• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA JURUSAN MULTIMEDIA SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA JURUSAN MULTIMEDIA SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS PENGGUNAAN

INTERNET DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA

JURUSAN MULTIMEDIA SMK SARASWATI

SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Oleh

WISNU GINANJAR

NIM 111 11 105

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO



“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri”

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Penulis Persembahkan Untuk:

1. Kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Slamet Rifa’i dan Ibunda Hartini

yang karena atas segala limpahan kasih sayang, pengorbanan dan doanya

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dan penulisan skripsi ini dengan

baik dan lancar.

2. Dra. Maryatin, M.Pd yang membimbing dan memotifasi penulis dengan sabar

dari bangku studi sampai terselesaikannya skripsi ini.

3. Seluruh dosen di IAIN Salatiga yang telah memberikan hikmah dan

pengajaran, motifasi dan apresiai, sehingga penulis selalu bersemangat untuk

terus maju dan berkembang.

4. Teman, rekan, sahabat selama studi di IAIN Salatiga semua angkatan,

terkhusus angkatan 2011, dan semua rekan yang mendukung dan memberikan

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Terucap syukur kepada Allah SWT Yang Maha Sempurna beserta Asmaul

HusnaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

persyaratan wajib untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Srata Satu Pendidikan Islam

(S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Tak lupa sholawat serta salam semoga

tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW.

Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menemui hambatan, tetapi dengan

rahmat-Nya dan perjuangan penulis serta bantuan berbagai pihak sehingga skripsi ini

terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas

segala nasehat, bimbingan, dukungan, dan bantuannya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Kajur PAI IAIN Salatiga.

4. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan

bimbingan, pengarahan, dan sumbangan pemikiran terbaiknya dalam masa

bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga yang

telah banyak memberikan hikmah dan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis

(9)

ix

6. Segenap staf-staf, dan karyawan IAIN Salatiga

(10)
(11)

xi ABSTRAK

Ginanjar, Wisnu. 2015. Hubungan Antara Intensitas Penggunaan Internet Dengan Perilaku Sosial Siswa Jurusan Multi Media SMK Sarawati Salatiga.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M.Pd

Kata Kunci: Intensitas Penggunaan Internet, Perilaku Sosial

Latar belakang masalah penelitian ini adalah pembentukan perilaku sosial para remaja sekarang yang banyak dipengaruhi oleh kemajuan teknologi seperti media internet. maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media SMK Saraswati Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Mengetahui bagaimana intensitas penggunaan internet Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015. (2) Mengetahui bagaimana perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015. (3) Mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yakni dengan teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan skala likert adapun populasinya 166 siswa dan diambil sampel dengan random sampling sebanyak 30 siswa. Analisis data ini menggunakan analisis awal dengan rumus presentase, kemudian analisis lanjutan menggunakan rumus product moment.

Hasil penelitian menunjukan: (1) Intensitas penggunaan internet siswa Jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga dengan kategori sangat baik berjumlah 16 siswa (53,34%), dan kategori baik berjumlah 14 siswa (46,66%). (2) Perilaku sosial siswa Jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga dalam kategori sangat baik berjumlah 13 siswa (43,34%), kategori baik ada 16 siswa (53,33%), dan kategori cukup berjumlah 1 siswa (3,33%). (3) Terdapat hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan prilaku sosial siswa diperoleh hasil rxy sebesar 0,558, menunjukan

bahwa r hitung lebih besar dari r tabel. Selanjutnya setelah diuji dengan menggunakan rumus product moment denan N 30 pada taraf 1% maka ro>rt

(0,558>0,463). Dengan demikian maka hipotesis dapat diterima

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

DEKLARASI KEASLIAN TULISAN ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Hipotesis ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Definisi Operasional ... 8

G. Metode Penelitian ... 11

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ... 11

(13)

xiii

3. Metode Pengumpulan Data ... 12

4. Instrumen Penelitian... 13

5. Analisis Data ... 14

H. Sistematika Penulisan ... ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Intensitas Penggunaan Internet 1. Pengertian Intensitas ... 18

2. Penggunaan Internet ... 18

3. Manfaat internet ... 20

4. Dampak-dampak dari internet ... 21

B. Perilaku sosial Siswa 1 Pengertian perilaku sosial ... 23

2 Teori-teori Perilaku ... 25

3 Pembentukan Perilaku Sosial ... 27

4 Aspek-aspek perilaku sosial ... 35

5 Perilaku sosial yang menyimpang ... 36

6 Pengertian Siswa ... 37

C. Jurusan Multi Media di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 1. Pengertian SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) ... 39

2. Jurusan Multi Media ... 40

(14)

xiv

Perilaku Sosial Siswa ... 41

BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK Saraswati Salatiga 1. Profil SMK Saraswati Salatiga ... 44

2. Sejarah Berdirinya SMK Saraswati Salatiga ... 45

3. Visi dan Misi Sekolah ...47

4. Program Studi Yang Ada di SMK Saraswati Salatiga ... 47

5. Program Kegiatan di SMK Saraswati Salatiga ... 48

6. Keadaan guru, dan Karyawan SMK SaraswatiSalatiga ... 48

7. Data Siswa ... 53

8. Sarana prasaran ... 53

B. Penyajian Data 1. Data hasil penyebaran angket ... 56

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Guru SMK Saraswati Salatiga ... 49

Tabel 3.2 Daftar Karyawan SMK Saraswati Salatiga ... 52

Tabel 3.3 Jumlah siswa SMK Saraswati Salatiga ... 53

Tabel 3.4 Fasilitas Ruangan SMK Saraswati Salatiga ... 54

Tabel 3.5 Daftar Nama Responden ... 55

Tabel 3.6 Jawaban angket intensitas penggunaan internet ... 56

Tabel 3.7 Jawaban angket perilaku sosial siswa ... 57

Tabel 4.1 Dafar nilai intensitas penggunaan internet ... 59

Tabel 4.2Distribusi frekuensi intensitas penggunaan internet ... 60

Table 4.3 Interval kategori intesitas penggunaan internet ... 62

Tabel 4.4Daftar nilai perilaku sosial siswa ... 63

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi perilaku sosial siswa ... 64

Tabel 4.6 Interval kategori perlaku sosial siswa ... 66

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman dari tahun ke tahun mengalami kemajuan yang

sangat pesat dan semakin modern, hal ini ditandai dengan pola pikir

masyarakat yang semakin kreatif dan maju, sehingga bahwa modernisasi ini

adalah proses perubahan dari cara yang tradisional kepada cara yang baru,

salah satu faktor pendukung dari kemajuan zaman ini adalah buah dari

kreatifitas seseorang yang dapat menciptakan teknologi.

Teknologi merupakan salah satu faktor yang paling berperan dalam

mendukung modernisasi, perkembangan teknologi dari tahun ketahun menjadi

semakin maju dan semakin canggih, salah satunya pada bidang teknologi

komunikasi dan informasi ini adalah diciptakannya jaringan inetrnet. Dengan

jaringan internet seseorang dapat berkomunikasi dengan jarak yang jauh dan

tidak terbatas seperti berkomunikasi dengan seseorang dari beda negara, dan

selain itu dengan internet seseorang dapat bertukar informasi, mencari

informasi, mengirim gambar, video, dan hal-hal yan berkaitan dengan bidang

komunikasi dan informasi lainnya.

Sejak diluncurkannya teknologi internet ini pada tahun 1969 oleh

Departemen Pertahanan Militer Amerika yang disebut ARPANET (Advanced

(17)

2

pertukaran informasi diantara para pengkaji pertahanan (Riswandi, 2003:13).

Internet diperkenalkan kepada masyarakat umum Internet mengalami

perkembangan yang sangat cepat dan semakin canggih dan tak terkendali, dan

di era seperti sekarang internet sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi

seseorang yang harus terpenuhi, dampak ini juga dapat dirasakan langsung di

Indonesia. Pemanfaatan internet di Indonesia berkembang sangat cepat karena

beberapa hal, antara lain: menggunakan internet adalah suatu kebutuhan untuk

mendukung pekerjaan atau tugas sehari-hari, tersedianya fasilitas jaringan,

koneksi internet, tersedianya keterampilan jumlah orang yang

mengoperasikan atau menggunakan internet, dan tersedianya alat-alat yang

semakin canggih dalam mendukung seseorang dalam mengakses jaringan

internet yaitu seperti: HP (Handphone), Tablet, Laptop, dan Komputer, serta

kebijakan yang mendukung pelaksanaan program yang menggunakan

internet tersebut.

Dampak yang ditimbulkan dari internet ini lebih banyak dirasakan

oleh kalangan para remaja, karena kalangan yang paling banyak

menggunakan internet adalah para remaja, selain itu kaum remaja yang paling

mudah terpengaruh oleh kecanggihan-kecanggihan yang terdapat di dalam

internet seperti sitius media sosial dan game online, dan kebany akan reamaja

setelah mengenal internet dan mengerti cara menggunkanya, serta terlalu

sering menggunakannya dan menemukan hal-hal yang baru dan menarik di

(18)

3

Secara psikologis masa remaja adalah peralihan dari masa anak-anak

ke masa dewasa yang mengalami perkembangan pada semua aspek/ fungsi

untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya

dibedakan menjadi tiga yaitu: usia 12-15 tahun merupakan masa remaja awal,

15-18 tahun yaitu masa pertengahan, dan usia 18-21 merupakan masa remaja

akhir (Sarwono 1997:2). Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa

remaja adalah seseorang yang sedang mencari jati diri atau proses

memperkenalkan diri pada lingkungan secara langsung, dan hal ini juga dapat

mempengaruhi mereka dengan mudah terjerumus dan terpengaruh apa yang

dilihat di internet.

Banyak fenomena-fenomena atau kasus-kasus yang menyimpang yang

dilakukan oleh para remaja karena pengaruh yang ditimbulkan oleh internet,

seperti kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh remaja karena setelah

menonton video porno yang diperoleh dari internet, ada juga kasus

pembobolan mesin ATM yang dilakukan oleh remaja yang masih duduk di

bangku sekolah karena membaca artikel mengenai hal tersebut di internet,

selain ada tawuran antar pelajar yang timbul karena mereka saling mengejek

di media sosial (salah satu situs yang ada di internet), dan masih banyak

dampak-dampak yang ditimbulkan oleh media internet lainnya. hal ini dapat

terjadi karena terlalu mudah dan bebasnya para remaja mengakses media

(19)

4

Perkembangan internet juga sudah merambah dalam beberapa bidang,

salah satunya di bidang pendidikan banyak sekolah-sekolah yang mnyediakan

fasilitas-fasilitas yang mendukung bagi siswanya untuk mengakses internet

seperti wifi dan komputer, selain itu juga peserta didik di bebaskan untuk

membawa laptop sendiri, hal ini dimaksudkan internet dapat menjadi sumber

belajar bagi peserta didik. Salah satu sekolah yang menyediakan fasilitas

tersebut adalah di SMK Saraswati, selain itu di SMK Saraswati selain

disediakannya fasilitas seperti wifi, disana juga ada jurusan yang berkaitan

dengan internet yaitu Jurusan Multi Media.

Multi Media terdiri dari dua kata yaitu Multi yang berarti banyak, dan

Media yang artinya perantara. Pengertian multimedia secara utuh berarti

kombinasi atau penggabungan dari beberapa media seperti teks, audio, video,

animasi, gambar yang disajikan dalam penggunaan komputer dengan bantuan

tool dan link sehingga menghasilkan presentasi yang menarik

(http://ovieeeeew.blogspot.co.id). Dari penjelasan di atas bahwa Jurusan Multi

Media ini tidak lepas dari penggunaan komputer dan jaringan internet.

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan

menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap bekerja.

Sekolah Menengah Kejuruan Saraswati Salatiga mayoritas peserta didiknya

adalah laki-laki dengan demikian problem kenakalan-kenakalan yang ada di

SMK Saraswati tersebut lebih besar atau lebih dominan dibanding dengan

(20)

laki-5

lakin dan murid perempuannya. Dengan demikian apakah intensitas

penggunaan internet dapat mempenaruhi perilaku sosial bagi peserta didik ,

karena mayoritas siswanya adalah laki-laki dengan demikian tingkat

kenakalannya lebih besar dibanding dengan sekolah umum seperti SMA dan

MA.

Berdasarkan uraian diatas sangat jelas bahwa banyak dampak-dampak

yang ditimbulkan oleh media internet ini baik dampak positif maupun negatif,

dengan banyaknya damapak yang timbul dari media internet apakah dapat

mempengaruh perilaku sosial siswa?. Oleh karena itu maka peneliti tertarik

untuk meneliti tentang “HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS

MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS XI JURUSAN MULTIMEDIA SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN 2015”

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami masalah yang

berkaitan dengan hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan

perilaku sosial, maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti, sebagai

berikut:

1. Bagaimana intensitas penggunaan internet Jurusan Multi Media di SMK

Saraswati Tahun 2015 ?

2. Bagaimana perilaku sosial siswa jurusan Multi Media di SMK Saraswati

(21)

6

3. Adakah hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku

sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati Tahun 2015 ?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

diarahkan pada usaha-usaha untuk mengetahui:

1. Mengetahui bagaimana intensitas penggunaan internet Jurusan Multi

Media di SMK Saraswati Tahun 2015.

2. Mengetahui bagaimana perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK

Saraswati Tahun 2015.

3. Mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas penggunaan internet

dengan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK Saraswati

Tahun 2015.

D. Hipotesis Penelitian

Kata hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” artinya “di bawah”

dan “thesa” artinya “kebenaran”. Hipotesis adalah jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

permasalahan yang terkumpul (Arikunto,2010: 110).

Adapun hipotesis permasalahan dalam penelitian yang diajukan

penulis adalah adanya hubungan antara tingkat penggunaan (intensitas)

internet dengan perilaku sosial siswa jurusan multi media di SMK Saraswati

Salatiga.

(22)

7 E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bemanfaat secara teoritis dan praktis atara

lain sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

pendidikan diIndonesia khususnya dalam memperkaya khasanah

keilmuan di bidang pendidikan tentang hubungan antara intensitas

penggunaan internet dengan perilaku sosial siswa.

2. Manfaat praktis

a. Siswa

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada siswa bahwa

media internet merupakan media yang yang dapat menjadi sumber

belajar yang luas selain itu siswa dapat mengetahui dampak-dampak

dari penggunaan internet agar dapat menggunakan dan

memanfaatkannya dengan baik dan benar.

b. Guru

Memberikan pengarahan terhadap manfaat serta dampak dari

penggunaan media internet dan memperkenalkan teknologi kepada

(23)

8 F. Definisi Operasional

1. Pengertian Intensitas Penggunaan Internet

Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan

atau ukuran (Poerwodarminto, 1990:335). Intensitas yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah tingkat lamanya (durasi) dan seringnya

(frekuensi) seseorang dalam melakukan kegiatan secara berulang-ulang.

Internet merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer

yang saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang

berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri dari milyaran

komputer yang ada di seluruh dunia. Internet melibatkan berbagai jenis

komputer serta topology jaringan yang berbeda (Toni Setiawan, 2009: 9).

Berdasarkan penjelasan di atas internet dapat dipahami sebagai

sebuah jaringan yang saling berhubungan antara satu objek dengan objek

yang lainnya untuk mempermudah berkomunikasi, dan bertukar

informasi. Jadi dapat dipahami dari penjelasan di atas, bahwa intensitas

penggunaan internet yang penulis maksudkan adalah tingkat keseringan

atau frekuensi penggunaan media internet pada siswa. Adapun indikator

variabel intensitas penggunaan internet adalah sebagai berikut :

a. Frekuensi penggunaan

b. Lama penggunaan

c. Alat atau media yang sering digunakan

(24)

9

e. Tempat yang sering untuk mengakses internet

2. Perilaku Sosial

Perilaku biasanya disamakan dengan istilah sikap (attitude) yang

artinya perbuatan yang berdasar pendirian, sedangkan sosial artinya suka

memperhatikan kepentingan umum yang ada dilingkungan masayarakat

(Poerwadarminta,1999:731).

Menurut Gerungan perilaku dapat diterjemahkan dengan kata

sikap terhadap objek tertentu, yang berupa sikap pandangan atau sikap

perasaan, akan tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan untuk

bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut (Gerungan, 1988: 149).

Sehingga perilaku soaial adalah ingin melihat perilaku individu dimana

adanya hubungan antara individu yang satu dengan yang lain yang

dikaitkan dengan situasi sosial. Indikator variabel perilaku sosial yang

penulis ajukan adalah :

a. Toleransi

b. Mudah bergaul

c. Peduli kepada orang lain

d. Kerja sama

e. Permusuhan

(25)

10 G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif memiliki focus penelitian yang terletak

pada hasil atau produk dari sebuah objek penelitian, bukan dalam bentuk

kategori-kategori atau dalam bentuk sebuah proses. Penelitian ini

menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket sebagai

standarisasi ukuran hasil dalam penelitian, dan dokumentasi untuk

memperoleh data berupa gambar atau video sebagai bukti bahwa peneliti

sudah melakukan penelitian.

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto,

1998:67). Menurut Sumanto populasi adalah sekumpulan unsur atau

elemen yang menjadi subjek penelitian dan elemen populasi itu satuan

analisis (1995:39). Dalam penelitian ini penulis mengambil populasi

seluruh siswa Jurusan Multi Media kelas X, XI, dankelas XII SMK

Saraswati yang berjumlah 166 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi untuk mewakili dari

(26)

11

kemukakan oleh Arikunto bahwa” apabila subjeknya kurang dari 100

lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya apabila subjeknya besar (lebih dari 100) maka

dapat diambil sampel 10-15% atau 20-25% lebih” (2006: 131). Dalam

penelitian ini penulis mengambil 20% dari 166 siswa sehingga

besarnya sampel adalah 30 siswa yaitu terdiri dari 10 siswa kelas X, 10

siswa kelas XI, dan 10 siswa kelas XII, dan cara pengambilan sampek

tersebut dilakukan secara acak (Random sampling) yang secara teoritis

dianggap dapat mewakili dari keseluruhan responden.

3. Prosedur Pengumpulan Data

a. MetodeAngket

Menurut Koencoroningrat angket adalah instrument

pengumpulan data dengan daftar pertanyaan untuk memperoleh data

berupa jawaban dari para responden (Koencoroningrat, 1997: 137).

Dalam penelitian ini, penulis memberikan angket kepada siswa jurusan

Multimedia di SMK Saraswati. Metode angket digunakan untuk

mengumpulkan data tentang intensitas penggunaan internet sebagai

variabel X dan perilaku sosial siswa Jurusan Multi Media di SMK

Saraswati Salatiga sebagai variabel Y.Angket yang digunakan adalah

angket tertutup, jawaban sudah disediakan responden tinggal

(27)

12 b. Metode Observasi

Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan (Arikunto,

1998:234). Dalam penelitian ini, penulis mengikuti dan mengamati

kegiatan yang berkaitan dengan intensitas penggunaan internet

responden. Penulis juga melakukan pengamatan terhadap keadaan

sekolah, keadaan siswa, dan keadaan guru.

c. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah laporan tertulis dari suatu peristiwa yang

isinya terdiri atas pemikiran terhadap peristiwa itu, dan tertulis dengan

sengaja untuk menyimpan keterangan atau merumuskan keterangan

mengenai peristiwa untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupacatatan, buku, atausoal (Arikunto, 1998:201).

Dalam penelitian ini, penulis mendokumentasikan

proses-proses penelitian berupa gambar atau video sebagai bukti bahwa

peneliti sudah melakukan penelitian.

d. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah (Arikunto, 1998:151).

Instrument yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung

(28)

13

lembar observasi, danbutir-butir pertanyaan dalam angket untuk

masing-masing variabel X dan Y, yaitu variable intensitas penggunaan

internet dan variable perilaku social siswa.

e. Teknik Analisis Data

Hasil yang diperoleh harus dapat digeneralisasikan, oleh

karena itu setiap data yang masuk harus dianalisis.Untuk menganalisis

data tersebut penulis menggunakan uji statistik, yaitu:

1) Untuk mengetahui variasi/analisis pendahuluan digunakan teknik

analisis data persentase frekuensi dengan rumus:

Keterangan:

P : Presentase perolehan

F : Frekuensi

N : Jumlah responden

Analisis ini untuk mengetahui variabel intensitas penggunaan

internet dan perilaku sosial siswa jurusan Multi Media SMK

Saraswati Salatiga 2015.

2) Analisis Lanjut

Untuk mengetahui hubungan antara intensitas penggunaan

(29)

14

Saraswati 2015, teknikanalisis data yang digunakan adalah teknik

analisis data koefisien korelasi product moment.

r

xy

=

( )( )

√{ ( ) }{ ( ) }

Keterangan :

rxy : Koefisien hubungan antara variabel X dan variabel Y

X : Jumlah variabel X

Y : Jumlah variabel Y

∑X : Kuadrat dari variabel X

∑Y2

:Kuadrat dari variabel Y

N : Banyaknya sample penelitian

XY : Product dari variabel X dan Y

(30)

15 H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan mendapatkan gambaran tentang bahasan

yang dilakukan dalamtulisan ini maka akan disampaikan garis-garis besar

yang terdiri dari lima bab, diantaranya :

1. Bagian Awal

Berisi halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan

skripsi, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, dan daftar

isi.

2. Bagian Isi

Bagian ini terdiri dari beberapa bab:

BAB I: Pendahuluan yang memuat tentang pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

signifikasi penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II: Kajianpustaka yang memuat tentang teori dan konsep (yang mendukung penelitian) yaitu terbagi menjadi dua sub pokok bahasan.

Yang pertama tentang pengertian internet, dan yang kedua adalah tentang

perilaku sosial.

BAB III: Laporan hasil penelitian yang meliputi: penjelasan tentang gambaran umum SMK Saraswati Salatiga danpenyajian data.

(31)

16

analisis hubungan antara intensitas penggunaan internet dengan perilaku

sosial siswa Jurusan Multi Media SMK Saraswati Salatiga.

BAB V: Merupakan bagian penutup yang meliputi kesimpulan, saran, dan penutup.

3. BagianAkhir

Pada bagian akhir memuat daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar

(32)

17 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Intensitas Penggunaan Internet 1. Pengertian Intensitas

Intensitas dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah tingkatan

atau ukuran (purwadarminta, 1990:335). Intensitas yang dimaksud adalah

tingkat lamanya (durasi) dan seringnya (frekuensi) seseorang dalam

melakukan kegiatan secara berulang-ulang.

2. Penggunaan Internet

Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di

komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam

komputer tersebut. Sementara itu internet menyediakan sumber belajar

dalam berbagai bentuk seperti : teks, gambar, vidio, suara, dan peranti

lunak seluruhnya dapat didownload sehingga memungkinkan pula

dilakukannya proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi

dan telekomunikasi yang demikian pesat telah membuka peluang yang

lebih besar bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan

informasi sehingga memungkinkannya membangun pengetahuannya

sendiri.

Internet merupakan gabungan dari berbagai LAN dan WAN yang

(33)

18

dengan skala yang lebih luas dan global. Internet berasal dari kata

Interconnected Network yang berarti hubungan dari beragam jaringan

komputer di dunia yang saling terintegrasi membentuk suatu komunikasi

global (kurniawan, 2007:20).

Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah

jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers,

that enables people throughout the world to connect with each other.

Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT

(Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.

Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah

mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan

beberapa rangkaian (Setiawan, 2009: 9). Jaringan internet juga

didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu menghubungkan

komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi

dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global.

Selain pengertian-pengertian di atas, internet juga disebut sebagai

sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik,

pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet

menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya

informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.

Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi

(34)

19

terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file

(Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya (www.andhika.com).

Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang

dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce,

e- Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas

yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning.

E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang

pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha

untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah

dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.

3. Manfaat internet

Menurut Toni Setiawan menjelaskan bahwa terdapat banyak

manfaat dari internet, karena internet dapat membantu seseorang di dalam

kegiatan-kegiatan sehari-hari seperti:

a. Berkirim e-mail

Dengan internet seseorang dapat mengirim maupun menerima

surat elektronik ke dan dari seluruh dunia, dan prosesnya lebih cepat

dan mudah di banding dengan mengirim surat secara konvensional.

b. Seseorang dapat bergabung dengan suatu kelompok diskusi yang di

sesuaikan dengan profesi maupun hobi yang dimiliki, dengan melalui

(35)

20

c. Dapat mencari berita dengan berskala nasional dan internasional

dengan mudah dan cepat, karena segala informasi yang di butuhkan

semua dapat di temukan dalam internet.

d. Mengunduh file atau dokumen yang dibutuhkan. Selain dengan

mudah mencari informasi melalui internet seseorang juga dapat

menyimpan halaman informasi tersebut ke dalam komputer dengan

cara mendownload file tersebut.

e. Bermain game online atau chatting.

f. Mendengarkan radio dan menonton video streaming.

g. Sebagai media untuk bisnis usaha atau memperoleh penghasilan.

Contohnya dengan memasang ikllan dengan gratis ( 2009:12-13).

4. Dampak-dampak dari internet

Dampak-dampak dari internet ini terbagi menjadi dua macam yaitu

dampak positif dan dampak negatif, dari kedua macam dampak tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Dampak negatif

1) Pornografi

Dengan kebebasan yang diberikan oleh internet, saat ini

sangatlah mudah untuk mengakses informasi situs-situs porno

karena di internet sangat banyak penyedia informasi situs porno.

Hal ini dapat berdampak buruk bagi seseorang yang

(36)

21 2) Ketergantungan/ Kecanduan

Banyaknya hal-hal yang menarik yang di tawarkan internt

seperti memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan

seseorang seperti mencari informasi dan berkomunikasi, maka

akan membuat seseorang timbul rasa penasaran dan selalu ingin

menggunakan media imternet. Hal ini lama-kelamaan akan

membuat seseorang menjadi ketergantungan, sifat ketergantungan

terhadap media internet akan merusak jiwa sosial seseorang.

3) Penipuan

Banyak kasus penipuan yang di timbulkan dari media

internet, salah satunya seperti menggunakan account palsu untuk

membeli produk yang di jual melaui media internet (online shop)

kemudian tidak melakukan npembayaran, contoh nyata lainnya

adalah kasus yang dilakukan oleh oknum siswa yang ada di

Jakarta yaitu berkenalan dengan seorang perempuan kemudian

mengajak bertemu lalu menculiknya dan masih banyak

kasusu-kasus kejahatan lainnya yang ditimbulkan oleh media internet.

b. Dampak Positif

1) Membantu dalam berkomunikasi jarak jauh

Internet dapat digunakan dalam berkomunikasi jarak jauh

(37)

22

yang tersedia dalam internet seseorang dapat berkomunikasi jarak

jauh baik berupa surat elektronik I(e-mail), bahkan juga dapat

berkomunikasi dengan tatap muka dengan menggunakan aplikasi

video call.

2) Internet dapat menambah pertemanan

Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa internet

merupakan jaringan komunikasi yang sangat luas (global), dengan

menggunakan internet seseorang dapat bertukar informasi dengan

cepat, selain itu banyak media sosial yang disediakan oleh internet

untuk wadah bertukar informasi atau berdiskusi antar orang atau

kelompok yang jauh.

B. Perilaku sosial Siswa

1. Pengertian perilaku sosial

Menurut bahasa perilaku adalah “Tanggapan atau reaksi individual

yang terwujud di gerak (sikap) tidak saja badan atau ucapan.

(Purwadarminta, 1985:671). Perilaku biasanya juga disamakan dengan

istilah sikap (attitude). Sedangkan Sosial berarti segala sesuatu mengenai

masyarakat atau kemasyarakatan (Purwadarminta, 2006:1141). Berikut

ini beberapa definisi tentang perilaku yang dikemukakan oleh para ahli:

Menurut Gerungan perilaku dapat di terjemahkan dengan kata

sikap terhadap objek tertentu, yang berupa sikap pandangan atau sikap

(38)

23

bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut (1988:149). Dari penjelasan

di atas tadi maka perilaku juga dapat disebut dengan sikap yaitu suatu

tindakan atau reaksi seseorang terhadap sesuatu objek.

Perilaku sosial adalah aktivitas fisik dan psikis seseorang terhadap

orang lain atau sebalinya dalam rangka memenuhi kebutuhan diri atau

orang lain yang sesuai dengan tuntutan sosial (Hurlock, 1999: 362).

Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup

sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan

memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan

diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan

hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam

kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling

menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup

bermasyarakat.

Sedangkan menurut Bimo Walgito perilkau yang ada pada

individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, akan tetapi

sebagai akibat stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan

baik stimulus dari dalam diri sendiri (intern) maupun stimulus dari

lingkungan (ekstern) (1994: 15).

Beberapa pengertian di atas perilaku sosial dapat diartikan sebagai

perilaku atau gerakan-gerakan yang tampak dan ditampilkan dalam

(39)

24

terdapat proses saling merespon, saling mempengaruhi, serta saling

menyesuaikan diri dengan lingkungan sosilanya. Dalam hal ini individu

akan mengembangkan pola respon tertentu yang sifatnya cenderung

konsisten dan stabil sehingga respon dapat ditampilkan dalam situasi

sosial yang berbeda-beda.

Proses sosialisasi yang dilakukan individu tidak terlepas dari satu

lingkungan saja. Melainkan dapat terjadi dalam lingkungan yang

beraneka ragam. Bagi individu yang termasuk dalam lingkungan

sekolahnya, sosialnya juga dilakukan di lingkungan sekolah karena

lembaga pendidikan formal tersebut merupakan salah satu lingkungan

sosial yang dapat mempengaruhi perilaku sosial siswa.

Dengan demikian perilaku sosial siswa di sekolah dapat diartikan

sebagai suatu perbuatan atau perilaku yang dilakukan individu dalam

situasi sosial disekolah dengan teman sebaya baik secara individu ataupun

kelompok.

2. Teori-teori Perilaku

Perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu

sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia itu

didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku. Dalam hal

ini ada beberapa teori antara lain:

(40)

25

Perilaku itu disebabkan karena insting atau perilaku bawaan,

dan insting akan mengalami perubahan karena pengalaman.

b. Teori Dorongan (drive theory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu

mempunyai dorongan-dorongan atau drive tertentu.

Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme yang

mendorong organisme tersebut berperilaku.

c. Teori Insentif (incentive theory)

Maksud dari teori ini bahwa perilaku organisme itu disebabkan

karena adanya insentif, drngan insentif akan mendorong organisme

berbuat atau berperilaku. Insentif juga bisa disebut sebagai

reinforcement atau ganjaran (reward)baik ganjaran yang positif bisa

berupa hadiah atau ganjaran yang negatif berupa hukuman. jadi

perilaku organisme timbul karena adanya insentif atau reinforcemen.

d. Teori Atribusi

Teori ini menjelaskan mengenai sebab-sebab perilaku orang.

Apakah perilaku itu disebabkan oleh diposisi internal misal: motif, dan

sikap, atau disebabkan oleh keadaan eksternal (Walgito, 1990:20-21).

3. Pembentukan Perilaku Sosial

Manusia merupakan makhluk hidup yang paling sempurna

dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Karena manusia

(41)

26

dibanding makhluk yang lainnya. Akibat adanya kemampuan inilah

manusia mengalami perkembangan dan perubahan baik dalam psikologis

maupun fisiologis. Perubahan yang terjadi pada manusia akan

menimbulkan perubahan pada perkembangan pribadi manusia atau

tingkah lakunya. Pembentukan perilaku tidak dapat terjadi dengan

sendirinya atau tanpa adanya proses tetapi pembentukannya senantiasa

berlangsung dalam interaksi manusia, dan berkenan dengan objek

tertentu.

a. Pembentukan perilaku manusia terbesar ialah berupa perilaku yang

dibentuk, perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut

perilaku manusia dapat dibentuk dengan beberapa cara yaitu :

Pembentukan perilaku dengan cara kondisioning atau kebiasaan. Yaitu

dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang

diharapkan, maka akan terbentuk perilaku tersebut. Contohnya seperti

membiasakan mengucapkan terimakasih kepada seseorang yeng telah

memberikan sesuatu.

b. Pembentukan perilaku dengan cara pengertian (insight). Misalnya

adalah datang kuliah jangan sampai terlambat, karena hal tersebut

dapat mengganggu teman-teman yang lain.

c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh.

(42)

27

anak-anaknya. Hal tersebut menunjukan pembentukan perilaku dengan

menggunakan model (Walgito, 1978:18-19).

Adapun mengenai faktor-faktor yang mampu untuk mempengaruhi

perilaku sosial secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

Sedangkan menurut Gerungan pembentukan perilaku tidak dapat

terjadi dengan sendirinya atau dengan sembarangan, akan tetapi

dipengaruhi oleh interaksi sosial baik interaksi sosial di dalam kelompok

maupun diluar kelompok, dan berkenaan dengan objek tertentu

(1996:154-156). Jadi dalam pembentukan perilaku itu terdapat

faktor-faktor yang deapat menciptakan perilaku sosial seseoranga diantaranya

adalah :

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat dalam diri manusia

itu sendiri atau segala sesuatu yang telah dibawa oleh anak sejak lahir

yaitu fitrah suci yang merupakan bakat bawaan. Keyakinan bahwa

manusia itu mempunyai fitrah atau kepercayaan kepada Tuhan

(43)

28

menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan

pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus; tetapi

kebanyakan manusia tidak mengetahui (Ar-Rum: 30).

Bahwa ayat ini merupakan perintah untuk mempertahankan

dan meningkatkan dalam upaya untuk menghadap kepada Allah

secara sempurna, yang mana pada diri manusia telah diberi potensi

dasar (fitrah) untuk mengesakan Allah (ash-Shiddieqy,

2000:3175-3176).

Faktor-Faktor yang ada dalam diri manusia adalah:

1) Pengalaman pribadi

Sebelum anak masuk sekolah telah banyak pengalaman

yang diterima di rumah dari teman sepermainan. semua

pengalaman yang dilalui orang sejak lahir maupun unsur dalam

pribadinya. Pengalam tersebut bisa berupa pengalaman yang

menyenagkan bisa berupa hadiah atau pengalaman yang

(44)

29 2) Ilmu pengetahuan

Memiliki pengetahuan dan mencari pengetahuan

merupakan kewajiban bagi orang yang beriman karena untuk

mencapai pemenuhan dan perealisasian diri tidak terlepas dari

pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuanlah kita dapat mencari

kebenaran dalam hidup. Ilmu pengetahuan adalah merupakan

faktor esensial dalam pendidikan. Keterbatasan ilmu

pengetahuan umat manusia dalam memecahkan berbagai

masalah umat manusia sangat mempengaruhi moralitas bangsa.

Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat diperlukan untuk

meningkatkan kualitas manusia. Ilmu pengetahuan dalam hal ini

selain pengetahuan umum juga pengetahuan tentang nilai-nilai

yang terdapat dalam shalat berjamaah sehingga dapat membuat

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan segala sesuatu yang ada di luar

manusia yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian

dan keagamaan seseorang. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

1. Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

peranannya besar sekali terhadap perkembangan sosial

(45)

30

bagi perkembangan kepribadian selanjutnya. Pendidikan

keluarga merupakan pendidik dasar bagi pembentukan jiwa

pendidikan yang pertama dan pendidiknya adalah kedua orang

tua. Pada dasarnya, peranan orang tua sangat dibutuhkan pada

perkembangan nilai-nilai moral anak, karena tingkah laku

anak dipengaruhi oleh sikap dan cara hidupnya, yang akan

mempunyai pengaruh besar dalam pendidikan anak (D

Gunarso, 1995:60).

Salah satu dasar pentingnya peran orang tua dalam

mendidik anak adalah sabda Rasulullah Saw. Yang

menyatakan bahwa setiap anak dilahirkan dalam keadaan

fitrah. Kedua orang tuanya lah yang menjadikannya nasrani,

(46)

31

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.: Rasulullah

Saw. pernah bersabda “Setiap anak dilahirkan dalam

keadaan fithrah (keimanan terhadap tauhid [tidak

mempersekutukan Allah]) tetapi orang tuanyalah menjadikan

dia seorang Yahudi atau Nasrani atau Majusi sebagaimana

seekor hewan melahirkan seekor hewan yang sempurna.

Apakah kau melihat ada cacatnya? (H.R. Bukhari dan

Muslim).

Berdasarkan Hadits ini, jelas sekali bahwa anak

dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih yang belum

terkena noda. Anak adalah karunia Allah yang tidak dapat

dinilai dengan apa pun. Ia menjadi tempat curahan kasih

sayang orang tua. Ia akan berkembang sesuai dengan

pendidikan yang diperoleh dari kedua orang tuanya dan juga

lingkungan di sekitarnya.

Secara umum, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan oleh para orangtua muslim dalam mendidik

anak:

a. Orang tua perlu memahami tentang apa yang dimaksud

dengan pendidikan anak dan tujuannya

(47)

32

c. Memahami kiat mendidik anak secara praktis. Dengan

demikian setiap gejala dalam tahap-tahap pertumbuhan

pertumbuhan anak dapat ditanggapi dengan cepat.

d. Sebelum mentransfer nilai, kedua orang tua harus

melaksanakan lebih dulu dalam kehidupan sehari-hari.

e. Menjaga lingkungan si anak, harus menciptakan

lingkungan yang sesuai dengan ajaran yang diberikan pada

anak.

Dalam keluarga, haruslah tercipta hubungan timbal

balik dalam pendidikan, mengingat bahwa keluarga dalam hal

ini yaitu orang tua berperan penting dalam menentukan

keberhasilan anak-anaknya dan dapat juga orang tua dijadikan

suri tauladan bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, orang tua

haruslah bersungguh-sungguh dalam mendidik anak, selain

agama juga mendidik bersosialisasi, dan menanamkan

nilai-nilai sosial, yang akan berpengaruh pada perilaku sosial anak

tersebut. Sebagai orang tua hendaknya juga memperlakukan

anaknya dengan baik, memelihara hubungan yang harmonis

antar anggota keluarga (ayah dengan ibu, orang tua dengan

anak dan anak dengan anak). Hubungan yang harmonis, penuh

pengertian dan kasih sayang akan membuahkan perkembangan

(48)

33 2. Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan kedua

sebagai kelanjutan dari pendidikan keluarga. Sekolah bukanlah

sekedar tempat menuangkan ilmu pengetahuan ke dalam otak

murid (transfer of knowledge), tetapi sekolah juga harus

mendidik dan membina kepribadian anak (transfer of value).

(Yusuf, 2008: 31 ).

Sedangkan bentuk perilaku sosial di sekolah dapat

dilihat berdasarkan tujuh dimensi yaitu:

a) Kemampuan bergaul secara sosial : kemampuan dalam

menjalin hubungan sosial dengsn teman sebaya di sekolah.

b) Keterbukaan sikap: kemampuan siswa untuk

mengekspresikan diri secara terbuka kepada orang lain.

c) Kepemimpinan: siswa memiliki kemampuan dan

ketrampilan untuk memimpin.

d) Inisiatif sosial : kemampuan siswa untuk mengorganisir

kelompoknya, segera mengambil inisiatif dalam

penyelesaian tugas kelompok serta member saran untuk

mengatasi masalah yang dihadapi oleh kelompok.

e) Partisipasi dalam kegiatan kelompok : keikutsertaan siswa

dalam berbagai kegiatan kelompok baik dalam kegiatan

(49)

34

f) Tanggung jawab dalam tugas ; kesediaan siswa untuk

menyelesaikan tugas kelompok sampai selesai dan sebaik

mungkin, serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap

tugas kelompok.

g) Toleransi terhadap teman : siswa mau menerima dan

memperlakukan dengan baik semua teman di dalam

kelompoknya dan mau mempertimbangkan dengan baik

pendapat teman-temannya di sekolah.

4. Aspek-aspek perilaku sosial

Menurut Abu Achmadi perilaku mempunyai 3 macam aspek yaitu :

a. Aspek kognitif : yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal

pikiran, ini berwujud pengolahan, pengalaman, keyakinan serta

harapan-harapan individu tentang obyek atau kelompok obyek

tertentu.

b. Aspek afektif : yaitu yang berwujud proses yang menyangkut

perasaan-perasaan tertentu seperti ketakutan, kedengkian, simpati, dan

antisipasi yang diajukan kepada obyek-obyek tertentu.

c. Aspek konatif : yaitu yang berwujud proses tendensi atau

kecenderungan untuk berbuat sesuatu, misalnya kecenderungan

(50)

35

Selain aspek-aspek yang telah di jelaskan di atas perilaku juga

mempunyai beberapa fungsi. Menurut Katz dalam bukunya Bimo

Walgito perilaku atau sikap mempunyai 4 fungsi yaitu :

1) Fungsi instrumental, atau fungsi penyesuaian, atau fungsi manfaat.

Misalnya bila objek sikap dapat membantu seseorang dalam

mencapai tujuannya, maka orang akan bersikap positif terhadap

objek sikap tersebut, demikian sebaliknya bila objek sikap

menghambat dalam mencapai pencapaian tujuan, maka orang akan

bersikap negatif.

2) Fungsi pertahanan ego

Merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk

mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini diambil oleh

seseorang pada waktu orang yang bersangkutan terancam keadaan

dirinya atau egonya.

3) Fungsi pengetahuan

Setiap individu mempunyai dorongan untuk ingin

mengerti, dengan pengalaman-pengalamnnya untuk memperoleh

pengetahuan.

4) Fungsi ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi

individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.

(51)

36

mendapatkan kepuasan dapat menunjukan keadaan dirinya.

(1978:110-111)

5. Perilaku sosial yang menyimpang

Istilah perilaku menyimpang tidak mempunyai nilai ilmiah.

Anggapan ini berkesimpulan bahwa istilah tersebut bersama dengan

istilah “masalah-masalah sosial” hanya menunjuk pada sejumlah kondisi

yang ditinjau dari segi sistem nilai. Berbagai definisi yang dapat

dikemukakan mengenai perilaku menyimpang maka definisi tersebut

adalah tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma sosial

(Saparinah, 1977:35).

Menurut Cohen A.K dalam bukunya Saparinah Sadli, pengertian

perilaku menyimpang secara umum adalah tingkah laku yang melanggar,

bertentangan atau menyimpang dari aturan-aturan normatif, dari

pengertian-pengertian normatif maupun dari harapan-harapan lingkungan

sosial yang bersangkutan (1977:36).

Perilaku sosial dapat disimpulkan sebagai perbuatan dan tingkah

laku individu yang biasa muncul dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat. Terjadinya perilaku

sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menimbulkan

perbuatan dan tingkah laku seseorang dalam hidupnya. Perbuatan tersebut

(52)

37

terhadap sesama, tolong-menolong, tenggang rasa dan lain sebagainya

sesuai yang telah dijelaskan dalam uraian di atas.

6. Pengertian Siswa

Secara etimologi siswa atau peserta didik dalam bahasa arab

disebut dengan Tilmidz jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah

“murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”.

Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib, jamaknya

adalah Thullab, yang artinya adalah “mencari”, maksudnya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”.

Namun secara definitif yang lebih detail para ahli teleh menuliskan

beberapa pengertian tentang peserta didik. Peserta didik merupakan orang

yang belum dewasa dan memilki sejumlah potensi (kemampuan) dasar

yang masih perlu dikembangkan (Nizar, 2002:25).

Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system

pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang

berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur

jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

Abu Ahmadi juga menuliskan tentang pengertian peserta didik,

peserta didik adalah orang yang belum dewasa, yang memerlukan usaha,

bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat

(53)

38

sebagai warga Negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu

pribadi atau individu (1991:26).

Berdasarkan definisi-definisi yang diungkapkan oleh para ahli di

atas dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang

mempunyai fitrah (potensi) dasar, baik secara fisik maupun psikis, yang

perlu dikembangkan, untuk mengembangkan potensi tersebut sangat

membutuhkan pendidikan dari pendidik.

C. Jurusan Multi Media di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) 1. Pengertian SMK (Sekolah Menengah Kejuruan)

Berdasarkan dengan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

telah mengatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab” ( asal 3 UU RI No 20/ 2003).

Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu jenjang pendidikan

menengah dengan kekhususan mempersiapkan lulusannya untuk siap

bekerja. Pendidikan kejuruan mempunyai arti yang bervariasi namun

dapat dilihat suatu benang merahnya.dari penjelasan di atas dapat

(54)

39

pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja

pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada

bidang-bidang pekerjaan lainnya. Dengan pengertian bahwa setiap bidang

studi adalah pendidikan kejuruan sepanjang bidang studi tersebut

dipelajari lebih mendalam dan kedalaman tersebut dimaksudkan sebagai

bekal memasuki dunia kerja.

Mengacu pada isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.

20 Tahun 2003 pasal 3 mengenai tujuan pendidikan nasional dan

penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan

merupakan pendidikan menengah yang mempersjapkan peserta didik siap

untuk bekerja setelah lulus sesuai dengan keahlian yang didapatkannya di

sekolah (http://layla-rahma.blogspot.co.id).

2. Jurusan Multi Media

Multi Medi terdiri dari dua kata yaitu Multi yang berarti banyak,

dan Media yang artinya perantara. Pengertian multimedia secara utuh

berarti Kombinasi atau penggabungan dari beberapa media seperti teks,

audio, video, animasi, gambar yang disajikan dalam penggunaan

komputer dengan bantuan tool dan link sehingga menghasilkan presentasi

yang menarik.

Peneliti melakukan wawancara kepada salah satu guru pengajar

Jurusan Multi Media bahwasanya kurikulum yang digunakan atau yang

(55)

40

Tingkat Satuan Pendidikan), dan materi yang telah diajarkan di SMK

Saraswati Salatiga khususnya jurusan Multi Media adalah : Dasar-dasar

multimedia, Pengenalan dan Perakitan PC, Etimologi Multimedia,

Fotografi dan Teknik Pengambilan Gambar, Belajar Animasi Dasar, Alir

Produksi Multimedia, Pengelolaan Web, Desain Animasi, Video

Shooting, Audio dan Video Editing, Menggambar Clean-up dan Sisip,

Perawatan peralatan multimedia, Proposal pembuatan produk, Seni Grafis

dan Gambar 2D, Stop Motion, Efek Khusus, Pembuatan Story Board,

Instalasi Sistem Operasi Dasar, Final Project (Proyek Akhir pembuatan

produk Multi Media) (Wawancara dengan Ibu Ana,selaku guru Jurusan

Multi Media, 28 oktober 2015)

Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembentukan perilaku

sosial siswa yang ada di SMK Saraswati, diantaranya adalah :

a. Kegiatan kerohanian yang berupa solat dhuhur berjamaah di masjid,

solat jum’at berjamaah di masjid sekolah, membayar zakat, dan

berbagi daging qurban setiap hari raya idul adha siswa terjun langsung

dalam membagikan daging qurban.

b. Kegiatan kepramukaan yangberguna untuk membentuk jiwa korsa

(56)

41

D. Hubungan Anatara Intensitas Penggunaan Internet dengan Perilaku Sosial Siswa

Media internet merupakan media yang berfungsi sebagai alat untuk

berkomunikasi dan mencari serta bertukar informasi dengan jangkauan yang

sangat luas (global) dan bebas, karena di era yang modern seperti sekarang ini

internet sudah menjadi bagian dari kebutuhan yang harus terpenuhi. Bebasnya

seseorang mengakses internet karena tidak dibatasi oleh usia yaitu mulai dari

anak-anak, remaja, dan orang dewasa hal ini dapat mempengaruhi perilaku

seseorang, karena di dalam internet banyak hal-hal yang negatif dan positif.

Selain itu internet juga dapat menjadikan seseorang yang

mengaksesnya menjadi memliliki rasa ketagihan dan selalu ingin

mengulangiya lagi, hal ini dapat berpengaruh negatif bagi seseorang apabila

tidak dapat memanfaatkan internet dengan baik dan membatasi untuk

mengakses konten-konten yang negatif seperti situs porno, menyebarkan

berita bohong, dan melakukan penipuan. Banyak kejadian-kejadian perilaku

menyimpang yang dilakukan oleh seseorang yang masih duduk di bangku

sekolah yaitu seperti tawuran yang di sebabkan karena saling mengejek lewat

media sosial yang ada di imternet, dan masih banyak lagi perlaku-perilaku

menyimpang yang di lakukan oleh seseorang , karena tidak dapat

memanfaatkan media internet dengan baik dan benar.

Akan tetapi selain sisi negatif dari internet juga ada sisi positifnya

(57)

42

tentunya dengan pengawasan orang tuanya, selain itu internet juga dapat di

manfaatkan sebagai peluang bisnis karena dengan internet seseorang dapat

dengan gratis dan cepat memasang iklan. Selain itu dengan internet dapat

membantu seseorang berkomunikasi dengan orang lain dengan mudah dan

cepat. Banyak dampak yang di timbulkan oleh internet akan tetapi itu semua

juga tergantung dari pengguna itu sendiri bagaimana cara memanfaatkannya,

jika memanfaatkannya dengan hal-hal yang positif maka akan berdampak

baik, dan sebaliknya apabila memanfaatkan internet untuk hal-hal yang

negatif maka akan berdampak negatif pula.

Berdasarkan hasil pengamatan (observasi awal) yang dilakukan oleh

peneliti di lokasi SMK Saraswati Salatiga penggunaan atau pemanfaatan

media internet sangat di gemari oleh para siswa, ini terbukti pada saat di

sela-sela jam-jam istrahat banyak siswa yang membawa laptop atau handphone

yang mereka gunakan untuk mengakses internet, selain itu di SMK Saraswati

juga menyediakan fasilitas yang mendukung untuk mengakses internet yaitu

berupa jaringan wifi. Jadi dapat di pahami bahwa penggunaan media intenet

di SMK Saraswati Salatiga sangat digemari oleh para siswanya.

Selain mengamati bagaimana penggunaan media internet di SMK

Saraswati Salatiga, peneliti juga mengamati perilaku sosial para siswa yang

ada di SMK Saraswati. Hasil pengamatan tersebut adalah banyak

perilaku-perilaku yang ditunjukan siswa yaitu banyak siswa yang melanggar peraturan

(58)

43

selain itu para siswa juga suka berkelompok-kelompok, terkadang tidak

menghargai orang yang lebih tua saat berbicara, dan acuh tak acuh antar

siswa, selain itu banayak juga perilaku positif yang ditunjukan oleh para siswa

diantaranya adalah toleransi antar teman sangat tinggi, solidaritas antar teman

sangat bagus, dan gampang membaur dengan teman-teman baru. Demikian

tadi hasil pengamatan peneliti mengenai penggunaan internet dan perilaku

(59)

44 BAB III

HASIL PENELITIAN

C. Gambaran Umum SMK Saraswati Salatiga 1. Profil SMK Saraswati Salatiga

Nama : SMK Saraswati

Didirikan tahun : 1970

No. Statistik Madrasah :322036203002

NPSN : 203284462

Alamat Lengkap : Jl. Hassanudin 738 Kel. Mangunsari, Kec.

Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

No. Telepon : 0298 326516 / 0298 312224

Kode pos : 50721

Email : smk_saraswati@yahoo.co.id

Akreditasi Madrasah : B

Status Sekolah : Swasta

Status Bangunan : Milik Yayasan

Nama Yayasan : Yayasan Pembina Rehabilitasi dan

Pembangunan Masyarakat (YAPREMAS)

Alamat Yayasan :Jl. Hassanudin 738 Kel. Mangunsari, Kec.

Sidomukti, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah

(60)

45

Luas Bangunan : 4223 m2

NPWP : 01.446.218.8.505.000

2. Sejarah Berdirinya SMK Saraswati Salatiga

SMK Saraswati Salatiga adalah Sekolah Menengah Kejuruan

tertua di kota Salatiga, berdiri tahun 1970 dengan alamat di Jl. Sukowati

Salatiga kemudian pada tahun 1990 pindah di Jl. Hasanudin No. 738

Salatiga sampai sekarang. Ada tiga orang pendiri yang 2 orang sudah

almarhum dan 1 orang masih aktif bekerja yaitu H. Harun Mustofa.

Tamatan SMK Saraswati Salatiga telah mengisi berbagai profesi

di industri dan wirausaha, termasuk di birokrasi baik sipil maupun

militer ditingkat lokal, nasional bahkan manca Negara. SMK Saraswati

adalah satu-satunya amal usaha milik Yayasan Pembina Rehabilitasi dan

Pembangunan Masyarakat (YAPREMAS) Salatiga yaitu Yayasan yang

bersifat umum atau nasionalis berlandaskan Pancasila dan

UUD-45.Dengan penyelenggaraan pendidikan agama sesuai dengan yang

dianut oleh masing-masing peserta didik, meliputi Agama Islam,

Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu

Keadaan lingkungan sekolah secara tidak langsung memiliki

pengaruh terhadap proses belajar mengajar. Lingkungan sekolah yang

baik akan memberikan kenyamanan bagi warga sekolah baik guru

maupun siswa sehingga kegiatan belajar dan mengajar pun akan baik

(61)

46

a. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah

SMK Saraswati Salatiga merupakan salah satu sekolah yang

terletak di Kota Salatiga. Secara geografis sekolah ini terletak di

sebelah selatan kota Salatiga, yaitu jalan penghubung antara Kota

Salatiga dengan Kota Magelang, akan tetapi SMK Saraswati tidak

terletak tidak pada pinggir jalan langsung sehingga kebisingan yang

ditimbulkan dari kendaraan bermotor tidak terasa sampai

lingkungan sekolah. SMK Saraswati terletak didalam

ditengah-tengah perumahan penduduk, ini menyebabkan suasana di dalam

lingkungan sekolah menjadi sangat tenang dan nyaman untuk

proses belajar mengajar. Kondisi lingkungan sekolah yang demikian

memungkinkan siswa belajar lebih tenang dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

b. Kondisi lingkungan sekolah

Letak atau lokasi SMK Saraswati Salatiga relatif dekat dari

jalur transportasi sehingga memudahkan jalan akses menuju SMK

Saraswati Salatiga. Sanitasi disekolah ini tergolong baik dan lancar.

Tidak hanya itu saja, kebersihan lingkungan sekolah ini juga relatif

baik, terbukti dengan terjaganya kebersihan baik dihalaman

sekolah, ruang tiap kelas, maupun ruangan yang lainnya. Tatanan

(62)

47

sehingga memudahkan akses bagi siswa-siswi di SMK Saraswati

Salatiga.

3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi

“Visi SMK Saraswati Salatiga ialah menjadi lembaga pendidikan

kejuruan terkemuka”.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pelatihan secara

professional untuk menghasilkan tamatan yang cerdas, terampil

dan kompetitif.

2) Menyelenggarakan pelayanan kepada tamatan untuk disalurkan ke

dunia kerja atau industri melalui bursa kerja khusus.

4. Program Studi yang Ada di SMK Saraswati Salatiga a. Teknik Mekanik Industri

b. Teknik Mekanik Otomotif

c. Teknik Mesin Perkakas

d. Teknik Listrik Pemakaian

(63)

48

5. Program Kegiatan yang Ada di SMK Saraswati Salatiga a. Program Ekstra Kurikuler

1) Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pasukan Paskibra,

dan Palang Merah Indonesia.

2) Keterampilan meliputi: Rekayasa Enginering, Teknologi Tepat

Guna, Komputer, Multimedia, dan Stir Mobil.

3) Olahraga meliputi : Bola Volly, Footsal, Bola Basket, dan

Beladiri.

4) Kesenian : Band, dan Drum Band.

b. Program Sosial

Menyelenggarakan Program Career Center yaitu mendidik

anak-anak putus sekolah untuk dibekali pengetahuan dan

keterampilan dibidang Tehnik Otomotif dan Tehnik Pengelasan

mendapat sertifikat dan gratis. Bagi yang berprestasi dibekali

peralatan tehnik untuk bekal wirausaha.

6. Keadaan guru, dan Karyawan SMK SaraswatiSalatiga a. Keadaan guru

Guru meruakan salah satu komponen yang penting dalam

sebuah lembaga pendidikan, majunya sebuah lembaga pendidikan

dapat di ketahui dengan lengkanya guru yang sesuai dengan kapasitas

yang dibutuhkan didalam lembaga tersebut. Salah satunya yang ada

Gambar

Gambar Teknik mesin
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Jumlah siswa SMK Saraswati Salatiga
Tabel 3.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bagian ini digunakan untuk menjelaskan evaluasi terkait pelaksanaan program kegiatan 2016/2017 dan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Program Kerja 2016/2017

tersebut Ibu Lala sudah melakukan pengambilan resiko dalam hal berani bersaing dengan pesaing lainnya untuk kemajuan usahanya ditunjukan dari cara membuat keputusan

Dan setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang disampaikan secara lisan yang pada pokonya mohon keringanan hukuman atau dihukum seringan-ringannya, maka hakim memutus

Selain diskusi dalam working group, ISWI pun menghadirkan berbagai kegiatan untuk menguatkan sense of belonging para partisipan sebagai citizens of the world melalui beragam

Sehubungan dengan e-Lelang untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jaringan Irigasi Buyan (DAK) yang telah memasuki proses klarifikasi dan pembuktian

UTILIZE PLAY ACTIVITIES DURING RECESS/BREAK TIME TO IMPROVE MULTICULTURAL AWARENESS IN KINDERGARTENS 11.

Walapun dari hasil penelitian yang dilakukan di atas menunjukkan ada akibat yang ditimbulkan dari adanya tes dan kesemaptaan, akan tetapi hal tersebut bisa

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kadar Aspal Optimum, stabilitas, kelelehan, VIM, VMA, VFA, dan MQ pada campuran aspal beton AC-BC yang menggunakan batu