BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
MODUL :
KEHAMILAN NORMAL
Oleh: Dr. Defrin,SpOG(K)Diterbitkan Oleh:
Bagian
Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang, 2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohiim
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mendapat kesempatan untuk menyelesaikan modul “Kehamilan Normal” ini. Modul ini merupakan acuan bagi senior clerkship yang bertugas di bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas agar pada akhir kegiatan kepaniteraan klinik di bagian Obstetri dan Ginekologi, mereka mampu menerapkan landasan ilmiah dalam menegakkan diagnosis dan melakukan penatalaksaan komprehensif terhadap kelainan sistim reproduksi sesuai dengan kompetensi sebagai dokter layanan primer.
Akhir kata, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh staf sekretariat Bagian Obstetri dan Ginekologi, RSUP Dr. M. Djamil Padang, serta semua bagian terkait, atas kerjasama, bantuan dan dukungannya selama ini sehingga modul ini dapat diselesaikan.
Amin, Ya Robbal Alamin.
Padang, Januari 2016
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI………...………...….. LEARNING OBJECTIVES.……….…...……. Kognitif……….. Psikomotor……… Attitude……….. DEFINISI ... EPIDEMIOLOGI………... ETIOLOGI……… ... GEJALA KLINIS………... PEMERIKSAAN PENUNJANG……... DASAR DIAGNOSIS………... DIAGNOSIS BANDING... KOMPLIKASI... TATALAKSANA... DAFTAR PUSTAKA………... PERTANYAAN………. TUGAS………..………. LAMPIRAN……… . i ii 1 1 1 2 3 3 4 4 5 7 8Kkkkkkkkkkk
KEHAMILAN NORMAL Definisi
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. (Prawirohardjo, 2011).
Epidemiologi
Angka kehamilan di Indonesia menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2007 sebesar 5,333,611 kehamilan, sedangkan pada tahun 2011 telah dilaporkan angka kehamilan di Indonesia mencapai 5,192,427 kehamilan (BKKBN, 2011).
Etiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk ke dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagian dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang menggembung dari tuba falopii (Wiknjosastro, 2005).
Disekitar sel telur, banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah 1 sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilisasi) (Wiknjosastro, 2005).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak (oleh rambut getar tuba) menuju ruang rahim, kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai dengan nidasi diperlukan waktu ± 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan bagi mudigah dan janin,
dipersiapkan plasenta. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilisasi), nidasi dan plasentasi (Wiknjosastro, 2005).
Gejala Klinis
Sejumlah temuan dan gejala klinis mungkin mengisyaratkan kehamilan dini, antara lain: (Cunningham, 2014)
Berhentinya Haid
Penghentian mendadak haid pada seorang wanita sehat usia subur yang sebelumnya mendapat haid spontan, siklis, dan teratur merupakan isyarat kuat kehamilan.
Perubahan pada Mukus Serviks
Mukus serviks yang telah mengering dan diperiksa di bawah mikroskop memiliki pola khas yang bergantung pada stadium siklus ovarium dan ada tidaknya kehamilan.
Perubahan Payudara
Perubahan anatomis pada payudara yang menyertai kehamilan bersifat khas pada kehamilan pertama.
Mukosa Vagina
Selama kehamilan, mukosa vagina biasanya tampak merah keunguan atau agak gelap dan mengalami bendungan-tanda Chadwick, yang dipopulerkan olehnya pada tahun 1886. Meskipun merupakan isyarat kuat, tanda ini tidak konklusif.
Perubahan Kulit
Peningkatan pigmentasi dan perubahan pada striae abdomen juga sering terjadi pada kehamilan, tetapi tidak diagnostik untuk kehamilan
Perubahan pada Uterus
Selama beberapa minggu pertama kehamilan, penambahan ukuran uterus terutama terbatas pada garis tengah anteroposrerior. Pada minggu ke-12, korpus uterus hampir membulat dengan garis tengah rerata 8 cm. Pada pemeriksaan bimanual, organ ini terasa lembut atau elastik dan kadang
menjadi sangat lunak.
Perubahan pada Serviks
Serviks menjadi semakin lunak seiring dengan kemajuan kehamilan.. Keadaan lain, misalnya kontrasepsi estrogen-progesteron, juga dapat menyebabkan pelunakan ini.
Persepsi Gerakan Janin
Persepsi gerakan janin oleh ibu dapat bergantung pada beberapa faktor, misalnya paritas dan habitus. Secara umum, setelah satu kali kehamilan yang berhasil, seorang wanita mungkin sudah dapat merasakan gerakan janinnya antara 16 dan 18 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
Pengukuran hCG
Deteksi hCG dalam darah dan urin ibu merupakan dasar bagi uji endokrin kehamilan. Dengan diketahuinya bahwa LH dan hCG tersusun oleh subunit α dan β, tetapi bahwa subunit β masing-masing berbeda secara struktural, maka dapat diciptakan antibodi dengan spesifisitas sangat tinggi terhadap subunit β-hCG. Spesifisitas ini merupakan dasar bagi deteksi hormon ini, dan kini tersedia bermacam-macam immunoassay komersil untuk mengukur kadar hCG dalam serum dan urin (Cunningham, 2014).
Deteksi Kehamilan dengan Sonografi
Pemakaian sonografi transvaginal merupakan revolusi pencitraan kehamilan dini serta pertumbuhan dan perkembangannya. Kantung gestasi dapat diperlihatkan oleh sonografi transabdomen hanya setelah usia haid 4 sampai 5 minggu (Cunningham, 2014).
Dasar Diagnosis
Diagnosis kehamilan biasanya berawal ketika seorang wanita datang dengan gejala hamil dan mungkin hasil positif uji kehamilan urin di rumah. Biasanya mereka menjalani pemeriksaan konfirmasi urin atau darah untuk
gonadotropin korion manusia (hCG). Pada pemeriksaan mungkin terdapat temuan-temuan diagnostik atau yang mengarah pada kehamilan. Sonografi sering dilakukan terutama pada kasus dengan viabilitas atau lokasi kehamilan yang meragukan (Cunningham, 2014).
Diagnosis Banding
Diagnosa banding pada kehamilan antara lain: (Manuaba, 2007) 1) Hamil palsu.
Dijumpai tanda dugaan hamil, tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan.
2) Tumor kandungan atau mioma uteri
Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda hamil, bentuk pembesaran tidak merata dan perdarahan banyak saat menstruasi. 3) Kista ovarium.
Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan terus berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur kehamilan, dan pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan tes negatif.
4) Hematometra
Terlambat datang bulan dapat melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.
5) Kandung kemih yang penuh.
Dengan melakukan kateterisasi, maka pembesaran perut akan menghilang
Komplikasi Kehamilan
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Prawirohardjo, 2011). Jenis-jenis komplikasi pada kehamilan adalah sebagai berikut:
Perdarahan
dua kelompok utama yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi sebelum bayi lahir (Depkes, 2000). Perdarahan uterus dapat terjadi setelah pemisahan plasenta yang berimplantasi di dekat kanalis servisis pasenta previa. Perdarahan dapat pula terjadi akibat pemisahan plasenta yang terletak di tempat lain di kavitas uteri-solusio plasenta (Cunningham, 2014).
Perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian ibu yang paling sering terjadi, tanda-tandanya adalah keluar darah dari jalan lahir dalam jumlah banyak (500 cc atau lebih sering perkiraan ukuran dua gelas atau basahnya empat lembar kain) dalam satu sampai dua jam pertama setalah kelahiran bayi. Penyebab perdarahan postpartum yang paling sering ialah atonia uteri, retensio plasenta (sisa plasenta), dan robekan jalan lahir (Cunningham, 2014).
Preeklamsia
Preeklampsia merupakan penyakit yang disebabkan kehamilan dan penyebab kematian maternal. Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria) (Cunningham, 2014).
Tatalaksana
Evaluasi Prenatal Awal
Perawatan pranatal perlu segera dimulai jika terdapat kemungkinan kehamilan. Tujuan utamanya adalah:
1. Mendefinisikan status kesehatan ibu dan janin. 2. Memperkirakan usia kehamilan
3. Memulai rencana untuk memulai perawatan kebidanan berkelanjutan Umumnya hal-hal esensial pada anamnesis wanita hamil sama seperti yang dilakukan dalam dunia kedokteran pada umumnya. Informasi terinci tentang riwayat obstetri sangat penting karena banyak penyulit kehamilan
cenderung kambuh pada kehamilan berikutnya. Riwayat haid juga sangat penting. Wanita yang spontan mendapatkan haid secara teratur setiap sekitar 28 hari kemungkinan besar mengalami ovulasi pada pertengahan siklus berikutnya (Cunningham, 2014).
Menurut Depkes RI (2010), menyatakan bahwa dalam penerapan praktis asuhan kebidanan pada ibu menggunakan standar minima l pelayanan antenatal menjadi 10T, yang terdiri:
1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan 2. Ukur tekanan darah
3. Ukur tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap
5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Tes laboratorium
7. Temu wicara
8. Tentukan presentasi janin dan hitung DJJ 9. Tetapkan status gizi
Daftar Pustaka
Cunningham FG, et al. Prenatal Care, Williams Obstetrics. 2014. 24th Edition, McGraw-Hill, New York
Cunningham FG, et al. Hemorrhagic in Obstetrics, Williams Obstetrics. 2014. 24th Edition, McGraw-Hill, New York
Cunningham, FG. Hypertensive Disorders, Williams Obstetrics. 2014. 24th Edition, McGraw-Hill, New York
Depkes RI., 2000, Standar Pelayanan Kebidanan, Dep, Kes RI. Jakarta. Depkes RI, 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Depkes RI
http://www.bkkbn.go.id/kependudukan/Pages/DataLainlain/Profil_kesehatan_indone sia/kesehatan_ibu/Jumlah_Ibu_Hamil/Nasional.aspx. Diakses pada tanggal 18 Juli 2016.
Manuaba, Ida Bagus Gde, 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta, EGC
Prawirohardjo S. 2011. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kebidanan ed III, cet. VII,Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta, 2005; 125, 180-2, 312-7
Pertanyaan:
1. Apakah definisi kehamilan normal?
Kehamilan normal adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
2. Apa saja gejala yang dapat mengisyaratkan kehamilan dini?
Berhenti haid, perubahan mucus serviks, perubahan payudara, munculnya tanda Chadwick, peningkatan pigmentasi dan perubahan pada striae abdomen, perubahan uterus, dan persepsi gerakan janin.
3. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk memastikan adanya kehamilan? Pemeriksaan Hcg dan pemeriksaan dengan sonografi