• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institut Teknologi Bandung Wahana Persemaian Peradaban Bangsa Kelas Dunia Prof. Suhono Harso Supangkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Institut Teknologi Bandung Wahana Persemaian Peradaban Bangsa Kelas Dunia Prof. Suhono Harso Supangkat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Institut Teknologi Bandung

Wahana Persemaian Peradaban Bangsa Kelas Dunia

Prof. Suhono Harso Supangkat

Tantangan Masa Depan

Suatu universitas harus mampu memprediksi tantangan yang jauh ke depan sehingga dapat menghela society melewati tantangan tersebut menuju kondisi yang lebih baik. Pada konteks ini, ITB harus mampu berperan serta membawa bangsa Indonesia melewati berbagai tantangan dan hambatan menuju cita-cita bangsa. Seperti apa tantangan ke depan? Pada konteks sosial kemasyarakatan, akan muncul apa yang disebut C-Generation yang kreatif dan tanggap terhadap hal-hal baru (creativity), saling aktif berinteraksi satu sama lain

(connectivity), memanfaatkan teknologi terutama teknologi informasi sebagai bagian dari kehidupan (convergence), bekerjasama atas dasar kesetaraan (collaborative), serta sangat paham terhadap konteks keberadaannya (contextual). Teknologi masa depan, seperti teknologi angkasa, pangan, energi serta lingkungan dan kedataran dunia (world is flat) akan sangat berpengaruh bagi kemanusiaan. Eksistensi bangsa menjadi taruhan masa depan. Peran serta perguruan tinggi sangat diharapkan dalam membimbing, mengarahkan, memberikan solusi, memunculkan ide baru, memunculkan teknologi baru, membentuk pola pikir masyarakat, dan masih banyak peran lain yang diharapkan dari sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu orientasi sebuah universitas tidak semestinya dibatasi pada jangka pendek, tetapi harus selalu berorientasi ke depan dengan semangat menjadikan ITB sebagai institusi pendidikan tinggi yang mampu memunculkan solusi dan inovasi bagi bangsa Indonesia untuk meniti masa yang akan datang.

Isu Strategis

Ada dua kategori isu strategis yang dihadapi ITB; eksternal dan internal. Isu strategis eksternal terkait dengan bagaimana peran ITB bagi pemangku kepentingan eksternal. Isu ini penting mengingat dampak langsung yang diakibatkan oleh kebijakan yang akan diambil. Isu internal tidak berdampak langsung bagi peran ITB, tetapi sebenarnya merupakan inti dari kemampuan sebuah institusi agar berhasil menjalankan visi dan misinya. Mencermati tantangan ke depan isu eksternal yang dihadapai ITB adalah eksistensi bangsa dan orientasi dan sinergi visi dan misi ITB, sementara isu internal terkait dengan proses bisnis ITB dan mendudukkan dosen pada martabat yang sesuai. Sedangkan sasaran strategis dapat dilihat dari dua sisi, (1) Sasaran Substantif: Insan ITB yang bermartabat untuk mewujudkan peradaban kelas dunia dan (2) Sasaran Instrumentatif: Organisasi dan Manajemen yang efektif untuk mendukung sasaran substantif.

Strategi: ITB Wahana Persemaian Peradaban Kelas Dunia

Institut Teknologi Bandung (ITB) yang jejak keberadaannya dapat ditelusuri hingga tahun 1920, pernah melahirkan tokoh-tokoh besar bagi masyarakatnya, bagi bangsanya, dan bagi dunia. ITB juga pernah menghasilkan karya-karya dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh lingkungan tempat kampus itu berada, baik lingkungan regional maupun lingkungan internasional. Seiring perkembangan teknologi, perkembangan masyarakat serta perkembangan zaman, peran dan hasil karya itu sedikit demi

(3)

sedikit terasa mulai melemah. Memposisikan ITB sebagai Wahana Persemaian Peradaban Kelas Dunia akan mampu menjawab tantangan yang menghadang. Sebagai wahana persemaian peradaban memungkinkan ITB menuju sebuah universitas riset kelas dunia yang unggul, tanpa harus menjadikan universitas riset sebagai tujuan, tetapi lebih sebagai buah dari proses yang benar. Melalui itu pula ITB mampu memberikan sumbangsih nyata bagi masyarakat dan bangsanya. Sebagai wahana peradaban ITB tidak menjadi menara gading, tetapi menjadi gading yang siap berkorban untuk masyarakat, bangsa dan dunia.

Konsep: Struktur dan Pengorganisasian

Perguruan tinggi pada dasarnya adalah sebuah entitas yang memberdayakan elemen-elemen di dalamnya melalui suatu proses. Elemen paling penting adalah manusia mencakup dosen, mahasiswa, staf, eksekutif serta perangkat-perangkat lain. Perangkat pendukung proses mencakup fasilitas, kurikulum, perangkat organisasi, aturan dan norma. Di dalam konteks Indonesia keseluruhan elemen tersebut direkat dalam tiga proses yaitu pendidikan/pengajaran, penelitian dan pengabdian (kepada) masyarakat.

Konsep dasar struktur dan pengorganisasian mencakup tiga elemen kunci: manusia, sistem dan budaya yang harus saling sinergis dan berkembang menuju manusia yang bermartabat, sistem yang efisien dan pola budaya yang semakin baik. Ketiga elemen tersebut membawa perkembangan ke arah manusia yang semakin bermartabat, dan membawa institusi/lembaga/ITB mewujudkan visi dan misinya. Mekanisme kerja dilakukan melalui mekanisme Second-curve sebagai manifestasi mekanisme kerja yang beradab. Struktur dan pengorganisasian tersebut berfungsi sebagai governance yang mengarahkan tiga elemen kunci melalui mekanisme kerja guna mewujudkan visi dan misi bersama.

ITB sebagai wahana persemaian peradaban yang lebih baik akan memberikan value integritas dan kebebasan yang lebih baik pula bagi para pemangku kepentingan, dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada pada bingkai Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan demikian seluruh kegiatan/proses/mekanisme internal, hubungan eksternal, serta keterkaitan dengan lingkungan ada dalam satu orientasi yang sama, yaitu ITB sebagai wahana persemaian peradaban. Research university bukan tujuan, tetapi wahana pencapaian peradaban kelas dunia. Penerapan BHP bukan tujuan, tetapi lebih merupakan bentuk governance yang penerapannya tidak menghalangi terbukanya inovasi-inovasi baru.

Konsep: Pendidikan, Penelitian dan Kerjasama

Pendidikan akan bertumpu pada pendidikan pasca-sarjana sebagai kekuatan utama kegiatan riset dan pengembangan, dengan pendidikan sarjana sebagai dasar pengembangan sumber daya manusia. Akibatnya program-program sarjana akan bersifat generik dengan jumlah yang terbatas dengan spesialisasi dan pendalaman dilakukan pada tahap magister dan doktoral. Pengembangan program pasca-sarjana didorong dengan tujuan mengembangkan kapasitas ITB untuk mengantisipasi perkembangan keilmuan dan profesi global, regional, nasional dan lokal dengan tetap mempertahankan kualitas nilai-nilai keskolaran yang harus dicapai dan telah menjadi trade-mark ITB.

(4)

Gambar 1. Strategi: ITB Sebagai Wahana Persemaian Peradaban

Pengakuan internasional dalam konteks kegiatan Internasionalisasi Program Studi merupakan hal yang dilakukan, dengan dua strategi khusus, yaitu: (1) Akreditasi internasional, seperti akreditasi ABET dan QUY, dan; (2) Program Double Degree/Joint Degree. Bersamaan dengan pengembangan secara intensif program studi pada tahap pasca-sarjana yang berorientasi profesi sebagai komplemen dari program studi berorientasi akademik, internasionalisasi program studi akan membangun dasar bagi program kemitraan di bidang penelitian maupun kerjasama Industri. Aspek khusus yang penting untuk selalu dikembangkan dalam pendidikan ITB dalam konteks kemitraan adalah aspek relevansi dengan kondisi aktual serta kemampuan untuk mendayagunakan hasil-hasil terkini, state-of-the-art, secara praktis di lapangan.

Penelitian ilmu-ilmu dasar dan seni merupakan salah satu pondasi inti yang penting dari kompetensi ITB. Internasionalisasi dan pengakuan internasional sebagai perguruan tinggi riset dunia akan banyak ditentukan pada kualitas penelitian dasar yang dilakukan oleh ITB. ITB akan mendorong kegiatan penelitian dasar dengan dana pendanaan mandiri sebagai

seed-money untuk mendapatkan dana-dana pengembangan penelitian dasar nasional maupun internasional serta dana khusus untuk mendorong publikasi internasional, baik pada terbitan internasional maupun jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh ITB sendiri, terutama pada topik-topik yang menjadi kekuatan ITB dalam konteks negara kelautan beriklim tropis, di posisi katulistiwa dengan melimpahnya keragaman hayati dan budaya.

Penelitian terapan, dapat merupakan bagian dari bread-and-butter, yang dapat menjadi pendorong utama dari pengembangan kompetensi ITB. Kemampuan rancang bangun secara sistematis dan andal harus dikembangkan hingga pada tingkatan profesional yang dapat menjadi komplemen kegiatan riset dan pengembangan di industri lokal, nasional bahkan internasional serta menjadi bagian penting kegiatan penelitian internasional. Pengembangan fasilitas yang dilanjutkan dengan program-program kerjasama,

(5)

yang diharmonisasikan dengan kompetensi yang telah dicapai akan menjadi faktor krusial dalam prosesnya. Selain itu, ITB akan ikut mendukung pengembangan komunitas profesional dengan mendorong dan menfasilitasi pengembangan industri dengan program kemitraan

maupun program pengembangan entrepreneurial untuk menumbuhkan

industri-industri baru dengan karakteristik yang sesuai dengan kompetensi dan khas ITB.

Artikulasi Konsep ke dalam Program Kerja 2010-2014

Kedua hal yang dipaparkan diatas, yaitu berkaitan dengan (i)struktur dan pengorganisasian serta (ii)pendidikan, penelitian dan kerjasama merupakan suatu konsep yang berangkat dari realitas dan fakta yang ada di lapangan yang memerlukan tindak lanjut secara sistematis. Fase selanjutnya adalah mengartikulasikan konsep tersebut ke dalam program yang saling terkait dan kontributif, namun memiliki independensi dalam usaha mewujudkannya. Hal pertama (i) diakomodasi pada Program 5 (Organisasi dan Manajemen yang Efektif dan Efisien) serta Program 6 (Penggalangan Dana dan Peningkatan Kerjasama). Sedangkan hal kedua (ii) diakomodasi pada Program 1 (Insan ITB yang Bermartabat), Program 2 (Pionir Pengembangan Industri dan Budaya), Program 3 (ITB World-Class University) dan Program 4 (Pendidikan dan Penelitian yang Relevan dan Aktual). Keenam program tersebut berjalan secara bersamaan dengan dukungan dan kolaborasi seluruh insan ITB sebagaimana dikemukakan pada penjelasan di bawah ini:

Program 1: Insan ITB yang Bermartabat Tujuan:

Membangun sistem yang menunjang pencapaian warga ITB hingga mencapai tahapan yang pantas dan mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Cara:

- Menetapkan dan melaksanakan sistem yang menjamin tingkat kesejahteraan minimal bagi dosen dan karyawan ITB;

- Meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan kampus yang ramah;

- Memberdayakan dan melibatkan Kelompok Keahlian serta Laboratorium pada proses pengambilan keputusan yang terkait.

Indikator Kinerja Kunci:

- Peningkatan penghasilan rata-rata staf dosen dan karyawan;

- Terciptanya iklim kampus yang menunjang produktivitas insan kampus dan budaya kampus yang sehat;

- Bandwidth Internet per individu;

- Anggaran untuk kegiatan peningkatan profesionalisme insan ITB. Program 2: Pionir Pengembangan Industri dan Budaya

Tujuan:

Membangun wahana persemaian hasil karya ipteks ITB dalam konteks industri yang memiliki dampak riil dan signifikan dalam menunjang kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara serta kepentingan ITB.

(6)

Cara:

- Membangun kerjasama dengan dunia industri, diantaranya melalui inisiatif skema pengembangan industri baru yang strategis;

- Menjaga dan meningkatkan kontinyuitas penelitian yang memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat hingga tataran implementasi;

- Membangun mental entrepreneurships di kalangan mahasiswa maupun dosen. - Meningkatkan peran aktif dalam mewujudkan techno/creative park.

Indikator Kinerja Kunci: - Jumlah Spin off company;

- Jumlah mitra industri strategis;

- Peningkatan hasil penelitian yang memiliki dampak riil menjawab permasalahan di masyarakat maupun industri;

Program 3: ITB World-Class University Tujuan:

Meningkatkan dan menjaga pencapaian ITB sebagai universitas berkelas-dunia. Cara:

- Meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan dan internasionalisasi program studi; - Memperbaiki infrastruktur internet keluar ITB;

- Meningkatkan kualitas infrastruktur penelitian kunci seperti Pusat Komputasi dll; - Meningkatkan anggaran bagi publikasi hasil-hasil penelitian;

- Memberi dukungan terhadap asosiasi profesi dalam kerangka penerbitan jurnal-jurnal ilmiah.

Indikator Kinerja Kunci:

- Jumlah program studi yang telah mendapatkan pengakuan bertaraf internasional; - Peningkatan anggaran pengadaan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan;

- Peningkatan anggaran pengadaan dan pemeliharaan fasilitas pendidikan penting; - Peningkatan jumlah hit website-website ITB oleh pengguna dari luar ITB; - Peningkatan jumlah publikasi hasil penelitian;

Program 4: Pendidikan & Penelitian yang Relevan dan Aktual Tujuan:

Membangun sistem pendidikan yang relevan dan aktual dengan perkembangan dunia dalam menunjang kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara serta kepentingan ITB.

Cara:

- Membenahi/redefinisi lembaga dan organisasi penelitian yang ada;

- Meningkatkan jumlah ketersediaan literatur melalui keanggotaan/berlangganan pada berbagai digital library asosiasi ilmiah maupun profesional;

- Mengelola program riset ITB melalui manajemen portofolio riset yang secara proaktif ditawarkan sebagai kerjasama terbuka dengan berbagai stakeholder di industri dan pemerintahan;

(7)

- Mengembangkan infrastruktur pendidikan untuk transformasi dari teacher-centered

ke learner-centered;

- Mengembangkan basic science yang kuat sebagai dasar research university yang handal;

- Mengembangkan pendidikan yang mendukung pencapaian manusia seutuhnya dengan:

o Keteladanan di segala aspek kehidupan kampus.

o Mengembangkan kurikulum untuk pendidikan karakter dan soft-skill. - Meningkatkan efisiensi sistem pendidikan dengan:

o Reaktualisasi metoda belajar-mengajar dengan menggunakan teknologi dan metodologi pembelajaran yang sesuai, seperti melalui student-centered learning dan problem-based learning

o Mendorong program distant learning yang berkualitas tinggi dalam kerangka ITB multi-campus dan sistem credit-earning

- Mendorong proses belajar-mengajar berbasis web dengan:

o Menggalakkan digitalisasi bahan ajar dan inovasi bahan ajar. o Meningkatkan kualitas infrastruktur website kuliah.itb.ac.id

o Meningkatkan kemampuan seluruh personal untuk mendayagunakan website kuliah.itb.ac.id

- Reaktualisasi program studi hingga dapat mencapai taraf kompetensi internasional; - Revitalisasi program pasca-sarjana sebagai kekuatan dasar ITB sebagai universitas

riset, pusat inovasi dan persemaian peradaban;

- Meningkatkan integrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat;

- Memperbaiki dan meningkatkan manajemen riset untuk meningkatkan kapasitas riset dan kerjasama;

- Meningkatkan link-and-match dengan dunia industri. Indikator Kinerja Kunci:

- Indikator Umum:

o Prosentase kuliah yang menggunakan website kuliah.itb.ac.id o Berjalannya konsep distant learning

o Berjalannya konsep credit-earning

o Meningkatnya kapasitas website kuliah.itb.ac.id o Meningkatnya hit website kuliah.itb.ac.id - Peningkatan jumlah mahasiswa program pasca-sarjana;

- Peningkatan kapasitas penelitian dan kerjasama ITB yang mampu diserap dengan kualitas yang prima;

- Peningkatan penelitian yang masuk ke dalam jurnal maupun publikasi internasional; - Jumlah penelitian dan besar dana penelitian/kerjasama dengan industri;

- Jumlah kerjasama dan besar dana kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Pusat dan komunitas Internasional;

- Jumlah insan ITB yang terlibat kegiatan bersama industri, pemda, pemerintah pusat dan komunitas internasional;

- Jumlah beasiswa pasca-sarjana yang diperoleh dari industri, pemda, pemerintah pusat dan komunitas internasional.

(8)

Program 5 : Organisasi & Manajemen yang Efektif dan Efisien Tujuan:

Menjadikan layanan administrasi ITB menjadi basis dan ujung tombak pembentukan dan pengembangan nilai-nilai komunitas ITB yang beradab dan bermartabat.

Cara:

- Memperbaiki Prosedur Operasi Standar yang berorientasi pada Kualitas Layanan prima dengan ditunjang oleh rasa saling menghormati dan mempercayai di antara

stakeholder terkait;

- Menegakkan nilai-nilai kode etik dalam setiap layanan;

- Menggunakan TIK dan manajemen sistem TIK secara tepat guna sebagai alat bantu,

enabler dan alat transformasi seluruh proses bisnis ITB. Indikator Kinerja Kunci:

- Mempertahankan status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

- Penetapan dan pencapaian Kualitas Layanan Standar pada setiap unit dan layanan o Layanan keuangan

o Layanan karir

o Layanan akademik mahasiswa - Keberadaan infrastruktur tatakelola TIK

o Keberadaan CIO dan Komite TIK

o Integrasi seluruh sistem layanan dalam satu platform TIK o Anggaran rutin per layanan menurun

- Penggunaan TIK secara penuh pada proses penerimaan mahasiswa baru. o Jumlah man-hour yang diperlukan menurun

o Anggaran yang diperlukan menurun o Transparansi proses meningkat

Program 6: Penggalangan Dana dan Peningkatan Kerjasama

Meningkatkan anggaran ITB melalui kerjasama yang efektif dengan berbagai pihak yang mampu berkontribusi dalam mewujudkan visi misi dan cita-cita ITB sebagai wahana persemaian peradaban yang kompetitif dan berkelanjutan.

Cara:

- Melakukan kerjasama efektif melalui sinergi dengan berbagai pihak dari tataran strategis hingga taktis;

- Melakukan kerjasama riset dengan lembaga penelitan dan lembaga pendidikan dalam maupun luar negeri;

- Melakukan inisiatif sharing informasi/knowledge yang strategis dengan praktisi maupun pengambil kebijakan;

- Mendorong Alumni sebagai mitra penyemai dan penggerak perubahan peradaban yang selaras dan kontributif;

- Meningkatkan peran insan ITB dalam lingkungan nasional, regional dan internasional.

Indikator Kinerja Kunci:

- Penyelenggaraan CEO/Ministreal Lecture secaraberkala; - Peningkatan kerjasama dengan industri ;

(9)

- Peningkatan kerjasama dengan lembaga internasional dan pemerintah negara lain; - Jumlah penelitian dan besar dana penelitian/kerjasama dengan industri;

- Jumlah kerjasama dan besar dana kerjasama dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat dan komunitas Internasional;

- Jumlah insan ITB yang terlibat kegiatan bersama industri, pemda, pemerintah pusat dan komunitas internasional;

- Jumlah beasiswa pasca-sarjana yang diperoleh dari industri, pemda, pemerintah pusat dan komunitas internasional.

Program yang disusun dalam periode waktu 2010 – 2014 dibagi menjadi 6 tahapan menuju realisasi obyektif yang sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan ITB, yaitu

"Terwujudnya ITB sebagai inovator dan inkubator untuk kemandirian teknologi bagi industri strategis bangsa Indonesia". Kemandirian teknologi bagi industri strategis bangsa tidak dapat terwujud dan terlepas dari pembangunan manajemen organisasi yang efisien dan efektif, pendidikan yang berdaya saing, pengembangan basic-science, kreativitas seni serta iklim aktivitas internal maupun eksternal yang kondusif sebagaimana yang telah dipaparkan diatas. Realisasi tersebut terwujud berdasarkan spirit ITB sebagai wahana persemaian peradaban yang berkesinambungan dan bertumpu pada:

Strategic Open Partnership Capacity Building

Agile Academic Institution

Gambar

Gambar 1. Strategi: ITB Sebagai Wahana Persemaian Peradaban
Gambar 2. Transformasi ITB Wahana Persemaian Peradaban

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan penerapan konsep gaya dengan menggunakan model pembelajaran model pembelajaran Connecting,

Total cost diketahui dari analisis pendekatan biaya, dan total revenue adalah hasil dari unit output apartemen dikalikan dengan besarnya nilai harga P

Jika selama Perjalanan, Anda harus menghadiri pernikahan, pemakaman, konferensi atau acara olahraga yang sudah diatur sebelumnya dan tidak dapat ditunda karena

Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di Rumah Sakit dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari pemasok eksternal melalui pembelian

Cincin kecoklatan/violet/merah, Cincin hijau, hijau kebiruan orange, kuning Terpenoid atau biru Steroid 2.6 Pemisahan Golongan Senyawa dengan KLTA Plat KLT silika gel F254 1x10

Sedangkan hasil yang dicapai peserta didik dalam belajar di sekolah pada umumnya berbentuk angka atau huruf sebagai nilai hasil belajar yang dapat dilihat dari buku raport,

Partisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan : Keikutsertaan seseorang dalam merencanakan kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana Pencegahan Pencemaran Lingkungan

Tahap design dilakukan dengan langkah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuatan teks bahan ajar, dan menyusun instrumen penelitian (soal-soal,