• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perkembangan E-commerce di Indonesia sekarang ini semakin pesat dan ketat sehingga diwarnai dengan berbagai macam persaingan. Munculnya beberapa E-commerce yang sama di Indonesia menyebabkan para pelaku usaha dituntut semakin kreatif, inovatif dan bisa menerapkan strategi-strategi perusahaan sehingga bisa menjadi lebih unggul dari pesaingnya. Perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja yang sebelumnya secara offline dan kini beralih menjadi online mengharuskan karyawan memberikan pelayanan yang tepat dan cepat.

Dengan memberikan pelayanan memberikan pelayanan tepat dan cepat, karyawan juga dituntut untuk memiliki performa yang bagus yang ditunjukan dengan nilai rata-rata setiap bulannya. Adanya pelayanan yang prima dari karyawan menjadi nilai tambah yang mana akan menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian secara berulang. Oleh karena itu dibutuhkan prestasi kerja yaitu mengenai siapa yang menilai, sebab hasil panilaian yang tidak benar atau kesalahan dalam menilai akan menimbulkan masalah serius dan dampaknya bukan memotivasi tapi justru akan menurunkan prestasi kerja (Tsauri, 2013).

Prestasi kerja dalam penelitian ini adalah adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

(2)

kepadanya (Bintoro & Daryanto, 2017). Sedangkan menurut Tsauri (2013) mengemukkan yang dimaksud dengan prestasi kerja adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karakteristik pribadi serta persepsi terhadap peranannnya dalam pekerjaan itu. Jadi, prestasi kerja merupakan hasil keterkaitan antara usaha, kemampuan, dan persepsi tugas.

Dalam realitasnya, untuk dapat mencapai prestasi kerja yang kuat dibutuhkan faktor-faktor pendukung di dalam organisasi, karena prestasi kerja tidak dengan sendirinya meningkat tanpa berinteraksi dengan faktor lain. Apabila mengacu pada berbagai literatur, banyak faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja. Beberapa di antaranya adalah motivasi, kompensasi, budaya organisasi, pelatihan, kepuasan kerja, tingkat stress, kondisi fisik pekerjaan (Tsauri, 2013).

Kompensasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja dalam suatu organisasi. Menurut Widyaningrum (2019) kompensasi didefinisikan sebagai bentuk imbal jasa yang diberikan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi dan pekerjaan mereka kepada perusahaan, dimana penghargaan tersebut dapat berupa finansial yang langsung maupun tidak langsung, serta penghargaan tersebut dapat pula bersifat tidak langsung. Bagi organisasi, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan pegawainya (Tsauri, 2013). Dengan semakin besar kompensasi yang diberikan kepada karyawan maka akan berpengaruh pada semakin giatnya karyawan tersebut untuk menyelesaikan

(3)

pekerjaannya, hal ini akan berdampak pada lebih cepatnya tujuan organisasi dapat tercapai.

Adanya pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja ditunjukkan oleh hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Putra & Bagia (2020), dari penelitian tersebut membuktikan bahwa adanya pengaruh signifikan antara kompensasi terhadap prestasi kerja. Sedangkan Pratama (2021) melakukan penelitian untuk membuktikan pengaruh dari kompensasi terhadap prestasi kerja dan dijelaskan bahwa kompensasi tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Artinya, akan terjadi peningkatan prestasi kerja meskipun tanpa adanya dukungan kompensasi.

Selain kompensasi, faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja adalah pelatihan. Widodo (2015) pelatihan merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non managerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini (Tsauri, 2013).

Pengaruh dari pelatihan terhadap prestasi kerja diteliti oleh Wicaksono (2020) dan menunjukkan hasil bahwa pelatihan berpengaruh positif dan

(4)

signifikan terhadap prestasi kerja, semakin sering adanya pelatihan bagi karyawan maka semakin baik prestasi kerja karyawan. Hal tersebut sebanding dengan hasil dari (Baehaki & Faisal, 2020) menunjukkan hasil bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja.

Budaya organisasi juga disebut sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja. Dijelaskan oleh Huseno (2016) bahwa budaya organisasi merupakan suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota- anggota organisasi dalam suatu sistem dari makna bersama. Dalam budaya yang kuat, nilai-nilai utama sebuah organisasi atau perusahaan sangat dipegang teguh dan terutama pada seluruh karyawan, semakin banyak karyawan yang menerima nilai-nilai tersebut dan semakin besar komitmen terhadapnya maka semakin kuat budaya perusahaan itu. Budaya organisasi sebagai sesuatu yag berkaitan dengan nilai dan keyakinan yang ditumbuh kembangkan dalam organisasi untuk menuntun perilaku dan tindakan anggota organisasi tersebut (Tewal et al, 2017).

Pengaruh dari budaya organisasi terhadap prestasi kerja diteliti oleh Imron (2019) dan menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja, semakin sering suatu organisasi menerapkan budaya organisasi yang dipegang teguh oleh setiap karyawan maka semakin baik prestasi kerja karyawan. Hal tersebut sebanding dengan hasil dari Patty et al (2017) menunjukkan hasil bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja.

(5)

PT Setiap Hari Dipakai, Yogyakarta yang dalam penelitian ini selanjutnya disingkat sebagai Evermos dipilih sebagai obyek penelitian dikarenakan peneliti menyadarai bahwa dunia start up di Indonesia berjalan sangat dinamis, yang mana segala informasi dan ketentuan perusahaan bisa berubah dengan sangat cepat. Oleh karena ini itu dibutuhkan prestasi kerja karyawan agar pelayanan yang diberikan berupa Customer Service dapat prima dan optimal. Pelayanan yang dilakukan oleh karyawan PT Setiap Hari Dipakai meliputi membantu tanya jawab seputar produk, pemesanan dan penanganan kendala yang dialami oleh reseller. Dari pelayanan tersebut, maka terdapat penilaian karyawan dengan batas minimal nilai pada angka 80.

Terlihat pada tabel masih terdapat beberapa karyawan yang nilainya masih dibawa standar, dengan kata lain pelayan ataupun informasi yang diberikan masih belum sesuai dengan standar opersinal prosedur. Adapun data nilai karyawan dari PT Setiap Hari Dipakai selama 3 bulan terakhir yaitu September - November 2022 terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1. Data Nilai Karyawan Bulan September - November 2022

No Keterangan September Oktober November

1 Skor di bawah 80 53 52 55

2 Skor di diatas 80 12 13 10

Sumber: Data Quality Assurance PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta 2022

Berdasarkan pemaparan sebelumnya yang menjelaskan bahwa prestasi kerja berperan penting dalam mendukung kinerja organisasi maka perlu untuk dilakukan kajian mengenai prestasi kerja dan faktor-faktor yang

(6)

mempengaruhinya. Disamping itu dengan merujuk hasil-hasil penelitian sebelumnya ditunjukkan bahwa masih terdapat gap penelitian sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Dengan demikian penelitian ini mengangkat judul “Pengaruh Kompensasi, Pelatihan, dan Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja di PT Setiap Hari Dipakai, Yogyakarta”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kompensasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta?

2. Apakah pelatihan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta?

3. Apakah budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta?

4. Apakah kompensasi, pelatihan, dan budaya organisasi, berpengaruh signifikan terdahap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta.

2. Untuk menganalisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta.

(7)

3. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta.

4. Untuk menganalisis pengaruh kompensasi, pelatihan, dan budaya organisasi, terhadap prestasi kerja di PT Setiap Hari Dipakai Yogyakarta.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti secara kuantitatif mengenai pengujian pengaruh kompensasi, pelatihan dan budaya organisasi sehingga dapat memperkuat implementasi teori terkait dengan penelitian tersebut. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan bahan masukan sekaligus tambahan pustaka terutama tentang penelitian yang serupa.

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak PT Setiap Hari Dipakai daerah Yogyakarta dalam meningkatkan prestasi kerja.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator yang mempengaruhi kualitas layanan dan tingkat kepuasan publik terhadap MPN dengan menggunakan perspektif kajian kebijakan

Dikatakan sesuai karena hampir semua poin-poin dalam teori perencanaan yang dikembangkan Gerlach dan Ely terdapat di poin-poin perencanaan program tahfizh di MTs Al-Ittihad yaitu

Pada tahap auditory guru menuntut siswa melakukan aktivitas yang meliputi membaca keras-keras dari buku pelajaran atau papan tulis, menjawab pertanyaan atau mengulangi

Sementara itu fenomena yang terjadi berkaitan dengan penyesuaian gaya mengajar guru terhadap kondisi kelas dan gaya belajar siswa tidak diaplikasikan sehingga

Rasio keuangan atau financial ratio sangat penting untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada

Sebuah sampel yang berubah-ubah termasuk kelas i dengan probabilitas si/s, dimana s adalah jumlah dari sampel-sampel dalam kumpulan S.. Sj berisi sij

Dengan latar belakang dari beberapa penelitian yang tersebut maka dapat kembangkan suatu penelitian alat pengendali ketinggian air agar lebih teliti maka dapat

Berdasarkan hasil dari siklus 1 dan siklus 2 yang telah dilakukan peneliti, maka dapat diambil kesimpulan: (1) Proses pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD yang