• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggantian ke 2 (dua) :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggantian ke 2 (dua) :"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.38645/PP/M.XIII/16/2012

Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai

Tahun Pajak : 2008

Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah, koreksi positif Pajak Masukan dapat diperhitungkan sebesar Rp 1.608.355.000,00.

Menurut Terbanding: bahwa Terbanding melakukan koreksi tersebut karena menurut Terbanding penerbitannya tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu terjadi kesalahan pencantuman jumlah digit nomor Faktur Pajak, nomor seri Faktur Pajak, dan penomoran/penanggalan sehubungan pembetulan Faktur Pajak, sehingga timbul hutang pajak sebesar Rp 1.608.355.000,00.

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan koreksi positif Pajak Masukan dapat diperhitungkan sebesar Rp 1.608.355.000,00 dengan alasan kesalahan yang berkenaan dengan penerbitan Faktur Pajak Masukan tersebut adalah terletak pada PKP Penjual, oleh karena itu sangat tidak wajar jika kesalahan tersebut ditanggung oleh PKP Pembeli (dhi. PT. XXX) yang secara nyata telah melunasi PPN Masukan sebagaimana tersebut pada kepada PKP Penjual pada saat perolehan BKP.

Pendapat Majelis : bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan Majelis terhadap dokumen-dokumen dalam berkas banding diketahui Pemohon Banding telah melakukan perjanjian turnkey project pembangunan perkebunan kelapa sawit dengan PT Sumatra Timurindonesia pada tanggal 04 April 2007 di Jakarta.

bahwa PT Sumatra Timurindonesia telah membuat Faktur Pajak Standar tertanggal 01Maret 2008 kepada Pemohon Banding dengan data sebagai berikut :

Kode & No Seri FP: 010.001.08.00000007, Tanggal : 01 Maret 2008

Nilai Penggantian : Rp 16.065.000.000,00

DPP : Rp 16.065.000.000,00

PPN : Rp 1.606.500.000,00

bahwa kemudian PT Sumatra Timurindonesia telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemohon Banding pada tanggal 28 April 2008 perihal penggantian Faktur Pajak Standar yang ternyata terdapat kesalahan dalam pengisian tanggal dimana tagihan dibayar oleh Pemohon Banding pada tanggal 19 Februari 2008 sedangkan FP dibuat pada tanggal 01 Maret 2008, sehingga dibuat FP Pengganti ke 1 (satu) dengan data sebagai berikut :

Penggantian ke 1 (satu) :

- Kode & No Seri FP : 010.001.08.00000037, Tanggal : 21 Februari 2008 - Nilai Penggantian : Rp. 16.065.000.000.000

- DPP : Rp. 16.065.000.000.000 - PPN : Rp 1.606.500.000.000

bahwa PT Sumatra Timurindonesia ternyata kembali menyampaikan surat pemberitahuan kepada Pemohon Banding pada tanggal 16 Agustus 2008 perihal penggantian FP di atas yang salah dalam penulisan Nilai Penggantian dimana tertulis sebesar Rp16.065.000.000.000,00 yang seharusnya adalah Rp 16.065.000.000,00 sehingga dibuat FP Pengganti ke 2 (dua) dengan data sebagai berikut :

(2)

- Kode & No Seri FP : 010.001.08.00000093 Tanggal : 21 Februari 2008 - Nilai Penggantian : Rp16.065.000.000.000

- DPP : Rp16.065.000.000.000 - PPN : Rp 1.606.500.000.000

bahwa menurut Terbanding berdasarkan data di atas diketahui bahwa terdapat kesalahan pengisian keterangan pada Faktur Pajak Standar aquo yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) UU PPN dan PER-159/PJ./2006, yaitu berupa :

- Kesalahan pengisian tanggal pada faktur Pajak,

- Kesalahan kode status pada faktur pajak pengganti ke 1 (satu),

- Kesalahan pengisian nilai pajak penggantian pada faktur pajak pengganti ke 1 (satu),

- Kesalahan pengisian tanggal pada faktur pajak pengganti ke 1 (satu), - Kesalahan pengisian kode status pada Faktur Pajak Pengganti ke 2 (dua), - Kesalahan pengisian tanggal pada Faktur Pajak Pengganti ke 2 (dua). bahwa Pemohon Banding juga telah melakukan transaksi dengan CV. Anugrah Bersaudara, atas Faktur Pajak Standar yang dibuat oleh CV Anugrah Bersaudara sebagai PKP Penjual yaitu :

1. Kode & No Seri FP : 010.000.08.0000005

Tanggal : 29 Februari 2008

Jumlah Harga Jual : Rp. 13.200.000,00

DPP : Rp. 13.200.000,00

PPN : Rp. 1.320.000,00

2. Kode & No Seri FP : 010.000.08.0000006

Tanggal : 29 Februari 2008

Jumlah Harga Jual : Rp 1.900.000,00

DPP : Rp 1.900.000,00

PPN : Rp 190.000,00

3. Kode & No Seri FP : 010.000.08.0000007

Tanggal : 29 Februari 2008

Jumlah Harga Jual : Rp 3.450.000,00

DPP : Rp 3.450.000,00

PPN : Rp 345.000,00

bahwa menurut Terbanding pada ketiga Faktur Pajak Standar tersebut terdapat kesalahan pengisian nomor urut yang tidak sesuai ketentuan dalam PER-159/PJ./2006, karena hanya terdapat 7 dari 8 digit nomor urut Faktur Pajak Standar.

bahwa dengan demikian :

- Faktur Pajak diatas tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat(5) UU PPN dan Pasal 5 ayat (1) dan (2) PER-159/PJ./2006 (Faktur Pajak Cacat),

- Pajak Masukan dalam Faktur Pajak tersebut tidak dapat dikreditkan oleh Pemohon Banding sebagai PKP Pembeli sesuai Pasal 9 ayat (8) huruf f UU PPN dan Pasal 5 ayat (3) PER-159/PJ./2006.

bahwa berdasarkan Pasal 13(5) UU PPN disebutkan bahwa Faktur Pajak harus mencantumkan keterangan tentang penyerahan BKP/JKP yang paling sedikit harus memuat :

a. Nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak,

b. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak,

(3)

c. Jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga,

d. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut,

e. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang dipungut, f. Kode, nomor seri dan tanggal pembuatan Faktur Pajak, dan

g. Nama, jabatan dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak. bahwa menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak nomor PER-159/PJ./2006 tentang Saat Pembuatan, Bentuk, Ukuran, Pengadaan, Tata Cara Penyampaian dan Tata Cara Pembetulan Faktur Pajak Standar.

- Pasal 5 ayat (1) PER-159/PJ./2006

Keterangan dalam Faktur Pajak Standar harus diisi secara lengkap, jelas dan benar, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3, serta ditandatangani oleh pejabat/kuasa yang ditunjuk oleh Pengusaha Kena Pajak untuk menandatanganinya.

- Pasal 5 ayat (2) PER-159/PJ./2006

Faktur Pajak Standar yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar, dan/atau tidak ditandatangani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Faktur Pajak Cacat yaitu Faktur Pajak yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000.

- Pasal 5 ayat (3) PER-159/PJ./2006

Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum dalam Faktur Pajak Cacat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak.

bahwa adanya kesalahan pembuatan Faktur Pajak baik yang dilakukan oleh PT. Sumatra Timurindonesia yaitu berupa kesalahan dalam penulisan tanggal, kode status pada faktur pajak pengganti ke 1 (satu); kesalahan pengisian nilai pajak penggantian pada faktur pajak pengganti ke 1 (satu); kesalahan pengisian tanggal pada faktur pajak pengganti ke 1 (satu); kesalahan pengisian kode status pada Faktur Pajak Pengganti ke 2 (dua); kesalahan pengisian tanggal pada Faktur Pajak Pengganti ke 2 (dua); maupun kesalahan nomor digit Faktur yang dibuat oleh CV.Anugerah Bersaudara yang menurut Terbanding menjadi cacat, Majelis berpendapat bahwa pihak Penjual telah berusaha untuk lebih dari sekali membetulkan kesalahan-kesalahan tersebut, dengan demikian Majelis meyakini bahwa kesalahan pembuatan Faktur Pajak tersebut tidak dilakukan dengan sengaja, akan tetapi karena semata-mata ketidak tahuan pihak Penjual; sehingga kesalahan tersebut adalah merupakan kesalahan yang manusiawi.

bahwa berdasarkan penelitian Majelis atas bukti pendukung berupa R/C, Faktur Pajak Masukan, GL, Invoice, Voucher,dan Kwitansi diketahui bahwa PPN atas transaksi tersebut telah dibayar oleh Pemohon Banding; kepada PT Sumatra Timurindonesia dan CV Anugrah Bersaudara yang keduanya adalah sebagai PKP penjual dan mereka telah menyetorkannya kepada kas negara serta melaporkannya kepada Direktorat Jenderal Pajak, dengan demikian tidak terdapat kerugian negara secara materiil.

bahwa selanjutnya atas penelitian Majelis terhadap SPT masa PPN diketahui bahwa Pemohon Banding telah melaporkan Faktur Pajak tersebut dengan benar.

(4)

bahwa berdasarkan penelitian Majelis atas Faktur Pajak sejumlah Rp. 1.608.355.000,00; tersebut dan bukti-bukti pendukungnya sebagaimana tersebut di atas, semuanya telah dibayar oleh Pemohon Banding.

bahwa oleh karena Pemohon Banding terbukti telah melakukan pembayaran atas PPN yang terhutang bersama harga barang kepada penjual/Penerbit Faktur Pajak, sedangkan Pemohon Banding tidak mengetahui kesalahan atas pembuatan faktur pajak tersebut (kesalahan baru diketahui setelah melakukan koordinasi dengan kantor pusatnya di Jakarta) dan Pemohon Banding juga telah memberitahukan secara lisan kepada PKP Penjual untuk membetulkan kesalahan tersebut, maka Majelis berpendapat tidak seharusnya Pemohon Banding dibebani tanggung jawab atas kesalahan penerbitan Faktur Pajak tersebut.

bahwa memperhatikan Faktur Pajak Masukan yang menjadi sengketa, tampak kesalahan yang terjadi dalam pembuatan Faktur Pajak tersebut adalah penomoran Faktur Pajak dimana :

tertulis : 010.001.08.00000093 seharusnya : 020.001.08.00000093

karena kode 020 merupakan kode Faktur Pajak pengganti.

bahwa namun demikian pada Faktur Pajak tersebut dibubuhi cap : Faktur Pajak Standar yang diganti

Kode dan nomor seri : 010.001.08.00000037 Tanggal 21 Februari 2008

yang menunjukkan bahwa Faktur Pajak nomor : 010.001.08.00000093 merupakan Faktur Pajak pengganti.

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan atas bukti-bukti, fakta-fakta dalam persidangan dan ketentuan perundang-undangan perpajakan sebagaimana tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa terdapat bukti yang cukup meyakinkan bahwa Faktur Pajak yang dikeluarkan oleh PKP penjual dapat dikreditkan Pemohon Banding sebagai Pajak Masukan.

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan di atas, Majelis berkesimpulan koreksi positif Pajak Masukan dapat diperhitungkan sebesar Rp 1.608.355.000,00 tidak dapat dipertahankan.

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding, sehingga Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan untuk PPN Masa Pajak Juni 2009 dihitung kembali menjadi sebagai berikut :

4.234.752.177,00 Rp 1.608.355.000,00 Rp 5.843.107.177,00 Rp

Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan menurut Majelis ... Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan menurut Keputusan Terbanding ... Koreksi Pajak Masukan yang tidak dapat dipertahankan ...

Memperhatikan : Surat Banding, bukti-bukti yang ada dalam berkas banding, hasil pemeriksaan dan pembuktian dalam persidangan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

2. Ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini.

Memutuskan : Menyatakan mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon

Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-103/WPJ.02/BD.0601/2011 tanggal 21 Februari 2011 tentang keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan

(5)

Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP Masa Pajak Maret 2008 Nomor : 00007/207/08/213/10 tanggal 13 Januari 2010, dengan perhitungan menjadi sebagai berikut :

Dasar Pengenaan Pajak ... Rp 0,00 Perhitungan PPN Kurang Bayar :

- Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri ... Rp 0,00 - Dikurangi : Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan ... Rp 5.843.107.177,00 Jumlah perhitungan PPN lebih bayar ... (Rp 5.843.107.177,00) Kelebihan pajak yang sudah dikompensasikan Ke Masa Pajak berikutnya Rp 5.843.107.177,00 Jumlah PPN yang kurang/(lebih) dibayar ... Rp 0,00 .

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah seperti memfungsikan kembali tempat ataupun bangunan yang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sebuah tempat, bangunan ataupun

Berdasarkan hasil dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pertandingan quarter final Yonex Sunrise Hongong Open 2015 melawan Chen Long, Lee Chong Wei berhasil

Tindakan konservasi tidak hanya dilakukan dalam pengertian yang klassik (sempit) saja, tetapi yang lebih utama adalah dalam pengertian yang modern, agar kegiatan pembangunan

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga.

Dalam upaya mendukung pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa guna menentukan pemimpin Desa yang merupakan ujung tombak pemerintahan yang bersentuhan langsung dengan

Analisis Sistem yang akan dikembangkan yaitu Indetifikasi masukan dan keluaran data yang akan diproses pada sistem pakar untuk diagnosa Kerusakan pada Sambungan

9.090.909,00 dan jurnal Cadangan Penurunan Nilai AYDA tersebut pada laporan keuangan akan dimasukan kedalam pos Pendapatan Pemulihan, dari jurnal diatas maka pendapatan akan

Perjanjian timbul dari adanya hubungan antara pihak-pihak. Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antara dua orang yang membuatnya. Dengan demikian hubungan