• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SEKOLAH DASAR SEBAGAI PENDAMPING BUKU TEKS KURIKULUM 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN JASMANI BERBASIS PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS 1 SEKOLAH DASAR SEBAGAI PENDAMPING BUKU TEKS KURIKULUM 2013."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk memperoleh kompetensi berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Upaya untuk meningkatkan efektifitas proses pembelajaran selalu dilakukan tanpa henti, begitupun yang dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia Indonesia. Karena itu, upaya pembinaan bagi peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga perlu terus dilakukan.

Pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat, dan pengenalan lingkungan bersih melalui pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Sebagian upaya pendidikan kita berharap pendidikan jasmani dan olahraga di lembaga pendidikan formal dapat berkembang pesat agar mampu menjadi landasan bagi pembinaan keolahragaan nasional. Untuk itu pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi mulai dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan formal.

Sehubungan dengan hal itu berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan jasmani terus dilakukan, salah satunya adalah melalui penyiapan buku-buku sumber pembelajaran penjas yang bermutu, dengan materi yang aktual dan inovatif. Proses pembelajaran dapat dipandang sebagai sebuah system dengan komponen – komponen yang berinterfungsi satu sama lain. Dalam sebuah system, komponen

(2)

mencapai tujuan. Karena itu guru sebagai salah satu sumber belajar yang hidup bagi peserta didik harus mampu mengembangkan sumber pembelajaran, langkah awal pengembangan sumber belajar adalah menyusun buku ajar sebagai buku pegangan pembelajaran bagi guru dan peserta didik sebagai salah satu buku pedoman kegiatan pembelajaran dengan memuat materi-materi yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sesuai jenjang pendidikan formal yang ditempuhnya.

Tentunya menyiapkan buku-buku sebagai bahan ajar tidaklah mudah apalagi dengan bergesernya waktu bergeser pula paradigma-paradigma pendidikan yang berdampak pada pembenahan kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Dalam hal ini pemerintah telah melakukan pengembangan kurikulum yang merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) yang populer mulai tahun 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, kurikulum yang dimaksud adalah Kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi :

1. Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

2. Manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

3. Warga Negara yang demokratis, bertanggungjawab.

Menyikapi kebijakan pemerintah dengan lahirnya kurikulum 2013 yang dinilai masyarakat sebagai kurikulum kontroversi ini, sebagai pelaksana pendidikan guru dituntut untuk cerdas dalam bersikap dan berinovasi. Ketersediaan buku-buku yang mengacu pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga sebagai buku pegangan guru dan siswa belum begitu banyak, sehingga guru diharapkan mampu mengembangkan buku ajar secara mandiri.

(3)

menambah materi yang dikembangkan diluar buku paket yang ada. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebosanan dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam pembelajaran. Penyusunan buku ajar yang direncanakan oleh penulis merupakan salah satu bentuk pengembangan media pembelajaran.

Guru yang kreatif dituntut untuk bisa melengkapi materi ajar mengingat materi yang ada selama ini masih terbatas bahkan bersifat monoton dan membosankan, dengan menyusun dan melengkapi materi ajar secara mandiri guru diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

Peneliti adalah guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Kota Surakarta yang mempunyai kendala dalam ketersediaan buku materi ajar khususnya pendidikan jasmani kelas 1 Sekolah Dasar , diantara masalah yang dihadapi adalah minimnya jumlah buku yang disediakan, materi yang disajikan kurang detail bahkan cenderung dangkal, materi yang ada dalam sajian buku teks tidak sesuai dengan kurikulum yang ada. Atas dasar masalah ini peneliti menyusun judul tesis sebagai berikut :

“Pengembangan Buku Ajar Pendidikan Jasmani Berbasis Pembelajaran Tematik Kelas I Sekolah Dasar sebagai Pendamping Buku Teks Kurikulum 2013 ".

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Minimnya ketersediaan buku ajar pendidikan jasmani khususnya kelas 1 di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta.

2. Belum banyak guru yang bersedia menyusun dan mengembangkan buku ajar pendidikan jasmani secara mandiri di Kota Surakarta.

(4)

C. Pembatasan Masalah

Masalah utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai pengembangan buku ajar berupa buku-buku modul pembelajaran khususnya buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Pengembangan buku ajar hanya difokuskan untuk buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar. Adapun mekanisme pelaksanaan penelitian akan ditinjau mengenai :

1. Pengumpulan informasi awal sebagai latar belakang permasalahan.

2. Penyusunan produk sebagai hasil dari pengembangan buku ajar, dalam hal ini adalah buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang dipaparkan, rumusan masalah yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil pelaksanaan tahap 1 pendahuluan untuk mengidentifikasi

permasalahan keterbatasan fasilitas yang berupa buku ajar pendidikan jasmani khususnya kelas1 di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta?

a. Bagaimanakah hasil analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi permasalahan ketersediaan buku ajar di beberapa Sekolah Dasar di Kota Surakarta?

b. Bagaimanakah pengembangan produk awal buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar dalam mendukung

keberhasilan pembelajaran Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan di Kota Surakarta?

2. Bagaimana hasil pelaksanaan tahap 2 uji coba produk pengembangan buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar untuk mendukung keberhasilan pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan di Surakarta?

(5)

buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dalam pembelajaran Penjasorkes khususnya kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta?

b. Bagaimanakah pelaksanaan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terhadap produk pengembangan buku ajar Pendidika Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dalam pembelajaran Penjasorkes unt kelas 1 Sekolah Dasar di Surakarta?

3. Bagaimanakah hasil tahap 3 uji efektifitas produk buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dalam pembelajaran Penjasorkes untuk kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta?

a. Bagaimanakah hasil revisi akhir uji coba utama sebagai perbaikan keberhasilan buku ajar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar dalam pembelajaran Penjasorkes di Kota Surakarta yang telah diujicobakan? b. Bagaimanakah hasil laporan pengembangan keberhasilan buku ajar

Pendidikan Jasmani,Olahraga dan Kesehatan kelas 1 Sekolah Dasar dalam pembelajaran Penjasorkes di Kota Surakarta?

E. Tujuan Penelitian

Mengacu pada masalah yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menemukan kebenaran hasil pelaksanaan tahap 1, pendahuluan untuk mengidentifikasi permasalahan keterbatasan fasilitas materi buku ajar

Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar sebagai buku materi pegangan bagi guru dan siswa di Kota Surakarta, yang meliputi :

a. Menentukan kebenaran hasil analisis kebutuhan guna mengindentifikasi permasalahan ketersediaan materi buku ajar sebagai pendamping buku materi Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar sesuai kurikulum 2013 di Kota Surakarta.

(6)

buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta.

2. Menemukan kebenaran hasil pelaksanaan tahap 2, uji coba produk buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta, yaitu:

a. Menemukan kebenaran pelaksanaan uji coba ahli terhadap produk pengembangan buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta.

b. Menemukan kebenaran pelaksanaan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar terhadap produk pengembangan buku ajar pendamping buku materi kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta.

3. Membuktikan kebenaran hasil tahap 3, uji efektivitas produk buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes

kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta, yaitu untuk menemukan :

a. Keberhasilan dari perbaikan produk buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar di Kota Surakarta.

b. Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji coba kelompok kecil, uji kelompok besar dan hasil revisi produk berupa buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 untuk meningkatkan pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar.

F. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

(7)

kelengkapan fasilitas buku ajar Penjasorkes khususnya kelas 1 Sekolah Dasar dengan materi yang lengkap dan luas tetapi tidak keluar dari pedoman yaitu kurikulum 2013, dengan maksud melengkapi buku materi yang sudah ada ataupun belum ada guna mencapai tujuan yang lebih baik dari sebelumnya. Pengembangan buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 Penjasorkas kelas 1 Sekolah Dasar berupa sebuah buku yang berisi materi Penjasorkes lengkap dengan gambar dan latihan soal, yang sangat diperlukan baik oleh guru maupun siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi baru tentang buku-buku media pembelajaran Penjasorkes dan dapat digunakan secara maksimal. Diharapkan juga bahwa penelitian ini nantinya dapat dijadikan panduan apabila dalam pembelajaran Penjasorkes kelas 1 Sekolah Dasar mengalami kesulitan dalam penyampaian materi karena memiliki permasalahan yang serupa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti

Dapat menerapkan langsung dalam pembelajaran Penjasorkes pada peserta didiknya di SD Negeri Sumber IV Surakarta, sehingga memberikan kemudahan dalam penyampaian materi kepada siswa.

b. Bagi Sekolah Dasar di Kota Surakarta

Sebagai pelengkap referensi buku ajar yang bisa diterapkan. Sehingga dapat lebih meningkatkan hasil belajar Penjasorkes.

c. Bagi Guru Penjasorkes

Sebagai referensi dan pedoman mengajar sehingga penyampaian materi pembelajaran lebih mudah dan sistematis.

d. Bagi Program Studi Ilmu Keolahragaan Pasca Sarjana Universitas

(8)

G . Asumsi Penelitian

Menurut Winarno (2007) “asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi penelitian adalah dasar pemikiran awal tentang penelitian yang akan disusun dan merupakan pedoman agar supaya penelitian yang dilakukan tidak keluar dari tujuan yang hendak dicapai. Asumsi penelitian ada dua macam, yaitu :

1. Asumsi Substantive

Asumsi substantive adalah asumsi yang berhubungan dengan masalah penelitian. Masalah-masalah yang akan diungkap sebagai materi penelitian harus dilengkapi dengan memaparkan suatu asumsi yang terkait dengan masalah tersebut dan merupakan simpulan awal dari hasil atau tujuan penelitian yang dilakukan. Asumsi substantive ini juga terkait dengan pentingnya penelitian yang dilakukan di tempat tersebut. Pentingnya penelitian dilakukan tergantung pada studi pendahuluan yang dilakukan sebelumnya. Asumsi substantive penelitian ini adalah anggapan bahwa buku ajar yang disubsidi pemerintah jumlahnya masih terbatas dengan penyajian materi yang masih dangkal dan belum lengkap, sehingga perlu menyusun buku ajar pendamping buku teks kurikulum 2013 dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan kelas 1 sekolah dasar di kota Surakarta dengan menyajikan materi yang lebih lengkap dan jumlahnya bisa diperbanyak secara mandiri.

2. Asumsi Metodologis

Asumsi metodologis adalah asumsi yang berhubungan dengan metodologi penelitian. Dari metodologi yang digunakan dalam penelitian dapat diberikan suatu rancanangan metodologi awal guna membatasi atau menentukan rancangan dari hasil penelitian yang akan dilakukan. Prosedur yang dilakukan dapat dijelaskan terlebih dahulu untuk mempermudah dalam melakukan analisis data.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology dalam analisis dengan 2 faktor yang mempengaruhi kelarutan protein yaitu waktu inkubasi (pelarutan) (2, 4,

transformasi yaitu pergeseran dan pencerminan, (2) dengan pembelajaran penemuan terbimbing keaktifan siswa dalam belajar meningkat, (3) dengan penemuan terbimbing siswa

Go-Food adalah layanan jasa sistem online dalam bentuk melakukan beli dan antar makanan yang telah dipilih oleh pelanggan sesuai pilihan menu dari restoran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tindakan pembakaran dan atau penenggelaman kapal perikanan berbendera asing secara yuridis tidak sesuai dengan

Seksi Kemasyarakatan yang merangkap menjadi petugas pelayanan. Terbatasnya pengetahuan petugas pelayanan dalam memberikan pelayanan juga menyebabkan proses pelayanan

perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage dan nilai perusahaan serta faktor non-keuangan yang terdiri dari umur perusahaan, kepemilikan mayoritas dan tipe.. industri,

Berdasarkan hasil pembuatan aplikasi pengenalan aneka hewan, penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan aplikasi pengenalan hewan menggunakan animasi interaktif, ini