ANTARA PRODUKSI DAN
PASAR PENDIDIKAN
AKUNTAN
disampaikan pada KULIAH TAMU Jurusan AkuntansiFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
www.acc.feb.ub.a.cid Malang, 23 Pebruari 2012
1.
Produksi Sarjana Akuntan yang
membanggakan
2.
Gap kualitas pendidikan dan kebutuhan
pasar
3.
Akuntan bagaimana yang kita hasilkan?
4.Menilai kualitas
fresh graduate
5.
Kesimpulan
PRODUKSI SARJANA AKUNTAN YANG
MEMBANGGAKAN
Produksi pendidikan akuntansi berbagai strata telah membuat
bangga dunia praktek.
Hampir semua jajaran direksi perusahaan-perusahaan
besar, perusahaan-perusahaan terbuka dan BUMN setidaknya berpendidikan strata 2, rata-rata akuntan atau sarjana ekonomi atau S-1 lainnya dengan tambahan gelar MBA, MM, Magister Akuntansi dll.
Pendidikan tinggi berhasil mencetak tenaga-tenaga handal,
eksekutif dengan pendidikan yang baik.
Berbagai master atau strata 2 umumnya dari
perguruan-perguruan tinggi dalam negeri atau luar negeri mendapat kedudukan dan jabatan yang baik.
PRODUKSI SARJANA AKUNTAN
YANG MEMBANGGAKAN
Lulusan sarjana akuntansi fresh graduate banyak masuk ke berbagai lembaga pemerintahan (kementrian, BUMN/D, BPK, Dirjen Pajak, Bapepam-LK, dll), kantor-kantor akuntan publik,
perusahaan/corporate (swasta, BUMN/D, tbk), juga perbankan
(BUMN/D, swasta asing)
Lembaga pendidikan berhasil menyiapkan tenaga kerja yang cukup
besar jumlahnya tetapi tetap terjadi gap antara pengetahuan dan kemampuan hasil pendidikan dan kebutuhan dunia praktek.
Akibatnya program-program pelatihan/training karyawan banyak
dilakukan terutama di tahun-tahun awal. Begitulah cara pengguna mengatasi kebutuhan kualifikasi SDM-nya.
Keberhasilan eksekutif sampai jenjang karier yang lebih tinggi
antara lain karena kemampuan individu yang ditunjang oleh pendidikan.
GAP KUALITAS PENDIDIKAN DAN
KEBUTUHAN PASAR
Permintaan seperti ini sering tetapi saya sulit memberikan karena tidak bisa menjamin
apakah yang saya tawarkan benar-benar mengerti pajak atau bisa membuat, menyusun laporan keuangan.
Anda bisa berfikir kejadian seperti ini sdh sekitar 30 tahun saya hadapi. l Lalu apa jawaban teman saya?
Pak Mus, tolong saya carikan akuntan muda yg bisa kerja!
Sebenarnya saya cari dua orang, yang satu yang
ngerti pajak, satu lagi bisa bikin laporan keuangan.
untuk apa?”
Cari yg baru lulus atau yg berpengalaman dan budget nya berapa ?
Baiknya akuntan staf bapak yg cari atau pasang iklan nanti sy bantu seleksi atau milih
GAP KUALITAS PENDIDIKAN DAN
KEBUTUHAN PASAR
Kebutuhan pasar tetap besar dan produksi terus berjalan. Produksi tampaknya
lebih besar outputnya dibanding permintaan. Beberapa keadaan antara produksi dan pasar bisa digambarkan sbb:
Ada yang ketemu sesuai dengan kebutuhan, artinya perusahaan bisa
memperoleh akuntan sesuai kebutuhan. Beberapa partner Deloitte melakukan kesepakatan dengan Ubaya Surabaya untuk menyediakan tenaga magang saat sibuk dan akhirnya tiap tahun bisa dapat 40 - 80 mahasiswa yang akhirnya banyak bekerja di Deloitte. Bank Indonesia membuat list perguruan tinggi yg bisa diandalkan lulusannya masuk BI.
Ada perusahaan yang tidak mendapat akuntan sesuai dibutuhkan.
Kemudian banyak menerima akuntan dari Filipina, Singapore atau India.
Sementara itu banyak akuntan setelah lulus cari pekerjaan ke
mana-mana dan perlu waktu lebih setahun untuk mendapatkan.
GAP KUALITAS PENDIDIKAN DAN
KEBUTUHAN PASAR
Akuntan yang bagaimana yang diperlukan ?
Sebenarnya akuntan yg diperlukan masih tetap yaitu: yang bisa
membuat laporan keuangan, yang mengerti perpajakan atau yang mengerti internal audit. Apakah sulit memproduksi tenaga tehnikal yang diperlukan sesuai kebutuhan pasar ?
Lebih meningkat lagi kebutuhan akuntan yang mengerti cost
accounting juga yang bisa membuat laporan keuangan konsolidasi. Tentu yang dicari yang berpengalaman dan pasti dengan harga lebih tinggi.
Waktu pasang iklan, apa yang didapat? Banyak magister akuntansi yang
melamar tetapi yang berpengalaman tidak banyak. Waktu di wawancara yang unggul yang selalu berpengalaman.
GAP KUALITAS PENDIDIKAN DAN
KEBUTUHAN PASAR
Berkaca dari kebutuhan pasar sebenarnya dunia pendidikan
menyiapkan tenaga akuntansi yang bagaimana ?
Booming pendidikan akuntansi, PTN dan PTS sudah tidak
berbeda, sama-sama bisa membuat program pendidikan
akuntan yang menghasikan lulusan dengan sebutan "akuntan".
Ternyata tanpa sebutan akuntan pun kalau Sarjana Ekonomi
Akuntansinya trampil, bisa kerja juga bisa mencari pekerjaan,
apalagi punya sebutan Akuntan. Sementara yang punya
sebutan akuntan harusnya lebih mudah mendapatkan
pekerjaan.
Kenapa pasar sulit mencari mereka? Apa benar
pasar membedakan Sarjana Akuntansi dan sebutan
Akuntan?
AKUNTAN YANG BAGAIMANA YANG
KITA HASILKAN ?
Sebenarnya akuntan S-1, program PPAK, Magister Akuntansi
sebenarnya untuk pasar yang bagaimana ?
Mengisi kebutuhan akuntan manajemen.
Mengisi kebutuhan akuntan publik.
Mengisi kebutuhan akuntan untuk pemerintahan, pusat dan
daerah.
Mengisi kebutuhan pemeriksa untuk akuntan negara, BPKP,
AKUNTAN YANG BAGAIMANA YANG
KITA HASILKAN ?
Di mana FEUB mengarahkan produksinya? Kemudian
bagaimana mengukur keberhasilan misalnya ;
Berapa besar share alumni kita di tempat-tempat yg
bergengsi misalnya BPK, BI, BPKP, Bapepam-LK, BEI,
KAP2 besar dll.
Berapa banyak lulusan kita bisa berhasil ujian
sertifikasi profesi ?
Ukuran-ukuran lain misalnya mendapat beasiswa
program doktor di LN dll.
MENILAI KUALITAS FRESH GRADUATE
Ibarat produksi barang, kalau cepat diserap pasar artinya hasil
produksi sesuai kebutuhan pasar. Kalau sampai dipesan atau inden artinya produksinya luar biasa diinginkan pasar. Sebaliknya kalau produksi numpuk di gudang atau nunggu pembeli datang artinya ada beberapa sebab ;
Bisa produksi lebih banyak dari kebutuhan.
Bisa produksi unit pabrik kualitasnya kalah dengan unit
produksi yang lain.
Bisa juga kebutuhan kualitas terus naik sementara unit pabrik
menghasilan kualitas yang tidak bisa mengikuti kebutuhan pasar.
Berdasarkan penilaian beberapa partner akuntan publik
pengguna fresh graduate S-1 dari berbagai perguruan
tinggi, apabila dinilai pengetahuan sarjana akuntan
fresh
graduate
yg masuk kerja skala 1 terburuk dan 10
terbaik, penilaian oleh pemakai sarjana akuntansi untuk
9 hal pengetahuan yg seharusnya dimiliki sbb :
Pemahaman standar akuntansi: nilai nya 5
Para lulusan hanya tahu apa yang di text book
tanpa memahami ada PSAK nya
Pemahaman audit: nilai 4
Masalah nya klasik karena kurang latihan atau
kurang membahas case audit.
Penguasaan alat komputer : nilai cukup bagus 8
Kemampuan komunikasi bahasa Inggris : 7
Kemampuan bekerja di dalam team: cukup bagus
8
Pengetahuan perpajakan: sangat lemah 4
Pemahaman manajemen/bisnis pada umumnya:
juga lemah 4
Pengetahuan pasar modal : sangat lemah 3
Pengetahuan umum khususnya tentang ekonomi
nasional dan current issue: juga lemah 3
Penilaian ini memang tidak mengenakkan tetapi
apapun suara pemakai adalah penting.
Gambaran penilaian ini bisa menjadi masukan
untuk memperbaiki kualitas
. Ada lulusan-lulusan
yang kualitas nya bagus itu tidak di pungkiri dan
mereka yang hebat akan mendapat karier yang
bagus. Tapi rata-rata nilai itulah yang jadi
perhatian kalau kita mau melakukan perbaikan.
KESIMPULAN
Pendidikan akuntansi berbagai strata sudah banyak
mengisi kebutuhan akuntan berbagai tingkat kebutuhan
didalam negeri tetapi masih ada
gap antara kualitas
yang diproduksi dan kulitas yg dihasilkan.
Pendidikan Tinggi perlu
fokus memilih menghasilkan
akuntan yg bagaimana
, dengan demikian akan jelas
bagi yg akan masuk akan menjadi akuntan apa juga
jelas bagi pasar. Pasar kalau memerlukan akuntan yg
apa carinya kemana.
Sama halnya kalau mau makan soto cari soto ayam
KESIMPULAN
Kekurangan-kekurangan yg ada pada umumnya dan sudah
bertahun-tahun dialami oleh berbagai pendidikan tinggi, saran saya adalah :
Perlu ada kombinasi dosen yg tidak praktek profesi dan yg praktek
profesi. Kalau tidak punya bagaimana? Jalin kerjasama dg berbagai lembaga yg punya banyak profesional handal misalnya dg dirjen pajak, perbankan, kantor akuntan publik, BPKP dan BPK.
Input harus benar-benar diseleksi, dapatkan input yg baik. Memenuhi
standar kualitas dan punya bakat/talenta yg sesuai. Jangan asal terima mahasiswa baru, kalau pas jelek akan jadi beban waktu kuliah, waktu meluluskan dan juga beban mahasiswanya ketika dia akan cari pekerjaan.
Gunakan jaringan alumni untuk berbagai hal seperti : tempat untuk
magang, profesional/praktisi untuk mengajar, obyek penelitian, dan dosen untuk mendapat pengalaman praktek.
KESIMPULAN
Banyak mengundang pembicara tamu untuk topik2-topik tertentu.
Bahkan dosen mata kuliah tertentu bisa mengajak teman-teman profesional untuk ikut mengajar secara temporary membantu memberikan pencerahan kepada mahasiswa.
Perlu disiapkan anggaran untuk meningkatkan pengetahuan dosen
dibidang profesi akuntansi. Misalnya program khusus pelatihan dosen untuk kemampuan standar akuntansi sehubungan konvergency IFRS. Pelatihan khusus untuk updating pengetahuan pasar modal, updating peraturan2 perpajakan dll.
Fakultas harus banyak menjalin kerjasama dengan lembaga pemerintah
pengguna jasa akuntan, kantor-kantor akuntan publik dan perusahaan-perusahaan besar untuk memberikan kesempatan luas bagi dosen dan mahasiswa mendapatkan pengetahuan profesi yang up to date.
KESIMPULAN
Update literature standar akuntansi, standar audit, perpajakan,
pasar modal dan pengetahuan bisnis pada umumnya. Contohnya mengenai standar akuntansi tidak lagi bersandar kepada US GAAP tetapi IFRS. Proses pendidikan sudah sedemikian maju karena fasilitas pendidikan yang sudah semakin baik. Hasilnya tingkat kelulusan yang cukup tinggi dan masa studi yang makin cepat, serta rata-rata IPK yang lebih baik. Proses pendidikan seperti ini bisa dipercepat lagi dengan adanya semester pendek. Hanya saja pada umumnya produksi yang menjurus ke massal bisa berakibat pada penurunan kualitas. Keadaan ini tampak pada IPK tinggi yang ternyata di lapangan kemampuannya tidak setinggi IPK-nya.
Review kembali program semester pendek. Program ini bisa
mempercepat kelulusan tetapi sering kali mengabaikan kualitas dan membuat IPK overstated.