34
BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek dalam penelitian ”Pengaruh Informasi Laba Kotor, Volume
Perdagangan Saham, dan Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing
Terhadap Harga Saham” ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI), tidak melakukan delisting dan memiliki
kepemilikan asing selama periode penelitian. Penelitian ini dibatasi pada
periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode yang bersifat kuantitatif dengan pendekatan kausal
yang bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh laba kotor (X1), volume
perdagangan saham (X2), dan persentase kepemilikan modal saham asing
(X3) terhadap harga saham perbankan (Y).
3.3. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat/nilai dari objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian
3.3.1. Variabel Dependen
Variabel dependen (dependent variable) adalah tipe variabel yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen
penelitian ini adalah harga saham.
a. Definisi Konseptual
Harga saham merupakan harga yang terbentuk di pasar jual beli saham
dan harga saham ini menunjukan kepercayaan para pelaku pasar terhadap
perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal (Husnan, 2001: 298).
b. Definisi Operasional
Variabel harga saham (Y) dalam penelitian ini merupakan harga saham
yang berasal dari harga pasar saham yang diperoleh dari harga saham saat
penutupan (closing price) setiap tahun.
3.3.2. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang bebas dan tidak terpengaruh
oleh variabel lain. Variabel independen penelitian ini adalah laba kotor,
volume perdagangan saham dan persentase kepemilikan modal saham asing.
3.3.2.1. Laba Kotor
a. Definisi Konseptual
Laba kotor adalah laba yang diperoleh dari hasil penjualan bersih
dikurangi dengan harga pokok penjualan (HPP). Laba kotor menyediakan
angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menilai
makin baik kinerja perusahaan sehingga dapat menarik perhatian investor
untuk menanamkan modal karena tergiur oleh return yang akan diperoleh.
b. Definisi Operasional
Variabel laba kotor (X1) dalam penelitian menggunakan angka laba
yang berasal dari total laba kotor dalam laporan laba rugi pada saat
dipublikasikan.
3.3.2.2. Volume Perdagangan Saham
a. Definisi Konseptual
Volume perdagangan adalah jumlah lembar saham suatu perusahaan
yang diperdagangkan dalam waktu tertentu. Volume perdagangan saham
adalah keseluruhan nilai transaksi pembelian maupun penjualan saham
oleh investor dalam mata uang. Volume perdagangan ini seringkali
dijadikan tolok ukur untuk mempelajari informasi dan dampak dari
berbagai kejadian.
b. Definisi Operasional
Volume transaksi perdagangan yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada tiap tahun
perdagangan saham tahun 2006 - 2010.
3.3.2.3. Persentase kepemilikan modal saham asing
a. Definisi Konseptual
Persentase kepemilikan modal saham asing adalah persentase
b. Definisi Operasional
Variabel persentase kepemilikan modal saham asing (X3) diukur dari
besarnya persentase kepemilikan yang berasal dari luar negeri yang berasal
dari laporan keuangan pada saat dipublikasikan.
3.4. Metode Penentuan Populasi atau Sampel
Sampel adalah sebagian individu atau elemen yang diselidiki. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling.
Purposive sampling merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang
informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Sampel
dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2006-2010.
Metode pengumpulan sampel dengan teknik purposive sampling yang
peneliti gunakan ditentukan berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria pemilihan
sampel, yaitu:
1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun 2006, 2007,
2008, 2009, dan 2010 secara terus-menerus.
2. Perusahaan perbankan yang tidak delisting selama periode 2006-2010.
3. Perusahaan perbankan yang memiliki kepemilikan asing.
4. Perusahaan tersebut tidak memiliki laba negatif dan menerbitkan laporan
Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian adalah sebanyak 15 perusahaan yang dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1 Daftar Nama Sampel Perusahaan Dalam Penelitian
No. Kode Nama Perusahaan
1 BABP Bank ICB Bumiputera Tbk
2 BBCA Bank Central Asia Tbk
3 BBKP Bank Bukopin Tbk
4 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk
5 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
6 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
7 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk
8 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk
9 BNBA Bank Bumi Arta Tbk
10 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk
11 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk
12 BNLI Bank Permata Tbk
13 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk
14 NISP Bank OCBC NISP Tbk
15 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk
Sumber : Data diolah oleh peneliti, 2012
3.5. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Dalam
metode ini, data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat. Data mengenai
literatur-literatur lain. Data yang berhubungan dengan laba kotor, volume
perdagangan saham dan persentase kepemilikan modal saham asing diperoleh
dari media internet dengan cara mengunduh melalui situs www.idx.co.id guna
memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan.
3.6. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis regresi berganda dengan menggunakan bantuan software SPSS versi
20. Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis, terlebih
dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.
3.6.1. Uji Analisis Deskriptif
Pengujian analisis deskriptif dapat memberikan gambaran tentang
ringkasan data-data penelitian seperti nilai maksimum, nilai minimum, dan
nilai rata-rata suatu data penelitian.
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam suatu
model regresi variabel pengganggu atau residual didistribusikan secara
normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dengan melihat rasio
skewness dan rasio kurtosis. Data residual berdistribusi normal apabila rasio
skewness dan rasio kurtosis berada diantara ± 1,96 untuk tingkat signifikansi
2) Uji Multikolonieritas
Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat
nilai VIF (Variance Inflation Factor) antar variabel independen. Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
3) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi menurut Gozhali (2011: 110) bertujuan menguji apakah
dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin
Watson (DW).
Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Gozhali
(2011: 111) dapat di lihat pada tabel 3.2 sebagai berikut.
Tabel 3.2
Dasar Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Interval Kriteria
dW < dL Ada autokorelasi
dL ≤ dW ≤ dU Tanpa kesimpulan
dU < dW ≤ 4 – dU Tidak ada autokorelasi
4 –dU < dW ≤ 4 – dL Tanpa kesimpulan
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedastisitas. Dalam
menguji heteroskedastisitas, penulis menggunakan uji Park dan
memperhatikan hasil output SPSS. Bila nilai signifikansi di atas tingkat
kepercayaaan yaitu 5% maka dapat disimpulkan model regresi terbebas dari
masalah heteroskedastisitas.
3.6.3. Analisis Regresi Berganda
Regresi adalah metode statistik untuk menguji hubungan antara satu
variabel terikat (metrik) dan satu lebih variabel bebas (metrik). Variabel
metrik adalah variabel yang diukur dengan skala interval dan rasio. Secara
umum, analisis regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel
dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel
bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau memprediksi rata-rata
populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel
independen yang diketahui. Dalam penelitian ini menggunakan regresi
berganda. Regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari
satu variabel bebas (metrik) terhadap satu variabel terikat (metrik).
Model persamaan regresi penelitian ini ialah sebagai berikut :
Dimana
Y = Variabel terikat (Harga Saham)
X1 = Laba kotor
X2 = Volume perdagangan saham
X3 = Persentase Kepemilikan Modal Saham Asing
α = Konstanta
β 1,2,3 = koefisien regresi
e = error
3.6.4. Uji Fungsi Regresi
1) Uji F (Simultan)
Penelitian ini menggunakan uji F untuk menguji hipotesis. Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1, X2, ...Xn)
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen Y.
a. Jika nilai F hitung _ F tabel maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa
variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen Y.
b. Jika nilai F hitung > F tabel maka hipotesis ditolak. Ini berarti bahwa
variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
2) Uji F (Partial)
Penelitian ini menggunakan uji t (t-test) untuk menguji hipotesis. Uji
stastistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (_=5%).
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis diterima. Ini berarti bahwa
secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis ditolak. Ini berarti secara
parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
3) Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Adjusted R2 digunakan untuk mengukur proporsi atau
persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik
turunnya variabel dependen. Adjusted R2 berkisar antara nol sampai dengan 1
(0≤ Adjusted R2≤1). Hal ini berarti bila adjusted R2 = 0 menunjukkan tidak
adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Bila
adjusted R2 semakin besar mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan bila adjusted
R2 semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecilnya