• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - PERENCANAAN BISNIS JASA PERAWATAN TAS : “BAGTREATS” DI SEMARANG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - PERENCANAAN BISNIS JASA PERAWATAN TAS : “BAGTREATS” DI SEMARANG - Unika Repository"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut data BPS (2016), Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia

mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Menurut Data BPS ada tahun 2016, tingkat

pengangguran terbuka pada bulan Agustus 2014 sebesar 5,94% mengalami

kenaikan di Agustus 2015 menjadi 6,18% dan pada Agusrus 2016 turun menjadi

5,61%. Walaupun mengalami penurunan, tentu perlu dilakukan upaya untuk

mewaspadai fluktuasi tingkat pengangguran terbuka ini. Menurut Dipta (2011),

dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia, maka

harus mendorong tumbuhnya usaha atau wirausaha yang inovatif dan memiliki

perbedaan atau keunggulan bersaing.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Wirausaha atau wiraswasta

adalah orang yang pandai atau memiliki bakat dalam mengenali produk baru,

menentukan cara memproduksi atau membuat barang atau jasa baru, menyusun

operasi untuk pembuatan produk barang atau jasa baru, memasarkannnya, serta

mengatur permodalan dan operasinya. Wirausaha biasanya memulai usaha mereka

dari bawah atau tingkat paling bawah yaitu Usaha Menengah, Kecil dan Mikro

(UMKM).

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, Usaha Menengah,

(2)

2 badan usaha perorangan yang memenuhi beberapa kriteria usaha mikro

sebagaimana telah diatur dalam undang-undang yang dikeluarkan oleh

Pemerintah.

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik pribadi, sendiri / perorangan

atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini.

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif dimana usaha yang baru

dibangun ini berdiri sendiri, serta dilakukan oleh perorangan atau badan usaha

skala kecil. Usaha ini juga bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang

dari perusahaan yang dimiliki, dikuasai, maupun menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang No 20 Tahun

2008.

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif dimana usaha ini adalah

usaha yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang pribadi / perseorangan atau

badan usaha yang bukan merupakan usaha seperti anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun

tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan

bersih atau hasil penjualan tahunan sesuai dalam Undang-Undang.

Secara umum ciri- ciri UMKM atau Usaha Kecil Menengah dan Mikro

adalah : usaha yang memiliki manajemen yang berdiri sendiri, menyediakan

modal sendiri atau menggunakan kredit dengan jumlah rendah, daerah

(3)

3

yang dipekerjakan terbatas atau hanya beberapa orang saja. Asas

pelaksanaan UMKM adalah kebersamaan, ekonomi yang demokratis,

kemandirian, keseimbangan kemajuan, berkelanjutan, efesiensi keadilan, dan

kesatuan ekonomi nasional.

Kriteria Usaha Mikro menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal 6,

adalah :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- dan tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan per tahunpaling banyak Rp 300.000.000,-

Kriteria Usaha Kecil menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008

Pasal 6 adalah :

1. Usaha Kecil adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp

50.000.000,00 - lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp

500.000.000,00 - lima ratus juta rupiah dan tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan per tahun lebih dari Rp 300.000.000,00 - tiga ratus

juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 - dua

(4)

4 Kriteria Usaha Menengah menurut Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 Pasal

6, adalah :

1. Usaha Menengah adalah usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih dari

Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau

2. Memiliki hasil penjualan per tahun lebih dari Rp 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp

50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

Untuk membuat suatu usaha, tentu diperlukan persiapan dan perencanaan

yang matang sebelum meluncurkan produk ke pasar. Salah satu cara

mempersiapkan bisnis adalah membuat sebuah perencanaan bisnis dan meninjau

apakah bisnis tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Rangkaian dasar yang

paling penting dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek bisnis adalah membuat

siklus proyek yang terdiri dari beberapa tahap identifikasi, persiapan dan analisis

penilaian pelaksanaan serta evaluasi. (Noor dalam Sianturi, 2011)

Kota Semarang sendiri memiliki potensi usaha di bidang jasa yang

beragam. Mulai dari pariwisata, aplikasi transportasi online, hingga jasa

pembuatan dekorasi instan dalam bentuk party planner. Tidak lupa jasa yang kian banyak muncul yaitu jasa perawatan sepatu. Jasa perawatan sepatu yang saat ini

(5)

5 tertentu. Jasa perawatan sepatu yang saat ini sedang berkembang adalah jasa

perawatan dimana konsumen dapat membersihkan sepatu hingga menjadi bersih

kembali seperti baru. Jasa perawatan ini pun dapat diterapkan pada produk tas

dengan perlakuan khusus sesuai dengah bahan atau material utamanya.

Permasalahan yang melatarbelakangi adanya konsep bisnis perawatan tas

dan waterproofing adalah adanya iklim kota Semarang yang cenderung hujan dan membuat tas basah atau kotor jika terkena air hujan. Menurut situs

climate-data.org, Iklim di Kota Semarang adalah tropis dan hampir sebagian besar

ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi. Lokasi ini diklasifikasikan

sebagai Am berdasarkan Köppen dan Geiger. Di Semarang, suhu rata-rata tahunan

adalah 26.7 °C. Dalam setahun, curah hujan rata-rata adalah 2182 mm.

(Sumber : id.climate-data.org)

(6)

6 Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa bulan terkering adalah

Agustus, dengan 50 mm hujan. Presipitasi paling besar terlihat pada Januari,

dengan rata-rata 399 mm atau menjadi bulan terbasah sepanjang tahun. Dengan

curah hujan yang cukup tinggi tiap setiap tahunnya, pasti kita pernah mengalami

waktu dimana tas kita kehujanan atau basah kuyup karena hujan. Dompet, buku,

surat-surat penting hingga barang elektronik pun tak luput dari guyuran air hujan.

Tentu hal ini menjadi masalah yang cukup merepotkan saat musim hujan tiba.

Selain tas kita basah saat terkena hujan, tas kita juga menjadi kotor karena

air hujan bercampur dengan debu dan polusi yang ada di udara. Kita pun harus

mencuci atau membersihkan tas tersebut. Namun, perlakuan dalam

membersihkan tas berbeda berdasarkan material atau bahan baku utama tas. Tentu

saja cara yang digunakan untuk membersihkan tas dengan material utama kanvas,

berbeda dengan material kulit. Contohnya : untuk membersihkan tas kanvas dapat

menggunakan sikat berbulu halus dan sabun cuci, sedangkan untuk membersihkan

tas kulit menggunakan lap lembut yang dibasahi dengan air hangat serta sabun

pembersih khusus kulit. Walau terdengar merepotkan, hal ini dilakukan untuk

meningkatkan umur pemakaian tas serta merawat tas kesayangan agar tidak

mudah rusak dan tetap awet.

BAGTREATS menjawab seluruh permasalahan yang ada di atas.

BAGTREATS juga menawarkan keunikan dalam konsep bisnisnya. Konsep

bisnis BAGTREATS adalah menjadi perusahaan jasa perawatan tas yang

memberikan pelayanan maksimal dalam merawat tas kesayangan berdasarkan

(7)

7 berupa pembersihan tas dan layanan waterproofing atau pelapisan anti air bagi tas serta perawatan recoloring atau pewarnaan kembali.

Bisnis perawatan tas yang ada di Kota Semarang yaitu CLEANVAST.

CLEANVAST pertama kali didirikan di kota Semarang, dan memiliki konsep

unik yaitu berada di perumahan padat penduduk tepatnya di Semarang Indah.

Selain berfokus pada perawatan tas, CLEANVAST juga memiliki keahlian khusus

di perawatan tas berbahan batik dan kanvas. CLEANVAST menjadi semakin

dikenal dan berkembang setelah adanya media sosial dan respon yang positif dari

pelanggannya. Dengan harga yang terjangkau, hasil dari CLEANVAST sangat

memuaskan. CLEANVAST sendiri menggunakan media sosial Whatsapp untnuk

media pemesanan dan promosi dengan menggunakan broadcast message.

Sedangkan untuk media sosial khusus promosi adalah Instagram. Dengan

menggunakan media sosial sebagai perantara, CLEANVAST semakin mudah

dalam menjangkau masyarakat di Kota Semarang.

Walaupun begitu, di Kota Semarang sendiri belum terdapat jasa perawatan

tas yang memiliki layanan waterproofing atau pelapisan anti air dan recoloring

atau pewarnaan kembali pada warna tas. Hal ini mungkin dikarenakan banyak

masyarakat yang belum mengetahui tentang proses waterproofing. Waterproofing

adalah proses pelapisan tas dengan bee wax, spray water repellent dan bahan lainnya. Dengan proses pelapisan anti air ini, tas dapat terlindungi dari debu, cairan berwarna bahkan tahan terhadap tumpahan minuman dan makanan.

(8)

8 kita bersih sehabis dibersihkan, tetapi juga mendapatkan perawatan serta proteksi

atau perlindungan anti air dari proses waterproofing. Lalu untuk perawatan tas

recoloring¸dapat mengembalikan warna tas seperti semula sehingga terlihat seperti baru. Perawatan ini membutuhkan ketelitian dan keahlian dalam

mencampurkan warna sehingga terlihat tidak berbeda jauh dengan warna aslinya.

Dengan adanya permasalahan yang melatarbelakangi munculnya ide ini,

maka skripsi ini berbentuk perencanaan bisnis dengan judul : PERENCANAAN

BISNIS PERAWATAN TAS : “BAGTREATS” DI SEMARANG.

1.2PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

perencanaan bisnis ini adalah : Bagaimana perencanaan bisnis Perawatan Tas

“BAGTREATS” di Semarang ditinjau dari aspek bisnis keuangan, pemasaran,

operasi dan sumber daya manusia.

1.3TUJUAN PENELITIAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah menyusun dan menjelaskan perencanaan

bisnis perawatan tas “BAGTREATS” di Semarang.

Manfaat dari perencanaan bisnis ini adalah mengetahui berbagai hal yang

harus dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang dalam memulai suatu bisns

Gambar

Gambar 1.1 Iklim Kota Semarang

Referensi

Dokumen terkait

RENCANA AKSI 2020 KECAMATAN PRONOJIWO No Sasaran Strategis/Program/Kegiatan Indikator Kinerja/Program/Kegiatan Target Aktifitas Penanggung jawab Anggaran (Rp.) TW 1 TW 2

Penerapan Prinsip Syariah Dalam Proses Underwriting BUMIDA Syariah Prinsip shari>‘ah underwriting perusahaan asuransi syariah khususnya BUMIDA, diterapkan dalam proses

A. Bahwa upaya guru bimbingan dan konseling untuk mengurangi perilkaku menyontek adalah dengan melaksanakan program umum, yaitu yang dilaksanakan semua personil

Permasalahan utama yang diangkat dalam pembuatan tugas akhir ini adalah bagaimana cara merancang dan membangun mini game yang merupakan salah satu fitur dari game utama

Linear Programming digunakan untuk mengalokasikan jumlah penyimpanan ingredient di gudang, agar diperoleh keuntungan optimal dari produk yang dibuat dengan ingredient

Berdasarkan hasil analisis aspek teknis diatas, rekomendasi yang diusulkan untuk menangani genangan akibat kapasitas tampung saluran drainase yang tidak mencukupi adalah

Penggunaan internet yang tidak terkontrol serta kurangnya pemahaman juga pengetahuan tentang internet sehat dan etika bermedia sosial akan menyebabkan banyak kerugian, salah

 .. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep adalah produk dimana bank memberikan fasilitas pinjaman kepada nasabah dengan prinsip Qard} dengan jaminan berupa emas nasabah yang