• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah dan Peranan Masjid Lautze 2 bagi Perkembangan Muslim Tionghoa di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sejarah dan Peranan Masjid Lautze 2 bagi Perkembangan Muslim Tionghoa di Kota Bandung."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Nama : Risna Utami Program Studi : Sastra China

Judul : Sejarah dan Peranan Masjid Lautze 2 Bagi

Perkembangan Muslim Tionghoa di Kota Bandung

Skripsi ini membahas mengenai sejarah dan peranan masjid Lautze 2 terhadap perkembangan muslim Tionghoa di kota Bandung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data-data dikumpulkan melalui studi literatur dan juga observasi langsung ke tempat penelitian. Penulis pun melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada para pengurus masjid dan juga para jemaah. Dari hasil observasi, wawancara dan juga kuesioner diambil kesimpulan bahwa masjid Lautze 2 memiliki sejarah yang cukup panjang dan mempunyai peranan yang besar dalam perkembangan Muslim Tionghoa di kota Bandung.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Name : Risna Utami Study Program : Chinese Literature

Title : History and role of masjid Lautze 2 for the growth of the Chinese moslems in Bandung

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

摘要

姓名 :Risna Utami

专业 :中文系

题目 :Lautze2清真寺历史与其贡献对与万隆华人穆斯林的发展

本论文关于 Lautze2 清真寺历史与其贡献对与万隆华人穆斯林的发展。

研究法使用质性 述法。资料通过文献研究与现场观察所采取。研究者也向

管理人员与会员做访问和分发调查问卷。从观察,访问和调查问卷的结果可

以采取清真寺 Lautze2 具有相当长久的历史,也对万隆华人穆斯林有很大的

贡献。

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...…. I

LEMBAR PENGESAHAN……….….………...…. ii

KATA PENGANTAR………..….………...… iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……….... vi

ABSTRAK……… vii

DAFTAR ISI………... x

1. PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Rumusan Masalah………... 3

1.3 Tujuan Penelitian……….... 3

1.4 Metode Penelitian………... 3

1.5 Sistematika Penulisan……….… 4

2. TINJAUAN PUSTAKA………. 5

2.1 Sejarah……..………..… 5

2.2 Peranan……….…. 5

2.3 Masjid………..….. 6

2.3.1 Pengertian Masjid……….……….… 6

2.3.2 Fungsi Masjid……….. 6

2.3.3 Ciri-ciri Bangunan Masjid………...……….... 8

2.3.4 Perbedaan Masjid di Indonesia dan Masjid di Tiongkok…… 9

3. PEMBAHASAN……….... 11

3.1 Sejarah MasjidLautze………...……… 11

3.1.1 Masjid Lautze 2 Bandung………..…. 12

3.2 Jenjang Waktu Menjadi Mualaf……….... 14

3.3 Alasan Menjadi Mualaf………...…. 15

3.4 Faktor Pendukung Menjadi Seorang Mualaf……… 18

3.5 Faktor Penghambat dan Cara Penyelesaiannya……… 20

3.6 Alasan Memilih Masjid Lautze 2………. 22

3.7 Peranan Masjid Lautze 2……….. 22

3.8 Kegiatan-kegiatan di Masjid Lautze 2……….. 29

4. KESIMPULAN……….. 34

LAMPIRAN………..………. 37

(5)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kedatangan muslim Tionghoa ke Indonesia diceritakan sudah terjadi sebelum Belanda datang menjajah Indonesia. Mereka sudah terlebih dulu hadir dan lambat laun berhasil membangun kawasan pemukiman di sepanjang kota-kota pesisir di Nusantara ini. Kebanyakan dari mereka adalah imigran laki-laki yang datang bergelombang dalam kelompok-kelompok kecil. Motif mereka datang ke Nusantara antara lain adalah untuk memperbaiki hidup, menyelamatkan diri dari ancaman bencana alam, atau menghindar dari keterlibatan konflik-konflik di negeri mereka. Lambat laun mereka pun mulai membaur dengan para masyarakat setempat dan banyak dari mereka melakukan pernikahan campuran dengan perempuan-perempuan pribumi.1

Penjajahan Belanda memberi pengaruh terhadap hubungan antara masyarakat etnis Tionghoa dengan pribumi. Belanda menerapkan politik pecah-belah (devide et impera) yang pada akhirnya menyebabkan keretakan hubungan antara orang Tionghoa-pribumi. Pemerintahan Belanda membagi golongan penduduk ke dalam tiga golongan dimana orang Eropa menjadi golongan pertama, dilanjutkan orang Tionghoa dan Timur Asing di posisi kedua, dan pribumi di kelas sosial paling bawah. Kebijakan ini berangsur-angsur membuat etnis Tionghoa terpisah dengan kaum pribumi.

Pemerintahan Belanda sengaja membuat strata sosial antara etnis Tionghoa dan juga masyarakat pribumi terlihat sangat berbeda, sehingga kedua golongan tersebut menjadi tidak bisa berbaur. Pemerintahan Belanda kemudian mengadu domba kedua golongan tersebut dengan menggambarkan seolah-olah golongan pribumi itu tidak dapat dipercaya, tidak jujur, bodoh dan selalu memusuhi etnis Tionghoa. Sebaliknya, etnis Tionghoa digambarkan sebagai suatu komunitas yang licik, mau menang sendiri eksklusif, kikir dan penguasa ekonomi.

Kebijakan diskriminatif yang dikeluarkan oleh pemerintahan Belanda ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya peraturan yang akan merugikan golongan

1

(6)

2

Universitas Kristen Maranatha Tionghoa. Peraturan yang akan memasukan orang Tionghoa ke dalam golongan pribumi jika mereka ketahuan melakukan hal-hal yang berbau pribumi. Entah itu dalam hal tradisi, adat istiadat maupun dalam hal memeluk agama Islam, agama yang banyak dianut oleh masyarakat pribumi. Kondisi ini membuat semakin merenggangnya hubungan antara masyarakat pribumi dengan golongan Tionghoa. Pemerintah Belanda sengaja mengadu domba masyarakat pribumi dengan masyarakat etnis Tionghoa karena pemerintah Belanda ingin bisa lebih leluasa menguasai wilayah jajahan mereka.

Dampak negatif dari kebijakan pemerintah kolonial Belanda masih terasa hingga saat ini. Stereotip-stereotip negatif tentang Islam yang dikaitkan dengan masyarakat pribumi masih berkembang di masyarakat Tionghoa. Hal tersebut sangat mempengaruhi keluarga Tionghoa yang anggota keluarganya memeluk agama Islam. Mereka menunjukan rasa kurang simpatik yang kadang kala berujung penolakan sebagai bagian dari keluarga sendiri. Tidak jarang dari mereka yang memeluk agama Islam merasa dirinya terasing dan tertekan karena perlakuan diskriminatif keluarganya, mereka juga merasa dirinya sebagai “minoritas” dari yang “minoritas”(a minority’s minority).

Karena kurangnya pusat informasi bagi etnis Tionghoa yang ingin memeluk agama Islam di kota Bandung pada tahun 1997 Yayasan Haji Karim Oei mendirikan masjid Lautze 2 yang banyak melakukan dialog seputar keislaman dengan para masyarakat etnis Tionghoa yang mempunyai pertanyaan tentang agama Islam .

(7)

3

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah peranan masjid Lautze 2 ini dalam perkembangan muslim Tionghoa di kota Bandung?

2. Apakah alasan para jemaah memilih masjid Lautze 2 ini sebagai pusat informasi pembelajaran agama Islam?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peranan masjid Lautze 2 ini dalam perkembangan muslim Tionghoa di kota Bandung dan juga untuk mengetahui alasan para jemaah memilih masjid Lautze 2 ini sebagai pusat informasi pembelajaran agama Islam. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya penelitian yang ada sehingga bisa menjadi acuan penelitian lainnya dan juga dapat dimanfaatkan sebagai media referensi bagi para peneliti.

1.4 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literature, yaitu dengan mencari referensi yang diperlukan melalui buku-buku, koran, maupun melalui media internet. Referensi yang telah didapatkan akan diaplikasikan dengan data-data yang diperoleh dari lapangan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik observasi, yaitu dengan mengamati keadaan sekitar objek penelitian. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat, selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan wawancara semi terstruktur dengan para jemaah dan juga pengurus masjid. Peneliti juga menyebar kuesioner untuk mengumpulkan data tambahan.

(8)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Sistematika Penulisan

Bab I pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Dalam latar belakang masalah dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang diangkatnya permasalahan tersebut. Sementara itu, dalam rumusan masalah dibahas mengenai masalah inti yang akan dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah, kemudian dirumuskan tujuan dan manfaat penelitian yang mengemukakan maksud yang ingin dicapai dari penelitian ini.

Bab II adalah tinjauan pustaka yang didalamnya membahas mengenai isi sejumlah referensi dari sumber tertulis yang relevan dengan penelitian, kemudian referensi tersebut dipakai untuk menjadi acuan dalam menganalisis permasalahan yang sedang diteliti yaitu sejarah dan peranan masjid Lautze 2 dalam perkembangan muslim Tionghoa di kota Bandung. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada pengertian masjid serta sejarah dan peranan masjid Lautze 2.

Bab III berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis. Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi sejarah dan gambaran umum tentang masjid Lautze 2, serta peranan masjid Lautze 2.

(9)

34

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa masjid Lautze 2 Bandung memiliki sejarah yang memang belum terlalu lama namun sangat berarti bagi perkembangan muslim Tionghoa di kota Bandung dan juga hingga saat ini masjid Lautze 2 Bandung ini masih menyimpan peranan yang sangat penting bagi masyarakat etnis Tionghoa di kota Bandung dan sekitarnya yang ingin mengenal secara lebih dalam dan juga secara lebih luas tentang agama Islam.

Masjid Lautze 2 Bandung pertama kali didirikan dan juga diresmikan pada tahun 1997 dan hingga saat ini sudah berdiri dan berperan sebagai pusat informasi agama Islam sekitar 17 tahun. Tujuan didirikannya masjid ini sebenarnya sama dengan tujuan masjid-masjid lainnya yaitu sebagai tempat beribadah dan pusat informasi agama Islam bagi umat muslim, namun masjid Lautze 2 mempunyai tujuan tersendiri ketika masjid ini didirikan yaitu sebagai pusat informasi agama Islam bagi para etnis Tionghoa yang ingin mengenal atau mempelajari agama Islam. Masjid Lautze 2 didirikan karena para pengurus merasa masih kurangnya tempat atau wadah bagi para etnis Tionghoa khususnya dalam mencari informasi dan juga mempelajari agama Islam.

Peranan yang paling utama dari masjid ini adalah sebagai pusat informasi agama Islam bagi para etnis Tionghoa maupun non-etnis Tionghoa yang ingin mengenal dan juga memperdalam agama Islam dan juga sebagai jembatan antara agama Islam dan juga etnis Tionghoa. Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa masjid Lautze 2 Bandung menjadi fasilitator bagi para mualaf untuk mengenal, mempelajari dan juga untuk memperdalam agama Islam.

(10)

35

Universitas Kristen Maranatha masjid yang menjadi pusat informasi agama Islam. Hal tersebut dilakukan melalui banyaknya kegiatan yang sering diadakan oleh masjid Lautze Bandung dan juga melalui jejaring sosial seperti Facebook.

Masjid Lautze2 Bandung yang sudah berdiri sejak tahun 1997 sudah banyak memualafkan para jemaah yang mayoritasnya adalah etnis Tionghoa. Terhitung sudah ada sekitar 200 jemaah yang terdaftar sebagai mualaf yang diislamkan di masjid Lautze 2 ini. Para jemaah tersebut berasal dari kalangan yang berbeda, mulai dari kaum muda hingga kaum tua dan juga mempunyai beragam alasan atau faktor dalam memilih agama Islam sebagai agama yang akan di pilihnya. Para jemaah tersebut pun mempunyai alasan yang beraneka ragam dalam hal memilih masjid Lautze 2 sebagai tempat untuk mempelajari dan memperdalam agama Islam.

Banyak hal yang menjadi alasan dan juga faktor pendukung ketika para mualaf ingin mempelajari dan juga memperdalam agama Islam, yaitu faktor dari pernikahan, faktor karena adanya niat dari hati, faktor lingkungan, faktor karena telah membaca banyak buku-buku Islami ataupun karena sering melihat acara Islami dan dakwah di internet atau televisi. Selain faktor pendukung tersebut, adapula faktor penghambat yang menjadi masalah atau tantangan bagi para mualaf tersebut ketika akan memeluk agama Islam. Salah satu faktor penghambat yang paling sering ditemui adalah adanya tentangan dari keluarga yang tidak ingin para mualaf memeluk agama Islam.

Masjid Lautze 2 banyak membantu para mualaf yang memiliki kesulitan. Entah itu kesulitan dalam bidang kerohanian ataupun dalam bidang ekonomi. Jika dalam bidang kerohanian, masjid Lautze 2 akan membimbing para mualaf tersebut dalam mempelajari agama Islam. Masjid Lautze mempunyai materi pembinaan mualaf yang bernama “Sistematika Al-Islam”. Dalam “Sistematika

Al-Islam” para pengurus masjid Lautze 2 yang seorang mualaf akan mengajarkan

(11)

36

Universitas Kristen Maranatha Jika para mualaf mengalami kesulitan dalam bidang ekonomi, masjid Lautze 2 akan sebisa mungkin membantu para mualaf tersebut dengan memberikan zakat atau shadaqah yang sumbernya berasal dari para jemaah lainnya. Masjid Lautze 2 tidak terbatas dalam 2 hal tersebut saja membantu para mualaf. Jika para mualaf tersebut butuh bimbingan psikologis, para pengurus akan dengan sepenuh hati memberikan bimbingan psikologis.

Dalam penelitian ini terdapat 51 narasumber yang telah mengisi kuesioner. Dari kuesioner tersebut terdapat harapan dan juga saran dari para jemaah bagi kemajuan masjid Lautze 2 di masa yang akan datang. Banyak dari mereka yang telah mengisi kuesioner mempunyai harapan bagi masjid yang berlokasi di jalan Tamblong ini bisa mempunyai bangunan yang lebih diperluas dan juga lebih dipernyaman. Ada pula yang ingin para pengurus masjid Lautze 2 ini bisa lebih diperbanyak. Saat ini masjid Lautze 2 hanya mempunyai 3 pengurus inti, yaitu Syarief Abdurahman sebagai ketua DKM, Jesslyn Reyner sebagai humas masjid Lautze 2 dan juga Bapak Utom sebagai sekretaris dan bendahara masjid Lautze 2.

(12)

49

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR REFERENSI

I. BUKU

Afif, Afthonul. (2012). Identitas Tionghoa Muslim Indonesia: Pergulatan

Mencari Jati Diri. Depok: Kepik.

Ali, R.Moh. (2005). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Yogyakarta: PT LKiS Aksara.

Arifin, Bambang Syamsul. (2008). Psikologi Agama. Bandung: CV Pustaka Setia. Endraswara, Suwardi. (2003). Metodologi Penelitian Kebudayaan.Yogyakarta :

Gajahmada University Press.

Freedman, Maurice. (1965). Lineage Organization in Southeastern China. New York: Humanitie Press Inc.

Hidayati, Heny Narendrany. (2007). Psikologi Agama. Jakarta: UIN Jakarta Press. Jacobson, M. (2003). “Chinese Muslims in Indonesia:Politics, Economy, Faith

and Expediency,” Southeast Asia Research Centre working paper series

No.54, November 2003.

Jalaluddin. (2010). Psikologi Agama. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Jauhari, Heri. (2008). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: CV Pustaka Setia.

Rasjid, H.Sulaiman. (2003). Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Shihab, M.Quraish. (2006). Wawasan al-Quran tentang Dzikir dan Doa. Jakarta: Lentera Hati Jakarta dan Pusat Studi al-Quran.

Singarimbun, Masri. Effendi, Sofian. (1989). Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Soekanto, Soerjono. (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. The Siauw Giap (1993). Islam and Chinese Assimilation in Indonesia and

Malaysia. Petaling Jaya: Pelanduk Publication.

Yuanzi, K. (2000). Muslim Tionghoa Cheng Ho:Misteri Perjalanan Muhibah di

(13)

50

Universitas Kristen Maranatha

II. HASIL WAWANCARA

Jesslyn Reyner. (4 Maret 2014). Wawancara Pribadi. Syarief Abdurahman. (4 Maret 2014). Wawancara Pribadi.

III. PUBLIKASI ELEKTRONIK

http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah http://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Niujie http://en.wikipedia.org/wiki/Huaisheng_Mosque http://ms.wikipedia.org/wiki/Masjid_Id_Kah

IV. SUMBER FOTO

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini media massa harus menjadi mitra pusat bahasa yang penting termasuk dalam pengawasan pelanggaran penggunaan bahasa Indonesia yang perlu untuk melibatkan

Pengaruh Pendidikan Kader dan Minat Berorganisasi terhadap Kepeminpinan Anggota di Perhimpunan Mahasiswa Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

phase of acute ischemic stroke: association with poor outcome

 Guru lalu bertanya pendapat siswa, apakah kalimat minta tolong dan terima kasih yang sesuai dengan gambar atau teks bacaan3.  Guru lalu minta siswa tersebut

Berdasarkan penelitian yang bersifat deskriptif komparatif ini, maka metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut: menganalisa sistem pengukuran kinerja pada

Adapun manfaat penelitian ini bagi Bapak/Ibu adalah dengan mengetahui hubungan kadar leukosit, monosit dan procalcitonin dengan risiko terjadi infeksi pada stroke fase

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur tingkat efisiensi bank umum syariah dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) dengan menggunakan pendekatan ini

3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima kasih, permintaan maaf, tolong, dan pemberian terima kasih, minta tolong, pemberitahuan, perintah, dan petunjuk kepada orang lain dengan