• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN SEKOLAH SWASTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN SEKOLAH SWASTA DI KOTA BANDAR LAMPUNG"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN SEKOLAH SWASTA DI

KOTA BANDAR LAMPUNG

Meitupa Adhipurna, Elman Eddy Patra, S.H., M.H., Satria Prayoga, M.H., M.H.

Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung 35154

ABSTRAK1007

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang di atur dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendirian sekolah swasta segala kebutuhan operasional pendidikan sekolah itu ditanggung yayasan dan sebagai timbal balik yayasan mewajibkan siswa membayar donasi pendidikan yang telah ditentukan. Persoalan dana pendidikan bagi stakeholder sekolah swasta berkategori besar dan mapan tentu tidak lagi menjadi masalah.

Permasalahan penelitian adalah Bagaimana pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung dan apakah faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung.

Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian yang bersifat sosial adalah analisis secara deskriptif kualitatif. Pengertian deskriptif kualitatif adalah tata cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu apa yang dinyatakan oleh responden secara tertulis atau lisan dan perilaku yang nyata.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang diakibatkan oleh kelainan melalui satuan pendidikan sekolah swasta, penyelenggara pendidikan (sekolah swasta) harus memenuhi beberapa ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan mempunyai izin operasional penyelenggaraan sekolah swasta. Pada pendirian sekolah swasta segala kebutuhan operasional pendidikan sekolah itu ditanggung yayasan dan sebagai timbal balik yayasan mewajibkan siswa membayar donasi pendidikan yang telah ditentukan.

(2)

Saran dalam penelitian ini 1) sebaiknya melaksanakan penyuluhan akan pentingnya standar operasional prosedur kepada masyarakat tentang pendirian sekolah swasta. Penyuluhan kepada masyarakat ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain: Secara langsung, penyampaian secara langsung di sini artinya dilakukan dengan cara tatap muka sehingga terjadi komunikasi dua arah, ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan masyarakat di suatu tempat misal di balai desa. Secara tidak langsung, artinya penyuluhan itu disampaikan melalui media komunikasi yang ada misal radio, koran atau slogan-slogan yang ditempatkan di jalan strategis. 3) Sebaiknya dibentuk koordinasi yang baik antara pihak yayasan dan dinas perizinan dan Instansi yang terkait untuk melakukan pengawasan yang terdiri dan tim-tim ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan khususnya tentang tentang pendirian sekolah swasta.

Kata Kunci: Izin, Pendirian Sekolah Swasta

ABSTRACT

Education is a way to educate the nation that is set in the opening Act of 1945 4th paragraph

and want to achieve national education goals. The establishment of a private school

education all the operational needs of the school and as a foundation borne reciprocal

foundation of education to require students to pay a pre-determined donation. The issue of

educational funding for private schools stakeholders large and well-established category

would no longer be a problem.

How research problem is the implementation of granting permission to establish private

schools in the city of Bandar Lampung and whether factors that become an obstacle in the

implementation of granting permission to establish private schools in the city of Bandar

Lampung.

Analysis of data used in the study of a social nature is descriptive qualitative analysis. The

definition is descriptive qualitative research procedures which produce descriptive data that

is what is stated by the respondent in writing or verbal and real behavior.

Based on the results we concluded that to provide educational services for young children

caused by abnormalities of the unit through a private school education, education providers

(private schools) have to fulfill some conditions apply. One of them has an operating permit

operation of private schools. On the establishment of private schools all operational needs of

school education was borne as a foundation and a foundation of reciprocity requires that

(3)

Factors that become an obstacle in the implementation of the provision permits a private

school in Bandar Lampung is the length of the documents, permissions must be taken care by

the foundation in establishment requirements in the process of establishment of private

schools.

Suggestions in this study 1) the importance of the extension should implement standard

operating procedures to the public regarding the establishment of private schools. Outreach

to the community can be reached in various ways, among others: Directly, delivery directly

here means done by face-to- face two-way communication that occurs, this can be done by

collecting societies in such a place in the village hall. Indirectly, that means that education

delivered through existing communication media eg radio, newspaper or slogans that are

placed in a strategic way. 3) You should set up a good coordination between the foundation

and the licensing department and related agencies to conduct surveillance and comprising

teams to locations that have been determined in particular on the establishment of private

schools.

Keywords: Permits, Establishment of Private Schools

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang di atur dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional. Dan sudah di atur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional artinya pendidikan bagi kehidupan warga negara indonesia. Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan Negara.1

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seperti peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

1 Sudriamunawar, Haryono. Pengantar Study

(4)

yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas tentunya dibutuhkan tenaga pendidikan yang professional, seperti yang tertera dalam UU RI No.20 Tahun 2003 Bab XI Pasal 39 ayat (2) tentang Sistem Pendidikan Nasional

bahwa: “Pendidik merupakan tenaga

professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik

pada perguruan tinggi”.2

Untuk mendapatkan pendidikan yang layak di zaman sekarang khususnya tidak harus memperoleh pendidikan di negeri karena jumlah sekolah negeri terbatas maka di bangunlah sekolah swasta. Ketika pemerintah terbatas pendanaannya dalam bidang pendidikan, sekolah-sekolah swasta berperan untuk ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Anehnya, saat merasa memiliki dana pendidikan yang semakin besar, pemerintah dengan gencar mempromosikan sekolah gratis, keberadaan sekolah-sekolah swasta justru dipinggirkan.

Sejarah perkembangan sekolah swasta juga selalu tumbuh dari masyarakat. Bahkan,

2Ibid, hlm. 55

tidak sedikit sekolah swasta yang kini menjelma menjadi besar dan mapan berasal dari wakaf seseorang yang kemudian dikelola dan dikembangkan dengan baik oleh pengurusnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa eksistensi sekolah swasta sesungguhnya lebih banyak ditentukan oleh militansi perjuangan guru, kepala sekolah, serta para pengurusnya. Perkembangan mutakhir menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi bagian dari bidang yang dapat dikelola secara profit. Fenomena itu dapat diamati melalui beberapa sekolah swasta yang tumbuh dan berkembang dengan dimodali sekelompok orang kaya yang bergabung dalam suatu yayasan pendidikan.

Sekolah swasta, juga disebut sebagai sekolah independen tidak dikelola oleh pemerintah daerah serta nasional. Sekolah swasta memperoleh hak untuk menyeleksi siswa dan didanai seluruhnya atau sebagian dengan membebankan biaya sekolah kepada siswa, daripada bergantung pada dana pemerintah, siswa dapat memeroleh beasiswa masuk sekolah swasta yang menjadikan biaya sekolah lebih mudah tergantung bakat siswa, misalnya beasiswa olahraga, beasiswa seni, beasiswa akademik.

(5)

balik yayasan mewajibkan siswa membayar donasi pendidikan yang telah ditentukan. Persoalan donasi pendidikan bagi

stakeholder sekolah swasta berkategori besar dan mapan tentu tidak lagi menjadi masalah. Sebagian besar stakeholder sekolah meyakini bahwa lembaga pendidikan yang berkualitas memang seharusnya dijual dengan harga mahal. Dalam hal ini, masih sangat sedikit sekolah swasta yang berkategori besar dan mapan. Kebanyakan sekolah swasta yang ada saat ini berkategori menengah ke bawah. Mayoritas sekolah swasta berkategori kecil dengan fasilitas seadanya yang biasanya donasi pendidikan sekolah tersebut bersumber dari masyarakat dan pemerintah.3

Bagi sekolah swasta, jumlah siswa akan sangat menentukan besaran dana operasional yang dapat dihimpun. Jika jumlah siswa berlebih, dipastikan pemasukan dana akan cukup untuk membiayai operasional pendidikan. Bahkan, sebagian dana bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi guna mengembangkan sekolah jika jumlah siswa berkurang, pengurus harus berusaha mencari kekurangan dana.4

Ada dua faktor penyebab dari nasib buruk yang menimpa lembaga-lembaga pendidikan

3 Prasetijo Rijadi, Pembangunan Hukum

Penataan Ruang dalam Konteks Kota Berkelanjutan, Surabaya: Airlangga University Press. 2005, hlm, 75

4Ibid, hlm 76

kita, yang pertama adalah faktor external,yang salah satunya adalah begitu agresifnya sekolah-sekolah negeri dalam menambah bangku siswa baru. Penambahan bangku ini bisa melalui pembukaan sekolah baru, penambahan kelas baru, atau dengan jalan membuka shift baru. Bahkan, tak jarang cara-cara kurang terpiji dilakukan. Misalnya dengan menugaskan siswa-siswa kelas dua melakukan prakerin (praktek kerja industri) selama setahun. Faktor kedua adalah berasal dari internal sekolah-sekolah swasta sendiri. Kebanyakan, para pengelola sekolah swasta tidak memiliki kepercayaan diri yang memadai untuk bersaing dengan sekolah-sekolah negeri.

(6)

masyarakat lebih meminati bersekolah di swasta yang ditunjang dengan guru-guru yang profesional dan berkualitas.

Selain tenaga pengajar, sekolah swasta harus memperhatikan seperti fasilitas sekolah. Mengingat sekolah swasta di Kota Bandar Lampung kurang memiliki fasilitas yang baik. Banyak juga sekolah swasta yang kurang layak untuk di jadikan sebagai sarana untuk menuntut ilmu yang tidak di perhatikan oleh dinas pendidikan, lalu faktor pihak yayasan yang dikarenakan minimnya dana untuk sekolah swasta tersebut. Berkenaan dengan pemberian izin mendirikan bangunan di atur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom dan Keputusan

Dirjen.Dikdasmen Depdikbud

No.018/Kep/1983.

Berdasarkan dengan isi ketentuan tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pemberian izin mendirikan bangunan gedung harus memenuhi ketentuan ketentuan yang berlaku. Keseluruhan maksud dan tujuan pengaturan tersebut dilandasi oleh asas kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan, keserasian, bangunan gedung dengan lingkungannya, bagi kepentingan masyarakat yang berperikemanusiaan dan berkeadilan.

Sekolah adalah sebagai tempat anak penerus bangsa untuk melakukan kegiatanya, mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembentukan watak, perwujudan produktivitas, dan jati diri anak bangsa. Dalam hal ini pemerintah Kota Bandar Lampung berperan untuk pelaksanaan pemberian izin kepada yayasan swasta yang ingin mendirikan sekolah swasta demi kelangsungan pendidikan anak bangsa karena terbatasnya sekolah negeri yang ada di Kota Bandar Lampung.

B. METODE PENELITIAN

(7)

C.

HASIL PENELITIAN

Untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang diakibatkan oleh kelainan melalui satuan pendidikan sekolah swasta, penyelenggara pendidikan (sekolah swasta) harus memenuhi beberapa ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan mempunyai izin operasional penyelenggaraan sekolah swasta. Setelah permohonan masuk dan diterima di kantor PPTSP Provinsi Lampung, dinyatakan lengkap maka permohonan mendapat tanda bukti penerimaan berkas dari petugas PPTSP. Berkas yang telah diterima dan dinyatakan lengkap PPTSP permohonan tersebut ditindaklanjuti oleh PPTSP dengan membuat surat pengantar untuk disampaikan kepada kepala dari pendidikan Provinsi Lampung melalui Sub Bagian Umum bagian Tata Usaha. Selanjutnya surat permohonan yang telah masuk di sub bagian umum bagian tata usaha Dinas Pendidikan Lampung akan disampaikan kepada Sub Dinas Pendidikan Usia Dini. Subdin Pendidikan Dasar melalui seksi sarana dan prasarana membuat koreksi dan telaahan oleh pemohon dimaksud. Apabila pemohon tersebut dinyatakan lengkap secara administrasi, seksi sarana dan prasarana dengan tim SubDin pendidikan dan PPTSP melakukan peninjauan lapangan ke lokasi rencana pendirian Prosedur Mendirikan sekolah swasta. Apabila berdasarkan

verifikasi dari tim dinyatakan layak, maka tim membuat berita acara penugasan lapangan, yang nantinya menyatakan bahwa sekolah swasta dimaksud layak untuk diberikan izin operasional.

(8)

berdasarkan Pergub, lamanya 14 (empat belas) hari kerja. Pada pendirian sekolah swasta yang belum memiliki gedung atau bangunan diwajibkan juga untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Tahapan-tahapan permohonan diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 02 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (RIMB). Tahapan itu meliputi langkah-langkah yang diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 02 Tahun 2007 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (RIMB)

Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung adalah lamanya pengurusan surat-surat izin yang harus diurus oleh pihak yayasan dalam memenui persyaratan dalam proses pendirian sekolah swasta. Selain itu menurut Megalawati masih adanya proses birokrasi yang cukup panjang dalam pengurusan izin mulai dari tingkat kelurahan hingga sampai pemerintah Kota Bandar Lampung, seperti pengurusan izin bangunan sekolah serta operasional sekolah yang lain. Selain itu proses pengurusan izin yang telah disampaikan oleh pihak yayasan tidak langsung diproses oleh pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan dan Badan perizinan di kota Bandar Lampung.

D. PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dini yang melalui satuan pendidikan sekolah swasta, penyelenggara pendidikan (sekolah swasta) harus memenuhi beberapa ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan mempunyai izin operasional penyelenggaraan sekolah swasta.

b. Faktor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan pemberian izin mendirikan sekolah swasta di Kota Bandar Lampung adalah lamanya pengurusan surat-surat izin yang harus diurus oleh pihak yayasan dalam memenui persyaratan dalam proses pendirian sekolah swasta. c. Untuk mindirikan sekolah swasta

diperlukan surat rekomendasi dari Badan Perizinan dan Penanaman Modal kepada Dinas Pendidikan bahwa yayasan yang bersangkutan telah memenuhi kriteria untuk Izin Mendirikian Bangunan (IMB) .

2. Saran

(9)

pendirian sekolah swasta. Penyuluhan kepada masyarakat ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain: Secara langsung, penyampaian secara langsung di sini artinya dilakukan dengan cara tatap muka sehingga terjadi komunikasi dua arah, ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan masyarakat di suatu tempat misal di balai desa. Secara tidak langsung, artinya penyuluhan itu disampaikan melalui media komunikasi yang ada misal radio, koran atau slogan-slogan yang ditempatkan di jalan strategis.

b. Sebaiknya dibentuk koordinasi yang baik antara pihak yayasan dan dinas perizinan dan Instansi yang terkait untuk melakukan pengawasan yang terdiri dan tim-tim ke lokasi-lokasi yang telah ditentukan khususnya tentang tentang pendirian sekolah swasta.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

A.P. Parlindungan, 1993, Komentar Atas Undang-Undang Penataan Ruang (UU

No. 24 Tahun 1992), Bandung: Mandar Maju

Abdulkadir Muhammad, 2004. Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.

Admosudirjo, Prajudi. 1988. Hukum Administrasi Negara. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Ateng Syaefudin, Mediasi dalam Perseptiktif

Hukum, Pustaka Pelajar, Jogjakarta, 2008

J. Supranto, Metode Penelitian Hukum dan Statistik, Pradnya Paramitha,. Jakarta, 2004

M. Hadjon, Philipus. 1992. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Air Langga Indonesia. Surabaya.

Maleong, Lexy J, 2005, Metode Penelitian Sosial: Edisi Revisi, Bandung, Remaja Rosdakarya.

Manfred Nowak, 2001. Freedom of Thought, Conscience, Religion and Belief, 417-421

Notoatmodjo, Soekidjo, 2002. Metode Penelitian Riset Sosial. Rineka Cipta. Jakarta

(10)

Prajudi Atmo Sudirjo, HukumAdministrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2008

Prasetijo Rijadi, 2005, Pembangunan Hukum Penataan Ruang dalam Konteks Kota

Berkelanjutan, Surabaya: Airlangga University Press.

Purwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta 1996 Ridwan HR dan SF Marbun, Hukum

Administrasi Negara, Jakarta: Rajawali press 2001

Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2004

Sjachran Basah, Eksistensi dan Tolok Ukur Badan Peradilan Administrasi di

Indonesia, Pustaka Pelajar, Jogjakarta, 1998

Soehino, Ilmu Negara, Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta, 1984

Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet ke-3. UI Press, Jakarta: 1986

Spelt, N.M dan Ten Berge, SBJM. 1991.

Pengantar Hukum Perizinan. Utrecht. Jakarta.

Sudriamunawar, Haryono. 2002. Pengantar Study Administrasi Pembangunan. Mandar Maju. Bandung.

WF Prins dalam Soetomo, Peradilan Tata Usaha Negara di Indonesia, Usaha Nasional, Surabaya, 2007

B. Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2005

tentang Sistem Penddikan Nasional

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992

tentang Tata Ruang

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997

tentang Lingkungan hidup

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

tentang Otonomi Daerah,

Undang-Undang No. 12 Tahun 2005 tentang Kewarganegaraan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Referensi

Dokumen terkait

Pada hasil uji simultan (Uji F) diperoleh diperoleh nilai F hitung sebesar 3.812 > 2.90 (F tabel) dengan nilai signifikansi sebesar 0,020< 0,05.Hal ini berarti bahwa

Temuan ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Purwianty dan Sugiarto (2013) yang menyatakan bahwa kapasitas fiscal berpengaruh negatif dan signifikan

Dalam penelitian ini akan dirancang tari kreatif yang mengambil tema lingkungan hidup sebagai media pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman cinta lingkungan pada

Sehingga atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir sebagai syarat kelulusan pada program Diploma III Teknik Mesin.. Dalam menyelesaikan Proyek

Kesimpulan penelitian ini adalah menunjukan bahwa semakin baik pendidikan orang tua dan pendapatan orang tua mahasiswa STIKES XXX, maka akan dapat meningkatkan prestasi

Terdapat korelasi yang signifikan antara kepatuhan meminum obat pasien dengan keberhasilan terapi fase intensif pada pasien tuberkulosis paru di Instalasi Rawat

Class฀likewise฀had฀little฀bearing฀on฀the฀presidential฀election,฀despite฀ the฀efforts฀of฀certain฀candidates.฀Since฀its฀formation฀in฀the฀late฀1990s,฀

Jong Java sebagai anak organisasi Budi Utomo juga menolak cita-cita persatuan Indonesia, bahkan mereka juga menentang ajaran Islam yang telah menjadi agama mayoritas