• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) SEMARANG DALAM PENGAWASAN OBAT DALUARSA DI APOTEK DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OBAT - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) SEMARANG DALAM PENGAWASAN OBAT DALUARSA DI APOTEK DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OBAT - Unika Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BBPOM) SEMARANG DALAM PENGAWASAN OBAT DALUARSA DI APOTEK

DALAM UPAYA PERLINDUNGAN KONSUMEN OBAT

SKRIPSI

Diajukan kepada Program Studi Ilmu Hukum

guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Strata I Ilmu Hukum

Disusun Oleh:

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Obat dapat dijangkau oleh masyarakat melalui fasilitas kesehatan, salah satunya adalah apotek. Suatu obat tidak akan bekerja sesuai fungsinya dan tidak aman. Apabila obat tersebut sudah memasuki masa daluarsanya. Obat daluarsa ini dapat membahayakan konsumen bila dikonsumsi. Oleh karena itu diperlukan pengawasan terhadap obat-obatan daluarsa. Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 dibentuklah suatu lembaga pemerintah yaitu BPOM yang di tingkat daerah dilaksanakan oleh BBPOM yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap obat-obatan di masyarakat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yuridis sosiologis, dengan spesifiksi penelitian deskriptif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan daftar pertanyaan, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan.

Pengawasan yang dilakukan Balai Besar POM Semarang dilakukan menggunakan dua metode yaitu pengawasan pre-market dan post-market. Pengawasan pre-market dilakukan untuk memastikan obat yang diproduksi itu aman untuk dikonsumsi. Pengawasan post-market dilakukan dengan melakukan sampling ulang atau pengujian laboratorium. Pengawasan yang dilakukan Balai Besar POM Semarang merupakan upaya pemenuhan atas hak konsumen untuk mendapatkan perlindungan terhadap produk yang dikonsumsi. Dalam melaksanakan pengawasan Balai Besar POM Semarang mengalami hambatan antara lain terbatasnya SDM, biaya, dan faktor yuridis. Hambatan tersebut menyebabkan pengawasan Balai Besar POM Semarang menjadi kurang maksimal.

(6)

ABSTRACT

Medicinal products constitute one of the most crucial aspects of our life. Such products are available to the general public through various healthcare facilities such as the pharmacy. Every medicinal product has an expiration date beyond which the efficacy and the safety of the drug are no longer guaranteed and, as such, the consumption of expired medications might endanger the users. For this reason, there is a clear need for the regulation of expired medicinal products. The National Agency for Drug and Food Control (NADFC) was therefore established based on the Presidential Decree No. 103/2001 to regulate and control the circulation of medicinal products in the market.

This study employed the socio-juridical method, with descriptive research specifications. The sampling method adopted was purposive sampling. Primary and secondary data were used; the primary data were obtained from interviews and questionnaires, whereas the secondary data were obtained from literature reviews.

The surveillance of medicinal products carried out by NADFC Semarang involved two methods: pre-marketing and post-marketing surveillance. Pre-marketing surveillance ensures that the manufactured medicinal products are efficacious and safe for use. On the other hand, post-marketing surveillance is carried out via drug resampling or laboratory testing. The drug regulation by NADFC Semarang is a protection of consumer rights to safe and efficacious medicinal products. Although, in the enforcement of such regulations, NADFC Semarang faces various obstacles that inevitably impede the role of NADFC Semarang in drug surveillance; the obstacles include limited human resources, cost, and juridical factors.

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Do the best and let God do the rest.

Hasil tidak pernah manghianati usaha

Persembahan

Penulisan hukum ini penulis persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria;

2. Orang tua tercinta

3. Kakak penulis;

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan

rahmat-Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsidengan judul “Peran

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang Dalam

Pengawasan Obat Daluarsa di Apotek Dalam Upaya Perlindungan Konsumen

Obat” dandiberikan kelancaran dalam proses penulisan. Skripsi ini disusun untuk

memenuhi syarat guna memeroleh gelar Sarjana Strata I Ilmu Hukum pada

Fakultas Hukum dan Komunikasi, Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Berdasarkan hasil penelitian, peran Balai Besar POM Semarang dalam

pengawasan obat daluarsa di apotek sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari

tidak adanya kasus peredaan obat daluarsa di masyarakat. Namun dalam

pengawasannya, Balai Besar POM Semarang masih menemukan pelanggaran

yang dilakukan apotek perihal pemusnahan obat daluarsa. Keterbatasan sumber

daya manusia juga menjadi hambatan utama dalam melaksanakan pengawasan

terhadap obat daluarsa di apotek.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak keterbatasan kemampuan,

pengetahuan, dan pengalaman penulis, sehingga dalam penulisan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan dan dukungan banyak pihak. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widianarko, M.Sc. selaku Rektor Universitas

(9)

2. Bapak B. Danang Setianto, S.H., LLM., MIL. selaku Dekan Fakultas Hukum

dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;

3. Ibu Dr. Y. Endang Wahyati, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing skripsi

yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, memberikan pengarahan

dan semangat kepada penulis dalam proses penulisan ini hingga selesai;

4. Bapak Eddy Wiwoho, S.H., M.Hum. selaku Dosen Wali yang telah

memberikan dukungan dan semangat selama menempuh studi di Fakultas

Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;

5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Fakultas Hukum dan Komunikasi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang telah memberikan ilmu dan

membantu selama penulis menjalani masa studi di Fakultas Hukum dan

Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang;

6. Bapak Drs. Agung Suprianto, Apt. selaku Kepala Sie Penyidikan Balai Besar

POM Semarang yang berkenan menjadi narasumber penulis dan sudah

banyak membantu penulis dalam penelitian di Balai Besar POM Semarang;

7. IbuDra. Sri Murti’ah, Msi., Apt. selaku Kepala Sie Pemeriksaan Balai Besar

(10)

10. Ibu Linanti selaku pemilik Apotek Imam Bonjol yang berkenan menjadi

narasumber penelitian penulis;

11. Ibu Diana Kristiaty selaku pemilik Apotek Anugerah Sehat dan Saudari Tiara

selaku asisten apoteker Apotek Anugerah Sehat yang berkenan menjadi

narasumber penelitian penulis;

12. Ibu Angelia Devita Sari, S.Farm., Apt, selaku apoteker Apotek Pandanaran

yang berkenan menjadi narasumber penelitian penulis;

13. Mami dan Alm. Papi yang sudah menjaga, merawat, mendidik, memberikan

kasih sayang, dan segala cinta kepada penulis. Terima kasih karena telah

memberi semangat serta mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan

penulisan ini;

14. Kakak penulis Alvin Purnomo yang selalu membantu penulis, memberikan

dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi;

15. Keluarga besar penulis;

16. Daniel yang senantiasa membantu, menemani penelitian, dan mendukung

penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

17. Selviana, Dema, Kevin Arlanda, Kevin Krebo, Cindy, Fredi, Christy, Feby,

Aryo, Bella, Yordan, Teguh, Tri, Suster, Cecen sebagai teman seperjuangan

penulis selama menempuh studi di Fakultas Hukum dan Komunikasi;

18. Pingu, Agnes, Rena, Aron, Alex, Cik Amel, Corryne, Tania, Grace, Santos,

Angel, Woen sahabat yang selalu mendukung penulis;

19. Dema, Anita, Elva, Vicky, Desi, Nindya, Teguh, Bunga atas kebersamaannya

(11)

20. Teman-teman Fakultas Hukum dan Komunikasi angkatan 2012;

Penulis menyadari penulisan hukum ini masih memiliki banyak

kekurangan baik secara penulisan maupun subtansi tulisan, namun demikian

penulis berharap skripsi ini memberikan tambahan pengetahuan dan bermanfaat

bagi pembaca.

Semarang, Juni 2016

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...iv

ABSTRAK ... v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI...xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ...6

C. Pembatasan Masalah...7

D. Tujuan Penelitian...7

E. Kegunaan Penelitian ...7

F. Metode Penelitian ...8

1. Metode Pendekatan ...8

2. Spesifikasi Penelitian ...9

3. Objek Penelitian ...9

4. Teknik Penentuan Sampel...10

5. Teknik Pengumpulan Data ...12

6. Metode Penyajian Data ...16

7. Metode Analisis Data ...16

G. Tatakala/Jadwal ...17

H. Sistematika Penulisan ...18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Kesehatan ...19

(13)

D. Apotek Sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan ...26

E. Pengawasan Pemerintah ...28

F. Peran dan Tanggung Jawab Pemerintah dalam Bidang Kesehatan ....33

G. BPOM Sebagai Lembaga di Bidang Pengawasan Obat ...36

H. Perlindungan Terhadap Konsumen ... 40

I. Dasar Hukum Pengaturan Tentang Obat ... 44

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN ...46

B. PEMBAHASAN...62

1. Peran Balai Besar POM Semarang dalam pengawasan terhadap obat daluarsa di apotek dalam upaya perlindungan konsumen... 62 2. Bentuk perlindungan hukum bagi konsumen atas obat yang

daluarsa ... 86 3. Hambatan Balai Besar Pom Semarang dalam perannya untuk

melakukan pengawasan obat daluarsa dalam upaya perlindungan konsumen ... 91

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A Kesimpulan...95

B Saran ...99

Referensi

Dokumen terkait

memiliki rasio KPMM sama dengan atau kurang dari 0% (nol perseratus) dan/atau memiliki CR rata-rata selama 6 (enam) bulan terakhir kurang dari 1% (satu perseratus) setelah

Hasil analisis yang didapat dari penelitian ini adalah mekanisme yang diterapkan atas pemungutan maupun pemotongan pajak terutama atas Pajak Penghasilan Pasal 23

[r]

[r]

Kondisi bangsa yang mulai terberai dan melupakan nilai-nilai Pancasila harus turun mengambil peran strategisPancasila mendapat tantangan justru dari anak bangsanya

pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan

Ketentuan yang mengamanatkan pembentukan Perda oleh pemerintah daerah dituangkan dalam Pasal 18 ayat (6) UUD 1945 yang menyatakan, bahwa “pemerintahan daerah provinsi dan

Setelah melakukan perbaikan produk dan setiap ahli mendapatkan hasil kelayakan kemudian di uji cobakan.Tahapan selanjutnya yaitu uji produk.Uji coba produk