• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDAS AN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar/Umum 2.1.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai dua atau lebih komputer beserta perangkat-perangkat lain yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi, sehingga membantu menciptakan efisiensi, dan optimasi dalam kerja. (Norton, 1999, p5)

2.1.2 Klasifikasi Jaringan

Ada tiga tipe jaringan yang biasa digunakan, yaitu: 1. Local Area Network (LAN)

M enurut Stalling (2004, p16) Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringan komunikasi yang saling menghubungkan berbagai jenis perangkat dan menyediakan suatu pertukaran data di antara perangkat-perangkat tersebut. LAN biasanya menghubungkan dua atau lebih komputer dan alat-alat yang terhubung dalam sebuah area geografis yang terbatas (sampai beberapa kilometer), berkecepatan tinggi, dan memiliki error yang rendah di dalam sebuah perusahaan. (Lammle, 2005, p670)

(2)

 

Gambar 2.1 Contoh Local Area Network yang sederhana (Sumber http://pekoktenan.files.wordpress.com/2009/04/1-lan.jpg,

akses 1 Oktober 2009)

2. Metropolitan Area Network (M AN)

Metropolitan Area Network (M AN) biasanya mencakup area metropolitan yaitu sebuah area yang biasanya lebih besar dari LAN tetapi lebih kecil dari WAN, misalnya antar wilayah dalam satu provinsi. (Lammle, 2005, p674) MAN juga dapat menghubungkan beberapa LAN menjadi suatu bagian jaringan yang lebih besar lagi. Cakupan geografis dari M AN itu sendiri tidak menghubungkan area geografis yang berbeda.

(3)

  Gambar 2.2 Contoh Metropolitan Area Network

(Sumber:http://www.cisco.com/warp/public/cc/so/neso/vpn/unvpnst/at omf_an/atomf_a0.gif akses: 30 Oktober 2009)

3. Wide Area Network (WAN)

M enurut M ann-Rubinson (1999,pp14-15) WAN menghubungkan komputer dan alat-alat lainnya yang terpisah dengan jarak yang sangat besar. WAN dapat melakukan transmisi antar kota, wilayah dan/atau negara. WAN dapat dibuat dari penggabungan dari fasilitas jalur publik dan pribadi dan komponen-komponen seperti router, bridges, terminal dan host.

WAN digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal yang satu dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.

(4)

(http://id.wikipedia.org/wiki/WAN akses:12 Desember 2009)

  Gambar 2.3 Contoh Wide Area Network

(Sumber: http://www.comptrixsys.com/images/Gifs/wan_scheme.gif akses: 1 Oktober 2009)

2.1.3 Topologi Jaringan Komputer

Beberapa topologi jaringan komputer antara lain: 1. Topologi Bus

  Gambar 2.4 Topologi Bus

(Sumber:http://edge.networkworld.com/subnets/cisco/chapters/15870546 20/graphics/01fig08.jpg akses:12 Desember 2009)

Pada topologi Bus, kedua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke

(5)

jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men-tap Ethernet-nya sepanjang kabel.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bus akses:30 November 2009) 2. Topologi Star

Gambar 2. 5 Topologi Star

(Sumber: http://soundsoho.com/images/star-topology.gif akses: 9 November 2009)

Topologi star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

- Kerusakan pada satu saluran hanya akan mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

(6)

- Tingkat keamanan termasuk tinggi.

- Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.

- Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.

- Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_bintang akses: 11 Desember 2009)

3. Topologi Extended Star

 

Gambar 2.6 Topologi Extended Star

(Sumber: http://soundsoho.com/images/Extended-star-topology.png akses: 9 November 2009)

Topologi extended star adalah jenis topologi jaringan di mana jaringan yang didasarkan pada topologi star fisik memiliki satu atau lebih repeater antara titik pusat, repeater digunakan untuk memperluas jarak transmisi maksimum dari point-to-point link antara pusat dan node-node yg tersebar.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Network_topology akses:11 Desember 2009)

(7)

2.1.4 Media Transmisi Jaringan

Adapun jenis media transmisi jaringan secara umum antara lain: 1. Twisted Pair

M enurut Neibauer (2000, p38) kabel twisted pair adalah kabel tebal dan melingkar dua kabel tembaga yang terpilin (twisted) bersama dalam satu pasang; sebuah kabel bisa terdiri dari dua hingga delapan pasang kabel. Kabel twisted pair memiliki konektor yang mirip dengan colokan telepon umumnya namun lebih besar. Konektor kabel jaringan, berlabel konektor RJ 45, dan konektor telepon berlabel RJ 11, tidak bisa dipertukarkan.

Gambar 2.8 Konektor RJ 11 dan konektor RJ 45 (Sumber: http://www.blinn.edu/acadtech/resnet/rj11-45.gif

(8)

2. Fiber optic

Gambar 2.11 Kabel Fiber

(Sumber:http://www.komputer.com.my/network/buku/Bab%203%20K abel%20_files/image029.jpg 30 September 2009)

Fiber optic adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam fiber optic sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optic sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.

(9)

2.1.5 Arsitektur Protokol Jaringan

Ada dua arsitektur protokol jaringan yaitu: 1. M odel Referensi OSI

M odel referensi OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. M odel ini disebut juga dengan model "M odel tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model). OSI memiliki tujuh layer, yakni sebagai berikut.

Layer 7: Application Layer

Berfungsi sebagai interface dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.

Layer 6: Presentation Layer

Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh layer aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

Layer 5: Session Layer

Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan.

(10)

Layer 4: Transport Layer

Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut port ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.

Layer 3: Network Layer

Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer 3. Layer 2: Data Link Layer

Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame.

Layer 1: Physical Layer

Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (misalnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan.

(http://id.wikipedia.org/wiki/OSI_Reference_Model)

2. M odel Referensi TCP/IP

M odel TCP / IP adalah kerangka kerja untuk deskripsi protokol jaringan komputer yang dibuat pada 1970-an oleh DARPA, Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

(11)

Layer Application

Layer Application terletak di atas pada model TCP/IP dan merupakan tempat program software memperoleh akses ke jaringan. Layer ini kira-kira sesuai dengan layer Session, layer Presentation, dan layer Application pada model OSI.

Layer Transport

Layer Transport menghadirkan sesi komunikasi di antara komputer-komputer dan menentukan tipe layanan transport baik berorientasi koneksi (TCP) ataupun berorientasi datagram yang tanpa koneksi (UDP).

Layer Internet

Layer Internet meng-encapsulate paket-paket menjadi datagram Internet dan mengoperasikan semua algoritma routing yang diperlukan. Layer Internet memiliki persamaan dengan Layer Network pada model OSI.

Layer Interface Network

Layer Interface Network memiliki persamaan dengan Layer Data

Link dan Layer Physical pada model OSI. Layer Interface Network

bertanggung jawab untuk mengirimkan dan menerima frame. Layer

Interface Network meletakkan frame pada jaringan dan mengeluarkan frame dari jaringan.

(http://wss-id.org/blogs/tutang/archive/2007/02/23/mengenal-lebih-jauh-arsitektur-protocol-tcp-ip.aspx akses:11 Desember 2009)

(12)

2.1.6 Peralatan Jaringan

Ada beberapa peralatan yang digunakan dalam jaringan, peralatan ini sering digunakan di dalam perkantoran atau perusahaan besar. Peralatan ini adalah:

1. Network Interface Card (NIC)

NIC atau juga network card) adalah sebuah kartu yang berfungsi sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut sebagai M AC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Kartu_jaringan akses:12 Desember 2009)

2. Hub

Hub meneruskan paket dan beperan pada Layer physical OSI. Hub hanya meneruskan data tanpa memiliki kecerdasan mengenai alamat-alamat yang dituju. Hub hanya memiliki satu collision domain, sehingga walaupun komputer–komputer dihubungkan ke port yang berlainan, tetapi tetap berada pada satu collision domain.

(13)

3. Switch

Switch menghubungkan alat-alat jaringan dengan membagi jaringan dengan segmen terpisah. Setiap segmen merupakan satu collision domain. Switch bekerja pada Layer 2 O SI (Data Link) dapat melakukan pemeriksaan kesalahan pada frame yang melaluinya. 4. Modem ADSL

Modem ADSL adalah sebuah alat untuk menghubungkan sebuah komputer atau router ke sebuah saluran telepon DSL (Digital Subscriber Line) menggunakan layanan ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line).

(http://id.wikipedia.org/wiki/DSL_modem) 2.1.7 Internet Protocol (IP)

Dalam menentukan sebuah IP yang harus diperhatikan antara lain: 1. Pengalamatan IP

Pengalamatan IP (IPv4) terdiri dari 4 byte (32 bit) dan dipisahkan oleh titik dengan masing-masing 8 bit. Setiap bit dalam oktet tersebut mempunyai bobot biner (128, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1). Nilai minimum oktet tersebut adalah 0 dan maksimum adalah 255.

Setiap alamat IP ini terdiri dari bagian network dan host. Bagian network adalah alamat yang menandakan alamat jaringan, sedangkan bagian host adalah alamat yang menandakan alamat workstation tersebut.

(14)

2. IP Subnet Mask

Suatu alamat IP dapat dibagi menjadi beberapa sub-jaringan dengan cara meminjam bit bagian host untuk dijadikan bagian network. Subnet mask dari IP tersebut diubah menjadi satu, yang menandakan bahwa bit tersebut adalah bagian network.

2.1.8 Network Address Tran slation (NAT)

Network Address Translation (NAT) adalah sebuah instrumen algoritma untuk meminimalkan kebutuhan untuk pengalamatan IP yang unik secara global, memungkinkan sebuah organisasi yang memiliki alamat-alamat yang tidak unik secara global untuk terhubung ke internet, dengan cara menerjemahkan alamat-alamat tersebut yang bisa di-route secara global. (Lammle, 2005, p678)

2.1.9 Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian IP address dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan IP address kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan IP address secara otomatis dari server DHCP. Selain IP address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. (http://id.wikipedia.org/wiki/DHCP)

(15)

2.1.10 Bandwidth

Bandwidth adalah jumlah informasi yang bisa melewati suatu koneksi jaringan pada periode waktu tertentu. Bandwith adalah faktor yang penting yang digunakan untuk menganalisis performance jaringan, mendesain jaringan baru, dan memahami internet. Unit dasar bandwith adalah bits per second (bps).

2.1.11 Access Control List

Access Control List mengacu pada pengaturan hak akses yang diterapkan pada jaringan seperti nomor port yang tersedia pada sebuah host atau lapisan 3 perangkat lain, masing-masing dengan daftar host dan atau jaringan yang diizinkan untuk menggunakan layanan. Server dan router dapat memiliki pengaturan hak akses pada jaringan. Access Control List pada umumnya dapat dikonfigurasi untuk mengontrol lalu lintas in-bound dan out-bound, dan dalam konteks ini serupa dengan firewall.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Access_control_list#Networking_ACLs akses: 10 Desember 2009)

2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Mikrotik RouterOS

Mikrotik RouterOS merupakan sistem operasi berbasis Linux yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya, penggunaannya bisa dilakukan melalui Windows application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada

(16)

standard komputer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotikpun tidak memerlukan resources yang besar.

2.2.1.1 Metode Konfigurasi 1. via console

M ikrotik router board ataupun PC dapat diakses langsung via console/shell maupun remote akses menggunakan putty (http://www.putty.nl/)

2. via winbox

M ikrotik router board ataupun PC bisa juga diakses / remote menggunakan software tool winbox. Winbox console digunakan untuk mengakses feature konfigurasi dan manajemen M ikrotik Router dengan menggunakan alat pengguna grafis (GUI).

3. via web

M ikrotik router board ataupun PC juga dapat diakses via web / port 80 dengan menggunakan browser

2.2.1.2 Paket-paket yang disediakan oleh Mikrotik RouterOS

Mikrotik RouterOS memberikan pilihan paket-paket yang akan di-instal sesuai dengan kebutuhan. Beberapa paket yang disediakan oleh Mikrotik RouterOS diantaranya adalah :

(17)

1. System

Paket yang wajib di-instal karena merupakan inti dari mikrotik

2. PPP

PPP(Point-to-Point Protocol) merupakan paket yang memuat protokol PPP. Paket ini diperlukan untuk fitur komunikasi serial dengan menggunakan PPP, ISDN PPP, L2TP, dan PPTP serta komunikasi PPP on Ethernet(PPPoE). Paket PPP digunakan untuk komunikasi Wide Area Network (WAN) dengan menggunakan komunikasi serial mode asyncronous maupun mode synchronous.

3. DHCP

DHCP(Dynamic Host Configuration Protocol), paket yang memuat fitur DHCP baik yang diperlukan untuk menjadi client maupun server.

4. Hotspot

Digunakan untuk melakukan authentication, authorization dan accounting pengguna yang melakukan akses jaringan melalui gerbang hotspot. Pengguna hotspot sebelum melakukan akses jaringan perlu melakukan authentication melalui web browser baik dengan protokol http maupun https (secure http).

(18)

5. Radio LAN

M ikrotik mendukung penggunaan wireless radio LAN. 6. Routing

Diperlukan jika jaringan menggunakan routing dynamic. M ikrotik dapat menggunakan RIP, OSPF, maupun BGP v4. 7. Security

Berisikan dukungan untuk keamanan komunikasi. Paket ini diperlukan oleh mikrotik untuk menjalankan IP security (IP Sec), Secure Shell, dan untuk menjalankan WinBox pada mode aman (secure).

8. Web Proxy

M ikrotik web proxy dalam saat yang bersamaan dapat difungsikan sebagai proxy HTTP normal maupun transparant.

2.2.1.3 Bandwidth Management pada Mikrotik RouterOS

Bandwidth management adalah proses mengukur dan mengontrol komunikasi (lalu lintas paket) pada network link untuk menghindari penggunaan melebihi kapasitas pada network link yang dapat mengakibatkan kemacetan jaringan dan kinerja yang buruk. Berikut ini adalah beberapa fitur dari mekanisme Kontrol Bandwidth Mikrotik RouterOS:

1. M embatasi tingkat data untuk IP address tertentu, subnet, protokol, port.

(19)

2. M emprioritaskan beberapa arus paket.

3. M enggunakan antrian untuk mempercepat web browsing. 4. M enerapkan antrian pada interval-interval waktu yang pasti. 5. Berbagi lalu lintas yang tersedia diantara para pengguna

secara adil, atau tergantung pada muatan saluran.

2.2.1.4 Menu Manajemen pada Mikrotik RouterOS 1. M enu Interface

M enu interface merupakan gerbang trafik keluar atau masuk ke Mikrotik. Secara default Mikrotik hanya mengenali interface yang secara fisik memang ada. Kita dapat merubah nama interface tersebut dengan tujuan untuk memudahkan dalam mengindetifikasi fungsi.

2. M enu IP

M enu IP adalah menu utama dengan berbagai pilihan yang berhubungan dengan konfigurasi Internet Protocol.

a. Sub M enu Address

Sub menu ini adalah bagian utama yang digunakan untuk membuat router bekerja. M ikrotik saat ini hanya mendukung IPV4 dengan subnet mask. M ikrotik dapat menggunakan IP address secara static ataupun dynamic. b. Sub M enu Routes

(20)

Sub menu ini menampilkan kondisi tabel routing baik aktif maupun yang cadangan. Daftar routing ini bisa bersifat permanen (read only), statis, dan dynamic.

c. Sub M enu Firewall

Sub M enu Firewall ini berisi konfigurasi paket filter dan fitur mengatur fungsi keamanan untuk mengatur arus data dari dan ke router. Fungsi Network Address Translation juga merupakan tools yang termasuk digunakan untuk pembatasan akses secara langsung dan melindungi trafik yang akan keluar dari router.

d. Sub M enu DNS

Sub menu ini digunakan untuk mengurangi trafik DNS ke internet dan mempercepat waktu yang reselove dapat digunakan fungsi DNS cache. Mikrotik DNS cache dapat menggunakan DNS server primary dan secondary.

3. M enu Queues

Quality of Service (QoS) berarti router harus melakukan prioritas dan mengatur traffik jaringan. QoS tidak hanya sebatas membatasi saja tetapi lebih bertujuan untuk menjaga kualitas. Untuk menjalankan QoS, M ikrotik mempunyai mekanisme mengatur bandwidth atara lain:

a. Kecepatan data berdasar IP address, subnet, protokol, port.

(21)

b. Penggunaan burst untuk meningkatkan kecepatan Web access.

c. Pembagian trafik secara merata ke setiap pengguna.

Queuing digunakan saat trafik meninggalkan router menuju interface fisik atau menuju ke interface virtual (global-in, global-out, dan global-total). M asing-masing virtual interface tersebut berfungsi sebagai berikut:

a. Global–in merupakan informasi semua trafik yang diterima semua interface router sebelum melalui paket filter. Global-in queuing dieksekusi setelah mangle dan dst-nat.

b. Global-out merupakan informasi semua trafik yang keluar dari interface router. Queue yang dipasang disini akan mengatur trafik sebelum meninggalkan router

c. Global-total merupakan informasi semua trafik yang keluar dan masuk interface router. Jika queuing dipasang maka akan membatasi total kecepatan pada kedua arah. QoS dapat beroperasi dengan cara drop paket, data tidak akan berpengaruh pada paket TCP karena setiap paket yang di-drop akan dikirimkan ulang.

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Local Area Network yang sederhana  (Sumber http://pekoktenan.files.wordpress.com/2009/04/1-lan.jpg,
Gambar 2.8 Konektor RJ 11 dan konektor RJ 45  (Sumber: http://www.blinn.edu/acadtech/resnet/rj11-45.gif
Gambar 2.11 Kabel Fiber

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara self construal remaja laki- laki etnis Madura dengan remaja perempuan etnis Madura, di mana remaja

Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator harus dapat membimbing dan memfasilitasi kebutuhan akan pemahaman konsep tentang baik dan buruknya suatu pebuatan atau tindakan,

PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN BIOLOGI POKOK BAHASAN VIRUS PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KARANGAMPEL KABUPATEN

media edukasi untuk anak agar dapat peduli terhadap hutan hujan trop is Indonesia. Hutan

Selain itu jika waktu kontak sudah melebihi ambang batas daya adsorpsi, maka ikatan elektrostatik yang terjadi antara gugus amida maupun gugus fosfat sebagai gugus

Nekrosis dan inflamasi dinyatakan: ringan jika nekrosis dan inflamasi masih berada pada traktus porta; sedang jika nekrosis dan inflamasi sudah melewati traktus porta;

tipe team game tournament (TGT) pada permainan sepak bola di kelas. VIII E SMP Pasundan 6 Bandung diperoleh hasil penilaian

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, responden menilai Media Padma dan Buletin Cyber berdasarkan kategori informasi yaitu kategori berdasarkan lingkup masalah yang meliputi