• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESENJANGAN MAKNA PAREDEN (GUNUNGAN) (Studi Kasus Kesenjangan Makna Pareden (Gunungan) sebagai Tradisi dalam Upacara Garebeg di antara Kraton Yogyakarta dan Generasi Muda Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KESENJANGAN MAKNA PAREDEN (GUNUNGAN) (Studi Kasus Kesenjangan Makna Pareden (Gunungan) sebagai Tradisi dalam Upacara Garebeg di antara Kraton Yogyakarta dan Generasi Muda Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KESENJANGAN MAKNA PAREDEN (GUNUNGAN)

(Studi Kasus Kesenjangan Makna Pareden (Gunungan) sebagai Tradisi dalam Upacara Garebeg di antara Kraton Yogyakarta dan Generasi Muda

Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta)

Oleh:

Chairunnisa Widya Priastuty D0212029

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)
(3)
(4)
(5)

v

MOTTO

“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Teruntuk Engkau Yang Maha Segalanya,

Ibu dan Bapak yang selalu berarti,

Eyang Kakung yang selalu menjadi penyelamat, Para sahabat yang selalu menjadi penyemangat,

Kamu yang selalu hadir di hati,

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Hidup dan dibesarkan di lingkungan yang kental akan budaya Jawa

membuat penulis begitu akrab dengan budaya yang masih dapat ditemui hingga

saat ini eksistensinya. Ketertarikan yang lebih akan budaya Jawa kemudian

meginspirasi penulis untuk mengangkat tema budaya dalam mengerjakan skripsi.

Lewat penelitian ini, penulis mendapatkan banyak pengalaman dan bertambahnya

pengetahuan yang lebih mengenai budaya Jawa yang adiluhung terutama

kaitannya dengan gunungan dan pemaknaannya.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Pencipta Alam

Semesta atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan khidmat dan selalu diberi kelancaran. Semua kemudahan dan

kelancaran yang diterima oleh penulis tentunya tak terlepas dari orang-orang yang

dikirimkan Tuhan untuk membantu setiap langkah penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini hingga akhir. Maka pantas rasanya apabila penulis menghaturkan

terima kasih dengan ketulusan yang tiada batas kepada:

1. Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Terima kasih telah turut memberikan kelancaran kepada penulis.

2. Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D selaku Kepala Program Studi S1 Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas

(8)

viii

yang tak pernah lelah meluangkan waktu untuk sekadar mengoreksi,

berkonsultasi, dan rela berbagi ilmu selama penulis melakukan penelitian

dan penyusunan skripsi hingga skripsi ini selesai dibuat.

3. Drs. Kandyawan selaku dosen pembimbing akademik. Meski hanya

sebentar namun sangat berarti bagi penulis.

4. Drs. Widyantoro, M.Si dan Firdastin Ruthnia Y., S.Sos., M.Si selaku

panitia penguji skripsi. Terima kasih sudah menjadi penguji yang begitu

berkesan dan banyak berbagi ilmu dengan penulis.

5. Kraton Yogyakarta dan Kelurahan Kadipaten selaku instansi terkait yang

menjadi lokasi penelitian penulis. Terima kasih sudah memberikan izin

dan kesempatan untuk melakukan penelitian baik sekadar mencari data

ataupun melakukan wawancara dengan para informan yang berasal dari

Kraton Yogyakarta dan generasi muda yang tinggal di kawasan Kelurahan

Kadipaten.

6. Keluarga dan para sahabat serta kawan sejawat. Terima kasih atas motivasi

dan doa yang selalu menyertai.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Meski masih banyak kekurangan, penulis menaruh harapan besar

kepada pembaca semoga skripsi ini tak berhenti pada kata formalitas belaka

namun terdapat hal-hal yang bisa dipetik dari skripsi ini. Akhir kata,

kesempurnaan memang milik Tuhan semata namun kebermanfaatan adalah tugas

(9)

ix

dengan skripsi ini, meski jauh dari kesempurnaan namun semoga mampu

memberikan manfaat bagi semua pihak khususnya kepada para pembaca.

Surakarta, 8 Agustus 2016

(10)

x ABSTRAK

Chairunnisa Widya Priastuty, D0212029, Kesenjangan Makna Pareden (Gunungan) (Studi Kasus Kesenjangan Makna Pareden (Gunungan) sebagai Tradisi dalam Upacara Garebeg di antara Kraton Yogyakarta dan Generasi Muda Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta).

Pareden atau gunungan sebagai salah satu tradisi milik Kraton Yogyakarta yang selama ini familiar bagi masyarakat terutama masyarakat Yogyakarta sejatinya tak hanya soal perayaan semata namun terdapat makna di dalamnya yang jauh lebih penting dibanding perayaan itu sendiri. Kenyataan yang ditemukan di lapangan ternyata banyak diantara generasi muda yang memiliki tanggung jawab dalam menjaga dan melestarikan budaya justru tak mengetahui

dan paham mengenai budaya mereka sendiri, khususnya mengenai gunungan dan

pemaknaannya seperti yang terjadi di Kelurahan Kadipaten.

Penelitian ini dilakukan guna mengetahui sejauh mana kesenjangan yang

terjadi di antara Kraton Yogyakarta dan generasi muda yang tinggal di kawasan

Kelurahan Kadipaten terkait dengan gunungan khususnya pada pemaknaannya.

Selain itu penelitian ini juga dilakukan sekaligus untuk mencari penyebab dari efek berupa kesenjangan yang terjadi dilihat dari aspek-aspek komunikasi yang berada di dalam proses komunikasi sesuai dengan model komunikasi linear milik Harold D. Lasswell.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara

mendalam (indepth interview) sebagai sumber data utama dalam penelitian ini.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu informan yang berasal dari Kraton Yogyakarta dan generasi muda yang tinggal di kawasan Kelurahan

Kadipaten. Teknik purposive sampling digunakan karena teknik ini mengambil

sampel berdasarkan kriteria yang telah dibuat sehingga sampel yang dipilih mampu memberikan informasi terbaik sesuai dengan maksud penelitian. Analisa data yang digunakan yaitu teknik analisa data milik Robert K. Yin yaitu pattern matching (penjodohan pola).

Setelah dilakukan analisis data, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan makna sejauh ketidaktahuan generasi muda yang tinggal di

kawasan Kelurahan Kadipaten akan makna gunungan. Selain itu, ditemukan pula

bahwa kesenjangan juga terjadi pada informasi umum mengenai gunungan sejauh

ketidaktahuan akan sejarah, tujuan, waktu pembuatan, lokasi pembuatan, siapa

yang membuat, untuk siapa, jumlah, alasan terdapat berbagai jenis gunungan, dan

perbedaan tiap jenis gunungan. Kemudian ditemukan penyebab dari efek berupa

kesenjangan yang terjadi ternyata disebabkan oleh proses komunikasi yang tidak efektif.

(11)

xi ABSTRACT

Chairunnisa Widya Priastuty, D0212029, The Gap of Meaning Pareden (Gunungan) (Case Study The Gap of Meaning Pareden (Gunungan) as Tradition in Garebeg Ceremony between Sultan Palace and Youths in Kelurahan Kadipaten, Kraton District, Yogyakarta City).

Pareden or gunungan as one of the traditions belonging to Sultan Palace which has been familiar to people, especially people of Yogyakarta is actually not only a matter of mere celebration, but there is meaning in it are far more important than the celebration itself. The fact that is found in the field there is many among the younger generation who responsibility in maintaining and preserving the culture just does not know and understand about their own culture, especially

about the gunungan and the meaning as happened in the Kelurahan Kadipaten.

This study was conducted to determine to extend disparities between Sultan Palace and young people living in the Kelurahan Kadipaten associated with

gunungan, especially on the meaning. In addition, research is also conducted at the same time to find the cause of the effects of such disparities seen from the aspects of communication is in the communication process according to the linear communication models belonging to Harold D. Lasswell.

This research is qualitative research using the case study method. The data collection technique using the technique of in-depth interviews as the primary data source in this study. The sample used in this research that informants coming from Sultan Palace and young people living in the Kelurahan Kadipaten. Purposive sampling techniques are used for this technique took a sample based on the criteria that have been made so that the selected sample is able to provide the best information for the purposes of research. Analysis of the data used is data analysis technique that is owned by Robert K. Yin. The technique is pattern matching.

After analyzing the data, the results showed that there is a gap meaning ignorance as far as the younger generation living in the Kelurahan Kadipaten of

meaning gunungan. In addition, also found that the gap also occurs in the general

information about the gunungan as far as ignorance of the history, purpose,

creation time, the location of manufacture, who made, to whom, the amount, the

reason there are different types of gunungan, and the differences in each type of

the gunungan. Later it was discovered the cause of the effects of such disparities was caused by ineffective communication process.

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

1. Komunikasi sebagai Alat Transmisi Budaya ... 18

(13)

xiii

3. Simbol Pareden (Gunungan) sebagai Media Penyimpan Pesan ... 25

4. Saluran Komunikasi sebagai Media Transmisi Pesan ... 28

5. Persepsi ... 29

6. Efek Komunikasi ... 31

7. Kesenjangan Makna Mengenai Simbol Pareden (Gunungan) ... 32

F. Penelitian Terdahulu ... 35

G. Definisi Konseptual ... 37

H. Kerangka Pemikiran ... 40

I. Metode Penelitian ... 44

1. Jenis Penelitian ... 44

2. Lokasi Penelitian ... 45

3. Sumber Data ... 46

4. Teknik Pengambilan Sampel ... 48

5. Teknik Pengumpulan Data ... 51

6. Jenis Data ... 53

7. Validitas Data ... 54

8. Teknik Analisa Data ... 55

BAB II. DESKRIPSI LOKASI ... 59

A. Gambaran Umum Kraton Yogyakarta ... 59

1. Sejarah Berdirinya Kraton Yogyakarta ... 59

2. Tata Letak ... 62

B. Gambaran Umum Kelurahan Kadipaten ... 64

(14)

xiv

2. Data Kependudukan ... 66

3. Sarana Prasarana ... 68

BAB III. SAJIAN DAN ANALISIS DATA ... 71

A. Kesenjangan ... 94

B. Faktor-faktor Komunikasi ... 116

1. Komunikator (Sender) ... 120

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ... 40

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ... 66

Referensi

Dokumen terkait

01 RW.01, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta terkait penyuluhan “SGM (Sekolah Generasi Muda) sebagai upaya untuk membentuk karakter anak yang

Sampel penelitian ini berjumlah 68 sampel, yaitu karyawan PT(persero) Angkasa Pura I Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

Unit analisis dari penelitian ini yaitu Kawasan Universitas AMIKOM Yogyakarta meliputi kepadatan kawasan, fungsi bangunan, transportasi yang digunakan penghuni kawasan,