PENGART]H VARIABEL KETENAGAKERJAAN "
"""
PENGART]H
VARIABEL KETENAGAKERJAAN TERIIADAP
PENANAMAI\ MODAL ASING
LANGSUNG
DI
Ii\DONESIA
\..
Joko Susantol
Abstract
This
study analysis
the
influence
of
the labor's variable
to
foreign
direct
investment
ii
iiao"rtra.
Tile
labor'i
variables
include theprovincial
minimumwage,
the
amountof labor
strikes and
LaborunionActof
Indonesia(Act
No'2l
of
2000).ini,
,iay
uses datafrom
the Indonesia Investment CoordinatingBoard and the
Miniitry of
Manpower
and Transmigration'
Th6
dynamicregression model fs
usid
ii
thg
iesearch.
The results showthat
the nilmberof
labor
strikes and
theprovincial
minimum wage havea
negative inJluence toforeign
direct
investmeit. Meanwhi[e,La6or
(fnion '4c( of(ndonesr?('4crrYa
21
of
2000) has no influenceto foreign
direct investment'Key words :
Foreign Direct
Investment, Labor strike,Provincial
Minimum Wage,Labor
(Inion Act of IndonesiaPENDAHULUAN
Terlepas dari pro dan kontra tentang dampak kehadiran perusahaan multinasional
(MNq,
pemerintatrindonesia
melakukan berbagaiupaya
guna
menarik .penanamanmodal
asing
langsung. Penanamanmodal
asing
langiung dinilai memiliki
kontribusiterhadap pembangun;n
ekonomi
di
Indonesial
Vtaiut<nya penanaman -modal
asing
langsgng merupakan
salah satu
komponen
pokok
sekaligus
sebagaikatalis
dalamp"-U*E*an
ekonomi(Markusen,l997)'
-.-*,r-
*on,
Di
sisi
hi;;-
il;;uar,
'm.rltirrasionaljuga
berupaya
unttrk mencari
lokasiproduksi
baru yang
lebih
menguntunlkan. tvteteta menginginkan biaya produksi lebihmurah
agar
dayasaing
produk
meni"ngkat.pul1{n
.penintoan
lokasi
produksi
makaperrimbangu,
Uia,a
pr[Aitri
memiliki
iobot
lebih
besar daripada pertimbangan luas pangsapasar
fokai
?gfomstrcim
dan Kokko, 2003).
Perusahaanmultinasional
akanmempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi-blaya produksi
di
negara penerimainvestasi.
Faktor-faktor
tersebut
di-
antaranya
adalah _kebijakanpemerintah
negara penerima investasi, ketersediaan sumber daya,iuas pasar, lokasi geografi' dan hargainput
,
ro?:d.3),
o,uru
produksi adalah biaya tenaga kerja. Biayaini
merupakan biavaterbesar
kedua
se;iah
Uiaya batranbaku
(iusu"O
ZoOq)'Biaya
tenaga.kerja terkait
dengan
tingkat
u|*
,tf.i.t:"
Upah
merupakan komponen
liVl-a
bagi .pengusaha' pengusaha berusah'a meminimumk an biaya
ag'il
dapatmemperoleh laba. maksimum'Tingkat upah yang
terjadi aipengatlft
&yy
lain
oleh
tinggi
rendahnya upah minimumpropinriiUpfpiApaUita UUf-^"ngalami
kenaikan, maka terjadilah feno1311upatr sundulan.
Dengan
alasanfairness, maka pekerja yang upatrnya sudahdi
atasUMP
ikut
menuntutd;il;
,p.fr.ipabila'ser*u
,***
tingkal
l-pu}'T:ngalami
kenaikan'maka
perusahaanmultinasional kesulitan
untuk
mengindalikan
biaya
tenaga
kerjaEkonomi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran"
Yogyakarta, email : jk.susanto.68@gmail'com
145
sehingga
kinerja
perusahaan terganggu.-]/ntuk
itu,
perusahaanmultinasional
akanmencermati upah minimum
propinisi
(Uyp).
Hal lain
yang perludicermati
alehperusahaan multinasional adalah kemungkinanterjadi
pemogokan. Sebagian besar pemogokanterjadi
pada sektorindustri
manufaktur (Departemen TenagaKerja dan
Transmigrasi,20bl).
Pemogokanpekerja
merugikanperusahaan karena selama pemogokan kegiatan produksi terganggu bahkan tidak berj-alan,
sedangkan perusahaan
masih
tetap
harus
membayar-
"puft
pekerjanya.
Selamapemogokan,
perusahaantidak
dapit
menghasilkan
output,
sedangkan perusahaenbiasanya sudah._terikat'perjanjian dengan
pembeli untuk-mengirimkln output
sesuaidengan pesanan (Barutu, 2003).
Sementara
itu,
sistem hubungan industrial
di
Indonesia
telah
mengalami perubahanseiring
dengan pengesahan Undang-undangNomor
2l
tahun 2000
tEntangserikat pekerja.
Pengesahan undang-undangtersebut
menyebabkansistem hubungai
industrial
berubah-dari
sistem
yang
sangat terpusat
dan
dikendalikan
penuh
oleh pemerintah pusatke
sistemyang
terdesentralisasi (Feridhanusetyawanda1pangestu
:2004). Dalam
sistembaru
ini
kekuatantawar
pekerja meningkat
sehingga tuntutanmereka akan perbaikan kondisi
kerja
meningkat. Silanjutnya
penelitiin
ini
akanmenganalisis pengaruh
upah minimum propinsi
(uMp),
jurrrrai,
pemogokan,
danpemberlakukan undang-undang
serikat pekerja
terhadap
i..runu-*
111-oaut asing langsung.Secara
umum
perusahaanmultinasional
berupaya mencarilokasi
dengan biayaproduksi
yang
lebih
murah
(Uttama,
2OO5).
Pirusahaan multinasional
ak;
mempertimbangkan biayaproduksi
di
negara penerima investasi denganbiayaproduksi
di
negaraasal
investasi. Perusahaanmultinasional akan
memperhatikanfaktor-faktor
yang
menentukan biayaproduksi
termasukfaktor
ketenagakerjaandi
negara penerimainvestasi.
Faktor
ketenagakerjaantersebut mencakup antara
lain ting[at
upah
danhubungan industrial termasuk seringnya terj adi
p"-ogoku.,.
Tingkat upah
dan
kondisi
hubungan
industrial menjadi salah satu
bahanpertimbangan perusahaan multinasional dalam
memilih
lokasiirwestasinya (Susanto dan
Purwiyanta,
2010).
Bagi
perusahaan, upah merupakan komponenbiaya t.rrugu
kerja.Apabila biaya
tenagakerja
tidak
dapat dikendalikan, maka akan menurunkan efisiensidan selanjutnya berdampak
pada
penunman laba perusahaan bersangkutan. perusahaanperlu
mencermatitinkat
upahminimum propinsi
(uuq.
Hal
ini
dikarenakan kenaikanUMP
menyebabkanterjadinya
fenomenaupah
sundulan
sehinggapekerja
lain
yangupahnya sudah
melebihi UMP
jugaikut
menuntut kenaikanupa;
ffempq
20
Januari,2002).
Kenaikan upah menyebabkan kenaikanbiaya
tenagate4a
aanpaja
gitirannya menyebabkaninvestor
termasuk perusahaanmultinasionui.rggu,
"nt"t
menanamkanmodalnya.
Bagi
pekerja
upah merupakan sumber pendapatanuntuk
memenuhi kebutuhanhidupnya. Pekerja menginginkan
upah
yan|
tebitr
tinggi
agar
t.r.iurrt..**yu
meningkat. Tuntutan akan kenaikan
upah
seringkali
menimbulkir
perselisihan
arxarapekerja
dengan pengusaha. Pekerja melakukarr berbagaiupaya agar tuntutan
merekaterpenuhi termasuk dengan mogok
kerja.
Pemogokan pekerja rn.rrg'ukibutkan hilangnya sejumlahjam
kerja
dan
menjadikan kacau target produksi
yaig
sudah Oitetafkan(Barutu,
2003).
Pemogokan merugikan perusahaan sehingga-.rrg*ungi
minat investoruntuk melakukan penanaman modal asing langsung.
Selanjutnya, sistem hubungan
industrial
di
Indonesia telah mengalami perubahan seiring dengan pengesahan Undang-undang Nomor2l
tahun 2000 tentan'g serikat pekerja. Pengesahan undang-undang tersebut menyebabkan sistem hubungan iriclustrial berubahdari sistem yang sangat terpusat dan dikendalikan penuh oleh pemlrintah pusat ke sistem
Joko S PENGART'II VARIABEL KETENAGAKERJAAN
--Joko S PENGARUH VARIABEL KETENAGAKERJAAI{ ...
yang
terdesentralisasi (Feridhanusetyawandan
Pangestu
:
2004).
Desentralisasihubungan
industrial
memberikan kekuatantawar lebih
besarbagi
serikat pekerja padasaat
berunding dengan
pengusaha.
Kenaikan
kekuatan
tawar
serikat
pekerjamemungkinkan adanya kenaikan upah dan perbaikan
kondisi
kerja. Kenaikan kekuatantawar
pekerja
menyebabkan
semakin tingginya tuntutan pekerja.
Hal
ini
berarti mengurangiporsi
pendapatanyang
selamaini
menjadihak
pengusaha. Pemberlakukanundang-undang
serikat
menyebabkan pengusaha
enggan
menanamkan
modalnya.Selanjutnya
penelitian
ini
mengajukan
hipotesis bahwa
pemogokan
pekerja,
upahminimum propinsi dan
pemberlakukan undang-undangserikat
pekerja
berpengaruhnegatif terhadap penan aman modal asing langsung
di
Indonesia.METODE
PENELITIAN
Penelitian
ini
menggunakan datadari
publikasi
BadanKoordinasi
PenanamanModal
(BKPM)
dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans). Data penelitian mencakupjumlah
penanirmanmodal
asing langsung, upahminimum
propinsi(UMP),
danjumlah
pemogokan selamaperiode
1990-2009.Data
tersebut dilengkapidengan data pengesahan Undang-undang
Nomor
21 tahun 2000 tentang serikat pekerja.Berdasar sumber publikasinya,
maka
data upahminimum propinsi
(UMP)
danjumlah
pemogokan berasal
dari
publikasi
Kemnakertrans. Selanjutnya data penanaman modalasing langsung berasal dari publikasi
BKPM.
Berikut
ini
dijelaskan definisi operasional dari masing-masing variabel.Penanaman modal asing langsung
(PMA)
adalah keseluruhan realisasi penarurman modalasing langsung yang masuk ke Indonesia. Satuan yang digunakan adalah
juta
dollar.Upatr
Minimum
Propinsi(UMP)
adalah rata-rata upahminimum
propinsi
di pulau Jawa. Satuan yang dipergunakan adalah rupiah per bulan.Jumlah pemogokan
(MOGOK)
adalahjumlah
kasus pemogokanyang dilakukan
olehpekerja
di
Indonesia. Satuan yang dipergunakan adalahjumlah
kasus.Undang-undang Serikat
Pekerja
(UUSP) adalah pemberlakukan Undang-UndangNomor
2l
Tahun 2000 tentang serikat pekerja.Untuk
variabelini
dipergunakan variabel dummy.Variabel UUSP
bemilai
I
untuk periode 2000-
2009 dan bernilai 0 untuk periode lain.Penelitian
ini
meliput kondisi penanaman modal asing langsung mulai tahun 1990 sampai dengan 2009. Dengan demikian merupakan data runtun waktu (time series). Dataruntun waktu
menghadapi permasalahan stasioneritas data. Suatu series data dikatakanstasioner
jika
memiliki
varians
dan
nilai
rata-rata
yang
konstan
sepanjang periode pengamatan(Gujarati, 2003:
797).
Apabila
datayang
digunakantidak
stasioner, makakoefisien regresi yang dihasilkan akan bias dan
tidak
konsisten. Estimasi berdasar regresitersebut akan meleset. Selanjutnya
untuk
mengetahui apakah variabel yang diobservasitidak
stasioner
atau
stasioner digunakan
uji
akar-akar
unit.
Dalam penelitian ini
digunakan
uji
akar-akarwitAugmented
Dickey Fuller (ADF).Tahapan selanjutnya adalah
uji
kointegrasi.Melalui
uji
kointegrasi akan diketahuiapakah suatu set variabel berkointegrasi ataukah
tidak.
Pendekatanini
berkaitan dengankemungkinan adanya hubungan keseimbangan
jangka panjang
antar variabel ekonomiseperti disumsikan
teori
ekonomi.
Uji
kointegrasi
menggunakan
model
yang dikemukakan oleh Johansen.Dalam
ilmu
ekonomi
ketergantungansuatu
variabel
terikat
atas
variabel
-variabel
bebasjarang yang bersifat
seketika.
Sangatsering variabel
terikat
bereaksiterhadap
variabel
bebas dengansuatu
selangwaktu (Gujarati
:
2003)
Selang waktutersebut dinamakan
lag.
Sehingga
dalam
analisis
regtesi
dilakukan
denganmemperhatikan
adanya selangwaktu (/ag)
tersebut. Dengan katalain
diujudkan dalam suatu bentuk model dimanis.Joko S PENGARUH VARIABEL KETENAGAKERJAA}I ...
Pembentukan
model dinamis
merupakan prosespenting
karenaterkait
denganperubahan
waktu.
Model dinamis
diperlukan karena
variasi variabel
endogen pada periode yang berlakutidak
hanya ditentukan oleh variasi variabel eksogen dalam periodeyang
sama.Variabel
endogenperlu
selangwaktu
(ag)
untuk
menanggapi variabel eksogen.Model
dinamis mampu
membuatteori
yang bersifat
statismenjadi
dinamisdengan memperhitungkan secara eksplisit unsur waktu.
Estimasi jangka
pendek
terhadap
model
penanamanmodal asing
langsungdituliskan dalam suatu model regresi dinamis berikut.
kkk
dLPMAt =
di
*l0,aUUl,=,
+\r,dLMOGOK,_j
+26
jdLUMP,_jj=l j=t j=l
+ qTUUSP + )".ECT,_, + e,
Koefisien
B
dan rp diharapkan bertandapositif
sedangkankoefisien
y,
dan6
diharapkan
bertandanegatif.
Dengan melakukan estimasi
terhadap persam&mECM
dengan
lag
yang tepat, maka koefisien parameter estimasi jangka pendek dapat diketahui. Begitujuga
dengan koefisien kecepatan penyesuaian()":
speedof
adjustment), dengankoefisien bertanda
negatif.
Nilai
tersebut menunjukkan besarnya kecepatan penanamanmodal asing langsung menuju
kondisi
equilibrium jangka panjang. Model yang dibangunmerupakan
model jangka pendek
sehingganilai
koefisien regresi
diinterpretasikansebagai pengaruh variabel independen dalam jangka pendek.
Dalam model jangka pendek, penentuan panjang
lag
menjadi isu penting.Hal
ini
dikarenakan
lag
terlalu
pendekberisiko terjadi
kesalahan spesifikasimodel,
sedangkanlag
terlaht panjang banyak mengurangi derajat kebebasan.Untuk
menghindari kesalahanspesifikasi, penentuan panjang
lag
dalampenelitian
ini
menggunakankriteria
Akaike
(AIC).Hal ini
dikarenakankriteria Akaike (AIC) lebih
unggul dibandingkankriteria lain
(Liew,
2004).Nilai
kriteria
Akaike
@Iq
yanglebih
kecil
menunjukkanmodel
yanglebih baik. Selanjutnya
dilakukan
pengujian redundant variable guna memperoleh modelestimasi yang sederh ana Qtarsimony).
ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk
mengetahui apakah variabel yang diobservasitidak
stasioner atau stasionerdigunakan
uji
akar-akarunit.
Hasil
uji
akar-akarwtit
AugmentedDickey Fuller (ADF)
menunjukkan bahwa variabel-variabel dalammodel belum
stasioner padalevel
kecualivariabel
jumlah
pemogokan(MOGOK). Untuk
itu
pengujian dilanjutnya
denganuji
derajat integrasi guna
mengetahuipada derajat integrasi
ke
berapa variabel-variabeltersebut stasioner. Hasil
uji
derajat integrasi menunjukkan bahwa variabel-variabel dalammodel sudah stasioner pada derajat integrasi pertama (Tabel 1).
Tabel 1
Hasil tJ
ji
Akar
Akar lJ nit A u gme n t ed
Dickey F u/ller (A DF)
Variabel Aras (level) Differensi Pertama
t-statistik
Nilai
Kritis
t-statistik
Nilai Kritis
(u:5Yo)
(a:5Yo)LPMA
LMOGOK
LUMP
-2,785
-5, I
56)*
-2,895
-3,029
-3,209 -3,392
-4,700)*
-3,1 89)*
-3,040
-3,040
*)
signifikan
padatingkat(u:SYo)
Setelah
dketahui
bahwa variabel dalam stasioner pada derajat integrasi pertama,maka
tahapan selanjutnya adalah
uji
kointegrasi
untuk
apakah
suatu set
variabelE5nriI[UE
T-l'
ii
l'
l,
hipcfu
Ho
yills myatakm
tidak
adanyakointegrasi
Gabel
2).
Dengandry*
dld*tr
tk^
bahwa terrdaeatI
vektor
kointegrasi, ataupaling
tidak
I
^L^l +^*^Lrr* rrarr o*ooiaaar
\/qriahal-ri
linea
irA.p*a*
dai
variabel-variabel
tersebutyang
stasioner.Variabel-dalam
modef
berkointegrasi atau
memiliki
hubungan keseimbangan jangkas€eerti yang dikehendaki teori ekonomi.
Tabel2.
Nilai Kritis
Hipotesis
Nol:r
0)*
1)*2
J
0,825
0,669
0,263 0.154
62,417)* 30,996)*
1 1,1 16
47,856
29,797 15,495 3.841 3.013
*)
signifikan pada tingkat(a:5Yo)
Selanjutnya
untuk
menghindari kesalahan spesifikasiTo{.1,
penentuan panjang'!og 6g1l*
penetitianini
menggunakankriteria Akaike
(dtratp
lnfymation.Criterion).
hasil
estimasi Vectoi-Autoregressions (VAR),nilai
l/C
minimum terjadi
pada 'saat panjang
lag
adalah
2
tahun. Estimasi VAR
denganpanjang
lag
2
merupakanpusimonious
VAR (Tabel 3).Tabel 3.
Penentuan Panj ang
lag
BerdasarKriteria
.ABaikeNomor
Panianglag
Nilai
Akaike
1,186 1,303 1,464
l1
r2
22
I
2
J
Selanjutnya,
melalui
reduksi terhadap paramater-paramater yangtidak signifikan
diperoleh
hasil-
estimasi
yang
sederhana.Hasil
pengujian redundant
coeficient
menunjukkan
bahwa
F
r,tone
tidak
signifikan.
Hal
ini
berarti
beberapa variabelindependen
yang
meliputi
bLPMA,-,
,
DLMOGOK,
,
DLMOGOKTz, DLUMP
t
,DLjMpl-7
rn€ffisrrg tidak berpengaruh signifikan. Dengan demikian model reduksi dapat digunakan sebagai dasar analisis (Tabel 4 dan Tabel 5)']'
!t
i
)
Hasil iian Pedundant C,
icient
Variabel direduksi F nitung F tub"l
a
= 5o/oKesimpulan
Tabel4
DLPMAI,
DLMOGOKTDLMOGOKFz,
DLUMP
tDLUMP
U2,506 4,,534 Model reduksi
tidak
ditolak
Joko S PENGARUH VARIABEL KETENAGAKERJAAII ...
Tabel 5.
Hasil Estimasi
No. Variabel Koefisien
/-statistik
/-tabel1.
)
J.
4.
5.
6.
C
..
DLPMA;2DLMOGOKT-r
DLUMP;2
UUSP
ECTu
0,775)*
-0,029 -0,482)*
-3,206)*
-0,332
-0,832)*
2,605
-0,128 -1,846
-2,105
-1,334 -2,977
1,812 -1,812 -1,912 -1,812 -1,812 -1,812
Variabel dependen:
DLPMA
R':
0,342
*
signifikan pada tingkat(a:5%o )
Hasil estimasi juga menunjukkan koefisien variabel ECT1 signifikan dan bertanda
negatif. Dengan demikian model yang diestimasi
memiliki
keseimbangan jangka panjangdan
terdapat proseskoreksi
kesalahanmenuju
keseimbangan.Nilai
koefisien
ECit
sebesar -0,832 menunjukkan bahwa kecepatan penyesuaian (speed of adjustmenf)jumlah
penanaman modal asing langsung menujukondisi
keseimbangan adalah 83,2 persen per tahun.Hasil
uji
diagnosis menunjukan bahwa hasil estimasi mengindikasikan tidak adanyagejala autokorelasi, heteroskedastisitas dan residualnya berdistribusi
normal.
Demikianpula
uji
linieritas
dengan Ramsey-Resettest
yang
menujukkan bahwamodel
regresimemiliki
parameterlinier.
Dengan
demikian model koreksi kesalahan
memenuhianggapan dasar regresi
linier klasik
dengan menghasilkan estimator yangBL(IE (
BestLinier
Unbias Estimator).Ramsey RESET Test:
F-statistic
Log likelihood ratio
7.32E-05
Prob. F(1,6)0.000207 Prob. Chi-Square(l)
0.993450 0.988508
White Heteroskedasticity Test:
F-statistic
Obs*R-squared
0.908288 Prob. F(9,7)
9.157945 Prob.Chi-Square(9)
0.564033 0.422824
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:
F-statistic Obs*R-squared
0.920861 Prob. F(2,9)
2.887850 Prob.Chi-Square(2)
0.432662
0.236000
Normality Jarque-Bera Test:
0,580324 Prob. 0.748143
}E{GIIRITH YARIADBL
M
...-HASIL
I}AI\T
PEMBAHASAI\I
Hasil
estimasi padaTabet
5
menunjukkanbahwa
variabeljumlah
pemogokan iOKt)
d"n
upah minimum propinsi (LUMPF)
signifikan. Sementara itu, variabelserikat pekerja
(uusP)
tidak
sigifikan.
Demikian
pula
variabelmodal
asing
langusng tahun
sebelumnya (DLPMAL2)
yarlgjuga
tidak
Koefisien
regresi variabel
pemogokan sebesar -0,482menunjukkan
bahwaF f
jumlah
pemogokanpekerja naik
sebesar 1 persen, maka penanilman modal asingg
mengalami
penurunan sebesar0,482
persefr,cetiris paribus.
Temuan
ini
hipotesis bahwa
jumlah
pemogokan pekerja berpengaruhnegatif
terhadap-odul
asing langsung. Pemogokan mengakibatkan hilangnya sejumlahjam
Di
sarnping itu, pemogokan membuat kacau targetproduksi yang sudah ditetapkan.;okan pekerja
menyebabkan perusahaan
mengalami kerugian.
Pemogokanilikan investor asing enggan untuk menanamkan modalnya.
Sementara
itu,
koefisien variabel upahminimum
propinsi
((LUMP
d
bertandadan
signifikan.
Koefisien
regresivariabel
upahminimum
propinsi
sebesar-menunjukkan bahwa apabila upah
minimum
propinsi
naik
sebesarI
persen, akan denganpengrunan
penanamanmodal
asing padatahun
sebesar 3,206 persen,prribut.-
Temuan
ini
mendukung hipotesis
bahwa
upah minimum
propinsinegatif terhadap penanaman modal asing langsung.
Kenaikanupahminimrrmpropinsi(|JMP)menyebabkanterjadinyafenomena
sundulan
t.hitggu
pekerja
lain
yang
upahnya
sudahmelebihi UMP juga
iktatkenaikan upah. Kenaikan upah
minimum
dua tahunlalu
menyebabkan upah pekerja pada tahun berjalan mengalami kenaikan. Kenaikan upah meningkatkanpioduksi
sehingga
daya saing
perusahaanturun.
Hal
tersebut
menyebabkanr asing enggan menanamkan modalnya.
Sehnjutnya
variabel
undang-undang
Serikat pekerja
tidak
berpengaruhifikan. Hal
ini
berarti pemberlakuan Undang-UndangNomor 21
tahun 2000 tidak
pada
j"orlah
penanaman
modal asing
langsung. Hipotesis
bahwa lakuan undang-undang SerikatPekerja
berdampaknegatif
terhadap penanamanasing
langsung
tidak
didukung.
Hal
tersebut
dikarenakanserikat
pekerja
di
ia
masih lemah.Perjuangan
serikat pekerjatidak
dapat berjalanefektif.
Jumlahpekerja yang berlebihan
menyebabkan pengusahamengalami kesulitan
untukserikat pekerja mana yang berhak
mewakili pekerja
untuk
berunding dalamtingkat upah.
AN
DAN
SARAN
i) fu*tat
pemogokan
pekerja dan upah minimum propinsi
berpengaruhnegatif
terhadap penanilman modal asing langsung. Kenaikan
jumlah
kasus pemogokan danupah
minimum
propinsi
menurunkanjumlah
penanamanmodal
asing langsungdi
Indonesia.
2)
Pemberlakuan undang-undang Serikat Pekerjatidak
berpengaruh terhadap jumlah
penanaman modal asing langsung. Saran
1)
Dalam penentuan upahminimum propinsi (UMP),
pemerintah perlu mengkaji secara mendalam agartingkat
upah yangterjadi tidak
menyebabkan investor enggan untukmenanamkan modalnya.
2)
Pemerintahperlu
mengatur hubunganindustrial
guna meminimumkanjumlah
kasus pemogokan pekerja, agariklim
investasi di Lrdonesia tetap menarik bagi para inestor.Joko S PENGARUH VARIABEL KETENAGAKERJAAN ...
3)
Di
samping
faktor
ketenagakerjaan,maka masih
terdapat faktor.
lain
yang'
*.*p.rrgur,rhi
3r*1ah
penanamanmodal
asing langsungyaitu
{ralegi
perusahaanmultinasional.
Untuk
iiu
penelitian
selanjutnya
dapatmengkaji
dampak
strategiperusahaan multinasional terhadap
jumlah
penanaman modal asing.t3
DAFTAR PUSTAKA
Barutu, C., (2003).
"Hak Mogok
Buruh dan Implikasinya Bagi Investasi Asingdi
Indonesia", DPN APindo, Jakarta'Blomstrrim, Magnus dan
Ari
Kokko, (2003). "The
Economicsof
ForeignDirect
Investmenilncentives", Working Paper 168, January2003
i
Departemen
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi,
(2001).
"Pemogokan
Menurut Sektor", (www.nakertrans.co'id)Feridhanusetyawan, Tubagus, dan
Mari
Pangestu, (2004). "Indonesia incrisis: An
Macroeconomic Perspective", Working Paper, C SIS, J akarta'
Gujarati,D.N.,(2003),BasicEconometric,McGraw-Hill'Inc'
Liew,
VenusKhim-Sen,
(2004).
"Which
Lag Length
SelectionCriteria
Shoutd We Employ?." EconomicsBulletin,
33l-9'
Markusen, J.R. (1997), "Trade Versus Investment Liberalization". Working Paper
No. 6231. National Bureau of Economic Research'
susanto, Joko., (2009). o'Ketegaran
upah Nominal
PekerjaProdlksi
danFaktor-Faktor
y*g
Mempengaruhi: Studi Kasus: IndustriKimia
diIndonesial99T'
211s,KolokiumNisional
programDoktor
,uGM,
YogyakartaSusanto,
Joko dan
Purwiyanta,
(2010).
PengaruhVariabel Daya Saing
danKelembagaan Terhadap
pe"anama"
Modal Asing
Langsungdi
Indonesia, SeminarNasional Fakultas Ekonomi UNS Solo, 2010UNCTAD,
(2000).
The
Competitiveness Challenge: Transnational Corporationand Industrial Restructuring
in
Developing Countries, United Nation.Uttama, Nathapornpan, (2005). 'oForeign
Direct
Investmentin
ASEAI'{ Countries:An
Empiricallnve
sti gation", Discussion Papers, University of Nantes.Sumber Majalah, Tempo, 20 Januari, 2002'