• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGTHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR T.P. 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGTHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR T.P. 2014/2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN KOO PERATI F T I PE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1

PEMATANGSIANTAR T.P 2014/2015

Oleh :

Endang Junita Manik NIM 4113121018

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini semaksimal mungkin dan sesuai waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P 2014/2015” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal hingga akhir penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si dan Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.S selaku dosen penguji I, II dan III yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Karya Sinulingga, M. Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan memotivasi serta membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., P.hD selaku Dekan FMIPA Unimed dan Bapak Drs. Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika beserta Bapak Drs.Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed.

(5)

v

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Alm. Rinson Manik dan Ibunda Netty Silalahi, A.Ma.Pd yang terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak henti. Kepada abangku Brigadir Parsaoran Dedy Ranto Freddy Manik dan juga Kakak Iparku Juliana Tambunan, S.Pd, kakakku Ervina Waty Manik dan abang iparku G. Simbolon, kakakku Vera Waty Manik dan juga abang iparku A.Ripai S.Pane, Kakakku Gustiana Manik, S.Pd dan juga keponakanku Graviela Jusora Herdyna Manik, Batara Shandy Alvaro Simbolon, Rizky Nauli Gomgom S.Pane terima kasih telah membantu. Ucapan Terimakasih juga penulis sampaikan terkhusus buat sahabat seperjuanganku Ester Margaretha Sitorus, Imelda Sijabat, Tresia S Napitupulu, Lestari Situmorang dan juga buat sahabat satu kost Rani Deliana Panggabean, adek Dewi Sartika Tambunan dan juga Elsabat Lumbantoruan.

Selain itu penulis ucapkan terima kepada teman-teman seperjuangan di kelas Fisika Dik B 2011 yang selalu mendukung dan menghibur satu sama lain, Rani, Oci, Damai, Chandra, Ridho, Rinaldo, Moses, Nissi, Ani, Nia dan yang lainnya yang tidak bisa disebutkan semuanya, terima kasih telah memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca baik yang hanya sebagai bahan bacaan ataupun yang ingin melakukan penelitian lanjutan.

Medan, Juni 2015 Penulis,

(6)

PE NGARUH MO DE L PE MBELAJARAN KOO PERATI F T I PE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1

PEMATANGSIANTAR T.P 2014/2015

Endang Junita Manik (NIM 4113121018)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015 yang terdiri dari 10 kelas, dengan cara cluster random sampling terpilih kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-6 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal yang telah di validasi oleh para ahli sebelumnya dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi.

Berdasarkan uji beda nilai rata-rata pretes menunjukkan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah perlakuan, diperoleh nilai rata-rata postes kelas eksperimen dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT 74,49 dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional 69,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Kemudian dilakukan pengujian hipotesis memberikan thitung (2,35) > ttabel (1,67), maka Ha diterima. Selanjutnya dari data observasi menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam kelompok eksperimen termasuk dalam kategori aktif. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran NHT terhadap hasil dan aktivitas belajar siswa pada pokok materi listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

(7)

vi

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.3 Aktivitas Belajar 11

2.1.4 Model Pembelajaran 12

2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.5.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.5.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif 14 2.1.5.3Fase-fase Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.6 Pembelajaran Konvensional 16

2.1.7 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 18

2.1.8 Materi Pelajaran 19

2.2 Peneliti Terdahulu 28

2.3 Kerangka Konseptual 28

2.4 Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

(8)

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 31

3.7 Teknik Pengumpulan Data 36

3.7.1 Tahap Awal 36

3.7.2 Tahap Pengumpulan Data 36

3.8 Teknik Analisis Data 36

3.8.1 Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 36

3.8.2 Uji Normalitas 37

3.8.3 Uji Homogenitas Data 38

3.8.4 Pengujian Hipotesis 38

3.8.4.1Uji Kemampuan Awal/Pretes 38 3.8.4.2Uji Kemampuan Akhir/Postes 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 41

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 41

4.1.2 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 4.1.3 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42

4.2 Pengujian Analisis Data 44

4.2.1 Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 44

4.2.2 Uji Normalitas Data 44

4.2.3 Uji Homogenitas Data 44

4.2.4 Uji Hipotesis Penelitian 45

4.2.4.1Pengujian Hipotesis untuk Kemampuan Pretes 45 4.2.4.2Pengujian Hipotesis untuk Kemampuan Postes 46

4.3 Observasi 47

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 51

5.2 Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif 16 Tabel 2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Konvensional 17

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu 28

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Arah Aliran Listrik Dengan Aliran Elektron 20

Gambar 2.2 Amperemeter Dipasang Seri 21

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 55 Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) 86 Lampiran 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 96 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 108 Lampiran 5. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 114 Lampiran 6. Pedoman Penilaian Aktivitas Belajar Siswa 115 Lampiran 7. Data Hasil Belajar Siswa 117

Lampiran 8. Distribusi Jawaban 120

Lampiran 9. Rata-rata, Varians dan Standar Isi 128

Lampiran 10.Uji Normalitas 131

Lampiran 11.Uji Homogenitas 137

Lampiran 12.Uji Hipotesis 139

Lampiran 13.Aktivitas Siswa 142

(12)

1.1 Latar Belakang Masalah

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap warga negaranya. Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus-menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran (instructional quality) karena muara dari berbagai program pendidikan adalah terlaksananya program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas pembelajaran (Hamdani, 2011: 295).

Melalui proses pembelajaran diharapkan dapat tercapai tujuan pendidikan nasional. Untuk dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, telah banyak usaha yang dilakukan diantaranya, dengan mengadakan perbaikan pengajaran disetiap bidang studi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan peraturan-peraturan guru pada setiap jenjang pendidikan yang menyangkut mengajar dan penguasaan materi, perubahan atau revisi kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain. Semua ini guna meningkatkan mutu pendidikan. Menurut Rusman (2011: 93) Pendidikan adalah keahlian dasar yang akan mendukung kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya, artinya tinggi rendahnya motivasi seorang guru akan telihat dari upaya yang dilakukan dalam mengembangkan pendidikannya. Disamping itu, manusia memerlukan pendidikan karena anak manusia adalah makhluk yang sangat lemah dan mempunyai masa perkembangan yang sangat panjang dibandingkan dengan masa perkembangan makhluk lainnya (Rosdiana, 2012: 3)

(13)

2

pelajaran yang sulit dan membosankan. Akibatnya hasil belajar fisika siswa relatif rendah. Selain faktor individu siswa tersebut pengajaran fisika yang disajikan kurang menarik sehingga mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar fisika. Pada dasarnya, fisika adalah ilmu pengetahuan yang cukup menarik, apalagi didukung dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat dan perkembangannya pada saat ini menempatkan fisika menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat penting.

Sesuai dengan pengalaman peneliti saat melakukan Praktek Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) di SMA Swasta GBKP Kabanjahe, banyak siswa yang memperoleh hasil belajar fisika di bawah KKM, hanya sedikit saja siswa yang memperoleh hasil belajar yang tuntas. Banyak siswa juga menyatakan bahwa pelajaran fisika itu merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik. Ada juga siswa yang mengatakan fisika adalah pelajaran yang membosankan dan tidak penting dipelajari. Guru lebih sering menggunakan pola mengajar dengan menyajikan materi dan penyelesaian soal-soal dengan rumus. Siswa hanya dapat menghitung tetapi tidak mengerti konsep fisika sebenarnya.

(14)

beliau sarana dan prasarana belum sepenuhnya mendukung misalkan alat dan bahan praktikum di laboratorium, sehingga pelaksanaan kegiatan praktikum jarang sekali dilakukan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah adalah 68 dan nilai KKM pada pelajaran fisika siswa itu lebih rendah dibandingkan pelajaran lainnya. Walaupun KKM pelajaran fisika dianggap masih rendah tetapi menurut beliau hasil belajar fisika yang diperoleh siswa juga masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lainnya. Dari hasil observasi juga, peneliti melihat bahwa dalam pembelajaran fisika guru masih banyak menggunakan metode konvensional seperti ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hal ini relevan dengan data yang diperoleh dari instrumen angket yang disebarkan kepada 40 siswa, diperoleh bahwa 14 orang siswa atau sekitar 35 % siswa yang gemar dengan pelajaran fisika sedangkan selebihnya yaitu sekitar 26 siswa atau sekitar 65 % siswa tidak gemar belajar fisika dan menyatakan bahwa fisika sulit.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menerapkan model pembelajaran agar seluruh siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Ada banyak model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya misalkan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajarn terdiri dari beberapa tipe, misalkan salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Number Heads Together (NHT) atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas. NHT pertama kali dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

(15)

4

pembelajaran konvensional. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diperoleh hasil belajar siswa pada pelajaran fisika yaitu 70,14 sedangkan hasil belajar fisika yang diperoleh dengan pembelajaran konvensional adalah 59, 73. Fatimah (2013) melakukan penelitian di SMP Swasta Taman Harapan Medan menyatakan bahwa hasil belajar fisika yang diperoleh siswa dengan model kooperatif tipe NHT yaitu 64,76 sedangkan hasil belajar fisika yang diperoleh siswa dengan pembelajaran konvensional yaitu 48,67. Berdasarkan saran dari peneliti Helastrin (2013), yaitu agar merencanakan kegiatan interaksi kelompok di awal pertemuan untuk membangun rasa kedekatan dan kebersamaan sesama anggota kelompok. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penelitian ini adalah dengan terlebih dahulu menciptakan suasana keakraban di dalam kelas diantara peneliti dan siswa, maupun siswa dengan siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semeter II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T. P 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah adalah:

1. Fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.

2. Di dalam pembelajaran, guru fisika masih kurang memvariasikan cara mengajar sehingga aktivitas siswa menjadi kurang aktif..

3. Proses belajar masih bersifat konvensional dan berpusat pada guru. Guru masih cenderung menggunakan pembelajaran konvensional yang hanya didominasi oleh guru (teacher center learning).

(16)

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah ini yaitu :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Konvensional.

2. Materi Pokok yang akan diberikan adalah materi pokok listrik dinamis 3. Penelitian akan dilakukan terhadap siswa di kelas X Semester II SMA

Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil belajar fisika dengan menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together pada materi pokok listrik

dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015?

2. Bagaimana hasil belajar fisika dengan Model Pembelajaran Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015?

3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together ?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dengan

pembelajaran Konvensional pada materi listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

(17)

6

belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Konvensional pada materi pokok listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together.

4. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dengan

pembelajaran Konvensional pada materi listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang akan di dapatkan dari penelitian ini, diantaranya:

1. Sebagai bahan masukan dan bekal ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam

mengajar fisika di masa yang akan datang.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe NHT dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sebagai bahan perbandingan dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan mengkaji dan membahas penelitian yang sama.

4. Bagi peneliti sebagai calon guru dapat menambah wawasan tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

1.7 Defenisi Operasional

(18)

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. (Hamalik, 2010: 30).

3. Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT adalah merupakan rangkaian penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah dalam menyatakan persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang

dilontarkan atau diajukan guru, yang kemudian akan

(19)

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh beberapa kesimpulan antara lain:

1. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P 2014/2015 pada materi pokok Listrik Dinamis dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) secara individu terdapat 29 siswa yang tuntas (74,36%), 10 siswa yang tidak tuntas (25,64%) dan nilai rata-rata secara secara kelas termasuk kategori tuntas.

2. Hasil belajar siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P 2014/2015 pada materi pokok Listrik Dinamis dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional secara individu terdapat 21 siswa yang tuntas (56,76%), 16 siswa yang tidak tuntas (43,24%) dan nilai rata-rata secara secara kelas termasuk kategori tuntas.

3. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 1 Pematangsiantar adalah sebagai berikut:

a. Hasil observasi aktivitas siswa pada aspek menulis termasuk kategori aktif.

b. Hasil observasi aktivitas siswa pada aspek bertanya kepada guru termasuk kategori cukup aktif.

c. Hasil observasi aktivitas siswa pada aspek mengerjakan LKS termasuk kategori sangat aktif.

d. Hasil observasi aktivitas siswa pada aspek bertanya kepada kelompok termasuk kategori cukup aktif.

(20)

4. Ada perbedaan hasil belajar siswa akibat pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan pembelajaran Konvensional pada materi listrik dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Pematangsiantar T.P. 2014/2015.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran:

1. Bagi siswa/siswi yang nantinya akan diteliti dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), disarankan agar lebih menjaga ketertiban di dalam kelas terlebih sewaktu dilakukannya percobaan agar percobaan dapat berjalan dengan baik tanpa membuang waktu dengan sia-sia.

2. Kepada guru yang nantinya menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), disarankan untuk lebih memahami dengan jelas tahap-tahap (Sintaks) model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) agar aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads together (NHT), disarankan agar terlebih dahulu menciptakan keakraban diantara siswa dan siswa serta antara siswa dan peneliti.

(21)

53

DAFTAR PUSTAKA

Academia. 2015. http://www.academia.edu/6942550/Pembelajaran_Konvensional (Diakses pada 22 Januari 2015 Pukul 11.25 WIB)

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Baharuddin dan Esa. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, S. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia. Hutagaol, H. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Heads Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P. 2012/2013. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kanginan, M. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Lie, A. 2010. Cooperative Learning. Jakarta: PT Gramedia.

Manullang, M. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Statis Kelas IX Semester I SMP Swasta GKPI Padang Bulan Medan T.P 2012/2013. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Nugroho,D. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Grahadi. Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rosdiana. 2012. Pendidikan Suatu Pengantar. Medan: CV. Perdana Mulya Sarana.

(22)

Saripudin, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Visindo Media Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Simbolon, M. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013. Medan: FMIPA Universitas Negeri Medan.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Gambar

Tabel 2.1 Fase-fase Pembelajaran Kooperatif Tabel 2.2  Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Konvensional
Gambar 2.1 Arah Aliran Listrik Dengan Aliran Elektron  Gambar 2.2 Amperemeter Dipasang Seri

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek kombinasi ekstrak etanol kelopak rosela (Hibiscus sabdariffa Linn) dan siprofloksasin terhadap Escherichia coli dan

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

judgment yang diberikan tidak untuk setiap elemen persoalan pada suatu. level hierarchy dapat

Pengembangan teknologi perlakuan karantina perlu dilakukan untuk mengeliminasi OPTK yang terbawa umbi sekaligus menghilangkan daya tumbuh (devitalisasi) umbi bawang

Peneliti juga berterimakasih bagi dosen pembimbing dan dosen-dosen pengajar yang dari awal memberika ide dan dukungan dalam penyusunan skripsi Maskulinitas Pemimpin Perempuan

Saya merasa kebutuhan saya dengan membeli produk smartphone Samsung terpuaskan dengan pilihan yang saya gunakan

P : Apakah nilai-nilai kekeluargaan (Hibua Lamo) dapat dijadikan sebagai basis dalam merekonsiliasi kondisi masyarakat Desa Mamuya pasca perpecahan jemaat.. N : “kalau

Kepada pemerintah dari pusat sampai desa-desa, perlu memperhatikan, bekerja dan bertanggungjawab atas perencanaan dan pendayagunaan Dana Desa berdasarkan hukum dan