Journal ofBusiness and Banking Volume 2, No. 2, November 2012, pages I E5
-
l9EFAKTORINTERNAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP職 PERCEPπ
aⅣ
DAN E″ECrED RErυ RⅣ
PERcEPrfONRyanda Bella Rengku STIE Perbanas Surabaya E-mail : [email protected]
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 601 18, Indonesia
ABSTRACT
It is
importantfor
the businessto
understandtheir
internalfactors. By
doing so, they can make useof
thenfor
increasing their return and. minimizing therisk.
This study aims to ex-plore
the effect of internalfactors
on risk perception and expected return perception.Internal factors in
this study consistof
overconfidence, emotion, mental accounting and experience.Samples were drawn
from
investorsin
Surabaya who invested theirfund in
land andprop-
erty, gold, mutual
fund,
and deposit. To test hypotheses, this study employs classical assump tion test and multiple regression analysis Based on the analysis, itfound
that internalfactors
have a signiJicant effecton
risk perception simultaneously but have no signiJicant effect on expected return perception. Besides that,it
wasfound
that mental accounting is the only in- ternalfactor
whichsignificantly
inJluenced the risk perception butpartially
while experience signifrcantly influenced the expected return perception alsopartially. Finally,
investorper-
ception of risk and expected return indicated a positive correlation.Key words: Risk Perception, Expected Return Perception, OverconJidence, Emotion, Mental Accounting, Experie nce.
PENDAHULUAN teori keuangan tradisional, investor
Ilmu
keuangan tradisional yang berkembang cenderung ke arah penghindaran
risiko
selama ini
mengabaikan adanya pengaruh
setiap saat. Oleh
sebab itu, investor
digo-
faktor psikologis seorang investor dalam longkan sebagai risk averse,
Porsepsi
membuat pengambilan keputusan
investasi.
investor terhadap suaturisiko
berbeda-bede.Ilmu
keuangantradisional ini didasarkan
Sitkin dan Pablo dalam Cho, Huang dan Hsupada dua asumsi: (1) Investor membuat (2010) mendefinisikan risk
perc?ptionpilihan yang rasional, (2) Investor dapat sebagai bentuk penilaian risiko
dalam membuatprediksi yang tidak bisa terkait
ketidakpastian, Riskperception
memainksn dengan masa depan.Namun
padakenyata-
peran penting dalamperilaku
investor khu.annya,
investor seringkali bertindak secara susnya yang terkait dengan
pengambilan irasional dan membuat kesalahan dalamhal
keputusan dalam keadaan yang tidak pasti' prediksi masa depan (Nofsinger, 2005: I),
Choa dan Lee (2006) dalam penelitian-Perilaku investor banyak yang tidak
bisa nya
mengungkapkan bahwa risk perceptiondijelaskan dalam konteks teori keuangan
berhubungannegatif
denganfaktor
internaltradisional. Oleh sebab itu, dewasa ini seperti overconlidence dan posisi kekayaan'
berkembanglah behavioral finan-ce.
Temuan penelitianini
mengkonfirmasi bah' Behavioralfinance
mempelajaribagai-mana wa
riskperception tidak
hanya merupakan sebenamya perilaku investordalamfinancial cara investor
memandangdirinya
mampu setting. Secara khusus dapat dipe-lajaricara menghadapi ketidakpastian, namun juga faktor psikologis yang
berpenga-ruhpada
bagaimana mereka mampu menginterpreta-keputusan keuangan, corporations, dan
sikan kemungkinan dampak hasil negatif.pasar keuangan (Nofsinger, 2005:2).
Dalam Penelitian oleh Cho, Huang dan Hsu
く υ 0 0
ISSN 2088‐7841
(2010) kepada 173 investor wanita dan 154
investor pria di Taiwan
mengemukakan bahwatidak
ada perbedaan yang signifikan antara pria dan wanita terhadap risk percep-tioz.
Sikap terhadaprisiko di
antara investorpria
danwanita di Taiwan memiliki
kemi-ripan.
Penelitianini juga menguji
pengaruh experience investor terhadap risk perception.Dari hasil penelitian diungkapkan
bahwainvestor dengan experience yang
rendahmemiliki risk perception yang tinggi,
daninvestor dengan experience yang
tinggimemiliki
risk perception yang rendah. Pene-litian ini juga
megungkapkanbahwa rist
perception dal expected return
investormemiliki korelasi yang negatif Hal ini
bertentangan dengan berbagai macam litera-tur yang
mengatakan bahwarisk memiliki
korelasi yangpositif
terhadap return.Rr. Iramani & Dhyka Bagus
(2008) dalam penelitiannya melakukan pengkajiankembali terhadap faktor-faktor
psikologisyang dapat membentuk perilaku
investordalam
melakukantrading di
bursa saham.Dari penelitian tersebut ditemukan
bahwa beberapafaktor
sepertimental
accounting, overconfidence dan emotion menjadi faktor- faktor yang membentuk perilaku investor.Lembaga keuangan saat
ini
menyedia-kan produk
keuanganyang memiliki
ber- bagaitingkat
derajatrisk
danreturn unt,*.
memenuhi
preference investor yang
berbe- da-beda.Dengan demikian, investor
dapatmemilih
investasi denganpotensi rrsk
danreturn
ya:ng sesuai dengan preference mere-ka. Namun pada
saatpemilihan
investasi,perilaku
investor dipengaruhi oleh berbagaifaktor
sepertifaktor intemal. Melalui
pem- bentukan sikap terhadap suaturrst,
investormembangun proyeksi potensi
expectedreturn
atas prod\k-produk keuangan.RERANGKA TEORITIS DAN HIPO- TESIS
Hubungan Faktor Internal,
Risk Percep-tion
dan Expecled Return PerceptionFaktor intemal
berpengaruh terhadap peri-laku keuangan terkait dengan
keputusan investasi seoranginvestor. Dalam
berbagaiFaktor Internal dan Penganrhnya ... (Ryanda Belta Rengku)
literatur mengenai penelitian
behavioralJinance faktor intemal ini berupa
sebagaiberikut.
Overconfidence
Perasaan percaya yang berlebihan. Overcon-
fidence
menyebabkanorang
overestimateterhadap
pengetahuanyang dimiliki,
danunderestimate terhadap
risiko
sertamelebih- lebihkan kemampuan mereka dalam
halmelakukan kontrol atas apa yang
terjadi(Nofsinger,2005 :
10). Overconfidence akan mempengaruhiinvestor dalam
berperilakumengambil risiko, dimana investor
yangrasional berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan sementara memperkecil jumlahdari risiko yang diambil
(Nofsinger, 2005:l5).
Experience
Pengalaman
merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhiperilaku
seoranginvestor.
Seoranginvestor akan
memper- timbangkan pengalaman masalalu
sebagaifaktor untuk evaluasi dalam
mengambilkeputusan untuk berinvestasi
(Nofsinger,2005 : 33).
Penelitianyang
dilakukan olehChou, Huang & Hsu (2010)
menunjukkanbahwa investor
dengan pengalaman tinggimemiliki risk perception yang
rendah, sedangkanuntuk investor dengan
penga- laman rendahmemiliki
risk perception yangtinggi.
Pengalamanatas kejadian di
masalalu
digunakan investor sebagai dasar tmtukmelakukan investasi. Kegagalan
ataupunkeberhasilan dari pengalaman masa lalu
akan mempengaruhi penilaian
terhadap suaturisiko
dan return yang akan dihasilkan.Emotion
Perasaan seseorang pada saat tertentu bisa good mood atatr bod mood yanlg merupakan
bagian penting dalam
proses pengambilan keputusan terutamauntuk
keputusan-kepu- tusanyang memiliki tingkat
ketidakpastian yangtinggi
(Nofsinger, 2005: 86). Pada saat keadaan goodmood,investor
dapat menilai situasi yangberisiko
denganbaik,
sehinggamereka dapat berpengaruh
terhadap 186Joumal of Business and Banking
pengambilan keputusan yang baik dan benar.
Sebaliknya,
ketika
dalam keadaan badmoodinvestor cenderung tidak dapat
menilai situasi yangberisiko
denganbaik,
sehinggatidak dapat mengambil
keputusan dengan baik dan benar.Mental
Accounting
Perilaku investor menggunakan
mentalmenghitung dalam mengambil
keputusanjual beli
atas sahamyang
diperdagangkan denganmenimbang cost dan benefit
darisemua aksi atau tindakan yang
merekalakukan (Nofsinger, 2005 : 45).
Investor dengan mental accountingini
sangat mem-perhitungkan keuntungan (benefit)
yang akan diperolehdan
selalu mempertimbang-kan biaya (cost) yang mungkin
akandikeluarkan dalam suatu investasi.
Selainitu,
investor dengan mental accounting akan lebih berhati-hati dalammenilai
suatu risiko danreturn yang nantinya akan
dihasilkan dari suatu investasiPosisi
Kekayaan
Posisi kekayaan seseorang akan mempenga-
ruhi dimensi dampak dari risk
perception.Posisi
kekayaanakan
menentukansignifi-
kansi dari dampak, karena kekayaan menun-jukkan
kemampuan seseorang untuk menye-rap
kerugianfinansial
dan mengantipasinya dengan kekayaannya(Barsky et al, :
1997dalam Choa dan Lee : 2006).
Goodfellowdan Schieber 11997); Grable dan Lytton
(1998) dalam Choa danLee (2006)
menje-laskan bahwa individu dengan
kekayaanyang lebih
besar akan mempersepsi rendah suaturisiko
investasi daripadaindividu
de- ngan kekayaan yanglebih
rendah, sehinggamemiliki
derajatlebih tinggi
dalam berperi- laku menghadapirisiko.
Jadi bisa diprediksi- kan bahwa posisi kekayaan yang lebih tinggi akan mengarahkan seseorang pada persepsirisiko yang lebih rendah terhadap
pasar saham.Sitkin
dan Pablo dalam Cho, Huang danHsu (2010)
mendefinisikanrisk
perception sebagai suatu bentuk assesmenrrisiko
dalam ketidakpastian. Assesmentini
akan mereflek-Volume 2, No. 2, November 2012, pages 185
-
198sikan bagaimana pengambil
keputusanmelabel situasi yang ada,
memperkirakan seberapajauh resiko dapat dikontrol,
dantingkat kepercayaan terhadap
perkiraan tersebut. Riskperception
memainkan peranpenting
dalamperilaku
manusia khususnyaterkait pengambilan keputusan
dalam keadaantidak
pasti. Karenarisk
perception merupakan penilaian seseorang pada situasiberisiko, maka penilaian tersebut
sangat tergantung pada karakteristik psikologis dankeadaan orang tersebut. Risk
Perceptioninvestor
berpengaruh pada expected return perception dari suatu investasi.Dalam konsep tradisional, investor tidak
begitu
menyukairisiko tetapi
investor mau menanggungrisiko
yang lebihtinggi
apabilareturn
yang diharapkandari
suatu investasijuga tinggi (Cho. Huang
danHsu :
2010).Produk keuangan yang memiliki
potensireturn
rendahakan ditolerir oleh
investor,ketika risiko yang terkait
dengan produktersebut sama rendahnya.
Sebaliknya,produk keuangan yang memiliki risiko tinggi akan diterima oleh investor
ketika potensireturn yang
dihasilkanjuga
tinggi.Oleh sebab
itu,
harapan keuntungandi
masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yangdilakukan. Return merupakan salah
satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanianinvestor dalam menanggung risiko
atasinvestasi yang dilakukannya. Ketika
rls&perception investor dan expected
returnperception dianggap seimbang oleh investor, maka investasi dapat dilakukan.
Berdasarkan rerangka pemikiran seperti
terlihat pada Gambar 1, hipotesis
yang diajukan dalam penelitianini
adalah :Hr: ada pengaruh faktor internal
yaitu overconfidence, emotion, mental accounting,posisi kekayaan, dan experience
secara simultan terhadap risk perception.H2: ada pengaruh
faktor
internal yaitu over-confidence, emotion, mental
accounting,posisi kekayaan, dan experience
secarasimultan terhadap expected
return perception187
ISSN 2088-7841 Faktor Internal dan Pengaruhnya ... (Ryanda Bella Rengku)
Gambar
I
Rerangka Pemikiran
sumber: Jinsook choa & Jinkook Lee (2006), Rr. Iramani
&
Dhyka Bagus (200g), Shyan-Rong chou, Gow-Liang Hr.rang, Hui-Lin Hsu (2010), diolah.H3: ada penganrh faktor internal
yaitu overconfidence, emotion, mental accounting,posisi kekayaan, dalit experience
secara parsial terhadap risk perception[Ia: ada pengaruh faktor intemal yaitu
overconJidence, emotion, mental accounting,posisi kekayaan. dan experience
secara parsial terhadap expected return perception.H5: ada hubungan mtaru risk
perception dengan expected return experienceMETODE PENELITIAN
RancanganPenelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
pen-jelasan (explanatory research)
karenatujuannya adalah untuk
menjelaskanhubrurgan antara variabel yaitu
faktorintemal (overconfidence.
experience,emotion, mental accountirg dan
posisikekayaan) terhadap risk perception
dan expectedreturn melahi
pengujian hipotesis (Cooper dan Schindler, 2006: 124).Ditinjau
darijenis
datayang diambil, penelitian ini
merupakanprimary research, yaitu
suatupenelitian yang
menggunakandata
primer atau data yang dikumpulkan secara langsungoleh peneliti dari sumber data.
Data dikumpulkan dengan mengambil sampel daripopulasi dengan
menggunakan kuesioner.Penelitian ini juga merupakan
penelitianstatistical study karena penelitian ini menggunakan pengujian statistik
dalamanalisis data untuk
memecahkan masalah penelitian.Batasan
Penelitian
Ruang
lingkup penelitian ini
terbatas padavariabel faktor intemal berupa
oyercon- Jidence, emotion, mental accounting, posisikekayaan, dan experience. Responden yang digunakan adalah
para
nasabahbank
serta investor(individu)
yang melakukan investasipasa aset riil, deposito dan
reksadanadi
Surabaya.Identifikasi Variabel
Variabel dependen dalam penelitian ini
adalahrist perception
dan expected returnperception. Variabel independen
dalampenelitian ini adalah faktor intemal
yangmeliputi:
overconJidence,emotion,
posisikekayaan, mental accounting,
dan experienceDefinisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Operasionalisasi variabel yang
diamatidalam penelitian ini dijelaskan
sebagai berikut :OverconJidence,
merujuk
kepada penilaianberlebih
seseorangterhadap
kemampuanyang dimilikinya dalam
suatu pengambilan keputusan.Hal ini
menyebabkan seseorang cenderunguntuk
memandang rendah suatu risiko.Emotion, terkait dengan perasaan goodmood atalu
badmood. Emosi yang baik
dapat menyebabkan suatu pengambilan keputusan yang baik dan benar, begitupun sebaliknya.Faktor Internal :
l.
OverconJidence2,
Emotion3.
Mental Accounting4.
Posisi kekayaan5.
ExperienceExpected Return Perception
188
Journal ofBusiness and Banking Volume 2, No. 2, November 2012, pages 185
-
198Tabel
I
Kisi-Kisi
KuesionerVariabel
Indikator
No. ItemExpected Return Perception Risk Perception
Faktor Internal
Persepsi investor terhadap return
Persepsi investor terhadap risiko
Owrconfidence Emotion
Menlal accounting Posisi Kekayaan Experience
Br-
B:
C r-Ce IOr-lOs tEM6-lEM8 IMAq-lMAro IPKrr-lPKrs lExr6-IEXre
Posisi kekayaan, merujuk
kepadakemampuan seseorang untuk
menyerapkerugian finansial yang dialami dari
suatupilihan investasi dan
mengantipasinya dengan kekayaannya.Mental Accounling, terkait
dengan suatuperilaku
dimana seseorang sangat memper-hitungkan
keuntungan(benefit) yang
akandiperoleh dan selalu
mempertimbangkan biaya (cost) yang mungkin akan dikeluarkan dari suatu pilihan investasi.Experience, merujuk
kepada suatu pertim- bangan kegagalan atau keberhasilan penga-laman masa lalu sebagai faktor
untuk evaluasi dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.Risk Perception. merujuk kepada
bentukpenilaian risiko. Investor akan
memperki- rakan seberapa besar ataukecil risiko
yang ada pada suatu investasi.Expected
Return
Perception, terkait denganpenilaian return ata:u keuntungan
yangberpotensi untuk dicapai oleh
seorang investor atas suatu pilihan investasi.Dalam penelitian ini, skala
yangdigunakan
untuk
pengukuran adalah skalalikert.
Skalalikert
didesainuntuk
menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setujudengan penyataan pada skala 5 titik
(Sekaran, 2006 : 3l-32).
Respondenmemberi jawaban untuk
pertanyaan pada range 1 untuk jawaban "sangat tidak setuju"sampai dengan 5 untuk jawaban
"sangat setuju", dan range 1 untuk jawaban "sangattidak berisiko" sampai dengan 5
untukjawaban "sangat berisiko".
Populasi, Sampel, dan Teknik
Pengam-bilan
SampelPopulasi adalah suatu kelompok
elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang,obyek, transaksi atau kejadian yang
me-nimbulkan ketertarikan untuk
mempelajari atau menjadikan obyek penelitian (MudrajatKuncoro, 2009: 103). Populasi
dalampenelitian ini
adalahinvestor di
Surabaya.Sampel adalah suatu himpunan bagian dari
unit populasi (Mudrajat Kuncoro, 2009
:118).
Teknik
sampling dalam penelitianini
adalahnon-probability sampling,
besamyapeluang elemen untuk terpilih
sebagai subjek tidak diketahui (Sekaran,2006:127).
Metode yang digunakan dalam
pene-litian ini
adalah judgement sampling, penelitimemilih sampel berdasarkan
penilaianterhadap beberapa karakteristik
anggotasampel yang disesuaikan dengan
tujuanpenelitian (Mudrajat Kuncoro, 2009:
139).Kriteria
sampel dalam penelitianini
adalah :l)
Investoryang
melakukan investasi pada asetriil,
depositodan
reksadana,2)
sudahberinvestasi minimal 6 bulan dan
usiaminimal
17 tahun, 3) berlokasidi
Surabaya.Instrumen Penelitian
Agar diperoleh instrumen yang valid
danreliabel, maka dilakukan proses
instru- mensasi yaitu dengan penyebaran kuesioner.Tabel 1 memberikan gambaran tentang
kisi-
kisi kuesioner.Data dan Metode Pengumpulan Data
Sifat
data dalampenelitian ini
adalah data 189ISSN 2088-7841
kualitatif.
Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data primer,
yang diperolehpeneliti
secara langsung atau de- ngan su.rvei lapangandari
sumbemya yaitu para respondenyang
memberikan jawabanterhadap pertanyaan di dalam
kuesioner.Peneliti
menggunakanskala nominal
dan skala interval dalam mengalisis data.Skala nominal merupakan
skala pengukumn yang menyatakan kategori, atau kelompok dari suatu subjek (Imam Ghozali,2006:3).
Skalainterval
merupakan skala yang mempunyai urutan tertentu dan memi-liki
satuan skala. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitianini
adalahkuesioner. Kuesioner merupakan
daftar pertanyaantertulis yang telah
dirumuskan sebelumnyayang akan
responden jawab, biasanya dalamaltematif
yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran,2006 : 82).Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
PenelitianMenurut Mudrajat Kuncoro (2009
:
172) L:jivaliditas dilakukan untuk menguji
apakah suatu skala pengukuran melakukan apa yang seharusnyadilakukan dan mengukur
apayang
seharusnyadiukur. Suatu
kuesionerdikatakan valid apabila pertanyaan
yang terdapatdi
dalamnya dapat mengungkapkan sesuatuyang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujianvaliditas ini
dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor variabel denganskor total. Hasil
dikatakanvalid
apabila koefisien korelasi antara setiapvariabel dengan total variabel
seluruhnya lebihkecil
dari taraf signifikan 0,05. Seluruhpengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan sc,/rware program SPSS.Uji reliabilitas dilakukan untuk
menun-jukkan
konsistensidan
stabilitasdari
suatu skor (skala pengukuran).Reliabilitas
berbe-da
denganvaliditas karena yang
pertama memusatkan perhatian pada masalah konsis- tensi, sedangyang
kedualebih
memperha- tikan masalah ketepatan (Mudrajat Kuncoro, 2009:
175). Kuesioner yang reliable apabilajawaban yang diberikan oleh
seorangresponden adalah konsisten
dan stabil
dariFaktor Internal dar Pengaruhnya ... (Ryanda Bella Rengku)
waktu ke waktu. Dalam penelitian ini uji reliabilitas diukur dengan
menggunakankoefisien
alpha(Cronbacft's alpha).
Suatuitem
pengukuran dikatakanreliable
apabilanilai koefisien alpha (Cronbaclr's
alpha) lebih besar dari 0,6.Dari hasil uji validitas dan
reliabilitasyang telah dilakukan melalui
penyebarankuesioner kepada 30 responden
(sampelkecil), ditemukan hasil bahwa
indikatoruntuk variable Emotion (item IEMT)
danindikator untuk variabel posisi
kekayaan(item IPK12 dan IPKI5) tidak valid
sertatidak reliabel. Oleh
karenaitu, untuk indi- kator-indikator yang tidak valid dan
tidakreliabel
tersebutakan dilakukan
perbaikanpada
pemyataan-pemyataandi
kuesionerpenelitian (sampel besar) berikutnya.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAI\
Analisis Deskriptif
Fungsi analisis deskiptif adalah
unnrk memberikan gambaranumum
tentang datayang telah
diperoleh. Gambaranumum ini bisa menjadi acuan untuk melihat
karak- teristik data yang kita peroleh.Analisis Inferensial
Dalam penelitian ini
menggunakanalat uji
statistik Multiple Regression
Analysis(MRA), pearson correlation dan
asumsi klasik.Uji
AsumsiKlasik
Tahap-tahap
dalam asumsi klasik
(Imam Ghozali:2006)
:Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk
mengetahi apakahresidual data berdistiribusi nomal
atautidak. Data yang berdistribusi
normal berartimemiliki
sebaranyang
normal pula.Dalam penelitian ini uji
normalitas dilaku-kan dengan menggunakan
Kolmogorov- Smirnov.Apabila nilai
Asymp.Sig (2+ailed)> 0,05 maka residual data tersebut berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Uji ini
digunakan untuk menguji apakah adakorelasi antara faktor intemal
(overcon-190
Joumal ofBusiness and Banking
fidence,
emotion, mental accounting, posisi kekayaan, dan experience) yang dimasukkandalam model regresi. Model regresi
yangbaik semestinya tidak terjadi
korelasi diantara faktor internal. Jikanilai
tolerance <0,10 atau nilai VIF > 10,
makan mengindikasikan adanya multikolinearitas.Uji
HeterokedastisitasUji ini digunakan untuk
menguji
apakahdalam model
regresiterjadi
ketidaksamaanvariance dari resdiual antara satu
penga-matan ke
pengarnatanyang lain.
Model regresiyang baik
semestinyatidak
terjadiindikasi
Heteroskedastisitas.Hal ini
berarti seharusnyanilai
variancedari
residual ada- lah tetap. Dapatdiuji
dengan menggunakanUji
Glejser.Uji ini dilakukan
dengan carameregresikan faktor intemal
(overconfi' dence,emotion, mental
accountrng, posisikekayaan, dan experience) dengan nilai
absolute residual. Jikafaktor
intemal(over'
conJidence,emotion, mental
accounting, posisi kekayaan,dar
experience) signifikan (sig.<
0,05) mempengaruhi Risk Perception dan Expected Return Perception, maka ter- dapatindikasi terjadinya gejala
Heteroske- dastisitas.Uji MRA (Multiple
Regression Analysis) Digunakanunruk
mengetahui pengaruh be- berapavariabel
bebaslindependent variable(X) terhadap variabel teikatl
dependent variable(Y).
Yl
= a+bXlb
xz+b3x3+b4x4+b5x5+eL(1) Y2 = a+biXfb
X2+b jx3+b4X4+bXs+ei.(2)
Keterangan :Yl = Risk Perception
Y2 : Expected Return Perception
X
l-5 = Faktor IntemalKonstanta
b
,....bk=
Koefisien regresi yangdiuji
ei :Variabel lain diluar variabel X Uji
F (Simultan)
Uji F dilakukan untuk menguji
pengaruhsecara simultan (bersama-sama) faktor intemal
(overconfidence,emotion,
mentalaccounting, dan experience)
terhadapVolume 2, No. 2, November 2012, pages t85
-
198variabel dependen
yaitu
risk perceptiondut
expe cte d return perception.
Uji t (Parsial)
Uji t dilakukan untuk menguji
pengaruhoverconfidence,
emotion,
ental accounting, dar, experience secara parsial terhadap rrs&perception dan expected return perception.
U
ji
Pe arson
C o rrelation
Uji ini dilakukan untuk membuktikan
apakah terdapat hubungan antua risk
perception dan expected return perception.
Pengumpulan data dalam penelitian
ini
dilakukan dengan cara
memberikan kuesioner penelitian secara langsung kepadainvestor yang
menginvestasikan dananyapada deposito,
asetriil, dan
reksadanadi kota
Surabaya.Dari 150 kuesioner
yangdiberikan, sampai dengan batas
waktupengumpulan, semua kuesioner
yang terkumpul dapat dianalisis seluruhnya. Dari150 orang
respondenyang telah terpilih
dengan metodepurposive sampling
dapal dijelaskan bahwa sebagian besar responden berusia antara45 tahun
sampai dengan 55tahun (34%), pekerjaannya adalah
wira-swasta (39%), jenis kelamin
laki-laki
(60%),status sudah menikah (69%),
pendidikan terakhir sarjana(49%),
melakukan investasi pada tanah dan properti (39%), danmemiliki
penghasilan per bulan Rp. 3.000.000 sampai Rp. 6.000.000 (4s%).Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Pe-nelitian.
Dari hasil uji validitas data
penelitian,menunjukan bahwa semua item
dalam kuesioner dinyatakanvalid,
sedangkan untukuji reliabilitas
datapenelitian
terdapat duavariabel yang tidak reliabel yakni
posisikekayaan dan
experience.Unhrk
variabelexperience dilakukan
penghapusan pada salah satuitem yakni item IEX4
sehingga mendapatkanhasil
CronbachAlpha
sebesar.0,7859 dan dapat dikatakan
reliabel.Sedangkan
untuk variabel posisi
kekayaan setelahdilakukan
penghapusansalah
satu itemnya mendapatkan CronbachAlpha
yarrg 191ISSN 2088‐784!
kurang dari 0,6, sehingga tetap disimpulkan
bahwa variabel ini tidak reliabel.
Pada pengujian sampelkecil
sebelumnya variabel ini juga dinyatakan tidak reliabel. Atas dasarinilah variabel posisi
kekayaan diputuskanuntuk tidak
dipergunakandalam
penelitianini.
Analisis Deskriptif
Pada analisis
ini
akan dijelaskan mengenai rata-rata (mean) jawaban responden terhadap pemyataan yangmenjadi indikator
variabel dalam instrumen penelitian (kuesioner).Risk Perception
Hasil jawaban investor terhadap pemyataan
pada kuesioner yang menjadi
indikatoruntuk mengukur risk
perceptionmenunjukkan bahwa responden
dalam penelitianini
termasukjenis investor
yang tidak menyukai risiko.Exp e c ted Re t urn Pe
rceplion
Hasil jawaban investor terhadap pemyataan
pada kuesioner yang menjadi
indikatoruntuk mengukur variabel
expectedreturn perception menjelaskan sebagian
besarresponden menilai atau
memperkirakanbahwa dana yang diinvestasikan
dalam deposito akan menghasilkanreturn
sebesar20-39 persen, investasi pada property menghasilkan return sarnpai dengan
99 persendan
reksadana menghasilkartreturn sebesar 50-99 persen dari dana
yangdiinvestasikan.
Overconfidence
Hasil jawaban investor terhadap pernyataan
pada kuesioner yang menjadi
indikatoruntuk mengukur overconfidence
menunjukkan bahwa responden ini
termasuk
jenis investor yang overconfidence.
Emotion
Hasil jawaban investor terhadap pemyataan
pada kuesioner yang menjadi
indikatoruntuk mengukur emolion
menunjukkan bahwa respondenini
termasukjenis
investoryang cukup memiliki emotion
dalam berinvestasi.Mental
Accounling
Hasil jawaban investor terhadap pernyataan
pada kuesioner yang menjadi
indikatorFaktor Internal dan Penganrtrnya .. . (Ryanda Bella Rengku)
untuk mengukur mental accounting menwr-
jukkan
bahwa respondenini
termasuk jenisinvestor yang
memiliki
mental accounting.Experience
Hasil jawaban investor terhadap pemyataan
pada kuesioner yang menjadi
indikatoruntuk mengukur
experience menunjukkan bahwa respondenini
termasukjenis
investoryang menggunakan pengalaman
dalam berinvestasi.Analisis Inferensial
Pada bagian analisis inferensial ini
akan dilakukanUji
asumsiklasik (Uji
normalitas,multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas),uji F (Simultan), uji t (Parsial) dan uji
pearson correlation.
Uji
Asumsiklasik Uji Normalitas
Dari hasil
pengujian normalitas menunjuk-kan bahwa Asymp.Sig (2+ailed) bemilai 0,674
dan 0,151.Nilai ini lebih dari
0,05, sehinggadapat dijelaskan bahwa
residualdata telah memenuhi asumsi
distribusi normal.Uji Multikolinearitas
Faktor intemal yang berupa overcon/idence, emotion, mental accounting, dan experience masing-masing
memiliki nilai tolerance >
0,10 dan nilai VIF < 10,
sehingga dapatdijelaskan bahwa faktor-faktor ini
apabila dimasukkan ke dalam model regresiYl
dan Y2 tidakmemiliki
gejala multikolinearitas.Uji
HeteroskedastisitasDari hasil pengujian
heteroskedastisitasdapat diketahui bahwa faktor
intemaltersebut masing-masing memiliki nilai signifikan yang lebih dari 0,05 baik
untukmodel Yl maupun Y2, sehingga
dapatdijelaskan bahwa tidak terdapat
indikasi heteroskedastisitas.Uji MRA
(RegresiLinier
Berganda) Berdasarkan hasildari
analisis regresilinier
pada modelYl
danY2
pada Tabel2 dan3,
maka persamaan regresi sebagai berikut:
192
Journal ofBusiness and Banking Volume 2, No. 2, November 2012, pages 185
-
198Tabel 2
Hasil Regresi
Linier
Berganda (Y1)Variabel Sig r2
Constant OverconJidence Emotion
Mental Accounling Experience
2,147 0,164 -0,009 0,225 -0,012
5,301 1,723 -0,136
2,634
-0, 139
0,000 0,087 0,892 0,009 0,889
0,0201 0,0001 0,0457 0,000t V.dependen
i
Risk Perception t Tabel : +1,976F Hitung: 4,346 Sig. :0,002 F Tabel : 2,43 nz :0,082
Sumber : Data diolah.
Tabel 3
Hasil Regresi
Linier
Berganda (Y2)Variabel Sig ,2
Constant Overconfidence Emotion
Mental Accounting Experience
r,907 -0,021 -0,024
0,029 0,t72
4,574 -0,212 -0,369 0,325 2,0t5
0,000 0,832 0,7 t3 0,746 0,046
o,ooo:
0,0009 0,0007 0,0272 V.dependen : Expected Return Perception I Tabel : + 1,976
F Hitung
:
1,386 Sig. :0,242 F Tabel : 2,43 Rz :0,010Sumber : Data diolah.
Yl : 2,147 + 0,164Xt- 0,009X2+
0,225X3
-
0,012X0+ eiNilai
R2yakni
0,082 atau 8,2%.Hal ini berarti bahwa 8,2%
merupakan persentasekontribusi
selunrh variabel (owrconfidence, emotion, mental accounting, dara experience) secarasimultan terhadap Risk
Perception sedangkansisanya 91,8% dijelaskan
olehvariabel-variabel lain di luar
modelpenelitian ini.
Y2
=
1,907- 0,021Xt- 0,024X2+ 0,029X3
+
0,172x4
+
eiNilai
R2yakni 0,010 atau 1%. Hal ini berarti bahwa 170 merupakan
persentasekontribusi
seluruhvariabel
(overconfidence, emotion, mental accounting, dan experience) secarasimultan
terhadap Expected ReturnPerception sedangkan sisanya 99%
dijelaskan oleh variabel-variabel
lain di
luar model penelitianini.
Uji
F(Simultan) Analisis Hipotesis
1Dari hasil pengujian untuk
variabeldependen
risk perception
ditemukan bahwanilai F hitung
sebesar4,346 dan F
tabel sebesar2,43.
Jadi, 4,346>
2,43 sedangkan tingkat signifikansinya 0,002<
0,05 dengan demikian dapatdiartikan
bahwaH0
ditolak danHl
diterima, yang artinya ada pengaruhfaktor internal (overconfidence,
emotion,mental accounting, dur
experience) secaru simultan terhadap risk perception.Analisis
Hipotesis 2Dari hasil
pengujianuntuk variabel
depen- den expectedreturn perception
ditemukan bahwanilai F hitung
sebesar 1,386 dan Ftabel sebesar 2,43. Jadi 1,386 < 2,43
sedangkan tingkat signifikansinya 0,242 >
0,05 dengan demikian dapat diartikan bahwa
H0 diterima dan
HI ditolak, yang artinya
tidak
ada pengaruh faktor
internal (overcon-
fidence,
emotion, mental accounting, posisi
kekayaan, dan experience) secara simultan 193
ISSN 2088-7841
terhadap expe cte d retur n perceplion.
Uji t (Parsial) Analisis
Hipotesis 3Variabel overconfidence memiliki nilai t
hitung sebesar 1,723 dengantingkat signifi-
kansi 0,087 dannilai t
tabel sebesar +1,976.Dari
hasilini
dapat dilakukan perbandinganyakni -1,976 < 1,723 < 1,976
dansignifikansi 0,087 > 0,05
sehingga dapatdijelaskan bahwa H0 diterima dan Hl ditolak, yang
menandakan bahvta overcon-fidence tidak berpengaruh secara
parsial terhadap r i s k p e r c e pt i o n.Variabel emotion
memiliki nilai t
hitung sebesar-0,136
dengantingkat
signifikansi 0,892 dannilai t
tabeltl,976. Dari
hasilini
dapatdilakukan
perbandinganyakni
-1.976<
-0,136<
1,976dan signifikansi
0.892>
0,05
sehinggadapat dijelaskan bahwa
H0 diterima danHl ditolak,
yang menandakanbahwa emotion tidak
berpengaruh secara parsial terhadap risk perceptionVariabel mental accounfr'rg memiliki nilai t hitung
sebesar2,634
dengan tingkatsignifikansi 0,009 dan nilai t tabel
sebesart1,976. Dari hasil ini dapat
dilakukanperbandingan yakti 2,634 > 1,976
dansignifikansi 0,009 < 0,05
sehingga dapatdijelaskan bahwa H0 ditolak dan Hl
diterima, yang
menandakan bahuta mentalaccounting berpengaruh secara
parsial terhadap risk perception.Variabel experience memiliki nilai t
hitung sebesar -0,139 dengan
tingkatsignifikansi 0,889
dannilai t tabel
sebesart1,976. Dai hasil ini dapat
dilakukanperbandingan
yakni
-1,976<
-0,139<
1,976 dan signifikansi 0.889>
0,05 sehingga dapatdijelaskan bahwa H0 diterima dan Hl
ditolak, yang menandakan bahwa experience
tidak
berpengaruh secaraparsial
terhadap risk perceptionAnalisis
Hipotesis 4Variabel owrconfidence memiliki nilai t
hitung sebesar -0,212 dengan
tingkatsignifikansi 0,832 dan nilai t tabel
sebesar11,976. Dari hasil ini dapat
dilakukanperbandingan
yakni
-1,976<
-0,212<
1,976Faktor Intemal dan Pengaruhnya ... (Ryanda Betla Rengku)
dan signifikansi 0,832
>
0,05 sehingga dapatdijelaskan bahwa H0 diterima dan Hl
ditolak, yang
menandakan bahwa overcon-fidence tidak berpengaruh secara
parsial terhadap expected return perception.Variabel emotion
memiliki nilai t
hitung sebesar-0,369
dengantingkat
signifikansi 0.713 dannilai t
tabel sebesar +1,976. Dari hasilini
dapat dilakukan perbandingan yakni -1,976< -0,369 < 1,976 dan
signifikansi0,713 > 0,05 sehingga dapat
dijelaskanbahwa H0 diterima dan
HI ditolak, yang
menandakan bahwa emotion tidak berpenga-
ruh
secara parsial terhadap expected return perception.Variabel mental accounting memiliki nilai t hitung
sebesar 0,325 dengan tingkatsignifikansi 0,746
dannilai t tabel
sebesartI,976. Dari hasil ini dapat
dilakukanperbandingan
yakni
-1,976<
0,325<
7,976 dan signifikansi 0,746>
0,05 sehingga dapatdijelaskan bahwa H0 diterima dan Hl
ditolak, yang
menandakanbahwa
mental accountingtidak
berpengaruh secara parsial terhadap expected return perception.Variabel experience memiliki nilai t hitung
sebesar 2,015 dengan tingkatsignifi-
kansi 0,046 dannilai t
tabel sebesar +1,976.Dari
hasilini
dapat dilakukan perbandingan yakni 2,015>
1,976 daln signifikansi 0,046<
0,05.
sehingga dapat dijelaskan bahwa H0ditolak
danHl diterima,
yang menandakanbahwa experience berpengaruh
secara parsial terhadap expecled return perception.Koefisien
Determinasi Parsial /
Diketahui bahwa nilai r2 tertinggi
darikeempat variabel bebas untuk model Yl
(risk perception)
adalahmental
accounting dengannilai
sebesar 0,0457. Dengan demi-kian
mental accounting mempunyai penga-ruh yang paling dominan terhadap
rrsft perception. Sedangan unruk modelY2
padaTabel 3 diketahui
bahwanilai I tertinggi
dari
keempatvariabel
bebas adalah experi-ence
dengannilai
sebesar 0,0272. Dengarrdemikian
experience mempunyai pengaruhyang paling dominan terhadap
expectedreturn perception.
194
Joumal ofBusiness and Banking
Uii
PearsonCoffelation Analisis
Hipotesis 5Dari hasil pengujian didapatkan hasil r hitung sebesar 0,191 dengan nilai
signifikansi
0,019 dannilai r tabel
sebesar0,162. Dari hasil ini dapat
dilakukan perbandinganyakni
-0,162<
0,191>
0,162dan signifikansi 0,019 < 0,05 sehingga dapat
dijelaskan bahwa H0 ditolak dan Hl
diterima. yang menandakan bahwa terdapat
hubungan antara risk perception
darrexpe cte d return perception.
Pembahasan
Pada bagian
ini berisi
tentang pembahasan terhadap analisis yang telah dilakukan sebe-lumnya dalam rangka mencari
pemecahan terhadap masalah-masalah penelitian. Uraian pembahasan selengkapnyaakan
dijelaskan sebagai berikut.Hasil penelitian membuktikan
bahwaada pengaruh signifikan faktor
intemal(overconfidence,
emotion, mental
accoun-ting, dan experience) secara
simultan terhadap riskperception. Dari
penelitianini ditemukan juga hasil bahwa tidak
ada pengaruh signifikan faktor intemal (overcon-fidence,
emotictn,mental accounting.
darrexperience) secara simultan
terhadap expectedreturn perception. Faktor
intemalyang
berpengaruh terhadap risk perception sesuai dengan pendapatyang
dikemukakanoleh Brandley (2005) dalam
penelitiannyayang menyatakan bahwa
terbentr*nya persepsi terhadaprisiko
merupakan akibat dari adanya faktor intemal dan eksternal.Hasil
penelitian mengungkapkan bahwa overconfide ncetidak
berpengaruh signifi kan terhadap riskperception
secara parsial. Halini berbeda dengan penelitian yang
Volume 2, No. 2, November 2012, pages 185
-
198berbeda dengan penelitian Tversky
dan Kahneman(1974) dalarl Cho,
Huang dan Hsu (2010) yang menemukan bahwa Inves-tor
dalam proses penilaianrisiko
dan return dipengaruhi oleh overconfi dence. P erbedaarr keduahasil ini
dapat disebabkan oleh jenis investasi pada penelitianini
yang didominasioleh
investasiyang risikonya relatif
kecil dan returnnya dapatdiprediksi
seperti padatanah dan properti serta deposito.
Hargatanah dan properti cenderung naik
dariwaktu ke waktl Return pada
depositoberasal dari bunga yang sifatnya relatif stabil. Oleh
karenaitu, meskipun
investor cenderung overconfidence tetapijika dilihat dari risiko dan return jenis investasi ini maka tidak bisa dilihat
pengaruhnya yangsignifikan
terhadaprisk
perception maupun pada expected return perception.Hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa emotion tidak berpengaruh signifikan
terhadap risk perception
secara parsial dan
juga tidak
berpengaruhsignifikan
terhadapexpected return perception. Hasil ini
berbeda dengan pendapatNofsinger
(2005:86) yang menyatakan bahwa emotion meru-
pakan bagian yang penting dalam
prosespengambilan keputusan terutama
untuk keputusan-keputusanyang memiliki
tingkat ketidakpastianyang tinggi. Emotion terkait
dengan perasaangoodmood
atau badmood.Emosi yang
baik
dapat menyebabkan suatu pengambilan keputusan yang baik dan benar, begitupun sebaliknya. Penelitian yang dila-kukan oleh Rr. Iramani dan Dhyka
Bagus(2008) juga membuktikan bahwa
emotion merupakan salah satufaktor yang
menjadipembentuk perilaku investor.
Perbedaanhasil ini dapat disebabkan karena
padapenelitian kali ini
sebagian besar investordilakukan oleh
Choadan Lee (2006) yang yang menjadi responden berusia
45-55 mengemukakan bahwa overconfidencebel* tahun. Pada usia ini
seseorangmemiliki
pengaruhsignifikan terhadap risk percep- emosi yang relatif stabil
sehingga dalamrron. Semakin linggi
overconfidenceyarrg melakukan penilaian terhadap ns&
dandimiliki
oleh investor maka semakinrendah return dari suatu investasi mudah
untuk risk perception investor tersebut.Dari hasil mengontrol emosi dan cenderung
tidakini juga ditemukan bahwa overconJidence terpengaruh oleh goodmood
ataupuntidak berpengaruh signifikan terhadap
badmood.expected return perception. Temuan ini Hasil penelitian ini mengungkapkan 195
ISSN 2088‐7841
bahwa mental accounting berpengaruh signi- fikan terhadap risk perception secara parsial.
Dari
hasilini juga
ditemukan bahwa mentalaccounting tidak berpengaruh
signifikan terhadap expectedreturn perceptior.
Untuk hasil yang pertama, sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nofsinger (2005:45) yang menyatakan bahwa mental accounting merupakanperilaku
investor yang menggu- nakan mental menghitung dalam mengambil keputusan investasi dengan menimbang cost danbenefit dari
semuaaksi
atau tindakan yang mereka lakukan. Investor dengan men-tal
accountingini
sangat memperhitungkan keuntungan(benefit) yang akan
diperoleh dan selalu mempertimbangkanbiaya
(cosr,) yang mungkin akan dikeluarkan dalam suatuinvestasi. Hasil yang kedua tidak
sesuaidengan pendapat Nofsinger
(2005:45)tersebut. Hal ini disebabkan oleh
jenisinvestasi dalam penelitian ini
didominasioleh
investasiyang risikonya relatif kecil
danreturnnya relatif mudah untuk
dipre-diksi. Oleh karena itu, mental
accounting tidak dapatdilihat
pengaruhnya yangsignifi-
kan terhadap expected return perception.Hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa experience tidak
berpengaruh signi-
fikan
terhadap risk perception secara parsial
dan memiliki
hubungan yang negatif Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan
oleh Cho, Huang dan Hsu (2010)
yang mengemukakanbahwa experience
berhu-bungan negatif dengan risl<
perception.Investor dengan experierce yang
rendahmemiliki risk perception yang
tinggi,begitupun sebaliknya. Dari penelitian ini
juga ditemukan hasil bahwa
experiencememiliki pengaruh signifikan
terhadapexpected return perception dan berhubungan
positif. Hasil ini
sesuai dengan penelitian Cho, Huang dan Hsu (2010) yang menyata- kan bahwa semakintinggi
experience makasemakin tinggi juga keuntungan
yangdiharapkan investor atas suatu
investasi.Pengalaman
yang dimiliki investor
dalamberinvestasi
akan
mempengaruhi persepsi- nya lehadap return yang diharapkan.Hasil penelitian ini mengungkapkan
Faktor Intemal dan Pengaruhnya ... (Ryanda Bella Rengku)
bahwa terdapat hubungan
positif
antararist
perception
dan expectedreturn
perception.Temuan ini
sesuaidengan teori
investasiyang dikemukakan Jones (2010)
yang menyatakan bahwaHigh
Risk,High
Return.fusiko yang melekat pada
suatu investasi akan mencerminkan keuntungandari
inves-tasi tersebut. Semakin tinggi risiko
suatu investasi maka semakintinggi
pula expectedr e t u r nny a b e gitupun sebaliknya.
SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASAN
Berdasarkan
hasil pengujian statistik
serta didukung oleh uraian pembahasan mengenaipengaruh faktor intemal terhadap
ris&perception
dan expectedreturn
perception maka dapat disimpulkan sebagai berikut.Hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hal ini
disebabkankarena
adapengaruh signifikan faktor intemal
yaituoverconJide nce, emotion, mental accounting dan experience secara simultan terhadap ris&
perception.
Hipotesis kedua dalam penelitian
ini
ditolak.Hal ini disebabkan karena tidak
adapengaruh signifikan faktor intemal
yaituoverconJidence, emotion, mental accounting, dan experience secara simultan terhadap
rist
perception.
Hipotesis ketiga dalam penelitian
ini
hanya terdapat satuvariabel yang
dapat diterimayakni mental accounting secara
parsialberpengaruh signifikan terhadap risk perception. Ketiga variabel lainnya
yaknioverconfidence, emolion, dar.
experiencetidak dapat diterima karena secra
parsialtidak memiliki
pengaruh signifikan terhadaprisk perception.
Hipotesis keempat dalam penelitian ini
hanya terdapat satu variabel yang dapat dite-
rima yakni
experience secara parsial berpe- ngaruhsignifikan
terhadap expectedretum perception. Ketiga variabel lainnya
yaknioverconfidence, emotion, mental accounting secara
parsial tidak
berpengaruhsignif*an
terhadap expected return percePtion.
Hipotesis kelima dalam penelitian ini
diterima. Hal ini
disebabkankarena
ada 196Journal ofBusiness and Banking
hubungan positif antara risk
perception dengan expec te d re turn expe r ie nce.Berdasarkan penelitian
yang
telah dila- kukan, masih terdapat beberapa keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian yang perluuntuk diperbaiki.
Keterbatasandan
kele- mahan tersebut adalah sebagai berikut.Pertama,
penelitian ini hanya
mengamati pengaruhfaktor intemal yang terdiri
dari overconJidence, emotion, mental accounting, dan experience terhadap riskperception
dan expectedreturn perception. Kedua,
dalampenelitian ini literatur yang
tersedia mengenai pengaruhfaktor intemal
terhadap expectedreturn perceptior masih
sangat sedikit sehingga mengalami kesulitan dalam membandingkanhasil
penelitianini
dengan teori dan penelitian terdahulu. Ketiga, faktorintemal berupa posisi kekayaan
tidakreliabel sehingga tidak digunakan
dalam penelitianini.
Keempat, dalam penelitianini kontribusi faktor intemal yang terdiri
dari overconfidence, emotion, mental accounting,dan
experiencesangat kecil
pengaruhnya terhadap risk perception dan expected returnperception. Kelima dalam penelitian ini jenis
investasi yang digunakan terbatas pada asetriil, deposito dan
reksadana sehinggauntuk beberapa hasil penelitian
berbedadengan penelitian terdahulu yang jenis
investasinya
pada pasar modal.
Terakhir,masih terdapat jawaban responden
yangtidak konsisten pada saat
melakukan pengisian kuesioner.Berikut ini adalah saran yang
dapat diberikan terkait dengan hasil penelitianini
:Bagi Financial Advisor
Berdasarkan
faktor intemal
yang digunakandalam penelitian ini,
diharapkan Jinancialadvisor
dapat memberikan saranbagi
parainvestornya dalam menentukan
jenisinvestasi yang sesuai dengan
risk
danreturn
yang diharapkan investor tersebut.Bagi peneliti selanjutnya
(1) Untuk peneliti selanjutnya
disarankanagar melakukan pengujian kembali
faktorinternal berupa posisi kekayaan
denganmelakukan perbaikan pada
indikator-indikator
dalam kuesioner sehingga variabelVolume 2, No. 2, November 2012, pages 185
-
198posisi
kekayaan tersebutreliabel
dan dapatdigunakan dalam penelitian. (2)
Unnrkpeneliti selanjutnya disarankan
agar menambahkanfaktor intemal
sepertipride and regret,
statusquo
ataiufear
and greeduntuk melihat
pengaruhnya terhadaprist
perception
daIl expectedreturn
perception.(3) Untuk peneliti
selanjutnya disarankanagar dalam kuesioner
mencantumkan penjelasansingkat terkait
dengan variabel-variabel yang akan diteliti
sehinggaresponden bisa lebih mudah
untuk memahami dantidak keliru
dalam mengisi kuesioner,DAFTARRUJUKAN
Abdul, Halin! 2005, Analisis
Investasi,Edisi 2, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.Brindley, Clare. 2005, 'Barriers to
women achievingtheir
entrepreneurial poten-tial:
WomenAnd Risk'.
InternationalJournal
of E ntr e pre n, eurial
Behaviour&
Research,Vol.
11No. 2,2005
pp.t44-16t.
Choa Jinsook & Lee Jinkook, 2006, An
IntegratedModel Of Risk And
Risk-Reducing Strategies, Joumal of
Business Research 59,
l12-120.
Chou, SR, Huang, GL, & Hsu, HL
2010,'lnvestor Attitude and
BehaviorTowards Inherent Risk and
PotentialRetum in Financial Products',
-Inter-national
ResearchJornal of
Finance and Economics,Issue 44, pp 16-29.Cooper, D.R, dan Schindler, PS
2006,Business Research Methods, Ninth
Edition,Mc
GrawHill
Intemational.Dahlan Siamat, 2004, Manajemen Lembaga
Keuangan, Edisi Keempat,
LembagaPenerbit Fakultas
EkonomiUniversitas, Jakarta.
Imam Ghozali, 2006, Aplikasi
AnalisisMultivariate dengan Progran
SPSE Universitas Diponegoro.Jones,
CP 2010,
Investment:Analysis
and Management. I 1th Edition, New York:John
Wiley &
Sons, Inc.Jopie Jusuf, 2006, Panduan Dasar
untuk 197ISSN 2088‐7841 Faktor Intemal dan Pengaruhnya ... (Ryanda Bella Rengku)
Account Officer, Edisi Kedua. Unit 2008, Vol.6 (3):255-262.
Penerbit dan Percetakan Sekolah
Sekaran, Uma, 2006, Research MethodsFor
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Bussines, Fourth Edition, New
York,
Yogyakarta.
JohnWilley &
Sons Inc.Mudrajat, Kungoro, 2009, Metode Riset Sunariyah, 2004, Pengantar
PengetahuanUntuk Elsnis dan Ekononi, Edisi 3, Pasar Modal, Yogyakarta,
Penerbit Jakarta : PenerbitErlangga.
UPPAMP YKPN.
Nofsinger, John R 2005, Psychologt of Undang-Undang No.8 Tahun
1995 Tentang
Investing. Second Edition. New Jersey.
Pasar Modal.
Precentice-Hall
Inc. Wood, Ryan & Zaichkowsky, LJ 2004,
Rr.
Iramani& Dhyka
Bagus,2008.'Faktor- 'Attitudes and Trading Behaviour of Faktor Penentu Perilaku Investor
StockMarket
Investors:A
Segmenta- Dalam Transaksi SatramDi Surabaya', tion Approach',
TheJournal of
Beha- JurnalAplikasi
Manajerner,Desember vioral Finance, Vol.5.No.3 ,170-179.
198