• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 1 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN

P U T U S A N

Nomor : 345/PDT/2016/PT.MDN

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada pengadilan tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

1. BAHARUDDIN TANJUNG : Umur ± 57 tahun, Bertempat tinggal di Jalan

R. Junjungan Lubis No. 55, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, dahulu sebagai PENGGUGAT - I, dan sekarang sebagai PEMBANDING - I.

2. RUSMALA DEWI HUTAGALUNG : Umur ± 55 tahun, Bertempat tinggal

di Jalan R. Junjungan Lubis No. 55, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sibolga Kota, Kota Sibolga, dahulu sebagai PENGGUGAT - II, dan sekarang sebagai PEMBANDING – II.

3. ARLIANA DEWI TANJUNG, Umur ± 34 tahun, Bertempat tinggal di

Jalan Rasak No. 38, Kelurahan Pancuran Dewa, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, dahulu sebagai PENGGUGAT – III, dan sekarang sebagai PEMBANDING – III.

Semuanya dalam hal ini memberi kuasa kepada M. HAYAT, SH,MH. SELAMAT,SH.MH,. KHAIRUN NA’IM,SH, BAMBANG INDRA GUNAWAN, SH.M.Hum, Kesemuanya Advokat pada Kantor Adovokat HSN & ASSOCIATES, berkantor di Jalan Setia Budi No. 78-D, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 30 Juni 2016

L a w a n

1. PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) UNIT LAYANAN

MODAL MIKRO (ULaMM) UNIT SIBOLGA: Beralamat di Jalan Mesjid No. 34 SIBOLGA, dahulu sebagai TERGUGAT – I, dan sekarang sebagai TERBANDING – I.

2. KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA dan LELANG (KPKNL)

PADANG SIDEMPUAN: Beralamat di Jalan Kenanga No. 99 Padang Sidempuan, dahulu sebagai TERGUGAT – II, dan sekarang sebagai TERBANDING – II.

3. NURLATIFA SIREGAR: Umur 57 tahun, Bertempat tinggal di Jalan

(2)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 2 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN Sibolga Selatan, Kota Sibolga, dahulu sebagai TERGUGAT – III, dan sekarang sebagai TERBANDING – III.

Pengadilan Tinggi Tersebut ;

Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan segala surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini ;

TENTANG DUDUK PERKARA :

Menimbang, bahwa Para Penggugat dengan surat gugatan tanggal 28 Mei 2015 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Sibolga pada tanggal 9 Juni 2015 dalam Register Nomor 20/Pdt.G/2015/PN.Sbg, telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

- Bahwa PENGGUGAT III didalam perkara ini ( ARLIANA DEWI TANJUNG ) pada tahun 2011 ada mengajukan permohonan pinjaman kepada PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI ( PERSERO ) Unit Layanan Modal Mikro ( ULaMM ) Unit Sibolga ( TERGUGAT I ) sebesar Rp. 200.000.000 ( dua ratus juta rupiah ) dan sebagai PENJAMIN dari pinjaman PENGGUGAT III tersebut, adalah BAHARUDDIN TANJUNG ( PENGGUGAT I ) dan RUSMALA DEWI HUTAGALUNG ( PENGGUGAT II ), yakni dengan memberikan SERTIPIKAT ( TANDA BUKTI HAK ) No: 02.13.03.02.1.00552 yang terletak di Jln. S.M.Raja, Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga atas nama BAHARUDDIN TANJUNG ( PENGGUGAT I ) dan RUSMALA DEWI HUTAGALUNG ( PENGGUGAT II );

- Bahwa adapun permohonan pinjaman dari PENGGUGAT III tersebut dikabulkan oleh TERGUGAT I, dimana adapun tanggal realisasinya adalah 11 Desember 2011 dengan jatuh temponya tanggal 11 Desember 2014;

- Bahwa adapun pembayaran angsuran pinjaman PENGGUGAT III tersebut diatas pada saat itu tersendat-sendat dan oleh karenanya Pihak TERGUGAT I memberikan solusi atau jalan keluar bagi PENGGUGAT III, yaitu dengan jalan pembaharuan pinjaman untuk PENGGUGAT III, solusi ini disetujui oleh PENGGUGAT III sehingga dilakukanlah pembaharuan pinjaman dari PENGGUGAT III tersebut yang realisasinya pada tanggal 30 September 2013 dengan nilai pinjaman menjadi sebesar Rp. 193.600.000,- ( seratus sembilan puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah ) dengan jatuh temponya tanggal 30 September 2018;

(3)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 3 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN - Bahwa pinjaman yang telah diperbaharui tersebut diatas, PENGGUGAT III memenuhi apa yang menjadi kewajibannya, yakni membayar angsuran pinjaman, bahwa akan tetapi kondisi ekonomi pada saat itu tidak begitu baik untuk sector usaha restoran, sehingga Penggugat III kelabakan untuk memenuhi apa yang menjadi kewajibannya terhadap pinjaman yang telah diperbaharui tersebut diatas ( sedikit terkendala );

- Bahwa untuk mengatasi hal tersebut, atas usul dari TERGUGAT I diberikanlah solusinya untuk memperbaharui pinjaman itu lagi dan ini disetujui oleh PENGGUGAT III dan kemudian diadakanlah pembaharuan pinjaman yang realisasinya adalah tanggal 25 April 2014, sehingga pinjaman PENGGUGAT III menjadi sebesar Rp. 189.000.000,- ( seratus delapan puluh sembilan juta rupiah ) dengan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2019;

- Bahwa terhadap pembaharuan pinjaman tersebut diatas yang jatuh temponya tanggal 25 April 2019, PENGGUGAT III selalu berusaha untuk memenuhi kewajibannya atas pinjaman yang telah diperbaharui tersebut, memang ada kadang-kadang keterlambatan pembayaran angsuran pinjaman, namun PENGGUGAT III selalu bisa mengatasinya;

- Bahwa adapun pembayaran angsuran pinjaman yang dilakukan oleh PENGGUGAT III berlangsung dikediaman PENGGUGAT I dan II maupun langsung diantar ke kantor TERGUGAT I dan semuanya itu memakai kwitansi sebanyak 33 lembar kwitansi pembayaran, yakni:

1. Kwitansi pembayaran tanggal 04 Maret 2014 sebesar Rp. 700.000.- 2. Kwitansi pembayaran tanggal 05 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 3. Kwitansi pembayaran tanggal 07 Maret 2014 sebesar Rp. 200.000.- 4. Kwitansi pembayaran tanggal 08 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 5. Kwitansi pembayaran tanggal 10 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 6. Kwitansi pembayaran tanggal 11 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 7. Kwitansi pembayaran tanggal 13 Maret 2014 sebesar Rp. 200.000.- 8. Kwitansi pembayaran tanggal 17 Maret 2014 sebesar Rp. 500.000.- 9. Kwitansi pembayaran tanggal 19 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 10. Kwitansi pembayaran tanggal 19 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 11. Kwitansi pembayaran tanggal 20 Maret 2014 sebesar Rp. 350.000.- 12. Kwitansi pembayaran tanggal 22 Maret 2014 sebesar Rp. 300.000.- 13. Kwitansi pembayaran tanggal 24 Maret 2014 sebesar Rp. 500.000.- 14. Kwitansi pembayaran tanggal 25 Maret 2014 sebesar Rp. 300.000.- 15. Kwitansi pembayaran tanggal 28 Maret 2014 sebesar Rp. 250.000.- 16. Kwitansi pembayaran tanggal 16 Mei 2014 sebesar Rp. 1. 300.000.- 17. Kwitansi pembayaran tanggal 20 Mei 2014 sebesar Rp. 300.000.-

(4)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 4 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 18. Kwitansi pembayaran tanggal 21 Mei 2014 sebesar Rp. 250.000.-

19. Kwitansi pembayaran tanggal 22 Mei 2014 sebesar Rp. 200.000.- 20. Kwitansi pembayaran tanggal 23 Mei 2014 sebesar Rp. 250.000.- 21. Kwitansi pembayaran tanggal 24 Mei 2014 sebesar Rp. 250.000.- 22. Kwitansi pembayaran tanggal 05 Juli 2014 sebesar Rp. 250.000.- 23. Kwitansi pembayaran tanggal 07 Juli 2014 sebesar Rp. 300.000.- 24. Kwitansi pembayaran tanggal 11 Agustus 2014 sebesar Rp. 1.500.000.- 25. Kwitansi pembayaran tanggal 12 Agustus 2014 sebesar Rp. 1.500.000.- 26. Kwitansi pembayaran tanggal 02 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- 27. Kwitansi pembayaran tanggal 06 September 2014 sebesar Rp. 250.000.- 28. Kwitansi pembayaran tanggal 11 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- 29. Kwitansi pembayaran tanggal 13 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- 30. Kwitansi pembayaran tanggal 15 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- 31. Kwitansi pembayaran tanggal 16 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- 32. Kwitansi pembayaran tanggal 17 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- 33. Kwitansi pembayaran tanggal 20 September 2014 sebesar Rp. 200.000.- ______________________________________________________________+Jadi, total seluruhnya adalah : Rp. 12.550.000.-

- Bahwa selain pembayaran angsuran yang diatas, ada juga pembayaran yang ditagih oleh karyawan PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI ( PERSERO ) Unit Layanan Modal Mikro ( ULaMM ) Unit Sibolga ( TERGUGAT I ) langsung ke tempat tinggal PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II dan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II ada melakukan pembayaran dan diterima oleh Pihak TERGUGAT I, namun tidak pakai kwitansi, akan tetapi ada catatan diperbuat dalam buku langsung oleh Pihak TERGUGAT I dan ditanda-tangani yang totalnya semua Rp. 8.000.000.- ( delapan juta rupiah ), yakni :

1. Tanggal 01 Februari 2014 sebesar Rp. 200.000.- 2. Tanggal 04 Februari 2014 sebesar Rp. 150.000.- 3. Tanggal 06 Februari 2014 sebesar Rp. 250.000.- 4. Tanggal 08 Februari 2014 sebesar Rp. 200.000.- 5. Tanggal 02 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 6. Tanggal 03 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 7. Tanggal 04 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 8. Tanggal 05 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 9. Tanggal 07 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 10. Tanggal 11 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 11. Tanggal 14 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 12. Tanggal 15 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 13. Tanggal 16 April 2014 sebesar Rp. 150.000.-

(5)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 5 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 14. Tanggal 17 April 2014 sebesar Rp. 150.000.-

15. Tanggal 20 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 16. Tanggal 21 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 17. Tanggal 22 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 18. Tanggal 23 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 19. Tanggal 24 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 20. Tanggal 26 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 21. Tanggal 27 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 22. Tanggal 28 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 23. Tanggal 30 April 2014 sebesar Rp. 150.000.- 24. Tanggal 02 Mei 2014 sebesar Rp. 150.000.- 25. Tanggal 07 Mei 2014 sebesar Rp. 150.000.- 26. Tanggal 08 Mei 2014 sebesar Rp. 150.000.- 27. Tanggal 09 Mei 2014 sebesar Rp. 150.000.- 28. Tanggal 10 Mei 2014 sebesar Rp. 150.000.- 29. Tanggal 12 Mei 2014 sebesar Rp. 250.000.- 30. Tanggal 13 Mei 2014 sebesar Rp. 250.000.- 31. Tanggal 26 Mei 2014 sebesar Rp. 250.000.- 32. Tanggal 05 Juni 2014 sebesar Rp. 250.000.- 33. Tanggal 09 Juni 2014 sebesar Rp. 300.000.- 34. Tanggal 10 Juni 2014 sebesar Rp. 250.000.- 35. Tanggal 19 Juni 2014 sebesar Rp. 300.000.- 36. Tanggal 23 Juni 2014 sebesar Rp. 250.000.- 37. Tanggal 25 Juni 2014 sebesar Rp. 300.000.- 38. Tanggal 02 Oktober 2014 sebesar Rp. 200.000.- 39. Tanggal 13 Oktober 2014 sebesar Rp. 1.000.000.- __________________________________________________ +

Total seluruhnya : Rp. 8.000.000.-

- Bahwa pada tanggal 11 Juni 2014, PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II menerima Surat Peringatan I dari Pihak TERGUGAT I yang langsung diantar oleh Pihak TERGUGAT I ke kediaman PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II, dimana dalam Surat Peringatan itu PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II harus membayar keterlambatan angsuran sebesar Rp. 5.593.500.- ( lima juta lima ratus sembilan puluh tiga ribu lima ratus rupiah ), terhadap Surat Peringatan ini PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II untuk dan atas nama PENGGUGAT III pada saat itu juga lansung membayar sebesar Rp. 5.500.000,- ( lima juta lima ratus ribu rupiah ) dan diterima oleh Pihak TERGUGAT I yang membawa Surat Peringatan Pertama tersebut;

(6)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 6 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN - Bahwa kemudian pada tanggal 17 Juni 2014, PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II ada menerima Surat Peringatan II dari Pihak TERGUGAT I yang langsung diantar oleh Pihak TERGUGAT I ke kediaman PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II, dimana pada saat itu PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II harus membayar keterlambatan angsuran sebesar Rp. 5.626.500 ( lima juta enam ratus dua puluh enam ribu lima ratus rupiah ), lalu oleh PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II untuk dan atas nama PENGGUGAT III pada saat itu juga langsung membayar kepada Pihak TERGUGAT I sebesar Rp. 5.500.000.- ( lima juta lima ratus ribu rupiah ) dan diterima oleh Pihak TERGUGAT I yang membawa Surat Peringatan Kedua tersebut;

- Bahwa lalu kemudian pada tanggal 01 Juli 2014, PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II kembali menerima Surat Peringatan III dari Pihak TERGUGAT I yang langsung diantar oleh Pihak TERGUGAT I ke kediaman PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II, dimana PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II harus membayar keterlambatan angsuran sebesar Rp. 8.781.000.- ( delapan juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah ), pada saat itu PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II hanya memiliki uang sebesar Rp. 5.000.000.- ( lima juta rupiah ) dan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II pun memberikannya kepada Pihak TERGUGAT I sebagai pembayaran, namun Pihak TERGUGAT I tidak mau menerima uang tersebut, PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II kemudian memberikan BPKB ( Buku Hitam ) Sepeda Motor (kendaraan roda dua) yang ditaksir senilai Rp. 2.500.000.- ( dua juta lima ratus ribu rupiah ) agar Pihak TERGUGAT I percaya dan akhirnya Pihak TERGUGAT I mau menerima uang Rp. 5.000.000.- ( lima juta rupiah ) tersebut beserta BPKB ( Buku Hitam ) Sepeda Motor (kendaraan roda dua) yang diberikan oleh PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II itu dan dua hari kemudian Pihak PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II lalu membayar sisa kekurangan keterlambatan angsuran kepada Pihak TERGUGAT I sebesar Rp. 2.500.000.- ( dua juta lima ratus ribu rupiah ) dan oleh Pihak TERGUGAT I pun lalu mengembalikan BPKB (Buku Hitam) Sepeda Motor (kendaraan roda dua) itu kepada Pihak PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II melalui Anak PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II yang bernama RUDI A. TANJUNG; - Bahwa dengan demikian, PENGGUGAT III telah membayar angsuran

pinjamannya kepada TERGUGAT I, yakni sebesar :

Pakai Kwitansi : Rp. 12.550.000.-

(7)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 7 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN Pembayaran di Surat Peringatan I : Rp. 5.500.000.-

Pembayaran di Surat Peringatan II : Rp. 5.500.000.- Pembayaran di Surat Peringatan III : Rp. 7.500.000.- ,

sehingga semuanya berjumlah Rp. 39.050.000 ( tiga puluh sembilan juta lima puluh ribu rupiah ) dari realisasi pembaharuan pinjaman yang kedua sebanyak Rp. 189.000.000.- ( seratus delapan puluh sembilan juta rupiah );

- Bahwa akan tetapi TERGUGAT I tanpa sepengetahuan atau seijin dari PENGGUGAT III sebagai Debitur dari TERGUGAT I dan PENGGUGAT I serta PENGGUGAT II sebagai Penjamin dari PENGGUGAT III, TERGUGAT I telah memohonkan kepada TERGUGAT II untuk melelang Barang Jaminan / Borg dari PENGGUGAT III sebagai Debitur dari TERGUGAT I, padahal sisa pinjaman dari PENGGUGAT III ke TERGUGAT I, adalah Rp. 189.000.000 ( seratus delapan puluh sembilan juta rupiah ) dikurangi dengan yang sudah dibayar oleh PARA PENGGUGAT sebanyak Rp. 39.050.000 ( tiga puluh sembilan juta lima puluh ribu rupiah ) menjadi sama dengan Rp. 149.950.000 ( seratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah ) dan jatuh tempo pinjaman dari PENGGUGAT III pun itu adalah tahun 2019;

- Bahwa selain permohonan TERGUGAT I kepada TERGUGAT II untuk melelang Borg / Barang Jaminan pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I tidak diberitahukan oleh TERGUGAT I kepada PARA PENGGUGAT, juga pemberitahuan lelang kepada Debitur dan Penjamin ( PARA PENGGUGAT ) juga tidak ada diberitahukan dan ADDENDUM Perjanjian / Akad Kredit antara PENGGUGAT III dengan TERGUGAT I tidak ada diberikan oleh TERGUGAT I kepada PENGGUGAT III ataupun kepada PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II;

- Bahwa adapun keadaan tersebut diatas memperlihatkan bahwa TERGUGAT I tidak beritikad baik terhadap PARA PENGGUGAT dalam hal pinjaman PENGGUGAT III tersebut;

- Bahwa oleh karena itu adalah patut dan wajar untuk menyatakan menurut hukum bahwa TERGUGAT I tidak beritikad baik terhadap PARA PENGGUGAT dalam hal pinjaman PENGGUGAT III tersebut;

- Bahwa keadaan inilah yang membuat / menyebabkan PENGGUGAT I, II dan PENGGUGAT III mengajukan Gugatan ke Pengadilan Negeri Sibolga dengan menjadikan PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI ( PERSERO ) Unit Layanan Modal Mikro ( ULaMM ) Unit Sibolga yang beralamat di Jln. Mesjid No. 34 Sibolga sebagai TERGUGAT I didalam perkara ini,

(8)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 8 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN - Bahwa oleh karenanya, berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, adalah cukup berdasar dan beralasan untuk menyatakan bahwa TERGUGAT I telah melakukan perbuatan melawan hukum ( onrechtmatige daad ) dan oleh karenanya adalah patut dan wajar menyatakan TERGUGAT I telah melakukan perbuatan melawan hukum ( onrechtmatige daad );

- Bahwa adapun yang menjadi alasan bagi PARA PENGGUGAT turut menggugat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang ( KPKNL ) Padang Sidempuan yang beralamat di Jln. Kenanga No. 99 Padang Sidempuan dan menjadikannya sebagai TERGUGAT II adalah :

- Bahwa TERGUGAT II tidak memperhatikan syarat-syarat pelelangan yang telah TERGUGAT II tentukan apakah sudah terpenuhi atau belum, sebab pelelangan yang diadakan oleh TERGUGAT II sama sekali tidak ada diberitahukan kepada PENGGUGAT III sebagai Debitur dan atau kepada PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II sebagai Penjamin, sebab Borg / Barang Jaminan dari PENGGUGAT III sebagai Debitur dari TERGUGAT I , adalah milik dari PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II;

- Bahwa TERGUGAT II tidak mempertimbangkan jatuh tempo dari pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I yang jatuh temponya pada tahun 2019; - Bahwa sampai Bulan Oktober 2014, PENGGUGAT III sebagai Debitur masih

melakukan pembayaran kepada Pihak TERGUGAT I, mengapa dua bulan kemudian TERGUGAT II melakukan pelelangan tanpa memperhatikan hal-hal tersebut diatas;

- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, TERGUGAT II telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmatige overheidsdaad), karena telah melakukan pelelangan atas Borg / Barang Jaminan dari pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I, padahal pelaksanaan lelang tersebut belum memenuhi kriteria-kriteria / syarat-syarat untuk dapat dilelang;

- Bahwa adapun sebabnya PARA PENGGUGAT turut menggugat : N a m a : NURLATIFA SIREGAR;

U m u r : 57 tahun; A g a m a : Islam;

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga;

Tempat tinggal : Jln. Sisingamangaraja No. 413, Kel. Aek Parombunan, Kec. Sibolga Selatan, Kota Sibolga;

dan menjadikannya sebagai TERGUGAT III dalam perkara ini, adalah dengan alasan :

(9)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 9 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN - Bahwa TERGUGAT III adalah Pemenang Lelang dari suatu pelelangan yang diadakan secara melawan hukum , sehingga konsekuensi hukumnya lelang yang dimenangkan oleh TERGUGAT III tersebut adalah tidak sah secara hukum atau dapat dimintakan pembatalannya ke Pengadilan untuk menghindari adanya problema hukum yang timbul nantinya setelah perkara ini diputus;

- Bahwa oleh karena itu yang menjadi objek dari Gugatan ini adalah :

o Supaya dinyatakan menurut hukum bahwa Lelang yang diadakan pada hari

Selasa, tanggal 16 Desember 2014 adalah tidak sah dan tidak berkekuatan ( tidak mengikat ) terhadap barang jaminan;

o Agar objek lelang berupa Sebidang Tanah sesuai dengan Sertipikat No :

552 yang terletak di Jln. S.M.Raja, Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga dan Rumah yang berdiri diatasnya;

- Bahwa agar supaya gugatan PARA PENGGUGAT ini tidak hampa begitu saja dalam arti Tanah dan Rumah milik PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II menjadi milik dari TERGUGAT III, padahal PARA PENGGUGAT dengan itikad baik berusaha untuk melunasi pinjaman dari PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I yang jatuh temponya pada tahun 2019 dan agar tidak menimbulkan problema hukum yang berlarut-larut atas Tanah dan Rumah milik PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II yang dijadikan jaminan pinjaman PENGGUGAT III, maka dimohonkan agar terhadap Tanah dan Rumah milik PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II tersebut diatas dapat diletakkan Sita-Jaminan ( Conservatoir-Beslag );

- Bahwa jalan damai didalam perkara ini tidak mungkin lagi dapat diperoleh, sebab lelang telah dilaksanakan dan TERGUGAT III pemenangnya, itulah sebabnya gugatan ini didaftarkan ke Pengadilan Negeri Sibolga untuk dapat memperoleh putusan yang berkeadilan;

- Bahwa oleh karena lelang diadakan dengan kondisi yang tidak sesuai dengan yang ditentukan untuk itu dan dengan melawan hukum, maka untuk mencegah timbulnya kerugian yang cukup besar bagi PENGGUGAT I, II dan PENGGUGAT III / TERMOHON EKSEKUSI LELANG I, II dan III maka dimohonkan didalam perkara ini agar kiranya dapat terlebih dahulu diputuskan putusan sela ( putusan yang mendahului putusan akhir ) yang menangguhkan dilaksanakannya Eksekusi Lelang tertanggal 16 Desember 2014 sampai adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap ( gewijsde ) didalam perkara ini;

(10)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 10 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN - Bahwa oleh karena gugatan ini adalah cukup berdasar, karena mengenai hal yang pasti dengan didukung oleh alat bukti yang kuat serta adanya keperluan yang mendesak dari PARA PENGGUGAT / PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG dan beralasan hukum, maka adalah patut dan wajar menurut hukum bilamana putusan didalam perkara ini nantinya dapat dijalankan secara serta merta ( uitvoerbaar bij voorraad ), meski ada Verzet, Banding dan atau Kasasi dari PARA TERGUGAT;

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PENGGUGAT / PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG dengan ini memohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Sibolga agar berkenan untuk memanggil TERGUGAT I, II dan TERGUGAT III ( PARA TERGUGAT ) serta PARA PENGGUGAT / PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG guna diperiksai dan diadili serta kemudian memberikan putusan sebagai berikut :

DALAM PUTUSAN SELA.

Menangguhkan pelaksanaan / eksekusi dari lelang yang diadakan tertanggal 16 Desember 2014 terhadap Borg / Jaminan Pinjaman dari PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I yang dimenangkan oleh TERGUGAT III sampai adanya putusan yang telah berkekuatan hukum tetap ( gewijsde ) didalam perkara ini. DALAM POKOK PERKARA

1. Menerima dan mengabulkan gugatan dari PARA PENGGUGAT / PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG untuk keseluruhannya.

2. Menyatakan menurut hukum, bahwa PENGGUGAT III telah membayar pinjamannya kepada TERGUGAT I sebesar Rp. 39.050.000 ( tiga puluh sembilan juta lima puluh ribu rupiah ) dari realisasi pinjaman sebesar Rp. 189.000.000 (seratus delapan puluh sembilan juta rupiah), sehingga pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I bersisa sebesar Rp. 149.950.000,- ( seratus empat puluh sembilan juta sembilan ratus lima puluh ribu rupiah ).

3. Menyatakan menurut hukum bahwa tindakan TERGUGAT I yang memohon kepada TERGUGAT II untuk melelang Barang Jaminan ( Borg ) dari pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I yang jatuh temponya pada tahun 2019, adalah merupakan perbuatan melawan hukum.

4. Menyatakan menurut hukum bahwa TERGUGAT I tidak beritikad baik, karena telah memohon kepada TERGUGAT II untuk melelang Barang Jaminan (Borg ) dari pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I

(11)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 11 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN tanpa sepengetahuan dari PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II sebagai Penjamin dan PENGGUGAT III sebagai Debitur dari TERGUGAT I, sedang pembayaran pinjaman sudah ada dan jatuh temponya pun tahun 2019 dan sampai sekarang ADDENDUM Perjanjian / Akad Kredit antara PENGGUGAT III dengan TERGUGAT I tidak ada diberikan.

5. Bahwa TERGUGAT II juga telah melakukan perbuatan melawan hukum ( onrechtmatige overheidsdaad ) tanpa memperhatikan apakah syarat-syarat lelang yang TERGUGAT II laksanakan sudah terpenuhi atau belum, padahal permohonan TERGUGAT I kepada TERGUGAT II untuk melakukan lelang tidak diberitahukan kepada PARA PENGGUGAT ( PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG ) dan juga waktu lelang pun diadakan oleh TERGUGAT II, PARA PENGGUGAT ( PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG ) tidak mengetahuinya / tidak ada diberitahukan, pembayaran pinjaman ada sampai sebesar Rp. 39.050.000 ( tiga puluh sembilan juta lima puluh ribu rupiah ) dan jatuh tempo pinjaman PENGGUGAT III pun adalah pada tahun 2019.

6. Menyatakan menurut hukum oleh karena itu, bahwa lelang terhadap jaminan pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I yang dilaksanakan pada hari Selasa, 16 Desember 2014 adalah tidak sah dan tidak berkekuatan hukum serta tidak mengikat Borg / Barang Jaminan dari pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I.

7. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Sita-Jaminan ( Conservatoir-Beslag ) yang telah diletakkan oleh Jurusita Pengadilan Negeri Sibolga atas Borg / Barang Jaminan dari pinjaman PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I.

8. Menghukum TERGUGAT I, II dan TERGUGAT III untuk membayar secara tanggung-renteng semua biaya yang timbul didalam perkara ini.

9. Menyatakan menurut hukum, bahwa putusan didalam perkara ini dapat dijalankan secara serta-merta ( uitvoerbaar bij voorraad ), meski ada Verzet, Banding dan atau Kasasi.

Atau :

Bilamana Hakim berpendapat lain, PARA PENGGUGAT / PARA TERMOHON EKSEKUSI LELANG mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex Aequo Et Bono ).

(12)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 12 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat I telah mengajukan dan menyerahkan Jawabannya dipersidangan tertanggal 03 September 2015, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Jawaban Tergugat-I:

I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN YANG TERJADI ANTARA TERGUGAT I DENGAN PENGGUGAT III

Bahwa pertama-tama sebelum menanggapi Gugatan PARA PENGGUGAT, perkenankan TERGUGAT I menjelaskan latar belakang permasalahan yang terjadi antara TERGUGAT Idengan PARA PENGGUGAT kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo, sebagai berikut:

I.1. Bahwa PENGGUGAT III telah menerima fasilitas kredit dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 200.000.000,-(dua ratus juta Rupiah) dari TERGUGAT I, berdasarkan Perjanjian Kredit Nomor:006/ULM-SBLG/PK-MMR/II/2013 tertanggal 14 Februari 2013 sebagaimana telah dirubah menjadi Addendum 018/ULM-SBLG/PK-RMR/IV/2014 mengenai pemberian fasilitas kredit untuk pembiayaan modal kerja dan investasi dari Tergugat I kepada Penggugat III (selanjutnya disebut “Perjanjian Kredit 006”).

I.2. Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 006 di atas, diatur beberapa hal yang pada pokoknya sebagai berikut:

1) Berdasarkan Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 2 ayat (2) Perjanjian Kredit No. 006 mengenai batas dan jangka waktu kredit diketahui hal-hal sebagai berikut:

i. TERGUGAT I memberikan kepada PENGGUGAT III fasilitas kredit sampai sejumlah Rp 200.000.000,- (dua ratus juta Rupiah) untuk jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terhitung sejak tanggal 14 Februari 2013 sampai dengan tanggal 14 Februari 2017;

ii. Fasilitas kredit harus dibayarkan kembali oleh PENGGUGAT kepada TERGUGAT dengan cara mengangsur setiap tanggal 14 (empat belas) sebesar Rp 7.566.650,- (tujuh juta lima ratus enam puluh enam ribu enam ratus lima puluh Rupiah) setiap bulannya; iii. Fasilitas kredit tersebut akan dipergunakan oleh PENGGUGAT

untuk modal kerja dan investasi.

2) Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Perjanjian Kredit No. 006 diketahui bahwa PENGGUGAT III memberikan jaminan kepada TERGUGAT I

(13)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 13 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN atas fasilitas kredit yang diterimanya berdasarkan Perjanjian Kredit 006 berupa tanah dan bangunan berdasarkan Sertifikat Hak Milik (“SHM”) No. 552 atas nama Baharuddin Tanjung (PENGGUGAT I) tanggal 21 November 2012 dengan alamat di kelurahan Aek Manis Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga seluas kurang lebih 221 M2 (“SHM 552”) dan Jaminan Tambahan Sertifikat Hak Milik (“SHM”) No. 1015 berupa tanah atas nama Arlina Dewi Tanjung yang beralamat di Kelurahan Desa Sibuluan-I Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah tertanggal 6 Desember 2004 (“SHM 1015”)

I.3. Bahwa jaminan PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I berupa sebidang tanah dan bangunan sebagaimana SHM No. 552 telah diikat dengan Sertifikat Hak Tanggungan No. 77/2013 dan sebagaimana jaminan tambahan juga telah diikat dengan Serttifikat Hak Tanggungan No. 273/2013 dengan TERGUGAT III sebagai pemegang hak tanggungan I.4. Bahwa pelaksanaannya angsuran pinjaman PENGGUGAT III kepada

TERGUGAT I tidak berjalan lancar maka PENGGUGAT III mengajukan restrukturisasi Sehingga dengan itikad baik TERGUGAT I menyetujui restrukturisasi yang diajukan oleh PENGGUGAT III sesuai dengan Addendum No. 018/ULM-SBLG/PK-RMR/IV/14 tertanggal 25 April 2014 (“Addendum 018”) sebagaimana yang tertuang pada Addendum 018 pada Pasal 1 ayat 1,2 dan ayat 3 “Jumlah keseluruhan pinjaman

DEBITUR kepada PNM adalah sebesar Rp. 189.000.000 (Seratus delapan puluh sembilan juta rupiah) dengan jangka waktu 60 (enam puluh) bulan terhitung sejak 25 April 2014 dan berakhir pada tanggal 25 April 2019”.

I.5. Bahwa dikarenakan PENGGUGAT III telah melakukan wanprestasi sebagaimana yang tertera dalam Pasal 6 Addendum 018 maka TERGUGAT I mengirimkan Surat Peringatan I No. S-008/PNM-MES-SBLG/I/2014 tertanggal 2 Januari 2014, Surat Peringatan II No.S-009/PNM-MES-SBLG/I/2014 tertanggal 6 Januari 2014 dan Surat Peringatan III No.S-059/PNM-MES-SBLG/III/2014 tertanggal 3 Maret 2014 kepada PENGGUGAT III yang pada pokoknya memberikan peringatan kepada PENGGUGAT III untuk menyelesaikan kewajiban pembayarannya yang tertunggak kepada TERGUGAT I. Surat-surat

(14)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 14 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN tersebut tidak ditindaklanjuti dengan adanya pembayaran kewajiban dari PENGGUGAT.

I.6. Bahwa selain dari itu kembali TERGUGAT I mengirimkan surat kepada PENGGUGAT III dengan Surat Nomor S-042/PNM-MES-CLPSD/III/2014 perihal Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah.

I.7. Bahwa mengingat PENGGUGAT III telah tidak melakukan kewajiban pembayaran angsuran sesuai dengan jumlah dan jangka waktu sebagaimana telah disepakati dalam Perjanjian Kredit dan Jadwal Angsuran, maka TERGUGAT I mengajukan permohonan lelang kepada KPKNL Padangsidempuan;

I.8. Bahwa berdasarkan Surat KPKNL Padangsidimpuan No. S-1271/WKN.02/KNL.04/2014 tanggal 14 November 2014 kepada TERGUGAT I, telah ditetapkan tanggal pelaksanaan lelang yaitu pada hari Selasa tanggal 16 Desember 2014 bertempat di Kantor PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) Unit ULaMM Padangsidimpuan pada pukul 10.00 WIB.

I.9. Bahwa TERGUGAT I mengirimkan surat kepada PENGGUGAT III dengan Surat Nomor S-314/PNM-MES-SBLG/XII/2014 tertanggal 3 Desember 2014 tentang Penetapan Jadwal lelang terhadap SHM 552. I.10. Bahwa dikarenakan SHM 552 tersebut tidak terjual maka dilakukan

lelang ke-2 dan telah diumumkan pada Surat Kabar Sinar Indonesia Baru tertanggal 2 Desember 2014;

I.11. Bahwa lelang ulang atas SHM 552 tersebut terjual kepada TURUT TERGUGAT III dengan harga pembelian Rp.270.000.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Juta Rupiah)sebagaimana dituangkan dalam Risalah Lelang KPKNL Padangsidimpuan No. 261/2014 tanggal 16 Desember 2014. II. Dalam Eksepsi

A. PENGADILAN NEGERI SIBOLGA TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA A QUO (KOMPETENSI ABSOLUT/ABSOLUTE COMPETENTIE).

1. Bahwa dasar hukum pengajuan EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT yang TERGUGAT I ajukan atas Perlawanan a quo adalah berdasarkan ketentuan yang diatur pada Pasal 134 Het

Herziene Inlandsche Reglement (HIR) dan Pasal 132 Reglement op

(15)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 15 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 2. Bahwa setelah TERGUGAT I mencermati dalil PARA PENGGUGAT dalam Posita serta Petitum a quo, pada intinya PARA PENGGUGAT meminta agar pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh pejabat Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padangsidimpuan (in casu TERGUGAT II ) dinyatakan batal demi hukum.

3. Bahwa jika mengacu kepada Undang-Undang No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang telah mengalami beberapa kali perubahan dengan Undang-Undang No.51 Tahun 2009 Jo. Undang-Undang No.9 Tahun 2004 (“UU PTUN”), maka akan sangat jelas diketahui hal-hal sebagai berikut:

a. Pasal 1 angka 9 UU PTUN menyebutkan bahwa:

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”.

b. Pasal 53 ayat (1) UU PTUN menyebutkan bahwa:

“Seseorang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada Pengadilan yang berwenang yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi”.

c. Pasal 47 UU PTUN menyebutkan bahwa:

"Pengadilan bertugas dan berwenang memeriksa,

memutuskan dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara."

d. Selanjutnya, Pasal 1 angka 1 UU PTUN menyebutkan bahwa:

“Pengadilan adalah pengadilan tata usaha negara dan pengadilan tinggi tata usaha negara di lingkungan peradilan tata usaha negara”.

(16)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 16 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 4. Berdasarkan uraian dan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka sangat jelas bahwa, PARA PENGGUGAT telah salah alamat dalam pengajuan Perlawanan dalam perkara a quo, karena seyogyanya yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo adalah Pengadilan Tata Usaha Negara, BUKAN Pengadilan Negeri

(in casu Pengadilan Negeri Sibolga).

Hal serupa juga telah dipertegas dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan, Buku I dan II MARI, Agustus 1993, April 1994, tentang Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Pengadilan, halaman 111 tentang Wewenang Absolut yang menyatakan bahwa:

”Pengadilan negeri karena jabatannya (Ambstshalve) harus menyatakan dirinya tidak berwenang untuk memeriksa perkara tersebut, tidak tergantung pada ada/tidak adanya eksepsi dari tergugat”.

Disamping itu, Pasal 134 HIR juga menyebutkan bahwa:

"Jika perselisihan itu adalah suatu perkara yang tiada masuk kekuasaan pengadilan negeri, maka pada sembarang waktu dalam pemeriksaan perkara itu, boleh diminta, supaya hakim mengaku dirinya tidak berhak dan hakim sendiri wajib mengakui itu karena jabatannya.”

5. Bahwa eksepsi mengenai kewenangan mengadili termasuk dalam eksepsi yang menyangkut acara atau disebut juga Eksepsi Prosesuil (procesueel). Lebih lanjut, TERGUGAT I juga akan menguraikan doktrin hukum mengenai Eksepsi Prosesuil yang disampaikan oleh : a. Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, S.H. dalam bukunya yang

berjudul Hukum Acara Perdata Indonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, Edisi Kelima, Cetakan Kedua, Tahun 1999, Halaman 97, disebutkan:

“Eksepsi Prosesuil adalah upaya yang menuju kepada tuntutan tidak diterimanya gugatan. Pernyataan tidak diterima berarti suatu penolakan in limine litis, berdasarkan alasan-alasan diluar pokok perkara”.

b. Prof. Abdulkadir Muhammad, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata Indonesia, Penerbit Citra Aditya,

(17)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 17 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN Bandung, Tahun 2000, Halaman 100-101, pada intinya menyatakan:

“Eksepsi mengenai tidak berwenangnya hakim dalam memeriksa gugatan merupakan salah satu bentuk dari Eksepsi Tolak (declinatoir exceptie, declinatory exception), yaitu eksepsi yang bersifat menolak agar pemeriksaan perkara jangan diteruskan. Eksepsi Tolak disebut juga eksepsi formal (procesuele), karena didasarkan pada ketentuan acara dalam Hukum Acara Perdata”.

6. Berdasarkan doktrin-doktrin hukum tersebut di atas, maka eksepsi mengenai kewenangan mengadili, jelas merupakan suatu bentuk dari Eksepsi Prosesuil atau Eksepsi Formil, yang merupakan eksepsi yang bersifat penolakan agar persidangan tidak diteruskan, karena suatu Pengadilan tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo secara absolut.

BAHWA BERDASARKAN SELURUH URAIAN DAN KETENTUAN TERSEBUT DI ATAS, TERBUKTI BAHWA PERLAWANAN YANG DIAJUKAN OLEH PARA PENGGUGAT TELAH MELANGGAR KOMPETENSI ABSOLUT YANG MERUPAKAN SYARAT FORMAL DARI SUATU PERLAWANAN, SEHINGGA PERLAWANAN DALAM PERKARA A

QUO MENJADI CACAT FORMIL. OLEH KARENANYA, SUDAH SELAYAKNYA MAJELIS HAKIM YANG TERHORMAT UNTUK MENYATAKAN BAHWA PENGADILAN NEGERI JEMBER TIDAK BERWENANG UNTUK MEMERIKSA PERKARA A QUO DAN PERLAWANAN PARA PENGGUGAT HARUS DITOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN PERLAWANAN PARA PENGGUGAT TIDAK DAPAT DITERIMA (NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD).

Eksepsi Gugatan Error in Persona

1. Bahwa TERGUGAT I MENOLAK seluruh dalil-dalil yang disebutkan oleh PARA PENGGUGAT dalam Gugatan kecuali apa yang diakui secara tegas oleh TERGUGAT I

2. Bahwa Gugatan PARA PENGGUGAT kepada TERGUGAT I error

in persona mengingat bahwa tidak ada hubungan hukum antara

Para Penggugat dengan TERGUGAT I, tidak ada satupun perjanjian yang ditandatangai oleh dan antara PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT I, yang ada hanyalah hubungan hukum

(18)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 18 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN sehubungan dengan pinjaman yang diajukan oleh dan antara TERGUGAT I dengan PENGGUGAT III;

3. Bahwa mengacu pada Yurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 294 K/SIP/1971 tanggal 7 Juli 1971 yang berbunyi Gugatan harus diajukan terhadap pihak-pihak yang secara tegas mempunyai hubungan hukum. Dengan demikian, terbukti secara de facto maupun secara de jure kedudukan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II tidak ada hubungan hukum secara causaliteit dengan TERGUGAT I, karena tidak ada peranan yang merugikan PENGGUGAT I dan PENGGUGAT II;

C. Eksepsi Gugatan Obscuur Libel

1. Bahwa dalam mempersiapkan Gugatan Perlawanan Pembatalan Eksekusi Lelang, terlihat dengan jelas tidak adanya pemahaman dan kemampuan PARA PENGGUGAT untuk menampilkan sumber hukum dan dasar hukum yang benar dan akurat serta sempurna guna mendukung dalil-dalil perlawanannya, yang ada malah sangat membingungkan sehingga Gugatan Perlawanan Lelang yang diajukan PARA PENGGUGAT sangat tidak jelas/kabur (Obscuur

Libel);

2. Bahwa kemudian pada Gugatannya PARA PENGGUGAT mendalilkan bahwa TERGUGAT I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum, namun demikian, PARA PENGGUGAT tidak menyebutkan peraturan perundang-undangan yang mana yang telah dilanggar oleh TERGUGAT I sehingga PARA PENGGUGAT menyimpulkan bahwa TERGUGAT I telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum terhadap lelang yang dilakukan oleh TERGUGAT I melalui TERGUGAT II;

3. Bahwa dengan demikian jelas PARA PENGGUGAT dalam mengajukan gugatan telah kabur dan tidak jelas, sehingga mohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk menolak Gugatan untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard).

III. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa TERGUGAT I mohon agar Jawaban Gugatan di bawah ini dianggap dan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dengan Eksepsi TERGUGAT I tersebut di atas.

(19)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 19 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 2. Bahwa TERGUGAT I menolak secara tegas keseluruhan dalil yang diajukan PARA PENGGUGAT kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya oleh TERGUGAT I.

A. PARA PENGGUGAT MERUPAKAN PENGGUGAT YANG BERITIKAD

BURUK, KARENA GUGATAN PENGGUGAT DIAJUKAN

BERDASARKAN PERBUATAN WANPRESTASI PENGGUGAT III SENDIRI TERHADAP TERGUGAT I BERDASARKAN PERJANJIAN KREDIT No. 032 SEBAGAIMANA TELAH MENGALAMI PERUBAHAN TERAKHIR ADDENDUM 018.

A.1. Bahwa tindakan wanprestasi PENGGUGAT III tersebut telah diakui secara tegas oleh PENGGUGAT III berkali-kali dalam uraian dalil dari PARA PENGGUGAT

TERGUGAT I akan mengutip kembali pernyataan pada Dalil Gugatan PARA PENGGUGAT yang berbunyi sebagai berikut:

“PENGGUGAT III kelabakan untuk memenuhi apa yang menjadi kewajiban nya terhadap pinjaman yang telah diperbaharui tersebut diatas (sedikit terkendala)”

“Bahwa adapun pembayaran angsuran pinjaman PENGGUGAT III tersebut diatas pada saat itu tersendat-sendat dan oleh karena nya TERGUGAT I memberikan solusi....”

A.2. Bahwa dengan memperhatikan uraian-uraian diatas sudah sah dan meyakinkan, dan berdasarkan pada ketentuan Pasal 1320 Jo Pasal 1338 Jo Pasal 1238 KUHPerdata, demi hukum terbukti bahwa PENGGUGAT III telah wanprestasi terhadap kewajiban pembayaran hutang PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I berdasarkan Perjanjian Kredit No. 006 sebagaimana telah dirubah terakhir menjadi ADDENDUM 018 .

Berikut akan TERGUGAT I uraikan bunyi ketentuan-ketentuan di atas sebagai berikut:

- Pasal 1320 KUHPerdata berbunyi sebagai berikut:

“untuk sahnya suatu diperlukan empat syarat: a. Sepakat mereka yang mengikatkan diri; b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; c. Suatu hal tertentu;

d. Suatu sebab yang halal”

(20)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 20 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai

undang-undang bagi mereka yang membuatnya”

“Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang oleh undang-undang dinyatakan cukup untuk itu.”

“suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik”

- Pasal 1238 KUHPerdata berbunyi sebagai berikut:

“Si berutang adalah lalai, apabila ia dengan surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika ini menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan.”

A.3. Berdasarkan uraian-uraian di atas, demi hukum membuktikan bahwa PARA PENGGUGAT adalah penggugat yang beritikad buruk. Sesuai dengan fakta hukumnya PENGGUGAT III lah yang tidak melaksanakan kewajiban nya. Hal tersebut dikarenakan Gugatan yang diajukan PARA PENGGUGAT didasarkan pada tindakan wanprestasi yang terlebih dahulu telah dilakukan oleh PENGGUGAT III atas kewajiban penyelesaian hutang PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I berdasarkan Perjanjian Kredit No. 006 sebagaimana telah diubah terakhir kali menjadi Addendum 018. Dengan demikian, sudah sepatutnya Majelis Hakim yang terhormat yang memeriksa perkara a

quo menyatakan bahwa PARA PENGGUGAT bukan penggugat yang

beritikad baik dan Gugatan PARA PENGGUGAT ditolak dan/atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke

Verklaard).

BERDASARKAN URAIAN DI ATAS, DEMI HUKUM TERBUKTI BAHWA PARA PENGGUGAT MERUPAKAN PENGGUGAT YANG BERITIKAD BURUK, KARENA GUGATAN PARA PENGGUGAT DIAJUKAN BERDASARKAN PERBUATAN WANPRESTASI PENGGUGAT TERHADAP TERGUGAT BERDASARKAN PERJANJIAN KREDIT 006 SEBAGAIMANA TELAH DILAKUKAN PERUBAHAN TERAKHIR ADDENDUM 018, MAKA SUDAH SEPATUTNYA MAJELIS HAKIM YANG MEMERIKSA PERKARA A

QUO MENYATAKAN BAHWA PENGGUGAT BUKANLAH PENGGUGAT

YANG BERITIKAD BAIK DAN GUGATAN PARA PENGGUGAT HARUS DINYATAKAN DITOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA GUGATAN DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (NIET ONVANKELIJKE VERKLAARD).

(21)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 21 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN A. PELAKSANAAN EKSEKUSI LELANG YANG DILAKUKAN TERLAWAN I MELALUI TERLAWAN II TELAH DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU.

B.1. Bahwa kembali TERGUGAT I menolak seluruh dalil PARA PENGGUGAT tentang pelaksanaan lelang yang terkesan mengada-ada dan tak beralasan sebagaimana TERGUGAT I sudah sampaikan pada uraian di atas.

B.2. Bahwa PARA PENGGUGAT dalam dalil nya pada intinya mengatakan “pelaksanaan lelang dilakukan syarat-syarat pelelangan yang diadakan TERGUGAT II sama sekali tidak diberitahukan”.

TERGUGAT I kembali mengutip penjelasan di atas untuk menolak dalil dari PARA PENGGUGAT, bahwa TERGUGAT I mengirimkan surat kepada PENGGUGAT III dengan Surat Nomor S-314/PNM-MES-SBLG/XII/2014 tertanggal 3 Desember 2014 tentang Penetapan Jadwal lelang terhadap SHM 552.

BERDASARKAN URAIAN DI ATAS, DEMI HUKUM TERBUKTI BAHWA PARA PENGGUGAT MERUPAKAN PENGGUGAT YANG BERITIKAD BURUK DAN TIDAK SESUAI DENGAN FAKTA HUKUM. SEHINGGA KEMBALI TERGUGAT I SAMPAIKAN, DALIL-DALIL PARA PENGGUGAT DIBUAT SUNGGUH TIDAK CERMAT DAN TIDAK BERDASAR.

C. PERJANJIAN JAMINAN ANTARA TERGUGAT I DAN PENGGUGAT III YAITU YANG TERTUANG DALAM AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGANNO. 67/2013 TANGGAL 04-03-2013 MERUPAKAN PERJANJIAN IKUTAN ATAU ACCESSOIR TERHADAP PERJANJIAN KREDIT

C.1. Bahwa sebagaimana yang diatur dalam ketentuan pasal 10 Undang-Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (“UU Hak Tanggungan”), beserta penjelasan umum UU Hak Tanggungan, suatu Hak Tanggungan merupakan suatu perjanjian yang tidak dapat terpisahkan dari perjanjian utang piutang yang mendasarinya, selengkapnya ketentuan UU Hak Tanggungan menyatakan:

Pasal 10

(1) Pemberian Hak Tanggungan didahului dengan janji untuk

memberikan Hak Tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu, yang dituangkan di dalam dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian utang-piutang yang bersangkutan atau perjanjian lainnya yang menimbulkan utang tersebut.

(22)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 22 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN

Sesuai dengan sifat accessoir dari Hak Tanggungan, pemberiannya haruslah merupakan ikutan dari perjanjian pokok, yaitu perjanjian yang

menimbulkan hubungan hukum utang-piutang yang dijamin

pelunasannya.

Penjelasan umum UU Hak Tanggungan:

Oleh karena Hak Tanggungan menurut sifatnya merupakan ikutan atau accessoir pada suatu piutang tertentu, yang didasarkan pada suatu perjanjian utang-piutang atau perjanjian lain, maka kelahiran dan keberadaannya ditentukan oleh adanya piutang yang dijamin pelunasannya.

C.2. Bahwa sebagaimana uraian pada bagian I dalam Pokok Perkara di atas, hingga saat ini PENGGUGAT III masih memiliki kewajiban atau utang yang belum dibayar kepada TERGUGAT I berdasarkan Perjanjian Kredit, bahwa dengan macetnya pembayaran kewajiban PENGGUGAT III dan terhadapnya telah dinyatakan wanprestasi (cidera janji) sebagaimana telah disepakati dalam Perjanjian Kredit, karenanya TERGUGAT I dapat menjalankan haknya terhadap SHM yang telah diikat Hak Tanggungan sebagaimana Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana Sertipikat Hak Tanggungan No 77/2013 jo Akta Pemberian Hak Tanggungan No 67/2013 Tanggal 04-03-2013.

C.3. Bahwa TERGUGAT I telah memperhitungkan segala pembayaran yang telah dilakukan oleh PENGGUGAT III atas kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit dan perubahan-perubahannya sebagai pengurang kewajiban PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I, dengan demikian tidak ada hak-hak baik PENGGUGAT III maupun PARA PENGGUGAT lainnya yang dilanggar dalam proses lelang terhadap objek agunan,

C.4. Bahwa sudah menjadi risiko bagi PENGGUGAT I selaku penjamin yang telah bersedia secara sukarela mengagunkan tanah dan bangunan miliknya sebagai jaminan kredit PENGGUGAT III selaku debitur kehilangan objek agunan dikarenakan proses lelang, karena apabila PENGGUGAT III telah wanprestasi, dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan No 67/2013 Tanggal 04-03-2013 yang dibuat dihadapan NELLY AZWARNI SINAGA Sarjana Hukum Notaris/PPAT di Kota Sibolg, PENGGUGAT I telah menyepakati dan menyerahkan secara sukarela tanah dan bangunan yang diagunkan untuk dilakukan penjualan secara

(23)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 23 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN lelang, dimana dana hasil lelang tersebut digunakan sebagai pengganti pelunasan kewajiban PENGGUGAT III kepada TERGUGAT I.

BAHWA DENGAN DEMIKIAN MAKA PARA PENGGUGAT TIDAK DAPAT MEMBUKTIKAN ADANYA UNSUR PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM GUGATAN A QUO, KARENA LELANG EKSEKUSI YANG DILAKUKAN TERGUGAT I MELALUI TERGUGAT II MERUPAKAN LELANG YANG DILAKSANAKAN BERDASARKAN KETENTUAN UU HAK TANGGUNGAN, DIMANA KARENA PENGGUGAT III TELAH CIDERA JANJI ATAS PERJANJIAN KREDIT MAKA BERDASARKAN SERTIPIKAT HAK TANGGUNGAN YANG DIMILIKINYA TERGUGAT I DAPAT MELAKUKAN LELANG EKSEKUSI UNTUK MENDAPATKAN PELUNASAN DARI HASIL PENJUALAN TERSEBUT

5. PERMOHONAN SITA JAMINAN DALAM POKOK PERKARA ANGKA 7 GUGATAN A QUO YANG DIMOHONKAN OLEH PENGGUGAT SANGAT TIDAK BERDASAR HUKUM DAN HARUS DITOLAK

1. Berdasarkan dalil yang telah TERGUGAT I uraikan diatas terbukti bahwa TERGUGAT I tidak melakukan perbuatan melawan hukum, oleh karena itu TERGUGAT I menolak Gugatan PENGGUGAT Gugatan a quo mengenai permohonan sita jaminan.

2. Bahwa permohonan sita jaminan yang dimohonkan oleh PARA PENGGUGAT adalah tidak jelas, sebagaimana yang diuraikan oleh Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya yang berjudul Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, hal. 289, menjelaskan bahwa:

“Alasan sita menurut Pasal 227 HIR maupun Pasal 720 Rv, alasan pokok permintaan sita:

1) Ada kekhawatiran atau persangkaan bahwa tergugat:

 Mencari akal untuk menggelapkan atau mengasingkan harta

kekayaannya, dan

 Hal itu akan dilakukannya selama proses pemeriksaan perkara

berlangsung.

2) Kekhawatiran atau persangkaan itu harus nyata dan beralasan secara objektif:

 Penggugat harus dapat menunjukkan fakta tentang adanya

langkah-langkah tergugat untuk menggelapkan atau mengasingkan hartanya selama proses pemeriksaan berlangsung,

(24)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 24 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN  Paling tidak penggugat dapa menunjukkan indikasi objektif tentang

adanya daya upaya tergugat untuk menghilangkan atau

mengasingkan barang-barangnya guna menghindari Gugatan.

3) Sedemikian eratnya isi Gugatan dengan penyitaan, yang apabila penyitaan tidak dilakukan dan tergugat menggelapkan harta kekayaannya, mengakibatkan kerugian kepada penggugat.

Kalau isi pokok Gugatan tidak erat kaitannya dengan penyitaan, sehingga tanpa penyitaan diperkirakan tidak menimbulkan kerugian kepada penggugat, penyitaan dianggap tidak mempunyai dasar alasan yang kuat.”

3. Mencermati peraturan perundang-undangan serta doktrin hukum sebagaimana diuraikan pada butir (2) di atas, maka permohonan sita jaminan yang diajukan oleh PARA PENGGUGAT demi hukum harus dinyatakan kabur dan tidak jelas. Dengan demikian, permohonan sita jaminan yang diajukan PARA PENGGUGAT tidak sesuai dengan hukum dan oleh karenanya tidak layak untuk dipertimbangkan serta harus ditolak atau dikesampingkan.

BERDASARKAN DALIL-DALIL TERSEBUT DI ATAS, TERBUKTI DEMI HUKUM BAHWA PERMOHONAN SITA JAMINAN YANG DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT SANGAT TIDAK BERALASAN DAN BERTENTANGAN DENGAN HUKUM, OLEH KARENA ITU MOHON KEPADA MAJELIS HAKIM YANG TERHORMAT UNTUK MENOLAK GUGATAN PENGGUGAT.

6. TUNTUTAN MENGENAI PUTUSAN SERTA MERTA (Uit Voerbaar Bij Voorraad) DARI PENGGUGAT SANGAT MENGADA-ADA dan tidak berdasar hukum

1. Bahwa TERGUGAT I menolak dalil PARA PENGGUGAT pada posita dan Petitum, mengenai permohonan Putusan Serta Merta(uit voerbaar bij

voorraad), karena sangat bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah

Agung (“SEMA”) R.I. No.Um/282/VI/1136/III/69 tertanggal 2 Juli 1969 Jo. SEMA No.3 Tahun 2000 tertanggal 21 Juli 2000 tentang Putusan Serta Merta dan Provisionil Jo. SEMA No.4 tahun 2001 tertanggal 20 Agustus 2001 tentang Permohonan Putusan Serta Merta (uitvoerbaar bij voorraad) Dan Provisionil yang ditujukan kepada Ketua/Hakim Pengadilan Negeri dan Ketua/Hakim Pengadilan Agama di seluruh Indonesia, yang menyatakan bahwa:

“Setiapkali akan melaksanakan putusan serta merta (uit voerbaar bij voorraad) harus disertai penetapan sebagaimana diatur dalam butir 7 SEMA No.3 Tahun 2000 yang menyebutkan:

(25)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 25 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN

agar setiap kali akan melaksanakan putusan serta merta (uit voerbaar bij voorraad) harus disertai adanya pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang/obyek eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata di kemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama.

Tanpa jaminan tersebut, tidak boleh ada pelaksanaan putusan serta merta”.

2. Bahwa terhadap permohonan uit voerbaar bij voorraad ini, Mahkamah Agung R.I. telah mengeluarkan beberapa Surat Edaran yang isinya, antara lain sebagai berikut:

a. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No.02 tahun 1975: agar Pengadilan Negeri/Pengadilan Tinggi untuk sangat berhati-hati dalam mempergunakan lembaga uitvoerbaar bij voorraad;

b. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No. 06 tahun 1975: kepada Ketua/Hakim Pengadilan Negeri agar tidak menjatuhkan putusan uit

voerbaar bij voorraad walaupun syarat-syarat dalam Pasal 180 ayat 1

H.I.R./Pasal 191 ayat 1 RBG. telah dipenuhi;

c. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No.03/2000 tertanggal 21 Juni 2000: menegaskan kepada Ketua/Hakim Pengadilan Negeri dan Ketua/Hakim Pengadilan Agama di seluruh Indonesia agar mempertimbangkan, memperhatikan dan mentaati dengan sungguh-sungguh syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum mengabulkan tuntutan Putusan Serta Merta (uit voerbaar bij voorraad) dan tuntutan Provisionil sebagaimana diuraikan dalam Pasal 180 ayat (1) HIR dan Pasal 191 ayat (1) RBG serta Pasal 332 RV;

d. Surat Edaran Mahkamah Agung R.I No.4/2001 tertanggal 20 Agustus 2001: menegaskan kepada Ketua/Hakim Pengadilan Negeri dan Ketua/Hakim Pengadilan Agama di seluruh Indonesia agar setiap kali akan melaksanakan Putusan Serta Merta (uit voerbaar bij voorraad) harus disertai adanya pemberian jaminan yang nilainya sama dengan nilai barang/obyek eksekusi sehingga tidak menimbulkan kerugian pada pihak lain apabila ternyata di kemudian hari dijatuhkan putusan yang membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama.

BERDASARKAN URAIAN DI ATAS, TELAH TERBUKTI BAHWA TUNTUTAN PUTUSAN UIT VOERBAAR BIJ VOORRAAD DALAM GUGATAN A QUO

(26)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 26 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN TIDAK LAYAK UNTUK DIPERTIMBANGKAN, KARENA TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN HUKUM YANG BERLAKU. OLEH KARENA ITU, MOHON KEPADA MAJELIS HAKIM YANG TERHORMAT UNTUK MENOLAK GUGATAN PARA PENGGUGAT UNTUK SELURUHNYA.

Berdasarkan uraian dan alasan-alasan sebagaimana yang telah disebutkan di atas, maka TERGUGAT I memohon dengan kerendahan hati kepada Majelis Hakim Yang Terhormat agar memutus Perkara No. 20/Pdt.G/2015/PN.SBG dengan amar sebagai berikut:

I. DALAM EKSEPSI:

- Menerima Eksepsi TERGUGAT I untuk seluruhnya;

- Menyatakan PARA PENGGUGAT merupakan Pihak yang beritikad buruk; - Menyatakan Pengadilan Negeri Sibolga tidak berwenang untuk memeriksa

dan mengadili perkara a quo;

- Menolak Gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan Gugatan PARA PENGGUGAT tidak dapat diterima

(Niet Ontvankelijke Verklaard).

II. DALAM POKOK PERKARA:

- Menolak seluruh dalil Gugatan PARA PENGGUGAT atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard);

- Menyatakan PENGGUGAT III telah melakukan wanprestasi

- Menyatakan bahwa TERGUGAT I tidak melakukan Perbuatan Melawan Hukum

- Menghukum PARA PENGGUGAT untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara a quo.

ATAU:

Apabila Majelis Hakim Yang Terhormat berpendapat lain, mohon Putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat II telah mengajukan dan menyerahkan Jawabannya dipersidangan tertanggal 05 Nopember 2014, yang pada pokoknya sebagai berikut :

Jawaban Tergugat-II: I. DALAM PROVISI

1. Bahwa Tergugat II menolak dengan tegas dalil Para Penggugat yang pada pokoknya meminta untuk menangguhkan pelaksanaan /eksekusi dari lelang yang diadakan tertanggal 16 Desember 2014 sebagaimana tertuang dalam Risalah Lelang Nomor : 261/2014 terhadap objek lelang berupa sebidang tanah

(27)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 27 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN seluas 221 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atasnya, bukti kepemilikan SHM No.552 atas nama Baharuddin Tanjung dan Rusmala Dewi Hutagalung yang terletak di Kel. Aek Manis, Kec. Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Prov. Sumatera Utara selanjutnya disebut sebagai “objek perkara a quo”.

2. Bahwalelang terhadap objek perkara a quo adalah merupakan pelaksanaan dari Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan dan juga telah dicantumkan dalam Pasal 2 Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor: 67/2013 tanggal 04 Maret 2013 atas objek perkara a quo , yang menyatakan dengan tegas bahwa:

“Jika debitur tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi hutangnya, berdasarkan perjanjian hutang piutang tersebut di atas, kreditor selaku Pemegang Hak Tanggungan Peringkat Pertama dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama:

a. Menjual atau suruh menjual dihadapan umum secara lelang obyek Hak

Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian

b. Mengatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-syarat

penjualan;

c. Menerima uang penjualan, menandatangani dan menyerahkan kwitansi; d. Menyerahkan apa yang dijual kepada pembeli yang bersangkutan;

e. Mengambil dari uang hasil penjualan itu seluruhnya atau sebagian untuk

melunasi utang debitur;

f. Melakukan hal-hal lain yang menurut undang-undang dan peraturan hukum

yang berlaku diharuskan atau menurut pendapat kreditur perlu dilakukan dalam rangka melaksanakan kuasa tersebut.”

3. Berdasarkan hal tersebut, maka PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan in casu Tergugat I mengajukan permohonan untuk melaksanakan lelang kepada KPKNL Padangsidimpun in casu Tergugat II, dengan Surat Permohonan Lelang Nomor : S-1272/PNM-MES/X/14 tanggal 03 Oktober 2014.

4. Bahwa berdasarkan Hasil Penelitian Kelengkapan Berkas oleh Tergugat IINomor : HPKB-305/WKN.02/KNL.0405/2014 tanggal 14 November 2014, sesuai dengan syarat-syarat yang diatur oleh ketentuan lelang, berkas permohonan lelang dimaksud telah dilampiri dengan dokumen-dokumen yang disyaratkan, sehingga secara administratif sudah lengkap dan telah memenuhi persyaratan formal untuk proses lelang.

(28)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 28 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 5. Bahwa oleh karena permohonan lelang terhadap objek perkara a quo telah disertai dengan surat dan dokumen yang diperlukan sehingga telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan lelang, maka berdasarkan Pasal 12 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang yang dengan tegas menyatakan bahwa “Kepala KPKNL/Pejabat Lelang

Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi legalitas formal subjek dan objek lelang”, sehingga Tergugat II selaku perantara

lelang tidak dapat menolak permohonan lelang dimaksud.

6. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 3 Peraturan Menteri Keuangan No. 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang, lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, tidak dapat dibatalkan. 7. Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas, jelas terbukti Tergugat II tidak dapat

membatalkan/menunda lelang eksekusi terhadap objek perkara a quo, sehingga permohonan provisi Para Penggugat harus ditolak.

DALAM EKSEPSI:

1. Bahwa dengan tegas Tergugat II menolak seluruh dalil Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya.

2. Eksepsi Tergugat II dikeluarkan sebagai Pihak

2.1. Bahwa sehubungan dengan rencana pelaksanaan lelang pada tanggal 16 Desember 2014yang akan dilakukan oleh Tergugat II atas permohonan Tergugat I terhadap objek perkara a quo berupa sebidang tanah seluas 221 m2 berikut bangunan dan segala sesuatu yang ada di atasnya, bukti kepemilikan SHM No.552 atas nama Baharuddin Tanjung dan Rusmala Dewi Hutagalung yang terletak di Kel. Aek Manis, Kec. Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Prov. Sumatera Utara tugas dan fungsi Tergugat II adalah sebagai Pejabat Perantara Lelang;

2.2. Bahwa perlu Tergugat II tegaskan bahwa Tergugat II sebagai pihak perantara lelang sesuai Surat Pernyataan dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan Nomor : S-1289/PNM-MES/X/2014 tanggal 3 Oktober 2014, pihak PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Medan akan bertanggung jawab dan membebaskan Tergugat II apabila timbul gugatan/tuntutan yang diajukan oleh pihak manapun;

2.3. Bahwa berdasarkan pada uraian tersebut di atas, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo dapat mengeluarkan Tergugat II sebagai pihak dalam perkara a quo.

(29)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 29 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN 3. Eksepsi Persona Standi In Judicio.

3.1. Bahwa Tergugat II tegaskan, dalam Gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat II harus dinyatakan tidak dapat diterima, sebab penyebutan Persoon Tergugat II di dalam surat Gugatan Penggugat kurang tepat dan keliru karena tidak mengkaitkan dengan Pemerintah Republik Indonesia, Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara yang merupakan Instansi atasan dari Tergugat II. 3.2. Bahwa Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Padansidimpuan

bukan merupakan badan hukum yang berdiri sendiri, melainkan badan yang merupakan bagian dari badan hukum yang disebut Negara di mana salah satu Instansi atasan dari Tergugat II adalah Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Utara. Oleh karena itu Tergugat II tidak mempunyai kualitas untuk dapat dituntut dalam perkara perdata di muka Peradilan Umum jika tidak dikaitkan dengan badan hukum induknya dan Instansi atasannya.

3.3. Bahwa kekeliruan tersebut terlihat pada halaman 2 (dua) dalam Surat Gugatan Penggugat, di mana Penggugat hanya menyebutkan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Padangsidimpuan sebagai Persoon Tergugat II dengan tidak mengkaitkan instansi atau unit atasan Tergugat II.

3.4. Dengan demikian jelas bahwa hal ini mengakibatkan Gugatan Penggugat dalam perkara a quo menjadi kurang sempurna. Oleh karena itu, berdasarkan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.1424K/Sip/1975 tanggal 8 Juni 1976 tentang gugatan yang harus ditujukan kepada pemerintah pusat, maka gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima seluruhnya (Niet Ontvankelijk Verklaard). 4. Eksepsi Gugatan Kabur (Obscuur libels)

4.1. Bahwa gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat II sebagaimana tercantum pada halaman 6 surat gugatan, dimana Penggugat mendalilkan bahwa TergugatII tidak memperhatikan syarat-syarat pelelangan yang

telahTergugat II tentukan apakah sudah terpenuhi atau belum, sebab pelelangan yang diadakan oleh Tergugat II sama sekali tidak ada diberitahukan kepada Penggugat III sebagai Debitur dan atau kepada

(30)

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

Halaman 30 dari 64 Putusan Nomor 345/PDT/2016/PT.MDN

Penggugat I dan Penggugat II sebagai Penjamin, sebab borg/barang jaminan dari Penggugat III sebagai Debitur dari Tergugat I, adalah milik Penggugat I dan Penggugat II.

4.2. Bahwa dalil ini adalah dalil yang mengada-ada dan terkesan asal-asalan karena Penggugat sama sekali tidak menyebutkan persyaratan-persyaratan lelang mana yang tidak dipenuhi, sehingga jelaslah bahwa gugatan penggugat terdapat kerancuan/keragu-raguan yang menimbulkan ketidakjelasan/ketidakpastian/kabur (obscuur libels), maka sangatlah tepat dan beralasan apabila Tergugat II mohon agar gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard) oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat II mohon agar eksepsi diterima dan menolak dalil-dalil gugatan Penggugat.

DALAM POKOK PERKARA :

1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta Tergugat II dengan tegas menolak seluruh dalil Penggugat, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas kebenarannya.

2. Bahwa sebelumnya perlu Tergugat II jelaskan mengenai lelang dan pengaturannya berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai prinsip-prinsip lelang sehingga Majelis Hakim dalam memutuskan perkara a quo didasarkan dengan ketentuan-ketentuan lelang dan proses pelelangan di Indonesia.

3. Lelang diatur dalam Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908

Staatsblad 1908:189 yang kemudian beberapa kali diubah, terakhir dengan Staatsblad 1941:3, dan Vendu Instructie, Staatsblad 1908 No. 190.

4. Bahwa berdasarkan Pasal 1 Vendu Reglement, Ordonantie 28 Februari 1908

Staatsblad 1908:189, penjualan di muka umum adalah pelelangan dan

penjualan barang yang diadakan di muka umum dengan penawaran harga yang makin meningkat, dengan persetujuan harga yang makin meningkat atau dengan pemasukan harga dalam sampul tertutup, atau kepada orang-orang yang diundang atau sebelumnya diberitahu tentang pelelangan atau penjualan itu, atau diizinkan untuk ikut serta, dan diberi kesempatan untuk menawar harga, menyetujui harga yang ditawarkan atau memasukkan harga dalam sampul tertutup.

Referensi

Dokumen terkait

Putusan ini telah memenuhi rasa keadilan karena tergugat juga tidak keberatan hak pemeliharaan anak ditetapkan pada penggugat maka putusan hakim mengabulkan gugatan penggugat

Bahwa kenyataannya di lapangan Tergugat-l telah lalai dalam kewajibannya karena tidak menepati janjinya untuk menyelesaikan atau merampungkan seluruh pembangunan

Putusan Nomor 477/PID SUS/2017/PT MDN Halaman 2 dari 10 2016 bertempat di Terminal Penumpang Ferry Teluk Nibung Tanjungbalai Asahan atau setidak-tidaknya pada suatu

Putusan pengadilan adalah Suatu proses pemeriksaan perkara yang meliputi proses mengajukan gugatan penggugat, jawaban tergugat, replik penggugat, duplik tergugat,

Bahwa apabila pembagian gaji dan penghasilan lainnya dari Tergugat kepada Penggugat dan Anak-anak Penggugat dan Tergugat tidak segera dilaksanakan, maka akan

Bahwa Penggugat memiliki tanah yang berperinggan dengan milik Tergugat-Tergugat seluas 50 Meter x 200 Meter, atau satu hectare, lahan pertanian itu dimiliki Penggugat

15. Bahwa sepengetahuan Penggugat yang mendengar informasi dari masyarakat almarhum Amad Samadi Silaen pernah menjual pertapakan tanah untuk pertapakan rumah kepada

- Bahwa sebelumnya, atas tanah yang terletak di Jalan Sungai Belutu I No. Medan Baru yang telah dikuasai ± 52 tahun oleh Tergugat sejak dari orangtuanya in casu, pernah digugat