“KONTRASEPSI”
1. Nurul Hikmah 2. Putreni
3. Putri Rahmaseni 4. Reni Astuti
5. Ria Bellaliana 6. Risma Pradita
7. Rizka Chandra Damayanti 8. Sinta Nurfadila
9. Sinthiya Nur Azizah 10.Surati
Disusun oleh :
11.Sutra Nurul Irma Wibowo 12.Syinthia Nur Shifa Handani 13.Tiara Rani Valenda
14.Tiara Syifa Azzumar 15.Tiya Restiana
16.Uswatun Hasanah 17.Widia Wanva Albab 18.Willy Prasetya
19.Wulan Dwi Septia
20.Yolanda Nur Shauma Mustafa
Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan dengan menghambat sperma mencapai sel telur yang matang
atau dengan mencegah sel telur yang telah dibuahi untuk ditanam di endometrium
OVULASI terjadi pada hari ke-14
OVULASI terjadi pada hari ke-14
Fase luteal (masa setelah ovulasi) terjadi hingga awal siklus
berikutnya Fase luteal (masa setelah ovulasi) terjadi hingga awal siklus
berikutnya
Hipotalamus mengeluarkan hormon pelepas gonadotropin, yang merangsang Hipofisis anterior mengeluarkan gonadotropin, FSH dan LH Hipotalamus mengeluarkan
hormon pelepas gonadotropin, yang merangsang Hipofisis anterior mengeluarkan gonadotropin, FSH dan LH
fase folikuler kadar FSH Meningkat dan merekrut sekelompok kecil folikel fase folikuler kadar FSH Meningkat dan merekrut sekelompok kecil folikel
Antara hari ke-5 dan ke-7 salah satu folikelnya menjadi
folikel dominan Antara hari ke-5 dan ke-7 salah satu folikelnya menjadi
folikel dominan Folikel dominan
meningkatkan estradiol dan inhibin , yang memberikan
umpan balik negatif pada sekresi hormon pelepas
gonadotropin dan FSH Folikel dominan meningkatkan estradiol dan
inhibin , yang memberikan umpan balik negatif pada
sekresi hormon pelepas gonadotropin dan FSH Estradiol menghentikan
aliran menstruasi dari siklus sebelumnya, mengentalkan lapisan endometrium, dan menghasilkan lendir serviks
encer.
Estradiol menghentikan aliran menstruasi dari siklus sebelumnya, mengentalkan lapisan endometrium, dan menghasilkan lendir serviks
encer.
FSH mengatur enzim aromatase yang menginduksi konversi androgen menjadi estrogen
di dalam folikel
FSH mengatur enzim aromatase yang menginduksi konversi androgen menjadi estrogen
di dalam folikel
Hipofisis melepaskan lonjakan LH pertengahan siklus yang menstimulasi tahap akhir pematangan
folikel dan ovulasi.
Lonjakan LH adalah penanda secara klinis untuk
mendekati ovulasi.
Pembuahan paling berhasil jika hubungan seksual
dilakukan dari 2 hari sebelum ovulasi hingga hari
ovulasi Lonjakan LH adalah penanda secara klinis untuk
mendekati ovulasi.
Pembuahan paling berhasil jika hubungan seksual
dilakukan dari 2 hari sebelum ovulasi hingga hari
ovulasi
Setelah ovulasi, folikel luteinisasi yang tersisa menjadi korpus luteum, yang
mensintesis androgen, estrogen, dan progesteron
Setelah ovulasi, folikel luteinisasi yang tersisa menjadi korpus luteum, yang
mensintesis androgen, estrogen, dan progesteron
SIKLUS MENSTRUASI (Dipiro 9th )
Jenis-Jenis Kontrasepsi
Implan Vaginal Drugs IUD
Vasektomi Tubektomi Transdermal
KONTRASEPSI
HORMONAL
NON HORMONAL
1. PIL
2. SUNTIK 3. IMPLAN
1. Alat kontrasepsi dalam Rahim (IUD)
2. Kontrasepsi mantap (vasektomi dan tubektomi)
3. Kontrasepsi sederhana :
a. dengan alat (cup
serviks,spermisida,diafrag ma
b. tanpa alat (MAL, Metode kalender,lender srviks,
metode termal
TERAPI NON-FARMAKOLOGI (Kontrasepsi non-Hormonal)
A. Kondom
Sebagai penghalang fisik untuk mencegah kehamilan
Kebanyakan kondom yang dibuat di Amerika Serikat berbahan lateks, yang tidak dapat ditembus virus, tetapi ~ 5% terbuat dari usus domba, yang tidak tahan terhadap virus
Formulasi obat vagina berbahan dasar minyak mineral (misalnya, krim vagina Cleocin, krim vagina Premarin, supositoria vagina Vagistat 1, Femstat, dan Monistat) dapat menurunkan kekuatan penghalang lateks
Kondom dengan spermisida tidak dianjurkan, karena tidak memberikan perlindungan tambahan terhadap kehamilan atau PMS dan dapat meningkatkan kerentanan terhadap HIV.
Keuntungan :
1. Mudah digunakan 2. Tersedia tanpa resep 3. Murah
4. Jika digunakan dengan benar, kondom bisa sangat efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
5. penularan HIV dapat dikurangi sebanyak 90%
jika kondom digunakan secara konsisten.
Kerugian :
1. kondom yang terbuat dari usus domba memungkinkan masuknya virus
2. Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan kontrasepsi
Dipiro Edisi 9 & 11
01 02
B. Diafragma
tutup karet berbentuk kubah yang ditempatkan di atas serviks untuk memberikan perlindungan penghalang selama hubungan seksual
Diafragma atau tutup serviks biasanya dapat dipasang di atas leher rahim sebanyak 6 jam sebelum hubungan seksual, dibiarkan di tempatnya setidaknya 6 jam setelah hubungan intim sebelum bisa dilepas
Diafragma tidak boleh dibiarkan lebih dari 24 jam karena rentan terjadinya TSS (Toksik syok sindrom)
Keuntungan :
Biaya rendah, menurunnya insiden neoplasia serviks, ada perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS)
Kerugian :
Tingkat kegagalan pengguna tinggi, penurunan efikasi dengan meningkatnya frekuensi hubungan seksual, Toxic Shock Syndrome (TSS), khasiat menurun oleh pelumas berbasis minyak, iritasi serviks
Dipiro Edisi 9 & 11
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)/Intrauterine Device (IUD)
AKDR atau IUD atau spiral adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon dan dimasukkan kedalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. IUD terbagi dalam tiga golongan:
1) Alat inert (tanpa obat)
World Health Organization (WHO) tidak menganjurkan pemasangan IUD inert, karena IUD yang mengandung tembaga atau melepaskan hormon jauh lebih efektif, AKDR Inert saat ini sudah tidak diproduksi lagi.
2) Alat yang mengandung tembaga
IUD yang mengandung tembaga umumnya dilisensi untuk digunakan 5-10 tahun. Alat tersebut terdiri dari sebuah rangka plastik dengan kawat tembaga melingkari batang dan sebagian memiliki sarung tembaga di lengannya.
3) Alat yang melepaskan hormon
Alat ini mengandung 52 mg LNG yang dilepaskan dengan kecepatan 20 µg/hari. Di Eropa LNG-IUS mendapat lisensi untuk pemakaian 5 tahun tetapi pengujian membuktikan bahwa tidak terjadi penurunan efektivitas setelah pemakaian 7 tahun.
A global handbook for providers 2018
Keterangan : a) Lippes loop b) Salf T coil c) Dana super
d) Cooper-T (Gyne-T) e) Cooper-7
(Gravigard) f) Multiload
g) Progesterone IUD Contoh Bentuk IUD
Mekanisme IUD
Semua IUD menimbulkan reaksi benda asing di endometrium. Lilitan tembaga menyebabkan reaksi anti fertilitas dengan cara mencegah masuknya spermatozoa kedalam saluran tuba, mempengaruhi enzim- enzim endometrium, metabolisme glikogen dan penyerapan estrogen serta menghambat transportasi sperma (jurnal kedokteran unila)
Pada IUD yang mengandung hormon progestin levonogestrel bekerja dengan melepas hormon progestin yang menyebabkan mukus pada saluran rahim mengental sehingga sperma sulit memasuki rahim (HHS.gov)
Keuntungan Kekurangan
• Efektifitas 99,2% - 99,4%
• Umumnya hanya memerlukan satu kali pemasangan dan dengan demikian satu kali motivasi.
• Tidak menimbulkan efek sistemik.
• Ekonomis dan cocok untuk penggunaan massal.
• Efektivitas cukup tinggi dan reversibel.
• Efek samping yang umum terjadi: a.
Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan). b. Haid lebih lama dan banyak. c.
Perdarahan (spotting) antar menstruasi. d.
Saat haid lebih sakit (disminorea).
• Komplikasi lain: a. Merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah pemasangan. b. Perdarahan hebat diwaktu haid atau diantaranya dapat memungkinkan penyebab anemia. c.
Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar).
• Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
A global handbook for providers 2018
Transdermal Patch
Kontrasepsi kombinasi tersedia dalam bentuk patch transdermal (Ortho Evra) yang dapat meningkatkan kepatuhan dibandingkan dengan kontrasepsi oral. Transdermal patch dapat diberikan pada wanita lebih dari 90 kg (198 lb). Patch ditempelkan pada perut, bokong, dada bagian atas, atau lengan atas pada awal siklus menstruasi dan diganti setiap minggu selama 3 minggu (Dipiro, 2015).
Keuntungan Kekurangan - Efektifitas 99%
apabila
penggunaan benar - Mudah digunakan - Minim efek
samping dibanding kontrasepsi oral seperti mual dan muntah
- Rasa tidak nyaman karena patch yang mudah terlihat -Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
- Dapat menyebabkan iritasi kulit
- Harus mengingat
mengganti patch setiap minggu
- Pendarahan
Nhs.uk
Cara Penggunaan :
•Satu patch digunakan setiap minggu selama 3 minggu berturut-turut → total ada 3 patch yang digunakan, diikuti oleh 1 minggu tanpa patch.
•Menstruasi biasanya dimulai pada minggu bebas patch.
•Jika seorang wanita ingin menghindari menstruasi, dapat mengunakan patch baru pada minggu ke 4 untuk rejimen penggunaan jangka panjang.
•Untuk meminimalkan iritasi dari perekat, sebaiknya tidak menggunakan patch ke lokasi yang sama dalam setiap bulan.
•Saat menerapkan patch, harus pastikan lokasi yang akan ditempelkan bersih dan kering.
A global handbook for providers 2018
Berbentuk cincin elastis berdiameter 5 cm yang mengandung hormon esterogen dan/atau progestin, cincin dapat dipasang saat 5 hari siklus mentruasi awal cara penggunaannya cincin dimasukkan ke dalam vagina dan dibiarkan dalam vagina
selama 3 minggu. Cincin diganti setiap bulan (Dipiro, 2015).
Vaginal Ring
Keuntungan Kekurangan
• Tingkat keefektifan
• Mudah digunakan91%
• Pemakaian cukup 1x sebulan
• keputihan,
ketidaknyamanan di vagina, dan iritasi
• gangguan pada
menstruasi, perdarahan ataupun spotting
• kenaikan berat badan
• Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
Nhs.uk
Spons kontrasepsi
Spons kontrasepsi vagina (Today) mengandung nonoxynol-9 dan memberikan perlindungan selama
24 jam. Setelah berhubungan, spons harus dibiarkan di tempatnya setidaknya selama 6 jam sebelum dilepaskan, tidak boleh dibiarkan di tempat
selama lebih dari 24 - 30 jam.
Dipiro 2015 hal 261
Keuntungan Kekurangan Efek samping Cara kerja Murah Tingkat kegagalan
pengguna tinggi Iritasi di dalam atau di sekitar
vagina
Merusak dinding sel sperma dan memblokir masuk
ke os serviks.
Dapat digunakan langsung tanpa
bantuan siapa pun.
Tidak dapat digunakan saat
menstruasi
Tersedia tanpa resep dokter
Tidak ada perlindungan terhadap penyakit
menular seksual (PMS)
Dipiro 2015 hal 260- 261
KONTRASEPSI IMPLAN
Jadelle : 2 batang berisi levonorgestrel, sangat efektif selama 5 tahun
Implanon NXT (Nexplanon): 1 batang
berisi etonogestrel, hingga 3 tahun
penggunaan
Levoplant (Sino-Implant (II)) :
2 batang berisi levonorgestrel, untuk penggunaan hingga 4
tahun.
Norplant:
yang terdiri dari 6 kapsul dan efektif untuk
5-7 tahun Implan adalah batang fleksibel kecil yang ditempatkan tepat di bawah kulit lengan atas. Berikut jenis implan :
A global handbook for providers 2018
Efek Samping
1.Perubahan pola Menstruasi 2. Sakit kepala
3. Sakit perut
4.Jerawat (bisa membaik atau memburuk) 5.Perubahan berat badan
6.Nyeri payudara 7.Pusing 8.Perubahan mood
9.Mual
Cara kerja Obat
-Mencegah keluarnya sel telur dari ovarium (ovulasi) -Lendir serviks yang menebal
-menghalangi sperma mencapai sel telur
Keuntungan Kekurangan
Perlindungan jangka panjang
Perlu dilakukan pembedahan kecil untuk pemasangan dan
dan pelepasan,
Dapat diangkat kapan saja Peningkatan atau penurunan BB
Dapat membantu melindungi dari Anemia defisiensi besi
Kebanyakan pasien mengalami perubahan pola Menstruasi
Tidak mengganggu ASI Mengurangi: Risiko kehamilan
ektopik
A global handbook for providers 2018
Spermisida
Keuntungan : 1. Tidak mahal
2. Tidak perlu kunjungan ke dokter 3. Ada perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS)
Kerugian :
1. Tingkat kegagalan tinggi
2. Tidak dapat digunakan selama menstruasi 3. Harus dipakai kembali sebelum melakukan
tiap hubungan seksual
4. Dapat menyebabkan iritasi lokal pada salah satu orang
5. Tidak ada perlindungan terhadap STDs
Dipiro Edisi 9
• Spermisida kebanyakan mengandung nonoxynol-9 merupakan surfaktan yang berkerja merusak dinding sel sperma
• Menghentikan pergerakan sperma atau melumpuhkan sehingga tidak bisa bergerak menuju kedalam rahim. Supaya efektif ditempatkan didekat leher rahim. Bukan disekitar vagina. Biasanya bentuk:
krim, jelly. Digunakan sebelum berhubungan.
Cervical Cup
• Berbentuk seperti Gelas karet berbahan lembut, dalam lateks atau plastik yang dapat menutupi serviks dengan pas. Merupakan Tutup serviks yang ditempatkan jauh di dalam vagina sebelum berhubungan seks. Dan menutupi leher rahim.
• Membutuhkan penggunaan yang benar dengan setiap tindakan seks untuk mendapatkan hasil terbaik
Untuk meningkatkan efektivitas.
Digunakan bersama dengan spermisida untuk meningkatkan efektivitas.
Hadir dalam berbagai ukuran dalam menyesuaikan ukuran leher rahim Keuntungan :
1. Biaya rendah
2. Bersifat reversible atau dapat digunakan kembali
3. Mudah penyimpanan 4. Jika dibandingkan dengan
diafragma dalam penggunaan dengan spermisida
membutuhkan lebih sedikit spermisida
Keuntungan :
1. Khasiat menurun oleh pelumas berbasis minyak
2. Iritasi serviks
3. Beberapa akan merasakan nyeri saat berhubungan
Family Planning A global handbook for providers 2018
Vasektomi
Vasektomi adalah prosedur sterilisasi (kontrasepsi permanen pada pria) yang dilakukan dengan cara memotong saluran sperma (vas deferens) yang menyalurkan sperma dari testis ke penis. Dengan demikian, sperma tidak akan tercampur dengan air mani, sehingga air mani yang keluar tidak bisa membuahi sel telur.
Melalui tusukan atau sayatan kecil di skrotum, dokter bedah akan menemukan lokasi masing- masing dari 2 tabung yang membawa sperma ke penis (vas deferens) dan memblokirnya dengan memotong dan mengikatnya atau dengan
menerapkan panas atau listrik (kauter).
Vasektomi
Keuntungan
Aman, Permanen, nyaman.
Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
Tidak membahayakan nyawa Tidak ada resiko kesehatan
Lebih praktis dengan hanya satu kali tindakan
Tidak mengganggu fungsi seksual
Kerugian
Prosedur hanya dilakukan pada pasangan yang sudah memutuskan untuk tidak punya anak lagi
harus dengan tindakan pembedahan Harus memakai kondom selama beberapa hari atau minggu sampai sel mani menjadi negatif
Vasektomi sangat efektif jika prosedur tepat, dan jika laki-laki tersebut menunggu sampai 3 bulan sesudah vasektomi sebelum berhubungan seksual tanpa pelindung. Masa tunggu selama 3 bulan pasca vasektomi
akan cukup untuk memastikan efektivitas pada kebanyakan laki-laki . Beberapa kehamilan terjadi karena pasangan tidak menggunakan kondom atau metode efektif lainnya secara konsisten dan benar di 3 bulan pertama,
sebelum vasektomi sepenuhnya efektif.
Vasektomi bisa dilakukan untuk siapapun, didahului dengan konseling dan persetujuan yang tepat, vasektomi dapat berjalan dengan aman, termasuk
untuk pria yang: Tidak mempunyai anak/ sedikit anak; Tidak menikah;
Beresiko tinggi terinfeksi HIV/ IMS lain; Terinfeksi HIV baik dengan terapi antiretroviral maupun tidak.
Family Planning : A Global Handbook for Providers, 2011. pg.
183-186
Family Planning : A Global Handbook for Providers, 2011. pg.
183-186
TUBEKTOMI
Tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen untuk wanita yang tidak ingin mempunyai anak lagi, dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran tuba fallopi.
Dengan demikian, sel telur pun tidak akan bisa mencapai tuba fallopi dan membuahi sel telur. Tubektomi sangat efektif untuk mencegah pembuahan dan kehamilan
TUBEKTOMI
Keuntungan
• Aman, Permanen, Tidak ada efek samping/resiko kesehatan.
• Perlindungan terhadap terjadinya kehamilan sangat tinggi
• Tidak menyebabkan perdarahan lebih berat atau perdarahan tidak teratur atau sebaliknya mengubah siklus menstruasi wanita.
• Tidak menyebabkan perubahan berat badan, nafsu makan, atau penampilan
• Tidak mengubah perilaku seksual atau dorongan seks wanita.
• Tidak menyebabkan
ketidakseimbangan hormon.
Kerugian
• Prosedur hanya dilakukan pada pasangan yang sudah
memutuskan untuk tidak punya anak lagi
• harus dengan tindakan pembedahan
• Dalam beberapa situasi , konseling yang cermat penting dilakukan
agar wanita tidak akan menyesali keputusannya karena sterilisasi bersifat permanen
• Membutuhkan pembedahan dan anestesi, yang membawa
beberapa resiko seperti infeksi atau abses pada luka
Tubektomi bisa dilakukan untuk siapapun, didahului dengan konseling dan persetujuan yang tepat, tubektomi dapat berjalan dengan aman, termasuk
untuk wanita dalam kondisi : Tidak mempunyai anak/ sedikit anak; Tidak menikah; Baru melahirkan ( 7 hari terakhir); Sedang menyusui; Tertular
HIV, baik dengan terapi antiretroviral maupun tidak
Seorang pria ataupun wanita dapat berkonsultasi dengan pasangan atau pendapat orang lain mengenai keputusan untuk melakukan sterilisasi.
Keputusan dapat dipertimbangankan oleh pasangan, tidak dapat
diputuskan oleh salah satu pihak, anggota keluarga lain, penyedia layanan kesehatan, pemimpin komunitas atau siapapun.
Family Planning : A Global Handbook for Providers, 2011. pg.
165-167
Family Planning : A Global Handbook for Providers, 2011. pg.
165-167
Terapi Farmakologi
(Kontrasepsi Hormonal)
Spermisida
Mengandung nonoxynol-9 -> surfaktan yang dapat menghancurkan dinding sel sperma dan memblokade masuknya sperma ke dalam serviks.
Kontrasepsi spermisidal dalam bentuk sediaan vaginal spons memberikan proteksi selama 24 jam. Setelah intercourse, spons harus tetap melekat dalam jangka waktu 6 jam sebelum spons dilepas dari vagina. Spons tidak boleh melekat dalam vagina dalam jangka waktu 24 sampai 30 jam.
PMK no. 97 TAHUN 2014
Kontrasepsi Hormonal
Mengandung hormon seks sintetis di antaranya dapat berupa gabungan estrogen dan progestin atau progestin saja.
Progestin mengentalkan lender serviks sehingga menunda transportasi sperma dan mengikis endometrium sehingga ovum yang terlanjur dibuahi tidak berkembang. Progestin yang tinggi menyebabkan LH menurun sehingga menghambat ovulasi.
Estrogen menekan FSH sehingga menghambat pertumbuhan folikel ovum. Estrogen juga menstabilisasi sebagian dasar endometrium dan memperkuat kerja progestin.
Dipiro 2015, hal. 196
Metode Kontrasepsi
Hormonal Metode Kontrasepsi
Hormonal
Oral Oral
Transdermal Patch Transdermal
Patch
Vagin al Ring Vagin
al Ring
IUD IUD
Implant Implant
Injeksi Injeksi
Progesteron:
• Norethindrone (1)
• Norethindrone acetate (1)
• Ethynodiol diacetate (1)
• Desogestrel (2)
• Norgestrel (3)
• Norgestimate (3)
• Levonorgestrel (3)
• Drospirenone (4)
• Dienogest (4) Estrogen:
• Mestranol (prekursor ethinyl estradiol)
• Ethinyl estradiol
Kandungan Hormon Sintektik Pada Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi oral
Monofasik -> kadar hormone sintetik estrogen dan progestin dalam setiap tablet konstan untuk 21 hari kemudian diikuti oleh placebo selama 7 hari.
Bifasik dan trifasik -> kadar hormone sintetik estrogen dan progestin dalam tiap tabletnya bervariasi untuk 21 hari kemudian diikuti oleh placebo selama 7 hari.
Sediaan dengan kekuatan rendah (mengandung 20 mcg etinilestradiol) terutama tepat digunakan pada wanita dengan risiko penyakit sirkulasi, kelainan peredaran darah, tetapi waspada terhadap risiko thromboembolisme. Jika boleh menggunakan kontrasepsi oral kombinasi.
Kontrasepsi oral kombinasi dianjurkan untuk tidak dilanjutkan pada usia lebih dari 50 tahun karena ada pilihan lain yang lebih tepat.
Dipiro 2015, hal.
197
KONTRASEPSI ORAL (Mini pil)
• Minipil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah.
• Minipil atau pil progestin disebut juga pil menyusui.
Mini pil
• Mini pil dalam kemasan dengan isi 28 pil:
mengandung 75 mikro gram desogestrel.
• Mini pil dalam kemasan dengan isi 35 pil:
mengandung 300 mikro gram levonogestrel atau 350 mikro gram noretindron.
Jenis Mini Pil (2 jenis) :
mencegah kehamilan dengan cara:
• Menghambat ovulasi.
• Mencegah implantasi.
• Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
• Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma menjadi terganggu.
Cara Kerja
• sangat efektif (98,5%), Efektifitas penggunaan minipil akan berkurang pada saat
mengkonsumsi obat anti konvulsan (fenitoin), carbenzemide,barbiturat, dan obat anti
tuberkulosis (rifampisin).
Efektifitas
• Wanita yang telah memiliki anak maupun yang belum mempunyai anak, Pasca persalinan dan tidak menyusui., Menginginkan metode
kontrasepsi efektif selama masa menyusui., Pasca keguguran, Tekanan darah kurang dari 180/110 mmHg atau dengan masalah pembekuan darah, Tidak boleh mengkonsumsi estrogen atau lebih senang menggunakan progestin
Indikasi Penggunaan
• Wanita usia tua dengan perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya, Wanita yang diduga hamil atau hamil, Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, Riwayat kehamilan ektopik, Riwayat kanker payudara atau penderita kanker payudara, Wanita pelupa sehingga sering tidak minum pil, Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata), Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak maupun ganas, Wanita dengan miom uterus, Riwayat stroke, Perempuan yang sedang mengkonsumsi obat-obat untuk tuberculosis dan
Kontra Indikasi
Keuntungan
Cocok sebagai alat kontrasepsi untuk perempuan yang sedang menyusu
Sangat efektif untuk masa laktasi
Dosis gestagen rendah Tidak menurunkan produksi ASI
Tidak mengganggu hubungan seksual
Kesuburan cepat kembali Tidak memberikan efek samping estrogen
Tidak ada bukti peningkatan resiko penyakit kardiovaskuler, resiko tromboemboli vena dan resiko hipertensi
Cocok untuk perempuan yang tidak biasa mengkomsumsi estrogen
Dapat mengurangi disminorhea
Kerugian
Memerlukan biaya.
Harus selalu tersedia.
Efektifitas berkurang apabila menyusui juga berkurang.
Penggunaan mini pil bersamaan dengan obat tuberkulosis atau epilepsi akan mengakibatkan
efektifitas menjadi rendah.
Mini pil harus diminum setiap hari dan pada waktu yang sama.
Angka kegagalan tinggi apabila penggunaan tidak benar dan konsisten.
Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk HBV dan HIV/AIDS.
Mini pil tidak menjamin akan melindungi dari kista ovarium bagi wanita yang pernah
mengalami kehamilan ektopik.
Efek Samping
• Gangguan haid (perdarahan bercak, spotting, amenorea dan haid tidak teratur).
• Peningkatan/penurunan (fluktuasi) berat badan.
• Nyeri tekan payudara
• Mual.
• Pusing.
• Perubahan mood.
• Dermatitis atau jerawat.
• Kembung
• Depresi
• Hirsutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka) tetapi sangat jarang.
KONTRASEPSI ORAL (Mini pil)
KONTRASEPSI ORAL (PIL KOMBINASI)
mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik
PIL KOMBINASI
• Monofasik = Semua pil mengandung Estrogen / Progestin (E/P) dalam konsentrasi yang sama dalam 1 siklus
• BIFASIK = 21 Pil mengandung E/P dengan
konsentrasi yang berbeda dalam 2 periode yang berbeda (mis. 10/11) dalam 1 siklus
• TRIFASIK = 21 pil mengandung 3 kombinasi E/P dengan konsentrasi yang berbeda dalam 3 periode berbeda (mis. 6/5/10) dalam 1 siklus
Jenis
Menekan ovulasi, Mengurangi transpor sperma di bagian atas saluran genital (tuba fallopii),
Mengganggu pertumbuhan endometrium, sehingga menyulitkan proses implantasi,
Memperkental lendir serviks (mencegah penetrasi sperma) , Efektivitasnya tinggi jika di minum setiap hari (0.1- 51 kehamilan per 100 wanita selama pemakaian di tahun pertama), Segera efektif jika dimulai di hari yang sesuai pada siklus menstruasi, Tidak mengganggu hubungan seksual
Cara Kerja
Mual, peningkatan BB, hipertensi, meningkatkan ukuran payudara, infark jantung
Efek samping
• Tidak mengganggu hubungan seksual
• Mudah dihentikan setiap saat
• Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan
• Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat
• Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
• Membantu mencegah, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore
keuntungan
• Membosankan karena harus menggunakannya setiap hari
• Tidak boleh diberikan kepada perempuan menyusui
• Tidak mencegah IMS
Kerugian
Yulizawati., Iryani D. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Edisi
Kontrasepsi Oral
(Kontrasepsi Emergensi)
Emergency kontrasepsi (EC) digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan tanpa menggunakan kondom atau disebut juga dengan morning after pill.
Ada 2 formulasi kontrasepsi emergency hormonal yang disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) yaitu kombinasi produk yang mengandung estrogen dan progestin dan formulasi progestin saja
Pada kombinasi etinil estradiol 0,05 mg dan levonorgestrel 0,25 mg, pasien harus minum dua tablet dalam waktu 72 jam setelah bersenggama dan kemudian dua tablet 12 jam kemudian.
Metode yang menggunakan 2 hormon ini dikenal dengan metode yuzpe
Sedangkan Formulasi progestin yang mengandung levonorgestrel (tersedia dalam Plan B One-step and next choice). Bukti menunjukkan bahwa produk yang mengandung levonorgestrel bisa cukup efektif sampai 120 jam setelah berhubungan tanpa kondom.
Penggunaan dosis CHC yang lebih tinggi dapat digunakan untuk EC, tapi mungkin tidak efektif, dan dapat menyebabkan lebih banyak efek samping.
Metode penghalang cadangan harus digunakan setelah EC selama minimal 7 hari.
Dipiro 2015, hal. 273-274
KONTRASEPSI EMERGENCY KONTRASEPSI EMERGENCY
Morning-after pill
J
enis metodekontrasepsi Emergency
Pil oral kombinasi E+P, 2 pil dosis tinggi setelah 72 jam
Morning after IUD insertion
(cooper T)
Insersi IUD ini harus dilakukan dalam jangka waktu 120 jam setelah berhubungan intim
Morning after adalah kontrasepsi berbentuk pil yang diminum segera pasca berhubungan seksual. Terdapat 2 jenis pil yaitu pil yang berisi levonogestrel dan pil kombinasi kontrasepsi darurat yang mengandung estrogen etinil estradiol dan progesteron levonorgestrel. Morning after pill hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan seksual tanpa perlindungan.
Cooper T multiload Nova-T. Cu-IUD Bisa disisipkan hingga 120 jam setelah melakukan hubungan intim. Cu-IUD adalah bentuk darurat yang paling efektif, mencapai efektivitas 99%. Cu IUD beracun bagi spermatozoa sehingga dapat merusak oosit atau zigot di tuba falopi. Cu IUD juga menyebabkan perubahan pada endometrium sehingga mencegah nidasi
• Metode kontrasepsi dengan menggunakan progestin, yaitu bahan tiruan dari progesteron
Suntikan Progestin
• Depo medroksiprogesteron asetat mengandung 150 mg DMPA, diberikan setiap 3 bulan dengan suntikan intramuskular di bokong
• Depo noretisteron enantat
mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular
jenis
• Mencegah ovulasi, mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma, menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi dan menghambat transportasi gamet oleh tuba
Cara kerja
• Suntikan pertama diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid
• Pada ibu yang tidak haid, suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal dipastikan ibu tidak hamil, namun selama 7 hari setelah suntukan tidak boleh melakukan hubungan seksual
• Pada ibu menyusui: setelah 6 minggu pasca persalinan, sementara pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah persalinan.
Cara Pakai
• Tidak menekan produksi ASI, dapat
digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause
Keuntungan
• Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan untuk suntikan ulang, tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu, lambat kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian, rata-rata 4 bulan
Kekurangan
KONTRASEPSI INJEKSI (Suntikan Progestin) KONTRASEPSI INJEKSI (Suntikan Progestin)
PMK no. 97 TAHUN 2014
Kontrasepsi injeksi Progestin (KIP) Kontrasepsi injeksi Progestin (KIP)
Medroksi progesteron asetat (MPA)
adalah kontrasepsi kerja lama yang sama efektifnya dengan KOK.
Namun, karena efek samping yang berupa gangguan pola haid, cara ini dianjurkan untuk pasien bermotivasi tinggi dan telah mendapat cukup konseling tentang perdarahan.
Perdarahan berat banyak terjadi pada pasien dalam masa nifas, sehingga dosis pertama sebaiknya diberikan pada minggu atau ke-6 pasca persalinan.
Bila sang ibu tidak menyusui, KIP dapat dimulai pada hari ke-5 pasca persalinan asal risiko perdarahan dijelaskan.
Kesuburan tidak segera pulih setelah suntikan dihentikan, demikian juga pola haid yang tidak teratur.
Noretisteron enantat
• merupakan KIP dalam larutan minyak yang memberi perlindungan
selama 8 minggu sehingga dapat digunakan sebagai pelindung sementara
sebelum vasektomi efektif.
• Sifat lain sama dengan MPA, kecuali bahwa hormon ini menekan
ovulasi sehingga akseptor terlindung dari kehamilan ektopik dan kista ovarium.
Levonorgestrel
• memperlihatkan efektivitas yang setara dengan MPA, hanya saja dengan sistem plester, efeknya bertahan 3 tahun.
• Berbeda dengan KIP, efek kontrasepsi segera hilang setelah plester diangkat.
• Pada wanita dengan indeks masa tubuh lebih dari 35 kg bb/m2, kadar estrogen dalam darah lebih rendah, sehingga efek
tidak bertahan sampai 3 tahun, jadi plester harus diangkat sebelum 3 tahun.
Seseorang dapat memulai kontrasepsi jika :
1. Siklus menstruasi normal 2. Amenorik
3. Pasca Persalinan (menyusui) 4. Pasca Aborsi
5. Berganti dari metode hormon yang
(WHO, 2004)lain
Pertimbangan umum untuk kontrasepsi oral
Kontrasepsi oral generasi ketiga mengandung progestin yang baru (misalnya, desogestrel, drospirenone, gestodene, dan norgestimate).
Progestin yang kuat ini tidak memiliki efek
estrogenik dan kurang androgenik dibandingkan levonorgestrel, dan karenanya dianggap memiliki lebih sedikit efek samping (misalnya, kemungkinan atau keparahan jerawat yang lebih kecil).
Drospirenone juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang lebih sedikit dibandingkan dengan levonorgestrel.
“minipills” khusus progestin cenderung kurang efektif dibandingkan kontrasepsi oral kombinasi, dan
berhubungan dengan perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan tidak dapat diprediksi. Obat ini harus diminum setiap hari dalam siklus menstruasi kira-kira pada waktu yang sama untuk menjaga kemanjuran kontrasepsi.
Mereka berhubungan dengan lebih banyak kehamilan ektopik daripada kontrasepsi hormonal lainnya.
(Dipiro edisi 9, 2015)
Pengelolaan efek samping
1. Banyak gejala yang terjadi pada siklus pertama penggunaan
kontrasepsi oral (mis., Perdarahan hebat, mual, dan kembung),akan membaik pada siklus penggunaan ketiga.
2. Anjurkan wanita untuk segera menghentikan CHC jika mereka mengalami tanda peringatan yang disebut dengan mnemonic ACHES (sakit perut, nyeri dada, sakit kepala, masalah mata, dan nyeri kaki yang
parah). (Dipiro edisi 9, 2015)
Interaksi Obat Kontrasepsi Oral
1.Rifampisin mengurangi kemanjuran kontrasepsi oral. Disarankan untuk menggunakan kontrasepsi nonhormonal tambahan selama terapi rifampisin.
2.Pertimbangkan penggunaan kontrasepsi
nonhormonal tambahan saat menggunakan antibiotik karena adanya risiko interaksi obat. Jika terjadi
perdarahan hebat pada wanita yang memakai
antibiotik dan kontrasepsi oral, metode kontrasepsi alternatif harus digunakan selama penggunaan bersamaan.
3.Fenobarbital, karbamazepin, dan fenitoin berpotensi menurunkan efektivitas kontrasepsi oral, dan banyak antikonvulsan yang dikenal sebagai teratogen. Alat
kontrasepsi dalam rahim (IUD), medroksiprogesteron suntik, atau pilihan nonhormonal dapat dipertimbangkan.
(Dipiro edisi 9, 2015)
Pertimbangan penggunaan kombinasi kontrasepsi
hormonal
1. Wanita diatas 35 tahun 2. Wanita yang meroko 3. Hipertensi
4. Diabetes
5. Dislipidemia 6. Tromboemboli
7. Sakit kepala sebelah 8. Kanker payudara
9. Lupus Eritematosus Sistemik
10.Obesitas
Cara Penggunaan Kontrasepsi
Kontrasepsi Oral Progesteron
Oral
Aturan minum : Mulai pemberian 1 tablet perhari dimulai hari pertama siklus diminum pada waktu yang sama
setiap hari. Tidak perlu tambahan kontrasepsi saat mulai meminum obat. Setelah melahirkan, mulai setelah 3
minggu melahirkan (mempengaruhi Breaktrough
Bleeding jika diberikan lebih awal) tidak mempengaruhi
Kontrasepsi Oral Progestin
Aturan minum: 1 tablet setiap hari pada jam yang sama; mulai pada hari pertama daur haid; bila terlambat 3 jam makan pil, maka harus dianggap telah "kelupaan pil". Bila 1 pil terlupa, segera makan saat disadari, dan lanjutkan jadwal yang biasa. Bila terlambat 3 jam makan pil, maka daya lindung pil hilang. Lanjutkan makan pil, tetapi jangan lakukan sanggama selama 7 hari berikutnya atau gunakan kondom
Desogestrel
Aturan minum : Tablet diminum dengan air secukupnya setiap hari dan pada waktu yang kurang lebih sama sesuai dengan petunjuk arah pada kemasan. 1 tablet diminum setiap hari selama 28 hari secara berturutan.
Kemasan berikutnya harus dimulai segera setelah kemasan lama habis.
Desogestrel + Etinilestradiol
Aturan minum :1 tablet sehari, pada waktu yang sama dengan sedikit air. Dimulai dengan tablet yang besar
(aktif) selama 21 hari berturut-turut diikuti dengan tablet kecil selama 7 hari.
Levonogestrel Aturan minum : Dua tablet levonorgestrel (1,5 mg) sekaligus secepat mungkin, sebaiknya dalam 12 jam namun tidak boleh lebih dari 72 jam setelah intercourse. Levonorgestrel dapat
diberikan selama siklus menstruasi. Jika terjadi muntah dalam 3 jam setelah pemberian, dosis diulang kembali