Pasal 1236 KUHPerdata yang mengatakan:

“Debitur wajib member ganti biaya, kerugian dan bunga kepada kreditur bilaia menjadikan dirinya tidak mampu untuk menyerahkan barang itu atau tidak merawatnya dengan sebaik-baiknya untuk menyeIamatkannya”.

9. Bahwa atas perbuatan Tergugat dan dalil-dalil posita sebagaimana diuraikan diatas, maka terbukti dan tidak terbantahkan Tergugat mempunyai itikad tidak baik untuk menyelesaikan dan melunasi hutangnya terhadap Penggugat;

10. Bahwa akibat perbuatan Tergugat yang tidak memenuhi pembayaran kepada Penggugat sebesar Rp. 370.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) telah merugikan Penggugat baik materiil maupun immaterill sebesar Rp. 1.049.950.000,- (Satu milyar empat puluh Sembilan juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rician sebagai berikut:

a. kerugian Materiil sebesar : 1,5% X Rp. 370.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) X 9 Bulan = Rp.49.950.000,-;

b. kerugian immaterial : Penggugat menjadi stress menghabiskan pikiran, waktu dan tenaga yang diperkirakan mencapai kerugian sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu milyar rupiah);

Jadi total kerugian Penggugat baik secara materiil maupun immaterial adalah sebesar Rp. 1.049.950.000,- (Satu milyar empat puluh Sembilan juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah);

11. Bahwa mengingat tidak ada itikad baik dari Tergugat dan dikhawatirkan gugatan aquo menjadi sia-sia (Illusioner) maka mohon kiranya kepada

(4)

Halaman 4 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Ketua Pengadilan Negeri Bogor cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo untuk meletakkan sita jaminan (Consevatoir Beslag) dengan persamaan terhadap tanah berikut bangunan yang terletak di Blok Anyelir No.31, Desa/Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor; 12. Bahwa mengingat gugatan ini didasarkan kepada alas dan dasar hukum,

maka menghukum Para Turut Tergugat untuk mentaati isi putusan a quo; 13. Bahwa mengingat gugatan ini didasarkan kepada alas dan dasar hukum

Agar kiranya kepada Ketua Pengadilan Negeri Bogor cq Majelis Hakim yang memeriksa perkara aquo menghukum Tergugat sebesar Rp.1.000.000,-/hari (satu juta rupiah perhari) apabila Tergugat tidak melaksanakan isi putusan aquo;

Bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas, maka mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Bogor untuk memeriksa dan memutus perkara sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan wanprestasi;

3. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) dengan persamaan yang diletakkan oleh jurusita Pengadilan Negeri Bogor terhadap tanah dan bangunan milik Tergugat yang terletak di Blok Anyelir No.31, Desa/Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor;

4. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat atas kerugian materiil dan immaterial sebesar Rp. 1.049.950.000,- (Satu milyar empat puluh Sembilan juta Sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) dengan perincian sebagai berikut:

a. kerugian Materiil sebesar : 1,5% X Rp. 370.000.000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) X 14 Bulan = Rp.49.950.000,-;

b. kerugian immaterial : Penggugat menjadi stress menghabiskan pikiran, waktu dan tenaga yang diperkirakan mencapai kerugian sebesar Rp. 1.000.000.000,- (Satu milyar rupiah);

5. Menyatakan putusan aquo dapat dijalankan terlebih dahulu meskipun ada upaya hukum banding, kasasi dari Tergugat;

6. Menghukum Para Turut Tergugat mentaati isi putusan dalam perkara; 7. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam perkara aquo;

(5)

Halaman 5 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Apabila Pengadilan Negeri Bogor berpendapat lain maka mohon keadilan yang seadil – adilnya ( exaequo et bono);

Menimbang bahwa, atas surat gugatan Penggugat tersebut, pada persidangan tanggal 29 Mei 2017 Turut Tergugat I melalui kuasanya telah menyampaikan secara tertulis Jawabannya, yang selengkapnya berisi sebagai berikut:

Jawaban Tergugat I: DALAM EKSEPSI

Gugatan Penggugat Kabur/Tidak Jelas (Obscuur Libel)

Bahwa Penggugat dalam tuntutan (petitum) point 6 memohon:

6. Menghukum Para Turut Tergugat mentaati isi putusan dalam perkara;

Bahwa namun ternyata Penggugat dalam dalil gugatannya (posita) sama sekali tidak menyebutkan apalagi menguraikan apa hubungannya atau sangkut pautnya masalah hutang piutang yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat dengan Para Turut Tergugat (termasuk Turut Tergugat I), sehingga Para Turut Tergugat dijadikan sebagai pihak dalam gugatan aquo, terlebih lagi Penggugat menuntut agar Para Turut Tergugat dihukum untuk mentaati isi putusan dalam perkara karena jelas-jelas Penggugat hanya mempunyai hubungan hukum hutang piutang dengan Tergugat dan sama sekali tidak ada hubungannya atau sangkut pautnya dengan Para Turut Tergugat (termasuk Turut Tergugat I). Bahwa oleh karena ternyata Penggugat dalam dalil gugatannya (posita) sama sekali tidak menyebutkan apalagi menguraikan apa hubungannya atau sangkut pautnya masalah hutang piutang yang terjadi antara Penggugat dan Tergugat dengan Para Turut Tergugat (termasuk Turut Tergugat I), sementara dalam tuntutan (petitum) Penggugat memohon agar Para Tergugat dihukum untuk mentaati isi putusan dalam perkara, hal mana mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi kabur/tidak jelas (obscuur libel) karena petitum tidak didukung oleh posita, sehingga gugatan Penggugat tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvan kelijke verklaard).

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa apa yang telah dikemukakan oleh Turut Tergugat I dalam Eksepsi mohon dianggap pula termasuk dalam Pokok Perkara dimana satu sama lain merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

(6)

Halaman 6 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG 2. Bahwa Turut Tergugat I menolak dengan tegas seluruh dalil Gugatan Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas dan terbukti kebenarannya secara yuridis.

3. Bahwa Turut Tergugat I sama sekali tidak mempunyai hubungan hukum dengan Penggugat karena dalam hal ini Turut Tergugat I hanya mempunyai hubungan hukum dengan Tergugat.

4. Bahwa Turut Tergugat I selaku “Kreditur/Bank” telah memberikan fasilitas kredit kepada Tergugat selaku “Debitur” berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) dengan tujuan modal kerja sebesar Rp. 600.000.000,- dan Pijaman Investasi dengan tujuan take over cadangan modal kerja dari Bank Mega sebesar Rp. 800.000.000,- sehingga total keseluruhan pinjaman berjumlah sebesar Rp. 1.400.000.000,- sebagaimana yang tertuang dalam Perjanjian Kredit Nomor 134/CS-BTR/PK/BOG/XI /2014 tanggal 20 November 2014. 5. Bahwa untuk pemenuhan pengembalian fasilitas kredit tersebut, Tergugat

telah memberikan Jaminan Hak Tanggungan kepada Turut Tergugat I berupa tanah dan bangunan (rumah tinggal) yang terletak di Blok Anyelir No. 31, Desa/Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor setempat dikenal dengan Perumahan Bogor Raya Golf Estate Cluster Anyelir No. 31 sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) No. 318/2014 tanggal 22 Desember 2014 Jo. Sertipikat Hak Tanggungan (SHT) Peringkat Pertama No. 212/2015 tanggal 14 Januari 2015.

6. Bahwa kemudian atas Jaminan Hak Tanggungan tersebut diatas, dalam perkara aquo telah dimohonkan oleh Penggugat untuk diletakkan sita jaminan dengan persamaan sehubungan dengan masalah hutang piutang antara Penggugat dengan Tergugat, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan Turut Tergugat I.

7. Bahwa Turut Tergugat I selaku Kreditur Pemegang Hak Tanggungan tentunya sangat keberatan dengan permohonan sita jaminan dengan persamaan yang diajukan oleh Penggugat karena jelas-jelas obyek yang dimohonkan sita jaminan dengan persamaan tersebut telah terlebih dahulu dipasang Jaminan Hak Tanggungan pada Turut Tergugat I, dan oleh karenanya permohonan tersebut harus ditolak dan dikesampingkan.

8. Bahwa Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (UUHT) memberikan kedudukan yang istimewa kepada Kreditur Pemegang Hak Tanggungan.

(7)

Halaman 7 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Penjelasan UUHT Angka 3 menyatakan bahwa Hak Tanggungan sebagai lembaga hak jaminan atas tanah, mempunyai keistimewaan sebagai berikut: a. Memberikan kedudukan yang DIUTAMAKAN atau MENDAHULUI

(Preferen) kepada pemegangnya.

Pasal 1 Ayat (1) UUHT menyatakan “ ....untuk pelunasan hutang tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan kepada Kreditur tertentu terhadap Kreditur-Kreditur lainnya”.

Pasal 20 Ayat (1) UUHT menyatakan “ ...Kreditur Pemegang Hak Tanggungan berhak menjual obyek yang dijadikan jaminan melalui pelelangan umum menurut peraturan yang berlaku dan mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut, dengan hak mendahului daripada Kreditur lain yang bukan Pemegang Hak Tanggungan”.

In casu, Turut Tergugat I selaku Kreditur Pemegang Hak Tanggungan (Kreditur Preferen) harus diutamakan dan didahulukan pemenuhan hak piutangnya dibandingkan dengan Kreditur-kreditur lain lain yang bukan Pemegang Hak Tanggungan (Kreditur Konkuren), termasuk dalam hal ini Penggugat atas hutang piutang dan harta kekayaan milik Tergugat. Sebagai perbandingan, ketentuan mengenai Kreditur Preferen ini

berlaku pula dalam ruang lingkup Hukum Kepailitan, sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan & Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, yaitu :

Pasal 55 (1) :

“.... setiap Kreditur pemegang gadai, jaminan fidusia, hak tanggungan, hipotik atau hak agunan atas kebendaan lainnya, dapat mengeksekusi haknya seolah-olah tidak terjadi kepailitan”. Pasal 60 (1) :

“Kreditur pemegang hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 (1) yang melaksanakan haknya, wajib memberikan pertanggungjawaban kepada Kurator tentang hasil penjualan benda yang menjadi agunan dan menyerahkan sisa hasil penjualan setelah dikurangi jumlah utang, bunga dan biaya kepada Kurator”. Pasal 60 (3) :

“Dalam hal hasil penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak cukup untuk melunasi piutang yang bersangkutan, Kreditur pemegang hak tersebut dapat mengajukan tagihan pelunasan atas kekurangan tersebut sebagai Kreditur Konkuren”.

(8)

Halaman 8 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Dengan demikian, jelas Hukum atau Undang-Undang sangat memberikan perhatian, perlindungan dan kedudukan yang istimewa kepada Kreditur Pemegang Hak Jaminan Atas Kebendaan (Kreditur Preferen), diantaranya Krediur Pemegang Gadai, Jaminan Fidusia, Hipotik dan termasuk pula Kreditur Pemegang Hak Tanggungan.

b. Memenuhi asas SPESIALITAS dan PUBLISITAS, sehingga mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

Untuk sahnya pembebanan Hak Tanggungan agar tidak merugikan Kreditur- Kreditur lain, maka dipersyaratkan bahwa wajib disebut secara jelas piutang yang mana dan sampai sejumlah berapa yang dijamin serta benda-benda mana yang dijadikan jaminan (asas Spesialitas). Selanjutnya, agar pembebanan Hak Tanggungan tersebut dapat diketahui oleh masyarakat umum, maka Kantor Pertanahan setempat akan menerbitkan Sertipikat Hak Tanggungan (asas Publisitas), yang mempunyai kekuatan eksekutorial sama dengan putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.

In casu, Jaminan Hak Tanggungan yang diberikan oleh Tergugat selaku Debitur kepada Turut Tergugat I selaku Kreditur berupa tanah dan bangunan (rumah tinggal) yang terletak di Blok Anyelir No. 31, Desa/Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor setempat dikenal dengan Perumahan Bogor Raya Golf Estate Cluster Anyelir No. 31 sesuai Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) No. 318/2014 tanggal 22 Desember 2014 Jo. Sertipikat Hak Tanggungan (SHT) Peringkat Pertama No. 212/2015 tanggal 14 Januari 2015, merupakan Jaminan Khusus yang mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan hubungan hukum Hutang Piutang antara Penggugat dan Tergugat pada bulan Januari 2016, dengan tidak menyebutkan secara tegas benda atau barang apa yang dijadikan jaminan merupakan Jaminan Umum, sehingga berlaku Pasal 1131 KUH Perdata yang menyatakan “segala kebendaan si berutang, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari, menjadi tanggungan untuk segala perikatannya seseorang”.

Dengan demikian, untuk pemenuhan hak tagih piutangnya Penggugat masih dapat menyita dan mengeksekusi harta kekayaan lain milik

(9)

Halaman 9 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Tergugat, baik yang sudah ada maupun yang baru akan ada dikemudian hari, diluar obyek Jaminan Hak Tanggungan yang telah diberikan oleh Tergugat kepada Turut Tergugat I tersebut diatas.

9. Bahwa kaedah-kaedah hukum atau prinsip-prinsip hukum tersebut diatas sangat sesuai dan sejalan dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 394 K/Pdt/1994 tanggal 5 Juli 1985 dalam Perkara Gugatan antara Moh. Kadis Gardjito Cs melawan Sukem Saleh Cs, yang menyatakan :

“Penetapan Hakim Pengadilan Negeri yang berisi perintah untuk meletakkan sita jaminan berdasar permohonan selain Bank tersebut, atas tanah yang sudah dijadikan jaminan (agunan) oleh Bank dalam hubungan “credit verband” (hipotok) adalah tidak sah”.

Kemudian, M. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata” Cetakan Kedua 2005, Sinar Grafika, Jakarta 2005, halaman 320, yang menjelaskan :

“Dengan demikian menurut hukum, permintaan sita jaminan maupun sita pada umumnya, hanya dapat diletakkan diatas barang :

- Secara murni benar-benar bebas dari pembebanan, dari segala bentuk penyitaan maupun dari segala bentuk peng-agunan ;

- Prinsip ini harus konsekuen ditegakan penerapannya demi melindungi kepentingan pemegang sita atau pemegang agunan terdahulu.

10. Bahwa selain itu, ternyata permohonan sita jaminan yang diajukan oleh Penggugat sama sekali tidak mencantumkan secara jelas bukti kepemilikan atas obyek yang dimohonkan dengan tidak menyebutkan nomor sertipikat, melainkan hanya berdasarkan alamat lokasi obyek, yang mengakibatkan obyek menjadi kabur, sehingga Majelis Hakim perkara aquo harus menolak dan mengesampingkan permohonan tersebut.

Hal ini sangat sejalan dan sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1121 K/Sip/1971 tanggal 15 April 1972, yang menyatakan :

“Penggugat yang tidak memiliki bukti-bukti yang kuat, maka permohonan Penggugat untuk sita jaminan tidak dapat dikabulkan dan tidak dapat disahkan”.

Kemudian M. Yahya Harahap dalam bukunya “Hukum Acara Perdata” Cetakan Kedua 2005, Sinar Grafika, Jakarta 2005, halaman 291, yang menjelaskan :

(10)

Halaman 10 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG “Permintaan sita yang tidak menyebutkan dengan jelas identitasya, dianggap merupakan permintaan yang kabur obyeknya, sehingga tidak mungkin diletakkan sita terhadap permintaan itu, cukup dasar dan alasan untuk menolaknya”.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, dimohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bogor untuk berkenan memberikan putusan sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

- Menerima dan mengabulkan Eksepsi Turut Tergugat I;

- Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvan kelijke verklaard).

DALAM POKOK PERKARA

- Menolak Gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menolak permohonan sita jaminan dengan persamaan yang diajukan oleh Penggugat;

- Menghukum Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini.

Atau:

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bogor berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et bono);

Memperhatikan uraian tentang duduk perkara sebagaimana termuat dalam salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 14 Agustus 2017 Nomor. 10/PDT.G/2017/PN.Bgr, yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI;

- Mengabulkan eksepsi Turut Tergugat I;

DALAM POKOK PERKARA:

- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.

1.752.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding Nomor. 10/PDT.G/2017/PN.Bgr, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Bogor

(11)

Halaman 11 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG yang menerangkan, bahwa pada tanggal 28 Agustus 2017, Pembanding semula Penggugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 14 Agustus 2017 Nomor. 10/PDT.G/2017/PN.Bgr, permohonan banding tersebut telah diberitahukan dengan cara seksama dan patut, kepada Terbanding semula Tergugat pada tanggal 31 Agustus 2017, kepada Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III pada tanggal 4 September 2017 , kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I dan Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 20 September 2017 melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan;

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat dalam bandingnya telah mengajukan memori banding tertanggal 20 September 2017, yang diserahkan dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bogor pada tanggal 20 September 2017, memori banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Terbanding semula Tergugat pada tanggal 25 September 2017, kepada Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III pada tanggal 28 September 2017 , kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I pada tanggal 26 Oktober 2017 dan Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 1 November 2017 melalui Pengadin Negeri Jakarta Selatan dengan cara seksama dan patut;

Menimbang, bahwa Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I telah mengajukan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding dari Pembanding semula Penggugat pada tanggal 17 November 2017, Kontra Memori Banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 21 November 2017 dengan cara seksama;

Menimbang, bahwa relas pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage) Nomor. 10/Pdt.G/2017/PN.Bgr yang dibuat oleh Juru Sita Pengadilan Negeri Bogor yang menerangkan bahwa para pihak berperkara, kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 29 Agustus 2017, kepada Terbanding semula Tergugat pada tanggal 31 Agustus 2017, kepada Turut Terbanding I semula Tergugat I pada tanggal 20 September 2017 melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kepada Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II pada tanggal 20 September 2017 melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan kepada Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III pada tanggal 4 September 2017, telah diberi kesempatan untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara yang dimintakan banding di Kepaniteraan

(12)

Halaman 12 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Pengadilan Negeri Bogor dalam tenggang waktu selama 14 (empat belas) hari terhitung sejak hari berikutnya dari pemberitahuan ini dengan cara seksama sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung;

TENTANG HUKUMNYA ;

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang oleh karenanya permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang bahwa dalam memori bandingnya Pembanding semula Penggugat pada pokoknya menyatakan sebagai berikut :

1. Bahwa Pembanding semula Penggugat menolak seluruh dalil eksepsi, jawaban Terbanding semula Tergugat maupun Turut Terbanding semula Turut Tergugat maupun pertimbangan hukum yudex factie Pengadilan Negeri Bogor dalam perkara aquo, kecuali yang diakui secara tegas oleh Pembanding semula Penggugat ;

2. Bahwa pertimbangan hukum dalam putusan Pengadilan Negeri Bogor tidak cukup pertimbangan, Dengan demikian putusan aquo terbukti cacat yuridis karena tidak lengkap dan seksama maka putusan harus dibatalkan karena tidak cukup pertimbangan mengenai alat bukti dan nilai kekuatan pembuktian ;

3. Bahwa Yudex Factie Pengadilan Negeri Bogor telah salah dalam menerapkan FAKTA-FAKTA dan hukum acara perdata, khususnya pada halaman 12-13 putusan aquo. Bahwa pertimbangan hukum yudex factie Pengadilan Negeri Bogor halaman 12-13 sangat tidak beralasan apabila dijadikan oleh Pengadilan Negeri Bogor sebagai pertimbangan hukumnya dalam memutus perkara aquo, karena hubungan hukum Hutang Piutang antara Pembanding semula Penggugat dan Terbanding semula Tergugat pada bulan Januari 2016, dengan tidak secara tegas benda atau barang apa yang dijadikan jaminan merupakan Jaminan Umum” . Serta menyatakan untuk pemenuhan hak tagih piutangnya Pembanding semula Penggugat masih dapat menyita dan mengeksekusi harta kekayaan lain milik Terbanding semula Tergugat, baik yang sudah ada maupun yang baru akan di kemudian hari, diluar obyek Hak Tanggungan yang telah diberikan oleh

(13)

Halaman 13 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Terbanding semula Tergugat kepada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I adalah salah dan keliru karena di awal Perjanjian Hutang Piutang yang dilakukan antara Terbanding semula Tergugat dan Pembanding semula Penggugat adalah tidak terlepas dari obyek berupa tanah dan banguan yang terletak di Blok Anyelir No.31, Desa/Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Sukaraja ,kabuptaten Bogor. Dan harta tersebut jelas dimiliki oleh Terbanding semula Tergugat sehingga sudah sangat pantas apabila Pembanding semula Penggugat menagih hutang Terbanding semula Tergugat terhadap harta yang dimiliki Terbanding semula Tergugat tersebut walaupun Obyek tanah dan bangunan tersebut sudah terlebih dahulu dijaminkan pada Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I. Dengan demikian pertimbangan hukum Yudex Factie Pengadilan Negeri Bogor halaman 12-13 haruslah dibatalkan atau dikesampingkan ;

Menimbang, bahwa dalam kontra memori bandingnya Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I pada pokoknya menyatakan

bahwa, Bahwa pertimbangan hukum Pengadilan Negeri Bogor sudah sudah

tepat, adil dan benar berdasarkan hukum, Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I menolak dengan tegas seluruh keberatan dari Pembanding semula Penggugat dalam Memori Bandingnya, kecuali terhadap hal-hal yang dengan tegas telah diakui dan terbukti kebenarannya secara yuridis, apa yang dikemukakan Pembanding adalah tidak benar dan tidak berdasarkan hukum, Bahwa Pembanding semula Penggugat sama sekali tidak memahami kelengkapan suatu gugatan, khususnya dibagian posita (dasar gugatan) harus menguraikan secara jelas hubungan hukum atau fakta-fakta hukum yang terjadi antara Pembanding semula Penggugat dengan Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I;

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara serta salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 14 Agustus 2017 Nomor. 10/PDT.G/2017/PN.Bgr, memori banding dari Pembanding semula Penggugat, kontra memori banding dari Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I tidak terdapat hal-hal yang baru yang dapat mempengaruhi putusan ini di tingkat banding, karena semuanya telah dipertimbangkan oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dapat menyetujui dan membenarkan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karena dalam pertimbangan hukumnya telah memuat dan menguraikan dengan tepat dan benar semua keadaan serta alasan-alasan

(14)

Halaman 14 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG yang menjadi dasar dalam putusannya, sehingga alasan dan pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama tersebut diambil alih menjadi alasan dan pertimbangan hukumnya sendiri oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam memutus perkara ini di tingkat banding ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas maka putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 14 Agustus 2017 Nomor. 10/PDT.G/2017/PN.Bgr, yang dimohonkan banding tersebut dapat dikuatkan;

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat tetap berada di pihak yang kalah, maka ongkos perkara untuk kedua tingkat peradilan harus dibebankan kepada Pembanding semula Penggugat, yang untuk tingkat banding besarnya akan disebutkan dalam amar putusan ini ;

Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-Undang Hukum Acara Perdata, serta ketentuan- ketentuan hukum lain yang bersangkutan ;

M E N G A D I L I

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat tersebut; --- - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Bogor tanggal 14 Agustus 2017

Nomor. 10/PDT.G/2017/PN.Bgr, yang dimohonkan banding tersebut; --- - Menghukum Pembanding, semula Penggugat untuk membayar seluruh

biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat peradilan dan di tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah); --- Demikianlah, diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung pada hari ini Selasa tanggal 9 Januari 2018, oleh kami: FIRZAL ARZY, S.H M.H Hakim Tinggi yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi sebagai Ketua Majelis, TUMPAK SITUMORANG, S.H. M.H dan NELSON PASARIBU, S.H M.H masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat, tanggal 8 Desember 2017, Nomor : 554/PEN/PDT/2017/PT.BDG, ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ditingkat Banding dan putusan tersebut pada hari Kamis tanggal 11 Januari 2018 diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota serta dibantu oleh HENDAYANI, S.H. Panitera Pengganti pada

(15)

Halaman 15 dari 15, putusan No.554/Pdt/2017/PT BDG Pengadilan Tinggi tersebut, akan tetapi tidak dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.

HAKIM ANGOTA HAKIM KETUA

Ttd Ttd

TUMPAK SITUMORANG, S.H. M.H FIRZAL ARZY, S.H M.H

Ttd

NELSON PASARIBU, S.H M.H

PANITERA PENGGANTI Ttd

HENDAYANI, SH

Perincian biaya perkara :

- Redaksi putusan ……….. Rp. 5.000,- - Materai………. Rp. 6.000,- - - Pemberkasan………..……….. Penggandaan ……… Pengiriman ………... Rp. Rp. Rp. 139.000,- - - + J u m l a h……….. Rp. 150.000,-

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa pertimbangan Majelis Hakim Tingkat pertama dalam pokok perkara, yang pada pokoknya menyatakan bahwa perkara Kasasi nomor 1583/K/PDT/2003 jo Putusan Pengadilan

G //2014/PN.Bks tanggal 17 Desember 2014, harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan mengadili dengan pertimbangan sebagai berikut:--- Menimbang, bahwa

Bahwa atas putusan Pengadilan Negeri Medan tersebut, kuasa hukum Tergugat-I dan kuasa hukum Penggugat telah mengajukan penyataan banding di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan

MH., Panitera Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Penggugat/ Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan

tergugat asal serta kontra memori banding dari terbanding/penggugat asal, Pengadilan Tinggi berpendapat sebagai berikut : --- Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri dalam

- Bahwa Para Pembanding I dan Pembanding II keberatan terhadap pertimbangan Majelis Hakim Tingkat pertama atas pertimbangan hukum yang diuraikan pada halaman 29

12/Pdt.Bdg/2011/PN-Bj yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Penggugat I dan II / Pembanding I dan II telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri

tanggal 13 Agustus 2014 yang dimohonkan banding, beserta memori banding yang diajukan oleh PEMBANDING tertanggal 25 Nopember 2014 yang diterima pada kepaniteraan