• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN MINUM DENGAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN

MINUM DENGAN METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

Ali Faqih Syarifuddin

NIM : 111-13-078

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

i

HALAMAN JUDUL

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM MATERI ADAB MAKAN DAN

MINUM DENGAN METODE

SNOWBALL THROWING

PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 7 KOTA

SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Ali Faqih Syarifuddin

NIM : 111-13-078

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(3)

ii

(4)

iii

(5)
(6)
(7)

vi

MOTTO

اًقُلُخ ْمُهُنَسْحَأ ِساَّنلا ٌرْيَخ

ِساَّنلِل ْمُهُعَفْنَأَو

“Sebaik

-baiknya manusia adalah yang paling baik budi

(8)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Ayahku dan ibundaku tersayang, Muh. Dakok Amiinullah dan Tintin Alifah yang senantiasa memberikan dukungan baik materil maupun moril dan tak pernah berhenti memberikan do’a, nasihat, kasih sayang, bimbingan, motivasi dan semangat untuk anak-anaknya.

2. Mas Hanif Firman Syah, penyemangatku untuk menyelesaikan dan meraih gelar Sarjana, do’a dan kepedulianku selalu untukmu, semoga diberikan keringanan, kesabaran dan kekuatan untuk lebih baik kedepannya.

3. Mas Ilham Fajar Bahroni dan istrinya, Oky serta Mas Ari Wibowo yang berada di Jakarta yang selalu memberikan dukungan materil maupun moril dan tak lelah memberikan nasehat serta motivasi kepadaku untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi kebanggaan keluarga.

4. Adikku, Candra Karuma Nusantara, penyemangatku untuk menyelesaikan studyku dan meraih gelar Sarjana.

5. Sahabatku, Sapto Kamal Syah beserta keluarganya yang tak pernah lelah memberi dukungan dan semangat untuk menjalani kehidupan dan menemaniku dalam keadaan susah maupun senang.

(9)

viii

7. Ketua Jurusan PAI sekaligus pembimbing skripsiku, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.

8. Sahabat dan teman dekatku yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

9. Seseorang yang spesial yang kelak nantinya akan menjadi pendamping hidupku sampai akhir hayat.

10. Remaja Masjid Al-Huda (REMASDA) Ledok Salatiga yang telah memberiku pengalaman yang berharga.

11. Teman-teman KKN 2017 Desa Munggur, Andong Kab. Boyolali khususnya keluarga posko 44 dusun Ngasinan.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan nikmat, rahmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Adab dan Minum Dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, semoga kelak dapat berjumpa dan mendapat syafa’atnya di

yaumul akhir.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan dari awal hingga akhir dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Bahroni, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang senantiasa membimbing dan mengarahkan dalam proses bimbingan akademik selama kuliah.

(11)

x

6. Keluarga besar PAI IAIN Salatiga angkatan 2013.

7. Ibu Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd. selaku Kepala Sekolah dan Bapak Muhammad Sintoro, S.Ag. selaku guru mapel PAI yang telah membantu dan mendukung selama penelitian di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga, serta siswa-siswi kelas VIII A dan seluruh warga sekolah SMP Negeri 7 Salatiga. 8. Sahabat dan teman dekatku yang sabar mendampingi, membantu,

menyemangatiku serta memberi motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta

karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

10. Teman-teman KKN IAIN 2017 Dusun Ngasinan posko 44. 11. Seluruh anggota Remaja Masjid Al-Huda.

12. Seluruh pihak yang sudah mendukung dan memberikan semangat yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terselesaikannya tulisan ini selain sebagai bentuk tanggung jawab pengenyam perguruan tinggi yang tentunya kelak akan menjadi salah satu referensi. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga prestasi penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Salatiga, 12 Maret 2018

(12)

xi ABSTRAK

Syarifuddin, Ali Faqih. 2018. Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Adab Makan dan Minum Dengan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas VIII A Smp Negeri 7 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.

Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Adab Makan dan Minum, dan Metode Snowball Throwing.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan metode snowball throwing dalam mata Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa VIII A Smp Negeri 7 Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini merupakan Classroom Action Research/Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pra siklus dan dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A di SMP Negeri 7 Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 19 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan prestasi belajar siswa dikatakan berprestasi apabila jumlah siswa yang telah tuntas dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum mencapai 85% atau lebih dari 85% di akhir siklus dengan nilai KKM yaitu 75.

(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

DEKLARASI ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

(14)

xiii

1. Kegunaan Secara Teoritis ... 4

2. Kegunaan Praktisi ... 5

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6

1. Hipotesis Tindakan ... 6

2. Indikator Keberhasilan ... 6

F. Metode Penelitian ... 7

1. Rancangan Penelitian ... 7

2. Subjek Penelitian ... 10

3. Langkah-Langkah Penelitian ... 10

4. Teknik Pengumpulan Data ... 12

5. Instrumen Penelitian ... 14

6. Analisa Data ... 15

G. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori ... 18

1. Pengertian Prestasi Belajar ... 18

2. Manifestasi Hasil Belajar ... 20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 21

(15)

xiv

C. Materi Adab Makan dan Minum ... 25

1. Adab Makan dan Minum yang Baik ... 25

2. Contoh Adab Makan dan Minum yang Baik ... 34

D. Metode Snowball Throwing ... 36

1. Metode ... 36

2. Metode Snowball Throwing ... 36

E. Kajian Pustaka ... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 7 Salatiga ... 43

1. Tinjauan Historis ... 43

2. Tinjauan Geografis ... 43

3. Identitas Sekolah ... 43

B. Objek Penelitian ... 48

C. Pelaksanaan Penelitian ... 49

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ... 49

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 50

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Per Siklus ... 59

(16)

xv

2. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I ... 60

3. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II ... 61

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

1. Pembahasan Data Pra Siklus ... 63

2. Pembahasan Data Siklus I ... 65

3. Pembahasan Data Siklus II ... 66

4. Data Peningkatan Prestasi Belajar Antar Siklus ... 69

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 71

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

(18)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Struktur organisasi SMP Negeri 7 Salatiga... 45

Tabel 3. 2 Keadaan Guru SMP Negeri 7 Salatiga ... 46

Tabel 3. 3 Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga ... 47

Tabel 3. 4 Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga ... 48

Tabel 4. 1 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus ... 59

Tabel 4. 2 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I ... 60

Tabel 4. 3 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus II ... 62

Tabel 4. 4 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .... 63

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3. Surat Keterangan melaksanakan Penelitian

Lampiran 4. Lembar Konsultasi

Lampiran 5. Data Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Salatiga

Lampiran 6. Denah Ruang SMP Negeri 7 Salatiga

Lampiran 7. RPP SIKLUS I

Lampiran 8. RPP SIKLUS II

Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I

Lampiran 10. Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II

Lampiran 11. Sampel Hasil Tes Siswa Siklus I dan II

Lampiran 12. Sampel Kertas Metode Snowball Throwing

Lampiran 13. Dokumentasi

Lampiran 14. Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan (SKK)

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan utama setiap warga negara, dimana mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bernegara yang lebih baik, sehingga mampu ikut serta dalam pembangunan berbagai bidang demi kemajuan suatu negara, salah satunya dalam bidang agama. Oleh karena itu adanya Pendidikan Agama sangat diperlukan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Pendidikan Agama di sekolah merupakan bagian integral dari program pendidikan dan pengajaran. Hal ini dikarenakan Pendidikan Agama mempunyai kedudukan dan peran yang sangat penting dalam mewujudkan manusia yang berkualitas, khususnya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mempunyai akhlak yang mulia.

Pelaksanaan Pendidikan Agama pada setiap sekolah diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat berkembang hubungan yang harmonis antara ilmu pengetahuan dan agama, maka dari itu Pendidikan Agama yang diberikan harus sesuai dengan penganut ajarannya.

(21)

2

memainkan peranan yang sangat penting dalam mewujudkan siswa yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak terpuji.

Dalam kurikulum 2004, Pendidikan Agama Islam diartikan sebagai upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, mamahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Qur’an dan Hadits. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Dilandasi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Departemen Pendidikan Nasional, 2003: 7).

Salah satu aspek yang terpenting dalam kurikulum Pendididkan Agama Islam adalah aspek tentang akhlak. Pendidikan Akhlak memberikan suatu pembelajaran tentang nilai hubungan antara manusia dengan Tuhan, mengatur hubungan antara sesama manusia, mengatur hubungan manusia dengan lingkungan dan mengatur dirinya sendiri serta perilaku umat Islam.

(22)

3

Penerapan metode pembelajaran dapat menjadi sebuah solusi atas permasalahan yang dihadapi para guru dalam penanaman konsep. Maka dari itu penulis memilih untuk menerapkan metode pembelajaran snowball throwing yaitu pembelajaran yang melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain dan menyampaikan pesan kepada teman satu kelompoknya. Model pembelajaran snowball throwing merupakan strategi yang digunakan untuk memberikan konsep pemahaman materi yang sulit kepada siswa (Huda, 2014:226-227). Metode ini merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar agar dalam proses pembelajarannya lebih aktif sehingga prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga bisa meningkat atau lebih baik dari tahun sebelumnya.

(23)

4

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Adab Makan dan Minum Dengan Metode Snowball

Throwing Pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga Tahun

Pelajaran 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

materi adab makan dan minum pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Kota Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

D. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Secara Teoritis

(24)

5 2. Kegunaan Praktisi

a. Bagi Peserta Didik

Sebagai usaha untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yaitu bermain sambil belajar agar tidak monoton. Harapannya adalah dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar untuk mempelajari materi adab makan dan minum.

b. Bagi Guru

Sebagai alternatif dalam memilih metode pembelajaran snowball throwing yang akan digunakan dalam proses kegiatan

belajar mengajar, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.

c. Bagi Sekolah

Prestasi penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi yang inovatif bagi pimpinan sekolah dalam melaksanakan pembinaan kepada guru untuk meningkatkan prestasi belajar khususnya di SMP Negeri 7 Salatiga.

d. Bagi Peneliti

(25)

6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:71).

Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Namun, hipotesis tetap merupakan kebenaran yang masih lemah (hipo = di bawah/lemah, tesis = kebenaran) atau jawaban sementara atas masalah yang hendak dopecahkan karena belum teruji secara empiris (Basrowi, 2008:90).

Berdasarkan kerangka pikir yang dijelaskan di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat tuliskan yaitu: metode snowball throwing dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum tahun pelajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

(26)

7

meningkat, apabila jumlah siswa yang telah tuntas dari nilai KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum mencapai 85% atau lebih dari 85% dari seluruh jumlah siswa dan sesuai dengan aspek aktivitas belajar dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dan meningkatnya prestasi belajar siswa di akhir siklus. Sedangkan untuk indikator kebehasilan individu dari setiap siswa adalah nilai KKM yaitu 75.

F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Salatiga kelas VIII A. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek

pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58). Sementara itu, menurut Suyanto dalam Samsu Sumadayo (2013: 143) Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.

(27)

8

(28)

9

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sam’s, 2010:73)

Perencanaan Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari:

(29)

10 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIII A di SMP Negeri 7 Salatiga yang beragama Islam. Penelitian ini akan dilakukan selama dua siklus dengan menggunakan metode snowball throwing.

Waktu penelitian dilaksanakan pada yaitu pada bulan Februari semester genap tahun ajaran 2017/2018 di SMP Negeri 7 Salatiga.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah awal atau observasi awal yang dilakukukan peneliti sebelum penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Mengurus perijinan pihak sekolah yaitu di SMP Negeri 7 Salatiga b. Menjajaki tempat penelitian

c. Mengumpulkan informasi tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga dengan bertanya langsung kepada guru yang bersangkutan

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus (Sam’s, 2011:84-90), dengan perincian langkah-langkah sebagai berikut:

a. Siklus Pertama 1) Perencanaan

(30)

11

a) Menyusun dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan indikator-indikator hasil belajar.

b) Mengembangkan alat peraga atau media pembelajaran dalam rangka implementasi PTK.

c) Mengembangkan pedoman atau instrumen yang digunakan dalam siklus PTK.

d) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.

2) Tindakan

Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan sebagai penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam tahap perencanaan.

3) Observasi atau pengamatan

Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.

4) Refleksi

(31)

12 b. Siklus Kedua

1) Rencana

Berdasarkan prestasi refleksi siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat perencanaan pelaksanaan RPP sesuai dengan materi pembelajaran.

2) Tindakan

Peneliti melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari prestasi siklus pertama.

3) Observasi

Peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik. 4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua.

4. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpualan data pada penelitian ini adalah menggunakan metode:

a. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi (Sam’s,

(32)

13

Menurut Sudjana (1998: 35), “Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur prestasi belajar siswa, terutama prestasi belajar kognitif yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran”.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengetahui sesuatu dengan cara-cara dan aturan yang sudah ditentukan. Pengumpulan data ini menggunakan lembar tes tertulis yang dikerjakan olah peserta didik, adapun jenis tes yang digunakan berupa tes soal isian atau pilihan ganda, baik yang digunakan untuk evaluasi pra penelitian sebagai alat ukur pengetahuan awal siswa sebelum penelitian dilaksanakan dan evaluasi pasca penelitian yang berfungsi untuk mengukur tingkat keberprestasian penelitian.

b. Observasi

(33)

14 c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku, transkrip, notulen rapat, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:206).

Dokumentasi ini diperlukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang sekolahan, keadaan sarana dan prasarana, keadaan siswa, dan nilai siswa di berbagai siklus.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa pengumpulan data-data yang sangat mendukung untuk menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini, bisa disebut juga dengan alat yang digunakan oleh guru atau observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan dimanfaatkan untuk menetapkan keberprestasian dari rencana tindakan yang dilaksanakan (Sumadayo, 2013: 75). Berikut beberapa instrumen yang dipakai oleh peneliti dalam penelitian tindakan kelas, yaitu:

a. Silabus

(34)

15

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus.

c. Soal Pra Siklus, Pre Test, dan Post Test

Yaitu tes tertulis yang digunakan untuk mendapatkan suatu data yang akurat berupa nilai untuk mencapai target indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti. Soal pra siklus digunakan untuk mengetahui layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan. Soal pre test digunakan ketika pembelajaran tentang materi tersebut belum

disampaikan atau sebelum melakukan metode tersebut dilakukan. Sedangkan post test digunakan di akhir pembelajaran guna mencari data untuk mengetahui keberprestasian menggunakan metode snowball throwing tersebut.

d. Lembar Observasi atau Lembar Pengamatan

Yaitu lembar untuk mengamati siswa dan guru selama pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum berlangsung dengan menggunakan metode snowball throwing.

6. Analisa Data

(35)

16

pre test di awal sebelum pembelajaran dilakukan dan post test di akhir

pembelajaran sebagai hasil untuk tolak ukur keberhasilan pembelajaran. Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu: a. Rata-rata Tes Formatif

Yaitu dilakukan dengan menggunakan penjumlahan nilai yang diperoleh seluruh siswa. Selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Sehingga diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut (Darwyan, dkk. 2010:33):

𝑴 =

𝑿 𝒏

Keterangan:

𝑀 = Nilai rata-rata ∑ 𝑋 = Jumlah nilai yang ada

∑ 𝑛 = Jumlah frekuensi yang ada

b. Ketuntasan belajar

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut (Djamarah, 2000:226):

P =

𝒇

∑ 𝑛

𝑿𝟏𝟎𝟎

%

Keterangan:

P = Persentase f = Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM)

(36)

17 G. Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab yang tersusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indkator keberprestasian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, dalam bab ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi Adab Makan dan Minum, metode snowball throwing dan kajian pustaka.

BAB III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini berisi tentang pelaksnaan penelitian yang mencakup gambaran umum SMP Negeri 7 Salatiga, deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB IV Prestasi Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi tentang deskripsi pra siklus, siklus I, siklus II (data hasil penelitian, refleksi), dan pembahasan dari penelitian.

(37)

18 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi adalah hasil yang dicapai (Purwadarminta, 1980:348). Adapun belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam arti luasmencakup pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan sebagainya (Sam’s, 2010:31). Sedangkan belajar menurut Crow and Crow mengatakan bahwa belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan sesuatu, usaha memecahkan rintangan dan menyesuaikan dengan situasi baru (Sriyanti, 2013:14).

(38)

19

tersebut lebih menekankan aspek proses serta keadaan sebagai prestasi belajar (Sriyanti, 2013:15).

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan perubahan yang di dapat seseorang merupakan hasil yang diperolehnya setelah melalui proses belajar dengan berinteraksi dengan lingkungan dan mengoptimalkan kemampuan daya pikirnya.

Menurut Sumadi Suryabrata, di dalam definisi belajar terdapat hal-hal pokok (Sriyanti, 2013:16) yaitu sebaga berikut:

a. Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang potensial.

b. Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatrkan kecakapan baru. c. Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja.

(39)

20

Hasil belajar pada dasarnya merupakan suatu kemampuan berupa ketrampilan dan perilaku baru yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010:31).

Jadi dapat disimpulkan bahwa proses belajar harus memiliki evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar yaitu kualitas peserta didik, baik prestasi yang diraih atau memperbaiki prestasi belajar dari peserta didik.

2. Manifestasi Hasil Belajar

Proses belajar bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, tidak hanya di bangku sekolah dan belajar bisa dialami oleh siapapun. hasil dari belajar tersebut tidak melulu sesuatu yang terlihat, misalnya ketika seseorang dapat menulis dan membaca, dapat naik sepeda, dapat mengoprasikan komputer, namun hasil belajar termanifestasikan dalam beberapa bentuk (Sriyanti, 2013:19-21), antara lain:

a. Kebiasaan

Salah satu wujud perubahan adalah adanya perubahan kebiasaan dalam diri seseorang. Orang yang berprestasi dalam belajar akan mengurangi kebiasaan-kebiasaan yang kurang efektif. b. Ketrampilan

(40)

21 c. Pengamatan

Seseorang yang belajar akan mengprestasikan pengamatan yang lebih objektif dan benar.

d. Sikap

Dalam hal ini, hasil belajar akan ditandai dengan munculnya kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu objek, tata nilai, peristiwa dan sebagainya.

e. Inhibisi

Dalam konteks belajar ini, inhibisi dapat diartikan kesanggupan individu untuk mengurangi atau tindakan yang tidak perlu dan mampu memilih tindakan yang lebih bermanfaat dan lebih baik.

f. Apresiasi

Orang yang belajar akan muncul kemampuan untuk menilai dan menghargai terhadap suatu objek tertentu. Hal ini sebagai hasil belajar yang didapatkannya.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

(41)

22

dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri individu yang belajar.

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi banyak faktor, namun secara umum faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal (Sriyanti, 2013:22-23). Masing masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Faktor eksternal

Dalam hal ini faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada diluar diri peserta didik. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial.

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar diri individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar yang ada di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat, aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah sarana belajar, gedung dan ruang belajar dan lainnya.

2) Faktor sosial

(42)

23

Misalnya, keharmonisan dan pertengkaran di dalam keluarga, kedekatan anak dengan orang lain.

b. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. faktor ini terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang ada pada diri individu yang sedang belajar. Faktor fisiologis terdiri dari: a) Keadaan Tonus jasmani pada umumnya

Keadaan Tonus jasmani pada umumnya ini, misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu.

b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu

Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah terutama yang terkait dengan fungsi panca indra individu, karena panca indra merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.

2) Faktor psikologis

(43)

24 B. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam ialah usaha berupa bimbingan atau usaha terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikanya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta menjadikanya sebagai pedoman hidup (Daradjat, 2001:8).

Pendidikan agama Islam adalah suatu sistem pendidikan yang mencangkup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Oleh karena Islam mempedomani seluruh aspek kehidupan manusia muslim baik duniawi maupun ukhrawi (Uhbiyati, 1999:13). Sedangkan menurut Muhaimin (2004:75-76), Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional.

(44)

25

berkepribadian untuk memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupannya (Depag, 1986: 9).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa pendidikan agama Islam merupakan sarana untuk membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa serta memiliki kepribadian yang utama yang mampu mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan norma dan ukuran agama Islam. C. Materi Adab Makan dan Minum

1. Adab Makan dan Minum yang Baik

Islam menganjurkan umatnya untuk makan yang halal dan bergizi. Halal berarti tidak ada larangan oleh syar’i untuk menikmatinya,

baik karena sifat benda yang dimakan atau cara mendapatkannya. Bergizi artinya mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh seperti vitamin, karbohidrat, protein, dan lemak. Dengan kita memilih makanan yang baik, diharapkan dapat menjadi sumber energi yang akan mendorong kita untuk berbuat kebajikan. Dengan demikian, makanan tersebut memiliki keberkahan bagi hidup kita (Kawardi, 2011: 138). Sesuai dengan Firman Allah SWT di dalam Al-Qur‘an surat Al-Mu‘minun ayat 51:

(45)

26

Artinya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa

yang kamu kerjakan”.

Selain memilih makanan yang baik, ketika kita makan juga dianjurkan dengan beradab yang baik yaitu suatu perilaku yang mencerminkan tata cara makan dan minum sesuai dengan syariat agama Islam. Hal tersebut berlaku umum, baik ketika kita sedang makan sendiri maupun bersama orang lain atau di tempat pribadi atau di tempat umum. Pembahasan tentang adab makan dan minum yang baik adalah sebagai berikut:

a. Adab sebelum makan dan minum

Sebelum hidangan makanan yang tersedia kita santap, pastikan bahwa makanan tersebut halal. Jika sudah, kita cermati apakah makanan baik untuk kesehatan tubuh. Meskipun makanan tersebut halal, tetapi jika berbahaya bagi kesehatan tubuh, sebaiknya kita jauhi. Misalnya, agar terhindar dari batuk, kita menjauhi makanan yang dingin. Makanan yang banyak mengandung gula juga harus dijauhi bagi penderita penyakit diabetes. Demikian halnya contoh yang lain. Jika makanan tersebut sudah terjamin kehalalannya dan baik bagi kesehatan, berarti kita boleh menyantapnya. Oleh karena itu, beberapa adab sebelum makan penting untuk kita perhatikan, yaitu sebagai berikut (Kawardi, 2011: 139):

(46)

27

Tangan merupakan bagian tubuh terpenting pada saat kita melakukan berbagai aktivitas, baik yang kita lakukan di tempat yang bersih maupun kotor. Oleh karena itu, sebelum makan kita dianjurkan untuk membiasakan diri mencuci kedua tangan hingga bersih.

2) Berniat karena Allah SWT dan Berdoa Terlebih Dahulu

Makan kita niatkan untuk mencari ridha Allah SWT. Kita makan tidak didasari niat untuk memenuhi hawa nafsu, tetapi agar kita mendapat kekuatan dalam beribadah kepada Allah SWT. Dengan demikian, sangat keliru jika setelah makan kita justru menjadi malas beribadah. Selain niat yang benar, kita juga dianjurkan untuk berdoa dahulu. Doa sebelum makan adalah sebagai berikut:

ِراَّنلا َباَذَع اَنِق َو اَنَتْقَزَر اَميِف اَنَل ْك ِراَب َّمُهلَّلا

Artinya: “Ya Allah, berkatilah rezeki yang engkau berikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

3) Merasa Cukup dengan Makanan yang Tersedia

(47)

28 mencela makanan sama sekali. Kalau Beliau menyukainya, maka Beliau makan, dan kalau Beliau tidak menyukainya, maka Beliau tinggalkan.” (H.R Bukhari No. 5409).

4) Mengambil Makanan Secukupnya

Rasulullah SAW memberi tuntutan kepada kita untuk tidak makan sebelum lapar dan jika makan pun tidak sampai kenyang. Pada saat kita mengambil makanan, perkirakan dengan porsi secukupnya agar tidak terlalu kenyang. Sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari: 219):

َخ : لاق هنع الله يضر ةريره يبأ نع

Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098).

5) Mengundang Orang Lain untuk Turut Makan

(48)

29

Adab-adab di depan penting untuk kita perhatikan sebelum makan. Jika adab-adab tersebut telah terpenuhi, makanan tersebut pun siap untuk kita santap. Akan tetapi, pada saat makan dan minum juga ada adab-adab yang sebaiknya kita perhatikan.

b. Adab ketika sedang makan dan minum

Ketika kita sedang makan dan minum harus memperhatikan adab yang baik seperti dicontohkan Rasulullah. Ketentuan ini berlaku umum, baik ketika kita sedang makan sendiri maupun bersama orang lain. Berikut ini beberapa adab ketikan makan dan minum yang penting untuk kita perhatikan (Kawardi, 2011: 140). 1) Tidak Berlebihan

Seperti yang berlaku untuk semua aktivitas yang lain, kita dilarang berlebihan. Ketika makan dan minum kita juga dilarang berlebihan. Rasulullah bahkan memerintahkan kita agar makan setelah merasa lapar dan berhenti sebelum kenyang. Kita dilarang makan dan minum dengan berlebihan.

Sesuai dengan Firman Allah SWT di dalam Q.S Al-A’raf ayat 31:

َنيِف ِرْسُمْلا ُّب ِحُي لا ُهَّنِإ اوُف ِرْسُت لا َو اوُبَرْشا َو اوُلُك َو

...

(49)

30

2) Bersegera Makan jika Sangat Lapar

Jika kamu telah siap menikmati hidangan, tetapi berkumandang azan, manakah yang perlu kamu dahulukan? Terlebih dahulu kita perlu menyimak hadis yang artinya: ”Dari

Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, yang artinya “Jika telah disediakan makanan dan telah diiqamati salat, maka dahulukan makan.” Dengan penjelasan hadis di atas, kita dianjurkan

mendahulukan makan. Tujuannya agar kita bisa lebih khusyuk ketika salat. Akan tetapi, jika kita tidak terlalu lapar dan merasa dapat khusyuk salatnya, lebih baik mengakhirkan makannya. 3) Tidak Duduk Bersandar

Rasulullah selalu makan sambil duduk tidak bersandar. Cara duduk bersandar tidak baik bagi kesehatan karena dapat merusak lambung. Kita juga dilarang makan sambil berbaring atau menyandarkan kepala.

4) Dibolehkan Mengangkat Piring Makanan

Kita dibolehkan mengangkat piring untuk memudahkan menikmati makanannya. Akan tetapi, kita harus melakukannya dengan sopan.

(50)

31

senantiasa membiasakan makan dan minum dengan adab yang baik. Adanya perintah untuk beradab makan dan minum yang baik tidak untuk membatasi kita dalam menikmati rezeki yang diberikan Allah SWT. Namun tujuannya agar kegiatan makan dan minum dapat mendatangkan kemaslahatan bagi diri kita sendiri (Hangrasawani, 2005:16).

Adapun adab yang baik pada saat makan antara lain sebagai berikut (Kawardi, 2011: 141):

a) Menggunakan tangan kanan. b) Memperkecil suapan makanan. c) Mengunyah makanannya.

d) Tidak mengambil makanan dahulu selama makanan di dalam mulut belum ditelan.

e) Tidak mencela makanan yang dimakan. f) Mengambil makanan yang berada di dekatnya g) Tidak meniup makanan karena masih panas.

h) Memisahkan antara makanan yang masih dapat dimakan dengan sisa makanan.

Adab yang baik pada saat minum antara lain sebagai berikut: a) Sambil duduk.

b) Minum dengan mengisap airnya.

(51)

32

e) Jika hendak membagikan kepada orang lain, menggunakan tangan kanan.

c. Adab sesudah makan dan minum

Sesudah makan dan minum, juga terdapat adab yang penting kita lakukan. Misalnya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Menghentikan Makan Sebelum Kenyang

Rasulullah menganjurkan kita agar makan sedikit saja agar lambung kita tidak penuh. Lambung, selain membutuhkan ruang untuk makanan, juga perlu ruang untuk air dan udara. Jika isinya tidak seimbang dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya. Sesuai dengan Hadits Rasulullah SAW di bawah ini (Bashari:

Artinya: “Rasulullah SAW selama hidupnya sampai meninggal dunia, Beliau tidak pernah makan roti gandum sampai kekenyangan.” (HR. Bukhari No. 5098)

2) Membasuh Kedua Tangan dengan Air Bersih

Dengan menggunakan tangan yang bersih, makanan yang kita makan pun tetap terjaga kebersihannya.

(52)

33

Sisa-sisa makanan dalam mulut, jika kita biarkan mengendap akan merusak gigi dan menimbulkan aroma tidak sedap. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk membersihkan. 4) Mengucapkan Syukur kepada Allah atas Rezeki yang Diberikan

Makanan yang kita makan merupakan rezeki dari Allah. Dengan demikian, setelah kita makan seharusnya semakin bersyukur dan semangat untuk beribadah kepada Allah. Perhatikan ayat sebagai berikut:

َي

ْنِإ ِ َّ ِلِلَ اوُرُكْشا َو ْمُكاَنْقَزَر اَم ِتاَبِِّيَط ْنِم اوُلُك اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ ا

َنوُدُبْعَت ُهاَّيِإ ْمُتْنُك

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah.”. (Q.S. Al-Baqarah: 172)

5) Selesai Makan Hendaknya Membaca Do’a Sesudah Makan. Do’a sesudah makan adalah sebagai berikut:

َنْيِمِلْسُمْلا َنِم اَنَلَعَج َو اَناَقَس َو اَنَمَعْطَا َنْيِذَّلا ِللهِ ُدْمَحْلا

(53)

34

2. Contoh Adab Makan dan Minum yang Baik

Beradab yang baik ketika makan dan minum perlu kita lakukan di mana pun berada. Misalnya, ketika kita di rumah sendiri, bertamu di tempat orang lain, atau di sekolah. Adab yang baik tersebut perlu kita lakukan, baik ketika makan sendirian maupun bersama orang lain (Kawardi, 2011: 143).

a. Adab Makan Bersama Keluarga

Adab-adab makan yang baik ketika bersama keluarga di rumah antara lain sebagai berikut:

1) Dianjurkan memberi kesempatan kepada orang tua atau saudara yang lebih tua untuk mengambil hidangan terlebih dahulu. 2) Tidak mencela makanan yang dihidangkan.

3) Tidak serakah, cukup mengambil makanan dengan ukuran yang pantas.

4) Makan sebaiknya dilakukan di tempat yang pantas, seperti ruang makan.

5) Jika ada tamu dan mengetahui bahwa kita sedang makan, kita bisa mempersilakan tamu tersebut untuk turut serta makan. 6) Setelah selesai makan, usahakan agar meja tempat hidangan

(54)

35 b. Adab Makan di Sekolah

Makan dengan adab yang baik tidak hanya dianjurkan ketika kita bersama keluarga di rumah. Ketika kita bersama teman di sekolah juga harus beradab yang baik. Contohnya sebagai berikut: 1) Makan tidak pada jam pelajaran

2) Makan kita lakukan di luar ruang kelas, misalnya di kantin. 3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

4) Dilakukan sambil duduk.

c. Adab Makan ketika Bersama Orang Lain

Bagaimana adab yang baik ketika kita makan bersama orang lain? Jika kita sedang makan bersama orang lain, seperti ketika sebagai tamu atau menyambut tamu harus memperhatikan akhlak yang baik. Di antara adab yang baik sebagai berikut:

1) Ketika bertamu hendaknya tidak tepat pada jam makan tuan rumah. Kita dilarang dengan sengaja bertamu pada waktu tuan rumah biasa makan.

(55)

36

3) Tamu boleh memilih makanan yang ia sukai atau tidak mencicipi hidangannya karena ada larangan untuk memakannya. 4) Menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengganggu orang lain dalam menikmati makanannya. Misalnya dengan mengucapkan kata-kata jorok, menjijikkan, atau melakukan gerakan-gerakan tertentu yang mengganggu kenyamanan orang lain.

D. Metode Snowball Throwing

1. Metode

Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Slameto, 1991:84). Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervareasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah dan Zein, 2006:46).

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah sebuah cara dari seorang guru yang dipakainya untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa bertujuan untuk mendapatkan prestasi yang diinginkan. 2. Metode Snowball Throwing

a. Pengertian Metode Snowball Throwing

Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan

(56)

37

dapat diartikan melempar bola salju. Dalam proses belajar mengajar snowball throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi

pertanyaan berbentuk menyerupai bola yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab (Hamdayama, 2014:158).

Snowball Throwing (ST) atau yang juga sering dikenal

dengan snowball fight merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dari game fisik di mana segumpalan salju dilempar dengan maksud memukul orang lain (Huda, 2014:226). Sedangkan menurut Bayor dalam buku Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, bahwa snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa, dalam hal ini peran guru hanya sebagai pemberi arahan awal mengenai materi pembelajaran dan penertiban jalannya pembelajaran (Hamdayama, 2014:158).

(57)

38

b. Langkah-langkah Metode Snowball Throwing

Langkah-langkah dari pembelajaran snowball throwing (Huda, 2014:227) adalah:

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.

2) Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

3) Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

4) Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok. 5) Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti

bola dan dilempar dari satu siswa ke yang lain selama ± 5 menit. 6) Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan, siswa diberikan kesempatan kepada untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

7) Evaluasi. 8) Penutup.

c. Kelebihan dari Metode Snowball Throwing

(58)

39

pembelajaran. Kelebihan dari metode snowball throwing ini adalah (Hamdayama, 2014:161):

1) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lainnya.

2) Siswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berfikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan kepada siswa lainnya.

3) Membuat siswa lebih siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak mengetahui soal yang dibuat temannya seperti apa. 4) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran

5) Pendidik tidak perlu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik.

6) Pembelajaran menjadi lebih efektif.

7) Aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai. d. Kekurangan dari Metode Snowball Throwing

Di samping mempunyai kelebihan, metode snowball throwing juga mempunyai kelemahan atau kekurangan. Kekurangan

dari metode ini adalah (Hamdayama, 2014:161-162):

1) Pengetahuan yang diberikan tidak terlalu luas dan hanya berkisar pada apa yang telah diketahui siswa.

(59)

40

untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu yang lebih panjang untuk mendiskusikannya.

3) Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.

4) Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa. 5) Kurangnya motivasi siswa untuk bekerja sama dalam satu

kelompok karena tidak adanya penghargaan kelompok.

Namun kelemahan dalam penggunaan metode snowball throwing dapat tertutupi dengan beberapa cara, yaitu:

1) Guru menerangkan terlebih dahulu materi secara singkat dan jelas.

2) Mengoptimalisasi waktu dengan cara memberi batasan dalam pembuatan kelompok dan pembuatan pertanyaan.

3) Guru ikut serta dalam pembuatan kelompok sehingga kegaduhan bisa diatasi.

4) Memisahkan grup anak yang dianggap sering membuat gaduh dalam kelompok yang berbeda.

5) Jika memungkinkan, guru memberikan penghargaan kelompok sehingga siswa termotivasi dalam bekerja sama.

E. Kajian Pustaka

(60)

41

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini. Adapun prestasi penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Nurul Djanah (2016) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al-Qur‘an Surat-surat Pendek

Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kela IV SD Ma’arif Tingkir Lor Salatiga 2015/2016” menunjukkan bahwa melalui

penerapan metode snowball trhowing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus meningkat dari pra siklus hingga siklus kedua, dengan rincian nilai rata-rata pra siklus 69,5 dan presentase ketuntasan 70%. Kemudian pada siklus I nilainya menjadi 71,19 dengan ketuntasan 76,19% dan pada siklus II nilai rata-rata 75 dengan ketuntasan belajar 90%.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Khoirul Mujahidin (2017) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Materi Aliran Dan Tokoh Ilmu Kalam Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas XI IPA 1 Ma Al-Bidayah Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”, menunjukkan

(61)

42

3. Penelitian yang dilakukan oleh Sholihah Pamuji Rahayu (2017) yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan agama Islam Materi Azan Dan Ikamah Dengan Metode Snowball Throwing Pada Kelas V SDN Siderejo Lor Salatiga Tahun

2016/2017”, menunjukkan bahwa melalui penerapan metode snowball trhowing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu nilai

(62)

43 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 7 Salatiga 1. Tinjauan Historis

SMP Negeri 7 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah pertama di kota Salatiga. Sekolah ini didirikan pada tanggal 7 Juli 1987. Sejak awal berdiri hingga saat ini, SMP Negeri 7 Salatiga telah mengalami beberapa kali regenerasi kepemimpinan. Tercatat sudah terjadi 6 kali pergantian Kepala Sekolah di SMP Negeri 7 Salatiga ini selama kurun waktu kurang lebih 32 tahun.

2. Tinjauan Geografis

SMP Negeri 7 Salatiga berdiri pada lahan seluas 12.780 m2. Lahan yang sudah berstatus hak milik ini terletak di dusun Warak desa Dukuh kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Lingkungan sekolah yang masih asri dan dipenuhi pepohonan yang masih rindang menjadikan SMP Negeri 7 Salatiga ini nyaman dan kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

3. Identitas Sekolah

a. Profil SMP Negeri 7 Salatiga

Nama Sekolah: SMP Negeri 7 Salatiga

(63)

44

Alamat Sekolah: Jalan: Setiaki No. 15 Salatiga Kecamatan: Sidomukti

Kota: Salatiga

No. Telepon: (0298)322272 1) NSS: 201036203007 2) NIS: 20007

3) Jenjang akreditasi: A 4) Tahun didirikan: 1987 5) Tahun Beroperasi: 1987

6) Kepemilikan tanah: Pemkot Kota Salatiga Status tanah: SHM

Luas tanah: 12.780 m2

7) Status bangunan: Milik Pemerintah Kota Salatiga 8) Luas seluruh bangunan: 3.039 m2

9) Nomor rekening sekolah: 0081-01-009019-05-5 atas nama SMP Negeri 7 Salatiga

b. Visi dan Misi SMP Negeri 7 Salatiga

(64)

45 1) Visi SMP Negeri 7 Salatiga

Visi SMP Negeri 7 Salatiga adalah Terwujudnya insan yang SIAP (Santun berperilaku, Iman dalam beragama, menjaga Asri lingkungannya, dan Percaya diri) BERPRESTASI.

2) Misi SMP Negeri 7 Salatiga

Misi SMP Negeri 7 Salatiga adalah menyelenggarakan pendidikan bermutu untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kompetensi peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan yang didukung sarana prasarana pembelajaran, lingkungan yang asri, dan pelayanan prima.

c. Struktur Organisasi SMP Negeri 7 Salatiga

Pendidikan yang efektif dan kondusif dalam pelaksanaannya tidaklah terlepas dari adanya organisasi struktural untuk mencapai tujuan dalam proses pendidikan. Adapun struktur organisasi SMP Negeri 7 Salatiga sebagai berikut:

Tabel 3. 1 Struktur organisasi SMP Negeri 7 Salatiga

NO. NAMA JABATAN

1. Drs. Supriyadi S. Komite Sekolah

2. Dra. Anna Maria Andharini, M.Pd. Kepala Sekolah

3. Tri Martini Harwanti, SE Koordinator TAS

4. Nastain Arif, S.Pd. Kesiswaan

5. Drs. Supantiyono Humas

6. Sigih Pratisto, S.Pd. Kurikulum

(65)

46

8. Agus Dwiyono, S.Pd. Kepala Perpus

9. Hj. Krisnuraini, S. Pd. Kepala LAB

10. Dwi Retno Setyaningrum, S. Pd. UKS

11. E. Pujono, S. Pd. LAB IPA

12. Nur Kholis, S. Pd. LAB Matematika

13. Sunarmi, S. Pd. LAB IPS

14. Heru Setyo W. S. Pd. LAB Olahraga

15. Slamet Mulyono LAB Mulok

d. Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan SMP Negeri 7 Salatiga SMP Negeri 7 Salatiga merupakan sekolah yang memiliki guru tetap dan guru tidak tetap. Adapun jumlah guru dan tenaga kependidikan yang dimiliki dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. 2 Keadaan Guru SMP Negeri 7 Salatiga

No. Guru/Tenaga Kependidikan

Jenis kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Guru 25 21 46

2 Tenaga Kependidikan 7 3 10

Total 56

e. Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga

(66)

47

Tabel 3. 3 Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga

No Kelas Jumlah Siswa L/P

f. Sarana dan Prasarana

(67)

48

sarana prasarana telah disediakan untuk memperlancar dan menunjang proses belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar sekolah mampu mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk data sarana prasarana serta denah lokasi SMP Negeri 7 Salatiga dapat dilihat dalam lampiran.

B. Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah siswa di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga tahun pelajaran 2017/2018 semester genap yang berjumlah 19 siswa yang beragama Islam. Yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Adapun data siswa yang menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 4 Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga

No Nama Siswa

13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko

(68)

49

15 Rudi Purwantoro

16 Saloka Prana Wicaksana

17 Septian Dicha Saputra

18 Sherly Rahmawati

19 Wahida Ilma Nisa

C. Pelaksanaan Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus

Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada pra siklus, antara lain adalah:

a. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum masuk ke siklus I dan II sebagai data awal kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Februari 2018.

b. Menyiapkan soal untuk pra siklus sebagai data awal untuk pertimbangn layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan.

(69)

50

perbaikan dalam pembelajaran dengan melakukan penelitian tindakan kelas dalam dua siklus.

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari Sabtu tanggal 10 Februari 2018.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam pemebelajaran dengan materi pembelajaran adab makan dan minum dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing.

3) Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Menyiapkan pre tes I dan post test I dengan materi adab makan dan minum.

(70)

51 b. Pelaksanaan Tindakan

1) Kegiatan Pendahuluan:

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada peserta didik.

b) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.

c) Guru dan peserta didik membaca Asmaul Husna

d) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan mengabsen peserta didik.

e) Guru memberikan pre test I.

f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti:

a) Mengamati

Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. b) Menanya

(71)

52 c) Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar

kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

5. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

d) Asosiasi

(72)

53 e) Komunikasi

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menyampaikan prestasi diskusinya.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru menguatkan dan melengkapi prestasi pembelajaran. b) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I. c) Guru menyampaikan salam penutup.

c. Observasi atau Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:

1) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

2) Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.

d. Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. 2) Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara

(73)

54

memiliki prestasi 6 siswa yang tuntas atau 31,58% dengan nilai rata-rata 68,95, sedangkan siswa yang mengalami ketuntasan prestasi belajar pada siklus I adalah 9 siswa atau 47,37% dengan nilai rata-rata 74,42. Jadi, dapat diketahui dari pra siklus ke siklus I ini mengalami peningkatan ketuntasan prestasi belajar yaitu sebanyak 3 siswa atau 15,79%, dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 5,47. Berdasarakan data yang diperoleh di atas dapat diketahui bahwa peningkatan ketuntasan prestasi belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 47,37% atau < 85%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Sabtu tanggal 17 Februari 2018.

(74)

55

3) Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

4) Menyiapkan pre tes II dan post test II dengan materi Adab Makan dan Minum.

5) Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Kegiatan Pendahuluan:

1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada peserta didik.

2) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah dan do’a sebelum belajar bersama peserta didik.

3) Guru dan peserta didik membaca Asmaul Husna. 4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar. 5) Guru mengabsen peserta didik.

6) Guru memberikan pre test II.

7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti:

a) Mengamati

(75)

56 b) Menanya

Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap materi yang telah disajikan.

c) Melakukan

1. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi kepada kelompoknya.

2. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya. 3. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar

kertas kerja, untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4. Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 5 menit.

(76)

57 d) Asosiasi

Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk mendiskusikan materi yang diberikan sesuai dengan kelompoknya.

e) Komunikasi

Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menyampaikan prestasi diskusinya.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru menguatkan dan melengkapi prestasi pembelajaran. b) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes II. c) Guru menyampaikan salam penutup.

c. Observasi atau Pengamatan

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:

1) Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

(77)

58 d. Refleksi

1) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat kesimpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. 2) Berdasarkan prestasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa

antara siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Siklus I memiliki prestasi 9 siswa yang mengalami ketuntasan prestasi belajar atau 47,37% dengan nilai rata-rata 74,42. Prestasi siklus II dengan total jumlah siswa yang mengalami ketuntasan prestasi belajar adalah 17 siswa dari 19 siswa dengan presentase 89,47% atau > 85%, dengan nilai rata-rata yaitu 93,05. Data ini menunjukkan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ketuntasan prestasi belajar yaitu 8 siswa atau 42,10% dan peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga, sebesar 18,63.

(78)

59 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Per Siklus

1. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Februari 2018 di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga dengan jumlah siswa 19 siswa yang beragama Islam. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM) kelas VIII pada mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu 75.

Berdasarkan hasil pra siklus diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 1 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Pra Siklus

NO. Nama Nilai Keterangan

1 Alifia Silvianjani 62 Belum Tuntas

2 Amara Armania 70 Belum Tuntas

3 Amelia Cahya Maulana 76 Tuntas

4 Anisya Nurnia Cahyaningtyas 64 Belum Tuntas

5 Aulia Nurmalasari 68 Belum Tuntas

6 Defi Fitrianti 70 Belum Tuntas

7 Dimas Surya Pradana 78 Tuntas

8 Erika Cahya Ningrum 76 Tuntas

9 Farensa Cahyo Purnomo 78 Tuntas

10 Krisna Wahyu Ardianto 70 Belum Tuntas

11 Okta Ramji Saputra 80 Tuntas

(79)

60

13 Rastani Uwais Bondhan Sasongko 60 Belum Tuntas

14 Rita Wahyu Andini 78 Tuntas

15 Rudi Purwantoro 62 Belum Tuntas

16 Saloka Prana Wicaksana 62 Belum Tuntas

17 Septian Dicha Saputra 60 Belum Tuntas

18 Sherly Rahmawati 58 Belum Tuntas

19 Wahida Ilma Nisa 70 Belum Tuntas

Jumlah Nilai 1310

Rata-rata 68,95

Siswa yang Tuntas 6

Siswa yang Belum Tuntas 13

2. Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 Februari 2018 di kelas VIII A SMP Negeri 7 Salatiga dengan jumlah siswa 19 siswa yang beragama Islam. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM) kelas VIII pada mata pelajaran pendidikan agama Islam yaitu 75.

Berdasarkan hasil siklus I diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4. 2 Data Ketuntasan Prestasi Belajar Siklus I

NO. Nama Nilai Keterangan

1 Alifia Silvianjani 78 Tuntas

2 Amara Armania 76 Tuntas

3 Amelia Cahya Maulana 78 Tuntas

Gambar

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Sam’s, 2010:73)
Tabel 3. 1 Struktur organisasi SMP Negeri 7 Salatiga
Tabel 3. 2 Keadaan Guru SMP Negeri 7 Salatiga
Tabel 3. 3 Keadaan Siswa SMP Negeri 7 Salatiga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum melakukan perhitungan hipotesis harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu, yaitu uji asumsi klasik bertujuan untuk melihat apakah dalam model

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

mahasiswa akuntansi atas prilaku tidak etis akuntan. Menguji secara empiris pengaruh negatif pengetahuan terhadap. persepsi mahasiswa akuntansi atas prilaku tidak etis

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan, media

bidang pemasaran, khususnya mengenai study tentang shopping life style, fashion involvement , dan brand terhadap impulse buying behavior. Karena dalam bidang ini

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO.43/PUU-XIII/2015 TENTANG PROSES REKRUTMEN HAKIM TINGKAT PERTAMA.. TANPA MELIBATKAN

membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada “ Hubungan antara kualitas produk dan kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen di Matahari. Department Store

rasio keuangan yang digunakan yaitu Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return. on Asset, dimana Pengaruh Signifikan antara DER