• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN RENCANA KERJA KECAMATAN BUAHBATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN RENCANA KERJA KECAMATAN BUAHBATU"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan adalah sebagai sebuah proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, disamping, tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan . Pembangunan juga diartikan sebagai suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk mencapai kemajuan sosial dan material (termasuk bertambah besarnya keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya yang dihargai) untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap lingkungan mereka.

Pada hakekatnya pembangunan harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individual maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang lebih serba baik, secara material maupun spiritual.

Untuk mencapai keberhasilan pembangunan tersebut maka banyak aspek atau hal-hal yang harus diperhatikan, yang diantaranya adalah keterlibatan masyarakat di dalam pembangunan. Asumsi para pakar yang berpendapat bahwa semakin tinggi kepedulian atau partisipasi masyarakat pada proses-proses perencanaan akan memberikan output yang

(2)

lebih optimal. Semangkin tinggi tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan yang akan dicapai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat merupakan indikator utama dan menentukan keberhasilan pembangunan. Hal ini menunjukkan partisipasi masyarakat dan pembangunan berencana merupakan dua terminologi yang tidak dapat dipisahkan. Pendapat tersebut secara rasional dapat diterima, karena secara ideal tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu sangatlah pantas masyarakat terlibat di dalamnya.

Pembangunan yang baik akan terselenggara apabila diawali dengan perencanaan yang baik pula, sehingga mampu dilaksanakan oleh seluruh pelaku pembangunan serta memenuhi kebutuhan masyarakat. Untuk itu, maka proses perencanaan memerlukan keterlibatan masyarakat, diantaranya melalui konsultasi public atau musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Musrenbang merupakan forum konsultasi para pemangku kepentingan untuk menghasilkan kesepakatan perencanaan pembangunan di daerah yang bersangkutan sesuai tingkatan wilayahnya. Penyelenggaraan musrenbang meliputi tahap persiapan, diskusi dan perumusan prioritas program/kegiatan, formulasi kesepakatan musyawarah dan kegiatan pasca musrenbang.

Musrenbang merupakan wahana utama konsultasi publik yang digunakan pemerintah dalam penyusunan rencana pembangunan nasional dan daerah di Indonesia. Musrenbang tahunan merupakan forum konsultasi para pemangku kepentingan untuk perencanaan pembangunan

(3)

tahunan, yang dilakukan secara berjenjang melalui mekanisme “bottom-up planning”, dimulai dari musrenbang desa/kelurahan, musrenbang kecamatan, forum SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan musrenbang kabupaten/kota, dan untuk jenjang berikutnya hasil musrenbang kabupaten/ kota juga digunakan sebagai masukan untuk musrenbang provinsi, Rakorpus (Rapat Koordinasi Pusat) dan musrenbang nasional

Pada tingkat kecamatan, fungsi musrenbang adalah menyepakati isu dan permasalahan skala kecamatan, prioritas program dan kegiatan desa/kelurahan, menyepakati program dan kegiatan lintas desa/kelurahan di wilayah kecamatan yang bersangkutan, sebagai masukan bagi Forum SKPD dan bahan pertimbangan kecamatan, sesuai dengan tugas dan kewenangannya dalam menyusun Rencana Kerja Kecamatan.

Musrenbang kecamatan juga menetapkan delegasi kecamatan yang akan mengikuti Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten/Kota. Musrenbang kecamatan, selain menjaring kebutuhan nyata masyarakat desa/ kelurahan, juga berfungsi untuk memaduserasikan dengan kebijakan pembangunan pemerintah kabupaten/kota, sekaligus mengidentifikasi program-program/kegiatan yang bersumber dari dana non APBD atau program-program nasional yang langsung ke masyarakat, seperti PNPM. Untuk menjamin agar usulan dari masyarakat ini disampaikan ke tingkat kabupaten/kota, maka para wakil/delegasi dari tingkat desa/kelurahan, para wakil dari organisasi lembaga kemasyarakatan, terutama kelompok wanita dan kelompok marginal, perwakilan SKPD, juga termasuk anggota DPRD

(4)

dari daerah asal pemilihan yang berkenaan diwajibkan untuk menghadiri musrenbang kecamatan.

Kecamatan sebagai line office dari Pemerintahan Daerah memiliki fungsi melayani kebutuhan masyarakat yang penuh dinamika, dimana didalamnya terdapat kompleksitas permasalahan masyarakat yang membutuhkan pelayanan prima dan aparatur pelayanan yang profesional. Kompleksitas masalah yang dihadapi berkaitan erat dengan pemanfaatan potensi wilayah, banyaknya jumlah penduduk yang dilayani, maupun tingkat heterogenitas masyarakat di wilayah kelurahan bawahan (pendidikan, pekerjaan, kemampuan ekonomi, kesehatan, dll).

Sejalan dengan besarnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan good governance, kebutuhan terhadap pelayanan publik yang berkualitas juga semakin besar. Guna merespon hal tersebut, diperlukan perencanaan pembangunan yang sistematis, terarah, menyeluruh serta tanggap terhadap dinamika tuntutan masyarakat. Perencanaan tersebut dituangkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD).

Secara umum tugas dan kewajiban pemerintahan adalah menciptakan regulasi pelayanan umum pengembangan sumber daya produktif, menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat, pelestarian nilai-nilai sosial kultural dan memperkuat persatuan kesatuan bangsa, pengembangan kehidupan demokrasi , menciptakan keadilan, pelestarian lingkungan hidup, penerapan dan penegakan undang-undang dan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mewujudkan tugas-tugas tersebut tentunya membutuhkan suatu pemerintahan yang bersih dan

(5)

berwibawa dengan menerapkan nilai-nilai dan norma-norma yang dijunjung tinggi oleh bangsa. Dalam pelaksanaannya diperlukan penerapan prinsip Good governance yang memuat prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi, rule of law profesionalisme, efektivitas dan efesiensi.

Dengan modal tersebut diharapkan pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan amanat dan aspirasi masyarakat, baik di tingkat pusat maupun tingkat pemerintahan daerah. Terkait dengan hal tersebut, Kecamatan memiliki peran yang penting dalam menunjang keberhasilan pemerintah daerah otonom karena merupakan ujung tombak pelayanan dan pembinaan masyarakat seperti disebutkan dalan Undang-Undang Nomor: 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 126 ayat (2) yang menyebutkan :

Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipimpin oleh Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati atau Walikota untuk menangani urusan otonomi daerah.

Jadi dapat dikatakan bahwa, semakin besar wewenang yang dilimpahkan semakin besar tanggung jawab camat dalam mengemban tugasnya. Disamping camat melaksanakan tugas dari Walikota, juga menyelenggarakan tugas Umum Pemerintahan yang meliputi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan keamanan dan ketertiban umum.

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.

(6)

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

5. Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan di kecamatan.

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan. 7. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi

ruang lingkup tugasnya.

Mengingat semakin komplek tugas camat, maka perlu adanya Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD ) Kecamatan Buahbatu disusun sebagai perencanaan komprehensif kurun waktu satu tahun dengan berpedoman pada Rencana Strategis ( Renstra ) Kecamatan Buahbatu. Yang selanjutnya akan digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Anggaran ( RKA ) dan Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ).

Acuan utama yang digunakan dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah ( Renja SKPD ) Kecamatan Buahbatu adalah rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Kecamatan Buahbatu.

1.2. Landasan Hukum

Yang menjadi landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Buahbatu adalah :

1. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2050 tentang pembentukan kota besar dalam lingkungan propinsi jawa Timur/ Tengah/ Barat dan daerah Istimewa Yogyakarta ;

2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penylenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolosi dan Nepotisme;

(7)

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan ( Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undangan Nomor 8 Tahun 2005 tentang penetapan Peraturan pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang perubahan atas Undang-Undang 32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang;

6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Janggka Panjang (RPJP ) Nasional 2005 - 2025;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan, antara Pemerintah , Pemerintah Daerah Kabupaten Kota (lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2007

(8)

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaga Negara Nomor 4817 );

12. Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2009;

13. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

14. Peraturan Mentri Dalam Negri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Surat Edaran Mentri Dalam Negri

No./200/II/BANGDA/2008 tentang pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);

16. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 06 Tahun 2009

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;

17. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 18. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun

2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang wilayah (RT RW ) Kota Bandung sebagaimana telah diubah dengan

(9)

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2006;

19. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

20. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan daerah Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2009; 21. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung 2005 – 2025;

22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD ) Kota Bandung Tahun 2009 – 2013;

23. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1000 Tahun 2009 Tentang tata cara Penyusunan Peraturan Walikota, Peraturan Bersama , Keputusan Walikota dan Intruksi Walikota;

24. Peraturan Walikota Bandung Nomor 121 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Pedoman dan Tata Cara Musrenbang;

25. Peraturan Walikota Bandung Nomor 436 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Walikota Bandung Nomor 281 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan Kota Bandung.

(10)

1.3. Maksud Dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Kerja ( Renja ) Kecamatan Buahbatu tahun 2015 adalah memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan serta pelaksanaan pembangunan yang menjadi prioritas yaitu kegiatan-kegiatan perencanaan strategis di wilayah Kecamatan Buahbatu guna mewujudkan keadaan satu tahun kedepan yang diinginkan baik oleh Pemerintah Kota Bandung maupun oleh semua lapisan masyarakat sehingga hasil-hasil pelayanan publik, pelaksanaan pembangunan, kemasyarakatan serta penciptaan kondisi yang kondusif mendapatkan pengakuan dari elemen masyarakat.

Adapun tujuan disusunya Rencana Kinerja ( Renja ) Kecamatan Buahbatu tahun 2015 adalah :

1. Sebagai input dalam rangka perbaikan pelaksanaan tugas dan peningkatan pembangunan satu tahun kedepan;

2. Memberikan kondisi penciptaan integrasi, sinkronisasi, dan kesinergian antar pelaksanaan kegiatan pembangunan di wilayah Kota Bandung khususnya Kecamatan Buahbatu;

3. Membuat acuan perencanaan yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD Kecamatan;

4. Bahan evaluasi perencanaan tugas-tugas Camat berikutnya.

(11)

1.4 Sistematika Penulisan Bab I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang : Latar Belakang penyusunan, Landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan dokumen Rencana Kerja.

Bab II : EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA Bab ini menguraikan tentang Evaluasi Rencana Tahun lalu dan capaian Renstra SKPD, Analisa Kinerja Pelayanan SKPD, Review tentang

Rancangan awal SKPD, Penelaahan Usulan Program Kegiatan masyarakat.

Bab III : PROGRAM DAN KEGIATAN

Bab ini menguraikan tentang : Telaahan terhadap Kebijakan-Kebijakan Nasional, Tujuan dan Sasaran Renja , Program dan Kegiatan. Bab IV : PENUTUP

Bab ini memuat tentang : Catatan penting, kaidah pelaksanaan, Rencana Tindak lanjut.

(12)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

2.1 EVALUASI RENCANA KERJA TAHUN 2015

2.1.1 Pengukuran Kinerja Kegiatan ( PKK )

Pengukuran kinerja kegiatan dilakukan untuk mengetahui atau menilai keberhasilan/kegagalan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan di dalam Renstra Kecamatan Buahbatu.

Pengukuran Kinerja Kegiatan selama periode 2 Januari 2015 s.d. 31 Desember 2015, kegiatan yang dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kegiatan, dengan unsur indikator kinerja yang digunakan adalah indikator input, output, dan outcome, sedangkan indikator benefit (manfaat) dan impact (dampak) belum digunakan karena perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut yang membutuhkan waktu serta menentukan media pengukurannya.

Hasil pengukuran kinerja kegiatan yang telah dilaksanakan berdasarkan format Pengukuran Kinerja Kegiatan bahwa dari 7 (tujuh ) kegiatan, masing-masing:

a. Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat kecamatan dan kelurahan;

b. Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan kemasyarakatan kecamatan dan kelurahan;

c. Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat kecamatan dan kelurahan;

d. Peningkatan peran pemerintahan umum kecamatan dan kelurahan;

e. Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat kecamatan dan kelurahan.

(13)

f. Fasilitasi peningkatan peran pemerintahan kota dalam pembangunan kelurahan.

g. Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

2.1.2. Pengukuran Pencapaian Sasaran

Pengukuran pencapaian sasaran dibuat untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan terhadap sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan serta pencapaian Misi dan Visi Kecamatan Buahbatu.

Pengukuran pencapaian sasaran tahun anggaran 2015 untuk periode Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 memperlihatkan kondisi sangat baik. Hal tersebut berdasarkan 5 (lima) indikator sasaran yang telah ditetapkan (mengacu pada Renstra Kota Bandung),

Pertama, Meningkatnya kualitas kepuasan masyarakat bidang perekonomian, hasil capaian sebesar 52,13 % Kedua, Meningkatnya kualitas kepuasan masyarakat bidang kemasyarakatan, hasil capaian sebesar 90,28 %

Ketiga, Meningkatnya kualitas kepuasan masyarakat bidang sarana infrastruktur lingkungan masyarakat, dengan hasil capaian sebesar 93 %.

Keempat, Meningkatnya kualitas ketentraman dan ketertiban masyarakat, dengan hasil capaian sebesar 82,92 %

Kelima, meningkatnya kualitas pemerintahan umum kecamatan dan kelurahan dengan hasil capaian 81,43 %

(14)

Keenam meningkatkan peran pemerintah kota dalam pembangunan kelurahan, dengan hasil capaian %

Ketujuh meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan hasil capaian 82,30 %

(Dapat dilihat dalam Lampiran 2 Pengukuran Kinerja Kegiatan).

2.2. ANALISA KINERJA PELAYANAN

Analisis efisiensi yang merupakan bagian dari evaluasi kinerja dengan cara membandingkan antara output dan input baik untuk rencana maupun realisasi. Dari hasil

perbandingan antara input-output rencana dan input-output realisasi diperoleh gambaran/hasil sebagai berikut :

1. Analisis efisiensi kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan.

1.1. Rencana

a. Input dana : Rp. 47.300.000,- b. Output kegiatan :

 Terlaksananya pembinaan aktivitas UKM  Terlaksananya Pembinaan aktivitas

Prakoprasi dan koprasi

 Terlaksananya Monitoring PIPPK/ PNPM  Terlaksananya pembinaan produk Unggulan 1.2. Realisasi

a. Input dana : Rp. 47.300.00 b. Output kegiatan :

(15)

 Terlaksananya Pembinaan aktivitas Prakoprasi dan koprasi

 Terlaksananya Monitoring PIPPK/ PNPM  Terlaksananya pembinaan produk Unggulan 2. Analisis efisiensi kegiatan Fasilitasi Peningkatan

Kualitas Kehidupan Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan

2.1. Rencana

a. Input dana : Rp. 576.100.000 b. Output kegiatan :

 Pembinaan aktivitas PKK  Pembinaan aktivitas TP UKS  Pembinaan aktivitas LLI  Pembinaan aktivitas GSI  Pembinaan aktivitas RBM  Pembinaan aktivitas DWP  Pembinaan aktivitas FK LPM  Pembinaan aktivitas BKL  Pembinaan aktivitas MTQ  Pembinaan aktivitas PHBN

 Pembinaan aktivitas seni budaya

 Pembinaan aktivitas cabang Olah Raga  Pembinaan aktivitas PAUD

2.2. Realisasi

a. Input dana : Rp. 572.874.000 b. Output kegiatan :

(16)

 Terlaksananya Pembinaan aktivitas LLI  Terlaksananya pembinaan GSI

 Terlaksananya pembinaan aktivitas RBM  Terlaksananya Pembinaan aktivitas DWP  Terlaksananya pembinaan aktivitas FK LPM  Terlaksananya pembinaan aktivitas BKL  Terlaksananya pembinaan aktivitas MTQ  Terlaksananya Pembinaan aktivitas PHBN  Terlaksananya pembinaan aktivitas seni

budaya

 Terlaksananya pembinaan aktivitas cabang Olah Raga

 Terlaksananya pembinaan aktivitas PAUD 3. Analisis efisiensi kegiatan Peningkatan Infrastruktur

dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

3.1. Rencana

a. Input dana : Rp. 1.100.001.000,- b. Output kegiatan :

 Penetrasi halaman kantor kecamatan

 Penanaman pohon pelindung dan produktif  Pembuatan sumur resapan

 Pembuatan Lubang Biopori  Pembuatan Urban Farming  Pembuatan Green House  Normalisasi Saluran Air 3.2. Realisasi

a. Input dana : Rp. 1.095.621.670,- b. Output kegiatan :

(17)

 TerlaksananyaPenetrasi halaman kantor kecamatan

 TerlaksananyaPenanaman pohon pelindung dan produktif

 Terlaksananya Pembuatan sumur resapan  Terlaksananya Pembuatan Lubang Biopori  Terlaksananya Pembuatan Urban Farming  Terlaksananya Pembuatan Green House  Terlaksananya Normalisasi Saluran Air 4 Analisis efisiensi kegiatan Pemeliharaan Ketentraman

dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan 4.1. Rencana

a. Input dana : Rp. 195.475.000,- b. Output kegiatan :

 Sosialisasi Perda K3

 Pendamping Oprasi Yustisi  Pembinaan linmas

 Pembinaan Pos kamling  Penertiban PKL

 Pembinaan organisasi Satwankar 4.2. Realisasi

a. Input dana : Rp. 190.279.000,- b. Output kegiatan :

 Terlaksananya sosialisasi Perda K3

 Terlaksananya pendamping Oprasi Yustisi  Terlaksananya pembinaan linmas

 Terlaksananya pembinaan Pos kampling  Terlaksananya pembinaan PKL

(18)

5. Analisis efisiensi kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan

5.1 Rencana

a. Input dana : Rp. 176.400.000,- b. Output kegiatan :

 Pelaksanaan lomba kelurahan  Pembinaan administrasi kelurahan  Pembinaan Aparatur  Sosialisasi Perda  Pembinaan administrasi RT/RW 5.2 Realisasi c. Input dana : Rp. 67.490.400 d. Output kegiatan :

 Terlaksananya Pelaksanaan lomba kelurahan  Terlaksananya Pembinaan administrasi

kelurahan

 Terlaksananya Pembinaan Aparatur  Terlaksananya Sosialisasi Perda

 Terlaksananya pembinaan administrasi RT/RW 6. Analisis efisiensi kegiatan Fasilitasi Peningkatan

Pelayanan Kepada Masyarakat 6.1 Rencana

a. Input dana : Rp. 56.475.000,- b. Output kegiatan :

 Pelayanan administrasi kemasyarakatan  Keterangan Ahli Waris

 Keterangan Serba Guna

 Keterangan Domisili Perusahaan  SKTM / SKM

(19)

 Pelayanan administrasi kependudukan

 KTP

 KK

 Pelayanan administrasi keagrariaan  Keterangan Tanah

6.2 Realisasi

a. Input dana : Rp. 41.025.000,- b. Output kegiatan :

 Terlaksananya Pelayanan administrasi kemasyarakatan

 Keterangan Ahli Waris  Keterangan Serba Guna

 Keterangan Domisili Perusahaan  SKTM / SKM

 Terlaksananya Pelayanan administrasi kependudukan

 KTP

 KK

 Terlaksananya Pelayanan administrasi keagrariaan

 Keterangan Tanah

.7. Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pelayanan Masyarakat lainnya

Pada Tahun 2015 pelayanan bidang administrasi kependudukan dan pelayanan-pelayanan lainnya yang diselenggarakan oleh kecamatan Buahbatu, antara lain: 1) KTP sebanyak 11.000.000 lembar

2) KK sebanyak 4.000 lembar 3) KIPEM 56 lembar

(20)

5) Rekomendasi Ijin Menetap 1.124 buah 6) Surat Keterangan Ahli Waris 110 buah 7) Serbaguna 1.891 surat

8) Domisili Perusahaan 74 buah 9) Surat Masuk 1.244 surat 10) Surat Keluar 644 surat 11) IPPT 14 buah

8. Rehabilitasi Rumah Kumuh Tahun 2012

Jumlah rumah kumuh yang ada di Kecamatan Buahbatu sebanyak 82 buah rumah. Telah dilaksanakan rehabilitasi : Sampai dengan tahun 2012 jumlah rumah yang sudah direhab sebanyak 21 buah rumah kumuh.

9. Aspek Keuangan

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015, Kecamatan memperoleh alokasi anggaran dari APBD Kota Bandung yang tertuang di dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun Anggaran 2015, dengan rincian sebagai berikut :

2.3. Isu-isu Strategis Organisasi dan Tupoksi Kecamatan 2.3.1. Fasilitasi pelaksanaan Tujuh Program Prioritas

Walikota

Bandung, yaitu:

1. Fasilitasi Capaian Bidang Pendidikan menuju Bandung Cerdas di Tingkat Kecamatan;

2. Fasilitasi Capaian Bidang Kesehatan menuju Bandung Sehat di Tingkat Kecamatan;

(21)

3. Fasilitasi Capaian Bidang Kemakmuran/ Pereknomian menuju tercapainya target pertumbuhan ekonomi di Tingkat Kecamatan;

4. Fasiltasi Capaian Bidang Lingkungan Hidup menuju Bandung Bersih, Bandung Tertib, dan Bandng Berbunga, di Tingkat Kecamatan.

5. Fasilitasi Capaian Bidang Seni Budaya menuju Bandung Kota Seni Budaya di Tingkat Kecamtan; 6. Fasilitasi Capaian Bidang Olah Raga menuju

Bandung Berprestasi Olah Raga di Tingkat Kecamatan;

7. Fasilitasi Capaian Bidang Agama menuju Bandung Kota Agamis di Tingkat Kecamatan.

2.3.2. Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan

Dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, maka Kecamatan mempunyai Tugas Pokok dan Fungsi, sebagai berikut :

a. Tugas :

Melaksanakan kewenangan yang dilimpahkan Kepala Daerah untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.

b. Fungsi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

(22)

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum;

3. Mengkordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan;

6. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintah desa atau kelurahan.

2.4. REVIEW TENTANG RANCANGAN AWAL KECAMATAN 2.4.1. KEGIATAN DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

Berangkat dari Kebijaksanaan Kecamatan Buahbatu, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Kecamatan Buahbatu yang Berjalan lebih Efektif, Efisien, Transparan, dan akuntabel dengan program dan kegiatan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagai berikut :

Rencana Kegiatan Sekretariat Kecamatan

Program dan Kegiatan yang dilaksanakan Sekretariat Kecamatan Tahun Anggaran 2014 Kecamatan Buahbatu adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 01 . Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air

dan listrik

02 . Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor.

(23)

03. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas /operasional.

04. Penyediaan jasa kebersihan kantor; 05. Penyediaan alat tulis kantor;

06. Penyediaan barang cetak dan penggandaan; 07. Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor;

08. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor;

09. Penyediaan peralatan rumah tangga;

10. Penyediaan peralatan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan;

11. Penyediaan makan dan minum;

12. Rapat-rapat koordinasi dan kunsltasi ke luar daerah;

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

01. Pengadaan kendaraan dinas/operasional; 02 . Pengadaan peralatan komunikasi

03. Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor

04. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional kecamatan dan kelurahan; 05. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 3. Program peningkatan disiplin aparatur

01. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkepenya;

4. Program peningkatan kapasitas sumberdaya Aparatur

01. Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal 02. Kegiatan pembinaan kinerja Aparatur

(24)

5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja keuangan.

01. Kegiatan penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD; 02. Kegiatan penyusunan pelaporan keuangan

semesteran;

03. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun

6. Program peningkatan peran kecamatan dan kelurahan.

Rencana Kegiatan Seksi Pemerintahan

01. Terciptanya tertib administrasi kependudukan di RT, RW dan Kelurahan;

02. Terlaksananya sosialisasi PBB;

03. Terlaksananya pendataan profil dan tipologi kecamatan;

04. Terlaksananya pendataan monografi Kecamatan; 05. Terlaksananya lomba kinerja kelurahan;

06. Terlaksananya pembinaan administrasi RT/RW; 07. Terlaksananya sosialisasi peraturan daerah

tentang tentang RT/RW;

08. Terlaksananya sosialisasi peraturan daerah tentang prosedur administrasi kependudukan; 09. Terlaksananya pendataan organisasi parpol; 10. Terlaksananya pendataan batas wilayah antar

kelurahan;

11. Terlaksananya pemutakhiran data kependudukan;

(25)

Rencana Kegiatan Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

1. Tersedianya data perekonomian masyarakat;

2. Terlaksananya kegiatan monitoring produk unggulan dan UKM;

3. Terlaksananya kegiatan monitoring pra koperasi/Koperasi;

4. Terlaksananya kegiatan pembinaan dan pelatihan Koperasi dan UKM;

5. Terlaksananya evaluasi dan sosialisasi program BAWAKU MAKMUR Tingkat Kelurahan;

6. Terfasilitasinya kegiatan P2KB/PNPM

7. Tersusunnya pembangunan wilayah kecamatan dan musrenbang tingkat Kelurahan;

8. Evaluasi pelaksanaan pembangunan tingkat kelurahan;

9. Terselenggaranya pra Musrembang tingkat Kelurahan;

10. Terselenggaranya Musrembang Tingkat Kecamatan;

11. Terselenggaranya sosialisasi lingkungan sehat; 12. Terselenggaranya sosialisasi lingkungan sehat; 13. Terlaksananya pembangunan fasilitas

infrastruktur lingkungan masyarakat;

14. Terlaksananya pembangunan taman kecamatan; 15. Terlaksananya pengadaan bibit tanaman ,

penanaman dan pemeliharaan pohon per Kelurahan;

16. Terwujudnya partisipasi masyarakat kelurahan dalam pembangunan;

(26)

17. Terlaksananya pembangunan infrastruktur per kelurahan ;

18. Terlaksananya pembuatan sumur resapan. 19. Terlaksananya pembuatan biopori.

Rencana Kegiatan Seksi Pelayanan

1. Terciptanya kesadaran masyarakat dalam mengurus identitas kependudukan dan terciptanya kenyamanan pelayanan;

2. Terlaksananya sosialisasi pelayanan kepada masyarakat;

3. Tersedianya media informasi pelayanan;

4. Meningkatnya kuantitas dan kwalitas sarana dan prasarana pelayanan kepada masyarakat;

Rencana Kegiatan Seksi Pendidikan dan

Kemasyarakatan

1. Tersedianya data sarana dan prasarana sosial masyarakat;

2. Terlaksananya pendataan penyandang masalah sosial;

3. Terlaksananya pendataan keluarga miskin;

4. Terlaksananya pendataan dan pembinaan kelompok seni budaya tradisional;

5. Terlaksananya pendataan organisasi kemasyarakatan ;

6. Terlaksananya pendataan penylenggaraan pendidikan formal dan informal;

7. Terslenggaranya trawih keliling;

(27)

9. Terslenggaranya kegiatan MTQ;

10. Terfasilitasnya kegiatan PKK kecamatan dan kelurahan ;

11. Terfasilitasnya kegiatan Dharma Wanita , GOP TKI;

Rencana Kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib)

1. Terwujudnya kesiagaan Linmas dan satwarkar dalam penanganan bencana, terbinanya dan tertatanya PKL di wilayah Kecamatan;

2. Terlaksananya sosialisasi Perda K-3 Nomor 11 tahun 2005 tentang K3;

3. Terlaksananya pendataan dan pembinaan PKL; 4. Terlaksananya penertiban dan pembinaan PKL; 5. Tersedianya sarana dan prasarana satwankar; 6. Terlaksananya pembinaan potensi trantib; 7. Terlaksananya pembinaan linmas /hansip;

8. Terlaksananya koordinasi dan kerjasama dalam monitoring kamtibmas di lingkugan kecamatan;

2.5. PENELAAH USULAN PROGRAM KEGIATAN

MASYARAKAT

Program yang dilaksanakan SKPD Kecamatan Buahbatu Tahun 2012 adalah Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan, dengan sasaran meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

Prioritas Pembangunan pada tahun 2012 diarahkan kepada :

a. Peningkatan perekonomian masyarakat khususnya dalam

(28)

pengembangan kualitas UKM dan Koperasi;

b. Peningkatan Pemberdayaan masyarakat melalui organisasi kemasyarakat;

c. Peningkatan kualitas infrastruktur (fasum/fasos) dan lingkungan hidup masyarakat;

d. Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban lingkungan masyarakat;

e. Peningkatan kualitas pemerintahan umum kecamatan;

f. Peningkatan peran pelayanan kecamatan dan Kelurahan;

g. Fasilitasi peran Pemerintah Kota dalam pembangunan kelurahan.

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN-KEBIJAKAN NASIONAL

Program dan kegiatan pada kecamatan Buahbatu yang disusun untuk mewujudkan Visi dan Misi Kecamatan Buahbatu, adalah perencanaan program, dan kegiatan sesuai

(29)

dengan alur atau mekanisme Perencanaan, mulai dari Rakorbang hingga penetapan skala Prioritas, antara lain : 1. Kebijakan meningkatkan kinerja pemerintah kecamatan Buahbatu yang berjalan lebih Efektif, efesien, Transparan, dan

akuntabel.

(1) Program Peningkatan Pelayanan Prima.

(2) Program Pengembangan Aparatur Kecamatan Buahbatu. (3) Program Peningkatan Ketentraman dan Ketertiban Lingkungan.

2. Kebijakan mewujudkan Buahbatu yang tertib, aman, kreatif,

berprestasi, berlandaskan kesadaran dan partisipasi seluruh

warga masyarakat Buahbatu.

(1) Program Penataan Lingkungan Kecamatan

(2) Program Pembinaan Kegiatan Sosial Kemasyarakatan. 3. Kebijakan mengembangkan sosial budaya di lingkungan Kecamatan yang ramah dan berhati nurani yang didukung SDM

yang handal dan relegius.

(1) Program Pengembangan Seni Budaya Daerah (2) Program Pembinaan Sosial Masyarakat.

4. Kebijakan Mengembangkan perekonomian kecamatan yang dinamis dan berpihak pada keadilan ekonomi.

(1) Program Pemberdayaan Perekonomian.

(2) Program Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi 3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENCANA KERJA

Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja Kecamatan Tahun 2014 bertujuan untuk mewujudkan kesinambungan proses

(30)

pembangunan di Kecamatan Buahbatu, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

Sasaran

Sasaran Rencana Kerja Kecamatan Tahun 2014 adalah tersusunnya dokumen kebijakan pembangunan tahunan tingkat kecamatan yang dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan.

Sasaran yang akan dicapai dalam satu tahun anggaran tahun 2014 adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya kinerja pemerintahan Kecamatan Buahbatu yang berjalan lebih efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

(a) Tersedianya SDM yang profesional di Kecamatan Buahbatu;

(b) Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang memadai untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi serta pelayanan prima;

(c) Tersedianya pelayanan yang mudah, murah, pasti dan tepat waktu;

(d) Terukurnya kepuasan masyarakat;

(e) Terlayaninya dan terselesaikannya keluhan publik;

2. Terwujudnya Buahbatu yang bersih, tertib, tertata, dan kondusif berlandaskan kesadaran dan partisipasi seluruh warga masyarakat.

(a) Terwujudnya lingkungan bersih dan tertata mendukung Bandung Bermartabat;

(31)

(b) Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan ketertiban, kebersihan, dan tertatanya lingkungan kecamatan;

(c) Terfasilitasinya partisipasi masyarakat.

3 Terbentuknya perekonomian kecamatan yang sehat, dinamis dan

berpijak pada Keadilan ekonomi.

(a) Tersedianya lapangan pekerjaan dan kesempatan berusahan untuk mengurangi pengangguran

(b)Terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat;

(c)Terbantunya kegiatan ekonomi skala kecil dan mikro;

(d) Terfasilitasinya pembinaan dan pengembangan koperasi.

4 Terbentuknya sosial budaya di lingkungan Kecamatan yang ramah dan berhati nurani serta menjunjung tinggi sikap religius.

(a) Terfasilitasinya pengembangan seni budaya lokal dan tradisional;

(b) Terbentuknya masyarakat Kecamatan Buahbatu yang sadar dan taat aturan;

(c)Terciptanya persatuan, toleransi, dan kepedulian sosial yang

tinggi dalam tatanan masyarakat yang sinergis; (d) Terfasilitasinya kegiatan-kegiatan sosial, olah raga,

(32)

kepemudaan, dan pendidikan kemasyarakatan; (e) Terawasinya penyelenggaraan fasilitas pendidikan.

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN 1. Program

Program yang dilaksanakan SKPD Kecamatan Buahbatu Tahun 2014 adalah Program Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan, dengan sasaran meningkatnya kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

2. Kegiatan

Kegiatan yang dilaksanakan tahun 2012 adalah sebagai berikut :

2.1. Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat dengan

sub kegiatan :

UKM dan Koperasi yang dibina: a. Pembinaan aktivitas UKM

b. Pembinaan aktivitas Prakoprasi dan koprasi c. Monitoring P2KB/PNPM

d. Pembinaan produk Unggulan

2.1. Fasilitasi peningkatan kualitas hidup masyarakat

dengan sub kegiatan :

Organisasi kemasyarakatan dan kegiatan masyarakat yang mendapat pembinaan:

(33)

a. Pembinaan aktivitas PKK b. Pembinaan aktivitas TP UKS c. Pembinaan aktivitas LLI d. Pembinaan aktivitas GSI e. Pembinaan aktivitas RBM f. Pembinaan aktivitas DWP g. Pembinaan aktivitas FK LPM h. Pembinaan aktivitas BKL i. Pembinaan aktivitas MTQ j. Pembinaan aktivitas PHBN

k. Pembinaan aktivitas seni budaya

l. Pembinaan aktivitas cabang Olah Raga m. Pembinaan aktivitas PAUD

2.3. Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup

Masyarakat sub kegiatan :

Tersusunnya dokumen Musrenbang Kecamatan. a. Penetrasi halaman kantor kecamatan

b. Penanaman pohon pelindung dan produktif c. Pembuatan sumur resapan

d. Pembuatan Lubang Biopori

2.4.Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan

ketertiban dengan sub kegiatan : a. Sosialisasi Perda K3

b. Pendamping Oprasi Yustisi c. Pembinaan linmas

(34)

d. Pembinaan Pos kampling e. Penertiban PKL

f. Pembinaan organisasi Satwankar

2.5.Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum kecamatan

untuk kegiatan ini dengan sub kegiatan : a. Terlaksananya Pelaksanaan lomba kelurahan

b. Terlaksananya Pembinaan administrasi kelurahan

c. Terlaksananya Pembinaan Aparatur d. Terlaksananya Sosialisasi Perda

e. Terlaksananya pembinaan administrasi RT/RW

2.6 Peningkatan pelayanan kepada masyarakat dengan sub kegiatan :

(35)

 Pelayanan administrasi kemasyarakatan a. Keterangan Ahli Waris

b. Keterangan Serba Guna

c. Keterangan Domisili Perusahaan d. SKTM

e. Jamkesmas

 Pelayanan administrasi kependudukan a. KTP

b. KK c. .KIPEM

 Pelayanan administrasi keagrariaan a. Keterangan Tanah

2.7. Fasilitasi peningkatan peran pemerintah kota dalam pembangunan

BAB IV

P E N U T U P

4.1. CATATAN PENTING

(36)

Permasalahan utama dalam melaksanakan peningkatan kinerja di

Kecamatan Buahbatu adalah sebagai berikut :

(1) Kualitas SDM yang ada masih belum optimal dari standar ideal

aparatur pelayanan publik, sehingga sulit untuk mecari personil

yang kopentensi dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya;

(2) Sarana dan prasarana kantor Kecamatan Buahbatu masih

kurang memadai , baik berupa tata ruang gedung dan

peralatan penunjangnya;

(3) Terbatasnya anggaran yang dikelola oleh kecamatan,

sedangkan kebutuhan operasional, pelayanan kepada

masyarakat, dan kegiatan pembangunan memerlukan dana

sangat besar;

(4). Jangka waktu proses pencairan dana belum sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan sehingga mengganggu

kelancaran dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang

(37)

Upaya pemecahan masalah sebagaimana tersebut di atas adalah

sebagai berikut :

(1) Di samping segi kualitas yang masih kurang, kualitas yang ada

juga masih belum optimal dari standar ideal public service.

Upaya yang ditempuh kecamatan untuk mengatasi adalah

dengan anggaran yang ada mengadakan pelatihan-pelatihan

aplikasi sesuai kebutuhan dan pengiriman personil ke diklat-

diklat tingkat Kota Bandung sebagai upaya meningkatkan

mutu SDM;

(2) Sarana dan prasarana kantor kecamatan masih kurang

memadai, upaya yang dilaksanakan adalah mengajukan

usulan pembangunan kembali bangunan fisik kantor agar ideal

sebagai sarana melaksanakan kinerja dan pelayanan kepada

masyarakat;

(3) Jumlah anggaran yang terbatas, maka kegiatan dan sub

kegiatan yang dilaksanakan disaring sesuai dengan prioritas

dan kemanfaatannya bagi aparatur kecamatan maupun

(38)

4.2. KAIDAH PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT Rencana Kerja SKPD Kecamatan Buahbatu Tahun 2014 merupakan dokumen perencanaan kecamatan untuk periode 1 (satu) tahun yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Bandung 2005-2025 yang memuat Visi Kota Bandung yaitu mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat).

Rencana Kerja ini berupaya secara maksimal untuk menjabarkan dari pencapaian Visi Kota Bandung serta mengakomodir aspirasi masyarakat yang disampaikan pada pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan mulai dari tingkat kelurahan sampai kecamatan.

Namun sebagai bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota Bandung, berdasarkan realisasi perencanaan pembangunan tahun-tahun yang lalu, perencanaan pembangunan yang dibiayai APBD Kota Bandung masih sangat terbatas sehingga banyak aspirasi masyarakat yang merupakan prioritas permasalahan yang dihadapi masyarakat belum terakomodir melalui APBD Kota Bandung.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kami mencoba mengelompokan antara rencana pembangunan yang murni didanai swadaya masyarakat, diajukan melalui DPA Kecamatan sesuai kewenangan yang ada dan diajukan kepada dinas, badan, lembaga tingkat Kota Bandung sesuai tupoksi masing-masing.

Oleh karena itu kami mengusulkan untuk Tahun Anggaran 2014, Kebijakan Umum Anggaran (KUA) untuk kecamatan diharapkan sebanyak mungkin memenuhi

(39)

aspirasi masyarakat khususnya yang menjadi prioritas pembangunan, yang akan berdampak terhadap kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan Pemerintah Kota Bandung.

Kami berupaya dalam penyusunan Rencana Kerja ini berdasarkan kepada aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui mekanisme Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan.

Demikianlah Rencana Kerja SKPD Kecamatan Buahbatu Tahun 2014 kami susun, semoga menjadi bahan kebijakan bagi Pemerintah Kota Bandung dalam Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Tahun 2014 dan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di Kecamatan Buahbatu Tahun 2014.

Bandung, Mei 2013 CAMAT BUAHBATU,

Drs. HENDARAWAN SETIA WIWAHA Pembina Tk. I

Referensi

Dokumen terkait

penulis berkesimpulan bahwa lembaga pendidikan keluarga, masyarakat dan sekolah saling berkolaborasi didalam meningkatkan kualitas karakter anak – anak atau generasi

Sebuah kalimat yang kuat, yang menghujamkan pesan ke benak dan hati manusia bahwasanya wajib bagi mereka untuk tunduk dan mengagungkan syariat Allah.. apabila seseorang telah

Penentuan jumlah brake yang diperkirakan akan removal pada tahun 2010 berdasarkan MTBR aktual menggunakan beberapa tahap perhitungan dalam formulasi 2.1 dan

Pelatihan ini mencakup berbagai kegiatan yang harus diikuti guru selama periode tertentu, sebagai bagian dari pengembangan profesionalme guru (Lyles, 2015).Dalam hal ini,

Hal ini mendorong asrama Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU) yang bekerjasama dengan Direktorat Kerjasama dan Hubungan Alumni (DKHA) Institut Pertanian Bogor (IPB)

Pada kawasan kemungkinan bahaya kecelakaan sampai jarak mendatar 1.100 m dari ujung- ujung permukaan utama hanya digunakan untuk bangunan yang diperuntukkan bagi keselamatan

Skripsi Berjudul “Perbaikan DesainKursi dan Meja Sortasi Biji Kopi Untuk Meningkatkan Kenyamanan KerjaUPH HARAPAN MAKMUR 6 Bondowoso” telah diuji dan disahkan oleh

Populasi jumlah mahasiswa aktif Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi akan menuju kestabilan sekitar 3661 mahasiswa pada tahun 2015 atau lebih. Kemudian penulis