i
HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN
INTERNET DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA
JURUSAN MULTIMEDIA SMK SARASWATI
SALATIGA TAHUN 2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
WISNU GINANJAR
NIM 111 11 105
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
vi MOTTO
“
“
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi Ini Penulis Persembahkan Untuk:
1. Kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Slamet Rifa’i dan Ibunda Hartini
yang karena atas segala limpahan kasih sayang, pengorbanan dan doanya
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini dengan
baik dan lancar.
2. Dra. Maryatin, M.Pd yang membimbing dan memotifasi penulis dengan sabar
dari bangku studi sampai terselesaikannya skripsi ini.
3. Seluruh dosen di IAIN Salatiga yang telah memberikan hikmah dan
pengajaran, motifasi dan apresiai, sehingga penulis selalu bersemangat untuk
terus maju dan berkembang.
4. Teman, rekan, sahabat selama studi di IAIN Salatiga semua angkatan,
terkhusus angkatan 2011, dan semua rekan yang mendukung dan memberikan
viii
KATA PENGANTAR
Terucap syukur kepada Allah SWT Yang Maha Sempurna beserta Asmaul
HusnaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu
persyaratan wajib untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Srata Satu Pendidikan Islam
(S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Tak lupa sholawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan, tetapi dengan
rahmat-Nya dan perjuangan penulis serta bantuan berbagai pihak sehingga skripsi ini
terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas
segala nasehat, bimbingan, dukungan, dan bantuannya kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.
4. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan sumbangan pemikiran terbaiknya dalam masa
bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang
telah banyak memberikan hikmah dan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
ix
6. Segenap staf-staf, dan karyawan IAIN Salatiga
xi ABSTRAK
Ginanjar, Wisnu. 2015. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Internet Dengan Perilaku Sosial Siswa Jurusan Multi Media SMK Sarawati Salatiga.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd
Kata Kunci: Intensitas Penggunaan Internet, Perilaku Sosial
Latar belakang masalah penelitian ini adalah pembentukan perilaku sosial para remaja sekarang yang banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi seperti media internet. maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media SMK Saraswati Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mengetahui bagaimana intensitas penggunaan internet Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015. (2) Mengetahui bagaimana perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015. (3) Mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yakni dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert adapun populasinya 166 siswa dan diambil sampel dengan random sampling sebanyak 30 siswa. Analisis data ini menggunakan analisis awal dengan rumus presentase, kemudian analisis lanjutan menggunakan rumus product moment.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Intensitas penggunaan internet siswa Jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga dengan kategori sangat baik berjumlah 16 siswa (53,34%), dan kategori baik berjumlah 14 siswa (46,66%). (2) Perilaku sosial siswa Jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga dalam kategori sangat baik berjumlah 13 siswa (43,34%), kategori baik ada 16 siswa (53,33%), dan kategori cukup berjumlah 1 siswa (3,33%). (3) Terdapat hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan prilaku sosial siswa diperoleh hasil rxy sebesar 0,558, menunjukan
bahwa r hitung lebih besar dari r tabel. Selanjutnya setelah diuji dengan menggunakan rumus product moment denan N 30 pada taraf 1% maka ro>rt
(0,558>0,463). Dengan demikian maka hipotesis dapat diterima
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
DEKLARASI KEASLIAN TULISAN ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Hipotesis ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Definisi Operasional ... 8
G. Metode Penelitian ... 11
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ... 11
xiii
3. Metode Pengumpulan Data ... 12
4. Instrumen Penelitian... 13
5. Analisis Data ... 14
H. Sistematika Penulisan ... ... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Penggunaan Internet 1. Pengertian Intensitas ... 18
2. Penggunaan Internet ... 18
3. Manfaat internet ... 20
4. Dampak-dampak dari internet ... 21
B. Perilaku sosial Siswa 1 Pengertian perilaku sosial ... 23
2 Teori-teori Perilaku ... 25
3 Pembentukan Perilaku Sosial ... 27
4 Aspek-aspek perilaku sosial ... 35
5 Perilaku sosial yang menyimpang ... 36
6 Pengertian Siswa ... 37
C. Jurusan Multi Media di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 1. Pengertian SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ... 39
2. Jurusan Multi Media ... 40
xiv
Perilaku Sosial Siswa ... 41
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK Saraswati Salatiga 1. Profil SMK Saraswati Salatiga ... 44
2. Sejarah Berdirinya SMK Saraswati Salatiga ... 45
3. Visi dan Misi Sekolah ...47
4. Program Studi Yang Ada di SMK Saraswati Salatiga ... 47
5. Program Kegiatan di SMK Saraswati Salatiga ... 48
6. Keadaan guru, dan Karyawan SMK SaraswatiSalatiga ... 48
7. Data Siswa ... 53
8. Sarana prasaran ... 53
B. Penyajian Data 1. Data hasil penyebaran angket ... 56
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru SMK Saraswati Salatiga ... 49
Tabel 3.2 Daftar Karyawan SMK Saraswati Salatiga ... 52
Tabel 3.3 Jumlah siswa SMK Saraswati Salatiga ... 53
Tabel 3.4 Fasilitas Ruangan SMK Saraswati Salatiga ... 54
Tabel 3.5 Daftar Nama Responden ... 55
Tabel 3.6 Jawaban angket intensitas penggunaan internet ... 56
Tabel 3.7 Jawaban angket perilaku sosial siswa ... 57
Tabel 4.1 Dafar nilai intensitas penggunaan internet ... 59
Tabel 4.2Distribusi frekuensi intensitas penggunaan internet ... 60
Table 4.3 Interval kategori intesitas penggunaan internet ... 62
Tabel 4.4Daftar nilai perilaku sosial siswa ... 63
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi perilaku sosial siswa ... 64
Tabel 4.6 Interval kategori perlaku sosial siswa ... 66
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang
sangat pesat dan semakin modern, hal ini ditandai dengan pola pikir
masyarakat yang semakin kreatif dan maju, sehingga bahwa modernisasi ini
adalah proses perubahan dari cara yang tradisional kepada cara yang baru,
salah satu faktor pendukung dari kemajuan zaman ini adalah buah dari
kreatifitas seseorang yang dapat menciptakan teknologi.
Teknologi merupakan salah satu faktor yang paling berperan dalam
mendukung modernisasi, perkembangan teknologi dari tahun ketahun menjadi
semakin maju dan semakin canggih, salah satunya pada bidang teknologi
komunikasi dan informasi ini adalah diciptakannya jaringan inetrnet. Dengan
jaringan internet seseorang dapat berkomunikasi dengan jarak yang jauh dan
tidak terbatas seperti berkomunikasi dengan seseorang dari beda negara, dan
selain itu dengan internet seseorang dapat bertukar informasi, mencari
informasi, mengirim gambar, video, dan hal-hal yan berkaitan dengan bidang
komunikasi dan informasi lainnya.
Sejak diluncurkannya teknologi internet ini pada tahun 1969 oleh
Departemen Pertahanan Militer Amerika yang disebut ARPANET (Advanced
2
pertukaran informasi diantara para pengkaji pertahanan (Riswandi, 2003:13).
Internet diperkenalkan kepada masyarakat umum Internet mengalami
perkembangan yang sangat cepat dan semakin canggih dan tak terkendali, dan
di era seperti sekarang internet sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi
seseorang yang harus terpenuhi, dampak ini juga dapat dirasakan langsung di
Indonesia. Pemanfaatan internet di Indonesia berkembang sangat cepat karena
beberapa hal, antara lain: menggunakan internet adalah suatu kebutuhan untuk
mendukung pekerjaan atau tugas sehari-hari, tersedianya fasilitas jaringan,
koneksi internet, tersedianya keterampilan jumlah orang yang
mengoperasikan atau menggunakan internet, dan tersedianya alat-alat yang
semakin canggih dalam mendukung seseorang dalam mengakses jaringan
internet yaitu seperti: HP (Handphone), Tablet, Laptop, dan Komputer, serta
kebijakan yang mendukung pelaksanaan program yang menggunakan
internet tersebut.
Dampak yang ditimbulkan dari internet ini lebih banyak dirasakan
oleh kalangan para remaja, karena kalangan yang paling banyak
menggunakan internet adalah para remaja, selain itu kaum remaja yang paling
mudah terpengaruh oleh kecanggihan-kecanggihan yang terdapat di dalam
internet seperti sitius media sosial dan game online, dan kebany akan reamaja
setelah mengenal internet dan mengerti cara menggunkanya, serta terlalu
sering menggunakannya dan menemukan hal-hal yang baru dan menarik di
3
Secara psikologis masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak
ke masa dewasa yang mengalami perkembangan pada semua aspek/ fungsi
untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya
dibedakan menjadi tiga yaitu: usia 12-15 tahun merupakan masa remaja awal,
15-18 tahun yaitu masa pertengahan, dan usia 18-21 merupakan masa remaja
akhir (Sarwono 1997:2). Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa
remaja adalah seseorang yang sedang mencari jati diri atau proses
memperkenalkan diri pada lingkungan secara langsung, dan hal ini juga dapat
mempengaruhi mereka dengan mudah terjerumus dan terpengaruh apa yang
dilihat di internet.
Banyak fenomena-fenomena atau kasus-kasus yang menyimpang yang
dilakukan oleh para remaja karena pengaruh yang ditimbulkan oleh internet,
seperti kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh remaja karena setelah
menonton video porno yang diperoleh dari internet, ada juga kasus
pembobolan mesin ATM yang dilakukan oleh remaja yang masih duduk di
bangku sekolah karena membaca artikel mengenai hal tersebut di internet,
selain ada tawuran antar pelajar yang timbul karena mereka saling mengejek
di media sosial (salah satu situs yang ada di internet), dan masih banyak
dampak-dampak yang ditimbulkan oleh media internet lainnya. hal ini dapat
terjadi karena terlalu mudah dan bebasnya para remaja mengakses media
4
Perkembangan internet juga sudah merambah dalam beberapa bidang,
salah satunya di bidang pendidikan banyak sekolah-sekolah yang mnyediakan
fasilitas-fasilitas yang mendukung bagi siswanya untuk mengakses internet
seperti wifi dan komputer, selain itu juga peserta didik di bebaskan untuk
membawa laptop sendiri, hal ini dimaksudkan internet dapat menjadi sumber
belajar bagi peserta didik. Salah satu sekolah yang menyediakan fasilitas
tersebut adalah di SMK Saraswati, selain itu di SMK Saraswati selain
disediakannya fasilitas seperti wifi, disana juga ada jurusan yang berkaitan
dengan internet yaitu Jurusan Multi Media.
Multi Media terdiri dari dua kata yaitu Multi yang berarti banyak, dan
Media yang artinya perantara. Pengertian multimedia secara utuh berarti
kombinasi atau penggabungan dari beberapa media seperti teks, audio, video,
animasi, gambar yang disajikan dalam penggunaan komputer dengan bantuan
tool dan link sehingga menghasilkan presentasi yang menarik
(http://ovieeeeew.blogspot.co.id). Dari penjelasan di atas bahwa Jurusan Multi
Media ini tidak lepas dari penggunaan komputer dan jaringan internet.
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan
menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.
Sekolah Menengah Kejuruan Saraswati Salatiga mayoritas peserta didiknya
adalah laki-laki dengan demikian problem kenakalan-kenakalan yang ada di
SMK Saraswati tersebut lebih besar atau lebih dominan dibanding dengan
laki-5
lakin dan murid perempuannya. Dengan demikian apakah intensitas
penggunaan internet dapat mempenaruhi perilaku sosial bagi peserta didik ,
karena mayoritas siswanya adalah laki-laki dengan demikian tingkat
kenakalannya lebih besar dibanding dengan sekolah umum seperti SMA dan
MA.
Berdasarkan uraian diatas sangat jelas bahwa banyak dampak-dampak
yang ditimbulkan oleh media internet ini baik dampak positif maupun negatif,
dengan banyaknya damapak yang timbul dari media internet apakah dapat
mempengaruh perilaku sosial siswa?. Oleh karena itu maka peneliti tertarik
untuk meneliti tentang “HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS
MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI JURUSAN MULTIMEDIA SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN 2015”
B. Rumusan Masalah
Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami masalah yang
berkaitan dengan hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan
perilaku sosial, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, sebagai
berikut:
1. Bagaimana intensitas penggunaan internet Jurusan Multi Media di SMK
Saraswati Tahun 2015 ?
2. Bagaimana perilaku sosial siswa jurusan Multi Media di SMK Saraswati
6
3. Adakah hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku
sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015 ?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
diarahkan pada usaha-usaha untuk mengetahui:
1. Mengetahui bagaimana intensitas penggunaan internet Jurusan Multi
Media di SMK Saraswati Tahun 2015.
2. Mengetahui bagaimana perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK
Saraswati Tahun 2015.
3. Mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan internet
dengan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati
Tahun 2015.
D. Hipotesis Penelitian
Kata hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” artinya “di bawah”
dan “thesa” artinya “kebenaran”. Hipotesis adalah jawaban yang bersifat
sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data
permasalahan yang terkumpul (Arikunto,2010: 110).
Adapun hipotesis permasalahan dalam penelitian yang diajukan
penulis adalah adanya hubungan antara tingkat penggunaan (intensitas)
internet dengan perilaku sosial siswa jurusan multi media di SMK Saraswati
Salatiga.
7 E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bemanfaat secara teoritis dan praktis atara
lain sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
pendidikan diIndonesia khususnya dalam memperkaya khasanah
keilmuan di bidang pendidikan tentang hubungan antara intensitas
penggunaan internet dengan perilaku sosial siswa.
2. Manfaat praktis
a. Siswa
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada siswa bahwa
media internet merupakan media yang yang dapat menjadi sumber
belajar yang luas selain itu siswa dapat mengetahui dampak-dampak
dari penggunaan internet agar dapat menggunakan dan
memanfaatkannya dengan baik dan benar.
b. Guru
Memberikan pengarahan terhadap manfaat serta dampak dari
penggunaan media internet dan memperkenalkan teknologi kepada
8 F. Definisi Operasional
1. Pengertian Intensitas Penggunaan Internet
Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan
atau ukuran (Poerwodarminto, 1990:335). Intensitas yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah tingkat lamanya (durasi) dan seringnya
(frekuensi) seseorang dalam melakukan kegiatan secara berulang-ulang.
Internet merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer
yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang
berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran
komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis
komputer serta topology jaringan yang berbeda (Toni Setiawan, 2009: 9).
Berdasarkan penjelasan di atas internet dapat dipahami sebagai
sebuah jaringan yang saling berhubungan antara satu objek dengan objek
yang lainnya untuk mempermudah berkomunikasi, dan bertukar
informasi. Jadi dapat dipahami dari penjelasan di atas, bahwa intensitas
penggunaan internet yang penulis maksudkan adalah tingkat keseringan
atau frekuensi penggunaan media internet pada siswa. Adapun indikator
variabel intensitas penggunaan internet adalah sebagai berikut :
a. Frekuensi penggunaan
b. Lama penggunaan
c. Alat atau media yang sering digunakan
9
e. Tempat yang sering untuk mengakses internet
2. Perilaku Sosial
Perilaku biasanya disamakan dengan istilah sikap (attitude) yang
artinya perbuatan yang berdasar pendirian, sedangkan sosial artinya suka
memperhatikan kepentingan umum yang ada dilingkungan masayarakat
(Poerwadarminta,1999:731).
Menurut Gerungan perilaku dapat diterjemahkan dengan kata
sikap terhadap objek tertentu, yang berupa sikap pandangan atau sikap
perasaan, akan tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan untuk
bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut (Gerungan, 1988: 149).
Sehingga perilaku soaial adalah ingin melihat perilaku individu dimana
adanya hubungan antara individu yang satu dengan yang lain yang
dikaitkan dengan situasi sosial. Indikator variabel perilaku sosial yang
penulis ajukan adalah :
a. Toleransi
b. Mudah bergaul
c. Peduli kepada orang lain
d. Kerja sama
e. Permusuhan
10 G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memiliki focus penelitian yang terletak
pada hasil atau produk dari sebuah objek penelitian, bukan dalam bentuk
kategori-kategori atau dalam bentuk sebuah proses. Penelitian ini
menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket sebagai
standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan dokumentasi untuk
memperoleh data berupa gambar atau video sebagai bukti bahwa peneliti
sudah melakukan penelitian.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto,
1998:67). Menurut Sumanto populasi adalah sekumpulan unsur atau
elemen yang menjadi subjek penelitian dan elemen populasi itu satuan
analisis (1995:39). Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi
seluruh siswa Jurusan Multi Media kelas X, XI, dankelas XII SMK
Saraswati yang berjumlah 166 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili dari
11
kemukakan oleh Arikunto bahwa” apabila subjeknya kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar (lebih dari 100) maka
dapat diambil sampel 10-15% atau 20-25% lebih” (2006: 131). Dalam
penelitian ini penulis mengambil 20% dari 166 siswa sehingga
besarnya sampel adalah 30 siswa yaitu terdiri dari 10 siswa kelas X, 10
siswa kelas XI, dan 10 siswa kelas XII, dan cara pengambilan sampek
tersebut dilakukan secara acak (Random sampling) yang secara teoritis
dianggap dapat mewakili dari keseluruhan responden.
3. Prosedur Pengumpulan Data
a. MetodeAngket
Menurut Koencoroningrat angket adalah instrument
pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data
berupa jawaban dari para responden (Koencoroningrat, 1997: 137).
Dalam penelitian ini, penulis memberikan angket kepada siswa jurusan
Multimedia di SMK Saraswati. Metode angket digunakan untuk
mengumpulkan data tentang intensitas penggunaan internet sebagai
variabel X dan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK
Saraswati Salatiga sebagai variabel Y.Angket yang digunakan adalah
angket tertutup, jawaban sudah disediakan responden tinggal
12 b. Metode Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (Arikunto,
1998:234). Dalam penelitian ini, penulis mengikuti dan mengamati
kegiatan yang berkaitan dengan intensitas penggunaan internet
responden. Penulis juga melakukan pengamatan terhadap keadaan
sekolah, keadaan siswa, dan keadaan guru.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang
isinya terdiri atas pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan
sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan
mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupacatatan, buku, atausoal (Arikunto, 1998:201).
Dalam penelitian ini, penulis mendokumentasikan
proses-proses penelitian berupa gambar atau video sebagai bukti bahwa
peneliti sudah melakukan penelitian.
d. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan
oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 1998:151).
Instrument yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung
13
lembar observasi, danbutir-butir pertanyaan dalam angket untuk
masing-masing variabel X dan Y, yaitu variable intensitas penggunaan
internet dan variable perilaku social siswa.
e. Teknik Analisis Data
Hasil yang diperoleh harus dapat digeneralisasikan, oleh
karena itu setiap data yang masuk harus dianalisis.Untuk menganalisis
data tersebut penulis menggunakan uji statistik, yaitu:
1) Untuk mengetahui variasi/analisis pendahuluan digunakan teknik
analisis data persentase frekuensi dengan rumus:
Keterangan:
P : Presentase perolehan
F : Frekuensi
N : Jumlah responden
Analisis ini untuk mengetahui variabel intensitas penggunaan
internet dan perilaku sosial siswa jurusan Multi Media SMK
Saraswati Salatiga 2015.
2) Analisis Lanjut
Untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan
14
Saraswati 2015, teknikanalisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data koefisien korelasi product moment.
r
xy=
( )( )
√{ ( ) }{ ( ) }
Keterangan :
rxy : Koefisien hubungan antara variabel X dan variabel Y
X : Jumlah variabel X
Y : Jumlah variabel Y
∑X : Kuadrat dari variabel X
∑Y2
:Kuadrat dari variabel Y
N : Banyaknya sample penelitian
XY : Product dari variabel X dan Y
15 H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dan mendapatkan gambaran tentang bahasan
yang dilakukan dalamtulisan ini maka akan disampaikan garis-garis besar
yang terdiri dari lima bab, diantaranya :
1. Bagian Awal
Berisi halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan
skripsi, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, dan daftar
isi.
2. Bagian Isi
Bagian ini terdiri dari beberapa bab:
BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan
signifikasi penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II: Kajianpustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi dua sub pokok bahasan.
Yang pertama tentang pengertian internet, dan yang kedua adalah tentang
perilaku sosial.
BAB III: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang gambaran umum SMK Saraswati Salatiga danpenyajian data.
16
analisis hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku
sosial siswa Jurusan Multi Media SMK Saraswati Salatiga.
BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan, saran, dan penutup.
3. BagianAkhir
Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar
17 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Intensitas Penggunaan Internet 1. Pengertian Intensitas
Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan
atau ukuran (purwadarminta, 1990:335). Intensitas yang dimaksud adalah
tingkat lamanya (durasi) dan seringnya (frekuensi) seseorang dalam
melakukan kegiatan secara berulang-ulang.
2. Penggunaan Internet
Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di
komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam
komputer tersebut. Sementara itu internet menyediakan sumber belajar
dalam berbagai bentuk seperti : teks, gambar, vidio, suara, dan peranti
lunak seluruhnya dapat didownload sehingga memungkinkan pula
dilakukannya proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi
dan telekomunikasi yang demikian pesat telah membuka peluang yang
lebih besar bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan
informasi sehingga memungkinkannya membangun pengetahuannya
sendiri.
Internet merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang
18
dengan skala yang lebih luas dan global. Internet berasal dari kata
Interconnected Network yang berarti hubungan dari beragam jaringan
komputer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu komunikasi
global (kurniawan, 2007:20).
Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah
jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers,
that enables people throughout the world to connect with each other.
Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT
(Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.
Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah
mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan
beberapa rangkaian (Setiawan, 2009: 9). Jaringan internet juga
didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan
komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi
dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global.
Selain pengertian-pengertian di atas, internet juga disebut sebagai
sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik,
pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet
menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya
informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.
Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi
19
terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file
(Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya (www.andhika.com).
Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang
dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce,
e- Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas
yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning.
E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang
pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha
untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah
dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
3. Manfaat internet
Menurut Toni Setiawan menjelaskan bahwa terdapat banyak
manfaat dari internet, karena internet dapat membantu seseorang di dalam
kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti:
a. Berkirim e-mail
Dengan internet seseorang dapat mengirim maupun menerima
surat elektronik ke dan dari seluruh dunia, dan prosesnya lebih cepat
dan mudah di banding dengan mengirim surat secara konvensional.
b. Seseorang dapat bergabung dengan suatu kelompok diskusi yang di
sesuaikan dengan profesi maupun hobi yang dimiliki, dengan melalui
20
c. Dapat mencari berita dengan berskala nasional dan internasional
dengan mudah dan cepat, karena segala informasi yang di butuhkan
semua dapat di temukan dalam internet.
d. Mengunduh file atau dokumen yang dibutuhkan. Selain dengan
mudah mencari informasi melalui internet seseorang juga dapat
menyimpan halaman informasi tersebut ke dalam komputer dengan
cara mendownload file tersebut.
e. Bermain game online atau chatting.
f. Mendengarkan radio dan menonton video streaming.
g. Sebagai media untuk bisnis usaha atau memperoleh penghasilan.
Contohnya dengan memasang ikllan dengan gratis ( 2009:12-13).
4. Dampak-dampak dari internet
Dampak-dampak dari internet ini terbagi menjadi dua macam yaitu
dampak positif dan dampak negatif, dari kedua macam dampak tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Dampak negatif
1) Pornografi
Dengan kebebasan yang diberikan oleh internet, saat ini
sangatlah mudah untuk mengakses informasi situs-situs porno
karena di internet sangat banyak penyedia informasi situs porno.
Hal ini dapat berdampak buruk bagi seseorang yang
21 2) Ketergantungan/ Kecanduan
Banyaknya hal-hal yang menarik yang di tawarkan internt
seperti memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan
seseorang seperti mencari informasi dan berkomunikasi, maka
akan membuat seseorang timbul rasa penasaran dan selalu ingin
menggunakan media imternet. Hal ini lama-kelamaan akan
membuat seseorang menjadi ketergantungan, sifat ketergantungan
terhadap media internet akan merusak jiwa sosial seseorang.
3) Penipuan
Banyak kasus penipuan yang di timbulkan dari media
internet, salah satunya seperti menggunakan account palsu untuk
membeli produk yang di jual melaui media internet (online shop)
kemudian tidak melakukan npembayaran, contoh nyata lainnya
adalah kasus yang dilakukan oleh oknum siswa yang ada di
Jakarta yaitu berkenalan dengan seorang perempuan kemudian
mengajak bertemu lalu menculiknya dan masih banyak
kasusu-kasus kejahatan lainnya yang ditimbulkan oleh media internet.
b. Dampak Positif
1) Membantu dalam berkomunikasi jarak jauh
Internet dapat digunakan dalam berkomunikasi jarak jauh
22
yang tersedia dalam internet seseorang dapat berkomunikasi jarak
jauh baik berupa surat elektronik I(e-mail), bahkan juga dapat
berkomunikasi dengan tatap muka dengan menggunakan aplikasi
video call.
2) Internet dapat menambah pertemanan
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa internet
merupakan jaringan komunikasi yang sangat luas (global), dengan
menggunakan internet seseorang dapat bertukar informasi dengan
cepat, selain itu banyak media sosial yang disediakan oleh internet
untuk wadah bertukar informasi atau berdiskusi antar orang atau
kelompok yang jauh.
B. Perilaku sosial Siswa
1. Pengertian perilaku sosial
Menurut bahasa perilaku adalah “Tanggapan atau reaksi individual
yang terwujud di gerak (sikap) tidak saja badan atau ucapan.
(Purwadarminta, 1985:671). Perilaku biasanya juga disamakan dengan
istilah sikap (attitude). Sedangkan Sosial berarti segala sesuatu mengenai
masyarakat atau kemasyarakatan (Purwadarminta, 2006:1141). Berikut
ini beberapa definisi tentang perilaku yang dikemukakan oleh para ahli:
Menurut Gerungan perilaku dapat di terjemahkan dengan kata
sikap terhadap objek tertentu, yang berupa sikap pandangan atau sikap
23
bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut (1988:149). Dari penjelasan
di atas tadi maka perilaku juga dapat disebut dengan sikap yaitu suatu
tindakan atau reaksi seseorang terhadap sesuatu objek.
Perilaku sosial adalah aktivitas fisik dan psikis seseorang terhadap
orang lain atau sebalinya dalam rangka memenuhi kebutuhan diri atau
orang lain yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 1999: 362).
Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup
sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan
memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan
diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan
hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam
kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling
menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup
bermasyarakat.
Sedangkan menurut Bimo Walgito perilkau yang ada pada
individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, akan tetapi
sebagai akibat stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan
baik stimulus dari dalam diri sendiri (intern) maupun stimulus dari
lingkungan (ekstern) (1994: 15).
Beberapa pengertian di atas perilaku sosial dapat diartikan sebagai
perilaku atau gerakan-gerakan yang tampak dan ditampilkan dalam
24
terdapat proses saling merespon, saling mempengaruhi, serta saling
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosilanya. Dalam hal ini individu
akan mengembangkan pola respon tertentu yang sifatnya cenderung
konsisten dan stabil sehingga respon dapat ditampilkan dalam situasi
sosial yang berbeda-beda.
Proses sosialisasi yang dilakukan individu tidak terlepas dari satu
lingkungan saja. Melainkan dapat terjadi dalam lingkungan yang
beraneka ragam. Bagi individu yang termasuk dalam lingkungan
sekolahnya, sosialnya juga dilakukan di lingkungan sekolah karena
lembaga pendidikan formal tersebut merupakan salah satu lingkungan
sosial yang dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa.
Dengan demikian perilaku sosial siswa di sekolah dapat diartikan
sebagai suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan individu dalam
situasi sosial disekolah dengan teman sebaya baik secara individu ataupun
kelompok.
2. Teori-teori Perilaku
Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu
sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia itu
didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal
ini ada beberapa teori antara lain:
25
Perilaku itu disebabkan karena insting atau perilaku bawaan,
dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.
b. Teori Dorongan (drive theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu
mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu.
Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang
mendorong organisme tersebut berperilaku.
c. Teori Insentif (incentive theory)
Maksud dari teori ini bahwa perilaku organisme itu disebabkan
karena adanya insentif, drngan insentif akan mendorong organisme
berbuat atau berperilaku. Insentif juga bisa disebut sebagai
reinforcement atau ganjaran (reward)baik ganjaran yang positif bisa
berupa hadiah atau ganjaran yang negatif berupa hukuman. jadi
perilaku organisme timbul karena adanya insentif atau reinforcemen.
d. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan mengenai sebab-sebab perilaku orang.
Apakah perilaku itu disebabkan oleh diposisi internal misal: motif, dan
sikap, atau disebabkan oleh keadaan eksternal (Walgito, 1990:20-21).
3. Pembentukan Perilaku Sosial
Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna
dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Karena manusia
26
dibanding makhluk yang lainnya. Akibat adanya kemampuan inilah
manusia mengalami perkembangan dan perubahan baik dalam psikologis
maupun fisiologis. Perubahan yang terjadi pada manusia akan
menimbulkan perubahan pada perkembangan pribadi manusia atau
tingkah lakunya. Pembentukan perilaku tidak dapat terjadi dengan
sendirinya atau tanpa adanya proses tetapi pembentukannya senantiasa
berlangsung dalam interaksi manusia, dan berkenan dengan objek
tertentu.
a. Pembentukan perilaku manusia terbesar ialah berupa perilaku yang
dibentuk, perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut
perilaku manusia dapat dibentuk dengan beberapa cara yaitu :
Pembentukan perilaku dengan cara kondisioning atau kebiasaan. Yaitu
dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang
diharapkan, maka akan terbentuk perilaku tersebut. Contohnya seperti
membiasakan mengucapkan terimakasih kepada seseorang yeng telah
memberikan sesuatu.
b. Pembentukan perilaku dengan cara pengertian (insight). Misalnya
adalah datang kuliah jangan sampai terlambat, karena hal tersebut
dapat mengganggu teman-teman yang lain.
c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh.
27
anak-anaknya. Hal tersebut menunjukan pembentukan perilaku dengan
menggunakan model (Walgito, 1978:18-19).
Adapun mengenai faktor-faktor yang mampu untuk mempengaruhi
perilaku sosial secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
internal dan faktor eksternal.
Sedangkan menurut Gerungan pembentukan perilaku tidak dapat
terjadi dengan sendirinya atau dengan sembarangan, akan tetapi
dipengaruhi oleh interaksi sosial baik interaksi sosial di dalam kelompok
maupun diluar kelompok, dan berkenaan dengan objek tertentu
(1996:154-156). Jadi dalam pembentukan perilaku itu terdapat
faktor-faktor yang deapat menciptakan perilaku sosial seseoranga diantaranya
adalah :
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri manusia
itu sendiri atau segala sesuatu yang telah dibawa oleh anak sejak lahir
yaitu fitrah suci yang merupakan bakat bawaan. Keyakinan bahwa
manusia itu mempunyai fitrah atau kepercayaan kepada Tuhan
28
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ar-Rum: 30).
Bahwa ayat ini merupakan perintah untuk mempertahankan
dan meningkatkan dalam upaya untuk menghadap kepada Allah
secara sempurna, yang mana pada diri manusia telah diberi potensi
dasar (fitrah) untuk mengesakan Allah (ash-Shiddieqy,
2000:3175-3176).
Faktor-Faktor yang ada dalam diri manusia adalah:
1) Pengalaman pribadi
Sebelum anak masuk sekolah telah banyak pengalaman
yang diterima di rumah dari teman sepermainan. semua
pengalaman yang dilalui orang sejak lahir maupun unsur dalam
pribadinya. Pengalam tersebut bisa berupa pengalaman yang
menyenagkan bisa berupa hadiah atau pengalaman yang
29 2) Ilmu pengetahuan
Memiliki pengetahuan dan mencari pengetahuan
merupakan kewajiban bagi orang yang beriman karena untuk
mencapai pemenuhan dan perealisasian diri tidak terlepas dari
pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuanlah kita dapat mencari
kebenaran dalam hidup. Ilmu pengetahuan adalah merupakan
faktor esensial dalam pendidikan. Keterbatasan ilmu
pengetahuan umat manusia dalam memecahkan berbagai
masalah umat manusia sangat mempengaruhi moralitas bangsa.
Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas manusia. Ilmu pengetahuan dalam hal ini
selain pengetahuan umum juga pengetahuan tentang nilai-nilai
yang terdapat dalam shalat berjamaah sehingga dapat membuat
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan segala sesuatu yang ada di luar
manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian
dan keagamaan seseorang. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
peranannya besar sekali terhadap perkembangan sosial
30
bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. Pendidikan
keluarga merupakan pendidik dasar bagi pembentukan jiwa
pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang
tua. Pada dasarnya, peranan orang tua sangat dibutuhkan pada
perkembangan nilai-nilai moral anak, karena tingkah laku
anak dipengaruhi oleh sikap dan cara hidupnya, yang akan
mempunyai pengaruh besar dalam pendidikan anak (D
Gunarso, 1995:60).
Salah satu dasar pentingnya peran orang tua dalam
mendidik anak adalah sabda Rasulullah Saw. Yang
menyatakan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya nasrani,
31
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah
Saw. pernah bersabda “Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fithrah (keimanan terhadap tauhid [tidak
mempersekutukan Allah]) tetapi orang tuanyalah menjadikan
dia seorang Yahudi atau Nasrani atau Majusi sebagaimana
seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna.
Apakah kau melihat ada cacatnya? (H.R. Bukhari dan
Muslim).
Berdasarkan Hadits ini, jelas sekali bahwa anak
dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang belum
terkena noda. Anak adalah karunia Allah yang tidak dapat
dinilai dengan apa pun. Ia menjadi tempat curahan kasih
sayang orang tua. Ia akan berkembang sesuai dengan
pendidikan yang diperoleh dari kedua orang tuanya dan juga
lingkungan di sekitarnya.
Secara umum, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh para orangtua muslim dalam mendidik
anak:
a. Orang tua perlu memahami tentang apa yang dimaksud
dengan pendidikan anak dan tujuannya
32
c. Memahami kiat mendidik anak secara praktis. Dengan
demikian setiap gejala dalam tahap-tahap pertumbuhan
pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat.
d. Sebelum mentransfer nilai, kedua orang tua harus
melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari.
e. Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan
lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang diberikan pada
anak.
Dalam keluarga, haruslah tercipta hubungan timbal
balik dalam pendidikan, mengingat bahwa keluarga dalam hal
ini yaitu orang tua berperan penting dalam menentukan
keberhasilan anak-anaknya dan dapat juga orang tua dijadikan
suri tauladan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua
haruslah bersungguh-sungguh dalam mendidik anak, selain
agama juga mendidik bersosialisasi, dan menanamkan
nilai-nilai sosial, yang akan berpengaruh pada perilaku sosial anak
tersebut. Sebagai orang tua hendaknya juga memperlakukan
anaknya dengan baik, memelihara hubungan yang harmonis
antar anggota keluarga (ayah dengan ibu, orang tua dengan
anak dan anak dengan anak). Hubungan yang harmonis, penuh
pengertian dan kasih sayang akan membuahkan perkembangan
33 2. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua
sebagai kelanjutan dari pendidikan keluarga. Sekolah bukanlah
sekedar tempat menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak
murid (transfer of knowledge), tetapi sekolah juga harus
mendidik dan membina kepribadian anak (transfer of value).
(Yusuf, 2008: 31 ).
Sedangkan bentuk perilaku sosial di sekolah dapat
dilihat berdasarkan tujuh dimensi yaitu:
a) Kemampuan bergaul secara sosial : kemampuan dalam
menjalin hubungan sosial dengsn teman sebaya di sekolah.
b) Keterbukaan sikap: kemampuan siswa untuk
mengekspresikan diri secara terbuka kepada orang lain.
c) Kepemimpinan: siswa memiliki kemampuan dan
ketrampilan untuk memimpin.
d) Inisiatif sosial : kemampuan siswa untuk mengorganisir
kelompoknya, segera mengambil inisiatif dalam
penyelesaian tugas kelompok serta member saran untuk
mengatasi masalah yang dihadapi oleh kelompok.
e) Partisipasi dalam kegiatan kelompok : keikutsertaan siswa
dalam berbagai kegiatan kelompok baik dalam kegiatan
34
f) Tanggung jawab dalam tugas ; kesediaan siswa untuk
menyelesaikan tugas kelompok sampai selesai dan sebaik
mungkin, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap
tugas kelompok.
g) Toleransi terhadap teman : siswa mau menerima dan
memperlakukan dengan baik semua teman di dalam
kelompoknya dan mau mempertimbangkan dengan baik
pendapat teman-temannya di sekolah.
4. Aspek-aspek perilaku sosial
Menurut Abu Achmadi perilaku mempunyai 3 macam aspek yaitu :
a. Aspek kognitif : yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal
pikiran, ini berwujud pengolahan, pengalaman, keyakinan serta
harapan-harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek
tertentu.
b. Aspek afektif : yaitu yang berwujud proses yang menyangkut
perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, dan
antisipasi yang diajukan kepada obyek-obyek tertentu.
c. Aspek konatif : yaitu yang berwujud proses tendensi atau
kecenderungan untuk berbuat sesuatu, misalnya kecenderungan
35
Selain aspek-aspek yang telah di jelaskan di atas perilaku juga
mempunyai beberapa fungsi. Menurut Katz dalam bukunya Bimo
Walgito perilaku atau sikap mempunyai 4 fungsi yaitu :
1) Fungsi instrumental, atau fungsi penyesuaian, atau fungsi manfaat.
Misalnya bila objek sikap dapat membantu seseorang dalam
mencapai tujuannya, maka orang akan bersikap positif terhadap
objek sikap tersebut, demikian sebaliknya bila objek sikap
menghambat dalam mencapai pencapaian tujuan, maka orang akan
bersikap negatif.
2) Fungsi pertahanan ego
Merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk
mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini diambil oleh
seseorang pada waktu orang yang bersangkutan terancam keadaan
dirinya atau egonya.
3) Fungsi pengetahuan
Setiap individu mempunyai dorongan untuk ingin
mengerti, dengan pengalaman-pengalamnnya untuk memperoleh
pengetahuan.
4) Fungsi ekspresi nilai
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi
individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.
36
mendapatkan kepuasan dapat menunjukan keadaan dirinya.
(1978:110-111)
5. Perilaku sosial yang menyimpang
Istilah perilaku menyimpang tidak mempunyai nilai ilmiah.
Anggapan ini berkesimpulan bahwa istilah tersebut bersama dengan
istilah “masalah-masalah sosial” hanya menunjuk pada sejumlah kondisi
yang ditinjau dari segi sistem nilai. Berbagai definisi yang dapat
dikemukakan mengenai perilaku menyimpang maka definisi tersebut
adalah tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma sosial
(Saparinah, 1977:35).
Menurut Cohen A.K dalam bukunya Saparinah Sadli, pengertian
perilaku menyimpang secara umum adalah tingkah laku yang melanggar,
bertentangan atau menyimpang dari aturan-aturan normatif, dari
pengertian-pengertian normatif maupun dari harapan-harapan lingkungan
sosial yang bersangkutan (1977:36).
Perilaku sosial dapat disimpulkan sebagai perbuatan dan tingkah
laku individu yang biasa muncul dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Terjadinya perilaku
sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menimbulkan
perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam hidupnya. Perbuatan tersebut
37
terhadap sesama, tolong-menolong, tenggang rasa dan lain sebagainya
sesuai yang telah dijelaskan dalam uraian di atas.
6. Pengertian Siswa
Secara etimologi siswa atau peserta didik dalam bahasa arab
disebut dengan Tilmidz jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah
“murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”.
Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, jamaknya
adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”.
Namun secara definitif yang lebih detail para ahli teleh menuliskan
beberapa pengertian tentang peserta didik. Peserta didik merupakan orang
yang belum dewasa dan memilki sejumlah potensi (kemampuan) dasar
yang masih perlu dikembangkan (Nizar, 2002:25).
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system
pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik,
peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha,
bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat
38
sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu
pribadi atau individu (1991:26).
Berdasarkan definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang
mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang
perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat
membutuhkan pendidikan dari pendidik.
C. Jurusan Multi Media di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 1. Pengertian SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)
Berdasarkan dengan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003
telah mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab” ( asal 3 UU RI No 20/ 2003).
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan
menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap
bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun
dapat dilihat suatu benang merahnya.dari penjelasan di atas dapat
39
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja
pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada
bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang
studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut
dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai
bekal memasuki dunia kerja.
Mengacu pada isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.
20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan
penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersjapkan peserta didik siap
untuk bekerja setelah lulus sesuai dengan keahlian yang didapatkannya di
sekolah (http://layla-rahma.blogspot.co.id).
2. Jurusan Multi Media
Multi Medi terdiri dari dua kata yaitu Multi yang berarti banyak,
dan Media yang artinya perantara. Pengertian multimedia secara utuh
berarti Kombinasi atau penggabungan dari beberapa media seperti teks,
audio, video, animasi, gambar yang disajikan dalam penggunaan
komputer dengan bantuan tool dan link sehingga menghasilkan presentasi
yang menarik.
Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu guru pengajar
Jurusan Multi Media bahwasanya kurikulum yang digunakan atau yang
40
Tingkat Satuan Pendidikan), dan materi yang telah diajarkan di SMK
Saraswati Salatiga khususnya jurusan Multi Media adalah : Dasar-dasar
multimedia, Pengenalan dan Perakitan PC, Etimologi Multimedia,
Fotografi dan Teknik Pengambilan Gambar, Belajar Animasi Dasar, Alir
Produksi Multimedia, Pengelolaan Web, Desain Animasi, Video
Shooting, Audio dan Video Editing, Menggambar Clean-up dan Sisip,
Perawatan peralatan multimedia, Proposal pembuatan produk, Seni Grafis
dan Gambar 2D, Stop Motion, Efek Khusus, Pembuatan Story Board,
Instalasi Sistem Operasi Dasar, Final Project (Proyek Akhir pembuatan
produk Multi Media) (Wawancara dengan Ibu Ana,selaku guru Jurusan
Multi Media, 28 oktober 2015)
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan perilaku
sosial siswa yang ada di SMK Saraswati, diantaranya adalah :
a. Kegiatan kerohanian yang berupa solat dhuhur berjamaah di masjid,
solat jum’at berjamaah di masjid sekolah, membayar zakat, dan
berbagi daging qurban setiap hari raya idul adha siswa terjun langsung
dalam membagikan daging qurban.
b. Kegiatan kepramukaan yangberguna untuk membentuk jiwa korsa
41
D. Hubungan Anatara Intensitas Penggunaan Internet dengan Perilaku Sosial Siswa
Media internet merupakan media yang berfungsi sebagai alat untuk
berkomunikasi dan mencari serta bertukar informasi dengan jangkauan yang
sangat luas (global) dan bebas, karena di era yang modern seperti sekarang ini
internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan yang harus terpenuhi. Bebasnya
seseorang mengakses internet karena tidak dibatasi oleh usia yaitu mulai dari
anak-anak, remaja, dan orang dewasa hal ini dapat mempengaruhi perilaku
seseorang, karena di dalam internet banyak hal-hal yang negatif dan positif.
Selain itu internet juga dapat menjadikan seseorang yang
mengaksesnya menjadi memliliki rasa ketagihan dan selalu ingin
mengulangiya lagi, hal ini dapat berpengaruh negatif bagi seseorang apabila
tidak dapat memanfaatkan internet dengan baik dan membatasi untuk
mengakses konten-konten yang negatif seperti situs porno, menyebarkan
berita bohong, dan melakukan penipuan. Banyak kejadian-kejadian perilaku
menyimpang yang dilakukan oleh seseorang yang masih duduk di bangku
sekolah yaitu seperti tawuran yang di sebabkan karena saling mengejek lewat
media sosial yang ada di imternet, dan masih banyak lagi perlaku-perilaku
menyimpang yang di lakukan oleh seseorang , karena tidak dapat
memanfaatkan media internet dengan baik dan benar.
Akan tetapi selain sisi negatif dari internet juga ada sisi positifnya
42
tentunya dengan pengawasan orang tuanya, selain itu internet juga dapat di
manfaatkan sebagai peluang bisnis karena dengan internet seseorang dapat
dengan gratis dan cepat memasang iklan. Selain itu dengan internet dapat
membantu seseorang berkomunikasi dengan orang lain dengan mudah dan
cepat. Banyak dampak yang di timbulkan oleh internet akan tetapi itu semua
juga tergantung dari pengguna itu sendiri bagaimana cara memanfaatkannya,
jika memanfaatkannya dengan hal-hal yang positif maka akan berdampak
baik, dan sebaliknya apabila memanfaatkan internet untuk hal-hal yang
negatif maka akan berdampak negatif pula.
Berdasarkan hasil pengamatan (observasi awal) yang dilakukan oleh
peneliti di lokasi SMK Saraswati Salatiga penggunaan atau pemanfaatan
media internet sangat di gemari oleh para siswa, ini terbukti pada saat di
sela-sela jam-jam istrahat banyak siswa yang membawa laptop atau handphone
yang mereka gunakan untuk mengakses internet, selain itu di SMK Saraswati
juga menyediakan fasilitas yang mendukung untuk mengakses internet yaitu
berupa jaringan wifi. Jadi dapat di pahami bahwa penggunaan media intenet
di SMK Saraswati Salatiga sangat digemari oleh para siswanya.
Selain mengamati bagaimana penggunaan media internet di SMK
Saraswati Salatiga, peneliti juga mengamati perilaku sosial para siswa yang
ada di SMK Saraswati. Hasil pengamatan tersebut adalah banyak
perilaku-perilaku yang ditunjukan siswa yaitu banyak siswa yang melanggar peraturan
43
selain itu para siswa juga suka berkelompok-kelompok, terkadang tidak
menghargai orang yang lebih tua saat berbicara, dan acuh tak acuh antar
siswa, selain itu banayak juga perilaku positif yang ditunjukan oleh para siswa
diantaranya adalah toleransi antar teman sangat tinggi, solidaritas antar teman
sangat bagus, dan gampang membaur dengan teman-teman baru. Demikian
tadi hasil pengamatan peneliti mengenai penggunaan internet dan perilaku
44 BAB III
HASIL PENELITIAN
C. Gambaran Umum SMK Saraswati Salatiga 1. Profil SMK Saraswati Salatiga
Nama : SMK Saraswati
Didirikan tahun : 1970
No. Statistik Madrasah :322036203002
NPSN : 203284462
Alamat Lengkap : Jl. Hassanudin 738 Kel. Mangunsari, Kec.
Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
No. Telepon : 0298 326516 / 0298 312224
Kode pos : 50721
Email : smk_saraswati@yahoo.co.id
Akreditasi Madrasah : B
Status Sekolah : Swasta
Status Bangunan : Milik Yayasan
Nama Yayasan : Yayasan Pembina Rehabilitasi dan
Pembangunan Masyarakat (YAPREMAS)
Alamat Yayasan :Jl. Hassanudin 738 Kel. Mangunsari, Kec.
Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah
45
Luas Bangunan : 4223 m2
NPWP : 01.446.218.8.505.000
2. Sejarah Berdirinya SMK Saraswati Salatiga
SMK Saraswati Salatiga adalah Sekolah Menengah Kejuruan
tertua di kota Salatiga, berdiri tahun 1970 dengan alamat di Jl. Sukowati
Salatiga kemudian pada tahun 1990 pindah di Jl. Hasanudin No. 738
Salatiga sampai sekarang. Ada tiga orang pendiri yang 2 orang sudah
almarhum dan 1 orang masih aktif bekerja yaitu H. Harun Mustofa.
Tamatan SMK Saraswati Salatiga telah mengisi berbagai profesi
di industri dan wirausaha, termasuk di birokrasi baik sipil maupun
militer ditingkat lokal, nasional bahkan manca Negara. SMK Saraswati
adalah satu-satunya amal usaha milik Yayasan Pembina Rehabilitasi dan
Pembangunan Masyarakat (YAPREMAS) Salatiga yaitu Yayasan yang
bersifat umum atau nasionalis berlandaskan Pancasila dan
UUD-45.Dengan penyelenggaraan pendidikan agama sesuai dengan yang
dianut oleh masing-masing peserta didik, meliputi Agama Islam,
Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu
Keadaan lingkungan sekolah secara tidak langsung memiliki
pengaruh terhadap proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah yang
baik akan memberikan kenyamanan bagi warga sekolah baik guru
maupun siswa sehingga kegiatan belajar dan mengajar pun akan baik
46
a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah
SMK Saraswati Salatiga merupakan salah satu sekolah yang
terletak di Kota Salatiga. Secara geografis sekolah ini terletak di
sebelah selatan kota Salatiga, yaitu jalan penghubung antara Kota
Salatiga dengan Kota Magelang, akan tetapi SMK Saraswati tidak
terletak tidak pada pinggir jalan langsung sehingga kebisingan yang
ditimbulkan dari kendaraan bermotor tidak terasa sampai
lingkungan sekolah. SMK Saraswati terletak didalam
ditengah-tengah perumahan penduduk, ini menyebabkan suasana di dalam
lingkungan sekolah menjadi sangat tenang dan nyaman untuk
proses belajar mengajar. Kondisi lingkungan sekolah yang demikian
memungkinkan siswa belajar lebih tenang dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar.
b. Kondisi lingkungan sekolah
Letak atau lokasi SMK Saraswati Salatiga relatif dekat dari
jalur transportasi sehingga memudahkan jalan akses menuju SMK
Saraswati Salatiga. Sanitasi disekolah ini tergolong baik dan lancar.
Tidak hanya itu saja, kebersihan lingkungan sekolah ini juga relatif
baik, terbukti dengan terjaganya kebersihan baik dihalaman
sekolah, ruang tiap kelas, maupun ruangan yang lainnya. Tatanan
47
sehingga memudahkan akses bagi siswa-siswi di SMK Saraswati
Salatiga.
3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi
“Visi SMK Saraswati Salatiga ialah menjadi lembaga pendidikan
kejuruan terkemuka”.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pelatihan secara
professional untuk menghasilkan tamatan yang cerdas, terampil
dan kompetitif.
2) Menyelenggarakan pelayanan kepada tamatan untuk disalurkan ke
dunia kerja atau industri melalui bursa kerja khusus.
4. Program Studi yang Ada di SMK Saraswati Salatiga a. Teknik Mekanik Industri
b. Teknik Mekanik Otomotif
c. Teknik Mesin Perkakas
d. Teknik Listrik Pemakaian
48
5. Program Kegiatan yang Ada di SMK Saraswati Salatiga a. Program Ekstra Kurikuler
1) Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pasukan Paskibra,
dan Palang Merah Indonesia.
2) Keterampilan meliputi: Rekayasa Enginering, Teknologi Tepat
Guna, Komputer, Multimedia, dan Stir Mobil.
3) Olahraga meliputi : Bola Volly, Footsal, Bola Basket, dan
Beladiri.
4) Kesenian : Band, dan Drum Band.
b. Program Sosial
Menyelenggarakan Program Career Center yaitu mendidik
anak-anak putus sekolah untuk dibekali pengetahuan dan
keterampilan dibidang Tehnik Otomotif dan Tehnik Pengelasan
mendapat sertifikat dan gratis. Bagi yang berprestasi dibekali
peralatan tehnik untuk bekal wirausaha.
6. Keadaan guru, dan Karyawan SMK SaraswatiSalatiga a. Keadaan guru
Guru meruakan salah satu komponen yang penting dalam
sebuah lembaga pendidikan, majunya sebuah lembaga pendidikan
dapat di ketahui dengan lengkanya guru yang sesuai dengan kapasitas
yang dibutuhkan didalam lembaga tersebut. Salah satunya yang ada