• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - EVALUASI MANAJEMEN PASAR TRADISIONAL (PASAR PETERONGAN) DITINJAU DARI PELAYANAN PRIMA - Unissula Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - EVALUASI MANAJEMEN PASAR TRADISIONAL (PASAR PETERONGAN) DITINJAU DARI PELAYANAN PRIMA - Unissula Repository"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Alasan Pemilihan Studi ... 4

1.4 Tujuan dan Sasaran Penelitian ... 6

1.4.1 Tujuan ... 6

1.4.2 Sasaran ... 6

1.5 Ruang Lingkup ... 6

1.5.1 Ruang Lingkup Materi ... 6

1.5.2 Ruang Lingkup Wilayah ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

1.7 Keaslian Penelitian ... 8

1.8 Kerangka Pikir ... 9

1.9 Metodologi Penelitian ... 11

1.9.1 Pendekatan Penelitian ... 11

1.9.2 Metode Pengumpulan Data ... 13

1.9.3 Teknik Pengumpulan Data ... 14

1.9.3.1 Tahap Persiapan ... 14

1.9.3.2 Tahap Pengumpulan Data ... 15

1.9.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 17

(2)

viii

1.9.3.5 Kebutuhan Data ... 19

1.9.4 Teknik dan Kerangka Analisis ... 31

1.9.4.1 Teknik Analisis ... 31

1.9.4.2 Kerangka Analisis ... 33

1.10 Sistematika Penulisan ... 34

BAB II KAJIAN TEORI EVALUASI MANAJEMEN PASAR TRADISIONAL DAN PELAYANAN PRIMA 2.1. Evaluasi ... 35

2.1.1 Pengertian Evaluasi ... 35

2.1.2 Fungsi Evaluasi ... 36

2.1.3 Kriteria Evaluasi ... 37

2.1.3.1 Efektivitas ... 38

2.1.3.2 Efisiensi ... 39

2.1.3.3 Kecukupan ... 40

2.1.3.4 Pemerataan ... 41

2.1.3.5 Responsivitas ... 42

2.1.3.6 Ketepatan ... 43

2.2. Konsep Sistem Manajemen ... 44

2.3. Pelayanan Prima ... 47

2.3.1 Karakteristik Pelayanan Prima ... 49

2.3.2 Faktor-faktor Pendorong Kepuasan Pelanggan dan Perilaku Produsen ... 50

2.3.3 Unsur-unsur Pelayanan Prima ... 51

2.3.4 Prinsip Dan Konsep Pelayanan Prima ... 53

2.4. Kegiatan/Aktivitas Pasar ... 55

2.4.1 Pengertian Kegiatan/Aktivitas Pasar ... 55

2.4.2 Perkembangan Kegiatan/Aktivitas Pasar ... 55

2.4.3 Klasifikasi Jenis Kegiatan/Aktivitas Pasar ... 57

2.4.4 Zonasi Pasar Tradisional ... 58

2.5. Manajemen Pasar Tradisional ... 59

(3)

ix

BAB III GAMBARAN UMUM MANAJEMEN PASAR PETERONGAN DITINJAU DARI PELAYANAN PRIMA

3.1 Kebijakan Manajemen Pasar Peterongan ... 66

3.1.1 Lingkup Pengelolaan Pasar Tradisional ... 66

3.1.2 Pengelolaan Pola Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) .... 66

3.1.3 Kebijakan Pengelolaan Pasar Tradisional di Kota Semarang ... 67

3.2 Gambaran Umum Kelurahan Peterongan ... 71

3.3 Gambaran Umum Pasar Peterongan ... 73

3.3.1 Latar Belakang ... 73

3.3.2 Lokasi Pasar Peterongan ... 74

3.3.3 Klasifikasi Kegiatan Pasar Peterogan ... 76

3.3.4 Permasalahan Pasar Peterongan ... 78

3.4 Manajemen Pasar Peterongan ... 79

3.4.1 Pemanfaatan Fisik Pasar ... 79

3.4.1.1 Pemanfaatan tata letak pasar ... 80

3.4.1.2 Kondisi, Intensitas Pemeliharaan dan Perawatan PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas) ... 84

3.4.2 Keuangan ... 96

3.4.2.1 Sumber Pendapatan ... 96

3.4.2.2 Besaran Tarif Sewa ... 96

3.4.2.3 Pemanfaatan Hasil Sewa ... 97

3.4.3 Kelembagaan dan Pelayanan Prima ... 98

3.4.3.1 Keberadaan Badan Pengelola Pasar Tradisional ... 98

3.4.3.2 Kepuasan Pelanggan ... 100

3.4.3.3 Permintaan Konsumen ... 104

3.4.4 Penghunian Pasar ... 106

3.4.4.1 Kelompok Sasaran Penghuni Pasar ... 106

3.4.4.2 Proses Penghunian Pasar ... 107

3.4.5 Respon Pedagang ... 108

3.4.6 Program Pemberdayaan Pedagang Pasar ... 109

(4)

x

3.4.8 Ketepatan Tujuan dan Sasaran Pengelolaan

Pasar Peterongan ... 110

BAB IV ANALISIS EVALUASI MANAJEMEN PASAR TRADISIONAL DITINJAU DARI PELAYANAN PRIMA 4.1 Efektivitas ... 113

4.1.1 Pemanfaatan Fisik Pasar ... 113

4.1.1.1 Pemanfaatan Tata Letak Pasar ... 113

4.1.1.2 Kondisi dan Upaya Pelaporan Kerusakan Bangunan Pasar ... 116

4.1.2 Kondisi, Intensitas Pemeliharaan dan Perawatan PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas) ... 119

4.1.2.1 Prasarana ... 119

4.1.2.2 Sarana ... 125

4.1.2.3 Utilitas ... 130

4.1.2.4 Intensitas Pemeliharaan dan Perawatan PSU . 132 4.1.3 Efektivitas Manajemen Pasar Peterongan ... 134

4.2 Efisiensi ... 136

4.2.1 Sumber Pendapatan ... 136

4.2.2 Besaran Tarif Sewa ... 138

4.2.3 Pemanfaatan Hasil Sewa ... 139

4.2.4 Efisiensi Manajemen Pasar Peterongan ... 140

4.3 Kecukupan ... 142

4.3.1 Kelembagaan ... 142

4.3.1.1 Keberadaan Badan Pengelola Pasar Tradisional ... 142

4.3.1.2 Sosialisasi Tentang Pemeliharaan Pasar Peterongan ... 143

4.3.2 Pelayanan Prima ... 144

4.3.1.1 Kepuasan Pelanggan ... 144

4.3.1.2 Permintaan Konsumen ... 152

4.3.3 Kecukupan Manajemen Pasar Peterongan ... 158

(5)

xi

4.4.1 Kelompok Sasaran Penghuni Pasar ... 159

4.4.2 Proses Penghunian Pasar ... 161

4.4.3 Pemerataan Mananajemen Pasar Peterongan ... 165

4.5 Responsivitas ... 166

4.5.1 Respon Pedagang ... 167

4.5.2 Program Pemberdayaan Pedagang Pasar ... 169

4.5.3 Respon Pembeli ... 169

4.5.4 Responsivitas Manajemen Pasar Peterongan ... 170

4.6 Ketepatan ... 171

4.6.1 Ketepatan Tujuan ... 172

4.6.2 Ketepatan Sasaran ... 173

4.6.3 Ketepatan Manajemen Pasar Peterongan ... 175

4.7 Temuan Studi ... 176

4.8 Sintesis Hasil Evaluasi ... 178

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 188

5.2 Rekomendasi ... 190

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Keaslian Penelitian ... 8

Tabel I.2 Pembagian Jumlah Sampel di Pasar Peterongan ... 18

Tabel I.3 Parameter Evaluasi Manajemen Pasar Peterongan ... 25

Tabel I.4 Kebutuhan Data ... 27

Tabel II.1 Kriteria Evaluasi ... 37

Tabel II.2 Elemen Sistem Manajemen ... 44

Tabel II.3 Sintesa Literatur ... 65

Tabel III.1 Pengelolaan Pasar Tradisional ... 66

Tabel III.2 Retribusi Pasar Tradisional ... 68

Tabel III.3 Profil Pasar Tradisional ... 73

Tabel III.4 Permasalahan Pasar Peterongan ... 78

Tabel III.5 Pemanfaatan bangunan kios/los ... 80

Tabel III.6 Kondisi Kontruksi Bangunan Kios/los ... 82

Tabel III.7 Kondisi Bangunan/Tempat Berjualan Berdasarkan Keinginan Pedagang ... 83

Tabel III.8 Upaya pelaporan kerusakan bangunan kios/los kepada pihak pengelola ... 83

Tabel III.9 Kondisi Jalan Pasar Peterongan ... 85

Tabel III.10 Kondisi Tangga Pasar Peterongan ... 87

Tabel III.11 Kondisi Drainase/Saluran Air Pasar Peterongan .... 87

Tabel III.12 Kondisi Saluran Air Limbah/Air Buangan Pasar Peterongan ... 88

Tabel III.13 Kondisi Air Bersih Pasar Peterongan ... 89

Tabel III.14 Kondisi Persampahan Pasar Peterongan ... 90

Tabel III.15 Kondisi Sarana Peribadatan Pasar Peterongan ... 91

Tabel III.16 Kondisi Fasilitas MCK Pasar Peterongan ... 92

Tabel III.17 Kondisi Balai Rembug Pedagang Pasar Peterongan ... 92

Tabel III.18 Kondisi Perparkiran Pasar Peterongan ... 93

Tabel III.19 Kondisi Jaringan Listrik Pasar Peterongan ... 94

(7)

xiii

Tabel III.21 Upaya Pemeliharaan dan Perawatan Pasar Peterongan 96

Tabel III.22 Iuran Wajib Pedagang Pasar Peterongan ... 97

Tabel III.23 Ketepatan Pembayaran Iuran Wajib ... 97

Tabel III.24 Keberadaan Penyuluhan dan Pelatihan dari Pemerintah 100 Tabel III.25 Kualitas Produk Yang Dijual Di Pasar Peterongan .. 101

Tabel III.26 Kepuasan Pembeli Dengan Produk Di Pasar Peterongan 101 Tabel III.27 Rata-Rata Harga Produk Di Pasar Peterongan ... 102

Tabel III.28 Kualitas Pelayanan Oleh Pedagang Pasar Peterongan 102 Tabel III.29 Jarak Tempat Tinggal Dari Rumah Ke Pasar Peterongan 102 Tabel III.30 Pencapaian ke Pasar Peterongan ... 103

Tabel III.31 Kenyamanan Pembeli Di Pasar Peterongan ... 103

Tabel III.32 Keamanan Pembeli Di Pasar Peterongan ... 103

Tabel III.33 Asal Produk Barang Di Pasar Peterongan ... 104

Tabel III.34 Daya Beli Masyarakat di Pasar Peterongan ... 105

Tabel III.35 Intensitas Kebutuhan Pembeli ... 105

Tabel III.36 Selera Pembeli Di Pasar Peterongan ... 105

Tabel III.37 Harga Barang Di Pasar Peter ... 106

Tabel III.38 Asal Pedagang Pasar Peterongan ... 106

Tabel III.39 Pendapatan Rata-rata Pedagang Per Bulan ... 107

Tabel III.40 Lama Berdagang Di Pasar Peterongan ... 107

Tabel III.41 Cara Berdagang Di Pasar Peterongan ... 108

Tabel III.42 Batasan Waktu Berdagang di Pasar Peterongan ... 108

Tabel III.43 Perpanjangan Dalam Berdagang Di Pasar Peterongan . 108 Tabel III.44 Kelancaran Pengelolaan Pasar Peterongan ... 109

Tabel III.45 Dampak Positif Pengelolaan Pasar Peterongan Bagi Lingkungan Pasar ... 109

Tabel III.46 Pengelolaan Pasar Peterongan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Pedagang ... 109

Tabel III.47 Keberadaan Program Pemberdayaan Pedagang Pasar Peterongan ... 110

Tabel III.48 Penampilan Pedagang di Pasar Peterongan ... 110

(8)

xiv

Tabel III.50 Ketepatan Tujuan Pengelolaan Pasar Peterongan

Menurut Pembeli ... 111

Tabel III.51 Ketepatan Sasaran Pengelolaan Pasar Peterongan Menurut Pedagang ... 111

Tabel III.52 Ketepatan Sasaran Pengelolaan Pasar Peterongan Menurut Pembeli ... 112

Tabel IV.1 Efektivitas Manajemen Pasar Peterongan ... 135

Tabel IV.2 Kecukupan Mananajemen Pasar Peterongan ... 158

Tabel IV.3 Pemerataan Manajemen Pasar Peterongan ... 166

Tabel IV.4 Responsivitas Manajemen Pasar Peterongan ... 171

Tabel IV.5 Ketepatan Manajemen Pasar Peterongan ... 175

Tabel IV.6 Evaluasi Manajemen Pasar Peterongan ... 179

(9)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Orientasi Wilayah Studi ... 7

Gambar I.2 Kerangka Pikir ... 10

Gambar I.3 Desain Metode Deskriptif Kuantitatif Rasionalistik . 11 Gambar I.4 Kerangka Analisis ... 33

Gambar 3.1 Struktur Badan Pengelola Pasar Tradisional ... 67

Gambar 3.2 Peta Administrasi Kelurahan Peterongan Kecamatan Semarang Selatan ... 72

Gambar 3.3 Peta Administrasi Pasar Peterongan ... 75

Gambar 3.4 Peta Zonasi Pasar Peterongan ... 77

Gambar 3.5 Permasalahan Di Pasar Peterongan ... 79

Gambar 3.6 Tempat Berjualan Pedagang ... 80

Gambar 3.7 Pemanfaatan Bangunan Pasar Sebagai Tempat Tinggal .. 81

Gambar 3.8 Kondisi Kontruksi Bangunan Kios/Los Pasar Peterongan82 Gambar 3.9 Kerusakan Atap Pasar ... 84

Gambar 3.10 Kondisi Jalan Utama ... 85

Gambar 3.11 Kondisi Jalan Lingkungan ... 86

Gambar 3.12 Kondisi Tangga Pasar Peterongan ... 86

Gambar 3.13 Kondisi Jaringan Drainase/Saluran Air ... 88

Gambar 3.14 Kondisi Saluran Air Limbah/Air Buangan Pasar Peterongan ... 88

Gambar 3.15 Kondisi Penampungan dan Meteran Air Bersih ... 89

Gambar 3.16 Kondisi Persampahan di Pasar Peterongan ... 90

Gambar 3.17 Kondisi Sarana Peribadatan Pasar Peterongan ... 91

Gambar 3.18 Kondisi MCK Pasar Peterongan ... 92

Gambar 3.19 Kondisi Balai Rembug Pasar Peterongan ... 93

Gambar 3.20 Kondisi Perparkiran Pasar Peterongan ... 93

Gambar 3.21 Kondisi Jaringan Listrik ... 94

Gambar 3.22 Kondisi Penyiar Suara Pengumuman Pasar Peterongan . 95 Gambar 3.23 Bagan Alur Pemanfaatan Uang Sewa atau Retribusi Pasar Peterongan ... 98

(10)

xvi

Gambar 3.25 Struktur Badan Pengelola Pasar Dinas Pasar,

UPTD Pasar, dan Pengelola Pasar Kota Semarang .... 100

Gambar 3.26 Kondisi Distributor Menyuplai Barang Kepada Pedagang104 Gambar 4.1 Persentase Pemanfaatan Bangunan Kios/Los ... 114

Gambar 4.2 Analisis Pemanfaatan Bangunan Kios/Los ... 115

Gambar 4.3 Persentase Kondisi Kontruksi Bangunan Kios/Los ... 116

Gambar 4.4 Persentase Kondisi Bangunan/Tempat Berjualan Berdasarkan Keinginan Pedagang ... 117

Gambar 4.5 Persentase Upaya Pelaporan Kerusakan Bangunan Kios/Los Kepada Pihak Pengelola ... 117

Gambar 4.6 Mekanisme Pelaporan Kerusakan Bangunan Pasar Peterongan ... 118

Gambar 4.7 Analisis Kondisi Bangunan Pasar Peterongan ... 119

Gambar 4.8 Persentase Kondisi Jalan Pasar Peterongan ... 120

Gambar 4.9 Persentase Kondisi Tangga Pasar Peterongan ... 121

Gambar 4.10 Persentase Kondisi Drainase Pasar Peterongan ... 122

Gambar 4.11 Kondisi Saluran Air Limbah Pasar Peterongan ... 122

Gambar 4.12 Persentase Kondisi Jaringan Air Bersih Pasar Peterongan ... 123

Gambar 4.13 Persentase Kondisi Persampahan Pasar Peterongan ... 124

Gambar 4.14 Analisis Kondisi Prasarana Pasar Peterongan ... 125

Gambar 4.15 Persentase Kondisi Sarana Peribadatan Pasar Peterongan ... 126

Gambar 4.16 Persentase Kondisi Fasilitas MCK Pasar Peterongan . 127 Gambar 4.17 Persentase Kondisi Fasilitas MCK Pasar Peterongan . 128 Gambar 4.18 Persentase Kondisi Perparkiran Pasar Peterongan ... 129

Gambar 4.19 Analisis Kondisi Sarana Pasar Peterongan ... 129

Gambar 4.20 Persentase Kondisi Jaringan Listrik Pasar Peterongan130 Gambar 4.21 Persentase Kondisi Penyiar Suara Pengumuman (TOA) Pasar Peterongan ... 131

Gambar 4.22 Analisis Kondisi Utilitas Pasar Peterongan ... 132

(11)

xvii

Gambar 4.24 Mekanisme Pemeliharaan dan Perawatan Pasar Peterongan133

Gambar 4.25 Analisis Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan serta PSU

Pasar Peterongan ... 134

Gambar 4.26 Persentase Ketepatan Pembayaran Iuran Wajib ... 139

Gambar 4.27 Efisiensi Manajemen Pasar Peterongan ... 141

Gambar 4.28 Persentase Keberadaan Penyuluhan dan Pelatihan dari Pemerintah ... 143

Gambar 4.29 Analisis Kelembagaan Pasar Peterongan ... 144

Gambar 4.30 Persentase Kualitas Produk Yang Dijual Di Pasar Peterongan ... 145

Gambar 4.31 Persentase Kepuasan Pembeli Dengan Produk Di Pasar Peterongan ... 146

Gambar 4.32 Persentase Rata-Rata Harga Produk Di Pasar Peterongan 147 Gambar 4.33 Persentase Kualitas Pelayanan Oleh Pedagang Pasar Peterongan ... 148

Gambar 4.34 Persentase Jarak Tempat Tinggal Dari Rumah Ke Pasar Peterongan ... 149

Gambar 4.35 Persentase Pencapaian Ke Pasar Peterongan ... 150

Gambar 4.36 Persentase Kenyamanan Pembeli Di Pasar Peterongan . 150 Gambar 4.37 Persentase Keamanan Pembeli Di Pasar Peterongan ... 151

Gambar 4.38 Analisis Kepuasan Pelanggan Pasar Peterongan ... 152

Gambar 4.39 Persentase Asal Produk Barang Di Pasar Peterongan . 153 Gambar 4.40 Persentase Daya Beli Masyarakat Di Pasar Peterongan154 Gambar 4.41 Persentase Intensitas Kebutuhan Pembeli ... 155

Gambar 4.42 Persentase Selera Pembeli Di Pasar Peterongan ... 156

Gambar 4.43 Persentase Harga Barang Di Pasar Peterongan ... 157

Gambar 4.44 Analisis Permintaan Konsumen Pasar Peterongan ... 157

Gambar 4.45 Persentase Asal Pedagang Pasar Peterongan ... 160

Gambar 4.46 Analisis Kelompok Sasaran Pasar Peterongan ... 161

Gambar 4.47 Persentase Pendapatan Rata-Rata Pedagang Per Bulan 162 Gambar 4.48 Persentase Lama Berdagang Di Pasar Peterongan ... 163

(12)

xviii

Gambar 4.50 Persentase Batasan Waktu Berdagang Di Pasar

Peterongan ... 164

Gambar 4.51 Persentase Perpanjangan Dalam Berdagang

Di Pasar Peterongan ... 165

Gambar 4.52 Analisis Proses Penghunian Pasar Peterongan ... 165

Gambar 4.53 Persentase Kelancaran Pengelolaan Pasar Peterongan 167

Gambar 4.54 Persentase Dampak Positif Pengelolaan Pasar Peterongan

Bagi Lingkungan Pasar ... 168

Gambar 4.55 Persentase Pengelolaan Pasar Peterongan Dalam

Meningkatkan Kesejahteraan Pedagang ... 168

Gambar 4.56 Persentase Keberadaan Program Pemberdayaan

Pedagang Pasar Peterongan ... 169

Gambar 4.57 Persentase Penampilan Pedagang Di Pasar Peterongan 170

Gambar 4.58 Persentase Ketepatan Tujuan Pengelolaan Pasar

Peterongan Menurut Pedagang ... 172

Gambar 4.59 Persentase Ketepatan Tujuan Pengelolaan Pasar

Peterongan Menurut Pembeli ... 173

Gambar 4.60 Persentase Ketepatan Sasaran Pengelolaan Pasar

Peterongan Menurut Pedagang ... 174

Gambar 4.61 Persentase Ketepatan Sasaran Pengelolaan Pasar

Referensi

Dokumen terkait

(2005) menjelaskan bahwa biosorpsi dan akumulasi zat polutan oleh tumbuhan dapat terjadi melalui tiga proses yaitu biosorpsi logam oleh akar, translokasi zat

Syok juga dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang mengancam jiwa yang diakibatkan karena tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang adekuat yang mengakibatkan kerusakan

Sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya sehingga diperoleh suhu dan waktu optimum terdapat pada suhu 70 o C penyeduhan 5 menit, dimana diperoleh kadar tanin tertinggi dan

Kemampuan intelektual ini dibutuhkan dalam mengatasi masalah ( problem solving ), menerapkan taktik dan strategi dalam latihan, dan menghadapi pertandingan”. 24)

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik berupa dorongan semangat maupun sumbangan pemikiran.Oleh karena itu, pada kesempatan ini

dituruti oleh tarian, sedangkan instrumentalia timur apalagi Indonesia masih sangat rapat hubungannya dengan tarian, sehingga belum dapat kita pisahkan antara musik dan

Beberapa program pengentasan kemiskinan di lahan marginal selama ini telah banyak dilakukan oleh pemerintah dan umumnya ditempuh melalui pendekatan subsidi dan..

Suami isteri yang terikat dalam perkawinan yang sah, akan mempunyai harta benda, baik yang diperoleh sebelum perkawinan maupun selama perkawinan. Pengaturan