• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - FIKRI AZIZ BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - FIKRI AZIZ BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.

(2)

kata-2

kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Kemampuan berbicara yang baik dan benar dapat meningkatkan efektifitas komunikasi.

Komunkasi dilakukan oleh dua atau lebih orang, satu orang sebagai pembicara dan yang lain sebagai pendengar, maka komunikasi juga bisa dilakukan dalam kelas. Keberhasilan konsep pembelajaran dipengaruhi oleh peran guru. (Arsjad dan mukti, 1998 :17) menjelaskan bahwa pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan dan penempatan persendian (juncture). Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka, ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara.

Berkomunikasi secara lisan dianggap lebih mudah, tetapi tidak semua memiliki kemampuan berbicara yang baik dan benar. Oleh karena itu, pembelajaran keterampilan berbicara seharusnya mendapat perhatian dalam pembelajaran keterampilan berbahasa dalam pendidikan formal khususnya di sekolah dasar. Keterampilan berbicara di SD merupakan inti dari pembelajaran bahasa di sekolah, karena dengan pembelajaran berbicara siswa dapat berkomunikasi baik di dalam atau di luar kelas sesuai dengan perkembangannya. Keterampilan berbicara penting diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir, membaca, menulis dan menyimak.

(3)

3

menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa, mencoba menggunakan model dan media pembelajaran untuk menarik perhatian dan antusias untuk mengikuti pembelajaran yang aktif.

Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yaitu model Advance Organizer. Model Advance Organizer menurut Arends (2008) dalam Suprijono (2016: 131) adalah :

kerangka pendukung bagi informasi baru, bukan hanya sebuah makna pengenalan pelajaran belaka. Advance Organizer merupakan cantelan, jangkar, ataupun kerangka pendukung intelektual, bagi materi-materi belajar selanjutnya, membantu siswa melihat „gambar besar‟ dari berbagai hal yang dipresentasikan. Advance Organizer terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dibuat guru sebelum presentasi aktual berbagai materi belajar.

Model Advance Organizer dalam hal ini merupakan model yang dapat membantu siswa dalam memandang suatu materi pembelajaran ke arah yang lebih luas, selain itu dalam prosesnya guru dalam hal ini acap kali mengutarakan suatu pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran, sehingga mendorong siswa untuk dapat mengasah keaktifan siswa terhadap materi yang sedang dipelajarinya. Hal tersebut sesuai yang diutarakan oleh Bih Ni, dkk (2016) mengenai pendapatnya tentang model Advance Organizer yang menyebutkan bahwa :

Advance Organizer is worth to use to foster student engagement. Advance Organizer establish a purpose and direction for student’s participation in the lesson while also serving to acquire their attention by virtue of the relevance, challenge, or intrigue of the lesson. It activates prior knowledge.

(4)

4

mengarahkan tujuan dan membimbing siswa berpartisipasi ketika sedang berlangsung pembelajaran mendapatkan perhatian dengan baik, menarik, atau membangkitkan keaktifan siswa pada saat pembelajaran, serta membangkitkan pengetahuan yang didapat sebelumnya.

Pembelajaran yang aktif tidak hanya menggunakan model pembelajaran saja, tetapi perlu adanya media pembelajaran yang sesuai sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa. Media pembelajaran memiliki beragam permainan edukatif yang telah digunakan guru sebagai media ajar, salah satunya adalah permainan Ular Tangga. Golchai (2012: 90) menyebutkan bahwa menggunakan permainan edukatif khususnya ular tangga dapat meningkatkan keceriaan, ketertarikan, dan sikap positif siswa terhadap belajar. Siswa juga dapat mengembangkan keterampilan sosialnya melalui interaksi antar pemain.

(5)

5

Permainan Ular Tangga dapat dilengkapi dengan gambar yang menarik dan berhubungan dengan pesan yang disampaikan dan tulisan tulisan yang tidak terlalu padat. Setiap kolom juga mempunyai warna yang berbeda sehingga terlihat full colour penggunaan media permainan ini akan membuat suasana belajar lebih menyenangkan sehingga didapatkan hasil yang optimal. Manfaat permainan Ular Tangga antara lain merupakan suatu permainan yang edukatif dimana selain bermain anak juga dapat belajar untuk berkonsentrasi dalam menghadapi masalah, bersosialisasi dengan teman sepermainan, mengembangkan intelektual anak seperti berhitung, berbicara dan dari permainan Ular Tangga yang biasanya dilakukan berkelompok, anak dapat mengatur tingkah lakunya sendiri, menilai kemampuan yang dimilikinya dan orang lain.

Permainan Ular Tangga menimbulkan adanya interaksi antar siswa yang bermain karena setiap giliran yang mereka mainkan akan menimbulkan reaksi, baik dari teman lawan main atau teman satu kelompoknya sehingga mereka akan berbicara lebih banyak tanpa mereka sadari. Meningkatnya frekuensi siswa dalam berbicara melalui permainan ular tangga juga menunjukan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan analisis tersebut maka peneliti menggukan permainan Ular Tangga untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan keaktifan siswa

(6)

6

B.Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terjadi, yaitu sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh positif terhadap keaktifan belajar antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga dan siswa yang memperoleh model pembelajaran nonAdvance Organizer?

2. Apakah terdapat pengaruh positif terhadap kemampuan berbicara antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga dan siswa yang memperoleh model pembelajaran non Advance Organizer?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, secara umum penelitian bertujuan agar mampu merumuskan dan mengkorelasikan tujuan serta mengembangkan proses pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara langsung untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu:

(7)

7

2. Untuk mengetahui pengaruh positif terhadap kemampuan berbicara

antara siswa yang memperoleh model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga dan siswa yang memperoleh model

pembelajaran non Advance Organizer.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan berkaitan

dengan pengaruh model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga terhadap kemampuan berbicara dan keaktifan siswa.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penelitian yang

relevan dan kajian untuk peneliti lainnya. Selain itu dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan khususnya

kebijakan dalam dunia pendidikan, khususnya pemanfaatan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Sekolah

Memberikan informasi kepada sekolah tentang penggunaan

model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan keaktifan

(8)

8

b. Bagi Guru

Memberikan informasi kepada guru tentang adanya model pembelajaran Advance Organizer berbantu media Ular Tangga, sehingga dapat membantu guru dalam menyampaikan materi khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

c. Bagi Siswa

Referensi

Dokumen terkait

[r]

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dalam publikasi tersebut belum memuaskan karena terdapat beberapa kesalahan, seperti kesalahan penulisan kata

Tabel item-total statistik menunjukan hasil perhitungan reabilitas untuk 10 pernyataan.Menentukan besarnya r tabel dengan ketentuan tingkat kepercayaan (degree of

Rancangan implikasi penelitian ini yaitu menyebarkan questioner kepada pelanggan hypermart member dan non member , akan didapatkan gambaran mengenai variabel Brand Trust dan

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

Pada akhirnya kondisi tersebut berdampak pada anak-anak, yaitu anak tumbuh dan berkembang dengan kurang memiliki jiwa sosial terutama sikap toleransi terhadap

Dalam Pasal 1 angka 7 Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana Bagi Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha 7 Berdasarkan Prinsip