• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sepakbola harus memliki pemain-pemain yang berkualitas tinggi. Yaitu seorang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. sepakbola harus memliki pemain-pemain yang berkualitas tinggi. Yaitu seorang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

Dalam rangka meningkatkan prestasi sepakbola yang optimal, suatu tim sepakbola harus memliki pemain-pemain yang berkualitas tinggi. Yaitu seorang pemain yang memiliki dan bisa mengembangkan ketrampilan yang bisa digunakan untuk memahami dan menguasai teknik-teknik dasar permainan sepakbola seperti mengumpan, menerima, menyundul, menggiring, melindungi, dan menendang bola (Luxbacher, 2004: 23). Keterampilan gerak dasar itu dapat dikuasai dan dimiliki pemain secara maksimal dengan latihan-latihan yang diprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandingan-pertandingan yang terencana. Dalam memberikan keterampilan dasar agar dapat lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain, maka latihan diberikan sejak usia dini.

1. Hakikat Ketrampilan

Setiap manusia pada dasarnya dibekali keterampilan dasar berupa gerak, dalam kehidupan sehari-hari ketrampilan gerak sangat dibutuhkan baik dalam menyelesaikan tugas individu maupun kelompok. Untuk lebih menunjang lagi setiap pekerjaan yang memiliki karakteristik yang rumit maka kemampuan gerak harus ditingkatkan untuk menjadi keterampilan gerak.

(2)

Menurut Yanuar Kiram (1992: 11) menjelaskan keterampilan gerak adalah tindakan yang memerlukan aktifitas gerak dan harus dipelajari agar supaya mendapatkan bentuk yang benar. Ketrampilan ini meliputi kegiatan dengan peralatan(misalnya senam alat), gerakan-gerakan akrobatik, tarian-tarian serta permainan khusus atau formal seperti sepakbola, volley, basket dan lainnya. Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 82-83) ketrampilan ada dua macam yaitu : 1) ketrampilan terbuka, ciri ketrampilan terbuka yaitu gerakan yang dilakukan pada kondisi lingkungan dan obyek yang berubah atau bergerak, hampir semua dalam teknik olahraga permainan termasuk kelompok ini. 2) ketrampilan tertutup, ciri ketrampilan tertutup adalah kondisi lingkungan dan obyek dalam keadaan relatife tetap, misalnya menembak, memanah, lari, dll.

2. Ketrampilan Sepakbola.

Ditinjau dari pelaksanaan permainan sepakbola bahwa, gerakan-gerakan yang terjadi dalam permainan adalah gerakan-gerakan-gerakan-gerakan dari badan dan macam-macam cara memainkan bola. Gerakan badan dan cara memainkan bola adalah dua komponen yang saling berkaitan dalam pelaksanaan permainan sepakbola. Gerakan-gerakan maupun cara memainkan bola tersebut terangkum dalam teknik dasar bermain sepakbola. Seperti dikemukakan oleh Remmy Muchtar (1992: 27) bahwa, “Berdasarkan gerakan-gerakan yang terjadi dalam permainan sepakbola, teknik sepakbola dibagi atas teknik badan dan teknik bola”. Hal yang sama dikemukakan oleh

(3)

Soekatamsi (1988: 34), bahwa ,”Teknik bermain sepakbola dibagi menjadi dua yaitu : (1) Teknik tanpa bola, (2) Teknik dengan bola “.

Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa teknik dasar bermain sepakbola dibagi menjadi dua macam yaitu teknik tanpa bola (teknik badan) dan teknik dengan bola. Teknik badan atau teknik tanpa bola pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik untuk mencapai kesegaran jasmani (physical fitness) agar dapat bermain sepakbola dengan sebaik-baiknya. Menurut Soekatamsi (1988: 34) unsur-unsur teknik tanpa bola terdiri dari : “(1) Lari cepat dan mengubah arah, (2) Melompat dan meloncat, (3) Gerak tipu tanpa bola dan, (4) Gerakan-gerakan khusus untuk penjaga gawang”.

Teknik dengan bola pada dasarnya yaitu semua gerakan-gerakan dengan bola. Kemampuan seorang pemain dalam memainkan bola akan sangat membantu penampilannya dalam bermain sepakbola. Oleh karena itu, setiap pemain harus mempelajari unsur-unsur teknik dengan bola secara seksama. Unsur-unsur teknik dengan bola menurut Remmy Muchtar (1992: 29) terdiri dari : Teknik menendang bola, Teknik menahan bola (trapping), Teknik menggiring bola (dribble), Gerak tipu, Teknik menyundul bola (heading), Teknik merebut bola (tackling), Teknik lemparan ke dalam (throw-in), Teknik penjaga gawang.

(4)

a. Menendang bola ataupassing

Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari suatu pemain ke pemain lain (Mielke, 2003: 19)

1) Tujuan dari menedang bola

Untuk memberikan bola kepada teman atau mengoper bola, dalam usaha memasukkan bola kegawang lawan, untuk melakukan clearing atau pembersihan dengan jalan menyapu bola yang berbahaya didaerah sendiri atau dalam usaha membendung serangan lawan pada daerah pertahanan sendiri.

2) Perkenaan bagian kaki

Menendang bola dapat ditendang dengan semua bagian kaki, namun secara teknis agar bola dapat ditendang dengan baik, dapat dilakukan dengan punggung kaki, sisi kaki bagian dalam, sisi kaki bagian luar, punggung kaki bagian dalam dan punggung kaki bagian luar.

3) Menendang bola bawah

Menendang bola menyusuri tanah hanya dapat dilakukan dengan sikap awal kedua kaki yang baik harus memperhatikan :

a) Kaki tumpuan dan ayunan kaki b) Bagian bola

c) Perkenaan kaki d) Gerakan lanjut 4) Menendang bola atas

(5)

Tendangan ini sering digunakan pada saat tendangan sudut, tendangan bebas dilapangan tengah, tendangan gawang, hanya dapat dilakukan dengan sikap kedua kaki dan arah tubuh yang baik. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :

a) Kaki tumpu dan kaki ayun b) Bagian bola

c) Perkenaan kaki d) Gerakan lanjut

b. Menerima atau menguasai bola

Metode ini disebut dengantrapping, yaitu metode untuk mengontrol bola yang sering digunakan pemain ketika menerima bola dari pemain lain (Mielke, 2003: 29)

1) Tujuan menerima dan menguasai bola

Untuk mengamankan bola dalam permainan team sendiri tetap terjaga, menahan bola untuk mengoper bola ke teman atau daerah, untuk mencetak gol, untuk menguasai bola bagi team

2) Perkenaan bagian tubuh

Semua bagian tubuh boleh menerima bola, kecuali tangan (khusus penjaga gawang diijinkan)

3) Cara menerima dan menguasai bola

a) Pengamatan terhadap lajunya bola selalu harus dilakukan oleh pemain, baik disaat bola melayang ataupun bergulir.

(6)

b) Gerakan menahan bola dengan cara menjaga stabilitas dan keseimbangan tubuh, dan mengikuti jalannya bola

c) Pandangan selalu tertuju pada bola saat menerima

d) Setelah perkenaan bola bagian tubuh, keputusan selanjutnya mengoper, menembak, atau membawa kedaerah kosong secepatnya.

e) Menerima bola dilakukan dengan cara diam, bergerak, ataupun lari.

c. Menggiring Bola atauDrible

Dribling dalam permainan sepakbola didefinisikan sebagi penguasaan bola dengan kaki saat bergerak dilapangan permainan (Mielke, 2003; 1).

1) Tujuan menggiring boladribbling

Tujuan menggiring bola yaitu untuk melewati lawan, mendekati daerah pertahanan lawan, untuk membebaskan diri dari kawalan lawan, untuk mencetak gol, dan untuk melewati daerah bebas.

2) Perkenaan kaki dengan bola

Perkenaan kaki dengan bola hampir sama dengan menendang bola yaitu dengan kaki semua bagian, namun secara teknis agar bola dapat ditendang dengan baik, dapat dilakukan dengan punggung kaki, sisi kaki bagian dalam, luar, punggung kaki bagian dalam, dan luar.

3) Cara melakukandrible

a) Dribbling menghadapi tekanan lawan, bola harus dekat dengan kaki, artinya sentuhan bola sesering mungkin.

(7)

b) Sedangkan didaerah bebas, maka sentuhan bola sedikit diikuti dengan lari cepat. Menggiring bola dapat diikuti dengan gerakan passing ataushooting.

d. Menyundul bolaheading 1) Tujuan menyundul bola

Menyundul bola bertujuan untuk mengoper ke teman, menghalau bola dari daerah gawang atau daerah berbahaya, meneruskan bola keteman atau daerah yang kosong, dan untuk membuat gol ke gawang lawan. 2) Perkenaan bagian tubuh

Menyundul bola yang lazim adalah dengan dahi atau kening. Meskipun dengan bagian kepaladiperkenankan.

3) Cara menyundul bola

Gerakan menyundul bola melibatkan seluruh tubuh dengan posisi tubuh agak melengkung atau membusur, leher kaku, perkenaan bola dengan dahi, mendorong kepala kedepan atau samping, dan menjaga stabilitas tubuh dengan sikap kedua tangan disamping.

e. Gerak tipufeinting

Feintingadalah cara melindungi bola dari serangan lawan atau meloloskan diri dengan berpura-pura (Mielke, 2003; 85)

1) Tujuan gerak tipu

Gerakan tipu bertujuan melewati lawan, sehingga mampu melakukan operan bola keteman dengan baik maupun mencetak gol kelawan.

(8)

2) Cara melakukan gerak tipu

a) Dilakukan saat menguasai bola dan pada waktu dihadang oleh lawan.

b) Dapat menggerakkan tubuh, kaki, dan bola secepat mungkin kearah yang berlawanan atau kesamping lawan.

c) Untuk itu gerak tubuh juga digunakan untuk mengelabuhi lawan. d) Gerakan kedua kaki harus cepat bergerak dengan memindahkan

tumpuan kaki

e) Memainkan bola dengan cepat, sering kali digunakan untuk membawa lawan salah arah sehingga tidak mampu merebut bola. f) Pandangan mata yang terbuka dan selalu awas saat diperlukan saat

akan melakukan gerak tipu

g) Menjaga stabilitas tubuh dalam keadaan rileks.

h) Setelah berhasil melewati lawan, dengan bergerak cepat meninggalkan lawan dengan bola dalam penguasaan.

f. Merebut bolasleding

1) Tujuan merebut bola adalah untuk menahan lajunya pemain menuju gawang pemain bertahan, menunda permainan yang cepat, mengagalkan serangan berbahaya melalui serangan balik.

2) Cara merebut bola

a) Merebut bola dilakukan dengan semua bagian tubuh kecuali tangan. Merbut bola yang lazim menggunakan kaki.

(9)

b) Dengan mata terbuka dan pandangan ke bola c) Melihat posisi bola yang menguasai

d) Merebut bola dapat dilakukan dari depan, samping, dan belakang lawan.

e) Perhitungan waktu yang tepat diperlukan, agar bola dapat benar-benar direbut dan bukan merupakan pelanggaran

f) Merebut bola dapat dilakukan dengan berdiri, melayang, ataupun sambil menjatuhkan tubuh baik dari depan, samping maupun belakang.

g. Melempar bola kedalam (throw in) 1) Tujuan melempar bola kedalam

Melempar bola kedalam bertujuan unyuk menghidupkan kembali permainan setelah bola keluar lapangan permainan melewati garis samping.

2) Cara melakukan lemparan

a) Melakukan lemparan kedalam menggunakan kedua tangan memegang bola

b) Kedua siku menghadap kedepan c) Kedua ibu jari saling ketemu d) Bola berada dibelakang kepala

(10)

e) Kedua kaki sejajar atau dibelakang dengan keduanya menampak pada tanah dan berada diluar garis samping saat akan melakukan lemparan.

f) Mata tetap dalam keadaan terbuka, dengan arah tubuh searah dengan sasaran yang akan dituju.

h. Penjaga gawang

Kipper adalah satu-satunya spesialis sejati dalam tim sepakbola. Dengan diberi tugas untuk melindungi gawang berukuran tinggi 8kaki dan lebar 24 kaki, kipper menyediakan pertahanan terakhir yang harus dilewati lawan untuk mencetak gol. Kipper yang baik yang berkopenten dalam berbagai ketrampilan menjaga gawang yang spesifik (Luxbacher,2004: 125)

1) Tujuan menjaga gawang

Penjaga gawang harus berjuang keras mempertahankan gawangnya agar tidak kemasukan. Bila penjaga gawang mampu menjaga gawangnya tidak kemasukan, maka kemungkinan menang bagi timnya adalah penting.

2) Cara menjaga gawang

a) Sikap awal (steady position), yaitu dengan memperhatikan sikap kaki dan tangan.

b) Kedua kaki dibuka selebar bahu. c) Kedua lutut ditekuk dan rileks.

(11)

e) Konsentrasi.

f) Memperhatikan bola dalam keadaan bergulir atau melayang.

g) Merencanakan dengan tepat waktu menangkap, meninju atau menepis bola. Semakin banyak gangguan didepan gawang, semakin sulit bagi penjaga gawang untuk merebut atau menangkap bola.

4. Sekolah Sepak Bola New Asoka a. Latar Belakang

SSB New ASOKA berdiri pada tanggal 7 Juli 2010 dengan tujuan sebagai wadah latihan sepakbola serta sebagai wahana rekreasi olahraga bagi anak – anak hingga diharapkan peserta yang mengikuti dapat menyukai terampil bermain sepakbola. Minat anak – anak akan kegiatan olah raga makin lama semakin berkurang, ini dikarenakan makin banyaknya media hiburan ‘indoor’ hingga anak memperoleh kesenangan lain dengan tidak perlu menggerakkan anggota tubuh selain jari- jarinya seperti permainan game online atau permainan playstation.

b. Visi, Misi, dan Program 1) Visi

“Membina bakat, menjalin persaudaraan, dan meraih prestasi yang gemilang”

(12)

2) Misi

“Menyelenggarakan program pembinaan dan pelatihan pemain sepakbola usia dini dalam rangka menjalin persaudaraan serta melahirkan pemain sepakbola profesional yang berkepribadian utuh dan mandiri.”

3) Strategi

a) Pembinaan dan pelatihan dini atas dasar hobi.

b) Pembinaan dan pelatihan usia dini atas dasar prestasi. c) Mengolah raga, mentalitas, dan Moralitas peserta.

d) Membina bakat dan kemampuan peserta didik dalam bidang sepakbola hingga dapat memperoleh manfaat yang diharapkan. e) Menerapkan metode pelatihan sepakbola yang baik .

f) Menjaga dan mengangkat peserta didik yang berbakat dan berprestasi.

g) Meningkatkan prestasi kejuaraan di tingkat Desa, Kecmatan, Kabupaten, juga tidak menutup kemungkinan untuk di tingkat propinsi, hingga nasional.

h) Pelatihan tambahan berkaitan dengan sportivitas, integritas, motivasi, dan lain-lain dalam rangka membentuk pribadi yang berkarakter.

i) Menerapkan managemen SSB yang transparan dan profesional j) Menjalin persaudaraan yang kokoh diantara anggota SSB.

(13)

4) Program Kelompok Umur

Program latihan SSB New Asoka diikuti oleh peserta dengan kelompok umur sebagai berikut; U 7-9, U 10-12, U 13-15. Selain berlatih peserta yang berbakat akan diikutkan dalam kompetisi atau pertandingan kejuaraan, baik tingkat lokal maupun Nasional. Disamping itu kegiatan pertandingan persahabatan terus dilaksanakan minimal 1 kali dalam satu bulan.

a) Program Unggulan 1) Solid Management

“SSB New Asoka” dikelola oleh orang-orang muda profesional, kompeten dan memiliki komitmen untuk memajukan sepakbola Indonesia.

Program latihah SSB New Asoka diikuti oleh peserta dengan kelompok umur sebagai berikut; U 7-9, U 10-12, U 13-15. Dengan masing-masing kelompuk umur memiliki pelatih sendiri-sendiri.

i. Pelatih KU 7-9 : Yunanta Anwar Soleh, S.Pd. ii. Pelatih KU 10-12 : Aroyan Yuniamto

iii. Pelatih KU 13-15 : Ferry Prabowo Suci. 2) Qualified Coaches

(14)

3) Players First, Winning Second!

Fokus pembinaan usia muda adalah mencetak pemain berkualitas, bukan mencetak tim pemenang turnamen. Bagi “SSB New Asoka”, turnamen adalah sarana, bukan tujuan. Mencetak pemain level nasional adalah tujuan kami.

4) Player’s Development Report

Perkembangan tiap-tiap individu di “SSB New Asoka” selalu dimonitor secara berkala. Laporan perkembangan ini kemudian disampaikan kepada orang tua berbentuk raport setiap 6 bulan.

5) Kartu Hijau

“SSB New Asoka” akan memberlakukan sistim kartu hijau dalam game latihan serta game pertandingan internal. Kartu hijau langsung diberikan pada pemain yang berbuat sportivitas di lapangan. Ini merupakan komitmen “SSB New Asoka” terhadap pendidikanFair Playsejak usia dini.

6) Talent Promotion Programme

“SSB New Asoka” memberikan penghargaan kepada pemain-pemain berbakat. Program Talent Promotion Programme memberikan beasiswa untuk mengikuti pendidikan di “SSB Bina Putra”. Secara berkala, “SSB New Asoka” juga merekrut talenta-talenta terbaik dari berbagai wilayah untuk mengikuti program ini dan turut merasakan berlatih di“SSB New

(15)

Asoka”. Selain itu juga, “SSB New Asoka” akan memberikan beasiswa bagi siswa berbakat untuk berlatih di Sekolah Sepakbola bertaraf nasional.

7) Leisure Activities

“SSB New Asoka” juga menggelar kegiatan rekreasional non sepakbola bagi pemain dan orang tua. Kami percaya kegiatan seperti outbound training, team building atau kegiatan sosial akan membentuk pemain “SSB New Asoka” yang tangguh dan trengginas.

b) Kurikulum Pembinaan

Fokus pembinaan sepakbola di “SSB New Asoka” adalah : 1) Menanamkan kecintaan pada sepakbola.

2) Menanamkan kemampuan gerak dasar atletik melalui latihan koordianasi intensif.

3) Mengenalkan aturan dasar permainan sepakbola.

4) Menanamkan semua kemampuan teknik sepakbola dan kemahiran untuk menggunakannya pada situasi dan waktu yang tepat.

5) Membesut kemampuan pemain dalam situasi 1 vs 1, baik bertahan maupun menyerang.

6) Memberikan wawasan taktik kombinasi 1-2 pemain. 7) Mengasah kemampuan koordinasi dan kecepatan. 8) Memelihara kemampuan koordinasi dan kecepatan

(16)

9) Mengasah kemampuan daya tahan dan kekuatan.

10) Memberikan wawasan taktik unit sepakbola, baik dalam bertahan maupun menyerang.

11) Mulai mengenalkan posisi spesifik untuk tiap pemain.

12) Mengelola kemampuan seluruh elemen fisik koordinasi, kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelenturan dengan metode kompleks.

13) Memberikan wawasan taktik tim sepakbola, baik dalam bertahan maupun menyerang.

14) Mematangkan kemampuan pemain bermain dalam posisi spesifik.

c. Identitas dan Kependudukan 1) Nama

Program latihan sepakbola ini bernama “SEKOLAH SEPAK BOLA NEW ASOKA” yang merupakan Kelompok Belajar dan Pemanduan Bakat Anak.

2) Motto

Motto dari SSB New Asoka adalah :

Citius, Altius, Fortiusyang berarti lebih cepat, lebih tinggi, dan lebih kuat 3) Sekretariat

Sekertariat SSB New Asoka beralamat di : Jln. Raya Tembus Barepan - Cawas. Desa Cawas

(17)

Kabupaten Klaten – Jawa Tengah (57463) No. Telp. 081578400088

d. Even dan Kegiatan

Latihan SSB New Asoka diadakan :

Setiap hari Minggu mulai pukul 07.30 s.d 09.30 WIB, hari rabu mulai pukul 14:30 s.d 16:00 WIB dan setiap hari Jum’at mulai pukul 14.30 s.d 16.00 WIB. Program latihan SSB New Asoka telah disusun untuk dilaksanakan dalam 1 tahun sebagai atau satu tahun ajaran yang diperkirakan hari efektif latihannya adalah 105 kali latihan.

Selain program latihan yang terstruktur para peserta akan ditandingkan dengan klub SSB atau sekolah lain minimal 3 bulan sekali yaitu 1 kali tandang dan 2 kali kandang dalam satu bulan. SSB New Asoka pun ikut aktif dalam kegiatan – kegiatan turnamen dan kejuaraan yang diselenggarakan rutin atau insidental oleh berbagai pihak .

B. Penelitian yang Relevan

1. Zulfa Sodik (2009) yang berjudul “ Tingkat ketrampilan teknik dasar sepakbola siswa SMP Negeri 1 Borobudur yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketrampilan teknik dasar sepakbola siswa SMP Negeri 1 Borobudur yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler sepakbola. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Borobudur yang berjumlah 75 siswa. Metode yang digunakan dengan tes dan pengukuran.

(18)

Instrument yang digunakan adalahThe David Lee Soccer Potential Circuit test yang terdiri dari tiga butir tes, yaitu lari 20 meter, tes gerak dasar, dan teknik dengan bola. Ketiga butir tes tersebut diukur dengan menggunakan satuan detik sampai sepersepuluh detik. Teknik analisis menggunakan analisis statistic deskriptif yang diubah menjadi skor T. hasil penelitiannya menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 1 Borobudur yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola memiliki ketrampilan teknik dasar sepakbola dengan kategori baik sekali sebanyak 9 siswa (12,0%), kategori baik sebanyak 28 siswa (37,3%), kategori sedang sebanyak 20 siswa (26,7%), kategori kurang sebanyak 14 siswa (18,7%), dan kategori kurang sekali sebanyak 4 siswa (5,3%).

2. Yunta Eka Prasetya (2009) yang berjudul “Kemampuan dasar sepakbola siswa SMP Negeri Paliyan Gunungkidul yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler yang berjumlah 30 siswa. Metode yang digunakan adalah survey dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Tingkat kemampuan dasar sepakbola diukur dengan The David Lee Soccer Potential Circuit Test yaitu tes teknik dengan bola. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan dasar sepakbola siswa SMP N 1 Paliyan Gunungkidul yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola adalah sebagi berikut : baik sekali 1 siswa atau 3,3%, kategori baik sebanyak 10

(19)

anak atau 33,3%, kategori cukup sebanyak 12 anak atau 40%, kategori kurang sebanyak 4 anak atau sebesar 13,3%, dan kategori kurang sekali sebanyak 3 anak atau 10%.

3) Kerangka Berfikir

Sepakbola merupakan permainan yang paling digemari, oleh karena itu diadakannya pembinaan sepakbola dan pesertanya mencapai 243 siswa, untuk usia 13-15 tahun mencapai 42 siswa. Pelaksanaannya tiga kali dalam satu minggu yaitu hari minggu, senin, dan jum’at pada pukul 14:30 s/d pukul 16:30. Kegiatan SSB ini bermuara pada memnciptakan atlet-atlet muda berbakat dan membentuk suatu team. Kegagalan sebuah team terjadi disebabkan karena beberapa factor, antaralain faktor teknik, kerjasama kelompok dan mental pemain saat bertanding. Setiap individu memiliki kemampuan teknik berbeda-beda dalam bermain sepakbola. Ada yang baik dan ada juga yang kurang baik, dalam segi teknik banyak juga yang terlihat dari dalam setiap individu para pemain. Adanya masalah dalam pembinaan anak di ssb new asoka. Latihan kemampuan gerak dasar secara khusus sangat diperlukan bagi siswa ssb anak usia 13-15th. Sebab latihan-latihan teknik yang sudah dilakukan sangat kurang. Dengan demikian terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Hal inilah yang menyebabkan pencapaian terhadap prestasi dalam pertandingan sepakbola sulit tercapai sehingga mulai saat ini teknik para pemain dibenahi dan ditingkatkan dengan latihan yang terprogram. Selain teknik, taktik, fisik dan mental juga merupakan

(20)

faktor yang lebih dominan dalam menentukan ketrampilan seorang bermain sepakbola.

Penelitian ini akan membahas tentang tingkat ketrampilan gerak dasar siswa SSB New Asoka Kelompok umur 13-15 tahun. Tes ketrampilan dasar sepakbola diukur dengan Tes Potensi Sepakbola David Lee yang mempunyai 3 macam item tes, antara lain : 1) tes lari cepat 20 meter, 2) gerakan tanpa bola, 3) teknik menendang bola.

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian mikoriza arbuscular menunjukkan pengaruh nyata terhadap panjang akar, dan derajat infeksi akar tanaman kedelai dengan dosis 7,5 g/polybag. Jakarta,

Klasifikasi komoditas pertanian di Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro menggunakan Analisis Tipologi Klassen menghasilkan empat klasifikasi komoditas pertanian

pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian ( attention )

Pemerintah bersama para ahli pendidikan berusaha untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki mutu pendidikan.Upaya pembaruan pendidikan telah banyak dilakukan oleh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar dan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar

Perspekti- ini memandang transaksi dagang dan transaksi pelunasan sebagai dua transaksi yang berbeda dan selisih kurs akan dicatat secara terpisah sebagai laba atau rugi selisih

Latar belakang penelitian ini yaitu proses pembelajaran masih cenderung menggunakan metode konvensional, sehingga menimbulkan masalah siswa menjadi pasif dalam

Disamping itu program kerja ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi sekolah dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan kegiatan kepramukaan pada SMP Negeri 1 Peterongan.