• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH - SIDIK PERMATA TIMUR, BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH - SIDIK PERMATA TIMUR, BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

Pendirian sebuah perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai

keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya, ingin

memaksimumkan kekayaan bagi pemilik perusahaan atau para pemilik

saham. Serta memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga

sahamnya. Uraian di atas sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda.

Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan

berbeda antara yang satu dengan yang lainnya (Harjito dan Martono, 2005).

Tujuan jangka panjang perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai

perusahaan yang terlihat dari tingginya nilai perusahaan yang

menggambarkan kesejahteraan pemilik perusahaan. Nilai perusahaan akan

terlihat dari harga pasar sahamnya. Menurut Jensen (2001) dalam Wahyudi

(2006), menjelaskan bahwa untuk memaksimumkan nilai perusahaan tidak

hanya nilai ekuitas saja yang harus diperhatikan, tetapi juga semua klaim

keuangan seperti hutang, waran maupun saham preferen. Optimalisasi nilai

perusahaan yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui

pelaksanaan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan

yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan

berdampak pada nilai perusahaan.

(2)

maupun stakeholder dalam membuat keputusan keuangan dengan tujuan

memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Apabila tindakan antara manajer

dengan pihak lain tersebut berjalan dengan baik, maka masalah diantara

kedua pihak tersebut tidak akan terjadi. Kenyataannya penyatuan kepentingan

kedua pihak tersebut sering kali menimbulkan masalah. Adanya masalah

diantara manajer dan pemegang saham disebut masalah agensi (agency

problem).

Agency problem tersebut akan menyebabkan tidak tercapainya tujuan

keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara

memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Hal ini membutuhkan sebuah

kontrol dari pihak luar dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik

akan mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya (Laila, 2011).

Konflik antara manajer dan pemegang saham atau yang sering disebut

dengan masalah keagenan dapat diminimumkan dengan suatu mekanisme

pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut

sehingga timbul biaya keagenan (agency cost). Ada beberapa alternatif untuk

mengurangi agency cost, diantaranya dengan adanya kepemilikan saham

oleh manajemen dan kepemilikan saham oleh institusional (Haruman, 2008).

Dengan kepemilikan saham oleh manajerial, diharapkan manajer akan

bertindak sesuai dengan keinginan para principal karena manajer akan

termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan nantinya dapat meningkatkan

nilai perusahaan bahwa semakin besar kepemilikan manjemen dalam

(3)

meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk

kepentingannya sendiri (Siallagan dan Machfoedz, 2006).

Nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi oleh besar kecilnya leverage

yang dihasilkan oleh perusahaan. Leverage dapat dipahami sebagai penaksir

dari risiko yang melekat pada suatu perusahaan. Artinya leverage yang

semakin besar menunjukkan resiko investasi yang semakin besar pula.

Perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki rasio leverage yang

lebih kecil.

Variabel leverage dipilih karena terdapat perbedaan hasil penelitian

terdahulu. Maimunah (2008), menunjukkan leverage jalur negatif dan

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pratiwi (2011),

menunjukkan leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan.

Analisa (2011), diperoleh bahwa rasio leverage berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurut Hatta (2002), terdapat sejumlah perdebatan mengenai

bagaimana kebijakan deviden mempengaruhi nilai perusahaan. Pendapat

pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai

perusahaan, yang disebut dengan teori relevansi dividen. Pendapat kedua

menyatakan bahwa dividen yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan,

yang disebut dengan bird in the hand theory. Pendapat ketiga menyatakan

bahwa semakin tinggi dividend payout ratio suatu perusahaan, maka nilai

perusahaan tersebut akan semakin rendah. Dividend signaling theory pertama

(4)

informasi tentang cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai

sinyal prospek perusahaan di masa mendatang.

Fama dan French (dalam Wijaya dan Wibawa, 2010) menemukan bahwa

investasi yang dihasilkan dari kebijakan dividen memiliki informasi yang

positif tentang perusahaan di masa yang akan datang, selanjutnya berdampak

positif terhadap nilai perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) menemukan

bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Analisa (2011), diperoleh kebijakan dividen berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap nilai perusahaan.

Variabel ukuran perusahaan dipilih karena terdapat perbedaan hasil

penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita dalam

Prasetyorini (2013), menunjukkan bahwa ukuran perusahaaan berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Sulistiono (2010), menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan tidak pengaruh berpengaruh terhadap nilai

perusahaan.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Nasser dan Fielyandi (2006) meneliti

tentang pengaruh kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, profitabilitas,

dan hutang sebagai variabel intervening terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini didapat bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan institusional

mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang. Hasil

analisa pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan ditemukan

(5)

perusahaan, variabel profitabilitas juga memiliki pengaruh positif signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Konflik keagenan tidak terjadi pada perusahaan dengan kepemilikan

seratus persen oleh manajemen (Jensen dan Meckling, 1976 dalam Sujoko

dan Soebiantoro, 2007). Struktur kepemilikan saham diprediksi berpengaruh

dalam penentuan struktur modal. Semakin terkonsentrasi kepemilikan saham

perusahaan cenderung akan mengurangi utang. Semakin terkonsentrasi

kepemilikan saham, maka akan terjadi pengawasan yang efektif terhadap

manajemen. Manajemen akan semakin berhati-hati dalam melakukan

peminjaman, sebab jumlah utang yang terlalu tinggi akan menimbulkan risiko

financial distress sehingga nilai perusahaan akan menurun. Jumlah utang

yang melewati titik optimalnya akan membuat penghematan pajak dari

penggunaan utang lebih rendah dari pada nilai sekarang dari financial distress

dan agency cost (model trade off). Semakin terkonsentrasi kepemilikan

saham perusahaan juga diprediksi akan menigkatkan nilai perusahaan.

Penelitian mengenai nilai perusahaan telah beberapa kali dilakukan.

Variabel independen yang dipergunakan beragam akan tetapi dari hasil

penelitian variabel kepemilikan manajerial, leverage, kebijakan deviden dan

ukuran perusahaan masih terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian. Selain

itu kebanyakan penelitian-penelitian mengenai nilai perusahaan di Indonesia

hanya mengambil studi kasus pada perusahaan manufaktur. Peneliti

termotivasi melakukan penelitian ini untuk menguji konsistensi hasil

(6)

pengaruh kepemilikan manajerial, leverage, kebijakan deviden dan ukuran

perusahaan terhadap nilai perusahaan karena terdapat sejumlah perbedaan

hasil dari variabel-variabel dalam penelitian-penelitian tersebut.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Prasetyorini

(2013), akan tetapi memiliki beberapa perbedaan yaitu pada variabel yang

diambil yaitu kepemilikan manajerial, leverage, kebijakan deviden, dan

ukuran perusahaan. Obyek penelitian yang diambil oleh peneliti yang berbeda

dengan penelitian terdahulu yaitu perusahaan manufaktur sektor consumer

goods industry serta tahun penelitian yang diambil yaitu periode tahun

2008-2012.

1.2.PERUMUSAN MASALAH

Konflik keagenan yang muncul antara manajer dengan pemegang saham

dapat menurunkan nilai perusahaan. Oleh sebab itu untuk mengatasi konflik

keagenan diperlukan cara untuk meminimumkan agency conflict yaitu

dengan adanya kepemilikan saham manajerial. Dengan adanya kepemilikan

saham tersebut maka perilaku opportunistic manajer dapat ditekan karena

manajer merupakan bagian dari pemegang saham dan adanya pengawasan

dari pihak luar, sehingga kinerja manajer dapat ditingkatkan dan berimbas

pada meningkatnya nilai perusahaan (Haruman, 2008).

Leverage mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh

kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang

jangka panjangnya. Leverage dalam penelitian ini diwakili oleh debt to equity

(7)

Rasio ini mengukur persentase dari dana yang diberikan oleh para kreditur.

Total utang meliputi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. DER

mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar atau memenuhi

kewajibannya dengan modal sendiri. DER menunjukkan hubungan antara

jumlah pinjaman yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Semakin besar

rasio ini menunjukkan bahwa semakin besar struktur modal yang berasal dari

utang digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada, seperti yang dikemukakan

oleh Warren et al. (2004) dalam Sitepu (2010) bahwa “semakin kecil rasio

DER, semakin baik kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan dalam

kondisi yang buruk”. Rasio DER yang kecil menunjukkan bahwa perusahaan

masih mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur.

Kebijakan dividen dalam suatu perusahaaan merupakan hal yang

kompleks karena melibatkan kepentingan banyak pihak yang terkait. Tujuan

investasi pemegang saham adalah untuk meningkatkan kesejahteraanya

dengan memperoleh return dari dana yang diinvestasikan. Sedang bagi pihak

manajemen perusahaan lebih berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan.

Kreditur membutuhkan informasi mengenai kebijakan dividen ini untuk

menilai dan menganalisa kemungkinan return yang akan diperoleh jika

memberikan pinjaman kepada suatu perusahaan.

Kebijakan dividen pada dasarnya adalah penentuan besarnya porsi

keuntungan yang akan diberikan kepada pemegang saham. Kebijakan

keputusan pembayaran dividen merupakan hal yang penting yang

(8)

ditahan untuk di investasikan kembali oleh perusahaan. Besarnya dividen

yang dibagikan tergantung pada kebijakan dividen masing-masing

perusahaan.

Terdapat banyak faktor-faktor yang dapat menentukan nilai perusahaan.

Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi nilai perusahaan.

Karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin

mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat

internal maupun eksternal.

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh

kepemilikan manajemen, leverage, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan

terhadap nilai perusahaan, maka berdasarkan uraian di atas permasalahan

yang akan diteliti adalah:

1. Apakah kepemilikan manajerial, leverage, kebijakan deviden dan ukuran

perusahaan berpengaruh positif secara simultan terhadap nilai

perusahaan?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan?

3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan?

4. Apakah kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan?

5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai

perusahaan?

(9)

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dibatasi pada pengaruh kepemilikan manajerial, leverage,

kebijakan deviden, ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Penelitian

dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dengan periode

penelitian periode 2008 sampai 2012.

1.4.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

dan manfaat yang dikaji dalam penelitian ini antara lain:

1. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh kepemilikan

manajerial, leverage, kebijakan deviden, dan ukuran perusahaan terhadap

perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

a. Untuk menguji bahwa struktur kepemilikan manajerial, leverage,

kebijakan deviden, dan ukuran perusahaan secara simultan

berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

b. Untuk menguji bahwa struktur kepemilikan manajerial berpengaruh

positif secara parsial terhadap nilai perusahaan.

c. Untuk menguji bahwa leverage berpengaruh positif parsial terhadap

nilai perusahaan.

d. Untuk menguji kebijakan deviden berpengaruh positif parsial terhadap

(10)

e. Untuk menguji ukuran perusahaan berpengaruh positif parsial

terhadap nilai perusahaan.

2. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Dapat menerapkan Ilmu Ekonomi, khususnya dalam Manajemen

Keuangan dan Pasar Modal yang telah diperoleh selama masa

perkuliahan.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi untuk mengetahui

keadaan keuangan perusahaan sehingga dapat dimanfaatkan oleh para

investor dalam pengambilan keputusan investor dari pasar modal.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan publik dalam

hal pengambilan keputusan keuangannya terutama dalam menentukan

berapa besar proporsi sumber pembiayaan struktur modalnya, dimana

diharapkan dengan proporsi struktur modal tersebut perusahaan dapat

meningkatkan harga sahamnya.

4. Bagi Akademisi

Referensi

Dokumen terkait

plyometrics multiple box jump up-down diterima, hal ini berarti bahwa kedua metode latihan tersebut memiliki pengaruh yang berbeda terhadap peningkatan power

Pemaknaan Pendidikan Multikultural yang dianut suatu sekolah dapat berimplikasi terhadap pengembangan Pendidikan Multikultural seperti berimplikasi terhadap Pendidikan

Pada tanah Ultisol Banjarnegara dengan pH 4,5–5,5 atau sedikit lebih tinggi diban- ding Lampung menunjukkan jumlah populasi bakteri pelarut P lebih tinggi, yaitu antara 2000–4000

Penelitian perhitungan neraca air ini ber- tujuan untuk menganalisis kebutuhan air pada tanaman kedelai lahan kering di kabupaten Konawe Selatan, sekaligus menekan kendala

Jadi dengan mengimplementasikan algoritma rekonstruksi citra Projection Onto Convex Sets (POCS) pada domain Discrete Cosine Transform (DCT) untuk meningkatkan citra,

Siput gonggong memiliki peranan ekologis yang penting di habitatnya. Nilai ekonomis siput gonggong yang tinggi sebagai komoditas perikanan telah menyebabkan eksploitasi

Maka dalam menguji kredibilitas pada pemberdayaan anak marginal berbasis komunitas di Komunitas Ruang Belajar Aqil peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk melakukan

EVALUASI KURIKULUM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN SOFT COMPETENCY PELAKSANA KEMENTERIAN KEUANGAN: Studi pada Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia,