PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan merupakan bagian terpenting dalam penyelenggaraan pembangunan, baik di tingkat
Pusat maupun Daerah. Dengan perencanaan yang baik dan sinergis, pembangunan, baik fisik maupun
non fisik, dapat berjalan dengan tepat, terarah, dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
mengamanatkan adanya dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang, menengah dan
tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan
Daerah. Dokumen rencana tersebut berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) untuk
periode 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) untuk periode 5 tahunan, serta
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) untuk periode satu tahunan.
Di samping itu, dalam rangka perencanaan spasial di I ndonesia, Undang-Undang No. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang mengamanatkan adanya dokumen rencana tata ruang yang terdiri dari
rencana umum dan rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang terdiri dari Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) dengan jangka waktu 20 tahun, Rencana Tata Ruang Wilayah
Propinsi (RTRWP) untuk jangka waktu 20 tahun, serta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/ Kota
(RTRWK) untuk jangka waktu 20 tahun yang dikaji ulang setiap 5 tahunnya. Disamping rencana umum,
diperlukan juga adanya rencana rinci yang terdiri dari rencana tata ruang pulau/ kepulauan dan rencana
tata ruang kawasan strategis nasional, rencana tata ruang kawasan strategis propinsi, serta rencana
detail tata ruang kabupaten/ kota dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/ kota.
RPI JM adalah suatu dokumen perencanaan yang berisikan rencana program -program Pemerintah
Kabupaten/ Kota selama lima tahun, termasuk didalamnya rencana investasi dan pembiayaan tahunan,
baik yang dibiayai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dunia usaha, dan masyarakat. RPI JM
merupakan dokumen perencanaan, pembiayaan, dan investasi pembangunan di Kabupaten Tanah
Datar yang mengacu pada Penataan Ruang dengan menggunakan pendekatan keterpaduan dan
keberlanjutan. yang disusun untuk menguatkan kapasitas daerah dalam manajemen pembangunan.
Dengan demikian RPI JM dapat merupakan jaminan bagi terjaganya kelanjutan dan kelangsungan
pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada khususnya di semua Kabupaten di I ndonesia.
Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah ( RPI JM) bidang Cipta Karya akan menjadi dokumen
perencanaan program infrastruktur yang terpadu di daerah. RPI JM disusun oleh pemerintah
kabupaten/ kota untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur di daerah. Sehingga
diharapkan dapat menggerakkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar telah menyusun Program I nvestasi Jangka Menengah ( RPI JM)
Bidang Cipta Karya Tahun 2015 – 2019, yang diharapkan mampu menjadi pedoman/ arahan dalam
perencanaan pembangunan Kabupaten Tanah Datar di bidang keciptakaryaan pada periode 5 (lima)
tahunan. Seiring dengan perkembangan realisasi anggaran dan pelaksanaan pembangunan yang telah
dilaksanakan, dipandang perlu untuk melakukan kajian ulang atas RPI JM yang telah disusun sehingga
keterpaduan perencanaan dengan pelaksanaan dapat diselaraskan.
Review atas Dokumen RPI JM Bidang Cipta Karya perlu dilakukan oleh Kabupaten Tanah Datar sebagai
salah satu justifikasi kesesuaian perencanaan program dan anggaran serta pembangunan infrastruktur
bidang Cipta Karya yang berasal dari berbagai sumber, baik dari APBN, APBD Propinsi maupun APBD
Kabupaten. Dengan keterpaduan program dan anggaran, diharapkan dapat diciptakan hasil
pembangunan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat luas melalui bentuk kerjasama antara pusat dan
daerah yang berbasis pada prinsip pengembangan wilayah dan keberlanjutan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
1.2. Maksud dan Tujuan RPI JM
Maksud disusunnya RPI JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten Tanah
Datar dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan
maupun perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPI JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan dalam
perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI JM
memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi sektor,
multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
Acuan Peraturan dan Perundangan
Perangkat peraturan perundangan yang dijadikan acuan dalam penyusunan RPI JM Bidang Cipta
Karya, adalah sebagai berikut:
Undang – Undang ( UU)
• UU No. 02 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
• UU No. 01 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;
• UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun;
• UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
• UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah;
• UU No. 07 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air;
• UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
• UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;
• UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
• UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan;
• UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
Peraturan Pemerintah ( PP)
• PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
• PP No. 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah;
• PP No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
• PP No. 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan;
• PP No. 07 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan;
• PP No. 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air;
• PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;
• PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tanah Datar;
• PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah;
• PP No. 2 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/ atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/ atau Hibah Luar Negeri;
• PP No. 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara atau Daerah;
• PP No. 5 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan;
• PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan SPAM;
• PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan
Gedung);
• PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
• PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Penerapan Sistem Penyediaan Air
Peraturan Presiden ( Perpres)
• Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam
Penyediaan I nfrastruktur;
• Perpres No. 05 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2010-2014;
• Perpres No. 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan I nfrastruktur;
• Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025;
• Perpres No. 56 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan I nfrastruktur;
• Perpres No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi I ndonesia;
• Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
• Permen PU No. 14/ PRT/ M/ 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Kementerian PU yang
Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan Sendiri;
• Permen PU No. 02/ PRT/ M/ 2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun
2010-2014;
• Permen PU No. 12/ PRT/ M/ 2010 Tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengembangan SPAM;
• Permen PU No. 14/ PRT/ M/ 2010 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
• Permen PU No. 15/ PRT/ M/ 2010 Tentang Penggunaan DAK Bidang I nfrastruktur;
• Permen PU No. 16/ PRT/ M/ 2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan
Gedung;
• Permen PU No. 01/ PRT/ M/ 2009 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM Bukan Jaringan
Perpipaan;
• Permen PU No. 10/ PRT/ M/ 2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL dan UPL;
• Permen PU No. 16/ PRT/ M/ 2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);
• Permen PU No. 20/ PRT/ M/ 2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM);
• Permen PU No. 21/ PRT/ M/ 2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);
• Permen PU No. 494/ PRT/ M/ 2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Perkotaan (KSNP Kota).
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup ( Permen LH)
• Permen LH No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/ atau Kegiatan Wajib AMDAL;
• Permen LH No. 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS;
• Permen LH No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL – UPL dan SPPLH;
• Permen LH No. 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/ atau
Kegiatan yang Telah Memiliki I zin Usaha dan/ atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen
Lingkungan Hidup.
Peraturan Menteri Dalam Negeri ( Permendagri)
• Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;
• Permendagri No. 33 Tahun 2008 Tentang Pedoman Hubungan Kerja Organisasi
• Perangkat Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
• Permendagri No. 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
• Perangkat Daerah;
• Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang direvisi
menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007.
Peraturan Kementerian Lainnya
• Peraturan Menteri Bappenas No 3 Tahun 2012 Tentang Panduan Umum Pelaksanaan KPS dalam Pembangunan I nfrastruktur;
• Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/ Menkes/ Per/ I V/ 2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum;
• Keputusan Menteri PAN Nomor: KEP/ 75/ M.PAN/ 7/ 2004 Tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan
Pegawai Berdasarkan Beban Kerja dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Daerah :
• Peraturan Daerah No 04 Tahun 2011 Tentang Bangunan Gedung
• Peraturan Daerah No 05 Tahun 2011 Tentang Rencanan Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten
Tanah Datar 2005 - 2025
• Peraturan Daerah No 14 Tahun 2011 tentang Retribusi Perizinan Tertentu.
• Peraturan Daerah No 01 Tahun 2012 Tentang Rencanan Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Tanah Datar 2010 -2015
• Peraturan Daerah No 02 Tahun 2012 Tentang Rencanan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah
Datar 2011 -2031
1.3. Kedudukan RPI JM
RPI JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial
maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/ kota. RPI JM Bidang Cipta Karya
disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai
dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan
kebutuhan dan kapasitas Daerah. Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPI JM Bidang Cipta Karya pada
sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.
Sumber: Direktorat Bina Program, 2014
Gambar 1.1 Kedudukan RPI JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan I nfrastruktur Bidang Cipta Karya
Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPI JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan
pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
1.4. Muatan Dokumen RPI JM
Secara substansi muatan RPI JM Bidang Cipta Karya terdiri 8 (delapan) bab yaitu:
Bab 1 Pendahuluan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI JM Bidang Cipta
Karya, serta muatan RPI JM Bidang Cipta Karya.
Bab 2 Profil Kabupaten Tanah Datar
Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta
isu strategis Kabupaten/ Kota.
Bab 3 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/ Kota
Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan r encana strategis
infrastruktur Bidang Cipta Karya
Bab 4 Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan antara lain Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.
Bab 5 Aspek Pembiayaan
Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan , dan alternatif pendanaan.
Bab 6 Aspek Kelembagaan Kabupaten/ Kota
Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di
kabupaten/ kota.
Bab 7 Rencana Pembangunan I nfrastruktur Cipta Karya
Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk
masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan
Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi
eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.
Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya
Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPI JM Kabupaten/ Kota dan matriks