• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Responden - Pengaruh Corporate Social Responsibility Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai Variabel Intervening - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Responden - Pengaruh Corporate Social Responsibility Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai Variabel Intervening - Unika Repository"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Responden

Data dalam penelitian ini menggunakan perusahaan-perusahaan manufaktur besar dan sedang di Kota Semarang. Dalam penelitian ini data-data perusahaan manukfaktur skala besar dan sedang yang berguna bagi penelitian di peroleh dari sumber Badan Pusat Statistik (BPS) 2014. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner di 17 perusahaan diperoleh sebanyak 66 responden yang mengisi kuesioner dan dapat diolah. Tabel berikut menunjukan data perusahaan:

Tabel 4.1 Data Perusahaan

No. Nama Perusahaan Jenis

(2)

4.2. Gambaran Umum Responden

Tabel 4.2 menunjukan sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah pria dengan persentase 66,7% sebanyak 44 responden, dan responden wanita menunjukan persentase 33,3% sebanyak 22 responden. Hasil penelitian ini

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Pria 44 66,7%

Wanita 22 33,3%

Usia Jumlah Responden Persentase

20 Tahun ke Bawah 0 0%

21-30 Tahun 15 22,7%

31-40 Tahun 32 48,5%

40 Tahun ke Atas 19 28,8%

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

SMA/Sederajat 0 0%

Akademi/Sedejarat 0 0%

Strata Satu (S1) 59 89,4%

Magister (S2) 7 10,6%

Doctor (S3) 0 0%

Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase

1-5 Tahun 15 22,7%

6-10 Tahun 5 7,6%

11-15 Tahun 12 18,2%

15 Tahun ke Atas 34 51,5%

Jabatan Jumlah Responden Persentase

Low Manajer 19 28,8%

Manajer Administrasi 7 10,6%

Manajer Humas 2 3%

Manajer Keuangan 10 15,2%

Manajer Operasional 8 12,1%

Manajer Pemasaran 9 13,6%

Manajer R&D 2 3%

Manajer SDM 4 6,1%

Top Manajer 5 7,6%

(3)

menunjukan manajer-manajer pada perusahaan sampel masih banyak jenis kelamin pria yang menjadi kepala bagian dalam perusahaan sampel.

Tabel 4.2 menunjukan rentang usia 31-40 Tahun 48,5% sebanyak 32 responden, usia 40 Tahun ke atas 28,8% sebanyak 19 responden, dan rentang usia 21-30 Tahun 22,7% sebanyak 15 responden. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan sebagian besar rentang usia responden dalam penelitian ini berkisar 31-40 Tahun.

Berdasarkan pilihan 5 jenis tingkat pendidikan pada kuesioner diperoleh data pada Tabel 4.2, Tingkat Pendidikan Strata satu (S1) 89,4% sebanyak 59 responden dan Magister (S2) 10,6% sebanyak 7 responden. Jenis tingkat pendidikan yang tidak terdapat dalam penelitian ini adalah SMA, Akademi, dan Doctor (S3). Dapat disimpulkan Tingkat Pendidikan Strata Satu (S1) adalah responden terbanyak dalam penelitian ini.

Pengalaman kerja yang dimiliki responden-responden dalam penelitian ini beragam. Tabel 4.2 menunjukan responden memiliki waktu kerja pada perusahaan mereka di atas 15 Tahun dengan persentase 51,5%, waktu kerja responden lainnya diikuti dengan lama kerja 1-5 Tahun 22,7%, 11-15 Tahun 18,2%, 6-10 Tahun 7,6%. Dapat disimpulkan bahwa responden terbanyak yang memiliki lama kerja di atas 15 tahun.

(4)

Pemasaran, Manajer R&D, dan Manajer SDM. Berdasarkan Tabel 4.2 sebagian besar responden adalah middle manajer dengan persentase 62,3% yang terbagi pada middle-middle manajer. Low manajer dengan persentase 28,8% menempati responden terbanyak ke 2 dan diikuti Top Manajer dengan persentase 7,6%.

4.3. Hasil Pengujian Alat Pengumpulan Data 4.3.1. Hasil Pengujian Validitas Konstruk

Validitas konstruk digunakan untuk menunjukan seberapa baik hasil-hasil yang diperoleh dari penggunaan suatu pengukur sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruk (Hartono, 2004). Pengujian dilakukan dengan bantuan program SPSS yaitu pengujian Factor Analysis. Berikut hasil dari uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Rotated Component Matrix:

Langkah pertama pengujian Pada Tabel 4.3 Hasil dari pengujian KMO

adalah 0,820 > 0,5 dan Bartlett's Test signifikan pada 0,000. Berdasarkan kedua hal tersebut yang memenuhi syarat maka analisis ini dapat digunakan. Berikut dilakukan analisis pengujian selanjutnya:

Tabel 4.3 Pengujian KMO ke-1

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,820 Bartlett's Test of

Sphericity Sig. 0,000

(5)

Keterangan

CI : CSR Internal

CE : CSR Eksternal

MK : Motivasi Karyawan

KP : Kinerja Perusahaan

Tabel 4.4 Rotated Component Matrix ke-1

(6)

Langkah kedua pada Tabel 4.4 Rotated Component Matrix, pernyataan yang valid terlihat berkumpul pada grup component. Variabel CSR Internal indikator yang valid terlihat pada CI2,CI3,CI7,CI9,CI10. Variabel CSR Eksternal indikator yang valid terlihat pada CE1,CE3,CE4,CE5,CE8. Variabel Motivasi Karyawan indikator yang valid terlihat pada MK1,MK3,MK6. Variabel Kinerja Perusahaan indikator yang valid terlihat pada KP1,KP2,KP3. Banyak indikator pernyataan yang tidak valid harus dieleminasi dan diuji ulang.

Pengujian selanjutnya setelah mengeliminasi indikator yang tidak valid Pada Tabel 4.5 Hasil dari pengujian KMO adalah 0,853 > 0,5 dan Bartlett's Test signifikan pada 0,000. Berdasarkan kedua hal tersebut yang memenuhi syarat maka analisis ini dapat digunakan kembali.

Langkah selanjutnya melihat kembali Tabel 4.4 Rotated Component Matrix, pernyataan yang valid terlihat berkumpul pada grup component. Variabel CSR Internal indikator yang valid terlihat pada CI2,CI9,CI10. Variabel CSR Eksternal indikator yang valid terlihat pada CE4,CE5. Variabel Motivasi Karyawan indikator yang valid terlihat pada MK1,MK3,MK6. Variabel Kinerja Perusahaan indikator yang valid terlihat pada KP1,KP3. Beberapa indikator pernyataan terlihat masih tidak valid harus kembali dieleminasi dan di uji ulang.

Tabel 4.5 Pengujian KMO ke-2

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,853 Bartlett's Test of

Sphericity Sig. 0,000

(7)

Pengujian selanjutnya setelah mengeliminasi indikator yang tidak valid Pada Tabel 4.6. Hasil dari pengujian KMO adalah 0,818 > 0,5 dan Bartlett's Test signifikan pada 0,000. Berdasarkan kedua hal tersebut yang memenuhi syarat maka

Tabel 4.6 Rotated Component Matrix ke-2

Component

Tabel 4.7 Pengujian KMO Indikator yang Valid Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. 0,818

Bartlett's Test of

Sphericity Sig. 0,000

(8)

analisis ini dapat digunakan kembali. Berikut dilakukan analisis pengujian selanjutnya:

Langkah selanjutnya dapat dilihat melalui Tabel 4.8 Rotated Component Matrix, pernyataan yang valid terlihat berkumpul pada grup component. Variabel CSR Internal indikator yang valid terlihat pada CI2,CI9,CI10, indikator tersebut termasuk dalam dimensi tempat kerja dan pendapatan yang layak. Variabel CSR Eksternal indikator yang valid terlihat pada CE4,CE5, indikator tersebut termasuk dalam dimensi kontribusi terhadap masyarakat lokal. Variabel Motivasi Karyawan indikator yang valid terlihat pada MK1,MK3,MK6, indikator tersebut termasuk dalam dimensi motivasi diri dalam melaksanakan tugas. Variabel Kinerja Perusahaan indikator yang valid terlihat pada KP1,KP3, indikator tersebut termasuk dalam dimensi reputasi perusahaan dan kondisi pasar perusahaan yang baik. Berdasarkan Tabel 4.8 Rotated Component Matrix terlihat semua indikator variabel

(9)

telah berkelompok pada setiap variabel. Dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator tersebut telah menunjukan hasil-hasil dalam pengukuran Factor Analysis

sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Dengan ini pengujian ini dinyatakan valid dan dapat dilakukan pengujian selanjutnya.

4.3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Ghozali, 2006). Dalam menghitung reliabilitas suatu data dapat digunakan pendekatan Cronbach’s Alpha. Bila nilai Cronbach’s lebih kecil dari 0,6 maka item x dinyatakan tidak reliabel dan bila nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka item x dinyatakan reliabel. Tabel

berikut menunjukan hasil dari Uji Reliabilitas pada kuesioner yang digunakan dalam penelitian:

Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel CSR Internal, CSR Eksternal, Motivasi Karyawan, dan Kinerja Perusahaan dalam penelitian menunjukan Cronbach’s Alpha > 0,6, hasil Cronbach’s alpha variabel CSR Eksternal yang

Tabel 4.9 Pengujian Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

CSR Internal 0,798 Reliabel

CSR Eksternal 0,687 Reliabel

(10)

menunjukan hasil yang terendah diantara 4 variabel berikut. Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dapat dikatakan semua variabel dalam penelitian ini telah reliabel dan dapat dilakukan proses analisis selanjutnya.

4.4 Statistik Deskriptif

Persepsi responden terhadap setiap variabel dalam penelitian ini ditunjukan dengan statistik deskriptif dengan kriteria Rendah, Sedang, dan Tinggi. Kriteria tersebut dilihat dari hasil mean yang sesuai dengan kategori dan kisaran teoritis yang berbeda. Berikut hasil mean tersebut:

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel CSR Internal adalah 4,26 yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan indikator yang diterima, CSR Internal yang telah dilakukan perusahaan berupa pemberian tempat kerja dan pendapatan yang layak direspon baik oleh karyawannya.

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel CSR Eksternal adalah 3,98 yang termasuk dalam kategori tinggi namun terendah diantara variabel lainya.

Tabel 4.10 Statistik Deskriptif Variabel Variabel Mean Kisaran

Teoritis

Kategori

Keterangan Rendah Sedang Tinggi

CSR

Internal 4,26 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi CSR

Eksternal 3,98 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi Motivasi

Karyawan 4,35 1-5 1,00-2,33 2,34-3,66 3,67-5,00 Tinggi Kinerja

(11)

Berdasarkan indikator yang diterima, CSR Eksternal berupa kontribusi terhadap masyarakat lokal direspon baik oleh karyawan.

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel Motivasi Karyawan adalah 4,33 yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini berarti Motivasi Karyawan tinggi dengan program CSR yang dilakukan perusahaan mempengaruhi motivasi

karyawan.

Rata-rata skor jawaban responden terhadap variabel Kinerja Perusahaan adalah 4,23 yang termasuk dalam kategori tinggi, hal ini berarti karyawan merasa Kinerja Perusahaan mereka telah baik.

(12)
(13)

sejenisnya. Pada Kinerja Perusahaan rata-rata respon tertinggi juga ditunjukan oleh PT. Leo Agung Raya 5,00 dan rata-rata respon Kinerja Perusahaan terendah PT. Nyonya Meneer 4,07. Pada kelompok industri jamu disimpulkan PT. Leo Agung Raya memiliki kinerja yang paling baik dibandingkan dengan 4 perusahaan sejenisnya.

Pada Tabel 4.11 Compare Mean terdapat 2 perusahaan kelompok industri textile. CSR Internal dan CSR Eksternal PT. Damaitex menunjukan respon rata 4,43 dan 4,21 lebih baik dibandingkan PT. Arindo Garmentama dengan rata-rata respon 3,78 dan 3,83. Dapat disimpulkan CSR Internal dan Eksternal PT. Damaitex lebih baik dibandingkan PT. Arindo Garmentama. Hasil rata-rata respon kinerja perusahaan juga menunjukan hasil yang konsisten rata-rata skala kinerja perusahaan PT. Damaitex 4,36 lebih baik dibandingkan dengan PT. Arindo Garmentama 4,17. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini, Kinerja PT. Damaitex paling baik dalam kelompok industri textile.

(14)

Kelompok industri percetakan skala rata-rata respon tertinggi CSR Internal dan CSR Eksternal pada PT. Maju Jaya Sarana Grafika 4,43 dan 4,25. Hasil rata-rata respon skala kinerja perusahaan tertinggi ditunjukan pada PT. Maju Jaya Sarana Grafika 4,14 lebih baik dibandingkan Percetakan Laris 4,13. Pada kelompok industri percetakan dapat disimpulkan CSR Internal, Eksternal dan Kinerja Perusahaan yang telah baik adalah PT. Maju Jaya Sarana Grafika.

Kelompok Industri pengolahan besi rata-rata respon pada CSR Internal dan CSR Eksternal tertinggi pada PT. Fumira 4,28 dan 4,17. Sedangkan rata-rata respon kinerja perusahaan pada CV. Metalindo Manunggal 4,25 sedangkan PT. Fumira 4,17, hal ini tidak konsisten dengan hasil rata-rata respon CSR Internal dan CSR Eksternal. Dapat disimpulkan yang telah melakukan CSR Internal dan Eksternal dengan baik adalah PT. Fumira dan kinerja perusahaan terbaik adalah CV. Metalindo Manunggal.

Kelompok industri yang terakhir adalah makanan, dengan rata-rata respon CSR Internal tertinggi pada Jessy Cakes 4,33 dan CSR Eksternal pada PT. Dyriana 3,33. Sedangkan rata-rata respon kinerja perusahaan Jessy Cakes 4,50 paling tinggi dibandingkan dengan kedua perusahaan sejenisnya. Dapat disimpulkan CSR Internal yang telah baik dilakukan oleh Jessy Cakes, CSR Eksternal oleh PT. Dyriana dan Kinerja perusahaan paling baik dalam kelompok industri makanan dalam penelitian ini adalah Jessy Cakes.

4.5. Analisis Measurement Model

(15)

Tabel 4.10 menunjukan bahwa jumlah momen sampel sebanyak 10, sedangkan jumlah parameter yang diestimasi adalah 9. (Degrees of Freedom) DF sebesar (10-9)=1, dapat dikatakan DF sudah bernilai positif. Pada Result (Default Model) juga menunjukan kalimat Minimum was achieved yang artinya DF telah memadahi/model layak dan dapat dilakukan analisis selanjutnya.

Analisis selanjutnya dapat dilakukan apabila sebuah measurement model terbukti valid sehingga perlu dilakukan analisis hubungan indikator dengan konstruknya. Hasil pengujian Model dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4.12 Notes for Models

Number of Distinct Sample Moments 10 Number of Distinct Parameter to be Estimated 9

Degrees of Freedom (10-9) 1

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Goodness of Fit Keterangan Default Model Saturated

(16)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa CMIN pada Default Model

sebesar 19,509, hal ini dapat dikatakan baik karena hasil CMIN Default Model

berada diantara hasil CMIN Saturated Model dan CMIN Independence Model.

Hasil CMIN/DF menunjukan hasil 19,509, hasil ini dikatakan tidak fit, karena hasil yang baik seharusnya bernilai < 3. Hasil GFI menunjukan angka 0,885 dan AGFI -0,148, hasil dapat dikatakan fit apabila berada di rentang 0 sampai 1, hasil fit hanya pada GFI.

NFI,CFI, IFI, dan RFI menunjukan hasil 0,802; 0,8; 0,810; dan -0,190. Hasil dari NFI, CFI, IFI telah fit karena berada pada rentang 0 sampai 1, sedangkan RFI tidak pada rentang tersebut sehingga tidak dapat dikatakan fit. Pada hasil uji

Parsimony Fit Indices (PRATIO, PNFI, PCFI) menunjukan hasil berada di range values, yaitu berada diantara 0 sampai 1 dengan hasil 0,167; 0,134; 0,133. Berdasarkan hasil pengukuran-pengukuran 12 item Goodness of Fit, 3 item tidak lolos uji fit. Hasil Goodness of Fit item-item pada penelitian ini telah lolos lebih dari 50% dari total Goodness of Fit yang dipakai, maka dapat dikatakan model sudah fit sehingga dapat dilakukan analisis selanjutnya (Wijanto, 2008:44-56).

(17)

4.6. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan program AMOS 21 dengan tingkat keyakinan 90% yang berarti batas error 10%. Analisis signifikansi dapat dilihat pada tabel berikut:

Keterangan:

CI : CSR Internal

CE : CSR Eksternal

MK : Motivasi Karyawan

KP : Kinerja Perusahaan

Structural Equation Modeling Intervening Tabel 4.14 Regression Weight

(18)

Sumber: Pengolahan data, 2016

Analisis pengujian hipotesis dilakukan dengan melihat Critial Ratio (CR) yang terdapat pada Tabel 4.14 Regression Weight dengan melihat nilai P yang menentukan hubungan antar variabel signifikan atau tidak. Kriteria penerimaan hubungan antar variabel pada tingkat probabilitas signifikansi kurang dari α=10%.

Berdasarkan Tabel 4.14, hubungan variabel CSR Internal terhadap variabel Movitasi Karyawan menunjukan hasil signifikan **** dengan nilai β=0,56 positif.

Hubungan variabel CSR Eksternal terhadap variabel Movitasi Karyawan menunjukan hasil signifikan 0,072 < 0,10 dengan nilai β=0,17 positif. Hubungan

Variabel Motivasi Karyawan terhadap variabel Kinerja Perusahaan menunjukan hasil signifikan **** dengan nilai β=0,44 positif.

Dalam model penelitian variabel intervening terdapat syarat bahwa variabel independen terhadap variabel dependen juga disyaratkan signifikan. Tabel 4.14

(19)

4.6.1. Hipotesis 1 CSR Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai variabel intervening Hubungan CSR Internal terhadap Kinerja Perusahaan dengan pengaruh pemediasi Motivasi Karyawan, dapat disimpulkan berdasarkan pengujian

Regression Weight pada program AMOS 21 dan Sobel Test. Hasil tersebut dapat dianalisis melalui Tabel 4.14; Tabel 4.15, dapat diambil kesimpulan mengenai penerimaan hipotesis. Tabel 4.14 Regression Weight CSR Internal terhadap Motivasi Karyawan memiliki tingkat probabilitas signifikansi 0,000 < 0,10 dengan nilai β=0,56 menunjukan hasil arah positif, hasil ini dapat dikatakan CSR Internal

yang diberikan perusahaan kepada karyawan berpengaruh signifikan positif terhadap Motivasi Karyawan.

Motivasi Karyawan terhadap Kinerja Perusahaan memiliki tingkat probabilitas signifikansi 0,000 < 0,10 dengan nilai β=0,44 menunjukan hasil arah positif, hasil ini dapat dikatakan Motivasi Karyawan dalam bentuk persepsi yang dibangun perusahaan kepada mereka, berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja Perusahaan. Dalam model penelitian variabel intervening terdapat syarat bahwa variabel independen terhadap variabel dependen juga disyaratkan signifikan. Tabel 4.14 Regression Weight variabel CSR Internal terhadap variabel Kinerja Perusahaan menunjukan nilai 0,045 < 0,10 dengan nilai β=0,24 menunjukan hasil

arah positif. Signifikansi pada Regression Weight telah diterima karena P-Value

(20)

Salah satu kelemahan AMOS 21 dibanding dengan program SEM lainnya seperti terletak pada tidak dapat diketahui signifikan tidaknya peranan tidak langsung (indirect effect). Sebelum menentukan kesimpulan penerimaan hipotesis terlebih dahulu diperlukan pengujian indirect effect tersebut dengan bantuan Sobel Test Analisis.

Hasil Sobel Test Hipotesis 1

Tabel 4.15 Sobel Test Hipotesis 1

Sumber: Lampiran 6b

Hasil uji indirect effect pada Sobel Test pada Tabel 4.15 P-Value pengujian baik sobel (0,002), Aroian (0,003), Goodman Test (0,002) ketiganya kurang dari nilai α=10%. Berdasarkan ketiga pengujian tersebut hasil uji Indirect Effect

Motivasi Karyawan pada hipotesis 1 diterima.

(21)

positif. Dapat disimpulkan bahwa Motivasi Karyawan dalam hipotesis pertama ini adalah Partial Mediation.

Berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H1, CSR Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai Variabel Intervening diterima.

4.6.2. Hipotesis 2 CSR Eksternal berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai variabel intervening Hubungan CSR Eksternal terhadap Kinerja Perusahaan dengan pengaruh pemediasi Motivasi Karyawan, dapat disimpulkan berdasarkan pengujian

Regression Weight pada program AMOS 21 dan Sobel Test. Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.14; Tabel 4.16, dapat diambil kesimpulan mengenai penerimaan hipotesis. Tabel 4.14 Regression Weight CSR Eksternal terhadap Motivasi Karyawan memiliki tingkat probabilitas signifikansi 0,072 < 0,10 dengan nilai β=0,17 menunjukan hasil arah positif, hasil ini dapat dikatakan CSR Eksternal

yang diberikan perusahaan kepada masyarakat setempat berpengaruh signifikan positif terhadap Motivasi Karyawan.

(22)

Tabel 4.14 Regression Weight variabel CSR Eksternal terhadap variabel Kinerja Perusahaan menunjukan nilai 0,036 < 0,10 dengan nilai β=0,20 menunjukan hasil arah positif. Signifikansi pada Regression Weight telah diterima karena P-Value

kurang dari nilai α=10%. Secara keseluruhan dengan melihat nilai β(Beta) dapat

disimpulkan hubungan antar variabel telah signifikan dengan arah positif.

Sebelum menentukan kesimpulan penerimaan hipotesis ke 2 kembali diperlukan pengujian indirect effect tersebut dengan bantuan Sobel Test Analisis

Hasil Sobel Test Hipotesis 2

Tabel 4.16 Sobel Test Hipotesis 2

Sumber: Lampiran 6b

Hasil uji indirect effect pada Sobel Test pada Tabel 4.16 P-Value sobel

(0,10), Aroian (0,12), Goodman Test (0,09). Hasil sobel dan aroian menunjukan P-Value lebih besar dari α=10%, tetapi hasil dari Goodman Test menunjukan P-Value

lebih kecil dari α=10%. Analisis penerimaan Sobel Test dapat dilihat melalui salah satu diantara sobel, Aroian, Goodman Test (Murniati dkk, 2013). Berdasarkan uji

Goodman Test, hasil uji Indirect Effect Motivasi Karyawan pada hipotesis kedua ini masih dapat diterima.

(23)

menunjukan hasil mengenai jenis variabel mediasi. Pengaruh CSR Eksternal terhadap Kinerja Perusahaan sebelum dimediasi oleh Motivasi Karyawan menunjukan hasil yang signifikan positif, dan setelah dipengaruhi variabel mediasi Motivasi Karyawan hubungan variabel CSR Eksternal terhadap Kinerja perusahaan tetap signifikan positif. Dapat disimpulkan bahwa Motivasi Karyawan dalam hipotesis kedua ini adalah Partial Mediation.

Berdasarkan hasil-hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa H2, CSR Eksternal berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan dengan Motivasi Karyawan sebagai Variabel Intervening diterima.

4.7. Hasil dan Analisis

Berdasarkan hasil analisis-analisis dalam penelitian ini, Corporate Social Responsibility(CSR) yang telah dilakukan perusahaan-perusahaan sampel terhadap stakeholdernya beragam. Hasil pengujian validitas konstruk, indikator dengan menggunakan Factor Analysis disimpulkan, CSR Internal dengan dimensi tempat kerja dan pendapatan yang layak telah menunjukan hasil-hasil yangsesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Sedangkan dimensi CSR training pada karyawan disimpulkan tidak menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya.

(24)

Dimensi yang tidak menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya yaitu penanganan pada pelanggan dan mitra bisnis.

Pada Motivasi Karyawan menunjukan bagaimana mereka percaya akan kemampuan mereka, berdasarkan hasil Factor Analysis, Indikator yang telah menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya yaitu kepuasan, kebanggaan, dan keefektifan karyawan melaksanakan tugasnya sedangkan beberapa indikator yang lain belum. Kinerja Perusahaan merupakan tolak ukur bagaimana menilai sebuah organisasi, pada penelitian ini dapat disimpulkan berdasarkan Factor Analisis, indikator pada perusahaaan-perusahaan sampel telah memiliki reputasi dan pasar yang lebih baik dibandingkan kompetitornya telah menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Sedangkan indikator keberhasilan dalam strategi pengelolaan keuangan dan meraih laba tinggi tahunan belum menunjukan hasil-hasil yang sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan suatu konstruknya. Respon responden akan kinerja perusahaan tidak terlepas dari hubungan motivasi yang ada dalam diri mereka sehingga menimbulkan kepuasan kerja. Dalam menganalisis variabel dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan CSR, Motivasi, dan kinerja mendapatkan rata-rata respon yang baik oleh para responden.

(25)

Gambar

Tabel 4.1 Data Perusahaan
Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden
Tabel 4.2 menunjukan rentang usia 31-40 Tahun 48,5% sebanyak 32
Tabel 4.3 Pengujian KMO ke-1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji kadar air pada sabun padat dilakukan untuk mengetahui kandungan air yang terdapat.. Kadar air pada sabun berpengaruh pada sifat fisik yang dimilikinya. Hal

Zingiberaceae sangat sering kita jumpai dikawasan indonesia, hal ini karena iklim tropis dari negara Indonesia merupakan iklim yang sangat berpotensi untuk

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menghasilkan suatu kajian bagi pemerintah Kabupaten Subang dalam menyusun suatu manajemen banjir yang menyeluruh dan terpadu dalam sistem

58 Tahun 2010 Pasal 17 untuk melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu yang mempunyai ketentuan khusus acara pidana, selain ditugaskan kepada penyidik

Pembahasan mengenai unsur intrinsik karya sastra yang diimplementasikan dalam pembelajaran sastra di SMP dan SMA dijadikan acuan oleh peneliti untuk menganalisis penokohan,

Cover depan produk terdiri dari judul Perangkat Pembelajaran Inovatif Dalam Sub Tema 2 Kegiatan Siang Hari Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar;

Setelah diperolehnya kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan maka sejalan dengan hal tersebut terdapat hal – hal yang dapat digunakan sebagai saran guna menunjang

Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak solar pada burner dibutuhkan perancangan secara khusus yang menggunakan energi gasifikasi oil gun yang tinggi